hipertnsi kediri.pdf

21
7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 1/21  STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. J YANG MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN DEFISIT PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT HIPERTENSI DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI DI PUSKESMAS SUKORAME KOTA KEDIRI KARYA TULIS ILMIAH Oleh : SRI INDARTI NPM : 12.2.05.01.0040 PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

Transcript of hipertnsi kediri.pdf

Page 1: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 1/21

 

STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. J YANG

MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN

DEFISIT PENGETAHUAN TENTANG

PENYAKIT HIPERTENSI DENGAN

DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI

DI PUSKESMAS SUKORAME

KOTA KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH 

Oleh :

SRI INDARTI

NPM : 12.2.05.01.0040

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2015

Page 2: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 2/21

 

ABSTRAK  

STUDI KASUS PADA KELUARGA Ny. J YANG MENGALAMIMASALAH DEFISIT KEPERAWATAN PENGETAHUAN TENTANG

PENYAKIT HIPERTENSI DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI

DI PUSKESMAS SUKORAME KOTA KEDIRI SRI INDARTI (2015).

Pembimbing 1 : Dhian Ika Prihananto, S.KM Pembimbing 2 : Norma

Risnasari.S.Kep.,Ns

Hipertensi dapat di artikan sebagai tekanan darah persisten dimana

tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg

(Padila,2013). Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang cukup dominan di

negara - negara di Negara-negara berkembang mayoritas karena mengkonsumsimakanan yang mengandung kadar garam tinggi, obesitas serta kebiasaan

mengkonsumsi minuman beralkohol(Sri Rahayu : 2013).

Tujuan penulisan ini adalah melakukan asuhan keperawatan pada keluarga

 Ny.J dengan kasus hipertensi melalui pendekatan proses keperawatan secara

komprehensif. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan studi

kasus. Responden yang digunakan dalam studi kasus ini adalah pasien dengan

hipertensi yang pernah memeriksakan kesehatannya di puskesmas Sukorame kota

Kediri.

Berdasarkan studi kasus pada keluarga Ny.J ditemukan masalah

keperawatan defisit pengetahuan. Adapun implementasi yang dilaukan yaitu

melaukan penyuluhan tentang hipertensi meliputi pengertian hipertensi, penyebabhipertensi, tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara mencegah

hipertensi.

Kurangnya pengetahuan pada keluarga Ny.J dikarenakan keluarga kurang

memahami tentang penyakit hipertensi, yang ditandai dengan ketika diberi

 pertanyaan tentang penyakitnya Ny.J tidak dapat menjawab dan saat ditanya

mengenai penyakitnya Ny.J terlihat bingung. Setelah dilakukan penyuluhan

keluarga dapat memahami penyakit hipertensi dengan keluarga keluarga mampu

menyebutkan kembali tentang penyakit.

Diharapkan keluarga untuk memperhatikan pola makan, cara pencegahan,

gaya hidup sehat dan mampu merawat anggota keluarga yang sakit dengan baik.

Kata kunci : hipertensi, kurang pengetahuan

Page 3: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 3/21

 

ABSTRACT

CASE STUDY ON FAMILY Ny . A DEFICIT NURSING PROBLEMS

THAT HAVE KNOWLEDGE OF HYPERTENSION DISEASE WITH

HYPERTENSION IN PUBLIC HEALTH MEDICAL DIAGNOSIS

SUKORAME KEDIRI SRI INDARTI CITY ( 2015 ). Advisor 1 : Dhian Ika

Prihananto,S.KM Supervisor 2 : Norma Risnasari.S.Kep.,Ns

Hypertension can be interpreted as a persistent blood pressure where the

systolic pressure above 140 mmHg and a diastolic pressure above 90 mmHg

(Padila, 2013). Hypertension is a health problem that is dominant in the country -

a country in the developing countries because the majority of foods that contain

high levels of salt, obesity and alcohol consumption habits (Sri Rahayu: 2013).The objective is to perform nursing care at Mrs.J families with cases of

hypertension through a comprehensive approach to the nursing process. The

method used is descriptive with case study approach. Respondents were used in

this case study are patients with hypertension were ever a health examination in

health centers Sukorame Kediri.

Based on case studies on family Mrs.J found problems nursing

knowledge deficit. The implementation dilaukan is pluggable extension of

hypertension involves understanding hypertension, hypertension causes, signs and

symptoms of hypertension, hypertensive effect, how to prevent hypertension.

Lack of knowledge on the family because the family Mrs.J lack of

understanding about the disease of hypertension, which is marked by questions

about the disease when given Mrs.J can not answer and when asked about his

illness Mrs.J looks confused. After counseling the family can understand

hypertension with the families able to mention again about the disease.

The family is expected to pay attention to diet, way of prevention,

healthy lifestyles and able to care for sick family members well.

Keywords: hypertension, lack of knowledge

Page 4: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 4/21

 

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan

140 mmHg dan tekanan diastolic lebih dari atau sama dengan 90 mmHg

(NANDA,2012). Pada umumnya, tekanan darah yang dianggap optimal adalah

120 mmHg untuk tekanan sistolik dan 80 mmHg untuk tekanan diastolik.

Hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama dan terus-menerus

akan memicu terjadinya stroke. Di Indonesia prevalensi untuk menderita

hipertansi masih rendah presentasinya. Bagi masyarakaat golongan atas

hipertensi benar-benar menjadi momok yang menakutkan. Meningkatnya

 jumlah penderita penyakit hipertensi di Negara-negara berkembang mayoritas

karena mengkonsumsi makanan yang mengandung kadar garam tinggi,

obesitas serta kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol(Sri Rahayu :

2013).

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2012

diperkirakan 1 miliar penduduk di dunia menderita hipertensi. Dua pertiga

 jumlah itu tinggal di Negara berkembang, termasuk Indonesia. Di Indonesia

 pada tahun 2012 banyaknya penderita hipertensi diperkirakan 15 juta orang,

yang telah diketahui hanya 4% merupakan hipetensi terkontrol,

Page 5: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 5/21

 

6-15% pada orang dewasa dan 50% tidak menyadari sebagai penderita hipertensi

(depkes, 2008). Pada tahun 2012 data jumlah penderita penyakit hipertensi yang

diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebanyak 275.000 jiwa

 penderita hipertensi (Dinkes Jatim,2012). Dari hasil survey Dinas Kesehatan Kota

Kediri Tahun 2012 terdapat 45.937 penderita, kemudian pada tahun 2013

terdapat 45.937 Penderita, sedangkan pada tahun 2014 di beberapa puskesmas di

kota Kediri yang memiliki kasus hipertensi tertinggi yaitu Puskesmas Sukorame

 pada tahun 2012 mencapai 5202 penderita hipertensi, tahun 2013 mencapai 5351

 penderita hipertensi, dan pada tahun 2014 mencapai 6333 penderita hipertensi

yang diketahui (Dinkes kota Kediri,2014).

Sebagian besar penyebab hipertensi tidak diketahui. Berbagai faktor

terkait dengan genetik dan pola hidup, seperti aktivitas fisik yang kurang, asupan

makanan asin dan kaya lemak, serta kebiasaan merokok, minuman beralcohol,

stress, obesitas berperan dalam hal ini. Secara umum penyebab hipertensi dapat

dibedakan menjdi dua golongan yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder.

Dampak dari penyakit hipertensi yaitu dapat menyebabkan jantung seseorang

 bekerja ekstra keras, akhirrnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada

 pembuluh darah jantung, ginjal dan otak. (Wahdah,2011)

Pencegahan pada pasien hipertensi antara lain menghindari makanan yang

mengandung garam, kurangi minuman-minuman yang beralkohol. Untuk pria

yang menderita hipertensi, Olahraga secara teratur, Makan sayur dan buah yang

 berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk, serta

 berhenti merokok juga berperan besar untuk megurangi hipertensi. Peran perawat

Page 6: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 6/21

 

keluarga sangat penting dalam pemulihan pasien yang menderita hipertensi

maupun orang yang mempunyai resiko menderita hipertensi. Friedman (1998)

membagi lima (5) tugas yang dilakukan keluarga bidang kesehatan yaitu :

Mengenal masalah kesehatan keluarga, Memutuskan tindakan kesehatan yang

tepat bagi keluarga, Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan

kesehatan, Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan

keluarga, Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi

keluarga. Adapun peran perawat dalam membantu keluarga yang anggota

keluarganya menderita hipertensi antara lain : mampu mengenal asuhan

keperawatan keluarg, sebagai pengamat masalah dan kebutuhan keluarga,

coordinator pelayanan kesehatan, fasilitator pendidikan kesehatan, penyuluhan

dan konsultan asuhan keperawatan keluarga yang menderita hipertensi.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan asuhan keperawatan keluarga yang lebih mendalam tentang “Studi

Kasus Pada Keluarga Dengan Diagnosa Medis Hipertensi Di Puskesmas

Sukorame Kota Kediri”. 

B.  Tujuan Penulisan

1. 

Tujuan Umum

Melakukan asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan diagnosa

medis Hipertensi di puskema Sukorame Kota Kediri.

2.  Tujuan Khusus

a.  Penulis mampu melakukan pengkajian keperawatan keluarga pada

 pasien dengan diagnosa medis Hipertensi.

Page 7: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 7/21

 

 b. 

Penulis mampu menetapkan diagnosa keperawatan yang muncul

 pada keluarga dengan diagnosa medis hipertensi.

c.  Penulis mampu menentukan rencana tindakan keperawatan pada

keluarga dengan diagnosa medis hipertensi.

d.  Penulis mampu melaksanakan tindakan keperawatan keluarga yang

tepat untuk mengatasi masalah dengan diagnosamedis Hipertensi.

e.  Penulis mampu melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan

yang sesuai dengan rencana tindakan keperawatan keluarga yang

telah diberikan.

C.  Manfaat Penulisan

1.  Bagi Pasien

Hasil penulisan ini dapat meningkatakan pengetahuan penderita hipertensi

mengenai penyakit hipertensi serta penderita mampu untuk mengikuti

 program keperawatan yang dilakukan oleh perawat komunitas dengan

wadah anggota keluarga

2.  Bagi Keluarga

Hasil penulisan ini dapat meningkatkan pengetahuan keluarga tentang

hipertensi, sehingga keluarga mampu mencegah dan merawat anggota

keluarga yang menderita hipertensi.

3.  Bagi Masyarakat

Dapat menambah pengetahuan masyarakat dan mengetahui cara

mencegah penyakit Hipertensi.

4.  Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Page 8: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 8/21

 

Sebagai data informasi yang dapat membantu dalam mengambil

kebijakan dalam mengadakan program kesehatan bagi masyarakat

terutama tentang hipertensi.

5. Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan

Hasil penulisan ini dapat dijadikan bahan masukan bagi proses

 penulisan selanjutnya terutama yang berhubungan dengan asuhan

keperawatan keluarga pada penderita hipertensi.

D.  Tempat dan Waktu

Tempat : Di puskesmas Sukorame kota Kediri

Waktu : 29 juni –  15 juli

E. TINJAUAN KASUS 

a. Identitas Umum Keluarga

1. 

Identitas kepala keluarga:

 Nama :Ny. J Pendidikan : SD

Umur : 59 tahun Pekerjaan : IRT

Agama : Islam Alamat : Sukorame

Suku : Jawa Tgl pengkajian: 03-07-2015

2. 

Komposisi Keluarga

Tabel 3.1 komposisi keluarga

 No

.

 Nama L/P Umur Hubungan

Keluarga

Pekerjaan Pendidikan

1.

2.

3.

 Ny. J

 Ny. M

An. S

P

P

P

59 th

39 th

6 th

Ibu

Anak

cucu

IRT

Penjahit

SD

SLTP

TK

Page 9: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 9/21

 

3.  Genogram

Keterangan gambar :

: Perempuan

: Laki-laki

: Garis keturunan

: Garis perkawinan

: Garis tinggal serumah

: Laki-laki sudah meninggal

: Perempuan sudah meninggal

: Pasien,

: cerai

.... th : Umur

4. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :

a) 

Kebiasaan :

Gambar 3.1 Genogram

Page 10: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 10/21

 

Sosialisasi antar tetangga kurang baik, pasien jarang berkumpul dengan

tetangganya kerena keadaannya yang sedang sakit

 b) Aturan/ kesepakatan :

Aturan/ kesepakatan yang dianut adalah aturan/ kesepakatan yang

 berlaku di masyarakat dan di lingkungan sekitar.

5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :

 Ny.J mengatakan tidak mengikuti kegiatan seperti arisan, pengajian dan

senam lansia karena keadaannya yang kurang sehat.

 b. Fungsi Keluarga

1. Fungsi perawatan kesehatan :

a) 

Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/ masalah kesehatan

keluarganya : Ny. J mengatakan belum mengerti tentang tanda dan

gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara mencegah hipertensi, pasien

terlihat bingung.

 b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang

tepat :

Keluarga Ny. J mengatakan apabila merasa sakit/ ada keluhan langsung

 periksa ke Puskesmas atau Rumah Sakit Gambiran.

c) 

Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :

Keluarga Ny. J belum begitu tahu bagaimana seharusnya merawat

kaluarga dengan hipertensi.

d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat :

Page 11: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 11/21

 

Keluarga Ny. J berusaha menjaga kebersihan dengan menyapu rumah

dan lingkungan sekitar dengan optimal.

e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat :

Keluarga Ny. J mengerti tentang keberadaan dan fungsi puskesmas dan

Rumah Sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan.

c. Pemeriksaan Fisik Pasien

1.  Identitas :

 Nama : Ny.J

Umur : 59 tahun

Laki –  laki/ perempuan : perempuan

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

2. 

Keluhan saat pengkajian

 Ny. J mengatakan pusing, kaku pada lehernya dan tangan kirinya terasa

kesemutan jika kacapekan.

3. Riwayat penyakit saat ini :

Pada hari jumat tanggal 3 juli 2015 Ny.J merasa pusing, kaku pada lehernya

dan tangan kirinya terasa kesemutan jika kacapekan. Kemudian Ny.J

langsung di periksa ke puskesmas Sukorame, setelah di periksa tekanan

darahnya hasilnya 150/100 mmHg dan oleh dokter Ny.J di anjurkan untuk

istirahat, Ny. J mendapat obat paracetamol, vitamin C dan vitamin B

komlek

4. Riwayat penyakit sebelumnya :

Page 12: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 12/21

 

 Ny. J mengatakan sebelumnya mempunyai riwayat penyakit sinusitis dan

asma.

Tanda –  tanda vital :

Tekanan Darah : 150/100 mmHg, Nadi : 84 x/menit, Respirasi : 20x/menit,

Suhu : 36,3 °C.

d. Pengkajian Fisik Keluarga

Tabel 3. 3 pemeriksaan fisik NO. Pemeriksaan Ny.J

1. Kepala Bentuk bulat, warna rambut hitam sedikit beruban, tidak ada

 benjolan di kepala.

2. Tanda  –  

tanda vital

Tekanan darah 150/100 mmHg, respirasi 20 kali per menit, suhu

36,30celcius, nadi 84kali per menit.

3. Berat badan,

tinggi badan

Berat badan 60 kg, tinggi badan 157 cm

4. Mata Simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih, tidak ada

gangguan pada penglihatan.

5. Hidung Tidak ada pembengkokan pada tulang hidung dan posisi septum

nasi, lubang hidung tidak ada secret.

6. Mulut Tidak ada cyanosis, tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada

 perubahan suara.

7. Leher Tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid

8. Dada suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan, tidak ada

 pembesaran jantung, respirasi 20 kali per menit.

9. Perut Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.

10. Tangan dan

Kaki

Tidak ada edema, kekuatan otot

4 5

5 5

e. Analisa Data

Tabel 3.6 Analisa Data

 No Data Penyebab Masalah

1. Data subyektif :

 Ny. J mengatakan belum mengerti

tentang tanda dan gejala hipertensi,

dampak hipertensi, cara mencegah

hipertensi.

- Data obyaktif :

-pasien bertanya-tanya tentang tanda dan

gejala hipertensi, dampak hipertensi,

Ketidak mampuan

keluarga

mengenal

masalah

kesehatan

Defisit

 pengetahuan

tentang

 penyakit

hipertensi

Page 13: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 13/21

 

2 .

cara mencegah hipertensi.

- terlihat bingung

- pendidikan SDData subyektif :

- Ny.J mengataka pusing, kaku pada leher

dan tangan kiri terasa kesemutan jika

kecapekan

- Ny.J mengatakan tidak mengikuti

kegiatan seperti arisan, pengajian, senam

lansia, karena keadaannya yang kurang

sehat.

- pasien mengatakan di rumah saja

Data obyektif :

Pasien tampak malu- Rumah pasien sering tertutup

Ketidakmampuan

keluarga merawat

anggota keluarga

yang sakit.

Hambatan

interaksi sosial

f. Penentuan Diagnosa Prioritas

1.Diagnosa Keperawatan : Defisit pengetahuan tentang penyakit hipertensi

 pada keluarga Ny.J berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga

mengenal masalah kesehatan pada Ny.J.

Tabel 3.7 Penentuan Skoring Diagnosa 1

 No

.Kriteria

Perhitungan

skor

BobotPembenaran

1. Sifat masalah :

Keadaan

sejahtera

1/3 x 1=1/3 1 Keluarga dalam keadaan sejahtera

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah:Mudah

2/2 x 2= 2 2 Dengan memberikan pengetahuan

yang benar tentang hipertensi

maka kemungkinan masalahdapat diubah dengan mudah.

3. Potensial masalah

untuk dicegah :

Tinggi

3/3x 1=1 1 Merupakan suatu penyakit yang

dapat dicegah dengan

memberikan pengetahuan tentang

 penyakit hipertensi.

4. Menonjolnya

masalah :

Masalah berat,

harua segera

ditangani

2/2 x 1 = 1 1 Pengetahuan yang salah mengenai

 penyakit hipertensi dan dampak

 pada perawatan yang salah

sehingga perlu penanganan

segera.

Page 14: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 14/21

 

Jumlah skor 4 1/3

2.Diagnosa keperawatan :  Hambatan interaksi sosial pada Ny.J berhubungan

dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

 No Kriteria Penghitungan

skor

Bobot Pembenaran

1 Sifat masalah:

Tidak/kurang

sehat

3/3 x 1= 1 1 Keadaan keluarga Ny.J dalam keadaan

tidak atau kurang sehat karena masalah

yang timbul tidak di anggap sebagai

masalah yang serius oleh Ny. J2 Kemungkinan

masalah dapat

diubah :

Sebagian

1/2 x 2= 1 2 Masalah dapat diatasi sebagian setelah

diberikan motivasi Ny. J dapat

 berinteraksi dengan masyarakat

3 Potensial

masalah untuk

dicegah:

Cukup

2/3 x 1 = 2/3 1 Dengan memberikan

Pengarahan maka potensial masalah

cukup untuk dicegah.

4 Menonjolnya

masalah :Masalah tidak

dirasakan

0/2x 1 = 0 1 Keadaan pasien yang kurang

mengetahui mengenai penyakithipertensi dan dampak pada perawatan

yang salah, sehingga pasien

menganggap masalah yang muncul

dengan biasa saja.

Jumlah skor 2 2/3

F. PEMBAHASAN 

Pada tahap ini penulis membandingkan antara teori dan hasil yang di

dapatkan di keluarga Ny. J di Puskesmas Sukorame Kota Kediri. Beberapa hal

yang ditemui selama pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,

 pelaksanaan dan evaluasi.

1.  Pengkajian

Dari hasil pengkajiandata yang diperoleh yaitu data yang berhubungan

dengan keluarga dan anggota keluarga yang mengalami Hipertensi,Ny. J

Page 15: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 15/21

 

mengatakan mengerti tentang pengertian dan penyebab hipertensi secara umum,

tetapi belum mengerti tentang tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara

mencegah hipertensi, pasien terlihat bingung.

Menurut teori faktor-faktor yang terkait dengan kurangnya pengetahuan

(Deficient Knowledge) terdiri dari: kurang terpapar informasi, kurang daya ingat/

hapalan, salah menafsirkan informasi, keterbatasan kognitif, kurang minat untuk

 belajar dan tidak familiar terhadap sumber informasi (Nanda, 2005). Dari hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan atau knowledge seseorang

ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut: Keterpaparan terhadap informasi,

Daya ingat, Interpretasi informasi, Kognitif, Minat belajar dan Kefamiliaran

terhadap sumber informasi

Penulis berpendapat antara pengkajian dilapangan dan teori tidak terdapat

kesenjangan kerena Pengetahuan seseorang ditentukan oleh faktor-faktor sebagai

 berikut: Keterpaparan terhadap informasi, Daya ingat, Interpretasi informasi,

Kognitif, Minat belajar dan Kefamiliaran terhadap sumber informasi, hal tersebut

dikarenakan daya ingat Ny.J sudah menurun sehingga Ny.J tidak ingat lagi

tentang penyuluhan yang dilakukan kepadanya.

2. 

Diagnosa

Dalam pengkajian di temukan masalah keperawatan yang muncul yaitu,

defisit pengetahuan tentang penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidak

mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan dan Hambatan interaksi sosial

 berhunungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang

sakit.

Page 16: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 16/21

 

Diagnosa keperawatan keluarga pada keluarga yang mengalami hipertensi

menurut teori adalah Perubahan nutrisi kurang atau lebih dari kebutuhan tubuh

 berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang

sakit, resiko terjadinya trauma berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga

dalam memodifikasi lingkungan, defisit pengetahuan tentang penyakit hipertensi

 berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan,

Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga yang sakit, ( modifikasi antara buku nanda dengan

 buku asuhan keperawatan keluarga Suprajitno, 2004).

Terdapat kesenjangan antara teori dan fakta, yaitu ada diagnosa yang tidak

muncul pada tinjauan kasus diantaranya adalah Perubahan nutrisi kurang atau

lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga yang sakit, resiko terjadinya trauma berhubungan

dengan ketidak mampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan, penulis tidak

mengangkat diagnosa ini karena pada tinjauan kasus data-data tidak menunjukkan

kemasalah tersebut. Penuis mengambil masalah keperawatan sesuai kondisi yang

dialami N. J sehingga kesenjangan antara teri dan studi kasus sangatlah mungkin.

3. Intervensi ( Rencana Tindakan)

Menurut hasil intervensi dilapangan pada diagnosa Intervensi pada diagnosa

defisit pengetahuan tentang penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidak

mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan adalah kaji tingkat pengetahuan

keluarga tentang hipertensi, beri penyuluhan mengenai (pengertian hipertensi,

 penyebab hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara

Page 17: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 17/21

 

mencegah hipertensi), evaluasi tingkat pengetahuan keluarga setelah diberi

 penyuluhan, beri pujian bila keluarga mampu menjawab dengan baik dan benar.

Menurut teori intvensi yang dilakukan pada diagnosa defisit pengetahuan

adalah memberikan informasi yang tepat pada keluarga meliputi pengertian

hipertensi, penyebab hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi,

cara mencegah hipertensi, evaluasi tingkat pengetahuan keluarga setelah diberi

 penyuluhan, beri pujian bila keluarga mampu menjawab dengan baik dan benar.

(Suprajitno, 2004)

Berdasarkan intervensi dari teori dan studi lapangan adalah sama

dikarenakan intervensi sudah mencangkup sumber daya dan dana yang dimiliki

keluarga serta aspek pengetahuan, sikap dan psikomotor pada keluarga. Intervensi

yang disebutkan dalam teori sudah sesuai dengan kondisi yang terjadi di studi

lapangan sehingga intervensi dapat digunakan untuk diagnosa tersebut.

4. Implementasi

Implementasi dilapangan pada diagnosa keperawatan defisit pengetahuan

adalah memberi penyuluhan tentang pengertian hipertensi, penyebab hipertensi,

tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara mencegah hipertensi,

mengevaluasi tingkat pengetahuan keluarga setelah diberi penyuluhan, memberi

 pujian bila keluarga mampu menjawab dengan baik dan benar.

Menurut teori implementasi pada diagosa defisit pengetahuan adalah

meberikan penyuluhan tentang pengertian hipertensi, penyebab hipertensi, tanda

dan gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara mencegah hipertensi, mengevaluasi

Page 18: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 18/21

 

tingkat pengetahuan keluarga setelah diberi penyuluhan, memberi pujian bila

keluarga mampu menjawab dengan baik dan benar.

( Suprajitno, 2004).

Berdasarkan implementasi yang ada dilapangan dan teori tidak terdapat

kesenjangan karena implementasi dapat dilaksanakan sesuai dengan intervensi.

Implementasi sudah sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan pada keluarga.

5. Evaluasi

Evaluasi pada diagnos defisit pengetahuan tentang penyakit hipertensi

adalah setelah dilakukan kunjungan 2 hari keluarga mengatakan sudah mengerti

tentang hipertensi,keluagra dapat menyebutkan 4 dari penyebab hipertensi,

keluagra dapat menyebutkan 5 dari tanda dan gejala hipertensi, keluagra dapat

menyebutkan3 dari dampak hipertensi, keluagra dapat menyebutkan 4 dari cara

mencegah hipertensi. Jadi masalah sudah teratasi.

Evaluasi menurut teori pada diagnosa defisit pengetahuan yaitu keluarga

sudah mengerti tentang pengertian hipertensi, penyebab hipertensi, tanda dan

gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara mencegah hipertensi (Suprajitno, 2004).

Berdasarkan evaluasi antara studi lapangan dan teori tidak terdapat

kesenjangan. Diagnosa defisit pengetahuan b/d ketidak mampuan keluarga

mengenal masalah kesehatan sudah teratasi setelah diberikaan penyuluhan.

G. SIMPULAN 

1.  Pengkajian

Dalam melakukan pengkajian pada pasien dengan kasus Hipertensi, didapatkan

data Ny. J mengerti tentang pengertian dan penyebab hipertensi secara umum,

Page 19: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 19/21

 

tetapi belum mengerti tentang tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi,

cara mencegah hipertensi, pasien terlihat bingung.

2. 

Diagnosa Keperawatan

Dalam merumuskan diagnosa keperawatan harus melihat kondisi pasien. Pada

 pasien ini prioritas diagnosa keperawatan yang muncul adalah: defisit

 pengetahuan tentang penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidak

mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang ditandai dengan Ny. J

mengatakan mengerti tentang pengertian dan penyebab hipertensi secara

umum, tetapi belum mengerti tentang tanda dan gejala hipertensi, dampak

hipertensi, cara mencegah hipertensi, pasien terlihat bingung.

3.  Perencanaan

Dalam perencanaan pada klien dengan defisit pengetahuanhipertensi perlu

ditentukan kriteria waktu dari masing-masing tujuan dan kriteria hasil yang

telah disesuaikan untuk dapat melakukan asuhan keperawatan yaituberi

 penyuluhan mengenai ( penyakit hipertensi pengertian hipertensi, penyebab

hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara mencegah

hipertensi).

4. 

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan dalam kasus ini dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana

yang telah disusun dengan melibatkan pasien, keluarga yaitu melakukan

 penyuluhan mengenai ( penyakit hipertensi pengertian hipertensi, penyebab

hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, dampak hipertensi, cara mencegah

hipertensi).

Page 20: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 20/21

 

5. 

Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk memonitor keberhasilan yang tercapai selama tahap

 pengkajian, analisa, perencanaan, dan tindakan keperawatan. Dari diagnosa

yang muncul yaitu Deficit pengetahuan telah teratasi.

H. SARAN

1.  Bagi pasien

Diharapkan untuk kedepannya pasien lebih kooperatif agar setiap asuhan

keperawatan yang diberikan mencapai hasil yang optimal.

2. 

Bagi keluarga

Diharapkan keluarga dapat lebih mengerti tentang perkembangan kesehatan

tiap anggota keluarganya dan dapat merawat anggota keluarga yang sakit

sesuai dengan kemampuannya,

3. 

Bagi masyarakat

Diharapkan dengan adanya karya tulis ilmiah ini dapat memberi pengetahuan

kepada keluarga tentang penyakit hipertensi.

4.  Bagi institusi pelayanan kesehatan

Diharapkan institusi pelayanan kesehatan dapat meningkatkan kualitas

 pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi sesuai dengan SOP dan memberikan

asuhan keperawatan dalam menangani hipertensi.

5.  Bagi institusi pendidikan kesehatan

Diharapkan dapat menambah buku literatur/ buku panduan untuk asuhan

keperawatan keluarga yang menderita hipertensi agar dapat digunakan oleh

mahasiswa lainnya untuk melakukan asuhan keperawatan secara maksimal.

Page 21: hipertnsi kediri.pdf

7/21/2019 hipertnsi kediri.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/hipertnsi-kediripdf 21/21

 

Daftar Pustaka

Brunner & Suddarth, (2002),  Buku Ajar : Keperawatan Medikal Dedah,

vol.2, Jakarta : EGC, hal 898.

Fitria Ningsih, (2011), berita/gaya-hidup/info-sehat/13/04/05/mkqsbs-satu-

dari-tiga-orang-indonesia-menderita-hipertensi,

http://www.republika.co.id. Unduh pada tgl 4 Februari 2015 jam 09.45

WIB

Kompas, (2013), Tahun.2025.30.Persen.Penduduk.Dunia.Hipertensi,

http://internasional.kompas.com/read/2013/04/05/04100945,  Di unduh

 pada tgl 4 Febrruari 2015 jam 09.45 WIB

 Nurafif, Amin Huda, (2012),  Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan

 Nanda Nic-Noc, Yogyakarta: Media hardy.

 Nur Asiyah, (2012),  Makalah Hipertensi, http://nuurasiyah.blogspot.com. 

diunduh pada senin 29-12-2014 jam 12.20 WIB

Padila, (2013), Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam, Yogyakarta : Nuha

Medika.

Suprajitno, (2004),  Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi Dalam

 Praktik , Jakarta : EGC.

Widianto, Faisalado Candra,S.Kep.,Ns, (2014),  Keperawatan Komunitas

 Dengan Pendekatan Praktis, Yogyakarta : Nuha Medika.