hidrokarbon2

14
ACARA IV HIDROKARBON Penanggung Jawab : Danar Dwi Hartanto (NIM A1M009036)

Transcript of hidrokarbon2

Page 1: hidrokarbon2

ACARA IV

HIDROKARBON

Penanggung Jawab :

Danar Dwi Hartanto (NIM A1M009036)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIANJURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

2010

Page 2: hidrokarbon2

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hidrokarbon merupakan persenyawaan organik yang paling sederhana yang

hanya terdiri dari atom karbon dan atom hidrogen. Meskipun secara biologis

persenyawaan-persenyawaan hidrokarbon tidak penting, akan tetapi persenyawaan-

persenyawaan biologis dapat dipandang sebagai turunan dari hidrokarbon

(hidrokarbon dipandang sebagai persenyawaan induk). Keluarga hidrokarbon dapat

dilukiskan oleh gambar berikut:

Hidrokarbon

Hidrokarbon alifatik Hidrokarbon siklik

(lingkaran)

Alkana Alkena Alkuna Jenuh Tak jenuh

(siklo alkana) (hidrokarbon aromatik)

Semua persenyawaan hidrokarbon bersifat non-polar, sehingga ikatan antar

molekulnya sangat lemah. Karena itu hidrokarbon yang berat molekulnya rendah

berbentuk gas. Karena sifat non-polarnya maka hidrokarbon akan mudah larut dalam

pelarut-pelarut berpolaritas rendah seperti karbontetrakhlorida, khloroform, benzena,

dan eter; selain itu hidrokarbon mempunyai kerapatan yang lebih kecil dari air.

B. Tujuan

Page 3: hidrokarbon2

Tujuan dari praktikum ini yaitu :

1. Mengidentifikasi senyawa hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh dengan cara reaksi

adisi

2. Mengidentifikasi senyawa hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh dengan cara reaksi

oksidasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

Hidrokarbon adalah senyawa yang struktur molekulnya hanya terdiri dari

hidrogen dan karbon. Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu

hidrokarbon yang hanya mengandung 1 ikatan kovalen tunggal. Molekul yang paling

sederhana dari alkana dalah metana. Ikatan karbon-karbon pada alkana dan

sikloalkana, adalah ikatan tunggal, tapi sesama karbon dapat pula membentuk ikatan

ganda, senyawa organik yag mengandung ikatan ganda dua karbon-karbon

dinamakan alkena.

Alkena dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan sebuah ikatan

rangkap dua antara atom karbon. Rumus umumnya adalah CnH2n. Dalam struktur

molekulnya, alkena mengandung hidrogen lebih sedikit, maka sering disebut

senyawaan tak jenuh alkana rantai lurus dan rantai cabang disebut senyawa jenuh.

(Hart, 1982).

Hidrokarbon aromatik berhubungan dengan benzena, yang sifatnya tidak lazim.

Benzena adalah rantai karbon beranggota enam yang mempunyai tiga ikatan ganda

dua berselang-seling. Tapi sebenarnya ikatan pada benzena berada diantara ikatan

tunggal dan ganda dua. Sifatnya kurang reaktif terhadap alkuna sehubungan dengan

ikaan aromatik ini. Hidrokarbon alifatik berasal dari minyak bumi, sedangkan

hidrokarbon aromatik dari batu bara. Semua hidokarbon alifatik dan aromatik

mempunyai sifat umum tidak larut dalam air, lebih ringan dalam air dan terbakar di

udara.

Page 4: hidrokarbon2

III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat1. Bahan :

a. Larutan sikloheksanab. Larutan benzenec. Larutan asetaldehid/formaldehidd. Larutan asetone. Larutan 1% Brom dalam CCl4

f. Larutan KMnO4

2. Alat :a. Tabung reaksib. Pipet tetesc. Rak tabung

B. Cara Kerjaa. reaksi adisi

4 buah tabung reaksi ditempatkan pada rak tabung

Diisi masing-masing tabung 1 ml sikloheksana, benzene, asetaldehid, dan aseton

Ditambah 1 ml brom secara perlahan dengan pipet tetes

Diamati apa yang terjadi

Page 5: hidrokarbon2

b. reaksi oksidasi

Diisi masing-masing 1 ml larutan KMnO4

Digoyangkan masing-masing tabung selama 1-2 menit

Ditambahkan masing-masing 5 tetes sikloheksana, benzene, asetaldehid, aseton

4 buah tabung reaksi ditempatkan pada rak tabung

Diamati apa yang terjadi

Page 6: hidrokarbon2

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasila. Reaksi adisi

No Sampel Hasil

1 SikloheksanaTercampurnya larutan sehingga menghasilkan larutan merah

muda

2 BenzenaTercampurnya larutan sehingga menghasilkan larutan merah

muda

3 AsetaldehidTerjadi pemisahan antara larutan yang berwarna bening dan

larutan yan berwarna merah muda

4 AsetonTercampurnya larutan sehingga menhasilkan larutan merah

kuning

b. Reaksi oksidasi

No Sampel Hasil

1 Sikloheksana Berwarna ungu tua, terjadi pemisahan

2 Benzena Berwarna ungu tua, terjadi pemisahan

3 Asetaldehid Terjadi pemisahan, warna bening dan coklat

4 Aseton Terjadi endapan berwarna hitam, berwarna ungu

B. Pembahasan

Reaksi adisi adalah reaksi pelepasan dari senyawa tidak jenuh menjadi jenuh,

biasanya terjadi pada ikatan rangkap (alkena dan alkuna). Senyawa yang mudah

mengadisi ikatan rangkap diantaranya halogen yang menghasilkan dihalida

berdekatan. Pada percobaan pertama, senyawa yang digunakan adalah

sikloheksana,benzena, asetaldehid dan aseton.

Page 7: hidrokarbon2

Berdasarkan dari data diatas senyawa sikloheksana dengan 1% Br2 dalam CCl4

bereaksi menghasilkan warna merah. Sikloheksana mempunyai ikatan tunggal yang

tidak dapat mengalami reaksi adisi seperti dirumuskan sebagai berikut :

+ Br2 tidak bereaksi

Sikloheksana

Karena sikloheksana yang tidak mempunyai perubahan ketika dimasukkan Br2

dalam CCl4 yang berwarna merah muda, maka sikloheksana tergolong senyawa

hidrokarbon jenuh, itu dikarenakan pada sikloheksana tidak mempunyai rantai ganda

dan tidak termasuk alkena.

Pada senyawa benzene yang memiliki ikatan rangkap termasuk golongan alkena.

Alkena memiliki sifat dapat menghilangkan warna Br2 dalam CCl4. Walaupun

benzene termasuk golongan alkena tetapi sifat-sifatnya lebih mendekati Hidrokarbon

jenuh karena ikatan rangkapnya selalu bertukar tempat. Dengan demikian warna Br2

tetap yaitu kuning.

Reaksi :

Br Br

+ Br2 + HBr + 2H+

Br

benzene

Formaldehid dan aseton dengan Br dalam CCl4 memiliki ikatan rangkap

sehingga nengalami reaksi adisi. Terjadinya reaksi adisi pada formaldehid dan aseton

dibuktikan dengan hilangnya warna dalam larutan Br2.

Reaksi :

O O

H – C + Br2 CCl4 H– C + HBr

H H2O Br

formaldehid warna bening ada warna merah muda

Page 8: hidrokarbon2

O

CH3 – C – CH3 + Br2CCL

4 CH2 – C – CH3

H2O Br O

aseton berwarna kuning

Karena formaldehid dan aseton termasuk dalam ikatan rangkap 2 seperti pada

alkena dan membuat berubah warna Br2 maka kedua larutan tersebut termasuk

hidrokarbon tidak jenuh.

Sama dengan reaksi adisi, dibuktikan bahwa sikloheksana dan benzena tidak

mempunyai perubahan warna yang khusus. Dan pada asetaldehid serta aseton terjadi

perubahan warna. Pada asetaldehid terjadi pemisahan warna bening dan coklat, ini

membuktikan bahwa larutan ini adalah larutan tidak jenuh dapat dibuktikan dengan

reaksi oksidasi. Begitu pula pada aseton yang mambentuk endapan pada bagian

bawahnya.

Reaksi benzene dengan KMnO4 tetap menghasilkan warna ungu. Benzene tidak

mudah dioksidasi karena hanya memiliki satu cincin sedangkan untuk bereaksi harus

memiliki satu cincin benzene lagi atau yang masih utuh dalam zat antara dan dalam

produk (Fessenden, 1986)

Page 9: hidrokarbon2

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Hidrokarbon tak jenuh adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap

2. Hidrokarbon jenuh adalah hidrokarbon yang hanya memiliki ikatan tunggal

3. Dengan reaksi adisi dapat diketahui mana yang hidrokarbon jenuh dan tidak

jenuh

4. Dengan reaksi oksidasi dapat diketahui mana yang hidrokarbon jenuh dan tidak

jenuh

B. Saran

1. Praktikum harus dilakukan secara teliti dan benar

2. Praktikan tidak banyak bercanda ketika praktikum berlangsung

3. Larutan yang digunakan pada saat praktikum sebaiknya sudah dipersiapkan

dengan baik dan dijaga hati-hati agar tidak terkontaminasi dengan larutan lain

atau tercemar udara luar.

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden. 1986. Kimia Organik Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Hart, Harlod. 1983. Kimia Organik. Erlangga, Jakarta.

Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak. Jakarta: Universitas Indonesia.

Will Braham, A.T. 1992. Pengantar Kimia Organik. Erlangga, Jakarta.

http://annisanfushie.wordpress.com/2008/12/16/hidrokarbon/ diakses tanggal 25 Juni 2010

Page 10: hidrokarbon2

Lampiran 1. Data Hasil Pengamatan

Page 11: hidrokarbon2

Lampiran 2. Dokumentasi Praktikum

Aseton + 1% Br2 dalam CCl4 Aseton + KMnO4

Benzena + 1% Br2 dalam CCl4 Benzena + KMnO4

Formaldehid + 1% Br2 dalam CCl4 Formaldehid+ 1% Br2 dalam CCl4

Sikloheksana + 1% Br2 dalam CCl4 Sikloheksana + 1% Br2 dalam CCl4