Homeostasis

2
Homeostasis Homeostasis pertama kali dikenalkan oleh Walter Canon menyebutkan bahwa keadaan stabil dinamis unsur-unsur pokok lingkungan internal (milleu interiur) yang mengelilingi dan saling bertukar berbagai zat dengan sel. Homeostasis mengacu kepada pemeliharaan suatu keadaan stabil dinamis di dalam lingkungan cairan internal yang membasuh semua sel tubuh. Karena sel-sel tubuh tidak berkontak langsung dengan lingkungan luar, kelangsungan hidup sel bergantung pada pemeliharaan lingkungan cairan internal yang stabil yang berhubungan langsung dengan sel. Sebagai contoh, di lingkungan internal O2 dan zat-zat gizi harus terus menerus diganti sesuai kecepatan penggunaannya oleh sel. Istilah dari homeostasis juga digunakan oleh ahli fisiologi untuk menjelaskan pemeliharaan aneka kondisi yang hampir selalu konstan di lingkungan dalam. Pada dasarnya, semua organ dan jaringan tubuh melakukan aneka fungsi untuk membantu mempertahankan kondisi yang konstan ini. Misalnya, paru menyediakan oksigen bagi cairan ekstrasel untuk menggantikan oksigen yang dipakai oleh sel, ginjal mempertahankan konsentrasi ion agar konstan, dan sistem gastrointestinal menyediakan nutrient. Homeostasis sangat penting bagi kelangsungan hidup sel yaitu untuk mempertahankan fungsi sel. Faktor-faktor lingkungan dalam yang perlu dipertahankan homeostasis mencakup : 1. Konsentrasi molekul zat-zat gizi. 2. Konsentrasi O2 dan CO2. 3. Konsentrasi zat-zat sisa berbagai reaksi kimia. 4. Konsentrasi PH. 5. Konsentrasi air, garam-garam, elektrolit-elektrolit. 6. Suhu. 7. Volume dan tekanan.

description

biologi

Transcript of Homeostasis

Homeostasis Homeostasis pertama kali dikenalkan oleh Walter Canon menyebutkan bahwa keadaan stabil dinamis unsur-unsur pokok lingkungan internal (milleu interiur) yang mengelilingi dan saling bertukar berbagai zat dengan sel. Homeostasis mengacu kepada pemeliharaan suatu keadaan stabil dinamis di dalam lingkungan cairan internal yang membasuh semua sel tubuh. Karena sel-sel tubuh tidak berkontak langsung dengan lingkungan luar, kelangsungan hidup sel bergantung pada pemeliharaan lingkungan cairan internal yang stabil yang berhubungan langsung dengan sel. Sebagai contoh, di lingkungan internal O2 dan zat-zat gizi harus terus menerus diganti sesuai kecepatan penggunaannya oleh sel. Istilah dari homeostasis juga digunakan oleh ahli fisiologi untuk menjelaskan pemeliharaan aneka kondisi yang hampir selalu konstan di lingkungan dalam. Pada dasarnya, semua organ dan jaringan tubuh melakukan aneka fungsi untuk membantu mempertahankan kondisi yang konstan ini. Misalnya, paru menyediakan oksigen bagi cairan ekstrasel untuk menggantikan oksigen yang dipakai oleh sel, ginjal mempertahankan konsentrasi ion agar konstan, dan sistem gastrointestinal menyediakan nutrient.Homeostasis sangat penting bagi kelangsungan hidup sel yaitu untuk mempertahankan fungsi sel.Faktor-faktor lingkungan dalam yang perlu dipertahankan homeostasis mencakup :

1. Konsentrasi molekul zat-zat gizi.

2. Konsentrasi O2 dan CO2.

3. Konsentrasi zat-zat sisa berbagai reaksi kimia.

4. Konsentrasi PH.

5. Konsentrasi air, garam-garam, elektrolit-elektrolit.

6. Suhu.

7. Volume dan tekanan.

Fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh masing-masing dari ketujuh tubuh diarahkan untuk mempertahankan homeostasis. Fungsi sistem tubuh akhirnya bergantung pada aktivitas-aktivitas khusus sel-sel yang menyusun setiap sistem. Dengan demikian, homeostasis penting bagi kelangsungan hidup setiap sel, dan setiap sel memberikan kontribusinya untuk mempertahankan homeostasis.Sistem kontrol yang mengatur aktivitas berbagai sistem tubuh untuk mempertahankan homeostasis dapat diklasifikasikan sebagai

1. Kontrol intrinsik, yaitu respons kompensatorik inheren suatu organ terhadap perubahan, dan

2. Kontrol ekstrinsik, yaitu respons suatu organ yang dicetuskan oleh faktor-faktor di luar organ tersebut, seperti sisem saraf dan endokrin.

Baik kontrol intrinsik maupun ekstrinsik umumnya beroperasi berdasarkan prinsip umpan balik negatif, yaitu suatu perubahan pada sebuah variabel yang diatur mencetuskan respons yang mendorong variabel itu berlawanan arah dengan perubahan awal, sehingga terjadi perlawanan terhadap perubahan.

Keadaan patofisiologi terjadi jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secara benar, homeostasis akan terganggu dan semua sel akan menderita karena tidak lagi memperoleh linhkungan yang optimal tempat mereka hidup dan berfungsi, sehingga lingkungan internal yang optimal tidak lagi dapat dipertahankan. Muncul berbagai keadaan patofisiologis. Patofisiologis mengacu pada abnormalitas fungsional tubuh (perubahan fisiologis) yang berkaitan dengan penyakit. Jika gangguan terhadap homeostasis menjadi sedemikian berat sehingga tidak lagi memungkinkan untuk kelangsungan hidup, maka akan timbul kematian.