HMS Berduka : KM-ITB Gagal dalam Eskalasi Isu
-
Upload
ganeca-pos-persma-itb -
Category
Documents
-
view
216 -
download
3
description
Transcript of HMS Berduka : KM-ITB Gagal dalam Eskalasi Isu
EDISI KHUSUS Senin, 28 Oktober 2013
HMS Berduka: KM-ITB
Gagal dalam Eskalasi Isu
ITB, Bandung- Beberapa massa
HMS ITB melakukan pawai
dengan membawa karangan bunga
sore hari pada Kamis kemarin.
Salah satu tempat yang dilalui
adalah koridor di depan
sekretariat Keluarga Mahasiswa
ITB (KM-ITB) yang terletak di
Campus Center Barat. Sore hari
tersebut, karangan bunga ini
bermuara di depan jam gadang
untuk diletakkan di sana. Ada apa
sebenarnya di balik tulisan “Turut
Beduka Cita ATAS GAGALNYA
ESKALASI ISU CENTURY & 9
TAHUN SBY”?
Saat dimintai keterangan, Hasfian,
anggota biasa HMS ITB
menggarisbawahi bahwa karangan
ini tidak ditujukan kepada
pemerintahan SBY. Ia
menerangkan bahwa ini adalah
langkah yang diambil oleh HMS
menanggapi kegagalan KM-ITB
secara keseluruhan dalam
melakukan propaganda terkait
kedua isu tersebut.
Pada tanggal 30 September 2013,
nama KM-ITB tidak bisa dibawa
dalam Aksi G30S/KPK terkait
skandal Century karena syarat
yang telah disepakati Kabinet dan
Kongres tidak terpenuhi. Pada
tanggal 20 Oktober 2013, aksi atas
nama KM-ITB terkait isu 9 tahun
kepemimpinan Presiden SBY pun
gagal dilakukan.
DOK. PERSMA/ INAS NABILAH R. Karangan bunga untuk KM-ITB yang diletakkan di depan sekretariat HMS ITB pada Kamis malam, 24
Oktober 2013.
Halaman 1
HMS-ITB menjadikan langkah ini
checkpoint terakhir yang bisa
mereka lakukan setelah
sebelumnya hanya bisa meminta
pertanggungjawaban dari pihak
yang berwenang, khususnya
Kabinet KM-ITB. “Kami merasa
hal ini adalah sesuatu yang lebih
yang bisa kami lakukan dibanding
sekadar bertanya saja,” ujar
Hasfian. HMS berharap ini bisa
menjadi bahan refleksi bagi massa
kampus juga. “Ke depannya ya
kalau menyampaikan janji-janji ya
ditepati,” ujar Hasfian
menambahkan harapannya kepada
Kabinet.
Nama KM-ITB memang gagal
dibawa pada Senin, 30 September
lalu karena tidak terpenuhinya
batas minimum massa yang telah
disetujui Kabinet dan Kongres
pada batas waktu yang ditentukan.
Namun, Kabinet KM-ITB bersama
beberapa massa kampus akhirnya
tetap berangkat ke Jakarta untuk
mengikuti aksi yang dikoordinir
BEM Seluruh Indonesia (BEM SI)
tanpa menggunakan atribut KM-
ITB.
Menanggapi kegagalan tersebut,
Kabinet selaku badan eksekutif
terpusat di KM ITB kemudian
mengambil langkah strategis untuk
eskalasi isu #9tahunSBY. Puncak
dari eskalasi isu ini direncanakan
adalah sebuah aksi propaganda
yang diselenggarakan pada tanggal
20 Oktober 2013. Berdasarkan
kajian Kementerian Sosial Politik
Kabinet, aksi ini perlu dilakukan
sebagai bentuk pencerdasan
kepada massa kampus dan
masyarakat terkait hak untuk
mengkritisi dan menuntut janji-
janji pemerintah. Lebih jauh lagi,
aksi ini diharapkan bisa
mempengaruhi kebijakan dan
membawa perbaikan.
Menurut Edwin Haeckal, Menko
Eksternal Kabinet, sebagai langkah
awal, kabinet menyebar
propaganda berupa poster, video,
serta ‘kultwit’ melalui media
online dan mengundang massa
kampus untuk hadir dalam kajian
terpusat pada tanggal 10 Oktober.
“Melalui undangan yang disebar
ke lembaga, kita juga telah
menyampaikan bahan dasar kajian
dan outline kajian terpusat agar
lembaga dapat melakukan kajian
internal terlebih dahulu,” jelas
Edwin.
Hanya 17 HMJ yang hadir dalam
kajian terpusat pada 10 Oktober,
yaitu HMT, IMA-G, HMP, HMM,
ARCHAEA, NYMPHAEA,
HIMATIKA, HIMATEK,
AMISCA, KMPN, HMME, IMG,
HMIF, MTM, MTI, KMKL, dan
HMRH. Dari sekian lembaga yang
hadir hanya HIMATEK dan HMP
yang menyampaikan hasil kajian
internalnya. Kajian tersebut
berakhir tanpa menghasilkan
kesimpulan substansial mengenai
konten yang akan dibawa dalam
aksi 9 tahun SBY.
Dalam berita acara, dipaparkan
bahwa tindak lanjut yang akan
dilakukan Kabinet KM-ITB adalah
pencerdasan lanjutan bagi lembaga
yang belum hadir melalui media
informasi internal KM-ITB serta
propaganda melalui berbagai
media yang dimiliki KM-ITB.
Diharapkan pula adanya tindak
lanjut di setiap lembaga terhadap
pencerdasan dan kajian internal
mengenai aksi ini. Forum lanjutan
untuk membahas konten aksi juga
akan dilakukan.
Kajian berikutnya dilakukan pada
hari Kamis, 17 Oktober setelah
libur panjang Idul Adha. Dalam
kajian terpusat kedua pun tidak
ada titik temu yang didapatkan
baik dari segi konten, maupun
bentuk aksi yang akan dilakukan
hingga kajian berakhir meskipun
beberapa gagasan sudah
dilontarkan baik oleh Kabinet
maupun oleh perwakilan lembaga.
Karena tidak mendapatkan
kesepakatan hingga forum
berakhir, disepakati bahwa kajian
dikembalikan ke lembaga masing-
masing dan Kabinet berjanji akan
melakukan follow-up dari kajian
internal lembaga tersebut.
Pada akhirnya tidak ada aksi
propaganda yang dilakukan pada
20 Oktober. Kabinet pun tidak jadi
berangkat dalam aksi BEM SI
terkait 9 tahun SBY pada tanggal
21 Oktober. Kegagalan aksi ini
melengkapi gagalnya aksi
atasnama KM-ITB setelah
sebelumnya gagal aksi dalam isu
G30S/KPK.
Saat ditanya tanggapannya terkait
ucapan duka cita yang
disampaikan oleh HMS, Edwin
mengaku senang dan
berterimakasih. “Berarti teman-
teman semakin peduli dengan
kemahasiswaan di kampus ini,”
tambahnya. Ia mengaku selalu
melakukan evaluasi bersama staff-
staffnya di Kabinet dan masukan-
masukan dari massa kampus
merupakan sesuatu yang amat
berharga bagi mereka. Ke
depannya Kabinet melalui
Kementerian Sospol akan terus
mengawal keberjalanan
pemerintah khususnya dalam
sektor energi dan ekonomi-
industri. | Atika Almira
Berita terkait:
KM-ITB Gagal Aksi
Halaman 2