Hipoglikemi.doc

5
PANDUAN PRAKTIK KLINIK Tentang HIPOGLIKEMI DISAHKAN OLEH DIREKTUR UTAMA Dr. Taufk Zain, Sp.OG NOMOR DOKUMEN HK!"#"!$!%&'% ......................... TANGGAL "& Mei %&'% RE(ISI KE NOMOR RE(ISI TANGGAL A. Pengertian ) Defni*i + Hip g-ike i a/a-a0 kea/aan /i ana ka/ar g-uk *a /ara0 1 #& g!/L, atau ka/ar g-uk *a /ara0 1 2& g!/L /engan ge3a-a k-ini*. 4. Ana ne*i* Penggunaan preparat in*u-in atau 5at 0ip g-ike i ra- / *i* terak0ir, 6aktu pe akaian terak0ir, peru5a0an / *i*. 7aktu akan terak0ir, 3u -a0 a*upan gi8i. Ri6a9at 3eni* peng 5atan /an / *i* *e5e-u n9a. La a en/erita DM, k p-ika*i DM Pen9akit pen9erta : gin3a-, 0ati, /-- Penggunaan 5at *i*te ik -ainn9a peng0a 5at a/renergik 4, /-- ;. Pe erik*aan <i*ik Pu=at, /iap0 re*i*, tekanan /ara0, >rekuen*i /en9ut 3antung, penurunan ke*a/aran, /ef*it neur - gik > ka- tran*ient. D. Kriteria Diagn *i* Ge3a-a /an tan/a k-ini* Sta/iu para*i patik -apar, ua-, tekanan /ara0 turun. Sta/iu gangguan tak ringan -e a0, -e*u, *u-it 5i=ara, ke*u-itan eng0itung *e entara. Sta/iu *i patik keringat /ingin pa/a uka, 5i5ir tangan ge etar. Sta/iu gangguan tak 5erat ti/ak *a/ar, /engan atau tanpa ke3ang. Ana ne*i* Pe erik*aan f*ik

Transcript of Hipoglikemi.doc

PANDUAN PRAKTIK KLINIK

TentangHIPOGLIKEMI

DISAHKAN OLEH

DIREKTUR UTAMADr. Taufik Zain, Sp.OG

NOMOR DOKUMEN :HK/363/5/2012.........................TANGGAL : 30 Mei 2012

REVISI KE :NOMOR REVISI :TANGGAL :

A. Pengertian

( Definisi )Hipoglikemi adalah keadaan dimana kadar glukosa darah < 60 mg/dL, atau kadar glukosa darah < 80 mg/dL dengan gejala klinis.

B. Anamnesis Penggunaan preparat insulin atau obat hipoglikemi oral : dosis terakhir, waktu pemakaian terakhir, perubahan dosis.

Waktu makan terakhir, jumlah asupan gizi.

Riwayat jenis pengobatan dan dosis sebelumnya.

Lama menderita DM, komplikasi DM Penyakit penyerta ; ginjal, hati, dll

Penggunaan obat sistemik lainnya : penghambat adrenergik B, dll

C. Pemeriksaan FisikPucat, diaphoresis, tekanan darah, frekuensi denyut jantung, penurunan kesadaran, defisit neurologik fokal transient.

D. Kriteria Diagnosis Gejala dan tanda klinis : Stadium parasimpatik : lapar, mual, tekanan darah turun.

Stadium gangguan otak ringan : lemah, lesu, sulit bicara, kesulitan menghitung sementara.

Stadium simpatik : keringat dingin pada muka, bibir tangan gemetar.

Stadium gangguan otak berat : tidak sadar, dengan atau tanpa kejang.

Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Trias whipple untuk hipoglikemi secara umum :

1. gejala yang konsisten dengan hipoglikemi

2. kadar glukosa plasma menurun

3. gejala mereda setelah kadar glukosa meningkat.

E. DiagnosisHipoglikemi

F. Diagnosis BandingHipoglikemi karena : Obat :

(sering) : insulin, sulfonilurea, alkohol,

(kadang) : kinin, pentamidine

(jarang) : salisilat, sulfonamid

Hiperinsulinemia endogen : insulinoma, kelainan sel B jenis lain, sekretagogue ( sulfonilurea) autoimun, sekresi insulin ektopik. Penyakit kritis : gagal hati, gagal ginjal, gagal jantung, sepsis, starvasi dan inanisi.

Defisiensi endokrin : kortisol, growth hormone, glukagon, epinefrin.

Tumor non sel B : sarkoma, tumor adrenokortikal, hepatoma, leukemia, limfoma, melanoma. Pasca prandial : reaktif ( setelah opersai gaster ), diinduksi alkohol.

G.Pemeriksaan PenunjangKadar glukosa darah (GD), tes fungsi ginjal, tes fungsi hati, C-peptide.

H. TerapiStadium permulaan (sadar) Berikan gula murni 30 gram ( 2 sendok makan ) atau sirop / permen gula murni ( bukan pemanis pengganti gula atau gula diet / gula diabetes ) dan makanan yang mengandung karbohidrat. Hentikan obat hipoglikemik sementara.

Pantau glukosa darah sewaktu tiap 1-2 jam

Pertahankan GD sekitar 200 mg/dL ( bila sebelumnya tidak sadar.

Cari penyebab

Stadium lanjut ( koma hipoglikemia atau tidak sadar dan curiga hipoglikemia) :

Diberikan larutan Dextrose 40% sebanyak 2 flakon ( = 50 mL) bolus intra vena. Diberikan cairan Dekstrosa 10% per infus, 6 jam per kolf. Periksa GDS, kalau memungkinkan dengan glukometer:

Bila GDS < 50 mg/dl ( + bolus Dekstrosa 40% 50 ml IV

Bila GDS < 100 mg/dl ( + bolus Dekstrosa 40% 25 ml IV

Periksa GDS setiap 1 jam setelah pemberian Dekstrose 40%:Bila GDS < 50 mg/dl ( + bolus Dekstrosa 40% 25 ml IV

Bila GDS < 100 mg/dl ( + bolus Dekstrosa 40% 25 ml IV

Bila GDS 100 200 mg/dl (tanpa bolus Dekstrosa 40%

Bila GDS > 200 mg/dl (pertimbangkan menurunkan kecepatan drip Dekstrosa 10%

Bila GDS > 100mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut, pemantauan GDS setiap 2 jam, dengan protokol sesuai diatas. Bila GDS > 200mg/dL ( pertimbangkan mengganti infus dengan Dekstrosa 5% atau Nacl 0.9%.

Bila GDS > 100mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut, pemantauan GDS setiap 4 jam, dengan protokol sesuai diatas. Bila GDS > 200mg/dL ( pertimbangkan mengganti infus dengan Dekstrosa 5% atau Nacl 0.9%. Bila GDS > 100mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut, sliding scale setaip 6 jam :GD

(mg/dL)

RI

( Unit, subkutan )

350

20

Bila hipoglikemi belum teratasi, dipertimbangkan pemberian antagonis insulin, seperti : adrenalin, kortison dosis tinggi, atau glukagon 0.5-1 mg IV / IM (bila penyebabnya insulin)

Bila pasien belum sadar, GDS sekitar 200 mg/dL : Hidrokortison 100 mg per 4 jam selama 12 jam atau Deksamethason 10 mg IV bolus dilanjutkan 2 mg tiap 6 jam dan Manitol 1.5-2 g/kg/bb IV setiap 6-8 jam. Cari penyebab lain penurunan kesadaran.

I. Edukasi1. Asupan makan yang adekuat2. Menghindari kegiatan jasmani yang berlebih3. Menghindari kelebihan obat/ dosis obat terutama insulin atau obat hipoglikemik oral

J. PrognosisAd vitam : dubia ad malam

Ad sanationam : dubia ad malam

Ad funsionam : dubia ad malam

K. Tingkat EvidensI/II/III/IV

L. Tingkat RekomendasiA/B/C

M. Penelaah kritis

1. dr. Khaira Utia Yusrie, Sp.PD

2. dr. E. Mudjaddid, Sp.PD

N. Indikator Medis1. Kesadaran

2. Gula darah

O. Kepustakaan : 1. PERKENI. Petunjuk Praktis Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2. 2002.

2.

Disetujui oleh :

Ketua Komite Medis

Dr. Mukhtar Ikhsan Sp. P (K), MARSDibuat Oleh :

Ketua SMF Penyakit Dalam

Dr. Khaira Utia, Sp. PD