HIPERNATREMIA

download HIPERNATREMIA

of 13

description

knknk

Transcript of HIPERNATREMIA

Pendahuluan

Pendahuluan

Hipernatremia dan hiponatremia sering terjadi pada usia lanjut. Hipernatremia pada usia lanjut paling sering disebabkan oleh kombinasi dari asupan cairan yang tidak adekuat dan bertambahnya kehilangan asupan kehilangan cairan. Gangguan mekanisme dari rasa haus dan hambatan akses terhadap cairan (sekunder dari gangguan mobilitas atau menelan) terus berkontribusi dalam timbulnya hipernatremia pada usia lanjut selain adanya keterlambatan eskresi natrium. Kehilangan air murni pada keadaan demam, hiperventilasi dan diabetes insipidus.

Pada penderita dengan demensia sangat mudah mengalami hipernatremia karena penurunan rasa haus dan rendahnya kadar vasopressin. Penyebab penting lainnya adalah hiperkalsemia yang dapat menyebabkan kerusakan sel pada loop Henle dan berinteraksi dengan vasopressin di duktus kolektus. Hipokalemia yang bermakna juga dapat menyebabkan hipernatremia.

Pembahasan

Hipernatremia (kadar natrium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana kadar natrium dalam darah lebih dari 145 mEq/L darah. Hipernatremia atau hypernatraemia adalah sebuah gangguan elektrolit yang didefinisikan oleh tingkat natrium tinggi dalam darah. Hipernatremia ini umumnya tidak disebabkan oleh kelebihan natrium, melainkan disebabkan karena adanya peningkatan defisit relatif air dari dalam tubuh. Untuk alasan ini, hipernatremia dikenal dengan istilah dehidrasi Air hilang dari tubuh dalam berbagai cara, termasuk keringat, insensible loss dari bernapas, dan dari tinja serta urin. Jika jumlah input cairan secara konsisten berada di bawah jumlah output cairan, tingkat natrium serum akan mulai meningkat dan yang terjadi hipernatremia. Jarang, hipernatremia dapat disebabkan oleh konsumsi garam besar, seperti yang mungkin terjadi dari minum air laut.

Biasanya, bahkan peningkatan kecil di konsentrasi natrium serum di atas hasil batas normal pada sensasi kuat haus, peningkatan asupan air bebas, dan koreksi abnormalitas. Oleh karena itu, hipernatremia paling sering terjadi pada orang-orang seperti bayi, yang dengan status mental terganggu, atau orang tua, yang mungkin memiliki mekanisme haus utuh tetapi tidak dapat meminta atau mendapatkan air.

Natrium adalah salah satu elektrolit yang amat dibutuhkan tubuh untuk menjaga metabolisme tubuh. Salah satu fungsi elektrolit ini adalah untuk kontraksi dan pergerakan manusia, dan juga untuk menjaga cairan tubuh karena fungsi dari natrium ini yang dapat menarik air.

Hipernatremia dan hiponatremia sering terjadi pada usia lanjut. Hpernatremia pada usia lanjut paling sering disebabkan oleh kombinasi dari asupan cairan yang tidak adekuat dan bertambahnya kehilangan asupan kehilangan cairan. Gangguan mekanisme dari rasa haus dan hambatan akses terhadap cairan (sekunder dari gangguan mobilitas atau menelan) terur berkontribusi dalam timbulnya hipernatremia pada usia lanjut selain adanya keterlambatan eskresi natrium.

Kehilangan air murni pada keadaan demam, hiperventilasi dan diabetes insipidus. Lebih sering, kehilngan airhipoteonik disebabkan oleh problem saluran cerna. , luka bakar, terapi diuretika atau dieresis osmotic. Seringkali deteksi hipernatremia pada usia lanjut terlambat dilakukan sehingga usia lanjut yang lemah dapat jatuh pada keadaan hipernatremia yang bermakna. Pada penderita dengan demensia sangat mudah mengalami hipernatremia karena penurunan rasa haus, gangguan kemampuan untuk meminta air karenan penurunanrasa haus, gangguan kemampuan untuk meminta air dan mungkin, rendahnya kadar vasopressin. Penyebab penting lainnya adalah hiperkalsemia yang mungkin dapat menyebabkan kerusakan sel pada gelung Henle dan berinteraksi dengan vasopressin pada tingkat duktus kolektus. Hipokalemia yang bermakna juga dapat menyebabkan hipernatremia.

Epidemiologi

Amerika Serikat

Insiden keseluruhan pasien rawat inap dengan hipernatremia berkisar 0,3-5,5%. Insiden pasien yang memiliki hipernatremia pada masuk ke rumah sakit sangat rendah, yang diperkirakan 0,12-1,4%. Lebih dari 60% kasus hipernatremia yang didapat di rumah sakit. Prevalensi lebih tinggi dari 9-26% yang terlihat pada pasien sakit kritis, di antaranya faktor risiko utama untuk hipernatremia termasuk ventilasi mekanik, koma, dan sedasi. [10] Hipernatremia paling banyak ditemukan pada populasi geriatri.

Internasional

A, tunggal-pusat studi retrospektif dari Eropa, termasuk 981 pasien, menemukan kejadian 9% dari hipernatremia di unit perawatan intensif pusat ini (ICU). Namun, itu juga menemukan bahwa di antara pasien dengan hipernatremia, hanya 23% yang sudah memiliki kondisi ketika dirawat di ICU. [11, 12]

Sebuah studi Kanada 8000 pasien dewasa diidentifikasi ICU didapat hiponatremia di 11% dari mereka dan ICU didapat hipernatremia di 26% dari pasien-pasien ini. [12] Laporan ini menemukan bahwa tingkat kematian pada pasien dengan ICU didapat hiponatremia atau hipernatremia lebih besar dibandingkan dengan pasien studi dengan kadar natrium serum normal, menjadi 28% dibandingkan 16%, p 160 mmol/L. Pada hipernatremia akut (terjadi dalam beberapa jam), laju penurunan yg dianjurkan 1 mmol/L/jam. Pada hipernatremia kronis, laju koreksi adalah 0.5 mmol/L/jam untuk mencegah edema serebral. Lebih tepatnya adalah 10 mmol/L/24jam.

Besarnya perubahan kadar Na+ plasma bisa dihitung dengan rumus:

Na+ larutan infus Na+ serumAir tubuh + 1

(Air tubuh pada dewasa adalah 60% berat badan, sedangkan pada anak 70% berat badan)Penyebab

Pada hipernatremia, tubuh mengandung terlalu sedikit air dibandingkan dengan jumlah natrium. Konsentrasi natrium darah biasanya meningkat secara tidak normal jika kehilangan cairan melampaui kehilangan natrium, yang biasanya terjadi jika minum terlalu sedikit air. Konsentrasi natrium darah yang tinggi secara tidak langsung menunjukkan bahwa seseorang tidak merasakan haus meskipun seharusnya dia haus, atau dia haus tetapi tidak dapat memperoleh air yang cukup untuk minum.

Hipernatremia juga terjadi pada seseorang dengan:

fungsi ginjal yang abnormal

diare

muntah

demam

keringat yang berlebihan.

Hipernatremia paling sering terjadi pada usia lanjut. Pada orang tua biasanya rasa haus lebih lambat terbentuk dan tidak begitu kuat dibandingkan dengan anak muda. Usia lanjut yang hanya mampu berbaring di tempat tidur saja atau yang mengalami demensia (pilkun), mungkin tidak mampu untuk mendapatkan cukup air walaupun saraf-saraf hausnya masih berfungsi.

Selain itu, pada usia lanjut, kemampuan ginjal untuk memekatkan air kemih mulai berkurang, sehingga tidak dapat menahan air dengan baik. Orang tua yang minum diuretik, yang memaksa ginjal mengeluarkan lebih banyak air, memiliki resiko untuk menderita hipernatremia, terutama jika cuaca panas atau jika mereka sakit dan tidak minum cukup air.

Hipernatemia selalu merupakan keadaan yang serius, terutama pada orang tua. Hampir separuh dari seluruh orang tua yang dirawat di rumah sakit karena hipernatremia meninggal. Tingginya angka kematian ini mungkin karena penderita juga memiliki penyakit berat yang memungkinkan terjadinya hipernatremia.

Hipernatremia dapat juga terjadi akibat ginjal mengeluarkan terlalu banyak air, seperti yang terjadi pada penyakit diabetes insipidus. Kelenjar hipofisa mengeluarkan terlalu sedikit hormon antidiuretik (hormon antidiuretik menyebabkan ginjal menahan air) atau ginjal tidak memberikan respon yang semestinya terhadap hormon. Penderita diabetes insipidus jarang mengalami hiponatremia jika mereka memiliki rasa haus yang normal dan minum cukup air.

Tubuh kita ini adalah ibarat suatu jaringan listrik yang begitu kompleks, didalamnya terdapat beberapa pembangkit lokal seperti jantung, otak dan ginjal. Juga ada rumah-rumah pelanggan berupa sel-sel otot. Untuk bisa mengalirkan listrik ini diperlukan ion-ion yang akan mengantarkan perintah dari pembangkit ke rumah-rumah pelanggan. Ion-ion ini disebut sebagai elektrolit. Ada dua tipe elektrolit yang ada dalam tubuh, yaitu kation (elektrolit yang bermuatan positif) dan anion (elektrolit yang bermuatan negatif). Masing-masing tipe elektrolit ini saling bekerja sama mengantarkan impuls sesuai dengan yang diinginkan atau dibutuhkan tubuh.

Beberapa contoh kation dalam tubuh adalah Natrium (Na+), Kaalium (K+), Kalsium (Ca2+), Magnesium (Mg2+). Sedangkan anion adalah Klorida (Cl), HCO3, HPO4, SO4. Dalam keadaan normal, kadar kation dan anion ini sama besar sehingga potensial listrik cairan tubuh bersifat netral. Pada cairan ektrasel (cairan diluar sel), kation utama adalah Na+sedangkan anion utamanya adalah Cl-.. Sedangkan di intrasel (di dalam sel) kation utamanya adalah kalium (K+).

Disamping sebagai pengantar aliran listrik, elektrolit juga mempunyai banyak manfaat, tergantung dari jenisnya. Contohnya :

Natrium : fungsinya sebagai penentu utama osmolaritas dalam darah dan pengaturan volume ekstra sel.

Kalium : fungsinya mempertahankan membran potensial elektrik dalam tubuh.

Klorida

: fungsinya mempertahankan tekanan osmotik, distribusi air pada berbagai cairan tubuh dan keseimbangan anion dan kation dalam cairan ekstrasel.

Kalsium

: fungsi utama kalsium adalah sebagai penggerak dari otot-otot, deposit utamanya berada di tulang dan gigi, apabila diperlukan, kalsium ini dapat berpindah ke dalam darah.

Magnesium : Berperan penting dalam aktivitas elektrik jaringan, mengatur pergerakan Ca2+ ke dalam otot serta memelihara kekuatan kontraksi jantung dan kekuatan pembuluh darah tubuh.

terdapat dua macam kelainan elektrolit yang terjadi kadarnya terlalu tinggi (hiper) dan kadarnya terlalu rendah (hipo). Peningkatan kadar konsentrasi Natrium dalam plasma darah atau disebut hipernatremia akan mengakibatkan kondisi tubuh terganggu seperti kejang akibat dari gangguan listrik di saraf dan otot tubuh. Natrium yang juga berfungsi mengikat air juga mengakibatkan meningkatnya tekanan darah yang akan berbahaya bagi penderita yang sudah menderita tekanan darah tinggi. Sumber natrium berada dalam konsumsi makanan sehari-hari kita; garam, sayur-sayuran dan buah-buahan banyak mengandung elektrolit termasuk natrium.

Banyak kondisi yang mengakibatkan meningkatnya kadar natrium dalam plasma darah. Kondisi dehidrasi akibat kurang minum air, diare, muntah-muntah, olahraga berat, sauna menyebabkan tubuh kehilangan banyak air sehingga darah menjadi lebih pekat dan kadar natrium secara relatif juga meningkat. Adanya gangguan ginjal seperti pada penderita Diabetes dan Hipertensi juga menyebabkan tubuh tidak bisa membuang natrium yang berlebihan dalam darah. Makan garam berlebihan serta penyakit yang menyebabkan peningkatan berkemih (kencing) juga meningkatkan kadar natrium dalam darah.

Sedangkan hiponatremia atau menurunnya kadar natrium dalam darah dapat disebabkan oleh kurangnya diet makanan yang mengandung natrium, sedang menjalankan terapi dengan obat diuretik (mengeluarkan air kencing dan elektrolit), terapi ini biasanya diberikan dokter kepada penderita hipertensi dan jantung, terutama yang disertai bengkak akibat tertimbunnya cairan. Muntah-muntah yang lama dan hebat juga dapat menurunkan kadar natrium darah, diare apabila akut memang dapat menyebabkan hipernatremia tapi apabila berlangsung lama dapat mengakibatkan hiponatremia, kondisi darah yang terlalu asam (asidosis) baik karena gangguan ginjal maupun kondisi lain misalnya diabetes juga dapat menjadi penyebab hiponatremia. Akibat dari hiponatremia sendiri relatif sama dengan kondisi hipernatremia, seperti kejang, gangguan otot dan gangguan syaraf.

Disamping natrium, elektrolit lain yang penting adalah kalium. Fungsi kalium sendiri mirip dengan natrium, karena kedua elektrolit ini ibarat kunci dan anak kunci yang saling bekerja sama baik dalam mengatur keseimbangan osmosis sel, aktivitas saraf dan otot serta keseimbangan asam basa.

Penyebab utama dari hipernatremi:

1. Cedera kepala atau pembedahan saraf yang melibatkan kelenjar hipofisa

2. Gangguan dari elektrolit lainnya (hiperkalsemia dan hipokalemia)

3. Penggunaan obat (lithium, demeclocycline, diuretik)

4. Kehilangan cairan yang berlebihan (diare, muntah, demam, keringat berlebihan)

5. Penyakit sel sabit

6. Diabetes insipidus.

Penyebab umum hipernatremia meliputi:

1. Hipovolemik

Hipovolemik adalah penyebab paling umum hipernatremia.berlebihan kerugian air dari saluran kencing, yang mungkin disebabkan oleh glycosuria, atau diuretik osmotik lainnya. Pengeluaran air dari tubuh secara berlebih seperti berkeringat ekstrim maupun diare berat dapat menyebabkan hipernatremia2. Hypervolemic

Pengambilan cairan hipertonik (cairan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi daripada sisa tubuh) dapat menyebabkan hipernatremia. Hal ini jarang terjadi, walaupun bisa terjadi seperti setelah dilakukan resusitasi yang kuat di mana pasien menerima suatu volume besar dari larutan natrium bikarbonat terkonsentrasi. Menelan air laut juga menyebabkan hipernatremia karena air laut adalah hipertonik. Selain itu, keadaan penyakit seperti sindrom Conn atau Cushings Disease Mineralcorticoid juga dapat menyebabkan hipernatremia.

Jumlah kadar natrium normal dalam tubuh

Seorang peneliti dari New York yang bernama Dr. Lewis K Dahl menginformasikan, bahwa tubuh idealnya butuh sekitar 2 gr atau sendok teh garam per hari. Tapi, umumnya dalam kehidupan sehari-hari, kita justru mengkonsumsi garam yang mencapai 5 gr hingga 6 gr per hari atau bahkan lebih. Hal itu akan membuat ginjal bekerja keras untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan asam-basa agar sistem tubuh tak kacau dan tubuh tidak terganggu akibat kelebihan sodium.

Dengan tanpa mengkonsumsi garam dapur tubuh seseorang tidak akan kekurangan sodium dan natrium, karena kita dapat memperoleh garam alami dari makanan lain seperti sayur-sayuran dan hasil laut.

Makanan yang mengandung natrium

Kelebihan natrium pada tubuh manusia dapat menyebabkan kelebihan cairan, sehingga elektrolit ini dapat menyebabkan peningkatan dari tekanan darah dikarenakan fungsi jantung yang bekerja keras dalam memompakan cairan yang banyak. Tentunya sudah tidak asing lagi mungkin beberapa dari Anda sudah pernah mendengar kalau bagi yang menderita hipertensi adalah dengan mengurangi jumlah garam pada makanan Anda karena fungsi dari natrium yang sudah dijelaskan diatas.

Selain garam, natrium juga banyak terkandung dalam beberapa jenis makanan dan minuman yang Anda konsumsi sehari-hari diantaranya adalah:

Minuman bersoda

Soda itu mengandung suatu natrium bikarbonat, tentunya bagi Anda yang memiliki hipertensi dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi soda dalam jumlah yang banyak apalagi terlalu sering.

Makanan kaleng

Makanan kaleng mengandung natrium benzoat sebagai pengawet agar makanan kaleng ini dapat bertahan dalam waktu yang lama.

Ikan asin

Sudah pasti dalam pengawetannya ikan asin ini menggunakan garam dalam jumlah yang tidak sedikit, sehingga dianjurkan untuk mengurangi bahkan menghindari ikan asin pada pasien yang menderita hipertensi.

Minuman elektrolit

Minuman berelekrolit atau minuman isotonik di buat sedemikian rupa kaya akan elektrolit terutama natrium supaya lebih mudah diserap oleh tubuh dan menggantikan cairan yang hilang. Bagi penderita hipertensi sebaiknya mengurangi minuman.

Daging asap & sosis

Minuman berelekrolit atau minuman isotonik di buat sedemikian rupa kaya akan elektrolit terutama natrium supaya lebih mudah diserap oleh tubuh dan menggantikan cairan yang hilang. Bagi penderita hipertensi sebaiknya mengurangi minuman jenis ini.

Daging asap & sosis

Penyedap rasa, kecap, saus tomat & sambal, bumbu perendam, dan bumbu-bumbu penyedap lainnya ternyata mengandung tinggi natrium, sebaiknya Anda mengurangi jumlah pemakaian bumbu-bumbu ini bagi penderita hipertensi dalam jumlah banyak.

Makanan instan: bubur & mie

Memang beras dan tepung gandum dalam bentuk alamiah mengandung rendah sekali natrium, namun bila sudah diproses dalam bentuk kemasan akan mengandung tinggi sekali natrium baik berasal dari zat pengawet dan juga bumbu-bumbu untuk rasanya.

Patofisiologi

Hipernatremia terjadi ketika ada kehilangan air bersih atau keuntungan natrium dan mencerminkan terlalu sedikit air dalam kaitannya dengan jumlah natrium dan kalium tubuh. Dalam pandangan disederhanakan konsentrasi natrium serum (Na +) dapat dilihat sebagai fungsi dari total natrium tukar dan kalium dalam tubuh dan total air tubuh [4] Rumus dinyatakan di bawah ini.:

Na + = Na + tubuh total + K + tubuh total / total air tubuh

Akibatnya, hipernatremia hanya dapat berkembang sebagai hasil dari baik kehilangan air bebas atau keuntungan dari natrium atau kombinasi keduanya. Hipernatremia menurut definisi adalah keadaan hiperosmolalitas, karena natrium adalah kation ekstraseluler dominan dan zat terlarut. [5]

Osmolalitas plasma normal (POSM) terletak di antara 275 dan 290 mOsm / kg dan terutama ditentukan oleh konsentrasi garam natrium. (Dihitung plasma osmolalitas: 2 (Na) mEq / L + glukosa serum (mg / dL) / 18 + BUN (mg / dL) /2.8). Peraturan POSM dan konsentrasi natrium plasma dimediasi oleh perubahan dalam asupan air dan ekskresi air. Hal ini terjadi melalui 2 mekanisme:

Konsentrasi urin (melalui sekresi hipofisis dan efek ginjal dari antidiuretik arginin vasopressin hormon [AVP]) [6, 7]

Haus [8]

Dalam individu yang sehat, haus dan rilis AVP distimulasi oleh peningkatan osmolalitas cairan tubuh di atas ambang osmotik tertentu, yang kira-kira 280-290 mOsm / L dan dianggap sama jika tidak identik untuk kedua haus dan rilis AVP. Peningkatan osmolalitas menarik air dari sel-sel ke dalam darah, sehingga dehidrasi neuron tertentu di otak yang berfungsi sebagai osmoreseptor atau "reseptor tonisitas." Hal ini mendalilkan bahwa deformasi ukuran neuron mengaktifkan sel-sel ini (sehingga bertindak seperti mechanoreceptors). Pada stimulasi, mereka sinyal ke bagian lain dari otak untuk memulai haus dan rilis AVP, mengakibatkan peningkatan konsumsi air dan konsentrasi urin, cepat mengoreksi keadaan hypernatremic.

Konservasi dan ekskresi air oleh ginjal tergantung pada sekresi normal dan aksi AVP dan diatur sangat ketat. Stimulus untuk sekresi AVP adalah aktivasi osmoreseptor hipotalamus, yang terjadi ketika osmolalitas plasma mencapai batas tertentu (sekitar 280 mOsm / kg). Pada osmolalitas plasma bawah ambang batas ini, sekresi AVP ditekan ke tingkat rendah atau tidak terdeteksi. Rangsangan aferen lainnya, seperti penurunan efektif arteri volume darah, nyeri, mual, kecemasan, dan berbagai obat-obatan, juga dapat menyebabkan pelepasan AVP.

AVP disintesis dalam neuron magnoselular khusus yang sel tubuh yang terletak di inti supraoptik dan paraventrikular hipotalamus. Prohormon diproses dan diangkut ke bawah akson, yang berakhir di kelenjar hipofisis posterior. Dari sana, itu dikeluarkan sebagai hormon AVP aktif ke dalam sirkulasi dalam menanggapi stimulus yang tepat (hiperosmolalitas, hipovolemia).

AVP berikatan dengan reseptor V2 terletak pada membran basolateral dari sel-sel utama dari saluran koleksi ginjal. The mengikat ini G-protein coupled receptor memulai kaskade transduksi sinyal, menyebabkan fosforilasi aquaporin-2 dan translokasi dan penyisipan ke apikal (luminal) membran, menciptakan "saluran air" yang memungkinkan penyerapan air bebas dalam ini sebaliknya segmen air kedap sistem tubular

Haus

Haus merupakan mekanisme tubuh untuk meningkatkan konsumsi air dalam menanggapi defisit terdeteksi dalam cairan tubuh. Seperti sekresi AVP, haus dimediasi oleh peningkatan osmolalitas plasma efektif hanya 2-3%. Haus diduga dimediasi oleh osmoreseptor terletak di hipotalamus anteroventral. The osmotik rata-rata ambang haus sekitar 288-295 mOsm / kg. Mekanisme ini sangat efektif bahkan di negara-negara patologis di mana pasien tidak mampu berkonsentrasi urin mereka (diabetes insipidus) dan mengeluarkan jumlah berlebihan urin (10-15 L / d), hipernatremia tidak berkembang karena haus dirangsang dan cairan tubuh osmolalitas dipertahankan dengan mengorbankan polidipsia sekunder yang mendalam.

Mengembangkan hipernatremia hampir tidak mungkin jika respon haus utuh dan air yang tersedia. Dengan demikian, hipernatremia berkelanjutan dapat terjadi hanya ketika mekanisme haus terganggu dan asupan air tidak meningkatkan respon terhadap hiperosmolalitas atau ketika menelan air dibatasi.

Hipovolemia signifikan merangsang sekresi AVP dan haus. Penurunan tekanan darah hasil 20-30% di level AVP berkali-kali yang dibutuhkan untuk antidiuresis maksimal.

Negara Hypernatremic dapat diklasifikasikan sebagai defisit terisolasi air (yang umumnya tidak terkait dengan perubahan volume intravaskular), defisit cairan hipotonik, dan keuntungan natrium hipertonik.

Peraturan volume sel otak

Hipernatremia akut dikaitkan dengan penurunan cepat dalam intraseluler kadar air dan otak volume yang disebabkan oleh pergeseran osmotik air bebas keluar dari sel. Dalam waktu 24 jam, penyerapan elektrolit ke dalam kompartemen intraseluler hasil restorasi parsial volume otak. Fase kedua dari adaptasi, yang ditandai dengan peningkatan kadar zat terlarut organik intraseluler (akumulasi asam amino, poliol, dan methylamines), mengembalikan volume otak normal. Beberapa pasien menyelesaikan respon adaptif ini dalam waktu kurang dari 48 jam. Akumulasi zat terlarut intraselular menanggung risiko edema serebral selama rehidrasi. Respon sel otak untuk hipernatremia sangat penting. Lihat gambar di bawah ini.

Gejala

Gejala utama dari hipernatremia merupakan akibat dari kerusakan otak. Pada hipernatremia yang berat dapat menyebabkan kebingungan, kejang otot, kejang seluruh tubuh, koma, bahkan kematian.

Manifestasi klinis dari hipernatremia bisa halus, terdiri dari kelesuan, kelemahan, lekas marah, dan edema. Dengan peningkatan yang lebih berat dari tingkat natrium, kejang dan koma dapat terjadi.

Gejala berat biasanya karena elevasi akut konsentrasi natrium plasma di atas 158 mEq / L (Normal biasanya sekitar 135-145 mEq / L. Nilai di atas 180 mEq / L .Yang berhubungan dengan tingkat kematian tinggi, terutama pada orang dewasa. tingkat tinggi Namun seperti natrium jarang terjadi tanpa parah kondisi medis berdampingan. Diagnosis hipernatremia dapat ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya.

PengobatanTerapi hipernatremia adalah mengganti kehilangan cairan atau hentikan pemberian natrium pada kasus dengan pemberian natrium yang berlebihan. Karena adapatasi susunan saraf pusat terhadap pengerutan sel dank arena koreksi terlalu cepat dapat menyebabkan edema serebral yang berbahaya, hipernatremia kronik harus diatasi perlahan dan hati hati. Aturan umum dengan menggunakan rumusDefisit cairan = [(Na Plasma 140)/140] X Air tubuh total

Koreksi 50% deficit cairan dalam 12-24 jam pertama dan sisanya diberikan dalam satu hingga dua hari berikutnya. Pada hipernatremia akut deficit cairan harus diganti lebih cepat. Defisit air bersih dikalkulasi dengan memperkirakan air tubuh total dalam liter.

Memburuknya status neurologis selama pemberian cairan dapat menunjukkan terjadinya edema serebral dan membutuhkan reevaluasi segera dan pengehantian sementara cairan

Pemeriksaan darah atau air kemih tambahan dilakukan untuk mengetahui penyebab tingginya konsentrasi natrium. Jika penyebabnya telah ditemukan, bisa diobati secara lebih spesifik. Misalnya untuk diabetes insipidus diberikan hormon antidiuretik (vasopresin).

Contoh Kasus

Pria 76 tahun dengan penurunan kesadaran, selaput lendir kering, turgor kulit kurang, demam,takipnea dan tekanan darah 142/82 mmHg tanpa perubahan ortostatik. Kadar natrium serum 168 mmol per liter, dan berat badan 68 kg. Ditegakkan diagnosis hipernatremia yang disebabkan oleh deplesi air murni akibat kehilangan air insensible. Infus KAEN 4A ( Na+ 30, Cl- 30 mmol/L) direncanakan. Tatalaksana koreksi Na+ dalam 24 jam untuk menurunkan sampai 158 mmol/L,dengan harapan kesadaran membaik. Berapa jumlah dan laju pemberian KAEN 4A yang dibutuhkan?

Na+ cairan infus Na+ serum

Air tubuh + 1

30 168= -3.260%BB+ 141.80

Artinya 1 L KAEN 4A akan menurunkan Na+ plasma sebanyak kira-kira 3.2 mmol/L.

Tujuan terapi adalah menurunklan kadar natrium serum sebesar kira-kira 10 mmol per liter dalam 24 jam.

Oleh karena itu, dibutuhkan 3 liter KAEN 4A ( 10 : 3.2). Dengan 1.5 liter ditambahkan untuk mengganti kebutuhan rumatan, total diberikan 4.5 liter dalam 24 jam berikutnya.

Catatan: hipernatremia selalu menunjukkan dehidrasi.

KesimpulanNatrium adalah salah satu elektrolit yang amat dibutuhkan tubuh untuk menjaga metabolisme tubuh. Salah satu fungsi elektrolit ini adalah untuk kontraksi dan pergerakan manusia, dan juga untuk menjaga cairan tubuh karena fungsi dari natrium ini yang dapat menarik air.

Kelebihan natrium pada tubuh manusia dapat menyebabkan kelebihan cairan, sehingga elektrolit ini dapat menyebabkan peningkatan dari tekanan darah dikarenakan fungsi jantung yang bekerja keras dalam memompakan cairan yang banyak.

Hipernatremia atau hypernatraemia adalah sebuah gangguan elektrolit yang didefinisikan oleh tingkat natrium tinggi dalam darah. Hipernatremia ini umumnya tidak disebabkan oleh kelebihan natrium, melainkan dengan defisit relatif gratis air dalam tubuh. Pada hipernatremia, tubuh mengandung terlalu sedikit air dibandingkan dengan jumlah natrium. Konsentrasi natrium darah biasanya meningkat secara tidak normal jika kehilangan cairan melampaui kehilangan natrium, yang biasanya terjadi jika minum terlalu sedikit air.

DAFTAR PUSTAKA