Hiperemis Gravidarum 1
-
Upload
cherlie-marsya-fisnata-pitra -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
description
Transcript of Hiperemis Gravidarum 1
![Page 1: Hiperemis Gravidarum 1](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/5695cff61a28ab9b0290513d/html5/thumbnails/1.jpg)
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berat pada wanita
hamil, sehingga pekerjaan sehari-harinya terganggu dan keadaan umum menjadi
buruk. Hiperemesis gravidarum biasanya terjadi sebelum usia kehamilan 20
minggu sering terjadi pada kehamilan pertaim dan cendrung untuk terjadi lagi
pada kehamilan berikutnya.
Etiologi
Penyebab pasti hiperemesis gravidarum belum diketahui. Tidak ada bukti
bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan
biokomia. Beberapa faktor predisposisi hiperemesis gravidarum yaitu:
1. Faktor yang paling sering adalah primigravida, mola hidatidosa dan gemelli.
Pada mola hidatidosa dan gemelli diduga bahwa Hormon Chorionik
Gonadotropin (HCG) yang dibentuk berlebihan memegang peranan dalam
hiperemesis gravidarum.
2. Masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik
akibat kehamilan serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap
perubahan ini merupakan faktor organik.
3. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak juga disebut
sebagai salah satu faktor organik.
![Page 2: Hiperemis Gravidarum 1](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/5695cff61a28ab9b0290513d/html5/thumbnails/2.jpg)
4. Faktor psikologik memegang peranan penting pada penyakit ini.
Hiperemesis gravidarum sering terjadi pada wanita yang takut terhadap
kehamilan dan persalinan, rumah tangga yang retak, adanya gangguan
personal atau hysteria. Meski belum diketahui pasti hubungan psikologik
dengan hiperemesis gravidarum , tidak jarang dengan memberikan suasana
baru dapat membantu mengurangi frekuensi muntah.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa faktor lain yang berkitan dengan
peningkatan resiko terjadinya hiperemesis gravidarum seperti: umur ibu yang
masih muda, berat badan berlebih, nullipara, dan riwayat hiperemesis gravidarum
pada kehamilan sebelumnya.
Patofisiologi
Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari
meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester I.
Pengaruh fisiologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari susunan
syaraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi
pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan mutah dapat
berlangsung berbulan-bulan.
Hiperemesis gravidarum. ini dapat menghabiskan cadangan karbohidrat
dan lemak yang dipakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak
sempurna terjadilah ketosis. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan
cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi menyebabkan
hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini
![Page 3: Hiperemis Gravidarum 1](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/5695cff61a28ab9b0290513d/html5/thumbnails/3.jpg)
menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang dan
tertimbunnya zat metabolik yang toksik.
Gambaran Kfinis.
Menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalarn 3 tingkatan yaitu:
Stadium I : Terjadi muntah yang terus menerus, ibu lemah, nafsu makan
menurun, berat badan menurun, nyeri epigastrium, nadi >
100x/menit, tekanan darah sistole menurun, turgor menurun,
lidah mengering dan mata cekung.
Stadium II : Penderita tampak lemah dan apati, turgor menurun, lidah kering
dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadag
meningkat dan mata sedikit ikterik. Berat badan menurun,
tekanan darah turun, hemokonsentrasi, oliguria, serta aseton
dapat tercium dalam pemafasan dan dapat ditemukan dalam
urine.
Stadium III : Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran
menurun dari somnolen sampai koma. Bisa berakibat fatal
berupa terjadinya ensefalopati wernickke dengan gejala
nistagmus, diplopia dan perubahan mental
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan bila ditemukan pada kehamilan muda dan
muntah terus-menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun harus
dipikirkan pula kehamilan muda dengan penyebab lain seperti neoplasma,
![Page 4: Hiperemis Gravidarum 1](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/5695cff61a28ab9b0290513d/html5/thumbnails/4.jpg)
hipertiroidisme, gangguan saluran cerna, pielonefritis, infeksi keracunan dan
lain-lain.
Penatalaksanaan
Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum dengan jalan memberikan
penjelasan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologis,
berikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan hal yang
fisiologis pada kehamilan muda dan akan hilang kemudian.
1. Penggunaan obat-obatan
Dapat diberikan obat golongan sedatif seperti phenobarbital, vitamin B5
dan B6, intravena, anti histamin dan anti emetik.
2. Isolasi
Penderita dirawat dalam kamar yang terang dan perputaran udara yang
baik. Hanya dokter dan perawat yang masuk kamar penderita sampai
muntah berhent dan penderita mau makan.
3. Terapi Psikologik
Yakinkan penderita bahwa penyakitnya bisa disembuhkan dan hilangkan
rasa takut terhadap kehamilan.
4. Cairan Parenteral.
Untuk koreksi hipovolemia, elektrolit dan ketosis.
5. Penghentian kehamilan
Dipertimbangkan bila keadaan medik dan psikiatrik makin memburuk.
![Page 5: Hiperemis Gravidarum 1](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/5695cff61a28ab9b0290513d/html5/thumbnails/5.jpg)
Prognosa
Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum sangat
memuaskan. Namun demikian pada tingkat yang berat penyakit ini dapat
mengancam jiwa ibu dan janin.
![Page 6: Hiperemis Gravidarum 1](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082822/5695cff61a28ab9b0290513d/html5/thumbnails/6.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
1. Wibowo B, Soejoenas A. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu
Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta, 1999:
275-80
2. Cunningham F.G. Mac Donald, Gant. Gastrointestinal disorders, In
Williams Obstetrics 21 ed. Prentice Hall International inc, USA, 2001; 1275-6
3. Mochtar R. Hiperemesis Gravidarum. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan
Patologi. Edisi kedua. EGC, Jakarta, 1998; 195-7
4. Taber B. Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. EGC, Jakarta, 1994. 232-4