Hierarchy of Needs by Abraham H. Maslow

13
HIRARKI KEBUTUHAN OLEH ABRAHAM MASLOW PSIKOLOGI UMUM Drs. SETIA LENGKANA, S. P Oleh Kelompok V Kristi Manorek Lani Makaminang Masye Manahampi Wenty Hungan Enjelita Macpal Rolin Ndjariwu Novita Mamato Fidelia Ete Ofrida Goyugut Juneydy Ambar Fransisco Polandos

Transcript of Hierarchy of Needs by Abraham H. Maslow

Page 1: Hierarchy of Needs by Abraham H. Maslow

HIRARKI KEBUTUHAN OLEH ABRAHAM MASLOW

PSIKOLOGI UMUMDrs. SETIA LENGKANA, S. P

Oleh Kelompok V

Kristi ManorekLani MakaminangMasye Manahampi

Wenty HunganEnjelita MacpalRolin NdjariwuNovita Mamato

Fidelia EteOfrida GoyugutJuneydy Ambar

Fransisco Polandos

Page 2: Hierarchy of Needs by Abraham H. Maslow

ABRAHAM HAROLD MASLOW1908 – 1970

Page 3: Hierarchy of Needs by Abraham H. Maslow

Riwayat Hidup Abraham Maslow

Abrahan Maslow lahir pada tanggal 1 April 1908 di Brooklyn, New York. Dia adalah anak pertama dari tujuh bersaudara. Kedua orang tuanya adalah penganut agama Yahudi yang tidak berpendidikan, yang bermigrasi dari Rusia. Mereka sangat mengharapkan keberhasilan anak-anak mereka. Maka tidak mengherankan jika mereka memaksa anak-anak mereka untuk belajar dengan tekun. Hal ini membuat Maslow menjadi seorang yang pendiam dan kutu buku. Pribadinya yang seperti itu juga sangat dipengaruhi oleh kehidupan masa kecilnya yang dipenuhi dengan kesendirian/tanpa teman.

Semasa remaja ia mengagumi karya-karya para filsuf, seperti: Plato, Spinoza dan Alfred North Whitehead. Ia tumbuh menjadi seorang anak yang tekun belajar. Meskipun begitu, ia juga sempat bekerja sebagai pengantar koran dan bekerja di perusahaan milik keluarganya.

Dari ketekunannya itu, ia bisa kuliah di Universitas Wisconsin, tempat ia meneliti tingkah laku kera, ciri-ciri seksual serta sifat-sifat kuasa pada kera.

Pada tahun 1937-1951, ia menjadi staf pengajar di Brookly College. Pada tahun 1951, ia pergi ke Universitas Brandeis dan di tempat ini ia menjadi anggota tetap pada Laughlin Foundation di Menlo Park, California. Pada tempat ni pula ia mendapat jabatan dalam departemen psikologi di Bradeis serta bertemu dengan Kurt Goldstein yang memberikan ide tentang aktualisasi diri.

Page 4: Hierarchy of Needs by Abraham H. Maslow

Konsep Tentang Kepribadian

Abraham Maslow adalah seorang tokoh psikologi humanistik. Oleh karena itu, psikologi yang ia kembangkan lebih memusatkan perhatian pada masalah-masalah kemanusiaan.

Dalam hubungan dengan itu, teori kepribadian Maslow berhubungan dengan sifat terdalam dari pribadi manusia. Selain mempelajari perilaku yang nampak, perlu juga untuk mempelajari perilaku yang tidak nampak; mempelajari ketidaksadaran sekaligus kesadaran. Abraham Maslow memandang manusia sebagai pribadi yang mampu menentukan geraknya sendiri dan yang mempunyai kekuatandari alam untuk menetukan perilakunya. Jadi, manusia tidak ditentukan oleh kekuatan-kekuatan yang datang dari luar dirinya.

Pandangan Abraham Maslow tentang kepribadian juga berkaitan dengan kecenderungan manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Menurutnya, secara pribadi secara umum memiliki kebutuhan yang secara alamiah ada dalam diri manusia dan perlu untuk dipenuhi. Kebutuhan-kebutuhan dan potensi tersebut membentuk tingkatan-tingkatan yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain. Adapun, motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu di penuhi itu.

Abraham Maslow memusatkan perhatian pada manusia/pribadi dan pengalamannya. Oleh karena itu, pengalaman merupakan sumber dan sarana primer dalam mempelajari manusia. Selain itu, ia juga menaruh perhatian pada kualitas manusia, seperti daya kreatifitas dan aktualisasi diri. Perhatian dan penghargaan yang tinggi diberikan pada martabat manusia.

Page 5: Hierarchy of Needs by Abraham H. Maslow

Motivasi dan Kebutuhan Dasar

Individu adalah keseluruhan yang padu dan teratur. Seluruh pribadi manusia digerakkan oleh motivasi, bukan hanya sebagian dari pribadinya. Sebagian besar keinginan dan dorongan dalam diri seseorang saling berkaitan. Manusia dimotivasikan oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh spesies, tidak berubah dan berasal dari sumber genetis atau naluriah. Dengan demikian, kehidupan dan tingkah laku manusia sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh kebutuhan-kebutuhan dasar yang ada dalam dirinya. Kebutuhan-kebutuhan ini merupakan inti kodrat manusia yang dan mudah dikuasai oleh proses belajar dan kebiasaan manusia.

Kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut adalah: kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki dan akan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan akan aktualisasi diri, hasrat untuk tahu dan memahami, kebutuhan estetik dan kebutuhan akan pertumbuhan.

Adapun kondisi lingkungan sekitar dan keadaan sosial dalam masyarakat sangat mempengaruhi motivasi seseorang. kondisi-kondisi tersebut merupakan prasyarat bagi pemuasan kebutuhan dasar, yang meliputi antara lain kebebasan untuk berbicara, kebebasan untuk investigasi, kebebasan untuk mempertahankan diri, keadilan, kejujuran, kewajaran dan ketertiban.

Page 6: Hierarchy of Needs by Abraham H. Maslow

Hirarki Kebutuhan Manusia

Salah satu teori Abraham Maslow adalah teori tentang hierarchy of needs. Untuk merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada pada tingkat di bawahnya. Apabila kebutuhan yang satu telah terpenuhi, maka kebutuhan lain yang lebih tinggi menuntut untuk dipenuhi, demikian seterusnya.

Lima kebutuhan dasar tersebut, disusun mulai dari yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial, adalah:

Page 7: Hierarchy of Needs by Abraham H. Maslow

Kebutuhan-kebutuhan Fisiologi (The Physiological Needs)

Antara lain: kebutuhan akan sandang/pakaian, pangan/makanan, papan/rumah serta kebutuhan-kebutuhan biologi seperti: bernafas, beristirahat/tidur, membuang limbah (CO2, buang air besar/kecil) dan seks.

Page 8: Hierarchy of Needs by Abraham H. Maslow

Kebutuhan Akan Rasa Aman (The Safety Needs)

Setiap orang akan mencari keadaan aman, stabilitas dan perlindungan. Setiap orang ingin bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.

Page 9: Hierarchy of Needs by Abraham H. Maslow

Kebutuhan akan Rasa Cinta dan Rasa Memiliki (The Belongingness and Love needs)

Setiap orang mendambakan hubungan penuh kasih sayang dengan orang lain. Tanpa cinta, pertumbuhan dan perkembangan orang akan terhambat.

Setiap pribadi mulai merasa perlu untuk memiliki teman, seorang kekasih, anak-anak, hubungan kasih sayang/kebutuhan cinta dari lawan jenis, bahkan keterlibatan dalam masyarakat.

Contoh lain adalah keinginan dalam diri seseorang untuk menikah, memiliki keluarga, menjadi bagian dari masyarakat, menjadi anggota gereja, menjadi bagian dari satu kelompok.

Page 10: Hierarchy of Needs by Abraham H. Maslow

Kebutuhan Akan Penghargaan (The Esteem Needs)

Dalam tingkatan kebutuhan ini, setiap manusia menaruh perhatian besar pada pentingnya pemghargaan, penerimaan dan pengakuan dari orang lain terhadap dirinya.

Abraham Maslow membagi kebutuhan akan penghargaan ini dalam dua kategori, yakni:

penghargaan dari orang lain, meliputi ketenaran, kebanggaan, pengakuan, perhatian, bahkan apresiasi.

harga diri, meliputi: kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, prestasi, keahlian, dan kebebasan.

Page 11: Hierarchy of Needs by Abraham H. Maslow

Kebutuhan untuk Aktualisasi diri (The Needs for Self-Actualization)

Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang paling tinggi, kebutuhan ini menyangkut kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki setiap orang. Setiap orang harus berkembang sepenuhnya seusai dengan kemampuannya.

Ciri-ciri umum dari “pribadi yang unggul” adalah pribadi yang mampu melihat hidup secara jernih dan objektif, rendah hati, kreatif, spontan, integral, menghargai diri sendiri, percaya akan potensi diri, mampu menerima dan menguasai diri, mandiri.

Page 12: Hierarchy of Needs by Abraham H. Maslow

Penutup

Psikologi kepribadian menurut Abraham Maslow lebih menekankan pengenalan dan pengamatan secara lebih mendalam terhadap sifat dan unsur terdalam dari manusia. Dari sifat terdalam itu, tingkah laku dari individu-individu akan dapat diketahui secara lebih jelas dan mendalam.

Abraham maslow juga mengemukakan bahwa dalam diri setipa manusia terdapat potensi-potensi yang dapat membawa manusia menjadi pribadi yang unggul dalam hidupnya. Potensi-potensi ini juga dapat mempengaruhi dan menentukan tingkah laku dan hidup manusia.

Adapun, potensi-potensi tersebut berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan dasar yang ada dalam diri manusia, yang memotivasi manusia untuk bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang utuh dan matang.

Page 13: Hierarchy of Needs by Abraham H. Maslow

Daftar Pustaka

Goble, G. Frank, “MAZHAB KETIGA: Psikologi Humanistik Abraham Maslow”, Kanisius, Yogyakarta, 1987.

Walgito, Bimo, “Pengantar Psikologi Umum” Edisi IV, Andi, Yogyakarta, 2003, hlm, 78-70 dalam traktar Pengantar Psikologi oleh Petrus Suroto, SS.,MA

http://banyakmacam.blogspot.com/2006/05/teori-kepribadian-abraham-maslow.html