Hlm. 115-129.docx

download Hlm. 115-129.docx

of 13

Transcript of Hlm. 115-129.docx

  • 8/16/2019 Hlm. 115-129.docx

    1/13

    IDENTIFIKASI SENYAWA

    DESKRIPSI

    Identifikasi senyawa – senyawa metabolit sekunder menggunakan metode

    spektroskopi yang meliputi spektroskopi UV, IR, NMR, dan MS.

    TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

    Setelah mempelaari bab ini, mahasiswa mampu membandingkan identifikasi pada

     berbagai senyawa metabolit sekunder.

    PENDAHULUAN

    !ada proses identifikasi, pertama"tama yang harus ditentukan adalah golongan

    senyawa, kemudian ditentukan enis senyawanya. #olongan senyawa biasanya dapat

    ditentukan dengan ui warna, penentuan kelarutan, harga R f  atau berdasarkan $iri spektrum

    UV"nya.

    Identifikasi lengkap bergantung pada kerumitan sneyawa yang akan diidentifikasi.

    %eberapa sifat yang diukur dalam proses identifikasi adalah titik leleh &untuk senyawa padat',

    titik didih &untuk $airan', putaran optis &untuk senyawa optis aktif' dan harga R (. )ata lain

    yang uga penting adalah data spektrum, baik spektrum UV, IR, NMR maupun MS. Senyawa

    yang sudah pernah diidentifikasi dapat dibandingkan data sifat fisik maupun data

    spektrumnya dengan data senyawa standarnya. *ika standar tidak ada, perbandingan data

    dapat dilakukan terhadap data pada pustaka.

    %ila diumpai senyawa baru, di samping diperlukan data spektrum yang lengkap uga

    dibutuhkan identifikasi lebih auh. Misalnya mensintesis senyawa tersebut, dilakukan

    serangkaian reaksi kimia untuk peruraian senyawa tersebut atau mensintesis deri+at sneyawa

    tersebut. Identifikasi senyawa dengan kristalografi sinar" uga dapat dilakukan bila senyawa

    $ukup umlahnya dan berbentuk kristal. -ara ini terutama sangat bermanfaat pada kasus

    terpenoid yang rumit karena dengan $ara ini strukur kimia maupun stereokimianya dapat

    langsung ditentukan.

    !ada %ab ini proses identifikasi yang dimaksud lebih dititikberatkan pada elusidasi

    struktur senyawa berdasarkan data spektrum, baik UV"VIS, IR, NMR maupun MS. Untuk itu

    akan diberikan $ontoh spektra UV, IR, NMR, dan MS tiap golongan senyawa. /eori dan

    uraian se$ara terperin$i tentang $ara memba$a spektra tidak disampaikan karena diharapkan

  • 8/16/2019 Hlm. 115-129.docx

    2/13

    mahasiswa telah mengetahuinya melalui Mata 0uliah Spektrometri dan 1lektrometri serta

    !enentuan Struktur Molekul 2rganik yang keduanya uga telah dilengkapi dengan praktikum.

    1. GOLONGAN TERPENOID

    Spektroskopi UVVISSenyawa golongan terpenoid arang yang dianalisis menggunakan spektrofotometer UV"

    VIS disebabkan karena strukturnya yang tidak menyerap sinar UV"VIS tetapi spektrum

    karotenoid sangat khas. /erdapat dua pun$ak yang mun$ul di sekitar 34 nm dan biasanya

    ada dua pun$ak tambahan pada kedua sisi pun$ak utama. 5etak ketiga panang gelombang

    maksimum sangat beragam dan $ukup berbeda bergantung enis karitenoidnya sehingga dapat

    digunakan untuk identifikasi. *uga teradi pergeseran spektrum bergantung pada pelarut yang

    digunakan dan karena itu dianurkan mengukur spektrum dalam lebih dari satu pelarut.

    T!"e# $.1 !anang gelombang maksimum beberapa karotenoid

    G!%"!r $.1 Spektrum UV"VIS 0arotenoid

    Senyawa

    6 ma7 &nm'

    !elarut petroleum eter atau

    n"heksana

    !elarut khloroform

    8"karotena 399, 333, 3:; ", 33, 3@, 333, 3: 3> &etanol'

    5ikopena 33?, 3:9, 4 3?, 3, 3

  • 8/16/2019 Hlm. 115-129.docx

    3/13

    6 ma7 &benDena' E 3

  • 8/16/2019 Hlm. 115-129.docx

    4/13

    Spektroskopi (!ss! t!r!ksero&

    Spektroskopi N(R Spektroskopi N(R k!ps!&ti&1F NMR MFD

    &ppm' J 4,?K"-F;'H >,4< &s, ?F, >? L >: -F ;'H >,9> &s, ;F, >:K"-F;'H >,;: &s,

    ;F, >,@: &s, ?F, >@ L 94"

    -F;'H >,@@ &s, ;F, 94K"-F;'H 9,;@ &dd, *E>:,? dan >. FD, >F, 3K"-F'H 9,@? &dd,

    *E>, dan @ FD, >F, 3K"-F'H 3,44 &br m, >F, ;"-F'H 3,9 &m, >F, ;K"-F'H ?,>;

    &s, 9F, : dan < –-F'H ?,>? &d, *E>>,? FD, >F, >4"-F'H ?,9? &d, *E>> FD, >F, >3"

    -F'H ?,; &d, *E>> FD, >F, >3"-F'H ?,;? &d, *E>,? FD, >F, >9"-F'H ?,3 &d, *E

  • 8/16/2019 Hlm. 115-129.docx

    5/13

    FD, >F, :K"-F'H ?,9 &d, *E> FD, >F, >9K"-F'H ?, &d, >> FD, >F, >4K"-F'H ?,?"

    ?,< &m, 3F, >>"-F, >>K"-F, >"-F, >K"-F'H :,;; &d, *E FD, >F, 9,< &>@K"-'H >9,@ &94K"-'H 9>,3 &>?K"-'H 9?"-'H ;4,; &>:"-'H 39,: &3"-'H 33,4 &>K"-'H 3,

    &3K"-'H 393,> &>>K"-'H >9,? &>>"-'H >9,@ &:"-'H >9?,; &"-'H >9@,: &>K"-'H >;>,; &>4"

    -'H >;>,: &>K"-'H >;9,3 &>3"-'H >;;,: &@K"-'H >;,9 &>3K"-'H >;,@ &>;K"-'H >;:,

    &>9"-'H >;:,? &>;"-'H >;:,@ &?"-'H >;3?,@ &F"NMR

    G!%"!r $.) Spektrum proton NMR tarakseron

    >;-"NMR 

  • 8/16/2019 Hlm. 115-129.docx

    6/13

    G!%"!r $.* Spektrum karbon NMR tarakseron

    Spektra )1!/ >; >; Spektra )1!/ @4

    G!%"!r $.$ Spektra )1!/ >; dan )1!/ @4 tarakseron

    '. GOLONGAN STEROID

  • 8/16/2019 Hlm. 115-129.docx

    7/13

    Spektroskopi UVVIS

    Sama halnya dengan terpenoid, steroid uga arang dianalisis menggunakan

    spektrofotometer UV"VIS karena strukturnya yang tidak menyerap sinar UV"VIS.

    Spektroskopi UVVIS sti+%!stero#

       λ  maks &1t2F' E 943 nm

    Stigmasterol adalah diena dengan dua ikatan rangkap terisolasi, adi absorpsi di

    daerah UV auh tidak dapat diukur menggunakan spektrofotometer biasa.

    Spektroskopi UVVIS sti+%!st*e&)o&

    Me2F Me2F Na2F

    G!%"!r $., Struktur dan spektra UV"VIS stigmast"3"en";"on dalam pelarut metanol

    dan setelah ditambahkan Na2F

    Spektroskopi IR 

    Spektroskopi IR sti+%!st*e&)o&

  • 8/16/2019 Hlm. 115-129.docx

    8/13

    G!%"!r $.- Spektrum IR stigmast"3"en";"on

    Spektroskopi (!ss!

    Spektroskopi (!ss! sti+%!stero#

    -9@F39

    mO z 3>9 &9@G'H 9:> &:G'H @; &4G'H

  • 8/16/2019 Hlm. 115-129.docx

    9/13

    Spektroskopi N(R 

    Spektroskopi N(R sti+%!stero#

    >;- NMR P -)-l;Q

    δ   &ppm'J >9,> &>@,3 &>@"-'H 9>,> &>>"-'H 9>,> &9>"-'H

    9>,; &9?"-'H 93,3 &>"-'H 9,3 &9,@ &:"-'H ;>,@ &"-'H ;@,: &>9"-'H 34, &94"-'H 39,3 &3"-'H 39,3

    &>;"-'H 4,9 &@"-'H >,; &93"-'H ?,> &>:"-'H ?,@ &>3"-'H :>,< &;"-'H >9>,: &?"-'H

    >9@,; &9;"-'H >;

  • 8/16/2019 Hlm. 115-129.docx

    10/13

    ). GOLONGAN FLAVONOID

    Sprektoskopi UVVIS

    Spektrum fla+onoid biasanya diukur dalam larutan dengan pelarut metanol atau

    etanol, meski perlu diingat bahwa spe$trum yang dihasilkan dalam etanol kurang

    memuaskan.

    Spektrum khas fla+onoid terdiri atas dua panang gelombang maksimum yang berada

     pada rentang antara 934"94";;4 shIsofla+on &"deoksi"?,:"

    dioksigenasi'

    ;94

    (la+anon dan

    dihidrofla+onol

    9:"9@ ;44";;4

    -hal$on 9;4"9:4

    &intensitas rendah' ;34";@4

    uron 9;4"9:4

    &intensitas rendah' ;

  • 8/16/2019 Hlm. 115-129.docx

    11/13

    G!%"!r $.11 Spektrum serapan UV"VIS beberapa enis fla+onoid yang berbeda tetapi pola

    dihidroksilasinya sama.

    0eragaman dalam rentang panang gelombang maksimum ini bergantung pada pola

    hidroksilasi dan pada deraat substitusi gugus hidroksil. %eberapa ketentuannya adalah

    sebagai berikut J

    >. !erubahan pada $in$in $enderung ter$ermin pada pita II, sedangkan perubahan pada

    $in$in % dan - $enderung lebih elas ter$ermin pada pita I.

    9. 2ksigenasi &terutama hidroksilasi' umumnya mengakibatkan pergerseran pita ke

     panang gelombang yang lebih besar.

    ;. Metilasi atau glikosilasi mengakibatkan pergeseran pita ke panang gelombang yang

    lebih ke$il. *enis gula pada glikosida biasanya tidak berpengaruh terhadap besarnya

     pergeseran.

    3. setilasi $enderung menghasilkan pengaruh gugus hidroksil fenol.

    . danya sistem ;K, 3K"dihidroksil pada fla+on dan fla+onol umumnya dapat dibuktikan

    dengan adanya pun$ak kedua pada pita II &kadang"kadang berupa bahu bukan

     pun$ak'.

    ?. danya asam sinamat pada fla+onoid dapat dideteksi berdasarkan adanya pita serapan

     pada ;94 nm ika fla+onoid sendiri tidak menunukkan serapan yang berarti di daerah

    ini, misalnya antosianin.

    %eberapa informasi tambahan untuk penentuan struktur fla+onoid dapat diperoleh dengan

    menambahkan pereaksi geser. %eberapa pereaksi geser yang biasa dipakai adalah J

  • 8/16/2019 Hlm. 115-129.docx

    12/13

    >. 5arutan Na2F 9M

    9. l-l;. 0ira"kira gram l-l; kering ditambahkan dengan hati"hati ke dalam >44 ml

    metanol.

    ;. F-l. Seumlah 4 ml F-l pekat ditambahkan ke dalam >44 ml auadest.

    3. Na2$. %iasanya digunakan serbuk Na2$ anhidrat.

    . F;%2;. )igunakan serbuk asam borat anhidrat.

    Informasi yang diperoleh dengan pereaksi"pereaksi geser tersebut adalah J

    >. )engan Na2F J untuk mendeteksi adanya gugus :"hidroksil bebas

    &atau

    yang setara'.

    9. )engan l-l; J 5ihat mekanisme reaksi di bawah.

    ;. )engan l-l; atau F-l J lihat mekanisme reaksi di bawah.

    3. )engan Na2$ J untuk mendeteksi adanya gugus :"hidroksil bebas

    &atau

    yang setara'.

    . )engan Na2$ atau F;%2;  J untuk mendeteksi adanya gugus orto dihidroksi

    &pereaksi ini menembatani kedua gugus hidroksil

    tersebut'

    Mekanisme reaksi yang teradi antara fla+onoid l-l; dan fla+onoid l-l;  F-l

    *adi langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menentukan enis fla+onoid dengan

    memperhatikan J

    >. %entuk umum spe$trum Me2F

    9. !anang gelombang pita serapan

    5angkah selanutnya adalah mempertimbangkan arti perubahan spe$trum yang disebabkan

    oleh berbagai pereaksi geser.

    Spekrtroskopi UVVIS 0esperii&

  • 8/16/2019 Hlm. 115-129.docx

    13/13

    -in$in - fla+anon tidak memiliki ikatan rangkap terkonugasi dengan gugus karbonil

    sehingga terdapat absorpsi kuat pada daerah 9:4"9@4 nm yang merupakan pun$ak gugus

     benDoil.

    Spektroskopi UVVIS k!te2i&

    G!%"!r $.1' Spektra UV"VIS kate$in dalam pelarut metanol dan setelah ditambah Na2F