HH HV (1)

3
ANGGOTA : Aloysius Andrianto S. 12/39406. No. Presensi : 24 Avif Hakim Fathan Hanifi Mada Mahendra 12/39452. No. Presensi : 27 Muhammad Fadli Rozamuri TUGAS GEOLOGI PENGINDERAAN JAUH MANAKAH DIANTARA HH ATAU HV YANG LEBIH BAIK DIGUNAKAN UNTUK INTERPRETASI GEOLOGI? Dari informasi yang didapat pada buku, diketahui bahwasanya gelombang radar dapat dipolarisasikan secara horizontal maupun vertikal. Ketika suatu gelombang ditransmisikan dengan energi tertentu pada suatu daerah, maka gelombang akan dikembalikan dengan energi yang sama. Jenis dari energi ini direkam sebagai HH ( Paralel Polarized ) dan VV ( Vertikal Polarized ). Akan tetapi, ternyata kenyataan di lapangan menyatakan bahwa gelombang yang dipancarkan mengalami pembauran atau depolarisasi. Kejadian depolarisasi ini menyebabkan banyak gelombang yang dipantulkan berbagai arah. Teori menyatakan bahwa proses depolarisasi gelombang radar disebabkan karena efek banyaknya vegetasi. Maka dari itu, untuk menanggulangi hal ini, beberapa sistem radar didesain sedemikian rupa dengan menyertakan antena kedua yang

description

GPJ

Transcript of HH HV (1)

Page 1: HH HV (1)

ANGGOTA :

Aloysius Andrianto S. 12/39406. No. Presensi : 24

Avif Hakim

Fathan Hanifi Mada Mahendra 12/39452. No. Presensi : 27

Muhammad Fadli Rozamuri

TUGAS GEOLOGI PENGINDERAAN JAUH

MANAKAH DIANTARA HH ATAU HV YANG LEBIH

BAIK DIGUNAKAN UNTUK INTERPRETASI GEOLOGI?

Dari informasi yang didapat pada buku, diketahui bahwasanya gelombang radar dapat

dipolarisasikan secara horizontal maupun vertikal. Ketika suatu gelombang ditransmisikan

dengan energi tertentu pada suatu daerah, maka gelombang akan dikembalikan dengan energi

yang sama. Jenis dari energi ini direkam sebagai HH ( Paralel Polarized ) dan VV ( Vertikal

Polarized ). Akan tetapi, ternyata kenyataan di lapangan menyatakan bahwa gelombang yang

dipancarkan mengalami pembauran atau depolarisasi. Kejadian depolarisasi ini

menyebabkan banyak gelombang yang dipantulkan berbagai arah. Teori menyatakan bahwa

proses depolarisasi gelombang radar disebabkan karena efek banyaknya vegetasi. Maka dari

itu, untuk menanggulangi hal ini, beberapa sistem radar didesain sedemikian rupa dengan

menyertakan antena kedua yang difungsikan untuk menangkap gelombang-gelombang yang

mengalami depolarisasi. Hasil citra dari sistem radar dengan antena kedua ( second antena )

ini disebut dengan HV ( cross polarized ) dengan artian gelombang ditransmisikan secara

Horizontal, dan dikembalikan secara vertikal yang akhirnya ditangkap oleh sensor. Dengan

memperhatikan hal ini, maka gelombang yang dikembalikan ( return ) dari sistem HV akan

jauh lebih kuat dibandingkan dengan sistem yang lainnya karena gelombang yang mengalami

depolarisasi masih akan tetap ditangkap oleh second antena. Alhasil, ketika suatu daerah

disinari dengan gelombang radar secara HV, maka kenampakan yang dihasilkan adalah suatu

citra dengan kontras antara vegetasi dan objek lainnya

Pada citra SLAR tesebut terdapat sebuah kenampakan citra berupa batuan sedimen

yang terlipatkan. Dari foto tersebut, dengan menggunakan citra HV maka akan terlihat bahwa

Page 2: HH HV (1)

kontras antara objek yang satu dengan objek yang lain akan sangat sedikit dibandingkan

dengan HH. Pada dasarnya, sebenarnya tidak selalu dimungkinkan bahwa HV atau HH

mengandung lebih banyak informasi. Hal ini dikarenakan, informasi-informasi yang

dikumpulkan melalui sistem HH dan HV sangat bergantung dengan orientasi slope,

kekasaran permukaan, vegetasi, dan keterdapatan air.

Pada gambar 6.5 digambarkan kenampakan radar secara HH dan HV dengan band Ka

dari dataran pesisir di Nikaragua. Dalam daerah tersebut tidak terdapat singkapan batuan

karena daerah tersebut ditutupi oleh vegetasi. Sehingga interpretasinya terbatas pada

observasi visual radar dan dari analogi kesamaan tanda-tanda yang dihasilkan gelombang

radar di permukaan. Pada kenampakan HH terdapat kontras antara padang rumput yang

berwarna gelap dengan hutan yang berwarna terang, sedangkan pada HV keduanya

mempunyai kecerahan yang sama. Hal ini merupakan keuntungan menggunakan gelombang

radar HH. Tekstur yang lebih kasar dan pola yang bercabang dari hutan menjadi lebih rendah

pada gelombang HV. Hal ini dapat mengakibatkan, kesalahan dalam menginterpretasi citra,

karena daerah yang seharusnya bertekstur kasar, pada citra HV justru menampakkan

kenampakan yang lebih halus daripada aslinya. Selebihnya, rumput dan vegetasi pada HV

menampakkan tekstur yang sama kuat dengan hutan. Sedangkan, apabila dibandingkan

dengan kenampakan citra HH, terjadi perbedaan tekstur yang cukup tinggi antara permukaan

dengan vegetasi, hal ini membuat interpretasi dengan citra radar HH lebih baik jika

dibandingkan dengan citra HV dikarenakan adanya kontras yang jelas antara permukaan

dengan vegetasi yang ada.