Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah...

130
Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Tempo Oleh : Fahdi Fahlevi NIM. 106051001761 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA/ 2013

Transcript of Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah...

Page 1: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah

Tempo

Oleh :

Fahdi Fahlevi

NIM. 106051001761

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA/ 2013

Page 2: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah di Majalah

Tempo

Skripsi ini Diajukan Sebagai Syarat Kelulusan dan Untuk Mendapatkan Gelar

Sarjana (S.Kom.I) di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta/ 2013

Oleh :

Fahdi Fahlevi

NIM. 106051001761

Dosen Pembimbing

Gun Gun Heryanto, M.Si

NIP. 19760812200501 1 005

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA/ 2012

Page 3: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 19 Mei 2013

Fahdi Fahlevi

Page 4: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di

Majalah Tempo telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 18 Maret 2011.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

Jakarta, 18 Maret 2011

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Drs. Jumroni, M.Si Umi Musyarofah, MA

NIP. 19630515 1992031006 NIP. 19710816 1999703 2 002

Anggota,

Penguji I Penguji II

H. Zakaria, MA Prof. Andi Faisal Bakti, Ph.D

NIP. 197209072003121003 NIP. 19621231 198803 1 032

Pembimbing

Gun Gun Heryanto, M.Si

NIP. 19760812 200501 1 005

Page 5: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

i

ABSTRAK

Fahdi Fahlevi

Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Tempo

Pemberitaan Majalah Tempo pada bulan Februari membahas tentang kasus

penyerangan penganut Jemaat Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Pada

proses penyusunan pemberitaan Ahmadiyah di Cikeusik, Majalah Tempo

mendapatkan sejumlah pengaruh intern dan ekstern organisasi media tersebut.

Terdapat hirarki pengaruh pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo pada

bulan Februari 2011. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Faktor apa saja

yang berpengaruh pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo pada bulan

Februari? Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

metodologi kualitatif deskriptif dengan jenis studi kasus.

Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori hirarki pengaruh

yang dikembangkan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese. Teori

hirarki pengaruh ini berbicara tentang bagaimana pengaruh internal dan eksternal

sebuah organisasi media mempengaruhi pemberitaan sebuah media. Pada teori

hirarki pengaruh terdapat beberapa tingkatan atau level yaitu level individu, level

rutinitas media, level organisasi media, level ekstra media dan level ideologi.

Diantara kelima level tersebut memiliki keterkaitan satu sama lainnya.

Majalah Tempo Tempo didirikan pada tahun 1971, pada awal masa

pemerintahan Orde Baru. Para pendiri majalah ini seluruhnya adalah “angkatan

66”, yang pada masa itu bergabung dengan mahasiswa dan militer untuk

meruntuhkan pemerintahan Soekarno. Para wartawan muda itu diantaranya adalah

Goenawan Mohamad, Fikri Jufri, Bur Rasuanto, Cristianto Wibisono, Yusril

Djalinus dan Putu Wijaya yang pada akhirnya mereka sepakat untuk mendirikan

Majalah Tempo.

Temuan pada penelitian adalah menunjukan bahwa pengaruh-pengaruh

pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah kepada pengaruh secara

langsung dari level individu pekerja media atau dalam hal ini reporter yang

mencari data di lapangan mengenai Ahmadiyah dan pada pengaruh rutinitas

media yang direpresentasikan oleh rapat redaksi yang terjadi pada proses

penyusunan pemberitaan di Majalah Tempo. Sedangkan pengaruh lain yang

berpengaruh adalah lebih kepada secara tidak langsung yaitu pengaruh organisasi

media yang mempengaruhi lewat dewan direksi yang berasal dari mantan

wartawan majalah Tempo, lalu dari pengaruh ekstra media yang dalam hal ini

adalah Aliansi Jurnalis Independen yang notabenenya banyak wartawan atau

pekerja Majalah Tempo yang bergabung denga organisasi ini dan yang tterkahir

adalah pengaruh melalui ideologi Majalah Tempo yang menjunjung nilai

demokrasi dan pluralisme.

Pengaruh-pengaruh pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo pada

bulan Februari menunjukan bahwa Majalah Tempo sebagai sebuah media yang

telah mapan dalam pengelolaan telah memiliki pola dalam proses pembentukan

sebuah pemberitaan dengan membentuk rutinitas media yang berpengaruh dalam

pemberitaan. Faktor individu menjadi cukup berpengaruh ketika dalam

pengambilan data dan angle pemberitaan Majalah Tempo.

Page 6: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

ii

KATA PENGANTAR

Demi Dia yang bersumpah dengan waktu, alam semesta dan segala

keindahannya, saya sematkan puja dan puji untukNya. Dengan setetes cinta yang

tak berbanding, Dia kuatkan sendi-sendi perjuangan dan kesabaran dalam

mendayuh hidup ini. Semoga rasa syukur yang kurang ini, Engkau terima ya

Allah. BersamaMu, saya bulatkan tekad, luruskan niat dan sempurnahkan ikhtiar

untuk sebuah episode yang lebih bermakna.

Bagimu baginda Islam, saya haturkan shalawat untuk kemuliaan dan

ketangguhanmu. Risalah kenabianmu kini menjadi dambaan setiap ummat yang

menginginkan kedamaian dan ketenteraman hidup di dunia dan akhirat. Semoga

dengan bimbingan dan nasihatmu, saya menjadi muslim yang tangguh dan

bermanfaat bagi agama, bangsa dan sesama manusia. Engkaulah Muhammad

Rasulullah, saya bersaksi.

Terimakasih yang teristimewa saya persembahkan pada semua pihak yang

telah membantu kelancaran penelitian skripsi ini, baik berupa dorongan moril

maupun materil. Tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya untuk dapat

menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Pada kesempatan ini, peneliti

menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Arif Subhan, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

3. Drs. Wahidin Saputra, M.A, Pudek I Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

Page 7: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

iii

4. Drs. H. Mahmud Jalal, M.A, Pudek II Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

5. Drs. Studi Rizal LK, M.A, Pudek III Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

6. Drs. Jumroni, M.Si, Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

7. Umi Musyarofah, M.A, Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

8. Gun Gun Heryanto, M.Si, dosen pembimbing yang senantiasa selalu

memberi pencerahan, meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk

memberikan masukan tentang penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada peneliti selama

menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga

peneliti dapat mengamalkan ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan.

10. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

yang telah membantu peneliti dalam urusan administrasi selama

perkuliahan dan penelitian skripsi ini.

11. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi yang telah melayani peminjaman buku-buku

literatur sebagai referensi dalam penyusunan skripsi ini.

12. Orangtuaku yang senantiasa menghaturkan selalu memanjatkan doa dan

bekerja keras untuk anaknya. Untuk almarhum nenekku Nyimas Nurhayah

dan tanteku Sautul Azani yang selalu memberikan kasih sayang kepadaku.

Kalianlah alasanku melakukan ini semua.

Page 8: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

iv

13. Bapak Rahmat Baihaky, dosen yang telah membuka mata dan memberikan

pencerahan kepada saya, semoga dapat terus menumbuhkan tradisi kritis

pada mahasiswa FIDKOM.

14. Nuris Annisa, terima kasih karena pernah jadi cahaya kecil yang indah di

hidupku.

15. Sahabat karibku, Dany ”Begenk” Pratama, Andry ”Joey” Bakabon,

Edryanto ”Betot”, Edith Adinda Putri, Rafli Januar Ardian, Hasty

Wulandari, Kadek Adi dan Ajay. Semoga kita sukses bersama dan Take A

Cheese pasti akan jadi kenyataan kawan.

16. Kawan-kawan seperjuangan di kampus, Abdul Rohman, Aditia Rizal,

Kharisma Dimas Syuhada, Sirajudin Arrido, Rezki Puji Lestari, Sabir

Laluhu, David Noviardi, Aang Ibnu Sihab, Dany Permadi, Zainudin, Dirga

Maulana dan Shulhan Rumaru. Terima kasih karena telah menemani

proses ini bersama.

17. Teman-teman KPI A, B, C dan D angkatan 2006 yang senantiasa saling

berbagi dalam suka dan duka selama menjalani perkuliahan, serta selalu

memberikan dukungan dan nasihat positif. Semoga kesuksesan selalu

menjadi takdir kalian.

18. Kawan-kawan Garuda, Angga, Dzaly, Unyil, Iyung, Bongkeng, Kuro,

Togar, Budi, Bun-bun, Putri, Nunu. Semoga kalian selalu menjadi Garuda

yang gelisah dan tercerahkan. Terbang Tinggi Tak Lupa Bumi.

19. Pengurus BEM FIDKOM, pengurus BEMJ KPI, kawan-kawan kader HMI

Komfakda yang senantiasa selalu tercerahkan, kawan-kawan Logika yang

selalu kritis, kawan-kawan terutama Tapir, Tami, Gana, Aim, Dwi, Wilda,

Page 9: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

v

Inna, Anis, Hasbul, Iqbal, Renita, Akmal, Abe, Lenny, Bonte, Sendy dan

Petruk.

20. Untuk seluruh staf dan kawan sekerja di Pusat Data dan Analisa TEMPO

(PDAT), Bang Mail, Bapak Suyatmin, Mbak Asih, Bang Bekti, Pak Pri,

Pak Dar dan kawan-kawan lainnya yang telah memberikan bantuan dalam

skripsi dan menularkan semangat pencerahan serta loyalitas tanpa batas

kepada TEMPO.

21. Untuk semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini,

yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi rasa hormat,

peneliti ucapkan terima kasih yang begitu besar. Semoga apa yang telah

dilakukan adalah hal yang terbaik dan hanya Allah yang dapat membalas

segala kebaikan dengan balasan terbaik-Nya. Amin.

Akhir kata, penelitian skripsi ini tentunya masih jauh dari sempurna,

namun diharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan segenap

keluarga besar civitas akademika Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 20 Mei 2013

Fahdi Fahlevi

Page 10: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATAPENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

LAMPIRAN .................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................. 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 10

D. Metodologi Penelitian ............................................................ 11

E. Tinjauan Pustaka ................................................................... 14

F. Sistematika Penulisan ........................................................... 14

BAB II KAJIAN TEORI

A. Teori Hirarki Pengaruh ......................................................... 16

1. Level Pengaruh Individu Pekerja Media ........................ 17

a. Faktor Latar Belakang dan Karakteristik ................ 17

b. Faktor Nilai Nilai dan Kepercayaan ....................... 18

2. Level Rutinitas Media .................................................... 19

a. Audiens (consumer) ................................................. 19

b. Organisasi Media (processing) ............................... 20

c. Sumber Berita (supplier) .......................................... 21

3. Level Pengaruh Organisasi ............................................ 22

4. Level Pengaruh Luar Organisasi ..................................... 24

a. Sumber Berita ......................................................... 24

b. Pemasang Iklan ....................................................... 25

c. Kontrol Pemerintah ................................................. 25

d. Pangsa Pasar ............................................................ 26

5. Level Pengaruh Ideologi ................................................ 26

Page 11: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

vii

a. Media dan Kontrol Sosial ....................................... 27

b. Kekuasaan dan Ideologi .......................................... 28

B. Konseptualisasi Media Massa ............................................... 29

1. Pengertian Media Massa ................................................ 29

2. Media Massa dan Komunikasi Massa ............................ 30

C. Konseptualisasi Berita ............................................................ 31

1. Definisi Berita ................................................................ 31

2. Kategori Berita ............................................................... 32

3. Nilai Berita ..................................................................... 33

BAB III GAMBARAN UMUM MAJALAH TEMPO DAN JEMAAT

AHMADIYAH INDONESIA

A. Profil Majalah Tempo ............................................................ 35

1. Sejarah Bedirinya Majalah Tempo ................................. 35

2. Struktur Organisasi Majalah Tempo ............................... 37

3. Visi dan Misi Majalah Tempo ........................................ 38

B. Profil Jemaat Ahmadiyah Indonesia ...................................... 39

1. Sejarah Jemaat Ahmadiyah Indonesia ............................ 39

2. Peristiwa Kekerasan Terhadap Jemaat Ahmadiyah di

Cikeusik ......................................................................... 41

BAB IV HIRARKI PENGARUH PADA PEMBERITAAN AHMADIYAH

DI MAJALAH TEMPO

A. Pembahasan Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan

Majalah Tempo ...................................................................... 43

1. Proses Penyusunan Pemberitaan di Majalah Tempo ...... 43

a. Rapat Kompartemen ................................................ 44

b. Rapat Besar ............................................................. 45

c. Pencarian Data dan Bahan Berita ........................... 45

d. Rapat Redaksi dan Rapat Opini .............................. 46

e. Penulisan dan Penyuntingan Berita ........................ 47

Page 12: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

viii

2. Konseptualisasi Hirarki Pengaruh Pemberitaan pada

Majalah Tempo ............................................................... 48

1. Level Individu ......................................................... 48

a. Reporter atauCalon reporter .............................. 49

b. Penulis ............................................................... 50

2. Level Rutinitas Media .............................................. 52

a. Sumber Berita (supplier) .................................. 52

b. Audiens (consumers) ........................................ 54

c. Pengolahan Pemberitaan (proccesing) .............. 58

3. Level Organisasi Media ........................................... 62

4. Level Ekstra Media .................................................. 70

5. Level Ideologi .......................................................... 76

B. Analisis Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah di

Majalah Tempo ..................................................................... 79

1. Pengaruh Level Individu Pada Pemberitaan Ahmadiyah

di Majalah Tempo ........................................................... 80

2. Level Pengaruh Rutinitas Media Pada Pemberitaan

Ahmadiyah di Majalah Tempo ...................................... 87

3. Level Pengaruh Media Terhadap Pemberitaan Ahmadiyah

di Majalah Tempo ........................................................... 91

4. Level Pengaruh Luar Organisasi Media Pada Pemberitaan

Ahmadiyah di Maj alah Tempo ...................................... 94

5. Level Pengaruh Ideologi Terhadap Pemberitaan Ahmadiyah

di Majalah tempo ............................................................ 101

C. Interpretasi Data .................................................................... 108

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 111

B. Saran ...................................................................................... 112

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 114

LAMPIRAN .................................................................................................... 116

Page 13: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

ix

DAFTAR BAGAN DAN TABEL

BAB II

1. Bagan 1 Teori hirarki pengaruh ........................................................... 16

BAB III

1. Bagan 1 Struktur Organisasi PT. Tempo Inti Media TBK ................... 38

BAB IV

1. Bagan 1 Proses Penyusunan Pemberitaan di Majalah Tempo .............. 44

2. Bagan 2 Pola Rutinitas Media ............................................................... 52

3. Gambar 1 Rubrik Surat Pada Majalah Tempo ......................................... 56

4. Tabel 1 Jenis Jenis Rapat Pada Majalah Tempo ................................. 59

5. Bagan 3 Struktur Organisasi PT. Tempo Inti Media TBK .................. 63

6. Grafik 1 Kepemilikan Saham PT. Tempo Inti Media ........................... 66

Page 14: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media pada dasarnya adalah saluran dimana seseorang dapat menyatakan

gagasan, isi jiwa atau kesadarannya atau dengan kata lain media adalah alat untuk

menyampaikan gagasan.1Media sebagai alat informasi menjadi sangat penting

pada kehidupan manusia sebagai mahluk sosial. Ini dikarenakan kebutuhan yang

besar dari masyarakat akan informasi. Informasi menjadi sesuatu yang sangat

berharga bagi masyarakat.

Media pun memiliki kegunaan yang lain yaitu untuk mengedukasi

masyarakat. Pemberitaan-pemberitaan kriminal contohnya dapat dijadikan alat

edukasi bagi masyarakat untuk tidak melakukan perbuatan kriminal. Media pun

dapat dijadikan sebagai penghibur bagi masyarakat. Sesuai dengan tiga fungsi dari

media yaitu untuk memberikan informasi, mendidik dan menghibur.

Dengan berkembangnya teknologi komunikasi ditandai dengan munculnya

internet, dapat memudahkan lagi masyarakat untuk mengakses informasi.Bahkan

masyarakat tidak hanya dapat mengakses informasi dengan mudah dan cepat tapi

juga dapat memberikan informasi. Dengan jejaring sosial seperti Facebook,

Twitter, Friendster dan sebagainya, masyarakat dapat berinteraksi sekaligus dapat

memberikan informasi sekaligus.

Perkembangan teknologi ini semakin mempermudah akses

informasi.Informasi yang dahulu sangat susah didapatkan, kini lebih mudah

1 Anwar Arifin, Opini Publik (Jakarta: Gramata Publishing, 2010) h 116

Page 15: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

2

didapatkan dikarenakan kemajuan teknologi tersebut. Teknologi menurut

Marshall McLuhan (1964) adalah perpanjang dari kapasitas manusia.Alat dan

peralatan adalah perpanjangan dari kemampuan manusia, komputer adalah

perpanjangan dari otak dan media adalah teknologi yang memperpanjang persepsi

manusia..2

Sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh McLuhan dengan kemajuan

teknologi tersebut khususnya di bidang media, masyarakat mendapatkan banyak

kemudahan. Media seperti yang diungkapkan McLuhan adalah perpanjangan

persepsi manusia.

Kemudahan mengakses informasi selain karena karena perkembangan

teknologi komunikasi juga dikarenakan oleh faktor politik.Faktor politiknya

adalah karena rezim saat ini memberikan kebebasan sebesar-besarnya kepada

media.

Pasca pemerintahan Orde Baru media massa mendapatkan angin segar

kebebasan. Kebebasan pers yang dahulu pada masa pemerintahan Presiden

Soeharto mendapatkan banyak kekangan dari pemerintah pada saat itu, kini serasa

mendapatkan kebebasannya.Pasca reformasi kebebasan pers berkembang pesat

melampaui ruang dan waktu.3Media menjadi lebih leluasa untuk menyampaikan

informasi kepada masyarakat tanpa kekangan pemerintah.

Pada pemerintahan Orde baru untuk menerbitkan koran saja, pengusaha

media diwajibkan untuk melalui sensor pemerintah. Pada tahun 1982, Departemen

Penerangan mengeluarkan Peraturan Menteri Penerangan No. 1 Tahun 1984

tentang Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP). Dengan adanya SIUPP, sebuah

2 Andrew Murphie dan John Potts, Culture and Technology (New York: Palgrave

Macmillan, 2003) h. 13 3 Rusman Ismail Mage, Industri Politik (Strategi Investasi Politik dalam Pasar

Demokrasi ), (Jakarta: RMBOOKS, 2009) h. 69

Page 16: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

3

penerbitan pers yang izin penerbitannya dicabut oleh Departemen Penerangan

akan langsung ditutup oleh pemerintah. Oleh karena itu, pers sangat mudah

ditutup dan dibekukan kegiatannya.Pers yang mengkritik pembangunan dianggap

sebagai pers yang berani melawan pemerintah. Pers seperti ini dapat ditutup

dengan cara dicabut SIUPP-nya.4

Kini setelah kebebasan pers yang telah dilaksanakan di Indonesia, telah

terjadi kebalikan yang sangat kontradiktif dibanding pada masa Orde Baru, media

menjadi lembaga yang sangat super dikarenakan media menjadi satu-satunya

penyampai informasi kepada masyarakat.Jika pada masa Orde Baru media sangat

dikekang, kini media dengan mudahnya membentuk opini di masyarakat.

Media massa memiliki kekuatan untuk menentukan isu apa saja yang

dapat untuk dibicarakan oleh masyarakat. Media membentuk kesadaran

masyarakat sesuai dengan apa yang disajikan oleh media tersebut. Memang

kadang masyarakat dapat memilih berita apa saja sesuai dengan pilhannya tapi

media tetap mengarahkan apa saja yang dijadikan diskursus.Kekuatan media

dalam mengarahkan kecendrungan-kecendrungan pada masyarakat ini tentunya

dipengaruhi lewat konten media sebagai medium untuk menentukan gagasan pada

masyarakat.Realitas yang dibentuk oleh media adalah realitas simbolik yang

dibentuk oleh media.Nyaris tidak ada realitas yang murni pada pemberitaan yang

dibentuk oleh media.Realitas yang ada pada media adalah realitas simbolik yang

dibentuk dan dimaknai kemudian didistribusikan ke masyarakat hingga akan

berpengaruh pada citra.

4Hady Nasution “Peranan pers dalam masyarakat demokrasi di Indonesia pada masa Orde

baru dan Reformasi” Artikel diakses pada 5 mei 2011 pukul 21.05 dari http://Shvoong.com.

Page 17: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

4

Citra yang dibentuk oleh media pada awalnya hanya berupa realitas

simbolik yang dikonstruk oleh media, tetapi kemudian dapat ditafsirkan oleh

khalayak sebagai realitas yang murni.Realitas terkonstruk pada giliran selanjutnya

dijadikan opini publik.

Pembentukan opini publik menurut Hamad yang dikutip dari oleh Anwar

Arifin pada umumnya media melakukan tiga kegiatan sekaligus, yaitu (1)

menggunakan simbol-simbol (language of politic); (2) melaksanakan strategi

pengemasan pesan(framing strategies) dan (3) melakukan fungsi agenda setting

(agenda setting function).5Ketika melakukan langkah-langkah tersebut tentunya

media dipengaruhi oleh faktor-faktor internal,misalnya kepentingan politik

pengelola media, ideologi pengelola media.Bisa juga dipengaruhi oleh faktor

eksternal seperti tekanan pasar atau iklan dan atau pengaruh kekuatan politik yang

bisa dikatakan pemerintah atau partai politik.

Pengaruh-pengaruh internal dan eksternal kepada sebuah pemberitaan

media ini disebut sebagai teori Hirarki Pengaruh Media yang diperkenalkan oleh

Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese.Pemberitaan yang dikeluarkan oleh

media dibentuk faktor internal dan eksternal.Faktor –faktor tersebut membentuk

muka berita yang dikonsumsi oleh masyarakat.Masyarakat dibentuk kesadarannya

sesuai dengan kepentingan media.

Menurut Shoemaker dan Reese faktor internal yang dapat mempengaruhi

pemberitaan dari sebuah media adalah faktor individual (individual level), faktor

rutinitas media (media routine level), faktor organisasi (organizational

5 Anwar Arifin, Opini Publik, h. 90

Page 18: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

5

level).Faktor-faktor tersebutlah yang membentuk konten media dari internal media

itu sendiri.

Sedangkan faktor eksternal yang membentuk pemberitaan dari sebuah

media adalah faktor ekstra media (extra media level) dan faktor ideology

(ideology level).Dua faktor inilah yang dapat mempengaruhi pemberitaan sebuah

media dari luar media tersebut.Contoh faktor dari ekstra media ini adalah seperti

intervensi pasar atau iklan yang membentuk pemberitaan.Sehingga media tidak

mungkin membuat pemberitaan yang bertentangan dengan kepentingan pasar

yang selama ini membiayai kehidupan media.

Level-level pada Teori Hirarki Pengaruh tersebut yang diperkenalkan oleh

Shoemaker dan Reesemempengaruhi pemberitaan oleh mediamassa. Seluruh

media massa seperti koran, radio, televisi dan majalah. Majalah Tempo adalah

salah satu media yang juga tidak luput dari teori Hirarki Pengaruh Media karena

prosespemberitaan Majalah Tempo melalui level-level tersebut.

Majalah Tempo yang telah berdiri sejak Rezim Orde yaitu pada bulan

April 1971 telah mengalami sepak terjang yang panjang dalam sejarah

bangsa.Sebagai media yang pernah dibredel oleh Rezim Orde Baru, Tempo telah

melewati masa pasang surut kebebasan pers. Tempo yang pada saat itu dibredel

karena pembredelan tersebut terjadi karena Tempo meliput kampanye partai

Golkar di Lapangan Banteng, Jakarta, yang berakhir rusuh. Presiden Soeharto,

yang notabene motor partai Golkar, tidak suka dengan berita

tersebut.6Pembredelan ini sebagai bukti kekritisan Majalah Tempo pada saat itu,

hingga saat ini pun masih menunjukan kekritsannya pada rezim saat ini.Kekritisan

6 Fahcrul Khoirudin, Sejarah Majalah Tempo : Konflik dan Pemberedelan, artikel ini

diakses pada 31 Februari 2011 pukul 13.23 dari http;//id.Wikipedia.org/majalah tempo.

Page 19: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

6

tersebut ditunjukan Majalah Tempo dalam banyaknya kritik-kritik kepada

kebijakan pemerintah saat ini.

Kekritisan Majalah Tempo juga ditunjukan ketika mengkritisi Surat

Keputusan bersama Tiga Menteri (SKB 3 Menteri) tentang nasib penganut aliran

Ahmadiyah.Tempo mengkritisi pemerintah melalui pemberitaannya mengenai

ketidak tegasan pemerintah yang justru menyulut kekerasan yang terjadi pada para

pemeluk aliran Ahmadiyah.Peristiwa yang terjadi di daerah Cikeusik, Kabupaten

Pandeglang Banten tersebut sendiri memakan korban tewas di kubu Ahmadiyah.

Penyerangan ini sendiri disinyalir dilakukan oleh kelompok Islam yang

menganggap bahwa Ahmadiyah adalah aliran sesat.

Ahmadiyah sendiri masuk Indonesia pada tahun 1920 yang dibawa oleh

tiga pemuda dari Sumatera Tawalib,suatu pesantren Islam di Sumatera Barat

meninggalkan negeri mereka untuk melanjutkan sekolah agama mereka. Mereka

adalah (alm) Abubakar Ayyub, (alm) Ahmad Nuruddin, dan (alm) Zaini Dahlan.7

Ahmadiyah sendiri terbagi menjadi dua yaitu Ahmadiyah Qadian dan

AhmadiyahLahore.Kelompok pertama ialah "Ahmadiyya Muslim Jama'at" (atau

Ahmadiyah Qadian).Pengikut kelompok ini di Indonesia membentuk organisasi

bernama Jemaat Ahmadiyah Indonesia, yang telah berbadan hukum sejak 1953

(SK Menteri Kehakiman RI No. JA 5/23/13 Tgl. 13-3-1953).8

Kelompok kedua ialah "Ahmadiyya Anjuman Isha'at-e-Islam Lahore"

(atau Ahmadiyah Lahore).Di Indonesia, pengikut kelompok ini membentuk

organisasi bernama Gerakan Ahmadiyah Indonesia, yang mendapat Badan

7 Iwan Apriansyah “Berawal dari tiga pemuda Sumbar ke India” artikel ini diakses pada

1 Agustus 2011 pukul 21.50 dari http;//id.tribunnews.com/2011/01/15/berawal-dari-tiga-pemuda-

sumbar-ke-india 8Fandy Tarakan“Ahmadiyah” Artikel ini diakses pada 1 Agustus 2011 pukul 22.47 dari

http;//id.wikipedia/ahmadiyah.

Page 20: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

7

Hukum Nomor I x tanggal 30 April 1930.Anggaran Dasar organisasi diumumkan

Berita Negara tanggal 28 November 1986 Nomor 95 Lampiran Nomor 35.9

Kelompok yang dianggap sesat adalah kelompok yang pertama yaitu

kelompok Ahmadiyah Qadian, dikarenakan kelompok ini mempercayai bahwa

ada nabi setelah nabi Muhammad SAW yaitu Mirza Ghulam Ahmad.10

Keyakinan

kelompok ini tentunya ditentang oleh kelompok Islam lainnya di Indonesia yang

menganggap bahwa kepercayaan mereka menodai kepercayaan agama Islam yang

meyakini bahwa nabi terakhir adalah nabi Muhammad SAW. Kontroversi tentang

kelompok ini dimulai ketika MUI yang waktu itu dipimpin oleh Buya Hamka

mengeluarkan tentang fatwa sesat Ahmadiyah pada tahun 1984.11

Kontroversi ini berlanjut hingga kini yang berlanjut pada aksi kekerasan

yang dilakukan oleh kelompok-kelompok Islam yang mengklaim bahwa

Ahmadiyah adalah aliran sesat dan menyesatkan. Aksi-aksi kekerasan tersebut

diantaranya adalah penyerangan Kampus Mubarok di Parung, Bogor,

penyerangan Masjid Ahmadiyah di Kuningan dan yang terakhir terjadi adalah

penyerangan rumah komunitas Ahmadiyah di Cikeusik,Pandeglang, Banten.

Kasus terakhir ini disulut oleh keluarnya SKB tiga Menteri yang melarang

segala aktivitas keagamaan aliran Ahmadiyah.SKB ini seakan melegalkan

kekerasan yang dilakukan oleh golongan-golongan Islam tersebut.Bahkan SKB

ini menjadi dipolitisir oleh para pejabat daerah yang ingin menarik simpati warga

yang kontra dengan keberadaan Ahmadiyah.Menurut aktivis Aliansi Nasional

9 Fandy Tarakan, Ahmadiyah.

10Dildaar Ahmad“Kontroversi ajaran Ahmadiyah”Artikel ini diakses pada 1 Agustus

2011 pukul 22.47 dari http;//id.wikipedia/ahmadiyah. 11

Iwan Apriansyah, Berawal dari tiga pemuda Sumbar ke India.

Page 21: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

8

Bhineka Tunggal Ika (ANBTI) Chandra Irawan SK ini adalah SK yang anti

Pancasila yang melegalkan pembantaian warganya oleh negara.12

Bahkan beberapa pejabat daerah juga mendukung SK tersebut seperti

contohnya yang dilakukan oleh gubernur Banten Ratu Atut Choisiyah

yangmengatakan sebaiknya 1.120 Jemaah Ahmadiyah yang ada di propinsinya

segera bertobat dan insaf, dan yang lebih parah lagi yang dilakukan oleh Gubernur

Jawa Timur Soekarwo yang mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor

188/94/KPT/013/2011, menyatakan aktivitas Ahmadiyah di Jawa Timur dapat

memicu atau menyebabkan terganggunya keamanan di Jawa Timur, melarang

ajaran Ahmadiyah secara lisan tulisan maupun media elektronik, melarang

memasang papan nama pada masjid, musholah, lembaga pendidikan dan melarang

penggunaan atribut jemaah Ahmadiyah dalam segala bentuknya.13

Tentunya yang dilakukan oleh pejabat daerah ini adalah untuk menarik

simpati warganya dan mengamankan jabatannya agar tidak terjadi gejolak di

masyarakat padahal perilaku pejabat daerah ini justru memicu kekerasan yang

berlanjut pada aliran Ahmadiyahkarena perilaku para pejabat daerah seakan

menjadi pelegalan kekerasan terhadap Ahmadiyah.

Kasus demi kasus kekerasan yang terjadi pada pemeluk Ahmadiyah ini

seakan berlarut-larut dan menjadi isu pelanggaran HAM yang dilakukan oleh

negara.Begitu besar dampak kerugian yang dirasakan oleh para pemeluk

Ahmadiyah.Kasus ini terus berulang dan terjadi pembiaran-pembiaran yang

dilakukan oleh negara.

12

Chandra Dinata “Gus Dur dan pembelaan terhadap Ahmadiyah” artikel ini diakses

pada 2 September 2011 pada pukul 23.05 dari http;//gusdur.net/opini/detail 13

Chandra Dinata, Gus Dur dan pembelaan terhadap Ahmadiyah.

Page 22: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

9

Saya melihat ada tiga hal yang yang menarik dari kasus Ahmadiyah yang

terjadi di negara ini, bahwa sebenarnya kasus demi kasus Ahmadiyah selalu

berulang dan seakan tidak ada solusi yang dapat menyelesaikan kasus kekerasan

terhadap warga Ahmadiyah ini.

Dan yang kedua adalah ternyata kasus ini sudah dipolitisir oleh pihak-

pihak yang memanfaatkan kasus Ahmadiyah. Para pejabat-pejabat daerah ynag

ingin menaikkan popularitasnya memanfaatkan kasus Ahmadiyah sebagai cara

untuk mendapatkan simpati masyarakat.

Yang ketiga adalah pemberitaan dari media yang selalu menimbulkan pro

dan kontra tentang keberadaan Ahmadiyah. Bahkan pemberitaan dari media pun

dapat memberikan pencerahan terhadap masyarakat tentang Ahmadiyah di satu

sisi dan justru pemberitaan dari media dapat menyulut kekerasan terhadap warga

Ahmadiyah di sisi lain. Terlepas dari kepentingan apa yang ada di balik

pemberitaan sebuah media.

Ketertarikan saya pada kasus Ahmadiyah ini terletak pada posisi media

yang memberikan pemberitaan tentang Ahmadiyah dan apa saja sebenarnya yang

mempengaruhi pemberitaan tentang Ahmadiyah di media massa khususnya

majalah Tempo.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah saya susun di atas, maka

disusunlah skripsi ini dengan judul :“Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan

Ahmadiyah Di Majalah Tempo”

Page 23: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

10

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada hal-hal :

a. Fokus penelitian ini adalah pada hirarki pengaruh yang berlangsung

pada sebuah pemberitaan di sebuah media.

b. Media massa yang digunakan sebagai objek penelitian adalah Majalah

Tempo.

c. Pemberitaan yang diteliti adalah tentang pemberitaan Ahmadiyah di

Majalah Tempo pada bulan Februari 2011.

2. Mengacu pada pembatasan masalah pada skripsi ini maka perumusan

masalah pada skripsi ini adalah :

Faktor apa saja yang berpengaruh pada pemberitaan Ahmadiyah di

Majalah Tempo ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui apa saja pengaruh-pengaruh pada pemberitaan

Ahmadiyah di Majalah Tempo pada bulan Februari.

Sedangkan manfaat penelitian yang hendak dicapai adalah:

2. Manfaat Penelitian

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkuat

khasanah keilmuan komunikasi massa dengan pendekatan teori

hirarki pengaruh bagi civitas akademika Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Page 24: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

11

b. Manfaat Praktis : Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan

gambaran mengenai pengaruh-pengaruh apa saja yang terjadi pada

sebuah pemberitaan di sebuah media terhadap masyarakat

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Pendekatan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif,

bertujuan menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan

data. Pendekatan kualitatif menurut Kirk dan Miller bahwa penelitian kualitatif

adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental

bergantung dari pengamatan pada manusia, baik dalam kawasannya maupun

dalam peristilahannya.14

Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.15

Jenis metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

kasus (case studies). Menurut John W. Creswell, studi kasus merupakan strategi

penyelidikan, dimana peneliti mengekplorasi secara mendalam terhadap sebagian

atau keseluruhan dari program, acara, aktivitas, maupun proses. Peneliti

mengumpulkan informasi secara rinci dengan menggunakan berbagai proses

pengumpulan data selama periode waktu yang berkelanjutan.16

14

Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah dengan Pendekatan Kualitatif (Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2006), Cet ke 1, h 7. 15

Lexy J. Moeleng,Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

1993), Cet ke 10, h 3. 16

John W. Creswell, Reserach Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods

Approaches-3rd

ed (California, SAGE Publications Inc, 2009), h. 13.

Page 25: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

12

Dalam penelitian ini, peneliti mengeksplorasi pengaruh-pengaruh yang

terjadi pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo.pada bulan Februari

2011.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara: Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan

memperkuat data, maka peneliti melakukan wawancarabebas

terpimpin (Semi Structured Interview) yaitu wawancara dengan

menggunakan interview guide atau pedoman wawancara yang dibuat

berupa daftar pertanyaan.17

Peneliti mewawancarai Reporter Majalah

Tempo, Redaktur Pelaksana Majalah Tempo, Redaktur Senior

Majalah Tempo dan Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI).

b. Dokumentasi: Peneliti melakukan dokumentasi

denganmengumpulkan data yang berasal dari buku-buku sebagai

referensiyang berkaitan dengan objek penelitian. Mempelajari,

menelaah dan mengkaji dokumen-dokumen tertulis yang terkait

dengan hirarki pengaruh media pada pemberitaan Ahmadiyah di

Majalah Tempo.Selain itu,ada pula penggunaan data-data yang

bersumber dari internet berupa artikel-artikel media massa, dan

laporan hasil penelitian lainnya.

c. Penelitian Partisipatoris: Peneliti melakukan magang di sumber data

yaitu Majalah Tempo. Pada magang tersebut peneliti menggali

keseharian yang terjadi dan jika terdapat kejadian yang berkaitan

17

Denzin, Norman K, Lincoln, Yvonna S, Handbook of Qualitative Research, Dariyanto

dkk (edisi terjemahan Indonesia.), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009).

Page 26: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

13

dengan penelitian dan berpotensi menjadi data, peneliti melakukan

pencatatan.

3. Teknik Olah Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, peneliti

mengolahnya dengan melakukan editing atau memeriksa kejelasan dan

kelengkapan data, kemudian data dipelajari dan ditela’ah. Dalam

penelitian ini peneliti menampilkan data yang menampilkan pengaruh-

pengaruh yang terjadi pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo.

4. Model Analisis Data Kualitatif

Model analisis data kualitatif dalam penelitian dalam penelitian ini

menggunakan model analisis alir (flow model). Model analisis alir

Peneliti melakukan analisis data dengan analisis deskriptif, yaitu

dengan menganalisis setiap data atau fakta yang ditemukan melalui hasil

pengumpulan data, kemudian di deskripsikan secara konkret terkait

pengaruh-pengaruh yang terjadi pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah

Tempo.

5. Pedoman Penulisan

Dalam penulisan penelitian ini, peneliti mengacu pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang berlaku di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang disusun oleh Hamid Nasuhi dkk,

Page 27: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

14

diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

E. Tinjauan Pustaka

Peneliti telah melakukan tinjauan pada beberapa hasil penelitian

terdahulu di perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi maupun

di Perpustkaan Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang

memiliki keterkaitan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan ini. Peneliti

tidak menemukan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan hirarki pengaruh

pemberitaan ahmadiyah di Majalah Tempo.namun ada penelitian yang berkaitan

dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu penelitian yang dilakukan oleh

Halimatus Syadiah, dengan skripsi yang berjudul “Hirarki Pengaruh Dalam Proses

Penyeleksian Berita Studi Pada Kebijakan Redaksi Liputan 6 SCTV”. Penelitian

tersebut bertujuanuntuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi si

berita liputan 6? Dan Bagaimana kebijakan redaksi liputan 6 terkait dengan

penyeleksian berita.

Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif dengan perspektif

fenomenologi, sementara jenis penelitiannya adalah analisis deskriptif.Hasil dari

penelitian tersebut adalah setiap berita ternyata dipengaruhi sejumlah faktor yang

kemudian menjadi pertimbangan bagi redaksi untuk menayangkan atau tidak

berita tersebut.Faktor tersebut adalah individual pekerja media, faktor rutinitas

media, faktor organisasional, faktor ekstra media dan ideologi.

F. Sistematika Penulisan

Page 28: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

15

Untuk lebih mudah memahami pembahasan pada penelitian skripsi ini,

maka klasifikasi permasalahan dibagi dalam lima bab, pada masing-masing bab

terdiri dari sub bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN yang mengabstraksi keseluruhan bahasan. Bab

ini memuat: latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI pada bab ini, membahas tentang kajian teoritis

dan konseptual yang memuat tentang: Teori Hirarki Pengaruh

Media Stephen D .Reese dan Pamela J. Shoemaker, konseptualisasi

media massa dan konseptualisasi berita.

BAB III PROFIL Majalah Tempo dan Profil Jemaat Ahmadiyah

Indonesia meliputi sejarah berdirinya Majalah Tempo, struktur

Majalah Tempo,visi dan misi Majalah Tempo, sejarah berdirinya

Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Ajaran Jemaat Ahmadiyah

Indonesia.

BAB IV TEMUAN DAN HASIL ANALISIS adalah penyajian dan

analisis data yang diperoleh dari Majalah Tempo terkait dengan

pengaruh-pengaruh pada pemberitaan Ahmadiyah

BAB V PENUTUP adalah bagian yang berusaha menarik kesimpulan dan

saran dari seluruh masalah yang telah dibahas pada penulisan

skripsi ini.

Page 29: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

16

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Teori Hirarki Pengaruh

Teori Hirarki Pengaruh isi media diperkenalkan oleh Pamela J

Shoemaker dan Stephen D. Reese.Teori ini menjelaskan tentang pengaruh

terhadap isi dari dari suatu pemberitaan media oleh pengaruh internal dan

eksternal. Shoemaker dan Reese membagi kepada beberapa level pengaruh

isi media. Yaitu pengaruh dari individu pekerja media (individual level),

pengaruh dari rutinitas media (media routines level), pengaruh dari organisasi

media (organizational level), pengaruh dari luar media (outside media level),

dan yang terakhir adalah pengaruh ideologi (ideology level).18

18

Pamela J Shoemaker and Stephen D. Reese, Mediating The Message (New York

,Longman Publisher : 1996) h. 60

individual level

media routines level

organization level

media routines level

ideological level

16

Page 30: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

17

Asumsi dari teori ini adalah bagaimana isi pesan media yang disampaikan

kepada khalayak adalah hasil pengaruh dari kebijakan internal organisasi media

dan pengaruh dari eksternal media itu sendiri.Pengaruh internal pada konten

media sebenarnya berhubungan dengan kepentingan dari pemilik media, individu

wartawan sebagai pencari berita, rutinitas organisasi media.Sedangkan faktor

eksternal yang berpengaruh pada konten media berhubungan dengan para

pengiklan, pemerintah masyarakat dan faktor eksternal lainnya.Stephen D. Reese

mengemukakan bahwa isi pesan media atau agenda media merupakan hasil

tekanan yang berasal dari dalam dan luar organisasi media.19

1. Level Pengaruh Individu Pekerja Media

Pemberitaan suatu media dan pembentukan konten media tidak terlepas

dari faktor individu seorang pencari berita atau jurnalis.Arah pemberitaan dan

unsur-unsur yang diberitakan tidak dapat dilepaskan dari seorang jurnalis. Pada

pembahasan kali ini kita akan mendiskusikan tentang potensi yang mempengaruhi

isi dari sebuah media massa dilihat dari faktor intra seorang jurnalis. Faktor-faktor

seperti faktor latar belakang dan karakteristik dari seorang pekerja media atau

jurnalis, perilaku,nilai dan kepercayaan dari seorang jurnalis dan yang terakhir

adalah orientasi dari seorang jurnalis.

a. Faktor Latar Belakang dan Karakteristik.

Faktor latar belakang dan karakteristik dari seorang pekerja media menurut

Shoemaker dan Reese dibentuk oleh beberapa faktor yaitu masalah gender atau

jenis kelamin dari jurnalis, etnis, orientasi seksual,faktor pendidikan dari sang

19

Stephen D. Reese, Setting the media’s Agenda: A power balance perspective(Beverly

Hills: Sage, 1991), h. 324

Page 31: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

18

jurnalis dan dari golongan manakah jurnalis tersebut, orang kebanyakan atau

golongan elit.20

Faktor-faktor latar belakang dan karakteristik dari seorang pekerja media

tersebut sedikit banyak dapat mempengaruhi individu seorang jurnalis. Fokus kita

kali ini adalah faktor latar belakang dan karakteristik seorang jurnalis dilihat dari

segi pendidikan seorang jurnalis.Banyak perdebatan mengenai kompetensi

seorang jurnalis dilihat dari segi pendidikan.Ini dikarenakan tingkat intelektualitas

atau disiplin ilmu yang diambil seorang jurnalis ketika di bangku kuliah dapat

mempengaruhi pemberitaan sebuah media.

b. Faktor Nilai-nilai dan Kepercayaan.

Faktor kedua yang membentuk faktor individual adalah faktor

kepercayaan, nilai-nilai dan perilaku pada seorang jurnalis.Faktor-faktor ini sangat

mempengaruhi sebuah pemberitaan yang dibentuk oleh seorang juranalis.Karena

segala pengalaman dan nilai-nilai yang didapatkan secara tidak langsung dapat

berefek pada pemberitaan yang dikonstruk oleh seorang jurnalis.Walaupun aspek

kepercayaan, nilai-nilai tidak bisa terlalu kuat membentuk efek kepada seorang

jurnalis dikarenakan kekuatan aspek organisasi dan rutinitas media yang lebih

kuat.21

Tampak jelasbahwa sikapbeberapakomunikator, nilai-nilai dan keyakinan

mempengaruhi beberapa konten setidaknya beberapa waktu, tetapi pernyataan

tersebut praktis tidak berharga. Ketika komunikator memiliki kekuasaan lebih atas

20

Shoemaker and Reese,Mediating The Message, h. 64 21

Shoemaker and Reese,Mediating The Message, h. 82

Page 32: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

19

pesan mereka dan bekerja di bawah sedikit kendala, sikap pribadi mereka, nilai-

nilai dan keyakinan memiliki lebih banyak kesempatan untuk mempengaruhi isi.22

Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Shoemaker dan Reese di atas

bahwa nilai, perilaku dan kepercayaan yang dianut oleh sang jurnalis sebagai

pencari berita tidak terlalu memberikan efek yang terlalu besar kepada sebuah

pemberitaan, dikarenakan kekuatan yang lebih besar dari level organisasi media

dan rutinitas media. Tetapi sedikit banyak faktor nilai, kepercayaan dan perilaku

dari sang jurnalis dapat mempengaruhi sebuah pemberitaan.

2. Level Rutinitas Media

Pada level ini mempelajari tentang efek pada pemberitaan dilihat dari sisi

rutinitas media. Rutinitas media adalah kebiasaan sebuah media dalam

pengemasan dan sebuah berita. Media rutin terbentuk oleh tiga unsur yang saling

berkaitan yaitu sumber berita ( suppliers ), organisasi media ( processor ), dan

audiens ( consumers ).23

Ketiga unsur ini saling berhubungan dan berkaitan dan

pada akhirnya membentuk rutinitas media yang membentuk pemberitaan pada

sebuah media.

a. Audiens ( Consumer )

Untuk mengupas tentang level rutinitas media, pertama-tama kita akan

membahas tentang unsur audiens. Unsur audiens ini turut berpengaruh pada level

media rutin, dikarenakan pemilihan sebuah berita yang akan ditampilkan sebuah

media yang pada gilirannya akan disampaikan pada audiens. Ketergantungan

media terhadap audiens yang akan menghasilkan keuntungan bagi media, turut

menjadi penyebab kenapa media sangat memperhatikan unsur audiens dalam

22

Shoemaker and Reese,Mediating The Message, h. 102 23

Shoemaker and Reese,Mediating The Message, h. 109

Page 33: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

20

pemilihan berita. Jadi media sangat memperhatikan salah satunya adalah nilai

berita yang akan diberitakan sebuah media.24

Media juga mempunyai tugas dalam mengemas suatu pemberitaan menjadi

sebuah struktur cerita. Pada media cetak contohnya sebuah cerita pada media

cetak harus mudah dibaca ( readable ), foto pada sebuah berita harus memiliki

kaitan dengan sebuah cerita pada sebuah media cetak dan judul pada sebuah

headlineharus memberikan perhatian langsung audiens terhadap sebuah

pemberitaan. Sebuah cerita pada pemberitaan merepresentasikan proses rutinitas “

apa yang sedang terjadi” dan membimbing reporter untuk menentukan mana fakta

yang bisa ditransformasikan menjadi sebuah komoditas pemberitaan.25

Di sisi lain media pun diharuskan untuk selalu membuat pemberitaan yang

objektif, faktual dan terpercaya. Menurut Michael Schudson para reporter wajib

menghibur audiens di satu sisi dan memberikan pemberitaan yang faktual pada

satu sisi. Karena sebuah objektifitas pada sebuah media membantu sebuah media

melegitimasi dirinya.Ini berkaitan dengan kredibilitas sebuah media yang

membuat sebuah pemberitaan.26

Jadi pemberitaan sebuah media juga tidak selalu mengikuti apa kemauan

dari audiens tapi juga mengikuti fakta-fakta apa saja yang berkembang di

lapangan, dan inilah yang membentuk pembentuk pemberitaan sebuah media pada

unsur audiens di level media rutin.

b. Organisasi Media ( Proccesing )

Unsur selanjutnya yang membentuk level rutinitas media adalah organisasi

media atau pengolah pemberitaan ( proccesing ). Unsur yang paling berpengaruh

24

Shoemaker and Reese,Mediating The Message, h. 110 25

Shoemaker and Reese,Mediating The Message, h. 114 26

Michael Schudson , Discovering The News (New York: Basic Books, 1978) h. 78

Page 34: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

21

pada organisasi media adalah editor media atau yang biasa disebut sebagai

“gatekeeper”.27

Editor pada setiap media adalah yang menetukan mana berita

yang layak untuk diterbitkan atau tidak. Hasil pencarian berita oleh wartawan

diputuskan oleh editor di meja redaksi.Jadi editor lah yang menetukan mana berita

yang layak terbit. Kebijakan dari editor lah yang menentukan rutinitas sebuah

media dalam menentukan pemberitaan.

c. Sumber Berita ( Suppliers )

Walaupun sumber berita tidak terlalu berdampak signifikan pada konten dari

sebuah media, tetapi ketergantungan sebuah media dengan sebuah berita sedikit

banyak dapat mempengaruhi sebuah pemberitaan. Biasanya terjadi simbiosis

mutualisme antara antara sumber berita dengan media yang mencari berita.Sebuah

media mendapatkan bahan berita dengan mudah sedangkan sebuah lembaga

mendapatkan pencitraan yang baik tentang lembaganya.

Rutinitas dari sebuah media memiliki pengaruh yang penting pada

produksi isi simbolik. Mereka membentuk lingkungan dimana pekerja media

melaksanakan pekerjaannya.28

Dan pengaruh rutinitas ini berpengaruh secara

alami karena bersifat keseharian dan terkesan tidak memaksa pekerja media.

Rutinitas dari sebuah media memiliki pengaruh yang penting pada

produksi isi simbolik. Mereka membentuk lingkungan dimana pekerja media

melaksanakan pekerjaannya.29

Pengaruh rutinitas ini berpengaruh secara alami

karena bersifat keseharian dan terkesan tidak memaksa pekerja media.

27

Shoemaker and Reese,Mediating The Message, h. 117 28

Shoemaker and Reese,Mediating The Message, h. 137 29

Shoemaker and Reese,Mediating The Message, h. 137

Page 35: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

22

3. Level Pengaruh Organisasi

Level ketiga dalam teori hirarki pengaruh media adalah level organisasi

media. Pada level ini kita akan membahas pengaruh organisasi pada sebuah

media kepada sebuah pemberitaan. Kita akan membahas seberapa kuat pengaruh

pada level organisasi ini pada sebuah pemberitaan. Level organisasi ini berkaitan

dengan struktur manajemen organisasi pada sebuah media, kebijakan sebuah

media dan tujuan sebuah media.

Berkaitan dengan level sebelumnya pada teori hirarki pengaruh yaitu level

individu dan level media rutin, level organisasi lebih berpengaruh dibanding

kedua level sebelumnya. Ini dikarenakan kebijakan terbesar dipegang oleh

pemilik media melalui editor pada sebuah media.Jadi penentu kebijakan pada

sebuah media dalam menentukan sebuah pemberitaan tetap dipegang oleh pemilik

media.Ketikatekanan datanguntuk mendorong, pekerja secara individu

danrutinitasmereka harustunduk padaorganisasi yang lebih besardantujuannya.30

Pengaruh dari organisasi level lebih besar dibandingkan dua level

sebelumnya dikarenakan berhubungan dengan sesuatu pengaruh yang lebih besar,

lebih rumit dan struktur yang lebih besar. Kebijakan dari pimpinan sebuah

organisasi media lebih kuat dibanding level yang lebih rendah yang meliputi

pekerja media dan rutinitas.

Dalam organisasi media ada tiga tingkatan umum. Lini depan karyawan,

seperti penulis, wartawan dan staf kreatif, mengumpulkan dan mengemas bahan

baku. Tingkat menengah terdiri dari manajer, editor, produser dan orang lain yang

mengkoordinasi proses dan memediasi komunikasi antara level bawah dan

30

Shoemaker and Reese,Mediating The Message, h. 140

Page 36: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

23

levelatas yang mengeluarkan kebijakan organisasi. Eksekutif tingkat atas

perusahaan dan berita membuat kebijakan organisasi, anggaran yang ditetapkan,

membuat keputusan penting, melindungi kepentingan komersial dan politik

perusahaan dan bila perlu mempertahankan karyawan organisasi dari tekanan

luar.31

Semakin kompleksnya struktur organisasi pada sebuah media telah membuat

sistem kebijakan pada sebuah media menjadi semakin hirarkis.Sistem birokrasi

yang rumit antara pekerja media dengan para pemimpin media semakin

menghilangkan sisi sensitif antar pemimpin media dengan pekerjanya.Dan ini

adalah bentuk profesionalisme di dunia media.

Para pemimpin media tidak terlalu sering mengintervensi dan

mempengaruhi sebuah berita secara spesifik, tetapi terkadang jika sebuah media

mendapatkan intervensi dari sebuah institusi yang lebih berkuasa seperti

pemerintah, pemimpin media akan langsung mengintervensi pemberitaan. Bahkan

terkadang jika dibutuhkan atau mendesak, para pemimpin media terkadang

mengintervensi melalui kebijakannya walaupun merubah rutinitas sebuah media.

Walaupun level ini tidak terlalu dikaji lebih dalam teori hirarki pengaruh

media tetapi level organisasi pada teori ini memiliki banyak unsur yang harus

dikritisi, seperti stuktur organisasi media, kebijakan pada sebuah media dan

metode dalam menetapkan kebijakan.32

Ini dikarenakan kebijakan perusahaan

yang bersifat mengikat dan dapat mempengaruhi konten dari sebuah media.

Di satu sisi tujuan keuntungan untuk sebuah perusahaan turut

mempengaruhi konten dari sebuah media dan sifatnya mengikat pada pekerja

31

Shoemaker and Reese,Mediating The Message, h. 151 32

Shoemaker and Reese,Mediating The Message, h. 172

Page 37: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

24

media yang mengharuskan pekerja media mencari pemberitaan yang

menguntungkan. Titik fokus level ini adalah pada pemilik atau pemimpin media

yang menentukan kebijakan sebuah media.

4. Level Pengaruh Luar Organisasi Media

Level keempat dalam Teori Hirarki Pengaruh Media adalah level pengaruh

dari luar organisasi media atau yang biasa disebut extra media level. Extra media

level sendiri adalah pengaruh-pengaruh pada isi media yang berasal dari luar

organisasi media itu sendiri. Pengaruh-pengaruh dari media itu berasal dari

sumber berita, pengiklan dan penonton, kontrol dari pemerintah, pangsa pasar dan

teknologi.

a. Sumber Berita

Kita mulai pembahasan pengaruh extra media dari unsur sumber berita.

Sumber berita memiliki efek yang sangat besar pada konten sebuah media massa,

karena seorang jurnalis tidak bisa menyertakan pada laporan beritanya apa yang

mereka tidak tahu, contohnya adalah seorang jurnalis hampir tidak pernah menjadi

saksi mata sebuah kecelakaan pesawat. Hingga untuk mendapatkan sebuah berita

mereka mendapatkan informasi dari jurnalis lainnya, dari orang yang berada di

tempat kejadian, dari sumber resmi pemerintah dan polisi, dari petugas bandara

dan dari advokasi keselamatan konsumen; dan dari tiap individu memiliki sudut

pandang yang unik dan berbeda tentang apa yang terjadi.33

Contoh di atas menjelaskan bahwa media yang diberitakan oleh seorang

jurnalis dapat dibentuk oleh sumber berita.Karena sudut pandang yang berbeda

dari sumber berita itu sendiri. Bahkan kadang sumber berita juga bisa menjadi

33

Shoemaker and Reese,Mediating The Message, h. 178

Page 38: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

25

bias bagi sebuah berita karena sumber berita juga bisa bohong terhadap seorang

jurnalis dalam sebuah wawancara.

b. Pemasang Iklan

Unsur selanjutnya dari level ekstra media adalah unsur pengiklan dan

pembaca. Unsur ini sangat berpengaruh dalam level ekstra media karena iklan dan

pembaca adalah penentu kelangsungan sebuah media, kedua unsur inilah yang

membiayai jalannya produksi dan sumber keuntungan dari sebuah media.

Menurut J. H. Altschull yang dikutip oleh Shoemaker dan Reese : “Sebuah konten

dari pers secara langsung berhubungan dengan kepentingan yang membiayai

sebuah pers. Sebuah pers diibaratkan sebagai peniup terompet, dan suara dari

teromper itu dikomposisikan oleh orang yang membiayai peniup terompet

tersebut. Ini bukti secara substansial bahwa isi dari media secara langsung

maupun tidak langsung dipengaruhi oleh pengiklan dan pembaca.34

Pengaruh pemasangan iklan juga terlihat pada isi media yang dirancang

sedemikian rupa sehingga memiliki pola-pola yang sama dengan pola konsumsi

target konsumen.35

Media dalam hal ini mencoba menyesuaikan pola yang

konsumen yang ingin dicapai oleh para pengiklan untuk mendapatkan keuntungan

sangat besar.

c. Kontrol Pemerintah

Unsur ketiga yang mempengaruhi konten pada pemberitaan sebuah media

adalah kontrol dari pemerintah. Pemerintah dapat mengkontrol pemberitaan

sebuah media jika bertentangan dengan kebijakan sebuah pemerintahan dalam

sebuah negara. Kontrol dari pemerintah biasanya berupa sebuah kebijakan

34

Shoemaker and Reese,Mediating The Message, h. 190 35

Morisan, dkk., Teori Komunikasi Massa (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010),h. 55

Page 39: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

26

peraturan perundang-undangan atau dari lembaga negara seperti Kementerian atau

lembaga negara lainnya.

Penguasa atau pemerintah memberikan pengaruh besar kepada isi pesan

media.Kekuatan media dalam membentuk agenda publik sebagian tergantung

pada hubungan media bersangkutan dengan pusat kekuasaan. Jika media memiliki

hubungan yang dekat dengan kelompok elit di pemerintahan, maka kelompok

tersebut akan mempengaruhi apa yang harus disampaikan oleh media.36

d. Pangsa Pasar

Unsur keempat yang mempengaruhi isi dari pemberitaan sebuah media

adalah pangsa pasar media. Media massa beroperasi secara primer pada pasar

yang komersil, dimana media harus berkompetisi dengan media lainnya untuk

mendapatkan perhatian dari pembaca dan pengiklan.37

Inilah yang membuat media

berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan dari iklan dan pembaca lewat

konten dari media itu sendiri.

Komunitas media dimana media tersebut juga dapat mempengaruhi konten

dari media itu sendiri. Komunitas media adalah lingkungan dimana media tersebut

beroperasi, dan komunitas ekonomi tersebut sama seperti masalah sosial yang

dapat berefek terhadap media itu sendiri.38

5. Level Pengaruh Ideologi

Level yang terakhir pada teori Hirarki Pengaruh Pamela J. Shoemaker dan

Stephen D. Reese adalah level pengaruh ideologi pada konten media. Pada level

ini kita membahas ideologi yang diartikan sebagai kerangka berpikir tertentu yang

dipakai oleh individu untuk melihat realitas dan bagaimana mereka

36

Morisan,Teori Komunikasi Massa, h. 48 37

Shoemaker and Reese,Mediating The Message h. 209 38

Shoemaker and Reese,Mediating The Message h. 211

Page 40: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

27

menghadapinya. Berbeda dengan level pengaruh media sebelumnya yang tampak

konkret, level ideologi ini abstrak. Level ini berhubungan dengan konsepsi atau

posisi seseorang dalam menafsirkan realitas dalam sebuah media.

Pembahasan pada level ini adalah mempelajari hubungan antara

pembentukan sebuah konten media nilai-nilai, kepentingan dan relasi kuasa

media. Pada level ideologi ini kita melihat lebih dekat pada kekuatan di

masyarakat dan mempelajari bagaimana kekuatan yang bermain di luar media.

Kita berasumsi bahwa ide memiliki hubungan dengan kepentingan dan kekuasaan,

dan kekuasaan yang menciptakan simbol adalah kekuasaan yang tidak

netral.Tidak hanya berita tentang kelas yang berkuasa tetapi struktur berita agar

kejadian-kejadian diinterpretasi dari perspektif kepentingan yang berkuasa.39

Level ini berbicara lebih luas mengenai bagaimana kekuatan-kekuatan

yang bersifat abstrak seperti ide mempengaruhi sebuah media terutama ide kelas

yang berkuasa. Fokus pada level ini melihat lebih jauh bagaimana ideologi kelas

yang berkuasa mempengaruhi sebuah pemberitaan bukan dengan kepentingan

yang bersifat individu atau yang bersifat mikro tapi kepentingan kelas yang

berkuasa.

a. Media dan Kontrol Sosial

Media sebagai salah satu agen perubahan sosial, juga memiliki

kemampuan untuk memberikan penafsiran atau dapat mendefinisikan situasi yang

membuatnya memiliki kekuatan ideologi. Ini sangat berkaitan dengan hubungan

media dengan kekusaan, karena media dapat mentransmisikan bahasa yang dapat

melanggengkan kelompok yang berkuasa. Hegemoni dari ide-ide pun hanya dapat

39

Shoemaker and Reese,Mediating The Message h. 224

Page 41: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

28

berjalan efektif dan menemukan kekuatannya tatkala ia menggunakan bahasa

hanya sebagai alat dominasi, sekaligus alat represif.40

Media memilki kekuasaan

ideologis sebagai mekanisme ideologi sosial dan fungsi kontrol sosial.

b. Kekuasaan dan Ideologi : Menurut Paradigma Marxis

Sebagaimana pandangan para pemikir Marxis klasik yang memandang

bahwa media sebagai alat bantu dari kelas yang dominan dan media menyebarkan

ideologi dari dorongan yang berkuasa dalam masyarakat dang dengan demikian

menindas golongan-golongan tertentu.41

Media memiliki andil besar dalam

menyalurkan gagasan-gagasan kelas yang dominan sebagai cara untuk mengusai

kelas yang tertindas. Situasi ini terjadi karena media memiliki kuasa di balik

media yang mempengaruhi sebuah pemberitaan.

Menurut John Thompson seperti yang dikutip oleh Shoemaker dan Reese,

ideologi berbicara tentang makna dalam pelayanannya kepada kekuasaan.Oleh

karena itu studi ideologi mengharuskan kita untuk menyelidiki cara di mana

makna dikonstruksi dan disampaikan oleh bentuk simbolik lewat berbagai

bentuk.42

Proses penyampaian secara simbolik makna yang dikuasai oleh kelas

berkuasa ini adalah melalui media.

Pada level seperti apa yang dijelaskan di atas lebih banyak mempelajari

relasi antar kuasa dan media melalui perspektif teori kritis. Kita akan melihat

bagaimana media membentuk kesadaran pada khalayak dan menciptakan ide-ide

palsu melalui proses simbolik. Fokus kajian kritis media adalah pada kelas

dominan yang memanfaatkan media untuk memanipulasi kesadaran khalayak atau

40

Listiyono Santoso, dkk., Epistemologi kiri (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010) h. 24 41

Stephen W. Littlejohn and Karen A. Foss,Theories of Human Communication,9th

ed.

(Belmont: Thomson Wadsworth, 2005; reprint, Jakarta: Salemba Humanika, 2009) h. 432 42

Shoemaker and Reese,Mediating The Message h. 228

Page 42: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

29

individu.Hal ini dilakukan dengan memanipulasi gambaran dan simbol untuk

kepentingan kelompok yang dominan.

B. Konseptualisasi Media Massa

1. Pengertian Media Massa

Menurut Denis McQuail seperti yang dikutip oleh Morissan media massa

adalah alat komunikasi yang bekerja dalam berbagai skala, mulai dari skala

terbatas hingga dapat mencapai dan melibatkan siapa saja di masyarakat dengan

skala yang sangat luas. Istilah media massa ini mengacu kepada sejumlah media

yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan tetap dipergunakan hingga saat

ini, seperti seperti surat kabar, majalah, film, radio, televisi, internet dan lain-

lainnya.43

Media massa sebagai alat atau teknologi dalam menyampaikan pesan pada

proses komunikasi massa memiliki kemampuan dalam mencapai berbagai skala

meliputi skala yang luas maupun terbatas. Definisi lain tentang media massa

dikemukakan oleh Jalaludin Rakhmat yaitu jenis media yang ditujukan kepada

sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim sehingga pesan yang

sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.44

Khalayak dalam penerimaan pesan melalui media massa bersifat heterogen

karena khalayak yang dituju sangat luas hingga bersifat heterogen. Pesan yang

disampaikan pun bersifat sama kepada seluruh khalayak sehingga tidak terjadi

perbedaan dalam pesan yang disampaikan kepada khalayak. Menarik kesimpulan

tentang definisi media massa yang disampaikan oleh dua tokoh di atas, media

massa adalah alat untuk menyampaikan pesan dalam proses komunikasi massa

43

Morissan,Teori Komunikasi Massa, h. 1 44

Jalalludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001)

h. 36

Page 43: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

30

kepada khalayak yang sangat luas, heterogen dan anonim dalam waktu yang

serentak dan dengan skala yang luas.

2. Media Massa dan Komunikasi Massa

Sebagai medium atau teknologi yang mendukung proses komunikasi

massa, media massa memiliki andil besar dalam proses penyaluran komunikasi

massa. Semakin majunya teknologi media turut mempermudah proses komunikasi

massa. Menurut Littlejohn dan Foss komunikasi massa sendiri memiliki definisi

proses yang dilakukan oleh perorangan, kelompok masyarakat atau organisasi

besar yang membuat dan mentransimisikan pesan melalui medium kepada

masyarakat luas dan heterogen. Proses feedback dalam proses komunikasi massa

pun bersifat tertunda dan secara tidak langsung.45

Dalam definisi tersebut

menjelaskan bahwa proses komunikasi massa tidak akan berlangsung tanpa

bantuan medium atau dalam konteks ini adalah media massa.

Menurut Harold Lasswell fungsi utama media massa adalah pengamatan,

hubungan dan transmisi. Oleh sebab itu yang penting dalam komunikasi massa

adalah media itu sendiri. Organisasi media menyebarkan pesan yang

mempengaruhi dan menggambarkan budaya masyarakat dan media memberikan

informasi kepda audiens yang heterogen, menjadikan media sebagai bagian dari

kekuatan institusi masyarakat46

Betapa besar peran yang dimiliki media dalam proses komunikasi massa

dan kehidupan manusia sehingga seorang pemikir seperti Marshall Mcluhan

mengagas teori technological determinism. Technological determinism meyatakan

45

Stephen Littlejohn and Karen A. Foss, Encyclopedia of Communication Theory

(California: Sage Publication,2009) h. 623 46

Littlejohn and Foss, Theories of Human Communication, h. 407

Page 44: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

31

teknologi seperti media massa memiliki pengaruh yang sangat besar dalam

masyarakat atau dengan kata lain, kehidupan manusia ditentukan oleh teknologi.47

Lahirnya media baru seperti internet turut membantu proses komunikasi

massa menjadi lebih cepat dan memberikan jangkauan yang lebih luas dalam

proses transmisi pesan kepada khalayak. Menurut pandangan Paul Levy internet

sebagai sebuah lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel dan dinamis, yang

memungkinkan manusia mengembangkan orientasi pengetahuan yang baru dan

juga terlibat dalam dunia yang demokratis.48

Kehadiran internet dengan berbagai

keunggulannya turut mendorong adanya media massa yang demokratis karena

proses penyampaian informasi tidak hanya dimonopoli satu institusi tapi dapat

dilakukan oleh perseorangan. Lahirnya new media sangat memberikan perubahan

yang besar dalam proses komunikasi massa.

C. Konseptualisasi Berita

1. Definisi Berita

Sebuah berita adalah hal yang sangat tidak bisa dipisahkan dengan media

massa. Menurut Paul De Massener yang dikutip oleh A.S Haris Sumadiria, berita

adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta minat khalayak

pendengar.49

Faktor seberapa penting sebuah berita pada sebuah masyarakat pun

menjadi faktor penting pada sebuah pemberitaan. Selain itu kebutuhan akan

sebuah informasi pun dapat mempengaruhi sebuah pemberitaan.

Definisi lain tentang berita dikemukakan oleh Dean M. Lyle Spencer,

berita adalah suatu kenyataan atau ide yang benar yang dapat menarik perhatian

47

Morissan,Teori Komunikasi Massa, h. 31 48

Littlejohn and Foss, Theories of Human Communication, h. 415 49

AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia (Bandung, Simbiosa Rekatama Media:

2006) hlm 64

Page 45: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

32

sebagian besar pembaca.50

Seperti yang saya sebutkan di atas sebuah berita harus

menarik perhatian pembaca, maka pengemasan sebuah pemberitaan pun sangat

penting karena dapat menarik minat perhatian dari pembaca.

Hal ini diperkuat oleh William S. Maulsby yang mendefinisikan berita

sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang

penting dan baru terjadi.51

Berita adalah penuturan secara benar sesuai fakta tetapi

tidak memihak, dalam artian berita harus keberimbangan faktor keberimbangan

sebuah berita dalam kontennya. Di sisi lain faktor kebaruan sebuah berita pun

berpengaruh dalam sebuah pemberitaan, karena sisi menarik dari sebuah berita

adalah kebaruannya.

AS Haris Sumadiria menarik kesimpulan definisi berita dari definisi-

definisi yang dikemukakan di atas, menurutnya definisi berita adalah laporan

tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting

bagi sebagian besar khalayak, melalui berbagai media secara berkala seperti surat

kabar, radio, televisi atau media on line seperti internet.52

2. Kategori Berita

Berita dapat dikategorikan menjadi dua yaitu soft news dan hard news.

Pengertian dari hard news adalah berita yang punya arti penting bagi banyak

pembaca, pendengar dan pemirsa karena biasanya berisi kejadian yang terkini

yang baru saja terjadi atau akan terjadi di pemerintahan, politik, hubungan luar

50

AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia (Bandung, Simbiosa Rekatama Media:

2006) hlm 64 51

AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, hlm 64 52

AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia, hlm 65

Page 46: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

33

negeri, pendidikan, ketenagakerjaan, agama, pengadilan, pasar finansial dan

sebagainya.53

Berita hard news memiliki arti penting karena isi dari berita tersebut berisi

kejadian-kejadian yang memiliki efek bagi orang banyak. Hard news walaupun

memiliki arti yang penting, karena isinya kurang menarik bagi banyak orang dan

mengikuti perkembangan beritanya setiap hari.54

Selanjutnya adalah pengertian dari soft news, soft news adalah berita

ringan, biasanya kurang penting karena isinya menghibur, walau kadang juga

memberi informasi penting. Berita jenis ini sering kali bukan berita terbaru. Di

dalamnya memuat berita human interest atau jenis rubrik feature.55

Konten dari

berita ini lebih ringan daripada hard news karena hanya berisi berita yang

menghibur dan tidak membutuhkan keseriusan dalam membacanya.

3. Nilai Berita

Dalam pengemasan sebuah berita sebuah media harus mempertimbangkan

faktor nilai berita dalam pemberitaannya.Menurut Downie Jr dan Kaiser nilai

berita adalah kriteria dalam menyeleksi berita.56

Nilai Berita (News Value) adalah

unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah berita yang dapat menarik perhatian

khalayak pembaca atau pemirsa.57

Menurut Reese ada beberapa nilai berita yaitu faktor pentingnya sebuah

pemberitaan (Importance), faktor kemanusiaan (Human interest), faktor konflik

atau kontroversi pada sebuah pemberitaan (conflict/controversy), faktor

53

Tom E. Rolnicki, Pengantar dasar jurnalisme (Bandung: Rosda Karya,2004) h. 2 54

Tom E. Rolnicki, Pengantar dasar jurnalisme, h. 3 55

Tom E. Rolnicki, Pengantar dasar jurnalisme, h. 3 56

Hikmat kusumaningrat, Jurnalistik, Teori dan Praktik,. h. 58 57

Asep Yudha Wirajaya, Nilai Berita, artikel ini diakses pada 21 Agustus 2011 dari

http://www.Pelitaku.com/index/nila-berita

Page 47: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

34

ketidakbiasan sebuah berita yang diberitakan (the unusual), faktor keaktualan

sebuah berita (timeliness), dan terakhir faktor kedekatan sebuah pemberitaan

dengan audiens (proximity).58

58

Shoemaker and Reese,Mediating The Message, h. 111

Page 48: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

35

BAB III

GAMBARAN UMUM

MAJALAH TEMPO DAN JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA

A. Profil Majalah TEMPO

1. Sejarah Berdirinya Majalah TEMPO

Tempo didirikan pada tahun 1971, pada awal masa pemerintahan Orde

Baru.Para pendiri majalah ini seluruhnya adalah “angkatan 66”, yang pada masa

itu bergabung dengan mahasiswa dan militer untuk meruntuhkan pemerintahan

Soekarno.59

Para wartawan muda itu diantaranya adalah Goenawan Mohamad,

Fikri Jufri, Bur Rasuanto, Cristianto Wibisono, Yusril Djalinus dan Putu Wijaya

yang pada akhirnya mereka sepakat untuk mendirikan Majalah Tempo. Sebagai

kantor mereka menjadikan satu blok gedung di jalan Senin Raya nomor 83,

Jakarta Pusat. Pada tanggal 6 maret 1971, terbitan perdana Tempo kemudian

dilahirkan dengan Yayasan Jaya Raya sebagai penerbitnya.60

Yayasan Jaya Raya

yang memilki hubungan kerjasama dengan Tempo sendiri adalah bagian dari

Grup Pembangunan Jaya yang dimilki oleh pengusaha Ciputra.61

Edisi pertama Tempo laku sekira 10.000 eksemplar. Disusul edisi kedua

yang laku sekira 15.000 eksemplar..Selanjutnya, oplah MajalahTempoterus

meningkat pesat hingga pada tahun ke-10, penjualan Tempo mencapai sekira

100.000 eksemplar.62

59

Janet Steele, Wars Within : The Story of Tempo an Independent Magazine in

Soeharto’s Indonesia , (Jakarta, Equinox Publishing Indonesia:2005) h. 3 60

Fahcrul Khoirudin, Sejarah Majalah Tempo : Konflik dan Pemberedelan, artikel ini

diakses pada 31 Februari 2011 pukul 13.23 dari http;//id.Wikipedia.org/majalah-tempo 61

Janet Steele, Wars Within, h. 61 62

Khoirudin, Sejarah Majalah Tempo: Konflik dan Pemberedelan

35

Page 49: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

36

Pada 12 April 1982, di usia yang ke-12 tahun, Tempo dibredel oleh

Departemen Penerangan melalui surat yang dikeluarkan oleh Ali Moertopo

(Menteri Penerangan). Tempo dianggap telah melanggar kode etik pers. Ide

pembredelan itu sendiri datang dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang

saat itu dipimpin oleh Harmoko, wartawan harian Pos Kota.63

Pembredelan

tersebut terjadi karena Tempo meliput kampanye partai Golkar di Lapangan

Banteng, Jakarta, yang berakhir rusuh. Presiden Soeharto, yang notabene motor

partai Golkar, tidak suka dengan berita tersebut.64

Pada Juni 1994, Majalah Tempo memberitakan kisah tentang pembelian

39 kapal perang bekas dari Jerman Timur oleh Pemerintah Orde Baru. Kisah

terfokus pada harga pembelian kapal perang tersebut, dan mengungkap konflik

antara Menteri Riset dan Teknologi B.J. Habibie dan Menteri Keuangan Mar”ie

Muhammad. Karena pemberitaan ini Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP)

Majalah Tempo dicabut oleh Menteri Penerangan Harmoko, karena pemberitaan

tersebut dianggap sebagai penggangu stabilitas Pers Pancasila.65

Jatuhnya Presiden Soeharto pada reformasi 21 Mei 1998 dan naiknya B.J

Habibie sebagai Presiden memberi angin segar bagi masa depan Majalah Tempo.

Presiden kala itu B.J Habibie mencabut pembredelan Tempo dan mengizinkannya

untuk terbit kembali.Pada tanggal 6 Oktober 1998 Majalah Tempo terbit setelah

bredel dicabut.66

63

Janet Steele, Wars Within, h. 107 64

Khoirudin, Sejarah Majalah Tempo: Konflik dan Pemberedelan 65

Janet Steele, Wars Within, h. 234 66

Khoirudin, Sejarah Majalah Tempo: Konflik dan Pemberedelan

Page 50: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

37

2. Struktur Organisasi Majalah Tempo

Struktur organisasi Majalah Tempo terdiri dari :

1. Komisaris

2. Direksi

3. Biro SIM

4. Corporate Secretary

5. Departemen Produksi

6. Redaktur Majalah

7. Redaktur Pelaksana

8. Penanggung Jawab Rubrik

9. Redaktur Bahasa

10. News Desk

Page 51: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

38

Sumber: Pusat Data dan Analisa TEMPO (PDAT)

3. Visi Dan Misi Majalah Tempo

a. Visi.

Menjadi acuan dalam proses memingkatkan kebebasan rakyat untuk

berfikir dan mengutarakan pendapat serta membangun suatu masyarakat yang

menghargai kecerdasan dan kebebasan berpendapat.

b. Misi

1. Menyumbangkan kepada masyarakat suatu produk multimedia yang

menampung dan menyalurkan secara adil suara yang berbeda-beda.

Page 52: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

39

2. Sebuah produk multimedia yang mandiri, bebas dari tekanan kekuasaan

modal dan politik.

3. Terus menerus meningkatkan apresiasi terhadap ide-ide baru, bahasa, dan

terampil visual yang baik.

4. Sebuah karya yang bermutu tinggi dan berpegang pada kode etik.

5. Menjadikan tempat kerja yang mencerminkan Indonesia yang beragam

sesuai kemajuam jaman.

6. Sebuah proses kerja yang menghargai kemitraan dari semua sektor.

7. Menjadi lahan yang subur bagi kegiatan-kegiatan untuk memperkaya

khasanah artistik dan intelektual.

B. Profil Jemaat Ahmadiyah Indonesia

1. Sejarah Jemaat Ahmadiyah Indonesia

Ahmadiyyah adalah sebuah gerakan keagamaan Islam yang didirikan oleh

Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908) pada tahun 1889, di sebuah kota kecil yang

bernama Qadian di negara bagian Punjab, India. Mirza Ghulam Ahmad mengaku

sebagai Mujaddid.Para pengikut Ahmadiyah, yang disebut sebagai Ahmadi atau

Muslim Ahmadi, terbagi menjadi dua kelompok.Pengikut kelompok ini di

Indonesia membentuk organisasi bernama Jemaat Ahmadiyah Indonesia.67

Ahmadiyah sendiri masuk Indonesia pada tahun 1920 yang dibawa oleh

tiga pemuda dari Sumatera Tawalib, suatu pesantren Islam di Sumatera Barat

67

Fandy Tarakan“Ahmadiyah” Artikel ini diakses pada 1 Agustus 2011 pukul 22.47 dari

http;//id.wikipedia/ahmadiyah.

Page 53: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

40

meninggalkan negeri mereka untuk melanjutkan sekolah agama mereka. Mereka

adalah (alm) Abubakar Ayyub, (alm) Ahmad Nuruddin, dan (alm) Zaini

Dahlan.68

Ketiga pemuda Indonesia itu melanjutkan studi mereka di Madrasah

Ahmadiyah.Tidak lama kemudian mereka merasa perlu membagi berkat karunia

Tuhan yang telah mereka terima itu dengan rekan-rekan mereka di Sumatera

Tawalib.Mereka mengundang rekan-rekan pelajar mereka di Sumatera Tawalib

untuk belajar di Qadian.

Dua tahun setelah peristiwa itu, para pelajar Indonesia menginginkan agar

Hadhrat Khalifatul Masih II r.a. berkunjung ke Indonesia. Hal ini disampaikan

(alm) Haji Mahmud - juru bicara para pelajar Indonesia dalam Bahasa Arab.

Respon positif terlontar dari Hadhrat Khalifatul Masih II r.a..Ia meyakinkan

bahwa meskipun beliau sendiri tidak dapat mengunjungi Indonesia, beliau akan

mengirim wakil beliau ke Indonesia. Kemudian, (alm) Maulana Rahmat Ali

HAOT dikirim sebagai muballigh ke Indonesia sebagai pemenuhannya.Tanggal

17 Agustus 1925, Maulana Rahmat Ali HAOT dilepas Hadhrat Khalifatul Masih

II r.a berangkat dari Qadian.Tepatnya tanggal 2 Oktober 1925 sampailah Maulana

Rahmat Ali HAOT di Tapaktuan, Aceh.69

Periode 1980-an adalah periode perjuangan sekaligus penekanan dari

pemerintah dan para ulama. Banyak mesjid Ahmadiyah yang dirubuhkan oleh

massa. Majelis Ulama Indonesia merekomendasikan kepada pemerintah untuk

menyatakan Ahmadiyah sebagai non-Islam.Banyak Ahmadi yang menderita

68

Iwan Apriansyah “Berawal dari tiga pemuda Sumbar ke India” artikel ini diakses pada

1 Agustus 2011 pukul 21.50 dari http;//id.tribunnews.com/2011/01/15/berawal-dari-tiga-pemuda-

sumbar-ke-india 69

Nadri Saadudin, Mengundang Ahmadiyah Ke Indonesia, artikel diakses pada 10 Mei

2011 dari http://www.thepersecution.org/index/indonesia/mengundang-ahmadiya-ke-indonesia

Page 54: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

41

serangan secara fisik.Selanjutnya MUI menetapkan Ahmadiyah sebagai aliran

sesat.70

Tahun 2000 warga Ahmadiyah berhasil menggapai mimpi lamanya untuk

mendatangkan pimpinan Ahmadiyah internasional yang berkedudukan di London,

Inggris, ke Indonesia. Tahun 2005, MUI menegaskan kembali fatwa sesat kepada

Ahmadiyah. Akibatnya, banyak mesjid Ahmadiyah yang dirubuhkan oleh massa.

Selain itu, banyak Ahmadi yang menderita serangan secara fisik.Atas nama

Pemerintah Indonesia, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Jaksa Agung

pada tanggal 9 Juni 2008 telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama, yang

memerintahkan kepada penganut Ahmadiyah untuk menghentikan kegiatannya

yang bertentangan dengan Islam.71

2. Peristiwa Kekerasan Terhadap Jemaat Ahmadiyah di Cikeusik

Pada hari minggu tanggal 6 Februari 2011 tepatnya pada pukul 10.45 WIB

sebuah peristiwa berdarah kembali terjadi.Peristiwa yang berlokasi di desa

Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten ini adalah

peristiwa bentrokan antara warga dengan para penganut Jemaat Ahmadiyah.

Bentrokan ini mengakibatkan 3 orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.72

Menurut sudut pandang Lukman seorang tokoh masyarakat dari Cikeusik

peristiwa berdarah ini dipicu oleh sekeliompok masyarakat yang menginginkan

70

Iwan Apriansyah, Dibantai DI/TII Hingga Peristiwa Cikeusik, artikel ini diakses pada 1

Agustus 2011 pukul 21.15 dari http://www.tribunnews.com/2011/11/15/Dibantai-DI-TII-Hingga-

Peristiwa-Cikeusik 71

Iwan Apriansyah, Dibantai DI/TII Hingga Peristiwa Cikeusik. 72

Agung Sedayu, Pasca Bentrok Ahmadiyah, Cikeusik Mencekam, artikel ini diakses

pada 4 September 2011 dari http;//www.tempointeraktif/nasional

Page 55: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

42

agar Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik pimpinan Parman membubarkan diri.Namun

saat massa tiba, puluhan Jamaah Ahmadiyah yang berada di rumah Parman sudah

siap dan mereka membawa berbagai jenis senjata tajam, seperti samurai, parang

dan tombak. Sesaat kemudian, kata Lukman, salah seorang anggota Jamaah

Ahmadiyah membacok lengan kanan Sarta hingga nyaris putus.73

Namun pernyataan tersebut ditentang oleh juru bicara Jemaat Ahmadiyah

Indonesia, Ahmad Mubarik, yang menyatakan jumlah anggota Ahmadiyah di

wilayah Cikeusik, Pandeglang, sangat sedikit.Karena itu, dia membantah tuduhan

bahwa anggota Ahmadiyah telah menantang warga sekitar, sehingga terjadi

bentrokan.74

Juru bicara Jemaat Ahmadiyah Indonesia ini berasumsi bahwa tidak

mungkin bertindak memprovokasi atau menantang karena pada saat kejadian

jumlah mereka hanya sedikit dibanding warga yang menyerang.

Terlepas dari pihak mana yang memulai pertikaian ini, peristiwa ini

tentunya sangat disayangkan. Ketika proses perdamaian antar pemeluk agama

atau antar aliran kepercayaan sedang dilaksanakan justru kasus ini kembali

bergejolak. Peristiwa yang menelan tiga korban yang tewas dan lima orang luka-

luka ini seakan kembali membakar kembali pertikaian antar umat beragama.

Kasus ini menjadi perhatian serius semua pihak karena berkaitan dengan

kebebasan memeluk agama dan pelanggaran HAM karena berhubungan dengan

tindak kekerasan yang dilakukan oleh warga Cikeusik terhadap warga

Ahmadiyah.

73

Poernomo G. Ridho, Enam Jamaah Ahmadiyah Tewas Diserang Warga Cikeusik,

artikel ini diakses pada 4 September 2011 dari http;//www.tempointeraktif/nasional 74

Wasiul Ulum, Ahmadiyah: Tidak Mungkin Kami Menentang, artikel ini diakses pada 4

September 2011 dari http;//www.tempointeraktif/nasional

Page 56: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

43

BAB IV

Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Tempo

A. Pembahasan Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Majalah Tempo

Majalah Tempo adalah sebuah media yang telah berdiri cukup lama yaitu

sejak tahun 1971 dan dibredel hingga dua kali yaitu pada tahun 1982 dan pada

puncaknya yaitu pada tahun 1994 oleh pemerintah Orde Baru (Orba) dibawah

pimpinan Presiden Soeharto.75

Proses perjalanan panjang yang dilalui Majalah

Tempo turut memberikan pengaruh pada pemberitaan Majalah Tempo.

Proses pemberitaan pada Majalah Tempo dipengaruhi oleh Hirarki

Pengaruh. Hirarki Pengaruh itu sendiri terdiri dari beberapa level yaitu level

individu, level rutinitas media, level organisasi, level ekstra media dan level

ideologi.76

Teori Hirarki Pengaruh mengalami proses dan koseptualisasi terhadap

pemberitaan yang dibuat oleh Majalah Tempo.

Sebelum masuk kepada tataran level hirarki pengaruh pada pemberitaan di

Majalah Tempo, saya akan mencoba menjelaskan proses penyusunan pemberitaan

di Majalah Tempo.

1. Proses Penyusunan Pemberitaan di Majalah Tempo

Proses penyusunan pemberitaan pada Majalah Tempo terdiri atas

beberapa tahap. Tahap itu terdiri dari proses rapat kompartemen lalu rapat besar

dilanjutkan kepada proses pencarian bahan atau data yang dibutuhkan dilanjutkan

kepada rapat opini dan rapat redaksi dan yang terakhir adalah tahap penyuntingan

75

Janet Steele, Wars Within “The Story of Tempo, an Independent Magazine in Soeharto’s

Indonesia (Singapore ,Institute of Southeast Asian Studies : 2005) h. xii 76

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h 60

43

Page 57: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

44

dan penulisan. Berikut adalah tahap demi tahap proses penyusunan di Majalah

Tempo.

Bagan 1.

Proses Penyusunan Pemberitaan di Majalah Tempo

Dari pola di atas dapat dijelaskan :

a. Rapat Kompartemen. 77

78

Rapat Kompartemen adalah rapat para anggota kompartemen.

Kompartemen sendiri adalah bagian atau rubrik pada Majalah Tempo sesuai

dengan konsen yang dibahas pada Majalah Tempo.Rapat kompartemen biasa

diadakan pada hari Senin. Rapat kompartemen terdiri dari reporter dan penulis

dalam satu kompartemen. Rapat kompartemen sendiri adalah untuk menentukan

angel awal dari sebuah pemberitaan dan pemberitaan apa yang diberitakan oleh

dalam satu rubrik di Majalah Tempo.Anggota kompartemen masing-masing

membawa usulan kemudian dirapatkan dan disaring di rapat kompartemen. Para

anggota kompartemen mengajukan isu apa yang diangkat untuk menjadi

pemberitaan di Majalah Tempo. Hasil dari rapat kompartemen akan diajukan pada

rapat besar.Di Majalah Tempo sendiri terdapat beberapa kompartemen yaitu

77

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 78

Wawancara peneliti dengan Abdul Manan (Redaktur Senior Majalah Tempo) pada 26

Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Rapat Kompartemen

Rapat Besar Pencarian

Bahan Pemberitaan

Rapat Redaksi dan Rapat

Opini

Penulisan dan Penyuntingan

Berita

Page 58: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

45

kompartemen nasional, kompartemen ekonomi dan bisnis, kompartemen sains,

kompartemen gaya hidup.

b. Rapat Besar. 79

Rapat besar dihadiri semua elemen divisi redaksi Majalah Tempo yaitu

reporter, penulis, redaktur pelaksana, redaktur eksekutif, redaktur senior,

pemimpin redaksi, redaktur bahasa dan redaktur foto. Rapat besar dilaksanakan

setiap hari senin. Pada rapat tersebut disampaikan apa saja temuan-temuan

awalnya lalu dibahas dan disetujui pada rapat, kemudian diputuskan bahan-bahan

apa saja yang perlu digali. Pada rapat ini angel sebuah pemberitaan kemudian

dipertajam lagi melalui proses musyawarah antara reporter dengan para redaktur

yaitu mulai dari pemimpin redaksi, redaktur pelaksana, redaktur senior dan

redaktur eksekutif. Setelah rapat besar ini menghasilkan keputusan untuk

menugaskan reporter dan fotografer untuk terjunlangsung ke lapangan untuk

mencari data.

c. Pencarian Data dan Bahan Pemberitaan.80

Pada proses ini reporter atau calon reporter dan fotografer ditugaskan

untuk mengumpulkan bahan untuk sebuah pemberitaan di lapangan. Data-data

yang dicari dan dikumpulkan sesuai dengan mandat dari rapat besar yang

dilakukan sebelum proses ini. Pada konteks Majalah Tempo biasanya sebuah data

dapat diangkat menjadi kelengkapan sebuah berita, jika telah mencapai tujuh

puluh atau delapan puluh persen. Jika data hanya sampai lima puluh persen,

pemberitaan bisa diganti dengan berita lain yang lebih mencukupi kelengkapan

79

Wawancara peneliti dengan Budi Setyarso (Redaktur Pelaksana Majalah Tempo) pada

27 Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 80

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 59: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

46

data. Data juga tidak hanya didapatkan di lapangan tapi juga didapatkan pada

divisi Pusat Data dan Analisa Tempo (PDAT).

d. Rapat Redaksi dan Rapat Opini. 81

82

Rapat Redaksi dan Rapat Opini biasa dilakukan pada hari Rabu, kedua

rapat dilaksanaan bersamaan tetapi dengan tema yang berbeda. Rapat ini dihadiri

olehdihadiri semua elemen divisi redaksi Majalah Tempo yaitu reporter, penulis,

redaktur pelaksana, redaktur eksekutif, redaktur senior, pemimpin redaksi,

redaktur bahasa dan redaktur foto.

Rapat redaksi membahas kelengkapan data yang telah dihimpun oleh

reporter dan fotografer di lapangan. Jika data yang didapatkan belum mencapai

tujuh puluh persen sampai delapan puluh persen, biasanya pemberitaan akan

diganti dengan pemberitaan lain. Akan tetapi jika kekurangan data hanya sepuluh

persen, pencarian data di lapangan data dilanjutkan untuk kelengkapan data. Pada

rapat redaksi ini juga akan diputuskan, sebuah berita atau isu apakah akan menjadi

laporan utama atau laporan biasa di dalam Tempo. Rapat ini juga untuk

mempertajam angle pada sebuah pemberitaan, biasanya usulan ini dapat dilakukan

oleh penulis, reporter dan para redaktur.

Rapat selanjutnya yang dilakukan pada hari Rabu adalah rapat opini.Rapat

opini adalah penentuan pandangan Majalah Tempo pada sebuah isu atau

kasus.Opini yang ditetapkan oleh Majalah Tempo berdasarkan data-data yang

telah didapatkan di lapangan, jadi opini tersebut bukan berdasarkan prasangka

atau keberpihakan ideologis.

81

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 82

Wawancara peneliti dengan Budi Setyarso (Redaktur Pelaksana Majalah Tempo) pada

27 Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 60: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

47

e. Penulisan dan Penyuntingan Berita.

Proses penulisan dan penyuntingan sebuah pemberitaan Majalah Tempo

dilakukan oleh penulis dan redaktur. Proses ini setelah data yang dihimpun oleh

reporter telah mencukupi kelengkapan data. Proses penulisan sendiri dilakukan

oleh penulis. Penulis pada proses ini menuangkan buah pikirannya sesuai dengan

data dan angle yang ditentukan pada rapat besar dan rapat redaksi pada hari Rabu.

Hasil penulisan berita dikirim melalui intranet kepada redaktur untuk melalui

proses penyuntingan.

Proses penyuntingan dilakukan setelah proses penulisan oleh penulis

selesai dilaksanakan. Proses penyuntingan sendiri dapat dilakukan oleh redaktur

pelaksana, redaktur eksekutif, redaktur senior dan redaktur bahasa tergantung

dengan seberapa besarnya nilai sebuah berita. Jika sebuah berita hanya

pemberitaan yang tidak terlalu penting atau hanya laporan biasa, biasanya proses

penyuntingan hanya dilakukan oleh redaktur pelaksana. Tetapi jika pemberitaan

tersebut menjadi laporan utama biasanya proses penyuntingan dilakukan berlapis

yaitu penyuntingan awal dilakukan oleh redaktur pelaksana selanjutnya proses

penyuntingan dilaksanakan oleh redaktur eksekutif atau juga dilakukan oleh

redaktur senior.

Setelah melalui proses penyuntingan tersebut barulah sebuah berita

melalui proses penyuntingan bahasa. Proses penyuntingan ini dilakukan oleh

redaktur bahasa dan staf redaktur bahasa. Pada proses ini adalah penyuntingan

bahasa agar sesuai dengan tata bahasa Indonesia dan Majalah Tempo. Proses

terakhir adalah penambahan foto, karikatur atau grafik yang dilakukan oleh divisi

kreatif yang dilakukan oleh redaktur kreatif dan redaktur foto.

Page 61: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

48

2. Konseptualisasi Hirarki Pengaruh Pemberitaan pada Majalah

Tempo

Setelah membahas proses penyusunan, kita beranjak pada pembahasan

tentang konseptualisasi hirarki pengaruh pemberitaan pada Majalah Tempo. Teori

Hirarki Pengaruh isi media diperkenalkan oleh Pamela J Shoemaker dan Stephen

D. Reese.Teori ini menjelaskan tentang pengaruh terhadap isi dari dari suatu

pemberitaan media oleh pengaruh internal dan eksternal. Shoemaker dan Reese

membagi kepada beberapa level pengaruh isi media. Yaitu pengaruh dari individu

pekerja media ( individual level), pengaruh dari rutinitas media (media routines

level), pengaruh dari organisasi media ( organizational level), pengaruh dari luar

media (outside media level), dan yang terakhir adalah pengaruh ideologi (ideology

level).83

Pada konteks pengaruh pada Majalah Tempo saya akan memulai

pemaparan mulai dari level individu.

1. Level Individu.

Pengaruh paling awal pada sebuah pemberitaan di sebuah media adalah

pengaruh individu.Pengaruh individu yaitu pengaruh dari wartawan atau reporter

yang dalam dalam hal ini adalah pencari berita dan pengumpul berita.Level ini

memiliki pengaruh yang cukup besar karena wartawan atau reporter adalah

individu yang langsung berinteraksi dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Faktor individu dari wartawan atau reporter juga dipengaruhi beberapa

faktor yaitu faktor latar belakang dan karakteristik dari wartawan atau reporter

seperti faktor pendidikan, faktor orientasi dan lain-lain.Faktor kedua yang

membentuk individu seorang wartawan atu reporter adalah perilaku, kepercayaan

83

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h 60

Page 62: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

49

dan nilai-nilai yang dipegang oleh seorang wartawan atau reporter.Faktor yang

terakhir membentuk individu seorang wartawan atau reporter adalah faktor

profesionalitas dan kode etik yang diikuti oleh seorang wartawan atau reporter.84

Pada konteks pemberitaan di Majalah Tempo, level individu sendiri

diwakili oleh dua posisi profesi yaitu:85

a. Reporter atau calon reporter

Reporter adalah seorang wartawan atau pewarta telah menjadi wartawan

tetap di Majalah Tempo yang langsung terjun ke lapangan, mewawancarai

narasumber dan bertugas untuk mengumpulkan atau mencari bahan

pemberitaan sebuah isu atau kasus. Selain tugas tersebut, reporter juga dapat

memberikan masukan kepada penulis tentang angleapa yang akan dipakai

pada sebuah pemberitaan berdasarkan pertimbangan datayang didapat di

lapangan. 86

Sedangkan calon reporter atau yang biasa disingkat carep adalah

calon pewarta Majalah Tempo yang sedang dalam masa pendidikan selama

lima bulan.87

Biasanya calon reporter dalam tugas mencari berita didampingi

oleh reporter dalam tugasnya mengumpulkan bahan pada sebuah kasus.

b. Penulis

Penulis adalah posisi dalam redaksi Majalah Tempo yang bertugas

menulis sebuah pemberitaan setelah mendapat bahan sebuah berita dari

reporter.Tugas dari seorang penulis adalah menentukan angel pemberitaan di

84

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h 66-91 85

Sumber: Sekretariat Redaksi Majalah Tempo. 86

Steele, Wars Within “The Story of Tempo, an Independent Magazine in Soeharto’s

Indonesia, h 19 87

Steele, Wars Within “The Story of Tempo, an Independent Magazine in Soeharto’s

Indonesia, h 12

Page 63: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

50

Majalah Tempo. Angel sebuah pemberitaan pada Majalah Tempo sendiri

ditentukan oleh rapat kompartemen dan rapat besar dan dapat mengalami

perubahan setelah mendapat masukan dari reporter yang langsung terjun ke

lapangan.88

penulis dianggap cukup banyak tahu di lapangan dia tugasnya

memang menulis, maka kalau dia konsen di politik maka dia akan

mengusulkan apa yang dipolitiknya, selain itu redaktur pelaksana

memiliki pengaruh yang besar karena bisa juga menugaskan,

kalau misalnya dia punya ide apa dia menyampaikannya dalam

rapat hari senin, kalau diterima ya di tulis89

Dari kedua posisi profesi tersebut, terdapat gambaran bahwa sebuah

pemberitaan pada Majalah Tempo, posisi seorang wartawan atau reporter

memiliki andil besar yaitu sebagai individu yang langsung terjun ke lapangan.

Dalam proses pembentukan sebuah pemberitaan di majalah Tempo, reporter dan

penulis dapat memberikan pengaruh lewat rapat kompartemen dan rapat besar.

Bahkan penentuan angel pun ditentukan oleh reporter, sedangkan redaktur hanya

mempertajam angel.

Seperti saya selain mengumpulkan data juga menginginkan angel

tulisan seperti ini. Semua penentuan berdasarkan rapat

kompartemen dan rapat besar jadi yang gak absen kita sebagai

reporter. Cukup berpengaruh karena dia yang mengumpulkan

bahan dia yang tentukan angel awal, sedangkan redaktur hanya

mempertajam angel90

Pada rapat yang dilaksanakan reporter dapat memberikan pengaruh karena

sebagai individu yang langsung terjun ke lapangan, sedangkan penulis dapat

88

Steele, Wars Within “The Story of Tempo, an Independent Magazine in Soeharto’s

Indonesia, h 12 89

Wawancara peneliti dengan Abdul Manan (redaktur senior majalah Tempo) pada 26

Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 90

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (reporter majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta

Page 64: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

51

memberikan pengaruh dikarenakan sebagai individu yang menulis langsung

pemberitaan pada Majalah Tempo.

Tetapi dalam proses pencarian dan penulisan berita dituntut untut

memberikan pemberitaan yang sesuai dengan kebenaran dan tidak menerima suap

dari pihak manapun. Ada dua aturan pada Majalah Tempo yang harus diikuti

semua elemen di Majalah Tempo yaitu tidak memberitakan berita bohong dan

berita yang berdasarkan suapan atau dalam istilah Majalah Tempo adalah “berita

amplop”.9192

..karena ideologi Tempo itukan jurnal mencerahkan masyarakat,

jadi tugas majalah adalah menjernihkan peristiwa dari lautan

informasi yang sangat banyak, berita itu seharusnya membuat

orang lebih mengerti bukan malah membuat orang jadi bingung

atau tersesat ditengah banyaknya informasi, karena sekarang

informasi banyak tersedia, dan kadang-kadang membuat informasi

itu jadi simpang siur dan membuat orang jadi bingung, mana yang

berisi kebenaran yang membuat orang tau peristiwa yang

sebenarnya93

Sesuai dengan aturan tersebut para reporter atau penulis di Majalah Tempo

dapat bebas menentukan angle sebuah pemberitaan asal sesuai dengan kebenaran

dan tidak ada unsur penyuapan pada sebuah pemberitaan.

2. Level Rutinitas Media

Level selanjutnya yang mempengaruhi sebuah pemberitaan di sebuah

media adalah rutinitas media.Rutinitas media adalah Rutinitas media adalah

kebiasaan sebuah media dalam pengemasan dan sebuah berita. Media rutin

91

Steele, Wars Within “The Story of Tempo, an Independent Magazine in Soeharto’s

Indonesia, h 21 92

Catatan harian peneliti saat magang di Pusat Data Analisa TEMPO. 93

Wawancara peneliti dengan Abdul Manan (redaktur senior majalah Tempo) pada 26

Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 65: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

52

terbentuk oleh tiga unsur yang saling berkaitan yaitu sumber berita ( suppliers ),

pengolahan pemberitaan ( processing ), dan audiens ( consumers).94

Dari ketiga unsur tersebut membentuk pola rutinitas pada Majalah Tempo

yang berkaitan satu dengan lainnya.

Bagan 4.1.95

Pola Rutinitas Media

Dari pola di atas dapat dijelaskan:

a. Sumber Berita (Suppliers)

Sumber berita adalah dimana berita didapatkan oleh para pencari

berita.Sumber berita biasanya adalah lembaga pemerintah, swasta, lembaga

swadaya masyarakat, partai politik dan lain sebagainya.Lembaga-lembaga ini

dapat mempengaruhi pemberitaan sebuah media dikarenakan, kadang lembaga-

lembaga ini memberikan pesanan agar berita yang keluar dari sebuah media tidak

bertentangan dengan lembaganya.

94

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h. 109 95

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h. 109

Pengolahan Pemberitaan (Proccesing)

Sumber Berita (Suppliers)

Audiens (Consumers)

Page 66: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

53

Walaupun sumber berita tidak terlalu berdampak signifikan pada konten

dari sebuah media, tetapi ketergantungan sebuah media dengan sebuah berita

sedikit banyak dapat mempengaruhi sebuah pemberitaan.96

Pada konteks pengaruh sumber kepada pemberitaan di Majalah Tempo,

sumber berita memiliki andil yang memberikan pengaruh pada rutinitas

penyusunan pemberitaan pada Majalah Tempo.Pengaruh tersebut tidak terlalu

signifikan tapi untuk menjamin kredibilitas pemberitaan di Majalah Tempo di

butuhkan sumber yang memiliki akuntabilitas yang tinggi. Majalah Tempo

sebagai sebuah media yang sudah cukup mapan memiliki sumber berita di hamper

setiap lembaga, walaupun dalam redaksi pemberitaan terkadang sumber tersebut

tidak dicantumkan namanya. Langkah ini diambil untuk menjamin kerahasiaan

sumber dan keamanan sumber berita tersebut.

Sumber berita pada Majalah Tempo memberikan pengaruh pada rutinitas

penyusunan pemberitaan pada Majalah Tempo karena data yang tidak terlalu

besar atau kurang dapat menyebabkan sebuah pemberitaan pada Majalah Tempo

tidak layak cetak.

Apakah bahan itu sudah komplit atau belum. Kalau misalnya

belum ya drop, kalau misalnya komplit ya 70-80% itu bisa lanjut

nanti dilengkapi di hari hari kamis. Selain itu juga ada rapat

opini, ada rapat lagi kamis malam untuk mengecek kelengkapan

bahan, ini bahan sudah komplit apa tidak, kalau misalnya hari

kamis bahan belum lengkap drop, hasil rapat tetap di drop, kita

nyari bahan yang bisa kita kejar dalam sehari, kalau misalnya

tetep tidak ada kita drop, hasil rapat dari hari senin sampai kamis

terus tidak mungkin untuk ditulis, kalau masih bisa dikejar hari

jumatnya atau kamis malamnya masih bisa Kalau kekurangannya

masih 10%, kalau sudah 50% sudah bolong-bolong97

96

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h.137 97

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (reporter majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta

Page 67: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

54

Ketika bahan atau data yang didapatkan dari sumber belum mencukupi

sekitar tujuh puluh hingga delapan puluh persen, sebuah pemberitaan yang

menggunakan data atau sumber tersebut tidak dapat diberitakan.Langkah ini

dilakukan karena Majalah Tempo adalah media yang menggunakan teknik

investigasi yang mengandalkan kedalaman data dan mengungkap peristiwa di

balik sebuah kasus.

Kalau misalnya itu isu besar ya tetap harus melihat bahannya.

Karena beda antara pemberitaan koran dan majalah Kalau

Koran tinggal nulis lagi selesai, tapi kalau majalah kan cerita

dibalik berita yang kadang tidak bisa didapat dari ketika

diinvestigasi, itu dari pengumpulan bahan.98

Pengaruh sumber memiliki pengaruh yang cukup sidnifikan pada level

rutinitas media berkaitan dengan kelengkapan bahan pemberitaan atau data.

Kelengkapan bahan dibutuhkan karena Majalah Tempo adalah media investigasi

sebuah kasus tetapi pengaruh tersebut tidak terlalu berdampak langsung kepada

pemberitaan Majalah Tempo.

b. Audiens (Consumers)

Audiens atau yang selanjutnya akan saya sebutkan sebagai pembaca yaitu

pemakai media yang menonton, mendengar atau dalam konteks pemberitaan

sebuah majalah seperti Majalah Tempo sebagai pembaca. Pembaca Majalah

Tempo sendiri menurut Janet Stelle, mengutip survey yang dilakukan divisi

periklanan Majalah Tempo pada tahun 1998, pembaca Majalah Tempo adalah

pembaca dari golongan menengah.Golongan menengah dalam konteks struktur

kelas di Indonesia adalah golongan yang menikmati standar yang tinggi dari

98

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (reporter majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta

Page 68: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

55

keuntungan yang besar.99

Sesuai dengan pengertian golongan menengah, pembaca

Majalah Tempo adalah golongan yang secara ekonomi telah terpenuhi

kebutuhannya.Pembaca pada golongan ini memiliki tingkat intelektualitas yang

cukup tinggi dan memiliki konsen yang besar pada isu-isu nasional.

Golongan menengah ini menurut Ariel Haryanto seperti yang dikutip oleh

Janet Stelle memiliki dua ciri khas yaitu golongan yang memiliki tingkat

konsumsi yang cukup tinggi dan sebagai golongan yang memiliki konsen yang

besar terhadap perubahan dan perilakunya yang progresif.100

Dari karakteristik

golongan ini kita mendapat gambaran bahwa ciri khas pembaca Majalah Tempo

adalah golongan yang konsen terhadap suatu isu dan sebagai pembaca yang kritis,

sehingga pengemasan sebuah pemberitaan pada Majalah Tempo juga dapat

dikritisi oleh pembaca Majalah Tempo.

Untuk menampung kritikan dan aspirasi dari pembacanya Majalah Tempo

memiliki rubrik yang bernama “Surat”.Rubrik ini selain berisi tanggapan pembaca

terhadap pemberitaan Majalah Tempo tetapi juga menampung tanggapan pembaca

terhadap isu-isu nasional. Biasanya pada rubrik ini pembaca Majalah Tempo dapat

mengkritik pemberitaan atau bantahan dari pihak yang diberitakan Majalah

Tempo.Majalah Tempo mengakomodir segala bentuk kritik atau tanggapan.

Rubrik “Surat” ini juga memungkinkan pembaca menjadi pewarta tersendiri

ketika pembaca tersebut mengabarkan tentang suatu peristiwa yang berkaitan

dengan pembaca tersebut.

99

Steele, Wars Within “The Story of Tempo, an Independent Magazine in Soeharto’s

Indonesia, h 165 100

Steele, Wars Within “The Story of Tempo, an Independent Magazine in Soeharto’s

Indonesia, h 166

Page 69: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

56

Gambar 1.

Rubrik “Surat” pada Majalah Tempo

Sumber: Pusat Data dan Analisa TEMPO (PDAT)

Pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu pembaca Majalah

Tempo mengabarkan bahwa kameranya hilang saat penerbangannya

menggunakan pesawat maskapai penerbangan Garuda Indonesia

Page 70: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

57

Airlines.Penyampaian pembaca pada rubrik “Surat” ini menunjukan bahwa rubrik

“Surat” dapat menjadi artikulasi dari kepentingan pembaca.

Selain penampungan tanggapan dan kritik terhadap Majalah Tempo

maupun isu-isu nasional, Majalah Tempo juga memiliki standar bahasa yang

sesuai dengan tingkat intelektualitas dan pangsa pasar Majalah Tempo yang rata-

rata merupakan golongan menengah ke atas. Majalah Tempo memiliki standar

bahasa yang mengacu pada standar bahasa Indonesia yaitu Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Standar bahasa pada Majalah Tempo diatur dan diawasi oleh Divisi

Bahasa yang dikepalai oleh redaktur bahasa Uu Suhardi.Menurut pengalaman

saya sebagai peneliti setiap karyawan Tempo tidak hanya divisi redaksi diberikan

pembelajaran tentang standar bahasa Majalah Tempo langsung oleh redaktur

bahasa yang biasa disebut Kelas Bahasa.101

Pemberian kelas bahasa ini selain meningkatkan kemampuan bahasa para

karyawan Tempo juga sebagai penetapan standar bahasa Tempo kepada seluruh

staf Majalah Tempo agar sesuai dengan kebutuhan pembaca. Menurut Shoemaker

dan Reese, pada sebuah media cetak contohnya sebuah cerita pada media cetak

harus mudah dibaca (readable), foto pada sebuah berita harus memiliki kaitan

dengan sebuah cerita pada sebuah media cetak dan judul pada sebuah headline

harus memberikan perhatian langsung audiens terhadap sebuah

pemberitaan.102

Kemampuan bahasa yang dimiliki segenap staf Majalah Tempo

dapat memberikan kertertarikan pembaca kepada Majalah Tempo.

Akan tetapi pengaruh atau intervensi pembaca Majalah Tempo pada level

rutinitas pada Majalah Tempo tidak terlalu besar, hal ini dikarenakan Majalah

101

Catatan harian peneliti saat magang di Pusat Data Analisa TEMPO. 102

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h. 114

Page 71: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

58

Tempo lebih mengutamakan kepada misi Majalah Tempo dan lebih

mengutamakan hasil-hasil keputusan rapat yang ada pada Majalah Tempo.

Kita memang tidak melulu kepada pembaca, kita melakukan

survey mana yang disukai mana yang tidak.Tapi hal-hal yang

bersifat misi, artinya itu yang sesuai rapat keputusan…Jadi

meskipun pembaca tidak suka kalau itu merupakan keyakinan

Tempo yang khusus dengan misi-misi tadi itu dimuat.Intervensi

pembaca kepada rubric dalam nasional politik kecil. Kita

mengakomodasi dengan rubrik-rubrik yang lain. Misalnya orang

suka gadget, kita muat gadjet. Orang suka gaya hidup, kita muat

gaya hidup. Dengan Survey berkala, tapi survey sebagai panduan

bukan acuan.103

Pengaruh dari pembaca tidak terlalu besar dalam konteks pemberitaan

Majalah Tempo, terutama pada isu-isu nasional yang diberitakan oleh Majalah

Tempo.Pada konteks pemberitaan pada Majalah Tempo pembaca hanya

memberikan tanggapan tetapi tidak dapat merubah konten pemberitaan pada

Majalah Tempo.

c. Pengolahan Pemberitaan (Proccesing)

Representasi pengaruh rutinitas pada penyusunan pemberitaan pada

Majalah Tempo yang paling berpengaruh adalah melalui proses pengolahan

pemberitaan. Proses pengolahan pemberitaan pada awal bab ini telah saya

jelaskan dan memberikan pengaruh yang cukup besar.

Representasi pengolahan pemberitaan pada awalnya dimulai dari proses

rapat yang dilakukan seluruf bagian dari divisi redaksi Majalah Tempo. Pada

rapat-rapat yang digelar oleh staf redaksi Majalah Tempo adalah untuk

menentukan kebijakan pemberitaan dan angle pemberitaan Majalah Tempo.

103

Wawancara peneliti dengan Budi Setyarso (redaktur pelaksana majalah Tempo) pada

27 Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 72: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

59

Tabel 4.1

Jenis-jenis rapat pada Majalah Tempo

Jenis Rapat Tugas Rapat

Rapat

Kompartemen

Rapat kompartemen sendiri adalah untuk menentukan angel

awal dari sebuah pemberitaan dan pemberitaan apa yang

diberitakan oleh dalam satu rubrik di Majalah

Tempo.Anggota kompartemen masing-masing membawa

usulan kemudian dirapatkan dan disaring di rapat

kompartemen. Para anggota kompartemen mengajukan isu

apa yang diangkat untuk menjadi pemberitaan di Majalah

Tempo. Hasil dari rapat kompartemen akan diajukan pada

rapat besar.

Rapat Besar Rapat besar dilaksanakan setiap hari senin. Pada rapat

tersebut disampaikan apa saja temuan-temuan awalnya lalu

dibahas dan disetujui pada rapat, kemudian diputuskan

bahan-bahan apa saja yang perlu di gali. Pada rapat ini angel

sebuah pemberitaan kemudian dipertajam lagi melalui

proses musyawarah antara reporter dengan para redaktur

yaitu mulai dari pemimpin redaksi, redaktur pelaksana,

redaktur senior dan redaktur eksekutif. Setelah rapat besar

ini menghasilkan keputusan untuk menugaskan reporter dan

fotografer untuk terjunlangsung ke lapangan untuk mencari

data.

Rapat Redaksi Rapat redaksi membahas kelengkapan data yang telah

dihimpun oleh reporter dan fotografer di lapangan. Jika data

yang didapatkan belum mencapai tujuh puluh persen sampai

delapan puluh persen, biasanya pemberitaan akan diganti

dengan pemberitaan lain. Akan tetapi jika kekurangan data

hanya sepuluh persen, pencarian data di lapangan data

dilanjutkan untuk kelengkapan data. Pada rapat redaksi ini

juga akan diputuskan, sebuah berita atau isu apakah akan

menjadi laporan utama atau laporan biasa di dalam Tempo.

Rapat ini juga untuk mempertajam angle pada sebuah

pemberitaan, biasanya usulan ini dapat dilakukan oleh

penulis, reporter dan para redaktur.

Rapat Opini Rapat opini adalah penentuan pandangan Majalah Tempo

pada sebuah isu atau kasus. Opini yang ditetapkan oleh

Majalah Tempo berdasarkan data-data yang telah

didapatkan di lapangan.

Rapat-rapat yang dilaksanakan oleh redaksi Majalah Tempo menentukan

arah kebijakan pemberitaan pada Majalah Tempo, rapat tersebut biasanya dihadiri

Page 73: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

60

oleh seluruh bagian redaksi dari Majalah Tempo terkecuali pada rapat

kompartemen yang hanya dihadiri oleh anggota dari kompartemen tersebut.

Proses rutinitas media yang direpresentasikan oleh rapat-rapat redaksi

Majalah Tempo membentuk suatu pola yang berkesinambungan dalam

mempengaruhi pemberitaan pada Majalah Tempo. Pada rapat-rapat yang

dilaksanakan semua elemen dapat mengutarakan argumentasi yang berkaitan

dengan arah kebijakan pemberitaan Majalah Tempo.

Kalau di Tempo cukup egaliter ya, semua orang bisa hadir dalam

rapat besar, kecuali rapat kompartemen karena khusus anggota

kompartemen itu saja, kalau kompartemen nasional yang datang

hanya orang kompartemen nasional saja. Kalau rapat besar yang

hadir semua mulai dari kompartemen ekbis, nasional, gaya hidup,

seni, sains, sampai bahkan redaktur foto juga datang terus bahasa

juga datang, jadi semua boleh ikut dan boleh memberikan

masukan. Kalau masukannya bagus bisa dipilih, kalau misalnya

kurang sekalipun dari pemred tidak bisa dipilih.104

Hasil dari rapat tersebut menjadi pedoman bagi reporter untuk

menjalankan tugasnya di lapangan.Reporter dalam menjalan tugasnya tidak dapat

bertentangan dengan keputusan rapat, karena kedua rapat yang telah saya

sebutkan di atas tadi adalah hasil diskusi antara reporter sebagai pekerja media di

lapangan dengan para redaktur sebagai pemegang kebijakan di meja

redaksi.Reporter dalam menentukan angel pun memiliki otoritas yang besar

karena mengetahui konteks di lapangan sedangkan para redaktur hanya bekerja di

meja redaksi.Sistem rapat di Tempo pun sangat terbuka dan egaliter yaitu

melibatkan semua elemen dan dapat memberikan masukan tanpa memandang

jabatan dari setiap individu di Majalah Tempo.

Rapat, rapat redaksi yang hari senin dan hari rabu habis itu di

putuskan di rapat, bahkan pemimpin redaksi pun tidak bisa

104

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 74: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

61

mengambil keputusan sendiri.Dia hanya bisa ngusul dan yang

lainpun bisa ngusul dan di rapat itu diputuskan. Dirapat itu

pemimpin redaksi sering di tolak bahkan ditertawakan, tetap

forum tertinggi yang bisa menentukan berita mana yang akan

dimuat atau tidak itu ditentukan dirapat, termasuk opini yang di

depan itu dibahas dalam rapat.105

Proses selanjutnya dari rutinitas pada penyusunan sebuah pemberitaan di

Majalah Tempo adalah pencarian data atau bahan pemberitaan yang dilakukan

oleh reporter, calon reporter maupun fotografer di lapangan. Data-data yang dicari

di lapangan sesuai dengan yang diamanahkan pada rapat atau sesuai temuan baru

di lapangan. Reporter dalam proses pencarian berita harus secara mendalam dan

selalu mengutamakan asas cover both side, dalam artian pemberitaan harus

berimbang dan mengkonfirmasi kepada narasumber yang terkait dengan

pemberitaan yang diangkat oleh Majalah Tempo. Menurut Anton Septian faktor

profesionalan yang diutamakan.“Ya profesionalitaslah jelas, saya menulis berita

ini berdasarkan fakta yang diperoleh di lapangan, kita tidak bisa mengarang berita

juga”106

Dalam pencarian sebuah bahan pemberitaan seorang reporter dituntut

untuk selalu menemukan kebenaran dan bukan berita bohong. Proses selanjutnya

adalah penyuntingan dan penulisan yang dilakukan oleh penulis dan redaktur.

Proses penulisan dilakukan oleh penulis yang sebelumnya memiliki jabatan

sebagai reporter. Data-data yang ditulis oleh penulis adalah hasil temuan oleh

reporter di lapangan.penulis dalam proses penulisannya berkonsultasi dengan

reporter. Penulis memiliki andil dalam menentukan angle yang diputuskan pada

105

Wawancara peneliti dengan Budi Setyarso (Redaktur Pelaksana Majalah Tempo) pada

27 Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta 106

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 75: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

62

rapat-rapat di Majalah Tempo. Sedangkan proses penajaman angle biasa

dilakukan oleh redaktur. Redaktur tersebut biasanya adalah redaktur pelaksana,

redaktur eksekutif maupun redaktur senior. Sedangakan proses penyuntingan

bahasa dilakukan oleh editor bahasa.

Proses rutinitas dari penyusunan pemberitaan pada Majalah Tempo ini

mempengaruhi pemberitaan cukup besar karena terkait oleh keseharian yang

dilakukan oleh Majalah Tempo. Walaupun terjadi hubungan antar pembaca,

sumber berita dan pengolahan pemberitaan, namun pengolahan pemberitaan lebih

mempengaruhi proses rutinitas sebuah media karena bersifat mengikat melalui

rapat-rapat yang harus dipatuhi oleh semua elemen redaksi Majalah Tempo.

Proses ini terjadi secara alami dan ditaati oleh semua elemen redaksi Majalah

Tempo.

Rutinitas dari sebuah media memiliki pengaruh yang penting pada

produksi isi simbolik.Mereka membentuk lingkungan dimana pekerja media

melaksanakan pekerjaannya.107

Pada konteks penyusunan pemberitaan pada

Majalah Tempo, pengaruh rutinitas ini berpengaruh secara alami karena bersifat

keseharian dan terkesan tidak memaksa pekerja media.

3. Level Organisasi Media

Menurut teori hirarki pengaruh, dalam organisasi media ada tiga tingkatan

umum. Lini depan karyawan, seperti penulis, wartawan dan staf kreatif,

mengumpulkan dan mengemas bahan baku. Tingkat menengah terdiri dari

manajer, editor, produser dan orang lain yang mengkoordinasi proses dan

memediasi komunikasi antara level bawah dan level atas yang mengeluarkan

107

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h. 137

Page 76: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

63

kebijakan organisasi. Eksekutif tingkat atas perusahaan dan berita membuat

kebijakan organisasi, anggaran yang ditetapkan, membuat keputusan penting,

melindungi kepentingan komersial dan politik perusahaan dan bila perlu

mempertahankan karyawan organisasi dari tekanan luar.108

Dalam level pengaruh organisasi kepada konten sebuah media, teori

hirarki pengaruh mengambil fokus kepada tingkatan eksekutif media seperti

pemilik modal atau bagian direksi dan tingkatan menengah yaitu manajer, editor,

produser atau dalam konteks Majalah Tempo adalah redaktur. Ada tiga jenis

redaktur di Majalah Tempo yaitu Redaktur Pelaksana, Redaktur Eksekutif dan

Redaktur Senior.

Posisi redaktur dalam sebuah penyusunan pemberitaan di Majalah Tempo

bertugas untuk memberikan masukan untuk pemberitaan saat rapat-rapat di

Majalah Tempo. Selain tugas tersebut tugas redaktur dalam penyusunan

pemberitaan adalah menajamkan angle dan melakukan proses pengeditan

terhadap sebuah tulisan dari penulis. Redaktur juga memiliki tugas yang untuk

melakukan penugasan kepada reporter ketika ada yang berita yang ingin diangkat

pada waktu setelah rapat besar.Posisi redaktur cukup vital dalam sebuah

penyusunan pemberitaan di Majalah Tempo.

108

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h. 151

Page 77: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

64

Page 78: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

65

Pengaruh tingkatan eksekutif terhadap sebuah penyusunan pemberitaan tidak

berpengaruh dikarenakan kepemilikan Majalah Tempo dibawah PT Tempo Inti

Media bukanlah dimiliki oleh perseorangan, melainkan dimiliki oleh beberapa

lembaga atau yayasan dan tidak ada saham mayoritas pada kepemilikan PT

Tempo Inti Media. Lewat sistem kepemilikan oleh lembaga atau yayasan ini,

tidak memungkinkan untuk terjadinya intervensi oleh individu terhadap

pemberitaan di Majalah Tempo.

kalau ditempo rasanya tidak berpengaruh, karena owner ditempo

itu lembaga tidak ada individu yang memiliki saham di Tempo,

kecuali saham yang lewat bursa, tempo itu terbuka, jadi sebagian

besar itu yayasan, jadi tidak ada individu pemiliknya kolektif, dan

ditempo gak ada yang mayoritas miliki saham 50% hanya rata-

rata 26%-40%.109

Ada sekitar empat yayasan atau lembaga yang memiliki PT Tempo Inti

Media yang menaungi Majalah Tempo diantaranya adalah PT Grafiti Pers,

Yayasan Jaya Raya, Yayasan 21 Juni 1994 dan Yayasan Karyawan Tempo,

selebihnya saham PT Tempo Inti Media dimiliki oleh publik.

109

Wawancara peneliti dengan Abdul Manan (redaktur senior majalah Tempo) pada 26

Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 79: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

66

Grafik 4.1

Grafik kepemilikan saham PT Tempo Inti Media

Sumber: Pusat Data dan Analisa TEMPO (PDAT)

Dari grafik di atas kita dapat menggambarkan bahwa saham PT Tempo

Inti Media tidak terdapat saham mayorits. Ada dua lembaga yang memiliki saham

yang cukup besar sekitar 24,8 persen yaitu Yayasan Jaya Raya yang dimiliki oleh

pengusaha konstruksi Ciputra dan Yayasan 21 Juni 1994 yang diketuai oleh

mantan karyawan Tempo, sedangkan dua lembaga lainnya yang memiliki saham

PT Tempo Inti Media sebesar 16,6 persen adalah PT Grafiti Pers yang dimiliki

oleh pengusaha Tionghoa Eric Samola dan Yayasan Karyawan Tempo yang

dimiliki oleh karyawan Tempo, sedangkan selebihnya dimiliki oleh publik sebesar

17,2 persen. Dari ketiadaan saham mayoritas kepemilikan PT Tempo Inti Media

24.8%

24,8%

16,6%

16,6%

17,2%

Yayasan Jaya Raya

Yayasan 21 Juni 1994

PT Grafiti Pers

Yayasan Karyawan Tempo

Publik

Page 80: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

67

yang menaungi Majalah Tempo memungkinkan tidak terjadinya intervensi secara

langsung kepada pemberitaan Majalah Tempo.

“Owner kita itu karyawan dan publik. Jadi Tempo adalah

perusahaan publik, perdagangan saham yang ada di bursa efek,

jadi kita terbuka tidak ada owner, katakanlah seperti media lain

yang mempengaruhi pemberitaan. Tapi ada beberapa persen ada

di pasar dan 50% lebih hak tahannya dimiliki oleh karyawan

melalui yayasan bukan individu.”110

Pengaruh yang terjadi pada pemberitaan Majalah Tempo justru lebih

memungkinkan terjadi melalui Dewan Direksi Tempo yang memiliki komposisi

mantan wartawan dari Majalah Tempo.Pengaruhnya pun bukan berdasarkan

intervensi yang besar kepada konten pemberitaan Majalah Tempo tapi lebih

berupa masukan.

“..tidak pernah ada kebijakan resmi dari pandangan dewan

direksi, memang direksi ditempo itukan banyak orang-orang

redaksi seperti Bambang Harymurti, dia mantan pemimpin redaksi

dia direktur umum, terus Thoriq Hadad bekas pemimpin redaksi

dan wakil pemimpin redaksi, dia direktur keuangan Tempo... Kami

tidak pernah mendengar instruksi langsung dari dewan direksi

karena memang tidak pernah ada, paling kalau mereka memberi

masukan dalam rapat opini misalkan, opini-opininya kan sifatnya

masukan bukan kebijakan.”111

Seperti yang diungkapkan oleh Abdul Manan pengaruh tersebut lebih

berupa masukan dan bukan berupa kebijakan terhadap pemberitaan Majalah

Tempo.Masukan tersebut biasanya oleh anggota Dewan Direksi Tempo yang

pernah menjadi wartawan pada isu-isu tertentu.

Pengaruh yang terjadi pada sebuah pemberitaan di level pengaruh

organisasi selain dari eksekutif tingkat atas juga terjadi dari tingkatan menengah

yaitu dari manajer, editor, produser dan orang lain yang mengkoordinasi proses

110

Wawancara peneliti dengan Budi Setyarso (redaktur pelaksana majalah Tempo) pada

27 Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta 111

Wawancara peneliti dengan Abdul Manan (redaktur senior majalah Tempo) pada 26

Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 81: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

68

dan memediasi komunikasi antara level bawah dan level atas yang mengeluarkan

kebijakan organisasi. Dalam konteks Majalah Tempo tingkatan ini diwakili oleh

posisi redaktur.

Dalam konteks pengaruh level organisasi pada pemberitaan Majalah

Tempo, posisi seorang redaktur tidaklah terlalu berpengaruh. Situasi ini

dikarenakan sistem penyusunan pemberitaan di Majalah Tempo direncanakan

pada saat rapat.Pada saat rapat seluruh elemen dari redaksi Majalah Tempo dapat

mengungkapkan gagasannya.Tidak ada pengaruh yang dominan dari seorang

redaktur pada pemberitaan Majalah Tempo.

kalau dalam tempo cukup egaliter, semua orang bisa hadir dalam

rapat besar, kecuali rapat kompartemen karena khusus anggota

kompartemen itu saja, kalau kompartemen nasional yang datang

hanya orang kompartemen nasional saja. Kalau rapat besar yang

hadir semua mulai dari kompartemen ekbis, nasional, gaya hidup,

seni, sains, sampai orang bahasa, jadi semua boleh ikut dan boleh

memberikan masukan. Kalau masukannya bagus bisa dipilih,

kalau misalnya kurang sekalipundari pemred tidak bisa

dipilih…112

…bahkan pemred pun tidak bisa mengambil keputusan sendiri.

Dia bisa ngusul dan yang lainpun bisa ngusul dan di rapat itu

diputuskan. Dirapat itu pemred sering di tolak bahkan

ditertawakan, tetap forum tertinggi yang bisa menentukan berita

mana yang akan dimuat atau tidak itu ditentukan dirapat,

termasuk opini yang ditekan itu dibahas dalam rapat…

Tidak ada kelompok yang diistimewakan dalam pengambilan keputusan

terkait kebijakan pemberitaan di Majalah Tempo.Bahkan posisi pemimpin redaksi

sekalipun tidak memiliki otoritas yang lebih besar dalam pengambilan keputusan

terkait pemberitaan Majalah Tempo.Posisi pemimpin redaksi yang tidak berada di

lapangan langsung saat pengolahan sebuah pemberitaan membuat posisinya hanya

sebagai pemberi masukan.

112

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 82: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

69

…berita yang kejadiannya hari rabu atau kamis biasanya kan

diputuskan oleh redaktur pelaksana yang paling tinggi, redaktur

pelaksana dalam kompartemen berdiskusi dengan pemred dan

tetep harus menyampaikan ke pemred, jadi tidak bisa kalau berita

tiba-tiba masuk, pemred hanya memberi masukan kerena dia tidak

di lapangan dan dia lebih banyak mendengar, kalau dia memberi

masukan itu pada saat rapat hari senin, atau hari rabu bisa juga

mengusulkan kira-kira apa yang menarik, tapi kalau hari rabu itu

jarang, karena itu packing program, karena kalau idenya keluar

hari rabu itu kapan reportingnya terlalu mepet…113

Pada kasus-kasus tertentu posisi redaktur pelaksana mendapatkan peran

yang penting dalam pembentukan sebuah pemberitaan di Majalah Tempo,

contohnya ketika ada kasus atau isu yang terjadi pada hari rabu atau kamis yang

terjadi setelah rapat-rapat di Majalah Tempo, posisi redaktur pelaksana dapat

menentukan sebuah kebijakan pemberitaan setelah berkonsultasi dengan

pemimpin redaksi.

Dalam level pengaruh organisasi terhadap pemberitaan di Majalah Tempo

posisi pemimpin redaksi tidaklah terlalu besar dalam menentukan kebijakan

sebuah pemberitaan. Posisi pemimpin redaksi lebih sebagai pemberi masukan

terhadap kebijakan pemberitaan di Majalah Tempo. Sedangkan posisi redaktur

pelaksana justru pada kasus-kasus tertentu memiliki peran sentral yaitu dapat

mengambil kebijakan pemberitaan tetapi dengan masukan dari pemimpin redaksi.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pengaruh organisasi media pada

konteks pembentukan pemberitaan pada Majalah Tempo tidaklah terlalu

berpengaruh, situasi ini dikarenakan lebih besarnya pengaruh rutinitas media yaitu

melalui rapat pengambilan keputusan dan tidak adanya kepemilikan tunggal pada

saham PT Tempo Inti Media yang menaungi Majalah Tempo.

113

Wawancara peneliti dengan Abdul Manan (Redaktur Senior Majalah Tempo) pada 26

Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 83: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

70

4. Level Ekstra Media

Pengaruh keempat terhadap konten pemberitaan sebuah media dalam teori

hirarki pengaruh adalah pengaruh dari luar organisasi media.Pengaruh tersebut

diantaranya adalah dari sumber berita, pengiklan, pembaca atau audiens, kontrol

dari pemerintah, kelompok kepentingan, pangsa pasar dan teknologi.114

Dalam

konteks penyusunan pemberitaan pada Majalah Tempo ada beberapa faktor yang

dapat memberikan pengaruh terhadap pemberitaan Majalah Tempo.Faktor

tersebut diantaranya adalah pembaca atau audiens, sumber berita dan kelompok

kepentingan.

Faktor lain seperti kontrol pemerintah pada catatan sejarah Majalah

Tempo sebenarnya cukup memberikan pengaruh. Dalam catatan sejarah Majalah

Tempo, Majalah Tempo dibredel atau tidak dikeluarkan izin terbitnya hingga dua

kali yaitu pada tahun 1982 dan pada puncaknya yaitu pada tahun 1994,

pembredelan ini dikarenakan pemberitaan Majalah Tempo yang mengkritisi

pemerintah Orde Baru saat itu.115

Tetapi pada era reformasi dengan keterbukaan

informasi, hubungan antara Majalah Tempo dengan pemerintah tidak mengalami

masalah.

Kembali pada pembahasan di awal, ada tiga faktor yaitu pembaca, sumber

berita dan kelompok kepentingan yang dapat mempengaruhi pemberitaan Majalah

Tempo. Faktor pertama dari level pengaruh luar organisasi yang dapat

mempengaruhi pemberitaan Majalah Tempo adalah pengaruh dari pembaca.

Pengaruh dari pembaca terhadap pemberitaan Majalah Tempo telah saya

bahas pada pembahasan mengenai level pengaruh rutinitas media. Pada

114

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h. 178 115

Janet Steele, Wars Within “The Story of Tempo, an Independent Magazine in

Soeharto’s Indonesia (Singapore ,Institute of Southeast Asian Studies : 2005) h. xii

Page 84: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

71

pembahasan tersebut saya menjelaskan bahwa pengaruh pembaca adalah melalui

rubrik “Surat” yaitu berisi tanggapan pembaca terhadap pemberitaan Majalah

Tempo tetapi juga menampung tanggapan pembaca terhadap isu-isu nasional.

Biasanya pada rubrik ini pembaca Majalah Tempo dapat mengkritik pemberitaan

atau bantahan dari pihak yang diberitakan Majalah Tempo.Majalah Tempo

mengakomodir segala bentuk kritik atau tanggapan.Rubrik “Surat” ini juga

memungkinkan pembaca menjadi pewarta tersendiri ketika pembaca tersebut

mengabarkan tentang suatu peristiwa yang berkaitan dengan pembaca tersebut.

Akan tetapi pengaruh atau intervensi pembaca Majalah Tempo pada level

rutinitas pada Majalah Tempo tidak terlalu besar, hal ini dikarenakan Majalah

Tempo lebih mengutamakan kepada misi Majalah Tempo dan lebih

mengutamakan hasil-hasil keputusan rapat yang ada pada Majalah Tempo.

Kita memang tidak melulu kepada pembaca, kita melakukan

survey mana yang disukai mana yang tidak.Tapi hal-hal yang

bersifat misi, artinya itu yang sesuai rapat keputusan…Jadi

meskipun pembaca tidak suka kalau itu merupakan keyakinan

Tempo yang khusus dengan misi-misi tadi itu dimuat.Intervensi

pembaca kepada rubric dalam nasional politik kecil. Kita

mengakomodasi dengan rubrik-rubrik yang lain. Misalnya orang

suka gadget, kita muat gadjet. Orang suka gaya hidup, kita muat

gaya hidup. Dengan Survey berkala, tapi survey sebagai panduan

bukan acuan.116

Pengaruh dari pembaca tidak terlalu besar dalam konteks pemberitaan

Majalah Tempo, terutama pada isu-isu nasional yang diberitakan oleh Majalah

Tempo.Pada konteks pemberitaan pada Majalah Tempo pembaca hanya

memberikan tanggapan tetapi tidak dapat merubah konten pemberitaan pada

Majalah Tempo.

116

Wawancara peneliti dengan Budi Setyarso (Redaktur Pelaksana Majalah Tempo) pada

27 Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 85: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

72

Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi pemberitaan Majalah Tempo

adalah sumber berita.Sumber berita adalah dimana berita didapatkan oleh para

pencari berita.Sumber berita biasanya adalah lembega pemerintah, swasta,

lembaga swadaya masyarakat, partai politik dan lain sebagainya.Lembaga-

lembaga ini dapat mempengaruhi pemberitaan sebuah media dikarenakan, kadang

lembaga-lembaga ini memberikan pesanan agar berita yang keluar dari sebuah

media tidak bertentangan dengan lembaganya.

Walaupun sumber berita tidak terlalu berdampak signifikan pada konten

dari sebuah media, tetapi ketergantungan sebuah media dengan sebuah berita

sedikit banyak dapat mempengaruhi sebuah pemberitaan.117

Majalah Tempo sebagai sebuah media yang sudah cukup mapan memiliki

sumber berita di hampir setiap lembaga, walaupun dalam redaksi pemberitaan

terkadang sumber tersebut tidak dicantumkan namanya.Langkah ini diambil untuk

menjamin kerahasiaan sumber dan keamanan sumber berita tersebut.

Sumber berita pada Majalah Tempo memberikan pengaruh pada rutinitas

penyusunan pemberitaan pada Majalah Tempo karena data yang tidak terlalu

besar atau kurang dapat menyebabkan sebuah pemberitaan pada Majalah Tempo

tidak layak cetak.

Apakah bahan itu sudah komplit atau belum. Kalau misalnya

belum ya drop, kalau misalnya komplit ya 70-80% itu bisa lanjut

nanti dilengkapi di hari hari kamis. Selain itu juga ada rapat

opini, ada rapat lagi kamis malam untuk mengecek kelengkapan

bahan, ini bahan sudah komplit apa tidak, kalau misalnya hari

kamis bahan belum lengkap drop, hasil rapat tetap di drop, kita

nyari bahan yang bisa kita kejar dalam sehari, kalau misalnya

tetep tidak ada kita drop, hasil rapat dari hari senin sampai kamis

terus tidak mungkin untuk ditulis, kalau masih bisa dikejar hari

117

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h.137

Page 86: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

73

jumatnya atau kamis malamnya masih bisa Kalau kekurangannya

masih 10%, kalau sudah 50% sudah bolong-bolong118

Ketika bahan atau data yang didapatkan dari sumber belum mencukupi

sekitar tujuh puluh hingga delapan puluh persen, sebuah pemberitaan yang

menggunakan data atau sumber tersebut tidak dapat diberitakan.Langkah ini

dilakukan karena Majalah Tempo adalah media yang menggunakan teknik

investigasi yang mengandalkan kedalaman data dan mengungkap peristiwa di

balik sebuah kasus.

Kalau misalnya itu isu besar ya tetap harus melihat bahannya.

Karena beda antara pemberitaan koran dan majalah Kalau

Koran tinggal nulis lagi selesai, tapi kalau majalah kan cerita

dibalik berita yang kadang tidak bisa didapat dari ketika

diinvestigasi, itu dari pengumpulan bahan.119

Pengaruh sumber berita memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada

level rutinitas media sebagai faktor dari luar organisasi media berkaitan dengan

kelengkapan bahan pemberitaan atau data. Kelengkapan bahan dibutuhkan karena

Majalah Tempo adalah media investigasi sebuah kasus tetapi pengaruh tersebut

tidak terlalu berdampak langsung kepada pemberitaan Majalah Tempo.

Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi pemberitaan Majalah Tempo

adalah kelompok kepentingan. Kelompok kepentingan sendiri adalah sekelompok

individu yang ingin mengkomunikasikan sikap mereka dan beberapa isu terhadap

publik.120

Kelompok kepentingan berupaya mempengaruhi apa yang dilakukan

media dengan cara membatasi isi atau pesan media kepada masyarakat. Kelompok

118

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta 119

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta 120

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h. 184

Page 87: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

74

penekan dapat berupa organisasi atau kelompok, baik formal maupun informal,

dengan berbagai kepentingan dan latar belakang, seperti kelompok atau organisasi

agama, profesi, politik kelompok advokasi dan sebagainya.121

Pada konteks pengaruh kelompok penekan pada pemberitaan Majalah

Tempo biasanya pengaruh terjadi lewat lembaga-lembaga yang menaungi para

wartawan Majalah Tempo, pengaruh tersebut pun sifatnya lebih kepada individu

wartawan Majalah Tempo dan bukan terhadap struktur organisasi Majalah

Tempo.

Kalau dari sisi pemberitaan tidak ada, karena kita menghormati

independensi setiap media tidak hanya Tempo, kita tidak punya

perangkat atau alat untuk mempengaruhi apa yang diberitakan

oleh Tempo122

Menurut Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) pengaruh kelompok

penekan atau kelompok kepentingan pada pemberitaan di Majalah Tempo hanya

lebih kepada wartawan atau jurnalis yang bergabung kepada organisasi AJI dan

bukan kepada Majalah Tempo secara organisasi, karena secara struktural Majalah

Tempo secra keorganisasian bukan di bawa garis struktur AJI sebagai organisasi

penekan.

kalo untuk individu anggota AJI mengikat status kode etik itu,

karena khan untuk menjadi anggota AJI anda harus patuh

terhadap kode etik AJI, tapi itu bukan berarti kemudian Tempo

tunduk kepada AJI, karena keikutsertaan atau keanggotaan AJI itu

bersifat individu, bersifat personal bukan pada medianya.123

121

Morisan, Teori Komunikasi Massa, h. 52 122

Wawancara peneliti dengan Komang Wahyu Dhyadmika (Ketua Aliansi Jurnalis

Independen) pada 30 November 2011 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 123

Wawancara peneliti dengan Komang Wahyu Dhyadmika (Ketua Aliansi Jurnalis

Independen) pada 30 November 2011 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 88: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

75

Pengaruh organisasi penekan atau organisasi kepentingan dalam koteks

penyusunan pemberitaan di Majalah Tempo lebih kepada individu pekerja media

seperti wartawan yang berada di bawah naungannya dan bukan kepada Majalah

Tempo secara keorganisasian.

Pengaruh penyusunan pemberitaan lainnya dalam konteks pengaruh dari

luar organisasi Majalah Tempo adalah Majalah Tempo memiliki dewan penasihat

yang berisikan mantan wartawan dan mantan aktivis.Sejauh pengamatan peneliti

dewan penasihat berisi mantan aktivis yaitu Rahman Tolleng, Marsilam

Siamjuntak, mantan wartawan Tempo seperti Goenawan Mohamad dan Fikri

Jufri.Pengaruh kelompok ini adalah pada isu-isu tertentu pada pemberitaan di

Majalah Tempo dan bukan pada keseluruhan pemberitaan di Majalah

Tempo.Masukan dari Dewan Penasihat ini pun tidak bersifat mengikat tapi lebih

kepada saran pada pemberitaan di Majalah Tempo.124

Pengaruh luar organisasi media terhadap pemberitaan di Majalah Temo

tidaklah terlalu signifikan.Pengaruh dari luar organisasi Majalah Tempo lebih

bersifat tidak langsung karena tidak berdampak langsung kepada sebuah

kebijakan pada pemberitaan di Majalah Tempo.Pengaruhnya lebih bersifat kepda

individu dan rutinitas penyusnan pemberitaan di Majalah Tempo.

5. Level Ideologi

Ideologi menurut pandangan teori kritis adalah sekumpulan ide-ide yang

menyusun sebuah kelompok nyata, sebuah representasi dari sistem atau sebuah

makna dari kode yang memerintah bagaimana individu dan kelompok melihat

dunia.Dalam Marxisme klasik, sebuah ideologi adalah sekumpulan ide-ide keliru

124

Catatan harian peneliti saat magang di Pusat Data Analisa TEMPO.

Page 89: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

76

yang diabadikan oleh ide yang dominan.125

Dalam pandangan Marxis klasik,

ideologi hanyalah ide-ide atau pemahaman yang digunakan oleh kelas yang

dominan untuk menanamkan kesadaran palsu bagi kelas yang tertindas untuk

melanggengkan kekuasaannya.

Pada level ideologi ini kita melihat lebih dekat pada kekuatan di

masyarakat dan mempelajari bagaimana kekuatan yang bermain di luar media.

Kita berasumsi bahwa ide memiliki hubungan dengan kepentingan dan kekuasaan,

dan kekuasaan yang menciptakan simbol adalah kekuasaan yang tidak

netral.Tidak hanya berita tentang kelas yang berkuasa tetapi struktur berita agar

kejadian-kejadian diinterpretasi dari perspektif kepentingan yang berkuasa.126

Dalam konteks penyusunan pemberitaan di sebuah media pengaruh dari

sebuah ideologi terhadap sebuah pemberitaan di media adalah secara tidak

langsung dan menyerap pada rutinitas yang terjadi pada sebuah media.Pengaruh

yang terjadi adalah secara tidak langsung.

Sebelum membahas ideologi Majalah Tempo saya akan mencoba

menjelaskan sejarah dari Majalah Tempo sehingga dapat mengungkap ideologi

dari Majalah Tempo. Secara historis Majalah Tempo didirikan pada tahun 1971,

pada masa awal pemerintahan Orde Baru.Para pendiri Majalah Tempo sendiri

adalah aktivis “Generasi 66” yang merupakan para aktivis yang bergabung dengan

mahasiswa dan pihak militer yang menurunkan rezim Presiden Soekarno.Majalah

Tempo sendiri didirikan oleh mantan jurnalis muda anti Soekarno dan anti-

125

Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss,Theories of Human Communication,9th

ed.

(Belmont: Thomson Wadsworth, 2005; reprint, Jakarta: Salemba Humanika, 2009) h. 469 126

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message h. 224

Page 90: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

77

komunis yang tergabung dalam Harian Kami yaitu Goenawan Mohamad dan Fikri

Jufri.127

Para pendiri Majalah Tempo seperti Goenawan Mohamad sendiri sangat

dekat dengan ideologi sosialisme, yang saat itu dikembangkan oleh Partai Sosialis

Indonesia (PSI).128

Ideologi Partai Sosialis Indonesia sendiri adalah sosial

demokrat, yaitu sebuah ideologi yang mengkritik paham komunisme sebagai

sebuah paham yang otoriter namun tetap menjunjung asas sosialisme. Ideologi

Majalah Tempo sendiri sangat besar dipengaruhi oleh pemikiran sosok Pemimpin

Redaksi Majalah Tempo pada awal masa berdirinya majalah tersebut yaitu

Goenawan Mohamad. Bagi para wartawan maupun karyawan Majalah Tempo

sosok Goenawan Mohamad dianggap sebagai guru.129

Menurut pengamatan dari peneliti pemikiran atau ideologi dari Goenawan

Mohamad sendiri adalah ideologi sosial demokrat.130

Menurut Milovan Djilas

seperti yang dikutip oleh Rizal Mallarangeng, sosial demokrat adalah pemikiran

yang menghendaki adanya demokratisasi dan mengutuk sistem otoritarian yang

dikembangkan oleh paham komunisme. Namun pemikiran sosial demokrat

menerima paham sosialisme sebagai suatu gagasan dan demokrasi sebagai sebuah

gagasan yang akan memunculkan kesejahteraan bagi masyarakat.131

Ideologi sosial demokrat mempercayai bahwa proses pergantian sistem

masyarakat kapitalis menjadi masyarakat sosialis terjadi secara evolutif.

Pandangan ini bertentangan dengan pandangan kaum sosialis ortodok yaitu yang

127

Janet Steele, Wars Within,. h xvii 128

Janet Steele, Wars Within,. h 31 129

Janet Steele, Wars Within,. h 7 130

Catatan harian peneliti saat magang di Pusat Data Analisa TEMPO. 131

Rizal Mallarangeng, Dari Langit: Kumpulan Esai Tentang Manusia dan Kekuasaan.

(Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2008),. H 77

Page 91: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

78

biasa disebut kaum komunis yang beranggapan bahwa perubahan masyarakat

kapitalis menjadi masyarakat sosialis adalah melalui revolusi. Ideologi sosial

demokrat juga berpandangan bahwa semua masyarakat harus mendapatkan hak

yang sama, seperti persamaan hak yang dimiliki oleh semua ras, gender, etnisitas,

agama, orientasi seks dan kelas sosial.132

Melalui penelaahan sejarah tersebut Majalah Tempo memiliki ideologi

yang anti komunis namun sangat menjunjung ide-ide sosialis sebagai antithesis

ideologi kapitalisme.Berdasarkan ideologi sosial demokrat tersebut Majalah

Tempo sangat mengakomodir jalannya demokratisasi, persamaan hak-hak

minoritas dan pluralisme.133

Tempo juga memilki prinsip yaitu sebagai sebagai

media yang mencerahkan di antara banyaknya arus informasi dari media lain.

…Kalau platform Majalah Tempo itu kan jelas, dia mendukung

demokratisasi, mendukung gerakan anti korupsi, mendukung

gerakan persamaan hak. orang minoritas haknya sama dengan yang

mayoritas, apapun orangnya itu memiliki hak untuk menyakini

sesuatu, termasuk Ahmadiyah. Jadi orang tidak berhak

mengkafirkan orang, tidak berhak melabeli orang dengan aliran

sesat, karena itu berkaitan dengan keyakinan, hubungan manusia

dengan Tuhannya134

Ideologi dari Majalah Tempo mempengaruhi berbagai elemen dari pekerja

Majalah Tempo yang membentuk sebuah pemberitaan di Majalah Tempo.Dari hal

yang bersifat abstrak yaitu ideologi pekerja media tersebut yang dapat merubah

ideologi tersebut menjadi sesuatu yang kongkret yang dalam hal ini adalah

pemberitaan.

132

Donald F. Busky, Democratic Socialism: A Global Survey. (Connecticut: Greenwood

Publishing, 2000) ,. h 8 133

Janet Steele, Wars Within,. h 165 134

Wawancara peneliti dengan Abdul Manan (Redaktur Senior Majalah Tempo) pada 26

Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 92: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

79

Pengartikulasian ideologi Majalah Tempo melalui beberapa elemen pada

Majalah Tempo yaitu melalui redaksi, reporter sebagai pekerja media yang

langsung turun ke lapangan dan melalui dewan direksi yang notabenenya adalah

mantan wartawan Tempo.Pengaruh yang bersifat tidak langsung adalah melalui

dewan direksi yang pernah menjadi wartawan atau redaksi majalah Tempo,

namun pengaruh tersebut tidak bersifat langsung karena kapasitas dewan direksi

hanya bersifat masukan dan bukan kebijakan.

Pengaruh yang terjadi secara ideologis juga berpengaruh lewat

pemberitaan Majalah Tempo yang lebih mengakomodir kelompok-kelompok

minoritas yang sering mendapatkan perlakuan yang diskriminatif dari kaum

mayoritas.

B. Analisis Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah

Tempo.

Pembahasan selanjutnya adalah analisis hiraki pengaruh pada pemberitaan

Ahmadiyah di Majalah Tempo. Saya akan membahas pengaruh-pengaruh yang

terjadi pada pemberitaan Ahmadiyah pada bulan Februari 2011 khususnya yaitu

mengenai pemberitaan tentang kasus penyeranga Jemaat Ahmadiyah Indonesia di

Cikeusik, Pandeglang, Banten. Analisis menggunakan teori hirarki pengaruh oleh

Pamela. J Shoemaker dan Stephen D. Reese.Berikut adalah pembahasan analisis

tersebut.

Page 93: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

80

1. Pengaruh Level Individu Pada Pemberitaan Ahmadiyah di Majalah

Tempo.

Pengaruh paling awal pada sebuah pemberitaan di sebuah media adalah

pengaruh individu.Pengaruh individu yaitu pengaruh dari wartawan atau reporter

yang dalam dalam hal ini adalah pencari berita dan pengumpul berita.Level ini

memiliki pengaruh yang cukup besar karena wartawan atau reporter adalah

individu yang langsung berinteraksi dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Faktor individu dari wartawan atau reporter juga dipengaruhi beberapa

faktor yaitu faktor latar belakang dan karakteristik dari wartawan atau reporter

seperti faktor pendidikan, faktor orientasi dan lain-lain.Faktor kedua yang

membentuk individu seorang wartawan atau reporter adalah perilaku, kepercayaan

dan nilai-nilai yang dipegang oleh seorang wartawan atau reporter.Faktor yang

terakhir membentuk individu seorang wartawan atau reporter adalah faktor

profesionalitas dan kode etik yang diikuti oleh seorang wartawan atau reporter.135

Dalam konteks pemberitaan kasus kekerasan terhadap Ahmadiyah di

Majalah Tempo pada bulan Februari, posisi seorang wartawan atau reporter

memiliki andil besar yaitu sebagai individu yang langsung terjun ke lapangan.

Dalam proses pembentukan sebuah pemberitaan di majalah Tempo, wartawan

atau reporter dapat memberikan pengaruh lewat rapat kompartemen dan rapat

besar. Bahkan penentuan angel pun ditentukan oleh reporter, sedangkan redaktur

hanya mempertajam angel.

Seperti saya selain mengumpulkan data juga menginginkan angel

tulisan seperti ini. Semua penentuan berdasarkan rapat

kompartemen dan rapat besar jadi yang gak absen kita sebagai

reporter. Cukup berpengaruh karena dia yang mengumpulkan

135

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h 66-91

Page 94: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

81

bahan dia yang tentukan angel awal, sedangkan redaktur hanya

mempertajam angle.136

Seperti yang dikemukakan oleh Anton Septian, reporter Majalah Tempo

yang memberitakan pemberitaan kasus kekerasan terhadap Ahmadiyah pada

Februari 2011 tersebut, posisi reporter sangat berpengaruh dikarenakan selain

sebagai pencari data di lapangan, reporter juga menentukan angle awal yang

diambil pada pemberitaan tersebut.Adapun pengaruh dari redaktur biasanya hanya

pada saat rapat besar.

Rapat kompartemen adalah rapat per anggota kompartemen yaitu reporter

dan penulis. Di Majalah Tempo sendiri terdapat beberapa kompartemen yaitu

kompartemen nasional, kompartemen ekonomi dan bisnis, kompartemen sains,

kompartemen gaya hidup. Dalam rapat kompartemen ini adalah proses

menentukan angle awal, disinilah peran reporter sangat besar dalam menentukan

angle sebuah pemberitaan, karena reporter mengusulkan angle apa yang diambil

oleh majalah Tempo dan data apa yang saja yang akan dikumpulkan untuk sebuah

pemberitaan.

Sedangkan dalam rapat besar ini semua elemen divisi redaksi Majalah

Tempo yaitu reporter, penulis, redaktur pelaksana, redaktur eksekutif, redaktur

senior, pemimpin redaksi, redaktur bahasa dan redaktur foto.

Kalau di Tempo cukup egaliter ya, semua orang bisa hadir dalam

rapat besar, kecuali rapat kompartemen karena khusus anggota

kompartemen itu saja, kalau kompartemen nasional yang datang

hanya orang kompartemen nasional saja. Kalau rapat besar yang

hadir semua mulai dari kompartemen ekbis, nasional, gaya hidup,

seni, sains, sampai bahkan redaktur foto juga datang Terus

bahasa juga datang, jadi semua boleh ikut dan boleh memberikan

136

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta

Page 95: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

82

masukan. Kalau masukannya bagus bisa dipilih, kalau misalnya

kurang sekalipun dari pemred tidak bisa dipilih.137

Pengaruh yang cukup besar dari reporter ini dalam menentukan angel ini

berpengaruh langsung terhadap pemberitaan mengenai kasus kekerasan terhadap

Ahmadiyah di Majalah Tempo.Menurut Shoemaker dan Reese faktor individual

adalah faktor kepercayaan, nilai-nilai dan perilaku pada seorang jurnalis.Faktor-

faktor ini sangat mempengaruhi sebuah pemberitaan yang dibentuk oleh seorang

jurnalis.Karena segala pengalaman dan nilai-nilai yang didapatkan secara tidak

langsung dapat berefek pada pemberitaan yang dikonstruk oleh seorang

jurnalis.Reporter sendiri dalam mencari berita turut dipengaruhi oleh faktor nilai

yang dipercaya oleh reporter itu sendiri.138

Dalam konteks pemberitaan kasus kekerasan Ahmadiyah di Cikeusik,

reporter yang memberitakan dipengaruhi oleh nilai-nilai yang menjunjung

kesetaraan dan kebebasan dalam memeluk suatu keyakinan.

Kalau agama saya Islam, kalau aliran, orang tua saya ahli sunnah

wal jamaah… Apa yang terjadi kepada Ahmadiyah waktu itu adalah

cerminan bahwa kelompok minoritas di negeri ini kurang terjamin

bahkan tidak terjamin, benar bahwa hak-hak mereka dijamin oleh

konstitusi tetapi dalam pelaksanaannya banyak yang terjadi adalah

tirani mayoritas atau bahwa yang melakukan pelangaran oleh

segelintir orang yang memaksakan kekuasaannya atau kehendaknya

yang terjadi adalah silent majority (mayoritas diam) dan itu

merupakan pelanggaran terhadap hak-hak dasar manusia, mungkin

kalau dianggap pelanggaran hak asasi manusia menurut definisi

undang-undang hak asasi manusia pelanggaran oleh negara tapi ini

dilakukan secara horizontal antara masyarakat dengan kelompok.

Bahwa ada yang dilanggar dalam hal ini.139

137

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 138

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h 82 139

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 96: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

83

Dari hasil wawancara dengan Anton Septian, reporter Majalah Tempo

yang memberitakan kasus Ahmadiyah tersebut, dapat digambarkan bahwa

individu reporter yang memberitakan kasus kekerasan terhadap Ahmadiyah ini

adalah individu yang berpandangan bahwa kekerasan terhadap Ahmadiyah adalah

suatu pelanggaran hak asasi manusia, terlepas dari kepercayaan reporter ini yang

menganut agama Islam, ternyata tidak terlalu mempengaruhi terhadap sikap yang

diambil oleh reporter yang memberitakan kasus kekerasan terhadap Ahmadiyah

ini.

saya tidak setuju kalau memang Ahmadiyah dalam hal ini secara

teologi maupun tauhid atau secara syariah tidak sesuai dengan

kelompok sunni yaudah. Saya tidak setuju kalau memang dia salah

atau gimana. Itukan urusan dia sama Tuhan, kita tidak bisa

menyalahkan mereka. Yang penting muamalah, kalau mereka

memang baik kepada kita gimana, siapa yang menjamin bahwa apa

yang kita yakini itu benar, apa yang menjamin bahwa kita masuk

surga dan mereka masuk neraka tidak ada yang tahu kan. Secara

teologi saya memang tidak setuju dengan mereka, tapi bukan berarti

atas nama agama saya marah mereka beribadah dan

memaksakannya, itu dua hal yang berbeda, tidak bisa

diperbincangkan.140

Reporter yang memberitakan kasus ini tidak terlalu oleh pengaruh

kepercayaannya tetapi lebih terpengaruh nilai-nilai kesetaraan dan kebebasan

beragama oleh semua pemeluk agama.Nilai-nilai tersebut turut berpengaruh dalam

pemberitaan di Majalah Tempo mengenai kasus Ahmadiyah tetapi yang lebih

faktor yang lebih dominan adalah kewajiban bagi seorang reporter untuk

memberitakan sebuah pemberitaan sesuai fakta.

Pemberitaan tetap secara based on fact, selanjutnya kalau ada

pandangan ya itu kalau ini bukan hanya menyangkut tentang

140

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta

Page 97: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

84

Ahmadiyah tetapi menyangkut nasib semua orang, karena kalau hal

yang sama terjadi kepada kita, hak-hak minoritas yang dilanggar141

Reporter Majalah Tempo dalam pemberitaan Ahmadiyah ini lebih

terpengaruh oleh tuntutan dari media tersebut yang menuntut sebuah pemberitaan

harus sesuai fakta di lapangan, bukan berdasarkan prasangka pribadi atau

pandangan pribadi dari reporter itu sendiri sesuai dengan hasil temuan peneliti

dalam penelitian ini. Majalah Tempo memiliki prinsip untuk memberitakan sesuai

fakta.

ideologi tempo itukan jurnalisme yang mencerahkan masyarakat,

jadi tugas majalah adalah menjernihkan peristiwa dari lautan

informasi yang sangat banyak, berita itu seharusnya membuat orang

lebih mengerti bukan malah membuat orang jadi bingung atau

tersesat ditengah banyaknya informasi, karena sekarang informasi

banyak tersedia, dan kadang-kadang membuat informasi itu jadi

simpang siur dan membuat orang jadi bingung, mana yang berisi

kebenaran yang membuat orang tahu peristiwa yang sebenarnya142

Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Shoemaker dan Reese bahwa nilai,

perilaku dan kepercayaan yang dianut oleh sang jurnalis sebagai pencari berita

tidak terlalu memberikan efek yang terlalu besar kepada sebuah pemberitaan,

dikarenakan kekuatan yang lebih besar dari level organisasi media dan rutinitas

media. Tetapi sedikit banyak faktor nilai, kepercayaan dan perilaku dari sang

jurnalis dapat mempengaruhi sebuah pemberitaan.143

Tuntutan yang besar dari media untuk memberitakan pemberitaan yang

sesuai dengan fakta menuntut reporter pada pemberitaan kasus kekerasan terhadap

Ahmadiyah di Cikeusik sesuai dengan proporsionalitasan kasus tersebut.

141

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 142

Wawancara peneliti dengan Abdul Manan (Redaktur Senior Majalah Tempo pada 26

Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 143

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h 89

Page 98: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

85

…saya menulis berita ini berdasarkan fakta yang diperoleh di

lapangan, kita tidak bisa mengarang berita juga bahwa faktanya

dalam temuan kami kekerasan tersebut digerakkan itu iya,

dimobilisasi iya, oleh kelompok-kelompok yang merasa terancam

kehidupan sosialnya oleh Ahmadiyah di Cikeusik…144

Pengaruh yang besar dari rutinitas media di Majalah Tempo yang

menuntut agar para reporter atau pencari berita untuk memberitakan sesuai

dengan fakta membuat pemberitaan tentang kasus kekerasan Ahmadiyah di

majalah Tempo sesuai dengan fakta temuan di lapangan.

Selain dari faktor keprofesionalitasan seorang reporter dalam mencari dan

mengolah berita, faktor kode etik jurnalis yang mengikat seorang jurnalis yang

dalam hal ini adalah reporter Majalah Tempo, turut mempengaruhi cara kerja

seorang reporter. Berdasarkan hasil temuan penelitian terhadap reporter majalah

Tempo yang memberitakan kasus kekerasan terhadap penganut Ahmadiyah di

Cikeusik pengaruh dari faktor kode etik jurnalis sangat besar. Faktor

keberimbangan pemberitaan atau cover both side sebagai salah satu kode etik

yang dijalankan oleh reporter dari Majalah Tempo yang memberitakan

pemberitaan kasus Ahmadiyah di Cikeusik.

Misalnya begini kalau anda cermati berita yang saya tulis tentang

Ahmadiyah, dengan berita yang di media-media lain di hari itu dua

minggu pertama itu hanya Tempo yang ada konfimasi dari para

tersangka, meskipun tersangka menolak ngomong atau mengatakan

tidak tahu karena mereka tidak menunggu sampai tersangka ketemu

atau sampai tersangka itu selesai diperiksa, mereka hanya

memberitakan kekerasan tapi tidak ada yang sedalam Tempo. Dan

waktu itu cuma saya yang bisa dapet wawancara dari beberapa

tersangka yang melakukan kekerasan, yaitu adalah salah satu

penerapan prinsip cover both side, bahwa kita memberitakan

kekerasan juga tapi kita juga harus meminta konfirmasi dari orang

yang dituduh, meski mereka menolak untuk diwawancara tapi upaya

144

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 99: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

86

untuk mendapatkan informasi yang tetap dilakukan, dan itu

merupakan implementasinya…145

Dalam mencari berita pada kasus Ahmadiyah, reporter yang memberitakan

kasus kekerasan terhadap Ahmadiyah di Cikeusik memberitakan secara

berimbang, yaitu dengan mengkonfirmasi kepada semua pihak yang terkait.Pihak

tersebut adalah pihak Ahmadiyah yang menjadi korban dari kasus tersebut dan

pihak tersangka yaitu pihak penyerang pemeluk Ahmadiyah.

Seperti hasil temuan penelitian, reporter Majalah Tempo mencari berita

sesuai dengan asas keberimbangan pemberitaan yaitu melalui konfirmasi dari

semua pihak dalam kasus tersebut.Jadi pemberitaan tentang kasus kekerasan

Ahmadiyah di Majalah Tempo telah memenuhi faktor keberimbangan sebuah

pemberitaan.

Namun besarnya pengaruh dari individu tetap dipengaruhi oleh faktor

rutinitas yang besar melalui rapat redaksi yang terdiri dari rapat kompartemen dan

rapat besar, seperti yang telah saya jelaskan di atas.Menurut Anton Septian,

reporter yang memberitakan pemberitaan kasus Ahmadiyah, pengaruh yang paling

besar pada pemberitaan yaitu rapat redaksi di Majalah Tempo.“Rapat, mulai dari

rapat perencanaan kecil sampai rapat kompartemen sampai rapat perencanaan

besar”146

145

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo) pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 146

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo) pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 100: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

87

Tabel 4.2

Pengaruh Pada Level Individu

Posisi Tugas Pengaruh

Reporter Tugas seorang reporter dalam

proses pembentukan sebuah

pemberitaan adalah mencari

data dan fakta mengenai isu

yang terjadi di lapangan sesuai

dengan hasil-hasil rapat redaksi.

Pengaruh dari level

reporter ini cukup besar

dikarenakan tugas

reportase yang

dilaksanakan langsung

terkait dengan pencarian

data sehingga dapat

mempengaruhi

pemberitaan.

Penulis Tugas penulis pada proses

pemberitaan di Majalah Tempo

adalah lebih kepada proses

penulisan pemberitaan

Pengaruh dari penulis

tidak signifikan

dikarenakan penulis

hanya menyajikan hasil

data yang didapat oleh

reporter.

2. Level Pengaruh Rutinitas Media Terhadap Pemberitaan Ahmadiyah

di Majalah Tempo.

Level selanjutnya yang mempengaruhi sebuah pemberitaan di sebuah

media adalah rutinitas media.Rutinitas media adalah kebiasaan sebuah media

dalam pengemasan dan sebuah berita. Media rutin terbentuk oleh tiga unsur yang

saling berkaitan yaitu sumber berita (suppliers), pengolahan pemberitaan

(processor), dan audiens (consumers).147

Dari hasil penelitian terhadap pengaruh rutinitas Majalah Tempo terhadap

pemberitaan Ahmadiyah, peneliti menemukan faktor yang paling berpengaruh

adalah faktor pengolahan pemberitaan media. Faktor pengelolahan pemberitaan

ini memiliki pengaruh kuat karena menjadi pedoman yang patut dipatuhi oleh

seluruh pekerja di Majalah Tempo yaitu reporter, penulis dan para redaktur.

147

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h. 109

Page 101: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

88

Pengolaan pemberitaan ini tergambar pada rapat-rapat perencanaan di

Majalah Tempo. Rapat tersebut antara lain adalah rapat kompartemen, rapat besar,

rapat redaksi dan rapat opini. Hasil dari rapat tersebut menjadi pedoman bagi

reporter untuk menjalankan tugasnya di lapangan. Reporter dalam menjalan

tugasnya tidak dapat bertentangan dengan keputusan rapat, karena rapat yang

telah saya sebutkan pada sub bab sebelumnya adalah hasil diskusi antara reporter

sebagai pekerja media di lapangan dengan para redaktur sebagai pemegang

kebijakan di meja redaksi. Reporter dalam menentukan angle pun memiliki

otoritas yang besar karena mengetahui konteks di lapangan sedangkan para

redaktur hanya bekerja di meja redaksi. Sistem rapat di Tempo pun sangat terbuka

dan egaliter yaitu melibatkan semua elemen dan dapat memberikan masukan

tanpa memandang jabatan dari setiap individu di Majalah Tempo.

Rapat, rapat redaksi yang hari senin dan hari rabu habis itu di

putuskan di rapat, bahkan pemimpin redaksi pun tidak bisa

mengambil keputusan sendiri. Dia hanya bisa ngusul dan yang

lainpun bisa ngusul dan di rapat itu diputuskan. Dirapat itu

pemimpin redaksi sering di tolak bahkan ditertawakan, tetap forum

tertinggi yang bisa menentukan berita mana yang akan dimuat atau

tidak itu ditentukan dirapat, termasuk opini yang di depan itu

dibahas dalam rapat…148

Dalam tugasnya di lapangan reporter yang meliput kasus kekerasan

Ahmadiyah di Cikeusik ditugaskan untuk mencari data yang sebenar-benarnya

dan sesuai dengan kasus yang terjadi. Kebjakan pemberitaan Majalah Tempo

untuk mendapatkan berita yang sebenarnya dan berimbang. Berimbang disini

menurut kebijakan Majalah Tempo adalah memberitakan sesuai dengan

kebenaran. Kebenaran yang ada pada kasus tersebut yaitu berupa penyerangan

148

Wawancara peneliti dengan Budi Setyarso (Redaktur Pelaksana Majalah Tempo) pada

27 Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 102: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

89

salah satu kelompok kepada kelompok lainnya yang sesuai dengan hasil

investigasi yang didapat di lapangan.

..sama dengan berita-berita yang lain, tadi sudah dijelaskan misi

Tempo adalah menjaga hak individu itu dihargai, tidak condong ke

Ahmadiyah atau condong kepenyerangnya. Tapi kita clearkan apa

sih yang terjadi kalau sikapnya jelas di opini sudah ada kita

mengutuk kekerasan mendukung kebebasan orang di opini paling

depan itu sikap redaksi Tempo terhadap penyerang. Imbang itukan

tidak melulu yang dipenuhi haknya, imbang adalah memberi tempat

apa yang kita yakini benar, jelas itu bukan imbang yang kita

tayangkan dalam pengetahuan alam, imbang disini adalah kita

membela orang yang berhak dibela149

Cara kerja Majalah Tempo dalam memberitakan sesuai dengan fakta yang

terjadi adalah untuk membentuk kredibilitas media itu sendiri. Menurut Michael

Schudson fakta objektifitas pada sebuah media membantu sebuah media

melegitimasi dirinya. Ini berkaitan dengan kredibilitas sebuah media yang

membuat sebuah pemberitaan.150

Sebagai sebuah majalah, cara kerja reporter Majalah Tempo pun berbeda

dengan koran Tempo. Reporter majalah Tempo dituntut untuk mencari data secara

investigatif dan secara mendalam. Dibanding dengan pemberitaan di koran yang

lebih menekankan pada pemberitaan dengan model straight news. Gaya

pemberitaan Majalah Tempo lebih kepada in depth story yaitu menekankan

kedalaman data dan fakta yang tidak didapatlan pada koran yang lebih

menekankan pada informasi. Cara kerja reporter dalam mendapatkan fakta pun

tetap berpegangan dengan rapat kerja yang telah dilakukan sebelum terjun ke

lapangan.

149

Wawancara peneliti dengan Budi Setyarso (Redaktur Pelaksana Majalah Tempo) pada

27 Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 150

Michael Schudson , Discovering The News (New York: Basic Books, 1978) h. 78

Page 103: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

90

..harus dibedakan juga, reporter di majalah dan reporter di koran.

Kalau reporter di koran hanya mencari berita, tapi kalau reporter

majalah kerja berdasarkan rapat yang diikuti sendiri151

Perbedaan mendasar tersebut membentuk pemberitaan yang berbeda

antara majalah dengan koran. Koran yang lebih cepat waktu terbitnya berisi

informasi yang cepat namun tidak secara mendalam sedangkan majalah

memberikan pemberitaan yang lebih mendalam dan menampilkan cerita di balik

kejadian yang kadang tidak didapatkan di koran.

Selain faktor pengelolaan pemberitaan, faktor pembaca juga masuk dalam

level pengaruh rutinitas. Tetapi dalam konteks Majalah Tempo secara umum dan

pada pemberitaan Majalah Tempo mengenai kasus kekerasan kepada Ahmadiyah

di Cikeusik secara khusus, faktor pembaca tidak terlalu berpengaruh.Pembaca

tidak terlalu berpengaruh karena pemberitaan majalah Tempo memiliki misi

mendukung persamaan hak yang telah diputuskan oleh rapat besar. Intervensi

pembaca terhadap pemberitaan Majalah Tempo mengenai kasus kekerasan

Ahmadiyah di Cikeusik yang masuk dalam rubrik nasional pun memang tidak

terlalu besar. Pembaca majalah Tempo sendiri berasal dari golongan ekonomi

menengah.152

Pembaca yang berasal dari golongan menengah dan terpelajar yang

lebih memiliki pemikiran terbuka sehingga pemberitaan mengenai kasus

kekerasan terhadap Ahmadiyah tidak terlalu mengalami resistensi dari para

pembacanya.

151

Wawancara peneliti dengan Budi Setyarso (Redaktur Pelaksana Majalah Tempo) pada

27 Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 152

Janet Steele, Wars Within “The Story of Tempo, an Independent Magazine in

Soeharto’s Indonesia (Singapore ,Institute of Southeast Asian Studies : 2005) h. 165

Page 104: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

91

Kita memang tidak melulu kepada pembaca, kita melakukan survey

mana yang disukai mana yang tidak.Tapi hal-hal yang bersifat misi,

artinya itu yang sesuai rapat keputusan. Kalau platform majalah

Tempo itu kan jelas, dia mendukung demokratisasi, mendukung

gerakan anti korupsi, mendukung gerakan persamaan hak. orang

minoritas haknya sama dengan yang mayoritas..Jadi meskipun

pembaca tidak suka kalau itu merupakan keyakinan Tempo yang

khusus dengan misi-misi tadi itu dimuat. Intervensi pembaca kepada

rubrik dalam nasional politik kecil…153

Faktor terbesar yang memberi pengaruh kepada pemberitaan Majalah

Tempo mengenai kasus kekerasan terhadap Ahmadiyah di Majalah Tempo yang

lebih besar adalah lebih kepada faktor pengelolaan pemberitaan dibanding dengan

faktor yang lainnya.Faktor ini mengikat karena membentuk kebiasaan pekerja

media di Majalah Tempo untuk membuat sebuah pemberitaan.Faktor ini

dijalankan oleh segenap pekerja pada majalah Tempo yang memberitakan kasus

kekerasan terhadap Ahmadiyah di Cikeusik.

Tabel 4.3

Pengaruh Pada Level Rutinitas Media

Rapat Tugas Pengaruh

Rapat Besar Rapat Besar ini dihadiri

oleh oleh seluruh awak

media Majalah Tempo

mulai dari pemimpin

redaksi, para redaktur,

reporter, penulis dan

seterusnya. Rapat ini

bertujuan dalam proses

pengambilan kebijakan

pemberitaan pada

Majalah Tempo yang

bersifat mengikat.

Rapat besar ini sangat

berpengaruh dalamproses

pengambilan kebijakan

dalam pemberitaan pada

Majalah Tempo yang

bersifat mengikat. Hasil

rapat wajib dilaksanakan

oleh para awak media

Majalah Tempo.

Rapat Kompartemen

Pada rapat ini membahas

keseluruhan isu dari

Rapat ini memiliki

pengaruh cukup besar

153

Wawancara peneliti dengan Budi Setyarso (Redaktur Pelaksana Majalah Tempo) pada

27 Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 105: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

92

berbagai kompartemen

dan membahas apa saja

kebijakan pemberitaan

yang diambil oleh para

pekerja media Majalah

Tempo. Rapat ini diikuti

seluruh awak media

Majalah Tempo.

dibanding rapat-rapat lain

pada proses pembentukan

kebijakan pemberitaan

pada Majalah Tempo.

Rapat kompartemen

cukup berpengaruh

dikarenakan terkait

dengan keseluruhan

pengambilan kebijakan

pada Majalah Tempo

tetapi terlalu mengikat.

Rapat Opini Rapat Opini lebih kepada

penentuan angle yang

diambil oleh sebuah

pemberitaan di Majalah

Tempo

Rapat opini tidak terlalu

berpengaruh pada proses

pemberitaan di Majalah

Tempo dikarenakan

hanya lebih kepada

pengambilan angle yang

diambil oleh Majalah

Tempo.

3. Level Pengaruh Organisasi Media Terhadap Pemberitaan Ahmadiyah

di Majalah Tempo

Pengaruh ketiga pada sebuah pemberitaan di sebuah media adalah

pengaruh organisasi media. Pada level pengaruh ini lebih menitikberatkan pada

pengaruh secara struktural kepada sebuah pemberitaan yaitu pengaruh dari

pemegang kebijakan di media atau pemilik media.

Dalam konteks Majalah Tempo pemilik media bukan dimiliki oleh

perseorangan karena Majalah Tempo dibawah naungan Tempo Media Group

yang memiliki saham terbuka. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak intervensi

secara individu terhadap sebuah pemberitaan di majalah Tempo.

…kalau di Tempo rasanya tidak berpengaruh, karena owner ditempo

itu lembaga tidak ada individu yang memiliki saham di Tempo,

kecuali saham yang lewat bursa, tempo itu terbuka, jadi sebagian

besar itu yayasan, jadi tidak ada individu pemiliknya kolektif, dan

Page 106: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

93

ditempo gak ada yang mayoritas miliki saham 50% hanya rata-rata

26%-40%...154

Dari kepemilikan yang tidak dikuasai oleh individu ini memungkinkan tidak

adanya intervensi dan kepentingan individu yang mengintervensi kebijakan

pemberitaan dari Majalah Tempo.

Pengaruh terhadap pemberitaan yang terjadi pada kasus kekerasan

Ahmadiyah di Majalah Tempo lebih bersifat masukan dibandingkan sebuah

intervensi.Masukan ini berasal dari dewan direksi yang notabenenya adalah

mantan redaksi Majalah Tempo.

…memang tidak pernah ada kebijakan resmi dari pandangan dewan

direksi, memang direksi ditempo itukan banyak orang-orang redaksi

seperti Bambang Harymurti, dia mantan pemimpin redaksi dia

direktur umum, terus Thoriq Hadad bekas pemimpin redaksi dan

wakil pemimpin redaksi, dia direktur keuangan Tempo. Direktur-

direktur bekas wartawan itu mempunyai konsen diisu-isu

keberagamaan, karena di Tempo itu khan memang sudah lama

konsen disitu, misalnya mendorong agar pluralisme itu tetap terjaga

dan berita-berita tersebut lebih bisa diterima di Tempo…155

Seperti hasil wawancara peneliti dengan Abdul Manan, redaktur senior

Majalah Tempo yang memaparkan bahwa pengaruh yang terjadi dari level direksi

adalah lebih bersifat masukan dan bukan kebijakan. Masukan tesebut pun bersikap

mengakomodir pemberitaan yang mendorong isu-isu pluralisme.Sikap ini sesuai

dengan ideologi Majalah Tempo yang mendorong perlindungan kepada kaum

minoritas dan persamaan hak-hak kelompok minoritas.

….Kalau platform majalah Tempo itu kan jelas, dia mendukung

demokratisasi, mendukung gerakan anti korupsi, mendukung

gerakan persamaan hak. orang minoritas haknya sama dengan yang

154

Wawancara peneliti dengan Abdul Manan (Redaktur Senior Majalah Tempo) pada 26

Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 155

Wawancara peneliti dengan Abdul Manan (Redaktur Senior Majalah Tempo) pada 26

Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 107: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

94

mayoritas, apapun orangnya itu memiliki hak untuk menyakini

sesuatu, termasuk Ahmadiyah…156

Pengaruh pada level organisasi yang lebih besar justru pada posisi redaktur

pelaksana, ini dikarenakan posisi redaktur pelakasana yang berkenaan dalam rapat

direksi dan memilki kewenangan untuk menugaskan reporter dalam mencari dan

membuat sebuah pemberitaan.

…redaktur pelaksana memiliki pengaruh yang besar karena bisa

juga menugaskan, kalau misalnya dia punya ide apa dia

menyampaikannya dalam rapat hari senin, kalau diterima ya di

tulis…157

Posisi redaktur yang langsung berkenaan dengan reporter dan rapat redaksi

memberikan akses yang besar terhadap redaktur pelakasana untuk membentuk

suatu pemberitaan.Kebijakan pada level organisasi Majalah Tempo adalah lebih

kepada rapat yang dilakukan untuk menentukan sebuah kebijakan pemberitaan

yaitu rapat kompartemen dan rapat besar. Rapat kompartemen dan rapat besar

itulah yang menggambar cara kerja organisasi media pada Majalah Tempo. Pada

konteks pemberitaan Majalah Tempo mengenai kasus kekerasan terhadap

Ahmadiyah, kebijakan yang diambil adalah untuk memberitakan secara jelas

tentang kasus penyerangan tersebut.Kebijakan pemberitaan majalah Tempo saat

itu adalah memberitakan bahwa kelompok Ahmadiyah di Cikeusik menjadi

korban pada peristiwa penyerangan tersebut.

..sama dengan berita-berita yang lain, tadi sudah dijelaskan misi

Tempo adalah menjaga hak individu itu dihargai, tidak condong ke

Ahmadiyah atau condong kepenyerangnya. Tapi kita clearkan apa

sih yang terjadi kalau sikapnya jelas di opini sudah ada kita

mengutuk kekerasan mendukung kebebasan orang di opini paling

156

Wawancara peneliti dengan Budi Setyarso (Redaktur Pelaksana Majalah Tempo) pada

27 Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 157

Wawancara peneliti dengan Abdul Manan (Redaktur Senior Majalah Tempo) pada 26

Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 108: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

95

depan itu sikap redaksi Tempo terhadap penyerang..Imbang itukan

tidak melulu yang dipenuhi haknya, imbang adalah memberi tempat

apa yang kita yakini benar, jelas itu bukan imbang yang kita

tayangkan dalam pengetahuan alam, imbang disini adalah kita

membela orang yang berhak dibela…158

Kebijakan pemberitaan yang diambil saat itu bukan menitik beratkan

untuk membela salah satu kelompok tertentu tapi melalui hasil investigasi dan

pengumpulan data-data di lapangan yang dilakukan oleh reporter Majalah Tempo.

…Ahmadiyah dianggap menjadi korban, dan faktanya sendiri kan

memang dia sebagai korban, tanpa sikap berpihakpun berita tempo

akan berpihak ke Ahmadiyah karena mereka yang menjadi korban

orang-orang garis keras…159

Fakta di lapangan yang menjadi kebijakan organisasi Majalah Tempo

dalam menentukan sikap dalam menentukan kebijakan pemberitaan mengenai

kasus kekerasan terhadap kelompok Ahmadiyah di Cikeusik pada bulan Februari.

Tabel 4.4

Pengaruh Pada Level Organisasi Media

Posisi Tugas Pengaruh

Pemilik Media Pemilik media atau pada

level direksi bertugas

lebih kepada level

manajerial dan bukan

kepada kebijakan media.

Pengaruh dari level

pemilik media

berpengaruh secara tidak

langsung karena lebih

kepada level manajerial

dan bukan kepada

kebijakan pemberitaan.

158

Wawancara peneliti dengan Budi Setyarso (Redaktur Pelaksana Majalah Tempo) pada

27 Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 159

Wawancara peneliti dengan Abdul Manan (Redaktur Senior Majalah Tempo) pada 26

Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 109: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

96

4. Level Pengaruh Luar Organisasi Media Pada Pemberitaan

Ahmadiyah di Majalah Tempo

Sebagai salah satu pengaruh dalam teori Hirarki Pengaruh, level pengaruh

dari luar organisasi media turut memberikan pengaruh pada sebuah pemberitaan

di media.Level pengaruh luar organisasi media berbicara tentang bagaimana

pengaruh-pengaruh yang berasal dari luar organisasi media mempengaruhi konten

sebuah media.Faktor-faktor seperti sumber berita, pengiklan dan penonton,

kontrol dari pemerintah, kelompok kepentingan, pangsa pasar dan teknologi.160

Salah satu pengaruh pada sebuah konten pemberitaan media pada level

pengaruh luar organisasi media adalah pengaruh dari kelompok kepentingan

(interest group). Kelompok kepentingan sendiri adalah sekelompok individu yang

ingin mengkomunikasikan sikap mereka dan beberapa isu terhadap

publik.161

Kelompok kepentingan berupaya mempengaruhi apa yang dilakukan

media dengan cara membatasi isi atau pesan media kepada masayarakat.

Kelompok penekan dapat berupa organisasi atau kelompok, baik formal maupun

informal, dengan berbagai kepentingan dan latar belakang, seperti kelompok atau

organisasi agama, profesi, politik kelompok advokasi dan sebagainya.162

Dalam konteks pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo pada bulan

Februari, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) turut memberikan pengaruh pada

pemberitaan di majalah Tempo.AJI memiliki pengaruh terhadap pemberitaan

Majalah Tempo dikarenakan faktor historis AJI dengan Majalah Tempo. AJI

sendiri adalah organisasi profesi yang berbentuk federasi wartawan-wartawan di

tingkat kota.

160

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h. 175 161

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h. 184 162

Morisan, Teori Komunikasi Massa, h. 52

Page 110: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

97

…AJI itu federasi dari komunitas-komunitas wartawan di

tingkat kota, jadi tingkat nasional ada pengurus-pengurus nasional,

pengurus eksekutifnya AJI yang dipilih dalam kongres setiap tiga

tahun oleh para AJI kota diseluruh di Indonesi ada 44 AJI kota…163

Hubungan antara Majalah Tempo dengan AJI adalah hubungan yang

bersifat historis dan psikologis.Hubungan antara AJI dengan Majalah Tempo

tergambar dari hasil wawancara dengan ketua AJI Jakarta yaitu Komang Wahyu

Dhyadmika.

…secara historis… ada kaitan, secara historis misalnya

begini, karena AJI khan berdiri salah satu pemicunya karena

pembredelan Tempo pada 1994, Tempo, Detik dan Editor. Jadi ikatan

historis itu ada membuat semacam hubungan…164

Kaitan antara AJI dengan Majalah Tempo yang memberikan pengaruh pada

konten dari Majalah Tempo adalah dengan banyaknya wartawan Majalah Tempo

yang menjadi anggota AJI.Wartawan Majalah Tempo yang menjadi anggota AJI

ini pada gilirannya membentuk hubungan psikologis antara Majalah Tempo

dengan AJI.

…secara psikologis AJI dan wartawan Tempo dekat, itu membuat

kenapa banyak wartawan Tempo menjadi anggota AJI, hampir

mayoritas wartawan Tempo adalah anggota AJI…165

Akan tetapi hubungan antara AJI dan Majalah Tempo tidak terbangun

secara struktural karena AJI adalah organisasi keprofesian wartawan.Secara

organisatoris tidak ada hubungan yang dibangun antara AJI dengan Majalah

Tempo.

…Secara struktural tidak ada, karena khan AJI pada dasarnya adalah

organisasi profesi yang anggotanya adalah individu-individu, jadi

secara organisatoris tidak ada korelasi antara AJI dengan Majalah

Tempo…166

163

Wawancara peneliti dengan Komang Wahyu Dhyadmika (Ketua Aliansi Jurnalis

Independen) pada 30 November 2011 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 164

Wawancara peneliti dengan Komang Wahyu Dhyadmika (Ketua Aliansi Jurnalis

Independen) pada 30 November 2011 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 165

Wawancara peneliti dengan Komang Wahyu Dhyadmika (Ketua Aliansi Jurnalis

Independen) pada 30 November 2011 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 166

Wawancara peneliti dengan Komang Wahyu Dhyadmika (Ketua Aliansi Jurnalis

Independen) pada 30 November 2011 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 111: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

98

Sehingga pemberitaan yang dibuat oleh Majalah Tempo tidak dipengaruhi secara

langsung oleh AJI.Faktor ini dikarenakan AJI sangat menghormati independensi

sebuah media. Secara organisatoris pun AJI tidak dapat mempengaruhi

pemberitaan Majalah Tempo karena pada dasarnya AJI sebagai sebuah organisasi

keprofesian tidak memiliki regulasi atau perangkat yang dapat mempengaruhi

konten pemberitaan Majalah Tempo.

…Kalau dari sisi pemberitaan tidak ada, karena kita menghormati

independensi setiap media tidak hanya Tempo, kita tidak punya

perangkat atau alat untuk mempengaruhi apa yang diberitakan oleh

Tempo…167

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa pengaruh oleh

kelompok kepentingan seperti AJI terhadap pemberitaan Majalah Tempo lebih

bersifat tidak langsung yaitu melalui individu wartawan Majalah Tempo yang

menjadi anggota AJI dan melalui pernyataan sikap AJI yang mengkritisi Majalah

Tempo terkait pemberitaan Ahmadiyah. Pengaruh AJI yang bersifat tidak

langsung yaitu melalui pandangan, sikap dan kode etik AJI yang berpengaruh

terhadap wartawan Majalah Tempo yang menjadi anggota AJI.

AJI memiliki pandangan dan sikap yang sangat memihak terhadap

kelompok Ahmadiyah pada peristiwa Cikeusik tersebut.AJI memiliki pandangan

bahwa peristiwa yang terjadi di Cikeusik tersebut adalah suatu penyerangan dan

bukan suatu bentrokan.AJI berasumsi bahwa peristiwa tersebut adalah

penyerangan yang tidak berimbang yang dilakukan oleh kelompok masyarakat

terhadap jemaah Ahmadiyah di Cikeusik.Bahkan AJI juga mengkritisi

pemberitaan media termasuk Tempo di dalamnya, yang tidak memberitakan

167

Wawancara peneliti dengan Komang Wahyu Dhyadmika (Ketua Aliansi Jurnalis

Independen) pada 30 November 2011 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 112: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

99

secara berimbang.Pandangan dan sikap AJI dalam menyikapi masalah Ahmadiyah

ini memberikan pengaruh melalui kritik-kritik yang disampaikan AJI.

…Kita dalam beberapa statement kita khan juga sangat menyesalkan

pemberitaan media yang seakan-akan membuat dalam kasus Cikeusik

misalnya bentrokan Cikeusik itu khan pemberitaan media termasuk

Tempo misalnya cenderung menganggap bahwa yang terjadi adalah

bentrokan antara dua kelompok yang setara, padahal yang terjadi

menurut beberapa saksi mata dan temuan-temuan di lapangan khan

itu sebuah penyerbuan tidak berimbang, karena itu kita berusaha

mengingatkan media untuk melihat persoalan sebagaimana apa

adanya, jangan kemudian beranggap penyerbuan sebagai

bentrokan…168

Dalam mempengaruhi pemberitaan Majalah Tempo terkait dengan kasus

Cikeusik AJI pun bekerjasama dengan kelompok-kelompok lain yang memiliki

tujuan yang sama yaitu kelompok yang ingin mempromosikan toleransi umat

beragama. Menurut Morissan, keberhasilan kelompok penekan seperti AJI dalam

mempengaruhi isi media sangat ditunjang oleh ada atau tidaknya dukungan

publik.169

Dalam konteks kasus pemberitaan Cikeusik, AJI menggandeng

organisasi lain agar mendapatkan dukungan dari publik dan pada gilirannya dapat

mempengaruhi konten media terkait pemberitaan Cikeusik.

…Kemudian beberapa kali kita bekerjasama dengan Wahid Institute,

bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang seide untuk

mempromosikan bagaimana supaya redaksi media itu

mempromosikan toleransi beragama…170

Sikap kongkret yang dilakukan oleh AJI terkait dengan pemberitaan

Majalah Tempo pada kasus Cikeusik ini adalah berbentuk himbauan AJI kepada

168

Wawancara peneliti dengan Komang Wahyu Dhyadmika (Ketua Aliansi Jurnalis

Independen) pada 30 November 2011 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 169

Morisan, Teori Komunikasi Massa, h. 52 170

Wawancara peneliti dengan Komang Wahyu Dhyadmika (Ketua Aliansi Jurnalis

Independen) pada 30 November 2011 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 113: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

100

media-media termasuk Majalah Tempo di dalamnya.Himbauan ini memberikan

pengaruh yang cukup besar terhadap Majalah Tempo.

…Cuma kita pernah memang seperti yang saya sebut tadi membuat

semacam himbauan saja, himbauan yang sifatnya general saja tidak

hanya terhadap Tempo tapi kepada semua media, agar memberitakan

misalnya kasus penyerangan Ahmadiyah di Cikeusik sebagaimana

faktanya, jadi ada kesan dari beberapa LSM dan NGO yang

mengamati soal toleransi beragama, media tidak memberikan ruang

yang semestinya untuk mereka yang misalnya berada ada di pihak

Ahmadiyah, lebih pro kepada suara-suara pemerintah.

Pemberitaannya kurang berimbang, itu pengamatan umum yang

kemudian kita gunakan sebagai pintu masuk untuk mengeluarkan

pernyataan yang sangat umum sifatnya menghimbau agar media lebih

berimbang…171

Menurut Shoemaker dan Reese, kelompok kepentingan seringkali

mengkritisi media dan atau individu dari jurnalis.Contohnya seperti mengganti

merubah konten dari sebuah media adalah tujuan dari kelompok penekan. Tidak

hanya mengkritisi agenda pemberitaan sebuah media tetapi mereka juga dapat

merubah atau merevisi dari cara kerja media dan kebijakan dari media.172

Pengaruh kelompok kepentingan seperti AJI terhadap konten pemberitaan

peristiwa Cikeusik yang terjadi pada bulan Februari yang kedua adalah melalui

individu dari wartawan yang menjadi anggota AJI.Pengaruh tersebut terbentuk

melalui pandangan organisasi dan kode etik dari AJI itu sendiri.Pandangan

tersebut sendiri mengikat secara tidak langsung, sedangkan kode etik dari AJI

bersifat sangat mengikat.

…Kode etik AJI ada 13 atau 14 poin… Intinya kita mendorong supaya

wartawan tidak menerima amplop, kita mendorong praktek-praktek

yang tidak terpuji dalam pengelolaan media diungkap, permasalahan

yang penting untuk publik harus disampaikan, tidak boleh ditutup-

tutupi kemudian, ada keberpihakan terhadap kelompok yang tidak

171

Wawancara peneliti dengan Komang Wahyu Dhyadmika (Ketua Aliansi Jurnalis

Independen) pada 30 November 2011 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 172

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h. 184

Page 114: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

101

punya kemampuan untuk bersuara, keberpihakan terhadap minoritas

dan seterusnya…173

Dari hasil pengamatan, kita dapat melihat bahwa salah satu poin dari kode

etik AJI yang berkaitan dengan pemberitaan tentang kasus Cikeusik adalah

adanya keberpihakan AJI terhadap kelompok yang tidak punya kemampuan untuk

bersuara dan keberpihakan terhadap minoritas.Jelas sekali tampak pada konteks

ini AJI berpihak kepada kelompok Ahmadiyah, dikarenakan kelompok

Ahmadiyah adalah kelompok yang tidak memiliki kemampuan untuk bersuara dan

kelompok minoritas.

Mengacu dengan kode etik dari AJI tersebut wartawan Majalah Tempo,

dalam konteks pemberitaan kasus Cikeusik harus mengakomodasi atau berpihak

terhadap kelompok Ahmadiyah sebagai sebuah kelompok minoritas.Kode etik AJI

pun bersifat mengikat sehingga wartawan yang menjadi anggota AJI termasuk

wartawan Majalah Tempo yang memberitakan tentang kasus Cikeusik pada bulan

Februari pun wajib mematuhi kode etik AJI tersebut.

Mereka yang melanggar kode etik akan dipecat dari keanggotaan AJI,

tapi ada prosesnya. Ada proses semacam peradilan etik, kita khan

punya majelis etik. Setiap AJI kota punya majelis etik yang tugasnya

salah satunya mengawasi penerapan kode etik di kalangan

anggota…174

Sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh ketua AJI tersebut bahwa kode

AJI memiliki sanksi yang mengikat para anggotanya. Terkait dengan pemberitaan

Majalah Tempo mengenai kasus Cikeusik, para wartawan Majalah Tempo yang

bernaung dalam AJI wajib memberitakan yang mengakomodir kelompok

173

Wawancara peneliti dengan Komang Wahyu Dhyadmika (Ketua Aliansi Jurnalis

Independen) pada 30 November 2011 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 174

Wawancara peneliti dengan Komang Wahyu Dhyadmika (Ketua Aliansi Jurnalis

Independen) pada 30 November 2011 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 115: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

102

Ahmadiyah pada kasus, karena jika tidak diimplementasikan maka akan

menyalahi atau melanggar kode etik dari AJI itu sendiri dan dapat berakibat

terkena sanksi.

Berdasarkan pandangan dari Shoemaker dan Reese, para jurnalis

mempercayai bahwa kode etik dapat mempengaruhi konten dari media secara

terbuka. Walaupun pada pelaksanaanya standar etika bisa bertentangan dengan

yang lainnya atau dengan nilai-nilai175

Hasil temuan lainnya dalam penelitian ini, peneliti menemukan fakta

bahwa ternyata ketua umum dari AJI itu sendiri yaitu Komang Wahyu Dhyadmika

sendiri adalah wartawan dari Majalah Tempo.Sebagai seorang ketua AJI yang

memilki pandangan sesuai dengan pandangan, ideologi dan sikap dari AJI,

tentunya Wahyu Dhyadmika juga dapat mempengaruhi pemberitaan mengenai

kasus Ahmadiyah pada bulan Februari.Karena dari hasil penelitian juga diketahui

bahwa Wahyu Dhyadmika adalah wartawan yang memberitakan tentang kasus

Ahmadiyah.

“aku juga menulis beberapa kali untuk Tempo tentang kasus

Ahmadiyah dan kita sudah berusaha untuk memasukkan suara-suara

yang pro Ahmadiyah, menempatkan kasus Ahmadiyah sesuai pada

konteksnya yaitu konteks toleransi beragama dan seterusnya”176

Posisi Wahyu Dhyadmika yang di satu sisi menjadi wartawan Majalah

Tempo dan di sisi lain sebagai ketua AJI memberikan pengaruh secara langsung

terhadap pemberitaan di Majalah Tempo.

Pengaruh dari luar organisasi media seperti AJI terhadap pemberitaan

lebih bersifat tidak langsung karena organisasi di luar organisasi media tidak dapat

175

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h. 102 176

Wawancara peneliti dengan Komang Wahyu Dhyadmika (Ketua Aliansi Jurnalis

Independen) pada 30 November 2011 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 116: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

103

mengintervensi kebijakan pemberitaan secara langsung.Situasi ini terkait dengan

organisasi luar media yang bersifat di luar struktur media itu sendiri. Pengaruh

lain yang dapat dilakukan oleh organisasi luar media seperti AJI adalah melalui

individu anggota AJI yang sekaligus juga menjadi pekerja di Majalah Tempo.

Tabel 4.5

Pengaruh Pada Level Luar Organisasi Media

Posisi Tugas Pengaruh

Organisasi Penekan Mengawasi pemberitaan

sebuah media, tempat

bernaung pekerja media.

Pengaruh dari organisasi

penekan bersifat tidak

langsung dikarenakan

organisasi penekan tidak

memiliki kewenangan

untuk mengintervensi

pemberitaan sebuah

media.

5. Level Pengaruh Ideologi Terhadap Pemberitaan Ahmadiyah Di

Majalah Tempo

Pengaruh yang terakhir pada sebuah pemberitaan di media adalah level

ideologi. Pembahasan pada level ini adalah mempelajari hubungan antara

pembentukan sebuah konten media nilai-nilai, kepentingan dan relasi kuasa

media.177

Pada konteks penelitian ini kita akan memfokuskan pada pembahasan

mengenai peran media sebagai alat pengartikulasian ideologi kelompok tertentu

yang berada di balik media.

Ideologi menurut pandangan teori kritis adalah sekumpulan ide-ide yang

menyusun sebuah kelompok nyata, sebuah representasi dari sistem atau sebuah

makna dari kode yang memerintah bagaimana individu dan kelompok melihat

177

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message, h. 224

Page 117: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

104

dunia. Dalam Marxisme klasik, sebuah ideologi adalah sekumpulan ide-ide keliru

yang diabadikan oleh ide yang dominan.178

Dalam pandangan Marxis klasik,

ideologi hanyalah ide-ide atau pemahaman yang digunakan oleh kelas yang

dominan untuk menanamkan kesadaran palsu bagi kelas yang tertindas untuk

melanggengkan kekuasaannya.

Pada level ideologi ini kita melihat lebih dekat pada kekuatan di

masyarakat dan mempelajari bagaimana kekuatan yang bermain di luar media.

Kita berasumsi bahwa ide memiliki hubungan dengan kepentingan dan kekuasaan,

dan kekuasaan yang menciptakan simbol adalah kekuasaan yang tidak

netral.Tidak hanya berita tentang kelas yang berkuasa tetapi struktur berita agar

kejadian-kejadian diinterpretasi dari perspektif kepentingan yang berkuasa.179

Dalam konteks penyusunan pemberitaan di sebuah media pengaruh dari

sebuah ideologi terhadap sebuah pemberitaan di media adalah secara tidak

langsung dan menyerap pada rutinitas yang terjadi pada sebuah media.Pengaruh

yang terjadi adalah secara tidak langsung.

Sebelum membahas ideologi Majalah Tempo saya akan mencoba

menjelaskan sejarah dari Majalah Tempo sehingga dapat mengungkap ideologi

dari Majalah Tempo. Secara historis Majalah Tempo didirikan pada tahun 1971,

pada masa awal pemerintahan Orde Baru.Para pendiri Majalah Tempo sendiri

adalah aktivis “Generasi 66” yang merupakan para aktivis yang bergabung dengan

mahasiswa dan pihak militer yang menurunkan rezim Presiden Soekarno.Majalah

Tempo sendiri didirikan oleh mantan jurnalis muda anti Soekarno dan anti-

178

Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss,Theories of Human Communication,9th

ed.

(Belmont: Thomson Wadsworth, 2005; reprint, Jakarta: Salemba Humanika, 2009) h. 469 179

Shoemaker dan Reese,Mediating The Message h. 224

Page 118: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

105

komunis yang tergabung dalam Harian Kami yaitu Goenawan Mohamad dan Fikri

Jufri.180

Para pendiri Majalah Tempo seperti Goenawan Mohamad sendiri sangat

dekat dengan ideologi sosialisme, yang saat itu dikembangkan oleh Partai Sosialis

Indonesia (PSI).181

Ideologi Partai Sosialis Indonesia sendiri adalah sosial

demokrat, yaitu sebuah ideologi yang mengkritik paham komunisme sebagai

sebuah paham yang otoriter namun tetap menjunjung asas sosialisme. Ideologi

Majalah Tempo sendiri sangat besar dipengaruhi oleh pemikiran sosok Pemimpin

Redaksi Majalah Tempo pada awal masa berdirinya majalah tersebut yaitu

Goenawan Mohamad. Bagi para wartawan maupun karyawan Majalah Tempo

sosok Goenawan Mohamad dianggap sebagai guru.182

Menurut pengamatan dari peneliti pemikiran atau ideologi dari Goenawan

Mohamad sendiri adalah ideologi sosial demokrat.183

Menurut Milovan Djilas

seperti yang dikutip oleh Rizal Mallarangeng, sosial demokrat adalah pemikiran

yang menghendaki adanya demokratisasi dan mengutuk sistem otoritarian yang

dikembangkan oleh paham komunisme. Namun pemikiran sosial demokrat

menerima paham sosialisme sebagai suatu gagasan dan demokrasi sebagai sebuah

gagasan yang akan memunculkan kesejahteraan bagi masyarakat.184

Ideologi sosial demokrat mempercayai bahwa proses pergantian sistem

masyarakat kapitalis menjadi masyarakat sosialis terjadi secara evolutif.

Pandangan ini bertentangan dengan pandangan kaum sosialis ortodok yaitu yang

180

Janet Steele, Wars Within,. h xvii 181

Janet Steele, Wars Within,. h 31 182

Janet Steele, Wars Within,. h 7 183

Catatan harian peneliti saat magang di Pusat Data Analisa TEMPO. 184

Rizal Mallarangeng, Dari Langit: Kumpulan Esai Tentang Manusia dan Kekuasaan.

(Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2008),. H 77

Page 119: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

106

biasa disebut kaum komunis yang beranggapan bahwa perubahan masyarakat

kapitalis menjadi masyarakat sosialis adalah melalui revolusi. Ideologi sosial

demokrat juga berpandangan bahwa semua masyarakat harus mendapatkan hak

yang sama, seperti persamaan hak yang dimiliki oleh semua ras, gender, etnisitas,

agama, orientasi seks dan kelas sosial.185

Melalui penelaahan sejarah tersebut Majalah Tempo memiliki ideologi

yang anti komunis namun sangat menjunjung ide-ide sosialis sebagai antithesis

ideologi kapitalisme.Berdasarkan ideologi sosial demokrat tersebut Majalah

Tempo sangat mengakomodir jalannya demokratisasi, persamaan hak-hak

minoritas dan pluralisme.186

Dari ideologi ini proporsionalitasan pemberitaan Majalah Tempo lebih

mengambil posisi yang mengakomodir kepentingan kelompok minoritas seperti

Ahmadiyah.Dalam konteks pemberitaan kasus kekerasan terhadap kelompok

Ahmadiyah di Majalah Tempo, Majalah Tempo mengambil peran sebagai

pengartikulasian kepentingan kelompok minoritas yang dalam hal ini

mendapatkan penganiayaan dari kelompok mayoritas.Pengartikulasian majalah

Tempo adalah melalui pemberitaannya yang mengakomodir kelompok tersebut.

Ideologi dari Majalah Tempo mempengaruhi berbagai elemen dari pekerja

Majalah Tempo yang membentuk sebuah pemberitaan di Majalah Tempo.Dari hal

yang bersifat abstrak yaitu ideologi pekerja media tersebut yang dapat merubah

ideologi tersebut menjadi sesuatu yang kongkret yang dalam hal ini adalah

pemberitaan.

185

Donald F. Busky, Democratic Socialism: A Global Survey. (Connecticut: Greenwood

Publishing, 2000) ,. h 8 186

Janet Steele, Wars Within,. h 165

Page 120: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

107

Pengartikulasian ideologi Majalah Tempo melalui beberapa elemen pada

Majalah Tempo yaitu melalui redaksi, reporter sebagai pekerja media yang

langsung turun ke lapangan dan melalui dewan direksi yang notabenenya adalah

mantan wartawan Tempo.Pengaruh terhadap pemberitaan kekerasan terhadap

kelompok Ahmadiyah ini bisa bersifat langsung dan tidak bersifat langsung,

sesuai dengan hak dan wewenang ketiga elemen tersebut.

Pengaruh ideologi yang bersifat langsung adalah melalui redaksi dan

reporter.Dari hasil wawancara peneliti dengan redaktur pelaksana majalah Tempo,

Budi Setyarso di atas menggambarkan bahwa Ahmadiyah adalah kelompok yang

diserang dan yang menjadi korban.Namun tentunya penggambaran ini bukan

berdasarkan prasangka tetapi melalui data-data hasil investigasi di lapangan.

“Ahmadiyah adalah orang yang merdeka orang yang harusnya

punya tempat di Indonesia ini.Maka dia diberi porsi bahwa dikasus

ini dia sebagai orang yang diserang bukan orang yang menyerang

disitu ada orang yang bersenjata dan itu merupakan satu hal yang

dilakukan, katakanlah membela diri, dan kita memberikan tempat

untuk melakukannya, demikian juga terhadap orang yang

menyerangnya.”187

“…fakta itu menunjukkan penyerangan Ahmadiyah, dan mereka

memang diserang. Jadi misalnya tanpa ada porsi dari ataspun

timakan menulis lebih berpihak kepada Ahmadiyah, karena dia yang

menjadi korban…”188

Dari pandangan redaktur pelaksana Majalah Tempo Budi Setyarso tersebut,

sebagai seorang redaktur pelaksana dapat memberikan masukan untuk

membentuk pemberitaan sesuai dengan pandangannya.

Pengaruh ideologi yang bersifat langsung melalui pekerja media adalah

melalui reporter. Reporter Majalah Tempo yang meliput pada kasus kekerasan

187

Wawancara peneliti dengan Budi Setyarso (Redaktur Pelaksana Majalah Tempo) pada

27 Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta. 188

Wawancara peneliti dengan Abdul Manan (Redaktur Senior Majalah Tempo) pada 26

Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 121: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

108

terhadap kelompok Ahmadiyah di Cikeusik memiliki pandangan yang kurang

lebih sama dengan pandangan ideologis Majalah Tempo yaitu ideologi sosial

demokrat yang menjunjung hak-hak kaum minoritas dan pluralisme.

“Apa yang terjadi kepada Ahmadiyah waktu itu adalah cerminan

bahwa kelompok minoritas di negeri ini kurang terjamin bahkan

tidak terjamin, benar bahwa hak-hak mereka dijamin oleh konstitusi

tetapi dalam pelaksanaannya banyak yang terjadi adalah tirani

mayoritas atau bahwa yang melakukan pelangaran oleh segelintir

orang yang memaksakan kekuasaannya atau kehendaknya yang

terjadi adalah silent majority (mayoritas diam) dan itu merupakan

pelanggaran terhadap hak-hak dasar manusia, mungkin kalau

dianggap pelanggaran HAM menurut definisi UU HAM

pelanggaran oleh negara tapi ini dilakukan secara horizontal antara

masyarakat dengan kelompok. Bahwa ada yang dilanggar dalam hal

ini”189

Reporter majalah Tempo yang mengangkat kasus ini terpengaruh oleh

pandangan pribadinya bahwa kelompok Ahmadiyah adalah korban dalam kasus

penyerangan. Pandangan ideologis yang awalnya bersifat abstrak berubah menjadi

hal yang kongkret yaitu pemberitaan.

Pengaruh yang bersifat tidak langsung adalah melalui dewan direksi yang

pernah menjadi wartawan atau redaksi Majalah Tempo, namun pengaruh tersebut

tidak bersifat langsung karena kapasitas dewan direksi hanya bersifat masukan

dan bukan kebijakan. Faktor lain yang membuat dewan direksi tidak bisa

memberikan intervensi yang besar karena dewan direksi tidak langsung berkenaan

dengan kasus tersebut.

Pengaruh yang terjadi secara ideologis juga berpengaruh lewat fakta di

lapangan.sebesar apapun kekuatan ideologis harus tetap berpegang dengan fakta

yang terjadi pada suatu peristiwa.Prinsip Majalah Tempo yang memberitakan

189

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta

Page 122: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

109

secara mencerahkan juga menjadi pengaruh ideologis bagi pekerjanya di

lapangan.

“…pada dasarnya ketika tulisan saya yang terdapat pada edisi

tersebut berdasarkan fakta yang diperoleh di lapangan ketika itu,

bahwa kemudian tentang sebagian orang berpandangan bahwa

Tempo memihak kepada Ahmadiyah, sebenarnya pandangan itu

salah, bahwa kita tidak memihak kepada Ahmadiyah, tetapi kita

memihak konstitusi itu sendiri, memihak kelompok yang selama ini

menjadi korban dari tirani mayoritas.”190

Menurut hasil wawancara dengan berbagai sumber di Majalah Tempo,

Majalah Tempo memberitakan mengakomodir kelompok Ahmadiyah karena

menurut fakta di lapangan bahwa Ahmadiyah adalah kelompok minoritas yang

menjadi korban.

“...sama dengan berita-berita yang lain, tadi sudah dijelaskan misi

Tempo adalah menjaga hak individu itu dihargai, tidak condong ke

Ahmadiyah atau condong kepenyerangnya. Tapi kita clearkan apa

sih yang terjadi, kalau sikapnya udah jelas ya di rubrik opini,

bahwa kita mengutuk kekerasan dan mendukung kebebasan orang.

Anda baca di rubrik opini paling depan itu sikap resmiTempo

terhadap FPI atau penyerang dalam kasus ini.”191

Pengaruh ideologis pada dasarnya bersifat sangat abstrak namun dapat

berubah menjadi hal kongkret seperti pemberitaan, ketika ditransimisikan melalui

pekerja media yang dapat membentuk pemberitaan pada suatu media.

Tabel 4.6

Pengaruh Pada Level Ideologi

Ideologi Bentuk Pengaruh

Sosial Demokrat Mengakomodir

kepentingan masyarakat

yang termajinalkan,

keadilan sosial

Tidak terlalu berpengaruh

karena bersifat abstrak

dan mempengaruhi

secara tidak langsung

190

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26 Maret

2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta 191

Wawancara peneliti dengan Budi Setyarso (Redaktur Pelaksana majalah Tempo) pada

27 Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 123: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

110

C. Intepretasi Data.

Pada bulan Februari 2011, Majalah Tempo menerbitkan pemberitaan

mengenai serangan terhadap anggota Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang

bermukim di daerah Cikeusik, Pandeglang, Banten. Tercatat Majalah Tempo pada

bulan Februari 2012 mengangkat pemberitaan mengenai kasus ini sebanyak dua

edisi yaitu edisi 14-20 Februari 2011 dan edisi 21-27 Februari 2011.

Pada cover Majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011, Majalah Tempo

mengangkat judul “Ahmadiyah Tanpa Negara” dengan gambar sebuah tangan

seseorang yang memakai memegang wayang yang bergambar sekelompok orang

yang memegang senjata yang tampak marah. Cover Majalah Tempo edisi ini

mereprentasikan bahwa ada pembiaran oleh pemerintah dan aparat hingga kasus

penyerangan terhadap anggota Jemaat Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang,

Banten terjadi.192

Pada cover Majalah Tempo edisi 21-27 Februari 2011 ini, Majalah Tempo

menampilkan cover yang berjudul “Mengapa Harus Takut” dan dilanjutkan

dengan tulisan yang lebih kecil di bawah judul tersebut “Agar berani menindak

Front Pembela Islam, SBY membutuhkan dukuangan DPR dan kajian Mahkamah

Agung”. Gambar pada cover tersebut menampilkan karikatur Presiden Susilo

Bambang Yudoyono yang dihadapkan pada toa yang berselandang sorban. Cover

Majalah Tempo edisi ini merepresentasikan bahwa pemerintah dihadapkan

kepada tuntutan untuk membubarkan organisasi Front Pembela Islam yang

192

Lihat lampiran

Page 124: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

111

disinyalir sebagai dalang dari penyerangan Jemaat Ahmadiyah Indonesia di

Cikeusik, Pandeglang, Banten. 193

Pada rubrik “Opini” Majalah Tempo edisi 14-20 Februari 2011

mengangkat judul yang sama dengan judul cover Majalah Tempo yaitu

“Ahmadiyah tanpa Negara”. Pada rubrik “Opini” kali ini Majalah Tempo

berpandangan bahwa kejadian penyerangan terhadap Jemaat Ahmadiyah

Indonesia adalah akibat kelalaian dari negara melindungi warga negaranya yang

dalam kasus ini yang menjadi korban adalah Jemaat Ahmadiyah Indonesia.

194Rubrik Opini sebagai pandangan editorial dari Majalah Tempo ini

menggambarkan keberpihakan Majalah Tempo kepada kelompok Ahmadiyah

yang digambarkan sebagai korban dalam kasus penyerangan yang terjadi di

Cikeusik, Pandeglang Banten.Majalah Tempo dalam hal ini pun mengkritisi

kelalaian pemerintah Indonesia yang gagal dalam melindungi warganya.

Rubrik “Opini” Majalah Tempo edisi 21-27 Februari 2011 mengangkat

judul “Membubarkan Organisasi Anarkis”.195

Majalah Tempo melalui rubrik

“Opini” ini membahas mengenai pembubaran organisasi yang bertindak anarkis

seperti Front Pembela Islam (FPI, yang dalam hal ini terlibat dengan kasus

penyerangan Jemaat Ahmadiyah Indonesia di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Pada

rubrik Opini yang menjadi pandangan editorial Majalah Tempo ini, Majalah

Tempo berpandangan untuk mengusulkan kepada pihak yang berwajib untuk

membubarkan organisasi radikal seperti Front Pembela Islam yang memiliki

kaitan dengan kasus penyerangan terhadap Jemaat Ahmadiyah Indonesia di

Cikeusik, Pandelang Banten pada bulan Februari 2011.

193

Lihat lampiran 194

Lihat lampiran 195

Lihat lampiran

Page 125: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

112

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberitaan Ahmadiyah di

Majalah Tempo diantaranya berasal faktor individu reporter terjun ke

lapangan.Pengaruh ini berasal dari nilai-nilai yang dianut oleh reporter

tersebut.Reporter tersebut oleh nilai-nilai pluralisme yang dianut olehnya.

Sedangkan pengaruh dari individu reporter ini adalah lebih kepada

keprofesionalan dari reporter tersebut yang menerapkan prinsip cover both

side sehingga pemberitaan tentang Ahmadiyah di Majalah Tempo pada

bulan Februari telah memenuhi faktor keberimbangan sebuah pemberitaan.

Faktor individu ini cukup berpengaruh pada pemberitaan Ahmadiyah di

Majalah Tempo karena melibatkan wartawan atau reporter yang langsung

ke lapangan untuk mencari data terkait pemberitaan ini.

Faktor kedua yang mempengaruhi pemberitaan Ahmadiyah di

Majalah Tempo pada bulan Februari adalah faktor rutinitas media. Faktor

ini menjadi pengaruh paling dominan pada pemberitaan Ahmadiyah di

Majalah Tempo. Pengaruh rutinitas dipresentasikan oleh rapat-rapat

pengambilan keputusan di Majalah Tempo. Rapat-rapat tersebut sifatnya

mengikat dan menjadi pedoman bagi pengambilan kebijakan dan cara

kerja awak Majalah Tempo. Representasi rutinitas media yang

mempengaruhi pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah proses

pembentukan pemberitaan itu sendiri.

Page 126: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

113

Pengaruh yang lain tapi tidak terlalu bersifat dominan adalah

pengaruh organisasi media, pengaruh luar media dan pengaruh ideologi.

Pengaruh tersebut hanya berpengaruh tidak langsung.Contohnya kebijakan

organisasi media yang tidak terlalu kuat dikarenakan kepemilikan Majalah

Tempo yang tidak dimiliki secara perseorangan sehingga tidak terjadi

intervensi yang kuat dari individu-individu pemilik modal.

Pengaruh luar media pun tidak berpengaruh dikarenakan prinsip

independensi Majalah Tempo sehingga tidak terdapat intervensi dari

pembaca maupun dari lembaga swadaya masyarakat.

Pengaruh ideologi pun sifatnya secara tidak langsung dan sejalan

dengan prinsip Majalah Tempo sebagai media yang memberitakan sesuai

fakta dan mencerahkan.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian mengenai hirarki pengaruh

pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo pada bulan Februari, saya

sebagai peneliti merasa perlu untuk memberikan saran kepada Majalah

Tempo sebagai objek penelitian saya dan untuk penelitian selanjutnya

tentang Majalah Tempo atau tentang hirarki pengaruh yang terjadi pada

sebuah media.

Saran kepada penelitian selanjutnya adalah terutama pada konteks

Majalah Tempo sebagai suatu institusi media yang memiliki independensi

untuk selalu dapat menjunjung independensi media ini.

Page 127: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

114

Pada konteks penelitian selanjutnya agar lebih komprehensif untuk

lebih meneliti tentang hirarki pengaruh yang terjadi pada proses

pemberitaan di sebuah media. Yaitu langsung pada pemimpin redaksi

bahkan hingga ke tingkatan pemilik media tersebut.

Terakhir peneliti berharap khazanah penelitian tentang hirarki

pengaruh pada sebuah pemberitaan di sebuah media semakin bertambah.

Hingga menambah referensi keilmuan di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

Page 128: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

115

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Arifin, Anwar. Opini Publik. Jakarta: Gramata Publishing, 2010.

Creswell, John W. Reserach Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed

Methods Approaches-3rd

ed. California, SAGE Publications Inc, 2009.

Deliarnov. Ekonomi Politik. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006.

Haris Sumadiria, A.S. Jurnalistik Indonesia. Bandung, Simbiosa Rekatama

Media: 2006.

Hidayati, Nurul. Metodologi Penelitian Dakwah dengan Pendekatan Kualitatif.

Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Littlejohn, Stephen W. dan Foss, Karen A. Encyclopedia of Communication

Theory California: Sage Publication,2009.

Littlejohn, Stephen W. dan Foss, Karen A. Theories of Human Communication,9th

ed. Belmont: Thomson Wadsworth, 2005; reprint, Jakarta: Salemba

Humanika, 2009.

Mallarangeng, Rizal. Dari Langit: Kumpulan Esai Tentang Manusia dan Kekuasaan.

Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2008.

Mage, Rusman Ismail. Industri Politik: Strategi Investasi Politik dalam Pasar

Demokrasi. Jakarta: RMBOOKS, 2009.

Moeleng, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1993.

Morissan. Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

Murphie, Andrew dan Potts, John. Culture and Technology. New York: Palgrave

Macmillan, 2003.

Norman, K Denzin, dkk, Handbook of Qualitative Research, Dariyanto dkk (edisi

terjemahan Indonesia.), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009).

Rakhmat, Jalalludin. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya,

2001.

Rolnicky, Tom E. Pengantar Dasar Jurnalisme. Bandung: Rosda Karya, 2004.

Page 129: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

116

Shoemaker, Pamela J. dan Reese, Stephen D. Mediating The Message. New York

,Longman Publisher : 1996.

Schudson, Michael. Discovering The News. New York: Basic Books, 1978.

Santoso, Listiyono. Epistemologi kiri. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010

Steele, Janet. Wars Within : The Story of Tempo an Independent Magazine in

Soeharto’s Indonesia. Jakarta, Equinox Publishing Indonesia:2005.

Sumber Internet

Chandra Dinata “Gus Dur dan pembelaan terhadap Ahmadiyah” artikel ini

diakses pada 2 September 2011 pada pukul 23.05 dari http;// gusdur.net/

opini/detail.

Dildaar Ahmad “ Kontroversi ajaran Ahmadiyah”Artikel ini diakses pada 1

Agustus 2011 pukul 22.47 dari http;//id.wikipedia/ahmadiyah.

Fahcrul Khoirudin, Sejarah Majalah Tempo : Konflik dan Pemberedelan, artikel

ini diakses pada 31 Februari 2011 pukul 13.23 dari

http;//id.Wikipedia.org/majalah tempo.

Fandy Tarakan“Ahmadiyah” Artikel ini diakses pada 1 Agustus 2011 pukul 22.47

dari http;//id.wikipedia/ahmadiyah.

Hady Nasution “Peranan pers dalam masyarakat demokrasi di Indonesia pada

masa Orde baru dan Reformasi” Artikel diakses pada 5 mei 2011 pukul

21.05 dari http://Shvoong.com.

Iwan Apriansyah “Berawal dari tiga pemuda Sumbar ke India” artikel ini diakses

pada 1 Agustus2011 pukul 21.50 dari http; //id.tribunnews.com /2011

/01/15/berawal-dari-tiga-pemuda-sumbar-ke-india.

Wawancara

Wawancara peneliti dengan Anton Septian (Reporter Majalah Tempo pada 26

Maret 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Wawancara peneliti dengan Budi Setyarso (Redaktur Pelaksana majalah Tempo)

pada 27 Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Wawancara peneliti dengan Abdul Manan (Redaktur Senior Majalah Tempo) pada

26 Februari 2012 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Page 130: Hirarki Pengaruh Pada Pemberitaan Ahmadiyah Di Majalah Temporepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27659/1/FAHDI... · pada pemberitaan Ahmadiyah di Majalah Tempo adalah

117

Wawancara peneliti dengan Komang Wahyu Dhyadmika (Ketua Aliansi Jurnalis

Independen) pada 30 November 2011 di kantor Majalah Tempo, Jakarta.

Struktur Organisasi Majalah Tempo, sumber dari Pusat Data Analisa TEMPO

(PDAT).

Artikel Majalah Tempo, sumber dari Pusat Data Analisa TEMPO (PDAT).

Daftar iklan Majalah Tempo, sumber dari Pusat Data Analisa TEMPO (PDAT).

Daftar pembaca Majalah Tempo, sumber dari Pusat Data Analisa TEMPO

(PDAT).