hifa

3
Struktur Tubuh Jamur Tubuh jamur tersusun oleh sel-sel eukariotik yang memiliki dinding sel dan zat kitin. Zat kitin tersusun atas polisakarida yang mengandung nitrogen, bersifat kuat, tetapi fleksibel. Zat kitin pada jamur mirip dengan zat kitin yang ditemukan pada kerangka luar serangga atau Arthropoda lain. Fungi tidak memiliki klorofil, oleh karena itu fungi tergolong organisme heterotrof. Meskipun bersifat heterotrof, fungi tidak mencerna makanannya di dalam tubuh. Struktur Tubuh Jamur Sel-sel penyusun tubuh jamur makroskopis memanjang membentuk benang yang disebut hifa. Hifa bercabang cabang membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan membentuk tubuh buah. Hifa merupakan struktur menyerupai benang yang terdiri atas satu atau banyak sel yang dikelilingi dinding berbentuk pipa. Pada beberapa jenis jamur, hifa memiliki sekat-sekat antar sel yang disebut septa. Septa memiliki celah atau pori yang cukup besar sehingga organel sel dapat mengalir dan suatu sel ke sel lainnya. Sel jamur mengandung organel eukariotik, antara lain mitokondria, ribosom, dan inti sel (nukleus). Pada beberapa jenis jamur lainnya, hifa tidak memiliki sekat sehingga disebut asepta. Oleh karena tidak memiliki sekat, hifa jamur asepta merupakan massa sitoplasma yang panjang dan

description

zdczx

Transcript of hifa

Page 1: hifa

Struktur Tubuh JamurTubuh jamur tersusun oleh sel-sel eukariotik yang memiliki dinding sel dan zat kitin. Zat kitin tersusun atas polisakarida yang mengandung nitrogen, bersifat kuat, tetapi fleksibel. Zat kitin pada jamur mirip dengan zat kitin yang ditemukan pada kerangka luar serangga atau Arthropoda lain. Fungi tidak memiliki klorofil, oleh karena itu fungi tergolong organisme heterotrof. Meskipun bersifat heterotrof, fungi tidak mencerna makanannya di dalam tubuh.

Struktur Tubuh Jamur

Sel-sel penyusun tubuh jamur makroskopis memanjang membentuk benang yang disebut hifa. Hifa bercabang cabang membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan membentuk tubuh buah.Hifa merupakan struktur menyerupai benang yang terdiri atas satu atau banyak sel yang dikelilingi dinding berbentuk pipa. Pada beberapa jenis jamur, hifa memiliki sekat-sekat antar sel yang disebut septa. Septa memiliki celah atau pori yang cukup besar sehingga organel sel dapat mengalir dan suatu sel ke sel lainnya. Sel jamur mengandung organel eukariotik, antara lain mitokondria, ribosom, dan inti sel (nukleus). Pada beberapa jenis jamur lainnya, hifa tidak memiliki sekat sehingga disebut asepta. Oleh karena tidak memiliki sekat, hifa jamur asepta merupakan massa sitoplasma yang panjang dan mengandung ratusan hingga ribuan nukleus; disebut hifa senositik. Jumlah inti sel yang banyak merupakan hasil pembelahan inti sel yang berulang ulang tanpa disertai pembelahan sitoplasma.

Page 2: hifa

Hifa yang bercabang-cabang membentuk miselium memungkinkan terjadinya perluasan permukaan bidang absorpsi (penyerapan) sehingga sangat cocok sebagai alat penyerap nutrisi. Diperkirakan, 10 cm3 tanah organik yang subur dapat ditumbuhi hifa jamur berdiameter 10 µm sepanjang 1 km. Jamur yang hidup parasit pada organisme lain memiliki hifa yang termodifikasi menjadi haustorium. Haustorium adalah ujung hifa yang menembus jaringan inang dan berfungsi untuk menyerap sari makanan. Hifa pada sebagian miselium ada yang berdiferensiasi dan termodifikasi membentuk alat reproduksi untuk menghasilkan spora. Miselium yang menghasilkan spora disebutmiselium generatif.

Meskipun masing-masing hifa menunjukkan pertumbuhan apikal (yaitu meluas di ujungnya), tidak terus tumbuh hanya sebagai filamen tunggal - pada akhirnya akan cabang dan sebagai cabang menjadi semakin lama mereka juga akan cabang, seperti yang digambarkan dalam klip video ini dari jamur Biologi Sel Group yang berbasis di University of Edinburgh.

1. hifa bercabang diperlukan untuk kolonisasi efisien dan pemanfaatan substrat di mana jamur tumbuh.

2. cabang A muncul ketika sebuah PERTUMBUHAN POINT BARU dimulai di dinding lateral yang ada hifa - ini disertai dengan AKUMULASI vesikel.

3. Pembentukan Cabang hampir pasti melibatkan dinding enzim litik (model 1), karena cabang akan muncul melalui matang, daerah kaku dinding lateral hifa ini.

4. Cabang biasanya MEMPERPANJANG JAUH DARI SATU SAMA LAIN, mengisi kesenjangan antara hifa yang ada, karena mereka:

-. menanggapi gradien nutrisi - yang tumbuh dari daerah di mana nutrisi telah menjadi terbatas sekitar hifa yang ada, ke daerah-daerah di mana nutrisi lebih banyak

- Tumbuh jauh dari daerah yang telah menjadi staled oleh metabolisme oleh-produk dari hifa yang ada.

5. Tingkat hifa bercabang, yaitu kepadatan koloni jamur (jumlah cabang hifa terbentuk per satuan luas), secara langsung berkaitan dengan konsentrasi nutrisi dalam substrat atau pertumbuhan media:

- Koloni jarang bercabang (density hifa rendah) akan mengembangkan pada yang lemah substrat atau pertumbuhan media nutrisi

- Koloni padat bercabang akan mengembangkan pada substrat atau pertumbuhan media nutrisi kaya.