hidrosepalus dokumen

35
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidrosefalus berasal dari kata hidro yang berarti air dan chepalon yang berarti kepala. Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan serebrospinal (CSS) secara aktif yang menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihan pada satu atau lebih ventrikel atau ruang subarachnoid. Keadaan ini disebabkan oleh karena terdapat ketidak seimbangan antara produksi dan absorpsi dari CSS. Bila akumulasi CSS yang berlebihan terjadi diatas hemisfer serebral, keadaan ini disebut higroma subdural atau koleksi cairan subdural. Pada kasus akumulasi cairan yang berlebihan terjadi pada sistem ventrikuler,keadaan ini disebut sebagai hidrosefalus internal. Selain itu beberapa lesi intrakranial menyebabkan peninggian TIK, namun tidak sampai menyebabkan hidrosefalus. Peninggian volume CSS tidak ekivalen dengan hidrosefalus, ini juga terjadi pada atrofi serebral. Secara keseluruhan, insiden dari hidrosefalus diperkirakan mendekati 1 : 1000. sedangkan insiden hidrosefalus kongenital bervariasi untuk tiap-tiap populasi yang berbeda. Hershey BL mengatakan kebanyakan hidrosefalus pada anak-anak adalah kongenital yang biasanya sudah tampak pada masa bayi. Jika hidrosefalus tampak setelah umur 6 bulan biasanya bukan oleh karena kongenital. Mujahid Anwar dkk mendapatkan 40 – 50% bayi dengan perdarahan intraventrikular derajat 3 dan 4 mengalami hidrosefalus. Pongsakdi Visudiphan dkk pada penelitiannya mendapatkan 36 dari 49 anak-anak dengan meningitis TB mengalami hidrosefalus, dengan catatan 8 anak dengan hidrosefalus obstruktif dan 26 anak dengan hidrosefalus komunikans. Hidrosefalus yang terjadi sebagai komplikasi meningitis bakteri dapat dijumpai pada semua usia, tetapi lebih sering pada bayi daripada anak-anak. B.Rumusan Masalah 1.apa itu Hidrocepalus 2. Bagaimana Etiologinya?

description

neurologi dan keperaatan maternitas

Transcript of hidrosepalus dokumen

23

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangHidrosefalus berasal dari kata hidro yang berarti air dan chepalon yang berarti kepala. Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan serebrospinal (CSS) secara aktif yang menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihan pada satu atau lebih ventrikel atau ruang subarachnoid. Keadaan ini disebabkan oleh karena terdapat ketidak seimbangan antara produksi dan absorpsi dari CSS. Bila akumulasi CSS yang berlebihan terjadi diatas hemisfer serebral, keadaan ini disebut higroma subdural atau koleksi cairan subdural. Pada kasus akumulasi cairan yang berlebihan terjadi pada sistem ventrikuler,keadaan ini disebut sebagai hidrosefalus internal. Selain itu beberapa lesi intrakranial menyebabkan peninggian TIK, namun tidak sampai menyebabkan hidrosefalus. Peninggian volume CSS tidak ekivalen dengan hidrosefalus, ini juga terjadi pada atrofi serebral. Secara keseluruhan, insiden dari hidrosefalus diperkirakan mendekati 1 : 1000. sedangkan insiden hidrosefalus kongenital bervariasi untuk tiap-tiap populasi yang berbeda. Hershey BL mengatakan kebanyakan hidrosefalus pada anak-anak adalah kongenital yang biasanya sudah tampak pada masa bayi. Jika hidrosefalus tampak setelah umur 6 bulan biasanya bukan oleh karena kongenital. Mujahid Anwar dkk mendapatkan 40 50% bayi dengan perdarahan intraventrikular derajat 3 dan 4 mengalami hidrosefalus. Pongsakdi Visudiphan dkk pada penelitiannya mendapatkan 36 dari 49 anak-anak dengan meningitis TB mengalami hidrosefalus, dengan catatan 8 anak dengan hidrosefalus obstruktif dan 26 anak dengan hidrosefalus komunikans. Hidrosefalus yang terjadi sebagai komplikasi meningitis bakteri dapat dijumpai pada semua usia, tetapi lebih sering pada bayi daripada anak-anak.

B.Rumusan Masalah1.apa itu Hidrocepalus2. Bagaimana Etiologinya?3. Bagaimana Patofisiologinya?4. Bagaimana Asuhan keperawatan Pada Hidrosepalus?

BAB IIPENDAHULUAN

ANATOMI FISIOLOGIa.Struktur anatomi yang berkaitan dengan hidrosefalus, yaitu bangunan-bangunan dimana CSS berada. Sistem ventrikel otak dan kanalis sentralis.1. Ventrikel lateralisAda dua, terletak didalam hemispherii telencephalon. Kedua ventrikel lateralis berhubungan denga ventrikel III (ventrikel tertius) melalui foramen interventrikularis (Monro).2. Ventrikel III (Ventrikel Tertius)Terletak pada diencephalon. Dinding lateralnya dibentuk oleh thalamus dengan adhesio interthalamica dan hypothalamus. Recessus opticus dan infundibularis menonjol ke anterior, dan recessus suprapinealis dan recessus pinealis ke arah kaudal. Ventrikel III berhubungan dengan ventrikel IV melalui suatu lubang kecil, yaitu aquaductus Sylvii (aquaductus cerebri).3. Ventrikel IV (Ventrikel Quartus)Membentuk ruang berbentuk kubah diatas fossa rhomboidea antara cerebellum dan medulla serta membentang sepanjang recessus lateralis pada kedua sisi. Masing-masing recessus berakhir pada foramen Luschka, muara lateral ventrikel IV. Pada perlekatan vellum medullare anterior terdapat apertura mediana Magendie.4. Kanalis sentralis medula oblongata dan medula spinalisSaluran sentral korda spinalis: saluran kecil yang memanjang sepanjang korda spinalis, dilapisi sel-sel ependimal. Diatas, melanjut ke dalam medula oblongata, dimana ia membuka ke dalam ventrikel IV.

A.DEFINISIHIDROSEFALUSHidrosefalusadalah akumulasi cairan serebro spinal dalam ventrikel serebral, ruang subarachnoid atau ruang subdural (Suriadi dan Yuliani, 2001).Hidrosefalusmerupakan keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebro spinalis tanpa atau dengan tekanan intracranial yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya cairan serebro spinal (Ngastiyah,2007).Hidrosefalusmerupakansindroma klinis yang dicirikan dengan dilatasi yang progresif pada system ventrikuler cerebral dan kompresi gabungan dari jaringan jaringan serebral selama produksi CSF berlangsung yang meningkatkan kecepatan absorbsi oleh vili arachnoid. Akibat berlebihannya cairan serebrospinalis dan meningkatnya tekanan intrakranial menyebabkan terjadinya peleburan ruang ruang tempat mengalirnya liquor (Mualim, 2010)Hidrosefalus berasal dari kata hidro yang berarti air dan chepalon yang berarti kepala. Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan serebrospinal (CSS) secara aktif yang menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihan pada satu atau lebih ventrikel atau ruang subarachnoid. Keadaan ini disebabkan oleh karena terdapat ketidak seimbangan antara produksi dan absorpsi dari CSS.Bila akumulasi CSS yang berlebihan terjadi diatas hemisfer serebral, keadaan ini disebut higroma subdural atau koleksi cairan subdural.Pada kasus akumulasi cairan yang berlebihan terjadi pada sistem ventrikuler,keadaan ini disebut sebagai hidrosefalus internal. Selain itu beberapa lesi intrakranial menyebabkan peninggian TIK, namun tidak sampai menyebabkan hidrosefalus. Peninggian volume CSS tidak ekivalen dengan hidrosefalus, ini juga terjadi pada atrofi serebral.Hidrosefalus sebagai kesatuan klinik dibedakan oleh tiga faktor:a).peninggian tekanan intraventrikuler,b).penambahan volume CSS,c).dilatasi rongga CSS.Secara keseluruhan,insiden dari hidrosefalus diperkirakan mendekati 1 : 1000. sedangkan insiden hidrosefalus kongenital bervariasi untuk tiap-tiap populasi yang berbeda. Hershey BL mengatakan kebanyakan hidrosefalus pada anak-anak adalah kongenital yang biasanya sudah tampak pada masa bayi. Jika hidrosefalus tampak setelah umur 6 bulan biasanya bukan oleh karena kongenital. Mujahid Anwar dkk mendapatkan 4050% bayi dengan perdarahan intraventrikular derajat 3 dan 4 mengalami hidrosefalus.Hidrocefalus adalah penumpukan cairan serebrospinal secara berlebih di dalam rongga ventrikulus otak dan paling sering terjadi pada neonatus.kowalak,2011B. KLASIFIKASI HIDROCHEPALUSHidrosefalus dapat diklasifikasikan atas beberapa hal, antara lain :1. Berdasarkan Anatomi / tempat obstruksi CSS1. Hidrosefalus tipe obstruksi / non komunikansTerjadi bila CSS otak terganggu (Gangguan di dalam atau pada sistem ventrikel yang mengakibatkan penyumbatan aliran CSS dalam sistem ventrikel otak),yang kebanyakan disebabkan oleh kongenital : stenosis akuaduktus Sylvius (menyebabkan dilatasi ventrikel lateralis dan ventrikel III. Ventrikel IV biasanya normal dalam ukuran dan lokasinya). Yang agak jarang ditemukan sebagai penyebab hidrosefalus adalah sindrom Dandy-Walker, Atresia foramen Monro, malformasi vaskuler atau tumor bawaan. Radang (Eksudat, infeksi meningeal). Perdarahan/trauma (hematoma subdural). Tumor dalam sistem ventrikel (tumor intraventrikuler, tumor parasellar, tumor fossa posterior).2. Hidrosefalus tipe komunikansJarang ditemukan. Terjadi karena proses berlebihan atau gangguan penyerapan (Gangguan di luar sistem ventrikel).3. perdarahan akibat trauma kelahiran menyebabkan perlekatan lalu menimbulkan blokade villi arachnoid.4. Radang meningeal5. Kongenital :- Perlekatan arachnoid/sisterna karena gangguan pembentukan.- Gangguan pembentukan villi arachnoid- Papilloma plexus choroideus

C. ETIOLOGIA. Tipe obstruksia. Kongenital1.Stenosis akuaduktus serebriMempunyai berbagai penyebab. Kebanyakan disebabkan oleh infeksi atau perdarahan selama kehidupan fetal; stenosis kongenital sejati adalahsangat jarang. (Toxoplasma/T.gondii, Rubella/German measles, X-linked hidrosefalus).2.Sindrom Dandy-WalkerMalformasi ini melibatkan 2-4% bayi baru lahir dengan hidrosefalus. Etiologinya tidak diketahui. Malformasi ini berupa ekspansi kistik ventrikel IV dan hipoplasia vermis serebelum. Hidrosefalus yang terjadi diakibatkan oleh hubungan antara dilatasi ventrikel IV dan rongga subarachnoid yang tidak adekuat; dan hal ini dapat tampil pada saat lahir, namun 80% kasusnya biasanya tampak dalam 3 bulan pertama. Kasus semacam ini sering terjadi bersamaan dengan anomali lainnya seperti agenesis korpus kalosum, labiopalatoskhisis, anomali okuler,anomali jantung, dan sebagainya.3.Malformasi Arnold-ChiariAnomali kongenital yang jarang dimana 2 bagian otak yaitu batang otak dan cerebelum mengalami perpanjangan dari ukuran normal dan menonjol keluar menuju canalis spinalis4.Aneurisma vena GaleniKerusakan vaskuler yang terjadi pada saat kelahiran,tetapi secara normal tidak dapat dideteksi sampai anak berusia beberapa bulan. Hal ini terjadi karena vena Galen mengalir di atas akuaduktus Sylvii, menggembung dan membentuk kantong aneurisma. Seringkali menyebabkan hidrosefalus.5.HidrancephalySuatu kondisi dimana hemisfer otak tidak ada dan diganti dengan kantong CSS.b. Didapat (Acquired)1.Stenosis akuaduktus serebri (setelah infeksi atau perdarahan)infeksi oleh bakteri Meningitis , menyebabkan radang pada selaput (meningen) di sekitar otak dan spinal cord. Hidrosefalus berkembang ketika jaringan parut dari infeksi meningen menghambat aliran CSS dalam ruang subarachnoid, yang melalui akuaduktus pada sistem ventrikel atau mempengaruhi penyerapan CSS dalam villi arachnoid. Jika saat itu tidak mendapat pengobatan, bakteri meningitis dapat menyebabkan kematian dalam beberapa hari. Tanda-tanda dan gejala meningitis meliputi demam, sakit kepala, panas tinggi, kehilangan nafsu makan, kaku kuduk. Pada kasus yang ekstrim, gejala meningitis ditunjukkandengan muntah dan kejang. Dapat diobati dengan antibiotik dosis tinggi.2.Herniasi tentorial akibat tumor supratentorial3.Hematoma intraventrikulerJika cukup berat dapat mempengaruhi ventrikel, mengakibatkan darah mengalir dalam jaringan otak sekitar dan mengakibatkan perubahan neurologis.Kemungkinan hidrosefalus berkembang disebabkan oleh penyumbatan atau penurunan kemampuan otak untuk menyerap CSS.4.Tumor (ventrikel, regio vinialis, fosa posterior)Sebagian besar tumor otak dialami oleh anak-anak pada usia 5-10 tahun. 70% tumor ini terjadi dibagian belakang otak yang disebut fosa posterior. Jenis laindari tumor otakyang dapat menyebabkan hidrosefalus adalah tumor intraventrikuler dan kasus yang sering terjadi adalah tumor plexus choroideus (termasuk papiloma dan carsinoma). Tumor yang berada dibagian belakang otak sebagian besar akanmenyumbat aliran CSS yang keluar dari ventrikel IV. Pada banyak kasus, cara terbaik untuk mengobati hidrosefalus yang berhubungan dengan tumor adalahmenghilangkan tumor penyebab sumbatan.5.Abses/granuloma6.Kista arakhnoidKista adalah kantung lunak atau lubang tertutup yang berisi cairan. Jika terdapat kista arachnoid maka kantung berisi CSS dan dilapisi dengan jaringan pada membran arachnoid. Kista biasanya ditemukan pada anak-anak dan berada pada ventrikel otak atau pada ruang subarachnoid. Kista subarachnoid dapat menyebabkan hidrosefalus non komunikans dengan cara menyumbat aliran CSS dalam ventrikel khususnya ventrikel III. Berdasarkan lokasi kista, dokter bedah saraf dapat menghilangkan dinding kista dan mengeringkan cairan kista. Jika kista terdapat pada tempat yang tidak dapat dioperasi (dekat batang otak), dokter dapat memasang shunt untuk mengalirkan cairan agar bisa diserap. Hal ini akan menghentikan pertumbuhan kista dan melindungi batang otak.3. Berdasarkan UsiaHidrosefalus tipe kongenital / infantil ( bayi )Hidrosefalus tipe juvenile / adult ( anak-anak / dewasa )Selain pembagian berdasarkan anatomi, etiologi, dan usia, terdapat juga jenis Hidrosefalus Tekanan Normal; sesuai konvensi,sindroma hidrosefalik termasuk tanda dan gejala peninggian TIK, seperti kepala yang besar dengan penonjolan fontanel. Akhir-akhir ini, dilaporkan temuan klinis hidrosefalus yang tidak bersamaan dengan peninggian TIK. seseorang bisa didiagnosa mengalami hidrosefalus tekanannormal jika ventrikel otaknya mengalami pembesaran, tetapi hanya sedikit atau tidak ada peningkatan tekanan dalam ventrikel. Biasanya dialami oleh pasien usia lanjut, dan sebagian besar disebabkan aliran CSS yang terganggu dan compliance otak yang tidak normal.Pada dewasa dapat timbul hidrosefalus tekanan normal akibat dari :a).Perdarahan subarachnoid, b).meningitis, c).trauma kepala, dand).idiopathic.Dengan trias gejala :a).gangguan mental (dementia), b).gangguan koordinasi (ataksia),c).gangguan kencing (inkontinentia urin).Faktor risiko yang berkaitan dengan hidrosefalus pada bayi :Infeksi Intrauteri, perdarahan intrakranial akibat trauma lahir atau prematuritas.D. PATOFISIOLOGI / PATHWAYJika terdapat obstruksi pada system ventrikuler atau pada ruangan subarachnoid, ventrikel serebral melebar, menyebabkan permukaan ventrikuler mengkerut dan merobek garis ependymal.White mater dibawahnya akan mengalami atrofi dan tereduksi menjadi pita yang tipis. Pada gray matter terdapat pemeliharaan yang bersifat selektif, sehingga walaupun ventrikel telah mengalami pembesaran gray matter tidak mengalami gangguan. Proses dilatasi itu dapat merupakan proses yang tiba tiba / akut dan dapat juga selektif tergantung pada kedudukan penyumbatan. Proses akut itu merupakan kasus emergency. Pada bayi dan anak kecil sutura kranialnya melipat dan melebar untuk mengakomodasi peningkatan massa cranial. Jika fontanela anterior tidak tertutup dia tidak akan mengembang dan terasa tegang pada perabaan.Stenosis aquaductal (Penyakit keluarga / keturunan yang terpaut seks) menyebabkan titik pelebaran pada ventrikel lateral dan tengah, pelebaran ini menyebabkan kepala berbentuk khas yaitu penampakan dahi yang menonjol secara dominan (dominan Frontal blow). Syndroma dandy walkker akan terjadi jika terjadi obstruksi pada foramina di luar pada ventrikel IV. Ventrikel ke IV melebar dan fossae posterior menonjol memenuhi sebagian besar ruang dibawah tentorium. Klein dengan type hidrosephalus diatas akan mengalami pembesaran cerebrum yang secara simetris dan wajahnya tampak kecil secara disproporsional.Pada orang yang lebih tua, sutura cranial telah menutup sehingga membatasi ekspansi masa otak, sebagai akibatnya menujukkan gejala : Kenailkan ICP sebelum ventrikjel cerebral menjadi sangat membesar. Kerusakan dalam absorbsi dan sirkulasi CSF pada hidrosephalus tidak komplit. CSF melebihi kapasitas normal sistim ventrikel tiap 6 8 jam dan ketiadaan absorbsi total akan menyebabkankematian.Pada pelebaran ventrikular menyebabkan robeknya garis ependyma normal yang pada didning rongga memungkinkan kenaikan absorpsi. Jika route kolateral cukup untuk mencegah dilatasi ventrikular lebih lanjut maka akan terjadi keadaan kompensasi.

PATHWAAY

E. MANIFESTASI KLINISa. Gambaran klinis pada permulaan adalah pembesaran tengkorakyang disusul oleh gangguan neurologik akibat tekanan likuor yang meningkat yang menyebabkan hipotrofi otak. Hidrosefalus pada bayi (sutura masih terbuka pada umur kurang dari 1 tahun) didapatkan gambaran :Kepala membesarSutura melebarFontanella kepala prominenMata kearah bawah (sunset phenomena)Nistagmus horizontalPerkusi kepala : cracked pot sign atau seperti semangka masak.Ukuran rata-rata lingkar kepalaLahirUmur 3 bulan35 cmUmur 6 bulan41 cmUmur 9 bulan46 cmUmur 12 bulan47 cmUmur 18 bulan48,5 cmb. Gejala pada anak-anak dan dewasa:1. Sakit kepala2. Kesadaran menurun3. Gelisah4. Mual, muntah5. Hiperfleksi seperti kenaikan tonus anggota gerak6. Gangguan perkembangan fisik dan mental6.Papil edema; ketajaman penglihatan akan menurun dan lebih lanjut dapat mengakibatkan kebutaan bila terjadi atrofi papila N.II. Tekanan intrakranial meninggi oleh karena ubun-ubun dan sutura sudah menutup, nyeri kepala terutama di daerah bifrontal dan bioksipital. Aktivitas fisik dan mental secara bertahap akan menurun dengan gangguan mental yang sering dijumpai seperti : respon terhadap lingkungan lambat, kurang perhatian tidak mampu merencaanakan aktivitasnya.

F.KOMPLIKASIHIDROSEFALUS1. Peningkatan tekanan intrakranial2. Kerusakan otak3. Infeksi:septikemia,endokarditis,infeksiluka,nefritis,meningitis,ventrikulitis,abses otak.4. Shunt tidak berfungsi dengan baik akibat obstruksi mekanik.5. Hematomi subdural, peritonitis,adses abdomen, perporasi organ dalam rongga abdomen,fistula,hernia, dan ileus.6. Kematian.7. malnutrisi8. Retradasi mental9. herniasi otak

G.PEMERIKSAAN PENUNJANGHIDROSEFALUS1. Pemeriksaan fisik:Pengukuran lingkaran kepala secara berkala. Pengukuran ini penting untuk melihat pembesaran kepala yang progresif atau lebih dari normal2. TransiluminasiPemeriksaan darah:Tidak ada pemeriksaan darah khusus untuk hidrosefalusPemeriksaan cairan serebrospinal:Analisa cairan serebrospinal pada hidrosefalus akibat perdarahan atau meningitis untuk mengetahui kadar protein dan menyingkirkan kemungkinan ada infeksi sisa3. Pemeriksaan radiologi:oX-foto kepala: tampak kranium yang membesar atau sutura yang melebar.oUSG kepala: dilakukan bila ubun-ubun besar belum menutup.oCT Scan kepala: untuk mengetahui adanya pelebaran ventrikel dan sekaligus mengevaluasi struktur-struktur intraserebral lainnya

H.PENTALAKSANAAN MEDISHIDROSEFALUS1.PencegahanUntuk mencegah timbulnya kelainan genetic perlu dilakukan penyuluhan genetic, penerangan keluarga berencana serta menghindari perkawinan antar keluarga dekat. Proses persalinan/kelahirandiusahakan dalam batas-batas fisiologik untuk menghindari trauma kepala bayi. Tindakan pembedahan Caesar suatu saat lebih dipilih dari pada menanggung resiko cedera kepala bayi sewaktu lahir.2.Terapi MedikamentosaHidrosefalus dewngan progresivitas rendah dan tanpa obstruksi pada umumnya tidak memerlukan tindakan operasi. Dapat diberi asetazolamid dengan dosis 25 50 mg/kg BB. Pada keadaan akut dapat diberikan menitol. Diuretika dan kortikosteroid dapat diberikan meskipun hasilnya kurang memuaskan. Pemberian diamox atau furocemide juga dapat diberikan. Tanpa pengobatan pada kasus didapat dapat sembuh spontan 40 50 % kasus.3.Pembedahan :Tujuannya untuk memperbaiki tempat produksi LCS dengan tempat absorbsi. Misalnya Cysternostomy pada stenosis aquadustus. Dengan pembedahan juga dapat mengeluarkan LCS kedalam rongga cranial yang disebut :a.Ventrikulo Peritorial Shuntb.Ventrikulo Adrial ShuntUntuk pemasangan shunt yang penting adalajh memberikan pengertian pada keluarga mengenai penyakit dan alat-alat yang harus disiapkan (misalnya : kateter shunt obat-obatan darah) yang biasanya membutuhkan biaya besar.Pemasangan pintasan dilakukan untuk mengalirkan cairan serebrospinal dari ventrikel otak ke atrium kanan atau ke rongga peritoneum yaitu pintasan ventrikuloatrial atau ventrikuloperitonial.Pintasan terbuat dari bahan bahansilikon khusus, yang tidak menimbulkan raksi radang atau penolakan, sehingga dapat ditinggalkan di dalam yubuh untuk selamanya. Penyulit terjadi pada 40-50%, terutama berupa infeksi, obstruksi, atau dislokasi.4.TerapiPada dasarnya ada 3 prinsip dalam pengobatan hidrosefalus, yaitu :a) mengurangi produksi CSSb) Mempengaruhi hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat absorbsic) Pengeluaran likuor ( CSS ) kedalam organ ekstrakranial.Penanganan hidrosefalus juga dapat dibagi menjadi :

1.Penanganan sementaraTerapi konservatif medikamentosa ditujukan untuk membatasi evolusi hidrosefalus melalui upaya mengurangi sekresi cairan dari pleksus khoroid atau upaya meningkatkan resorbsinya.2.Penanganan alternatif ( selain shunting )Misalnya : pengontrolan kasus yang mengalami intoksikasi vitamin A, reseksi radikal lesi massa yang mengganggu aliran likuor atau perbaikan suatu malformasi. saat ini cara terbaik untuk malakukan perforasi dasar ventrikel dasar ventrikel III adalah dengan teknik bedah endoskopik.3.Operasi pemasangan pintas ( shunting )Operasi pintas bertujuan mambuat saluran baru antara aliran likuor dengan kavitas drainase. pada anak-anak lokasi drainase yang terpilih adalah rongga peritoneum. baisanya cairan ceebrospinalis didrainase dari ventrikel, namun kadang ada hidrosefalus komunikans ada yang didrain rongga subarakhnoid lumbar. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan pada periode pasca operasi, yaitu pemeliharaan luka kulit terhadap kontaminasi infeksi dan pemantauan. kelancaran dan fungsi alat shunt yang dipasang. infeksi pada shunt meningkatkan resiko akan kerusakan intelektual, lokulasi ventrikel dan bahkan kematian.Pertimbangan khususSebelum dilakukan Shunt :1. Dorong terbentuknya pertalian kasih antara ibu dan bayinya, kalau hal ini memungkinkan.2. Periksa fontanel atau ubun-ubun dan catat lingkar kepala3. Baringkan bayi pada posisi miring dan ubah posisi setiap 2 jam.4. Perhatikan daun telinga bayi tidak tertekuk dan beri bayi alas seperti busa karet dan kulit bulu domba5. Berikan bayi makanan secara perlahanSesudah dipasang shunt / pembedahan :1. Tempatkan sisi tubuh bayi dengan arah berlawanan dengan sisi yang dioprasi2. Periksa suhu tubuh, frekuensi denyut nadi, TD, Dan tingkat kesadaran.3. Periksa fontanel setiap hari4. Awasi kemungkinan timbul muntah5. Awasi kemungkinan timbul Infeksi6. Periksa kasa pembalut7. Dengarkan bising usus sesudah pemasangan VP shunt8. Periksa Tumkem scr berkala bantu ortu untuk memfokuskan /memberi perthatian pada kekuatan anak bukan kelemahan.9. Diskusikan program pendidikan yang khusus10. Ajarkan orang tua mengenali tanda-tanda mal fungsi Shunt, infeksi, dan illeus paralitik11. Beri informasi pembedahan pemasangan shut diperlukan untuk masa yang akan datang.

ASUHAN KEPERAWATANHIDROSEFALUSA.PENGKAJIAN KEPERAWATANHIDROSEFALUS1.Anamnesaa.Riwayat penyakit / keluhan utamaMuntah, gelisah nyeri kepala, lethargi, lelah apatis, penglihatan ganda, perubahan pupil, kontriksi penglihatan perifer.b.Riwayat PerkembanganKelahiran : prematur. Lahir dengan pertolongan, pada waktu lahir menangis keras atau tidak.Kekejangan : Mulut dan perubahan tingkah laku.Apakah pernah terjatuh dengan kepala terbentur.Keluhan sakit perut.2.Pemeriksaan Fisika.inspeksi :-Anak dapat melihat keatas atau tidak.-Pembesaran kepala.-Dahi menonjol dan mengkilat. Sertas pembuluh dara terlihat jelas.b.Palpasi-Ukur lingkar kepala : Kepala semakin membesar.- Fontanela : Keterlamabatan penutupan fontanela anterior sehingga fontanela tegang, keras dan sedikit tinggi dari permukaan tengkorak.c.Pemeriksaan Mata- Akomodasi.- Gerakan bola mata.-Luas lapang pandang-Konvergensi.-Didapatkan hasil : alis mata dan bulu mata keatas, tidak bisa melihat keatas.-Stabismus, nystaqmus, atropi optic.d. Pengkajian persisten1. B1 ( Breath ) : Dispnea, ronchi, peningkatan frekuensi napas2. B2 ( Blood ) : Pucat, peningkatan systole tekanan darah, penurunan nadi3. B3 ( Brain ) : Sakit kepala, gangguan kesadaran, dahi menonjol dan mengkilat, pembesaran kepala, perubahan pupil, penglihatan ganda, kontruksi penglihatan perifer, strabismus ( juling ), tidak dapat melihat keatas sunset eyes , kejang4. B4 ( Bladder ) : Oliguria5. B5 ( Bowel ) : Mual, muntah, malas makan6. B6 ( Bone ) : Kelemahan, lelah, peningkatan tonus otot ekstrimitas3.Observasi Tanda-Tanda VitalDidapatkan data data sebagai berikut :1. Peningkatan sistole tekanan darah.2. Penurunan nadi / Bradicardia.3. Peningkatan frekwensi pernapasan.4.Diagnosa KlinisTransimulasi kepala bayi yang akan menunjukkan tahap dan lokalisasi dari pengumpulan cairan banormal. ( Transsimulasi terang )1. Perkusi tengkorak kepala bayi akan menghasilkan bunyi Crakedpot (Mercewens Sign2. Opthalmoscopy : Edema Pupil.3. CT Scan Memperlihatkan (non invasive) type hidrocephalus dengan nalisisi komputer.-4. Radiologi : Ditemukan Pelebaran sutura, erosi tulang intra cranial.

B.DIAGNOSA KEPERAWATAN, INTERVENSI, RASIONALHIDROSEFALUS

Diagnosa,intervensi dan rasional.1. Potensial komplikasi peningkatan tekanan intrakranial berhubungan dengan akumulasi cairan serebrospinal.2. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan penekanan lobus oksipitalis karena meningkatnya TIK3. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan pembesaran kepala4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan muntah sekunder akibat kompresi serebral dan iritabilitas

NODIAGNOSATUJUANKRITERIAINTERVENSIRASIONAL

1Potensial komplikasi peningkatan tekanan intrakranial berhubungan dengan akumulasi cairan serebrospinalTidak terjadi peningkatan TIKKesadaran KomposmetsTidak terjadi nyeri kepalaTTV normaltampak rileks, tidak meringis kesakitan1.Observasi ketat tanda-tanda peningkatan TIK(Nyeri kepala, muntah, lethargi, lelah, apatis, perubahan personalitas, ketegangan dari sutura cranial dapat terlihat pada anak berumur 10 tahun, penglihatan ganda, kontruksi penglihatan perifer strabismus, Perubahan pupil)2. Pantau terus tingkat kesadaran 3.Pantau terus adanya perubahan TTV4.kolaborasi dengan dokter untuk melakukan pembedahan, untuk mengurangi peningkatan5Kaji pengalaman nyeri pada ank jika anak jika bayi obsrvasi nyeri tanda2 nyeri pd bayi, jk pada anak minta anak menunjukkan area yang sakit dan menentukan peringkat nyeri dengan skala nyeri 0-5 (0 = tidak nyeri, 5 = nyeri sekali)Rasional : Membantu dalam mengevaluasi rasa nyeri.5.Bantu by/anak mengatasi nyeri seperti dengan memberikan pujian kepada anak untuk ketahanan dan memperlihatkan bahwa nyeri telah ditangani dengan baik. Atau ciptakan lingkungan yang nyamanmengetahui secara dini peningkatan TIKPenurunan keasadaran menandakakan adanya peningkatan TIKUntuk mengetahui kondisi aliran darah dan aliran oksigen ke otakDengan dilakukan pembedahan, diharapkan cairan cerebrospinal berkurang, sehingga TIK menurun, tidak terjadi penekanan pada lobus oksipitalis dan tidak terjadi pembesaran pada kepalaMembantu dalam mengevaluasi rasa nyeri.Pujian yang diberikan akan meningkatkan kepercayaan diri anak untuk mengatasi nyeri dan kontinuitas anak untuk terus berusaha menangani nyerinya dengan baik.

2Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan penekanan lobus oksipitalis karena meningkatnya TIKTidak terjadi disorientasi pada anakPenurunan visus tidak bertambah lebih parahAnak bisa mengenali lingkungan sekitarnya

1.pertahankan visus agar tidak terjadi penurunan visus yang lebih paraha. Membantu ADL pasienb. Membantu orientasi tempatc. Berikan tempat yang nyaman dan aman ( pencahayaan terang, bed plang dll dipasang agar tidak cedera )2.bantu pasien untuk mengenali sesuatu dengan kondisi penglihatan yang tergangguKetidakmampuan dalam penglihatan tidak bertambah parah, klien tidak mengalami disorientasi tempat, Klien merasa nyaman dan amanKlien tidak banyak bergantung pada orang lain

Kurang pengetahuan orang tua berhubungan dengan penyakit yang di derita oleh anaknyaMeningkatkan pengetahuan orang tua mengenai penyakit yang diderita anaknyaKecemasan orang tua pada kondisi kesehatan anaknya dapat berkurangOrang tua mengungkapkan pemahaman tentang penyakit, pengobatan dan perubahan pola hidup yang dibutuhkan1. Beri kesempatan orang tua untuk mengekspresikan kesedihannya2. Beri kesempatan orang tua untuk bertanya mengenai kondisi anaknya3. Jelaskan tentang kondisi penderita, prosedur, terapi dan prognosanya4.Ulangi penjelasan tersebut bila perlu dengan contoh bila keluarga belum mengertiKeluarga dapat mengemukakan perasaannya sehinnga perasaan orang tua dapat lebih legaPengetahuan orang tua bertambah mengenai penyakit yang di derita oleh anaknya sehinnga kecemasan orang tua dapat berkurangPengetahuan kelurga bertambah dan dapat mempersiapkan keluarga dalam merawat klien post operasiKeluarga dapat menerima seluruh informasi agar tidak menimbulkan salah persepsi

Resiko tinggi ketidakefektifan pola nafas yang berhubungan dengan penurunan refleks batukJalan nafas tetap efektifAnak tidak sesak napasTidak terdapat ronchiTidak retraksi otot bantu pernapasanPernapasan teratur, RR dalam batas normal1.Posisikan klien posisi semifowler2. Pemberian oksigen3.Observasi pola dan frekuensi napas4.Auskultasi suara napasKlien merasa nyaman dan tidak merasa sesak napasSuplai oksigen klien dapat tercukupi sehingga klien tidak mengalami hipoksiaUntuk mengetahui ada tidaknya ketidakefektifan pola napasUntuk mengetahui adanya kelainan suara

Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan pembesaran kepalaKlien tidak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan klien tidak mengalami keterlambatan dan sesuai dengan tahapan usia1.berikan diet nutrisi untuk pertumbuhan ( asuh )2.berikan stimulasi atau rangsangan untuk perkembangan kepada anak ( asah ) 3.berikan kasih sayang ( asih )Mempertahankan berat badan agar tetap stabilAgar perkembangan klien tetap optimalMemenuhi kebutuhan psikologis

Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pemasangan drain/shuntTidak terdapat tanda-tanda infeksi ( 3 x 24 jam )TD dalam batas normalTidak terdapat perdarahanTidak terdapat kemerahan

Pantau tanda-tanda infeksi( letargi, nafsu makan menurun, ketidakstabilan, perubahan warna kulit )Lakukan rawat lukaPantau asupan nutrisiKolaborasi dalam pemberian antibiotikMengetahui penyebab terjadinya infeksiMencegah timbulnya ifeksiAsupan nutrisi dapat membantu menyembuhkan lukaAntibiotik dapat mencegah timbulnya infeksi

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan muntah sekunder akibat kompresi serebral dan iritabilitas.Setelah dilaksakan asuhan keperawatan diharapkan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi dengantidak terjadi penurunan berat badan sebesar 10% dari berat awal, tidak adanya mual-muntah.Pertahankan kebersihan mulut dengan baik sebelum dan sesudah mengunyah makanan.Tawarkan makanan porsi kecil tetapi sering untuk mengurangi perasaan tegang pada lambungAtur agar mendapatkan nutrien yang berprotein/ kalori yang disajikan pada saat individu ingin makanTimbang berat badan pasien saat ia bangun dari tidur dan setelah berkemih pertama.Konsultasikan dengan ahli gizi mengenai kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat.Mulut yang tidak bersih dapat mempengaruhi rasa makanan dan meninbulkan mualMakan dalam porsi kecil tetapi sering dapat mengurangi beban saluran pencernaan. Saluran pencernaan ini dapat mengalami gangguan akibat hidrocefalusAgar asupan nutrisi dan kalori klien adeakuatMenimbang berat badan saat baru bangun dan setelah berkemih untuk mengetahui berat badan mula-mula sebelum mendapatkan nutrientKonsultasi ini dilakukan agar klien mendapatkan nutrisi sesuai indikasi dan kebutuhan kalorinya.

DAFTAR PUSTAKA

1. BUKU AJAR ILMU BEDAH edisi 2, R.Sjamsuhidat, Wim de Jong. EGC, Jakarta 2004. (hal 809-810)2. ILMU BEDAH SARAF, Dr. Syaiful Saanin, Neurosurgeon, Ka.SMF Bedah Saraf RS. Dr. M. Djamil / FK-UNAND Padang. (www.angelfire.com/nc/neurosurgery/Hidrosefalus.html)3. Tinjauan Pustaka Hidrosefalus. Sri M, Sunaka N, Kari K. Seksi Bedah Saraf Lab/SMF Bedah FK UNUD RSU Sanglah, Denpasar-Bali. DEXA MEDIA No.1, Vol.19, Januari-Maret 2006 (hal 40-48)4. Atlas Berwarna & Teks Anatomi Manusia jilid 3, edisi 6, sistem saraf dan alat-alat sensoris. Kahle, Leonhardt, Platzer. (Hipokrates, hal 262-271)5. KAMUS KEDOKTERAN DORLAND, Penerbit Buku Kedokteran EGC.

BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan

Hidrosefalus berasal dari kata hidro yang berarti air dan chepalon yang berarti kepala. Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan serebrospinal (CSS) secara aktif yang menyebabkan dilatasi sistem ventrikel otak dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihan pada satu atau lebih ventrikel atau ruang subarachnoid. Keadaan ini disebabkan oleh karena terdapat ketidak seimbangan antara produksi dan absorpsi dari CSS. Bila akumulasi CSS yang berlebihan terjadi diatas hemisfer serebral, keadaan ini disebut higroma subdural atau koleksi cairan subdural. Pada kasus akumulasi cairan yang berlebihan terjadi pada sistem ventrikuler,keadaan ini disebut sebagai hidrosefalus internal. Selain itu beberapa lesi intrakranial menyebabkan peninggian TIK, namun tidak sampai menyebabkan hidrosefalus.