HIDROGEOLOGI

11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas airtanah sangat berhubungan dengan kondisi kimia, fisika dan biologi air. Parameter ini dipengaruhi oleh kondisi gelogi suatu wilayah. Dalam penelitian ini, terdapat dua lokasi pengambilan sampel airtanah, yang dianalisis mengenai kandngan kimia air, dengan mengetahui kandungan kimia air ini, dapat digunakan beberapa cara analisis, seperti metode klasifikasi Kurlov, diagram stiff, dan diagram trilinear piper. Masing-masig metide analisis memiliki tujuan, dan hasil untuk mendapatkan paramtertik yang berbeda dari airtanah. 4.1 Metode Klasifikasi Kurlov Berdasarkan metode analisis klasifikasi kurlov, didapatkan hasil berupa berat jenis beberapa anion dan kation. Masing-masing wilayah, dengan sampel KM- 1 menunjukkan komposisi dominan airtanah berupa kalsium-magnesium-bikarbonat. Pada sampel KM-2 didominasi oleh Magnesiun, Bikaronat dan Kalsium. Pada sampel KM- 3 dominasi kalsium-bikarbonat- dan magnesium.. pasda sampel KM- 4 didominasi kalsium-

Transcript of HIDROGEOLOGI

Page 1: HIDROGEOLOGI

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kualitas airtanah sangat berhubungan dengan kondisi kimia, fisika dan

biologi air. Parameter ini dipengaruhi oleh kondisi gelogi suatu wilayah. Dalam

penelitian ini, terdapat dua lokasi pengambilan sampel airtanah, yang dianalisis

mengenai kandngan kimia air, dengan mengetahui kandungan kimia air ini, dapat

digunakan beberapa cara analisis, seperti metode klasifikasi Kurlov, diagram stiff,

dan diagram trilinear piper. Masing-masig metide analisis memiliki tujuan, dan

hasil untuk mendapatkan paramtertik yang berbeda dari airtanah.

4.1 Metode Klasifikasi Kurlov

Berdasarkan metode analisis klasifikasi kurlov, didapatkan hasil berupa

berat jenis beberapa anion dan kation. Masing-masing wilayah, dengan sampel

KM-1 menunjukkan komposisi dominan airtanah berupa kalsium-magnesium-

bikarbonat. Pada sampel KM-2 didominasi oleh Magnesiun, Bikaronat dan

Kalsium. Pada sampel KM- 3 dominasi kalsium-bikarbonat- dan magnesium..

pasda sampel KM- 4 didominasi kalsium-bikarbonat- dan magnesium, dan

pada sampel KM-5 didominasi oleh kalsium-bikarbonat-magnesium.

Dominasi komposisi kimia lokasi A adalh Kalsium, unsur K merupakan

unsur yang melimpah pada batuan yang kaya akan mineral Ortoklas (batuan

beku intermedit-asam) ataupun berasal dari batuan sedimen berupa material

sedimen yang berukuran halus seperti pasir-lanau. Material halus yang

mengandung K umumnya menunjukkan hasil degradasi mineral asal yang

cukup resisten. Unrur magnesium, merupakan logam ringan yang melimpah

pada airtanah. Magnesium sendiri sudah melimpah pada airhujan,

penambahan kadar Mg pada airtanah berasal dari pelarutan, batuan yang

mengandung Mg tinggi adalah batuan vulkanik yang kaya akan mineral-

mineral keluarga Hornblende-Biotit. Dominasi unsur kimia selanjutnya adalah

bikarbonat, senyawa bikarbonat ini merupakan senyawa yang tergolong

Page 2: HIDROGEOLOGI

mudah larut dibandibgakan dengan senyawa lainnya. Material bikarbonat yang

melimpah tersedia pada batuan sedimen yang mengandung semen karbonat,

semen ini mudah terlarutkan terlebih jika batuan yang tersementasi oleh

mineral karbonat adalah batupasir, penyimpanan airtanah pada batupasir yang

mengandung karbonat akan meningkatkan kadar senyawa karbonat pada

airtanah.

Pada lokasi B, digunakan 5 sampel, yaitu AD- 1, AD- 2, AD- 3, AD- 4,

AD- 5. Dominasi kimia pada lokasi ini adalah Natrium dan Kalium, unsur ini

termasuk anion yang mudah larut, unsur ini berasal dari batuan beku yang

banyak didominasi oleh mineral palgioklas, ataupun batuan sedimen dengan

mineral berupa mineral lempung ataupun klastika Feldspar. Selanjutnya,

dominasi kimia berupa ion sulfat, senyawa kimia ini merupakan zat yang

mudah larut, dapat berasal dari batuan sedimen yang berasal dari endapan laut,

ataupun dekat dengan aktivitas vulkanik yang kaya akan proses solfatara. Ion

klorida yang ada berasal dari hasil pelarutan material batuan yang berasal dari

endapan laut, tingkat salinitas airtanah meningkat seiring dengan peningkatan

pelarutan air terhadap batuan yang mengandung ion (baik anion maupun

kation) yang mudah larut. Sehingga, kandungan kimia pada airtanah akan

merepresentasikan batuan dibawah permukaan.

4.2 Analisis Diagram Stiff

Diagram stiff menunjukkan perbandingan jumlah kandungan unsur yang

digambar secara horizontal sesuai dengan takaran ukuran masing-masing

unsur didalam air tersebut sehingga kita mampu memplotkan kedalam

diagram bernama diagram stiff..

4.2.1 Pada lokasi A,

Titik satu terdapat kandungan cukup besar magnesium pada bagian

kation unsur dan CO3+HCO3 pada anion. Kandungan yang paling

paling besar pada digram stiff ditunjukan oleh bentuk bangunan yang

menonjol keluar. kandungan Magnesium pada suatu kandungan air

tanah dapat menjadi acuan bahwa air pada akuifer tersebut pernah

melewati suatu lapisan batuan beku, metamorf ataupun sedimen

Page 3: HIDROGEOLOGI

karbonat. Pada batuan beku dan metamorf unsur magnesium berasal

dari kandungan Mg yang terdapat pada lapisan batuan tersebut,

sedangkan pada sedimen karbonat, unsur Mg didapat dari reaksi

pelarutan antara karbonatan dengan air, sehingga menghasilkan

beberapa unsur yang salah satunya adalah Mg. Pada lokasi ini

kandungan sulfat yang melimpah dimungkinkan terdapat pada zona

tengah dimana terjadi sirkulasi airtanah yang kurang aktid dengan

jumlah garam terlarutnya semakin bertambah Kandungan anion

berupa karbonat menunjukkan dan menguatkan bukti bahwa air

tersebut memang telah melewati unsur-unsur karbonat seperti

melewati batuan sedimen karbonat dan batuan beku oleh karena itu

titik pertama hampir menggambarkan keseluruhan titik yang ada di

lokasi a

Titik 2 hampir sama akan tetapi bedanya air disini mempunyai unsur

paling dominan adalah Mg pada kation dan HCO3+CO3 pada anion

analisa hampir sama dengan dengan titik satu yaitu air tanah disini

telah melewati batuan sedimen dan beku yang menghasilkan unsur mg

kemudian dikuatkan oleh unsur karbonat di anion

Titik 3 air disini mempunyai unsur paling dominan adalah Na+K pada

kation dan HCO3+CO3 pada anion. analisa yaitu air tanah disini telah

melewati batuan yang mengandung banyak mineral fieldspar sehingga

dengan melewati batuan mengandung mineral tersebut membuat air

tanah mempunyai unsur kimia yang dominan yaitu adalah Na+K

kemudian oleh unsur karbonat di anion berupa carbonat sehingga akan

menghasilkan banyak senyawa kimia natrum karbonat dan kalium

karbonat

Titik 4 air disini mempunyai unsur paling dominan adalah Ca pada

kation dan HCO3+CO3 pada anion analisa yaitu air tanah disini

sangat jelas ssekali telah melewati batuan karbonat sehingga unsur-

unsur karbonat terbawa cukup banyak terlihat dari kation dan anion

yang jika digabungkan menjadi CACO3 (kalsium karbonat)

Page 4: HIDROGEOLOGI

Titik 5 hampir sama akan tetapi bedanya air disini mempunyai unsur

paling dominan adalah Mg pada kation dan HCO3+CO3 pada anion

analisa hampir sama dengan dengan titik satu yaitu air tanah disini

telah melewati batuan sedimen dan beku yang menghasilkan unsur mg

kemudian dikuatkan oleh unsur karbonat di anion

Jadi kesimpulan diagram stiff lokasi a kemungkinan batuan asal

yang telah dilewati oleh air ini adalah batuan beku karena banyak

ditemukan unsur Mg kebanyakan dari sampel titik, kemudian ada

juga batuan yang mengandung fieldspar, dan batuan karboanat. Jadi

bisa saja pencampuran antara unsur mg dan karbonat akibat dari aliran

air mulai dari batuan beku dan kemudian mengalir ke batuan karbonat

hingga unsur-unsur yang terbawa kemudian bereaksi menghasilkan

senyawa lain. Begitupun unsur lain selain calsium karbonat yang

sudah pasti air tersebut melewati batuan sedimen karbonat. Tidak

hanya dilewati kandungan unsur karbonat juga disebabkan oleh

pelarutan dari batuan itu sendiri. Kita harus berhati-hati dengan air ini

karena daerah ini mengandung karboant cukup besar jadi

penggunaanya untuk konsumsi harus dikontrol dan diawasi pihak

berwenang karena unsur yang satu ini dalam jumlah besar kan

berbahaya terhadap kesehatan manusia.

4.2.2 Lokasi B

Titik 1 air disini mempunyai unsur paling dominan adalah Na+K

pada kation dan SO4. Pada anion. analisa yaitu air tanah disini telah

melewati batuan yang mengandung banyak mineral fieldspar.

kandungan sulfat yang melimpah dimungkinkan terdapat pada zona

tengah dimana terjadi sirkulasi airtanah yang kurang aktid dengan

jumlah garam terlarutnya.

Titik 2,3,4,5 air disini mempunyai unsur sama dengan titik 1 yaitu

unsur paling dominan adalah Na+K pada kation dan SO4. Pada

Page 5: HIDROGEOLOGI

anion. analisa yaitu air tanah disini telah melewati batuan yang

mengandung banyak mineral fieldspar. kandungan sulfat yang

melimpah dimungkinkan terdapat pada zona tengah dimana terjadi

sirkulasi airtanah yang kurang aktid dengan jumlah garam

terlarutnya.

Maka dengan ditemukan air di tempat ini kita jelas melihat bahwa

ar ini melewati batuan yang agak berbeda dengan lokasi A karena

dia tidak punya unsur karbonat tetapi hanya melewati batuan beku

saja. Batuan yang dilewati itupun mengandung banyak mineral

fieldspar berbeda dengan lokasi a yang banyak mengandung mineral

yang mempunyai unsur Mg. Unsur alkali akan berbahsaya untuk

manusia dalam jumlah besar akan tetapi jika jumlahnya sedikit tidak

mempengaruhi kualitas air tanah.

4.3 Analisis diagram piper

Diagram Piper merupakan salah satu metode dalam menentukan

kandungan unsur air tanah dengan mengeplotkan data yang berhasil didapat

di lapangan ke dalam tabel piper. Data yang dimasukkan dalam tabel

merupakan data persentase masing-masing anion dan kation.

Pada lokasi A, diplot kedalam tabel semua perhitungan mulai dari

kation dan anion dan hasil plot dari tabel tersebut mengarah kearah atas yang

menunjukkan bahwa fasies air tanahp ada lokasi A memiliki fasies airtanah 6

yaitu kekerasan non karbonat lebih dari 50. Dilihat dari nilai TDS pada lokasi

ini memiliki nilai TDS dari 0 – 1000 yang berarti pada lokasi ini salinitas

airtanah nya berupa air tanah, dapat dilihat pula dari groundwater faciesnya

yang non karbonat juga.

Sedangkan pada lokasi B juga diplot ke dalam tabel dan didapat

bahwa pada lokasi B hasil plot menunjukkan kearah bahwa yang

menunjukkan bahwa lokasi ini memiliki fasies karbonat alkali lebih dari 50%.

Kedua lokasi ini memiliki kandungan yang sangat berbeda sehingga sistem

Page 6: HIDROGEOLOGI

hidrologi pada kedua lokasi ini pun berbeda. Dilihat dari nilai TDS pada

lokasi ini terdapat beberapa titik dengan nilai TDS > 10.000 yang berarti pada

lokasi ini airtanahnya memiliki salinitas payau, dimana lokasi ini terdapat di

dekat laut sehingga airtanahnya dipengaruhi oleh air laut.

4.4 Analisis Hidrogeologi dan Potensi Airtanah

Berdasarkan pengolahan data dengan beberapa metode analisis kualitas

airtanah, dapat diketahui karakteristik kimiawi airtanah. Umumnya, airtanah

lokasi A mengandung Magnesium, Kalsium dan Bikarbonat yang

menunjukkan batuan dominan adalah batuan dengan karakteristik kaya akan

plagioklas ataupun mineral hasil degradasinya,Hornblende-Biotit dan hasil

degradasinya, mineral karbonat menunjukkan kehadiran usnur hasil proses

sedimentasi di laut dangkal (Pre-Groundwater fill) . lokasi A menunjukkan

dominasi unsur kimia berupa Natrium-Kalium yang menunjukka batuan asal

adalah Feldspar ataupun hasil pelapukannya, dan mengandung sulfat yang

cukup tinggi menunjukkan salinitas tinggi, salinitas ini dipengaruhi oleh

intrusi air asin, ataupun air ini dalah air dengan kandungan air konat yang

tinggi sebelum batuan mengalami pengangkatan tektonik.

Berdasarkan pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

airtanah yang berada di lokasi A memiliki mkualitas yang lebih baik

disbandingkan dengan Lokasi B, yang mana lokasi B dipengaruhi oleh

keberadaan air asin.

Page 7: HIDROGEOLOGI