Hiperemis Gravidarum 1

8
HIPEREMESIS GRAVIDARUM Definisi Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berat pada wanita hamil, sehingga pekerjaan sehari-harinya terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Hiperemesis gravidarum biasanya terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu sering terjadi pada kehamilan pertaim dan cendrung untuk terjadi lagi pada kehamilan berikutnya. Etiologi Penyebab pasti hiperemesis gravidarum belum diketahui. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokomia. Beberapa faktor predisposisi hiperemesis gravidarum yaitu: 1. Faktor yang paling sering adalah primigravida, mola hidatidosa dan gemelli. Pada mola hidatidosa dan gemelli diduga bahwa Hormon Chorionik Gonadotropin

description

referat

Transcript of Hiperemis Gravidarum 1

Page 1: Hiperemis Gravidarum 1

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Definisi

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berat pada wanita

hamil, sehingga pekerjaan sehari-harinya terganggu dan keadaan umum menjadi

buruk. Hiperemesis gravidarum biasanya terjadi sebelum usia kehamilan 20

minggu sering terjadi pada kehamilan pertaim dan cendrung untuk terjadi lagi

pada kehamilan berikutnya.

Etiologi

Penyebab pasti hiperemesis gravidarum belum diketahui. Tidak ada bukti

bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan

biokomia. Beberapa faktor predisposisi hiperemesis gravidarum yaitu:

1. Faktor yang paling sering adalah primigravida, mola hidatidosa dan gemelli.

Pada mola hidatidosa dan gemelli diduga bahwa Hormon Chorionik

Gonadotropin (HCG) yang dibentuk berlebihan memegang peranan dalam

hiperemesis gravidarum.

2. Masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik

akibat kehamilan serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap

perubahan ini merupakan faktor organik.

3. Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak juga disebut

sebagai salah satu faktor organik.

Page 2: Hiperemis Gravidarum 1

4. Faktor psikologik memegang peranan penting pada penyakit ini.

Hiperemesis gravidarum sering terjadi pada wanita yang takut terhadap

kehamilan dan persalinan, rumah tangga yang retak, adanya gangguan

personal atau hysteria. Meski belum diketahui pasti hubungan psikologik

dengan hiperemesis gravidarum , tidak jarang dengan memberikan suasana

baru dapat membantu mengurangi frekuensi muntah.

Beberapa penelitian melaporkan bahwa faktor lain yang berkitan dengan

peningkatan resiko terjadinya hiperemesis gravidarum seperti: umur ibu yang

masih muda, berat badan berlebih, nullipara, dan riwayat hiperemesis gravidarum

pada kehamilan sebelumnya.

Patofisiologi

Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari

meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester I.

Pengaruh fisiologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari susunan

syaraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi

pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan mutah dapat

berlangsung berbulan-bulan.

Hiperemesis gravidarum. ini dapat menghabiskan cadangan karbohidrat

dan lemak yang dipakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak

sempurna terjadilah ketosis. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan

cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi menyebabkan

hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini

Page 3: Hiperemis Gravidarum 1

menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang dan

tertimbunnya zat metabolik yang toksik.

Gambaran Kfinis.

Menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalarn 3 tingkatan yaitu:

Stadium I : Terjadi muntah yang terus menerus, ibu lemah, nafsu makan

menurun, berat badan menurun, nyeri epigastrium, nadi >

100x/menit, tekanan darah sistole menurun, turgor menurun,

lidah mengering dan mata cekung.

Stadium II : Penderita tampak lemah dan apati, turgor menurun, lidah kering

dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadag

meningkat dan mata sedikit ikterik. Berat badan menurun,

tekanan darah turun, hemokonsentrasi, oliguria, serta aseton

dapat tercium dalam pemafasan dan dapat ditemukan dalam

urine.

Stadium III : Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran

menurun dari somnolen sampai koma. Bisa berakibat fatal

berupa terjadinya ensefalopati wernickke dengan gejala

nistagmus, diplopia dan perubahan mental

Diagnosis

Diagnosis dapat ditegakkan bila ditemukan pada kehamilan muda dan

muntah terus-menerus, sehingga mempengaruhi keadaan umum. Namun harus

dipikirkan pula kehamilan muda dengan penyebab lain seperti neoplasma,

Page 4: Hiperemis Gravidarum 1

hipertiroidisme, gangguan saluran cerna, pielonefritis, infeksi keracunan dan

lain-lain.

Penatalaksanaan

Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum dengan jalan memberikan

penjelasan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologis,

berikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan hal yang

fisiologis pada kehamilan muda dan akan hilang kemudian.

1. Penggunaan obat-obatan

Dapat diberikan obat golongan sedatif seperti phenobarbital, vitamin B5

dan B6, intravena, anti histamin dan anti emetik.

2. Isolasi

Penderita dirawat dalam kamar yang terang dan perputaran udara yang

baik. Hanya dokter dan perawat yang masuk kamar penderita sampai

muntah berhent dan penderita mau makan.

3. Terapi Psikologik

Yakinkan penderita bahwa penyakitnya bisa disembuhkan dan hilangkan

rasa takut terhadap kehamilan.

4. Cairan Parenteral.

Untuk koreksi hipovolemia, elektrolit dan ketosis.

5. Penghentian kehamilan

Dipertimbangkan bila keadaan medik dan psikiatrik makin memburuk.

Page 5: Hiperemis Gravidarum 1

Prognosa

Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis gravidarum sangat

memuaskan. Namun demikian pada tingkat yang berat penyakit ini dapat

mengancam jiwa ibu dan janin.

Page 6: Hiperemis Gravidarum 1

DAFTAR PUSTAKA

1. Wibowo B, Soejoenas A. Hiperemesis Gravidarum. Dalam: Ilmu

Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta, 1999:

275-80

2. Cunningham F.G. Mac Donald, Gant. Gastrointestinal disorders, In

Williams Obstetrics 21 ed. Prentice Hall International inc, USA, 2001; 1275-6

3. Mochtar R. Hiperemesis Gravidarum. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan

Patologi. Edisi kedua. EGC, Jakarta, 1998; 195-7

4. Taber B. Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. EGC, Jakarta, 1994. 232-4