Hidrosfir
-
Upload
mega-nur-hesti-oktavia -
Category
Documents
-
view
16 -
download
0
description
Transcript of Hidrosfir
HIDROSFIR
Fungsi Air:
Menyimpan kalor dan memindahkan gaya
Membentuk dasar bumi
Sumber kehidupan
Mengatur pola cuaca
HIDROSFIR
Ion Utama:
Natrium (10.540 ppm)
Kalsium (15 ppm)
Klorida (18.980 ppm)
Bikarbonat (58 ppm)
HIDROSFIR
Distribusi Air (L/cm3) di permukaan bumi:
Air laut : 268,0
Air tawar : 0,1
Es : 4,5
Uap air : 0,003
HIDROSFIR
Polutan Air
Senyawa Organik (Alam/Sintesis)
Patogen
Senyawa Anorganik
Sedimen
Limbah Nuklir
Penyebab Panas
HIDROSFIR
Kualitas Air:
pH
Air laut : 8,1 – 8,4
Air tawar : 6,0 – 8,0
Oksigen Terlarut (DO)
Nilai DO umum : 6 – 9 ppm
Dipengaruhi oleh salinitas, ketinggian
dan suhu air
HIDROSFIR
Kebutuhan Oksigen Biokimia (BOD)
Nilai BOD umum : 1 – 2 ppm
Air bersih : < 0,5 ppm
Suhu
Bergantung pada perubahan cuaca
Kenaikan suhu:
Kerusakan ekologi
Konsentrasi DO berkurang
HIDROSFIR
Salinitas
Air laut : 33.000 – 36.000 ppm
Air tawar : hampir 0 ppm
Nutrien
Logam
Zat Padat Tersuspensi
Kerapatan Koliform:
Kandungan bakteri dalam air (Coli/100 mL)
POLUSI SENYAWA ORGANIK
1. Detergen Sintesis
Merujuk kepada senyawa pembersih
Komponen utama:
Surfaktan
Pengisi
Pemutih
Parfum
Zat anti penggumpal
Enzim
POLUSI SENYAWA ORGANIK
Struktur Molekul
Detergen
CH3(CH2)11-Bz-SO3-Na
Sabun
CH3(CH2)14-COO-Na
Berperan sebagai pengemulsi
Dalam air sadah sabun tidak bekerja baik,
karena sukar menghasilkan buih
POLUSI SENYAWA ORGANIK
Reaksi
2 C17H35COO-Na + Ca2+ Ca(C17H35COO)2 + 2 Na+
Mencuci menggunakan air sadah tidak efisien:
Sabun bereaksi dengan ion-ion dalam air
sadah membentuk endapan
Sabun digunakan untuk membersihkan
kotoran (surfaktan)
POLUSI SENYAWA ORGANIK
Penghilangan ion-ion dalam air sadah
menggunakan pengisi, karena akan mengikat
ion-ion tersebut dalam bentuk senyawa
kompleks larut
Senyawa pengisi umum:
Sodium tripolyphosphate (TPP), Na5P3O10 (efisien)
Sodium bikarbonat
Carboxymethylcellulose (CMC)
Natrium nitrilotriacetate (NTA), 3Na-N(CH3CO2)3
POLUSI SENYAWA ORGANIK
Eutrofikasi
Terdapatnya nutrien yang berlebih di dalam
lingkungan air
Mempercepat pertumbuhan alga
Disebabkan adanya senyawa pengisi
Jika tumbuhan alga mati:
DO habis digunakan
Perairan menjadi anaerobik
Menghasilkan gas H2S, NH3 dan tioalkohol
POLUSI SENYAWA ORGANIK
Kontrol Eutrofikasi
Menghilangkan senyawa fosfat sebelum
masuk perairan
Menambahkan aluminium sulfat
Mengontrol pertumbuhan alga (faktor
pembatas)
POLUSI SENYAWA ORGANIK
2. Pestisida
Kategori Target Contoh
Avisida Burung Ornitrol
Bakterisida Bakteria Basitrasin
Fungisida Fungi Dinoseb
Insektisida Serangga Paration
Larvisida Larva Zectran
Molusisida Ular Metaldehyde
Nematisida Cacing 1,3-dichloropropene
Rodentisida Tikus Warfarin
Herbisida Tumbuhan Paraquat
POLUSI SENYAWA ORGANIK
Penggunaan pestisida menyebabkan terjadi
masalah lingkungan:
Terjadi resistensi strain, pestisida tidak
efektif
Terjadi pencemaran lingkungan
POLUSI SENYAWA ORGANIK
Karakteristik Pestisida
Persisten
Beracun
Pestisida Umum
Dichloro diphenyl trichloroethane (DDT)
Waktu apruh 3 – 10 tahun
Larut baik dalam lemak
Tidak dapat dimetabolisme oleh organisma
Pemecahan:
Kontrol biologi
Teknik sterilisasi
Tanaman resisten
Kontrol hormon
Tarikan seks (sintesis feromon)
POLUSI SENYAWA ORGANIK
3. Produk Minyak:
Sumber utama pencemaran:
Tumpahan minyak
Sumber lain:
Penggunaan di industri
Operasi kapal
Kebocoran alam
Tambang lepas pantai
POLUSI SENYAWA ORGANIK
Interaksi air-minyak dalam tumpahan minyak:
Merupakan campuran yang kompleks
Mengandung 150-175 hidrokarbon
Setengahnya merupakan senyawa alifatik
Komposisi:
n-heksana
n-heptana
n-oktana
BTX, S, N, O, Fe, Ni, V, Cu
POLUSI SENYAWA ORGANIK
Proses yang terjadi selama terjadinya
tumpahan minyak:
Penguapan
Dispersi
Emulsifikasi
Koagulasi
Pelarutan
Oksidasi
POLUSI SENYAWA ORGANIK
POLUSI SENYAWA ORGANIK
Senyawa beracun dalam minyak:
Benzena
Toluena
Xylena
Naftalena
Fenantrena
POLUSI SENYAWA ORGANIK
Pengaruh tumpahan minyak:
Matinya organisma (plankton)
Matinya ikan, kerang dan kehidupan air
Radang paru/kebutaan pada anjing laut
Rusaknya sistem kedap ai bulu burung
Pengontrolan tumpahan minyak:
Penambahan detergen
Campuran minyak-detergen cenderung
lebih mudah terserap oleh hewan dan
tumbuhan air lebih bersifat racun
Penggunaan bakteri:
Me-metabolisme hidrokarbon:
CH3(CH2)3 + 3 O2 CH3(CH2)2C(OH)O + CO2 + 2 H2O
POLUSI SENYAWA ORGANIK
Kendala penggunaan bakteri:
Bakteri tidak mampu me-metabolisme
beberapa hidrokarbon yang terdapat dalam
minyak: hidrokarbon rantai bercabang
Fitoremediasi
Menggunakan tumbuhan untuk me-
metabolisme hidrokarbon
POLUSI SENYAWA ORGANIK
Term logam berat merujuk kepada sejumlah
unsur yang berbahaya bagi tumbuhan,
hewan dan/atau manusia.
Keracunan logam berat secara biokimia:
Logam Pb
Bersifat racun karena cenderung bereaksi
dengan gugus sulfihidril (-SH) dalam
molekul enzim:
2 -SH + Pb2+ -S-Pb-S + 2 H+
POLUSI LOGAM BERAT
Ikatan baru –S-Pb-S- bisa merubah
bentuk/struktur enzim menurunkan
kinerja enzim enzim tidak aktif.
Contoh:
Jika ion Pb berikatan dengan enzim yang
mengatur sintesis hemoglobin (Hb), maka
jumlah Hb dalam sel darah berkurang
Anemia
POLUSI LOGAM BERAT
Logam Hg
Ion Hg22+ bersifat sedikit racun, karena
membentuk endapan dengan ion klorida.
Ion Hg2+ bersifat racun, karena larut
dalam air, sehingga mudah memasuki
aliran darah dan ke dalam sel:
2 -SH + Hg2+ -S-Hg-S + 2 H+
POLUSI LOGAM BERAT
Meskipun berbahaya, ion Hg2+ mempunyai
resiko yang terbatas terhadap kesehatan
manusia:
Cenderung terakumulasi dalam liver dan
ginjal
Dikeluarkan melalui sekresi
POLUSI LOGAM BERAT
POLUSI LOGAM BERAT
Organo-Hg:
Sangat beracun
Berada dalam 2 bentuk:
metil merkuri (CH3Hg+)
dimetil merkuri ((CH3)2Hg+)
Terbentuk oleh bakteri methylcobalamin
HgCl2 CH3HgCl + Cl-
HgCl2 (CH3)2HgCl + Cl-
Kedua senyawa bersifat sangat beracun:
Larut dalam lemak
Tidak bisa dibuang melalui sistem eksresi
Mempunyai waktu paruh 2 bulan
Penyakit yang ditimbulkan:
Anemia, peradangan organ
Kerusakan sistem saraf pusat
Kerusakan ginjal, kematian
POLUSI LOGAM BERAT
Sumber:
Logam Pb:
Bahan bakar (TEL)
Industri cat
Industri baterai
Logam Hg:
Industri elektronik, pertambangan
Industri kertas, cat, farmasi, pertanian
POLUSI LOGAM BERAT
Kontrol polusi logam berat
Pengendapan:
Penambahan ion hidroksida/sulfida:
Pb2+(aq) + 2 OH- Pb(OH)2(s)
Pb2+(aq) + S2- Pb(OH)2(s)
Pengkompleksan:
Menggunakan EDTA:
Pb2+(aq) + EDTA Pb-EDTA(aq)
POLUSI LOGAM BERAT
POLUSI LOGAM BERAT
Kontrol polusi logam berat
Sementasi:
Menggunakan logam lebih aktif:
Cu2+(aq) + Fe (s) Fe2+ (aq) + Cu(s)
Proses Fisika:
filter karbon aktif
kromatografi penukar ion
membran osmosa balik (RO)
Logam lain selain logam berat juga dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan:
Melalui mekanisme mobilisasi:
proses logam tidak larut menjadi bentuk
larut
Contoh: logam Al
Dalam mineral:
Al2O3, Al2O3.x H2O, Al2O3.SiO2
POLUSI LOGAM LAIN
POLUSI LOGAM LAIN
Asam dalam tanah mengubah Al immobil
menjadi mobil (larut):
Al2O3(s) + 6 H+ (aq) 2 Al3+ (aq) + 3 H2O (aq)
Ion Al3+ (dalam bentuk Al(OH)2+) masuk ke
dalam akar tanaman mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan.
Pada manusia: menyebabkan Alzheimer
POLUSI SEDIMENTASI
Sedimen:
Material yang tidak larut yang dihasilkan
oleh erosi atau terbentuk dalam air
Sumber utama:
Erosi air:
Pertanian
Pertambangan
POLUSI SEDIMENTASI
Sumber utama:
Reaksi kimia di air:
CO2 (aq) + H2O (l) H+ (aq) + HCO3- (aq)
Ca2+ (aq) + 2 HCO3- (aq) CaHCO3 (s)
Aktivitas bakteri di air:
4 Fe2+(aq) + 4 H+
(aq) + O2 (aq) 4 Fe3+(aq) + 2 H2O(aq)
Fe3+(aq) + 3 H2O(aq) 4 Fe(OH)3(s) + 3 H+
(aq)
POLUSI SEDIMENTASI
Sumber utama:
Aktivitas manusia:
5 Ca2+(aq) + OH-
(aq) + 3 PO43-
(aq) Ca5OH(PO4)3 (s)
Sedimen mencemari lingkungan:
Mengurangi jumlah sinar matahari yang
diterima mengancam kelangsungan hidup
Menyumbat aliran air mengancam kegiatan
transportasi