Hipotesis Dan Pertanyaan Penelitian

14
HIPOTESIS DAN PERTANYAAN PENELITIAN (summary) disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling Metode Penelitian Pendidikan Oleh Syufiyatuddin Indah Haqqun : 1206104030032

Transcript of Hipotesis Dan Pertanyaan Penelitian

HIPOTESIS DAN PERTANYAAN PENELITIAN

(summary)disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling

Metode Penelitian PendidikanOlehSyufiyatuddin Indah Haqqun : 1206104030032

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2015HIPOTESIS DAN PERTANYAAN PENELITIAN1. Hipotesis atau pertanyaan penelitiana. hipotesis

Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata yaitu hupo (sementara) dan thesis (pernyataan atau teori). Karena hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variable atau lebih (Kerlinger,1973:18 dan Tuckman,1982:5).Jadi hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di lapangan.Fungsi hipotesis :

Ada beberapa fungsi hipotesis dalam penelitian. Ashan (dalam Nanang M, 2011) menjelaskan beberapa fungsi hipotesis, yaitu :

Hipotesis merupakan solusi seentara engenai suatu masalah dengan beberapa kebenaran yang memungkinkan seorang peneliti untuk meulai penelitian.

Hipotesis menawarkan dasar secara spesifik dalam membangun apa yang harus dipelajari untuk memberikan solusi sebuah masalah.

Setiap hipotesis dapat mengakibatkanrumusan hipotesis yang lain.

Sebuah hipotesis awal dapat mengambil bentuk hipotesis akhir.

Sebuah hipotesis membantu peneliti dengan pernyataan yang dapat diuji secara objektif, diterima atau ditolak dan mengantarkan peneliti untuk menafsirkan hasil dan menarik kesimpulan yang berhubungan dengan tujuan awal.

Tujuan perumusan hipotesis

George J. Mauley (dalam Nanang M, 2011) menyatakan bahwa perumusan hipotesis memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut :

Hipotesis memberiksan arahan dalam penelitian yang berguna untuk mencegah kajian literature dan pengumpulan data yang tidak relevan

Hipotesis menambah kepekaan peneliti mengenai aspek-aspek tertentu dari situasi yang tidak relevan dari sudut pandang masalah yang dihadapi. Hipotesis memungkinkan peneliti untuk memahami masalah yang diteliti dengan lebih jelas.

Hipotesis digunakan sebagai sebuah kerangka untuk meyakinkan peneliti.b. Pertanyaan penelitian(research questions).

Inti dari suatu penelitian ialah dikarenakan adanya masalah yang perlu diatasi, ada fenomena yang belum diketahui dan penting untuk diketahui. Cara peneliti untuk merumuskan hal tersebut secara jelas ialah dengan membuat pertanyaaan penelitian yang akan di jawab dalam penelitian.Pertanyaan dalam penelitian merupakan pertanyaan yang efektif, menarik, relevan, harus jelas, dan dapat diteliti. Ciri-ciri merumuskan pertanyaan yang baik yaitu:Aktual, Adanya paradoks, dan dilakukan dengan pendekatan yang berbeda.Pertanyaan penelitian memiliki fungsi sebagai berikut yaitu:

1) Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan.

2) Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. Perumusan masalah ini tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai di lapangan.

3) Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Keputusan memilih data mana yang perlu dan data mana yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti, karena melalui perumusan masalah peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevan dan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya.

4) Dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka para peneliti menjadi dapat dipermudah di dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel penelitian

Bentuk Rumusan Permasalahan1) bentuk satu pertanyaan (question)2) bentuk satu pertanyaan umum disusul oleh beberapa pertanyaan yang spesifik3) bentuk satu penyataan (statement) disusul oleh beberapa pertanyaan (question)

4) bentuk hipotesis; dan bentuk pernyataan umum disusul oleh beberapa hipotesis

Pertanyaan dalam penelitian dapat dibagi dalam dua kategori:

a) Pertanyaan umum (general research questions)

Pertanyaan umum adalah pertanyaan yang lebih abstrak dan biasanya tidak dapat dijawab secara langsung (karena sangat umum).Contohnya: Faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan minat baca seorang siswa?

b) Pertanyaan spesifik (specific research questions).

Pertanyaan spesifik adalah pertanyaan yang lebih rinci, lebih khusus danjelas. Pertanyaan ini dapat dijawab secara langsung karena secara langsung mengacu pada data-data penelitian yang akan dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Contohnya:

Pertanyaan umum:Faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan minat baca seorang siswa?

Pertanyaan khusus :

Apakah hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat baca seorang siswa? Apakah tingkat minat baca dipengaruhi oleh tingkat pendapatan orang tua?2. Hubungan Teori Dengan Hipotesis Dan Pertanyaan Penelitian Pertanyaan dalam penelitian timbul akibat adanya kerancuan/ketidak sesuaian antara teori dengan fakta. Kemudian dari pertanyaan pertanyan tersebut timbul hipotesis-hipotesis akibat keingin tahuan dan hubungan sebab akibat antara kenapa dan mengapa.Apabila suatu percobaan telah berhasil membuktikan kebenaran hipotesis,Maka hipotesis tersebut kemudian menjadi teori.3. Kriteria penyusunan hipotesisMenyusun Hipotesisberupapernyataan tentative yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya. Cara merumuskan hipotesis ialah dengan tahapan: rumuskan Hipotesis penelitian, Hipotesis operasional, dan Hipotesis statistik.Hipotesis penelitian ialah hipotesis yang kita buat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat.Contoh:

Ada hubungan antara gaya kepempininan dengan kinerja pegawai

Ada hubungan antara promosi dan volume penjualanHipotesis operasional ialah mendefinisikan Hipotesis secara operasional variable-variabel yang ada didalamnya agar dapat dioperasionalisasikan.

Contoh:

gaya kepemimpinan dioperasionalisasikan sebagai cara memberikan instruksi terhadap bawahan.

Kinerja pegawai dioperasionalisasikan sebagai tinggi rendahnya pemasukan perusahaan.

Hipotesis operasional dijadikan menjadi dua, yaitu Hipotesis 0 yang bersifat netral dan Hipotesis 1 yang bersifat tidak netral Maka bunyi Hipotesisnya: H0: Tidak ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi rendahnya pemasukan perusahaan. H1: Ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi rendahnya pemasukan perusahaan.Hipotesis statistik ialah Hipotesis operasional yang diterjemahkan kedalam bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti.

Kriteria Hipotesis yang Baik

Hipotesis merupakan unsur penting dalam sebuah penelitian. Untuk itu, hipotesis juga perlu dirumuskan dengan baik agar hipotesis dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Berikut karakteristik hipotesis yang baik :

hipotesis harus dapat memberikan bantukan dalam menentukan arah kapan peneliti harus melanjutkan proses penelitian.

Hipotesis membantu dalam memilih fakta yang dibutuhkan

Hipotesis membantu dalam menarik kesimpulan.

Hipotesis yang baik (

hipotesis yang sesuai dengan fakta-fakta yang diamati

hipotesis yang tidak bertentangan dengan hokum alam yang bertentangan

dinyatakan dalam istilah yang paling sederhana, mudah dipahami

harus sesuai dengan penerapanpenalaran deduktif

ditunjukkan secara verbal dengan jelas. Hal ini berbeda dari apa yang umumnya disebut sebagai firasat. Hipotesis bukanlah firasat. menjamin bahwa metode verifikasi berada di bawah kendali peneliti

menjamin bahwa alat dan teknik yang tersedia akan secara efektif digunakan untuk tujuan verifikasi. Memperhitungkan jenis alat control yang harus dilaksanakan untuk tujuan verifikasi.

Akan memastikan bahwa sampel mudah didekati

Menunjukkan secara jelas mengenai peran berbagai variabel yang terlibat dalam studi.

Mengelola perbedaan yang sagat jelas dengan apa yang disebut sebagai teori, hokum, fakta, asumsi dan postulat.4. Jenis HipotesisBentuk hipotesis tidak dapat dipisahkan dengan jenis riset pada jenis riset deskriptf. Hipotesisnya akan berupa hipotesis deskriptif, pada riset komparatif maka hipotesisnya akan berupa hipotesis komparatif , sedangkan pada riset asosiatif maka hipotesisnya maka hipotesisnya akan berupa hipotesis asosiatif. Hipotesis dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

a. Hipotesis deskriptifMerupakan hipotesis yang menggambarkan karakter sebuah kelompok atau variabel tanpa menghubungkannya dengan variabel yang lain. Hipotesis deskriptif juga berfungsi untuk memberikan gambaran untuk mendeskripsi tentang sampel penelitianContoh :

90 % iklan sabun cuci menggunakan perempuan sebagai model iklan utamanya.

70 % penulis yang baik memiliki hobi dalam membaca buku

80 % penduduk di wilayah pesisir pantai utara pulau jawa bekerja sebagai nelayanb. Hipotesis asosiatif Merupakan jenis hipotesis yang menjelaskan hubungan antar variabel. Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang menjelaskan hubungan dua variabelatau lebih, baik secara eksplisit maupun emplisit.Contoh :

Jenis kelamin mempengaruhi prestasi belajar (eksplisit); perempuan mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dari pada laki-laki (implisit).

Neuman (dalam Nanang M, 2011) memberikan beberapa karakteristik hipotesis asosiatif, yaitu :

Mempunyai minimal dua variabel yang dihibungkan.

Menunjukkan hubungan sebab akibat atau pengaruh memengaruhi di antara dua variabel atau lebih.

Menunjukkan perkiraan atau prediksi mengenai hasil yang diharapkan.

Menghubungkan secara logis antara masalah penelitian dengan teori.

Dapat diuji kembali dengan fakta-fakta empiris dan menunjukkan kebenaran atau kesalahanContoh perumusan hipotesis asosiatif :

_____mengakibatkan_____ _____disebabkan_____ _____mendorong terjadinya_____ _____berhubungan dengan _____ _____memengaruhi _____berasosiasi dengan_____ _____menghasilkan_____ jika_____, maka_____ semakin_____, semakin_____ _____meningkatkan/menurunkan_____c. Hipotesis komparatifMerupakan hipotesis yang menyatakan perbandingan antara sampel atau variabel yang satu dengan sampel atau variabel yang lain. Contoh :

Terdapat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa laki-laki dengan mahasiswa perempuan.

Terdapat perbedaan jenis pekerjaan yang disukai laki-laki dengan pekerjaan yang disukai perempuan.

Selain hipotesis tersebut, ada jenis hipotesis yang dibedakan berdasarkan keberadaan hubungan antar variabel :

(1) H1 (baca : H satu) atau disebut hipotesis kerja (Hk) dan hipotesis alternative (Ha), yaitu hipotesis yang menyatakan keberadaan hubungan dia antara variabel yang sedang dioperasionalkan.

Contoh :

Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan jenis pekerjaan.(2) H0 (baca: H nol), yaitu hipotesis yang menyatakan ketiadaan hubungan di antara dua variabel yang sedang dioperasionalkan.Contoh :

Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan jenis pekerjaan.Hipotesis riset berbeda dengan hipotesis statistic.Hipotesis riset adalah dugaan sementara yang hendak diuji kebenarannya dalam suatu riset yang menggunakan sampel. Suatu riset dapat memiliki hipotesis riset, tetapi tidak memiliki hipotesis statistic jika riset yang dilakukan tidak menggunakan sampel melainkan meneliti seluruh populasi.