Hidup bermartabat bersama keluarga

13

Click here to load reader

Transcript of Hidup bermartabat bersama keluarga

Page 1: Hidup bermartabat bersama keluarga

Hidup bermartabat di dalam

keluarga

BAGUS UTOMO

08158830269

[email protected]

PEDULISKIZOFRENIA.ORG

Page 2: Hidup bermartabat bersama keluarga

Kilas balik

Kakak saya mengalami gejalaskizofrenia pertama kali tahun 1995.

Suatu hari dia pulang ke rumah denganketakutan sampai sembunyi di bawahkolong tempat tidur. Waktu itu saya tidakada, tapi menurut adik saya yang laki-lakisaking ketakutannya mulutnya pas bicarasampai berbuih. Ibu saya yg ada saat itulangsung menenangkan dia.

Page 3: Hidup bermartabat bersama keluarga

Keluarga sangat percaya klenikkarena itu kami langsung berfikir bahwa inimungkin masalah supranatural, kesurupanatau ketempelan. Dan bukan masalahgangguan jiwa, karena kakak saya bukantipe orang yang tertutup. Sebaliknya diabanyak teman, aktif dan humoris. Kayaknyanggak mungkin dia kena penyakit stress. Selain itu keluarga saya juga cenderungparanoid terhadap orang.

Page 4: Hidup bermartabat bersama keluarga

Dugaan kami

ada ilmu gaib dari kakek buyut ingin menitis keketurunannya, kerasukan arwah orang sakti, kakaksaya “ngelmu” dengan seorang temannya di bengkel kerja di kantor tapi nggak kuat menerimailmu tsb. Setelah beberapa tahun kemudian kami berganti-ganti pengobatan alternatif, baru munculskenario bahwa ini mungkin karena santet. Karenaparanormalnya mengatakan begitu. Ini cocok sekalidengan keparno-an kami.

Page 5: Hidup bermartabat bersama keluarga

Meski demikian sejak minggu-minggu awalmengalami gangguan, kakak saya sudahdibawa ke psikiater oleh orang tua saya.

Sayangnya tidak segera diikuti edukasi ttgpenyakit. Saya ingat bahwa kakak sayamerespon obat dengan baik dan tidak menolakdiajak ke psikiater. Sehingga kemajuannya saatberobat bagus, bahkan bisa kembali mengajar.

Page 6: Hidup bermartabat bersama keluarga

Sayangnya kami tidak tahu bahwa obatnya harus

dikonsumsi jangka panjang bahkan mungkinseumur hidup

Akibatnya setelah obatnya habis, kami tidak ajak konsultasi lagi ke

dokter. Dan dalam beberapa minggu kambuh lagi. Begitu berulang-

ulang sehingga kami merasa jangan-jangan memang pendekatan

medis tidak mampu lagi mampu menyembuhkan kakak saya. Dan

sudah saatnya ke pengobatan alternatif. Plus lagi banyak orang yg

menyarankan juga ke alternatif. Ini mengakibatkan penderitaan yg

panjang bagi kami.

Page 7: Hidup bermartabat bersama keluarga

Untungnya kami nggak merasa Aib. Bagi saya sendiri, dulu nggak sempet berpikir bahwa yg

dialami kakak saya memalukan. Mungkin ada sedikit, tapi

yang lebih dominan adalah perasaan bingung, kesal,

takutnya menghadapi situasi ini. Kalau ortu atau saudara

saya yang lain saya kurang tau bagaimana perasaan

mereka. Tapi kayaknya nggak jauh beda.

Page 8: Hidup bermartabat bersama keluarga

Situasi tempat tinggal masih kondusif.

Syukurnya keluarga kami tinggalnya di dekat kompleks perwira tinggi

ABRI. Jadi rumahnya besar-besar dan tidak terlalu peduli dengan

tetangga. Malah tadinya saya tau keluarga mereka yg suka

berantem. Eh, ternyata keluarga saya juga jadi ikutan sering

berantem karena dibuat bingung, kesal, sebel saling curiga oleh

gangguan skizofrenia yg dialami kakak saya. Setelah agak lama baru

saya tau bahwa pak jenderal tetangga saya, anak bungsunya juga

mengalami gangguan skizofrenia. Mungkin saja orang-orang

membicarakan keluarga saya, tapi prinsip saya silahkan ngomongin

asal saya tidak dengar.

Page 9: Hidup bermartabat bersama keluarga

Seandainya tahu lebih awal

bahwa ini sebuah gangguan otak

Secara umum keluarga kami pasti mendukung kakak saya.

Mencari informasi sebanyak mungkin

Website Kemenkes, Wikipedia, puskesmas dapat menjadi rujukan informasi

Memobilisasi sumberdaya jadi lebih fokus dan bijak.

Lebih cepat berdamai dengan penyakit – Ekspresi Emosi terkendali

Lebih merasa berdaya – Sense of control

Bisa berpikir logis – cost x benefit analysis

Menumbuhkan harapan baru – berorientasi pada kekuatan, potensi yg ada padaODGJ

Page 10: Hidup bermartabat bersama keluarga

Not all disabilities visible

Page 11: Hidup bermartabat bersama keluarga

Kami konsumen kesehatan jiwa

berharap layanan kesehatan jiwa

menjadi rujukan bagi keluarga

Orang Dengan Gangguan Jiwa,

bukannya Dokter Google

Page 12: Hidup bermartabat bersama keluarga

Membuka kado indahnyaDi penutup sebuah buku panduan keluarga ada kalimatbahwa pada akhirnya, salah satu kunci terpentingpendampingan adalah seni menjaga jarak. Ini senikehidupan yang harus kami semua tekuni sepanjang hidupbersama orang dengan skizofrenia. Akhirnya sayamemahami bahwa memenangkan perjuangan melawanskizofrenia nggak perlu menunggu semuanya sempurna. Dengan membentuk sikap menerima perbedaan danterus melanjutkan kehidupan kita sudah memenangkanperjuangan.

Page 13: Hidup bermartabat bersama keluarga

Terima Kasih