heraaa

download heraaa

of 32

Transcript of heraaa

  • 8/18/2019 heraaa

    1/32

    Presentasi Kasus

    Pitiriasis Rosea

    Yth. dr. R.A. Lucia Devianty, Sp. KK.

  • 8/18/2019 heraaa

    2/32

    Pendahuluan• Pitiriasi Rosea adalah penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya,

    dimulai dengan lesi primer yang dikarakteristikan dengan gambaranherald patch  berbentuk eritema dan skuama halus kemudian diikutidengan lesi sekunder yan mempunyai gambaran khas.2

    • Insiden tertinggi pada usia antara 15-40 tahun.1

    • Wanita lebih sering terkena dibanding pria (1,5 : 1).

    • Pitiriasis rosea dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisikdan pemeriksaan penunjang.

    • Pitiriasis rosea merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri, olehkarna itu pengobatan yang diberikan adalah pengobatan suportif.

  • 8/18/2019 heraaa

    3/32

    Status Pasien•  Nama: Ny. FN

    • Jenis Kelamin: Perempuan

    • Umur: 27 tahun

    • Agama: Islam

    • Pendidikan: D3

    • Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga

    Status Pernikahan: Sudah menikah

    • Alamat: Palembang

    • Tanggal Pemeriksaan: 28 Maret 2016

    •  No. RM: 946521

  • 8/18/2019 heraaa

    4/32

    Anamnesis• Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 28 Maret 2016, pukul 10.00 WIB

    di poli klinik kulit dan kelamin RS AK Gani, Palembang:

    • Keluhan utama:

    • Bercak merah pada lengan kiri bagian atas. Sejak 2 mingguyang lalu. Bercak berjumlah 1 berbentuk oval dengan diameter3cm. Sisik halus juga didapatkan mengelilingi bercakkemerahan

    • Keluhan Tambahan:

    • Bercak merah disertai gatal. Karena mengeluh gatal maka pasien juga menggaruknya baik disengaja maupun tidaksengaja pada saat tidur 

  • 8/18/2019 heraaa

    5/32

    Perjalanan Riwayat Penyakit

    • Sejak 2 minggu SMRS, pasien mengeluh bercak kemerahan berskuama

    mulai timbul pada daerah dada dan lengan bagian kanan atas namun

     berukuran kecil. Gatal juga masih dirasakan pasien, namun tidak terlalu

    gatal maka pasien tidak berobat ke dokter.

    • Sejak 4 hari SMRS bercak kemerahan berukuran kecil berskuama halus

    muncul pada paha kanan dan kiri bagian dalam dan disertai gatal. Pasien

     berobat ke dokter dan diberi tablet berwarna putih dan merah muda,

     pasien juga diberi bedak salicyl. Pasien merasa gatalnya berkurang namun

    kemerahan masih ada.

    • Tanggal 28 Maret 2016 pasien mengeluh hal yang sama, terdapat bercak

    merah pada kedua lengan bagian atas, leher, dada, punggung, perut hingga

    kedua paha yang belum juga menghilang dan gatal masih dirasakan.

  • 8/18/2019 heraaa

    6/32

    Riwayat Penyakit Dahulu

    • Pasien tidak pernah mengalami hal yang sama

    sebelumnya, gejala seperti ini baru dirasakan pertama

    kali.

    • Menyangkal mempunyai riwayat penyakit kulit.

    • Riwayat alergi seperti asma, alergi makanan dan obat

    disangkal.

  • 8/18/2019 heraaa

    7/32

    Riwayat Penyakit Keluarga

    • Pasien menyangkal adanya anggota keluarga yang

    mengalami hal seperti ini.

    • Riwayat penyakit kulit dalam keluarga juga disangkal

  • 8/18/2019 heraaa

    8/32

    Riwayat Sosial Ekonomi

    • Pasien adalah seorang ibu rumah tangga, memiliki

    suami seorang tentara dan satu anak usia 1 tahun.

  • 8/18/2019 heraaa

    9/32

    Pemeriksaan Fisik • Status Generalis

    • Kesadaran: Kompos Mentis

    • Kesadaran: Keadaan Umum

    • Status Gizi: Normoweight

    • Tanda Vital: Dalam Batas Normal

    • Kepala: Tak Ada Kelainan

    • Leher: Tak Ada Kelainan

    • Torax: Cor dan Pulmo Tak Ada Kelainan

    • Abdomen: (lihat status dermatologikus)

    • Ekstremitas: (lihat status dematologikus)

  • 8/18/2019 heraaa

    10/32

    Riwayat Higiene

    • Pasien mandi dua kali sehari dengan air PAM dan

    menggunakan sabun mandi batangan.

    • Pasien tidak langsung mengganti pakaian saat berkeringat

  • 8/18/2019 heraaa

    11/32

    Status Dermatologikus

    ad regio ante

    braci destra

    ad regio

    ante bracisinistra

  • 8/18/2019 heraaa

    12/32

    regio thorakalis

    anterior

    regio thorakalis

    posterior

  • 8/18/2019 heraaa

    13/32

    regio abdomen

  • 8/18/2019 heraaa

    14/32

    Diagnosis Banding

    • Pitiriasis Rosea

    • Tinea Korporis

    • Dermatitis Seboroik

    • DIAGNOSIS KERJA

    • Pitiriasis Rosea

  • 8/18/2019 heraaa

    15/32

    Pemeriksaan Penunjang

    • Saran:

    • Kerokan Kulit KOH 10%

    • Pemeriksaan Histopatologi

    • Diagnosis Kerja:

    • Pitiriasis Rosea

  • 8/18/2019 heraaa

    16/32

    Tatalaksana• UMUM

    • Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit dan

    cara pengobatannya.

    • Bila terasa gatal, sebaiknya jangan menggaruk

    terlalu keras karena dapat menyebabkan luka dan

    infeksi sekunder.

  • 8/18/2019 heraaa

    17/32

    • KHUSUS

    • Sistemik

    • Kortikosteroid: metil prednisolon 2x4mg

    • Antihistamin: Cetririzine 1x10mg

    • Topikal:

    • Kortikosteroid topikal: 0,1% nerilon + eritromisin 2% untuk pagi hari dan 0,1% nerilon + ketokenazol 2% untuk malamhari, dioleskan pada daerah yang terdapat bercak merah dangatal

  • 8/18/2019 heraaa

    18/32

    Prognosis

    • Quo ad vitam: ad bonam

    • Quo ad functionam: ad bonam

    • Quo ad sanationam: dubia ad bonam

    • Quo ad cosmecticum: dubia ad bonam

  • 8/18/2019 heraaa

    19/32

    • Pitiriasis Rosea berasal dari kata pityriasis  yang berarti skuamahalus dan rosea  yang berwarnamerah muda.4

    • Erupsi kulit yang dapat sembuhsendiri, berupa plak berbentukoval, soliter dan berskuama( Herald Patch)

  • 8/18/2019 heraaa

    20/32

  • 8/18/2019 heraaa

    21/32

    Dapat terjadi pada seluruh ras yang ada di dunia.Prevalensi pitiriasis rosea adalah 0.13% pada laki-lakidan 0.14% pada wanita pertotal penduduk duniadengan usia antara 10-34 tahun.1

  • 8/18/2019 heraaa

    22/32

    Gambaran Klinis • Gejala Klasik

    • Lesi pertama: makula eritematosa yang berbentuk oval atauanular dengan ukuran yang bervariasi antara 2-4cm, soliter,

     bagian tengah ditutupi oleh skuama halus dan bagian tepi berbatas tegas (Herald Patch)

    • Pada lebih dari 69% ditemui adanya gejala prodormal: malaise,mual, hilang nafsu makan, demam, nyeri sendi dan pembengkakan

    kelenjar limfe

    • Lesi sekunder terdiri dari lesi dengan bentuk yang sama dengan lesi primer, ukuran lebih kecil, sejajar dengan haris kulit dan sejajardengan kosta sehingga memberi gambaran Christmas tree

  • 8/18/2019 heraaa

    23/32

    • Gejala Atipikal

    • 20% penderita pitiriasis rosea

    • Ditemukannya lesi yang tidak sesuai dengan

    lesi pada pitiriasis rosea pada umumnya.

  • 8/18/2019 heraaa

    24/32

    Diagnosis Banding• Tinea Korporis

    • Dermatitis Seboroik

  • 8/18/2019 heraaa

    25/32

    Pemeriksaan Penunjang• Kerokan Kulit KOH 10%

    • Pemeriksaan Histopatologi

  • 8/18/2019 heraaa

    26/32

    Penatalaksanaan• Umum

    • Diberikan penjelasan kepada pasien tentang penyakit PitiriasisRosea

    • Khusus

    • Topikal: Untuk mengurangi rasa gatal dapat menggunakanzink oksida, kalamin losion atau 0,25% mentol

    • Sistemik: Antihistamin oral untuk mengurangi rasa gatal.Untuk gejala yang berat dengan serangan akut dapat diberikan

    kortikosteroid sistemik, atau pemberian triamisinolon diasetat atauasetonid 20-40mg/IM

  • 8/18/2019 heraaa

    27/32

    Pembahasan• Pada anamnesis terdapat seorang pasien perempuan ibu rumah tangga usia 27 tahun datang ke RS AK Gani dengan

    keluhan bercak merah pada lengan kiri bagian atas sejak 2 minggu yang lalu disertai gatal. Menurut literatur, gejala

    klasik dari Pitiriasis Rosea mudah untuk dikenali. Penyakit dimulai dengan lesi pertama berupa makula eritematosa

    yang berbentuk oval atau anular dengan ukuran yang bervariasi antara 2-4 cm, soliter, bagian tengah ditutupi oleh

    skuama halus dan bagian tepi mempunyai batas tegas yang ditutupi oleh skuama tipis. Lesi ini disebut Herald Patch.

    123 

    • Keluhan tersebut menyebabkan rasa kurang nyaman pada pasien yang merupakan wanita dengan usia produktif

    sehingga pasien berobat ke klinik terdekat, pasien diberi obat berwarna puth dan merah muda namun setelah

    mengonsumsi obat tersebut pasien belum juga merasakan perubahan pada bercak merahnya, namun keluhan gatal

    sedikit berkurang. Menurut literatur, pitiriasis rosea akan lebih sering mengenai wanita dibanding pria dengan

     prevalensi adalah 0,13% pada laki-laki dan 0,14% pada wanita per total penduduk dunia dengan usia antara 10-34

    tahun1.

  • 8/18/2019 heraaa

    28/32

    • Semakin hari bercak merah bertambah dan menyebar ke lengan kanan atas, dada, punggung, perut dan kedua paha

     bagian atas dan gatal masih dirasakan. Menurut literatur, tempat predileksi Pitiriasis Rosea adalah badan, lengan atas

     bagian proksimal dan paha atas sehingga membentuk seperti gambaran pakaian renang.2 

    • Menurut literatur, gejala akan berkembang setelah 2 minggu, dimana mencapai puncaknya. Fase penyebaran ini

    secara perlahan-lahan akan mengilang setelah 2-4 minggu. Lesi-lesi ini muncul terutama pada batang tubuh dengan

    sumbu panjang sejajar pelipatan kulit. Tampilannya tampak seperti pohon natal terbalik (inverted christmas tree

    appeareance. Tapi bagaimanapun terlepas dari tampilan lesi yang mirip dengan pohon natal, terbalik atau pun tidak,

    tidak diragukan lagi Herald Patch merupakan lesi patognomonik dari pitiriasis rosea6. Sehingga mucul dugaan bahwa

     pasien kali ini mengalami pitiriasi rosea.

  • 8/18/2019 heraaa

    29/32

    • Pada pemeriksaan fisik ditemukan pada thoracalis anterior et posterior, antebrachii dextra et sinistra, abdomen, dan

    femoralis dekstra et sinistra: makula eritematosus, multipel, berbatas tegas dengan ukuran milier sampai lentikuler,

     bentuk oval dan anular, skuama halus berwarna putih (+).• Menurut literatur, lesi makula-papula berwarna kemerahan (  salmon colored   ) berbentuk oval, circinate  tertutup

    skuama collarette, soliter dan lama kelamaan menjadi konfluen.2  Ketika lesi digosok menurut aksis panjangnya,

    skuama cenderung terlipat melewati garis gosokan ( hanging curtain sign  ).2 Tempat predileksi Pitiriasis Rosea

    adalah badan, lengan atas bagian proksimal dan paha atas sehingga membentuk seperti gambaran pakaian renang2. 

    Tanda-tanda tersebut memperkuat dugaan pitiriasis rosea.

  • 8/18/2019 heraaa

    30/32

    • Untuk mendiagnosis pitiriasis rosea sebenarnya tidak ada pemeriksaan khusus bahkan dengan tanda klinis yang

    ditemukan sudah dapat menegakkan diagnosis ptiriasis rosea namun bila ada keraguan dan fasilitas memadai

    disarankan dilakukan kerokan kulit dengan KOH 10%.

    6

    • Pemeriksaan histopatologi juga sangat membantu dalam meyingkirkan diagnosa banding.10 

    • Diagnosis banding pada kasus ini antara lain adalah tinea korporis didapatkan gambaran herald patch atau bercak

    merah yang dapat menyerupai gambaran yang biasanya ditemukan pada tinea korporis. Tinea korporis juga memiliki

    lesi makula eritema skuamosa yang bentuknya anular. Namun pada tepinya bisa terdapat papul, pustul dan

    skuamanya kasar. Bagian tepi lesi yang lebih aktif pada infeksi jamur ini menunjukan adanya hifa pada pemeriksaan

    kultur. Pada tinea korporis gatal yang dirasakan sangat hebat dan jarang menyebar luas pada seluruh tubuh, Hal ini

    melemahkan hipotesis bahwa pasien terkena tinea korporis dan semakin memperkuat dugaan pitiriasis rosea.

  • 8/18/2019 heraaa

    31/32

    • Pada dermatitis seboroik, kulit kepala dan alis mata biasanya berskuama dan ruam kulitnya ditutupi skuama yang

     berminyak dengan predileksi tempat di sternum, regio intercapsular, dan permukaan fleksor dari persendian-

     persendian

    11

    . Sedangkan pada pitiriasis rosea skuamanya halus dan tak berminyak. Sumbu panjang lesi sejajardengan garis kulit5.

  • 8/18/2019 heraaa

    32/32

    Kesimpulan• Pitiriasis rosea adalah kelainan kulit yang termasuk dalam golongan dermatosis eritroskuamosa,

    sifatnya akut, self limiting disease, tidak menular. Etiologinya masih belum diketahui, namun partikel

    HHV telah terdeteksi pada 70% pasien penderita pitiriasis rosea. Lesi primernya berupa soliter makula

    eritem atau papul eritem. Lesi primer ini disebut sebagai herald patch / mother plaque / medallion.

    Predileksi tempat yang paling banyak ditemukan yaitu pada batang tubuh, lengan atas dan paha atas.Tidak ada tes laboratorium yang menunjang diagnosa pitiriasis rosea. Beberapa penyakit yang

    menyerupai gambaran klinis pitiriasis rosea yaitu tinea korporis dan dermatitis seboroik. Diagnosa

     pitiriasis rosea dapat ditegakkan melalui anamnesa dan pemeriksaan klinis.