hemodilaisa

4
C. Tingkat Kecemasan Pasien Hemodialisa Penyakit adalah salah satu factor yang menyebabkan kecemasan. Seseorang yang sedang menderita penyakit akan lebih mudah mengalami kecemasan dibandingkan dengan orang yang tidak menderita penyakit (Winarno.A, 2009). Individu dengan hemodialisa jangka panjang sering merasa khawatir akan kondisi sakitnya, yang tidak dapat diramalkan. Dialysis menyebabkan perubahan gaya hidup, pasien harus diberi kesempatan untuk mengungkapkan setiap perasaan marah dan keprihatinan terhadap berbagai pembatasan yang harus dipatuhi akibat penyakit serta terapinya. Jika rasa marah tersebut tidak diungkapkan, mungkin perasaan ini akan diproyeksikan kedalam diri sendiri dan menimbulkan depresi, rasa putus asa serta upaya bunuh diri (Brunner, 2001). Status kesehatan yang berkaitan dengan penyakit yang diderita oleh pasien hemodialisa merupakan keadaan penyakit terminal dan tidak dapat disembuhkan lagi, hal ini dapat mengakibatkan kecemasan pada individu atau pasien (Alang, 2009).

description

jh

Transcript of hemodilaisa

C. Tingkat Kecemasan Pasien HemodialisaPenyakit adalah salah satu factor yang menyebabkan kecemasan. Seseorang yang sedang menderita penyakit akan lebih mudah mengalami kecemasan dibandingkan dengan orang yang tidak menderita penyakit (Winarno.A, 2009). Individu dengan hemodialisa jangka panjang sering merasa khawatir akan kondisi sakitnya, yang tidak dapat diramalkan. Dialysis menyebabkan perubahan gaya hidup, pasien harus diberi kesempatan untuk mengungkapkan setiap perasaan marah dan keprihatinan terhadap berbagai pembatasan yang harus dipatuhi akibat penyakit serta terapinya. Jika rasa marah tersebut tidak diungkapkan, mungkin perasaan ini akan diproyeksikan kedalam diri sendiri dan menimbulkan depresi, rasa putus asa serta upaya bunuh diri (Brunner, 2001). Status kesehatan yang berkaitan dengan penyakit yang diderita oleh pasien hemodialisa merupakan keadaan penyakit terminal dan tidak dapat disembuhkan lagi, hal ini dapat mengakibatkan kecemasan pada individu atau pasien (Alang, 2009).

Prinsip HemodialisisAda 3 prinsip dasar dalam HD yang bekerja pada saat yang sama yaitu:1. Proses DifusiMerupakan proses berpindahnya suatu zat terlarut yang disebabkan karena adanya perbedaan konsentrasi zat-zat terlarut dalam darah dan dialisat. Perpindahan molekul terjadi dari zat yang berkonsentrasi tinggi ke yang berkonsentrasi lebih rendah. Pada HD pergerakan molekul / zat ini melalui suatu membrane semi permeable yang membatasi kompartemen darah dan kompartemen dialisat.Proses difusi dipengaruhi oleh:a. Perbedaan konsentrasib. Berat molekul (makin kecil BM suatu zat, makin cepat zat itu keluar)c. QB (Blood Pump)d. Luas permukaan membrane. Temperatur cairanf. Proses konvektikg. Tahanan / resistensi membraneh. Besar dan banyaknya pori pada membranei. Ketebalan / permeabilitas dari membrane2. Proses UltrafiltrasiBerpindahnya zat pelarut (air) melalui membrane semi permeable akibat perbedaan tekanan hidrostatik pada kompartemen darah dan kompartemen dialisat.Tekanan hidrostatik / ultrafiltrasi adalah yang memaksa air keluar dari kompartemen darah ke kompartemen dialisat. Besar tekanan ini ditentukan oleh tekanan positif dalam kompartemen darah (positive pressure) dan tekanan negative dalam kompartemen dialisat (negative pressure) yang disebut TMP (trans membrane pressure) dalam mmHg.Perpindahan & kecepatan berpindahnya dipengaruhi oleh: TMP Luas permukaan membrane Koefisien Ultra Filtrasi (KUF) Qd & Qb Perbedaan tekanan osmoticTMP =Pbi : Tekanan di blood inletPdi : Tekanan di dialisat inletPbo : Tekanan di blood outletPdo : Tekanan di dialisat outletKUF (koefisien ultra filtrasi) dalam ml/jam /mmHg merupakan karakteristik dari dializer yang menyatakan kemampuan atau koefisien untuk mengeluarkan air dan luas permukaan dializer.3. Proses OsmosisBerpindahnya air karena tenaga kimiawi yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmotic (osmolalitas) darah dan dialisat.Proses osmosis ini lebih banyak ditemukan pada peritoneal dialysis

Prinsip HemodialisaTujuan Hemodialisa adalah untuk mengambil zat-zat nitrogen yang toksik dari dalam darah dan mengeluarkan air yang berlebihan. Pada hemodialisis, aliran darah yang penuh dengan toksin dan limbah nitrogen dialihkan dari tubuh pasien ke dialiser tempat darah tersebut dibersihkan dan kemudian dikembalikan lagi ke tubuh pasien (Suharyanto, 2009)Ada tiga prinsip yang mendasari kerja Hemodialisa, yaitu: difusi, osmosis dan ultrafiltrasi. Toksin dan zat limbah di dalam darah dikeluarkan melalui proses difusi dengan cara bergerak dari darah yang memiliki konsentrasi tinggi ke cairan dialisat dengan konsentrasi yang lebih rendah. Cairan dialisat tersusun dari semua elektrolit yang penting dengan konsentrasi ekstrasel yang ideal. Kelebihan cairan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses osmosis. Pengeluaran air dapat dikendalikan dengan menciptakan gradien tekanan, dimana air bergerak dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi (tubuh pasien) ke tekanan yang lebih rendah (cairan dialisat). Gradien ini dapat ditingkatkan melalui penambahan tekanan negatif yang dikenal sebagai ultrafiltrasi pada mesin dialisis. Tekanan negatif diterapkan pada alat ini sebagai kekuatan penghisap pada membran dan memfasilitasi pengeluaran air (Baradero dkk, 2008)