HEMODIALISIS

9
HEMODIALISIS (CUCI DARAH) A. Pengertian Hemodialisis Hemodialisis (cuci darah) adalah sebuah terapi . Kata ini berasal dari kata haemo yang berarti darah dan dialisis yang berarti dipisahkan. Hemodialisis merupakan salah satu dari Terapi Penggganti Ginjal, yang digunakan pada penderita dengan penurunan fungsi gingjal, baik akut maupun kronik. Perinsip dasar dari Hemodialisis adalah dengan menerapkan proses dufusi dan ultrafiltrasi pada ginjal buatan, dalam membuang sisa-sisa metabolisme tubuh. Hemodialisis dapat dikerjakan untuk sementara waktu (misalnya pada Gagal Ginjal Akut) atau dapat pula untuk seumur hidup (misalnya pada Gagal Ginjal Kronik). Pada dasarnya untuk dapat dilakukan Hemodialisa memerlukan alat yang disebut ginjal buatan (dialiser), dialisat dan sirkuit darah. Selain itu juga diperlukan akses vaskuler. Hemodialisis berfungsi membuang produk-produk sisa metabolisme seperti potassium dan urea dari darah dengan menggunakan mesin dialiser. Mesin ini mampu berfungsi sebagai ginjal menggantikan ginjal penderita yang sudah rusak kerena penyakitnya, dengan menggunakan mesin itu selama 24 jam perminggu, penderita dapat memperpanjang hidupnya sampai batas waktu yang tidak tertentu. Tekanan di dalam ruang dialisat lebih rendah dibandingkan dengan tekanan di dalam darah, sehingga cairan, limbah metabolik dan zat-zat racun di dalam darah disaring melalui selaput dan masuk ke dalam dialisat. Proses hemodialisis melibatkan difusi solute (zat terlarut) melalui suatu membrane semipermeable. Molekul zat terlarut (sisa metabolisme) dari kompartemen darah akan berpindah kedalam kompartemen dialisat setiap saat bila molekul zat terlarut dapat melewati membran semipermiabel demikian juga 1

Transcript of HEMODIALISIS

Page 1: HEMODIALISIS

HEMODIALISIS (CUCI DARAH)

A. Pengertian Hemodialisis

Hemodialisis (cuci darah) adalah sebuah terapi . Kata ini berasal dari kata haemo yang berarti

darah dan dialisis yang berarti dipisahkan. Hemodialisis merupakan salah satu dari Terapi

Penggganti Ginjal, yang digunakan pada penderita dengan penurunan fungsi gingjal, baik akut

maupun kronik. Perinsip dasar dari Hemodialisis adalah dengan menerapkan proses dufusi dan

ultrafiltrasi pada ginjal buatan, dalam membuang sisa-sisa metabolisme tubuh. Hemodialisis

dapat dikerjakan untuk sementara waktu (misalnya pada Gagal Ginjal Akut) atau dapat pula

untuk seumur hidup (misalnya pada Gagal Ginjal Kronik). Pada dasarnya untuk dapat dilakukan

Hemodialisa memerlukan alat yang disebut ginjal buatan (dialiser), dialisat dan sirkuit darah.

Selain itu juga diperlukan akses vaskuler. Hemodialisis berfungsi membuang produk-produk

sisa metabolisme seperti potassium dan urea dari darah dengan menggunakan mesin dialiser.

Mesin ini mampu berfungsi sebagai ginjal menggantikan ginjal penderita yang sudah rusak

kerena penyakitnya, dengan menggunakan mesin itu selama 24 jam perminggu, penderita dapat

memperpanjang hidupnya sampai batas waktu yang tidak tertentu. Tekanan di dalam ruang

dialisat lebih rendah dibandingkan dengan tekanan di dalam darah, sehingga cairan, limbah

metabolik dan zat-zat racun di dalam darah disaring melalui selaput dan masuk ke dalam

dialisat. Proses hemodialisis melibatkan difusi solute (zat terlarut) melalui suatu membrane

semipermeable. Molekul zat terlarut (sisa metabolisme) dari kompartemen darah akan berpindah

kedalam kompartemen dialisat setiap saat bila molekul zat terlarut dapat melewati membran

semipermiabel demikian juga sebaliknya. Setelah dibersihkan, darah dialirkan kembali ke dalam

tubuh.

 B. Proses Hemodialisis

   

Mekanisme proses pada mesin hemodialisis, darah pompa dari tubuh masuk kedalam mesin

dialisis lalu dibersihkan pada dializer(ginjal buatan), lalu darah pasien yang sudah bersih

dipompakan kembali ketubuh pasien. Mesin dialisis yang paling baru dipasaran telah dilengkapi

oleh sistim koputerisasis dan secara terus menerus memonitor array safty-critical parameter, 1

Page 2: HEMODIALISIS

mencangkup laju alir darah dan dialysate, tekanan darah, tingkat detak jantung, daya konduksi,

pH dll. Bila ada yang tidak normal, alarem akan berbunyi. dua diantara mesin dialisis yang

paling besar adalah fresenius dan gambro. Dalam hemodialisis memerlukan akses

vaskular(pembulu darah) hemodalisis (AVH) yang cukup baik agar dapat diperoleh aliran darah

yang cukup besar, yaitu diperlukan kecepatan darah sebesar 200 – 300 ml/menit secara kontinu

selama hemodialis 4-5 jam. AVH dapat berupa kateter yang dipasang dipembulu darah vena di

leher atau paha yang bersifat temporer. Untuk yang permanen dibuat hubungan antara arteri dan

vena, biasanya di lengan bawah disebut arteriovenous fistula, lebih populer bila disebut(brescia)

cimino fistula. kemudian darah dari tubuh pasien masuk kedalam sirkulasi darah mesin

hemodialisis yang terdiri dari selang inlet/arterial (ke mesin) dan selang outlet/venous (dari

mesin ketubuh). kedua ujungnya disambung ke jarum dan kanula yang ditusuk kepembulu darah

pasien. Darah setelah melalui selang inlet masuk kedialisar. Jumlah darah yang menempati

sirkulasi darah di mesin berkisar 200ml. Dalam dialiser darah dibersihkan, sampah-sampah

secara kontinu menembus membran dan menyebrang ke kompartemen dialisat. di pihak lain

cairan dialisat mengalir dalam mesin hemodialisis dengan kecepatan 500ml/menit masuk

kedalam dialiser pada kompartemen dialisat.

Cairan dialisat merupakan cairan yang pekat dengan bahan utama elektrol;it dan glukosa ,

cairan ini dipompa masuk kemesin sambil dicampur dengan air bersih yang telah mengalami

proses pembersihan yang rumit (water treatment). Selama proses hamodialisis, darah pasien

diberi heparin agar tidak membeku bila berada diluar tubuh yaitu dalam sirkulasi darah mesin.

Driving force yang digunakan adalah pebedaan konsentrasi zat yang terlarut berupa racun

seperti partikel-partikel kecil, seperti urea, kalium, asam urea, fosfat dan kelebihan klorida pada

darah dan dialysate. Semakin besar konsentrasi racun tersebut didalam darah dan dialysate maka

proses difusi semakin cepat. berlawanan dengan peritoneal dialysis, dimana pengankutan adalah

antar kompartemen cairan yang statis, hemodialisis bersandar apda pengangkutan konvektif dan

menggunakan konter mengalir, dimana bila diasylate mengalir kedalam berlawanan arah dengan

mengalir extracorporeal sirkuit. metoda ini dapat meningkatkan efektivitas dialisis. Dialysate

yang digunakan adalah larutan ion mineral yang sudah disterilkan. urea dan sisa metabolisme

lainya, seperti kalium dan fosfat, berdifusi ke dalam dialysate. Selain itu untuk memisahkan

yang terlarut adalam darah digunakan prinsip ultrafiltrasi. driving force yang digunakan pada

ultrafiltrasi ini adalah perbedaan tekanan hidrostatik antara darah dan dialyzer. Tekanan darah

yang lebih tinggi dari dialyzer memaksa air melewati membran. Jika tekanan dari dialyzer di

turunkan maka kecepatan ultrafiltrasi air dan darah akan meningkat. Jika kedua proses ini

digabungkan, maka akn didapatkan darah yang bersih setelah dilewatkan melalui dialyzer.

Prinsip inilah yang digunakan pada mesin hemodialisis modern, sehingga keefektifitasannya

dalam menggantikan peran ginjal sangat tinggi. 

2

Page 3: HEMODIALISIS

C. Penyebab Harus Dilakukan Hemodialisis (Cuci Darah):

Cuci darah dilakukan jika gagal ginjal dan dapat menyebabkan:

a. Kelainan fungsi otak ( Ensefalopati Uremik )

b. Perikarditis (Peradangan Kantong Jantung )

c. Asidosis ( Peningkatan Keasaman Darah) yang tidak memberikan respon terhadap

pengobata lainnya.

d. Gagal Jantung

e. Hiperkalemia ( Kadar Kalium Yang Sangat Tinggi Dalam Darah )

f. Hipoksemia. Hipoksemia selama hemodialisa merupakan hal penting yang perlu

dimonitor pada pasien yang mengalami gangguan fungsi kardiopulmonar.

g. Perdarahan Uremia menyebabkan ganguan fungsi trombosit. Fungsi trombosit dapat

dinilai dengan mengukur waktu perdarahan. Penggunaan heparin selama hemodialisa

juga merupakan factor risiko terjadinya perdarahan.

h. Ganguan pencernaan Gangguan pencernaan yang sering terjadi adalah mual dan muntah

yang disebabkan karena hipoglikemia. Gangguan pencernaan sering disertai dengan sakit

kepala.

i. Pembekuan darah Pembekuan darah bisa disebabkan karena dosis pemberian heparin

yang tidak sesuai ataupun kecepatan putaran darah yang lambat. 

D. Jenis Cuci Darah: Ada 2 jenis cuci darah: 

1. Peritoneal Dialisis

   

Cuci darah peritoneal adalah metode yang kurang dikenal cuci darah, walaupun hal ini menjadi

lebih umum. Cuci darah peritoneal melibatkan dan menggunakan peritoneum sebagai filter.

Periotenaum adalah selaput tipis yang melapisi bagian dalam perut, dan mengelilingi dan

mendukung organ-organ perut, seperti perut dan hati. Seperti ginjal, periotoneum berisi ribuan

pembuluh darah kecil, sehingga berguna sebagai alat penyaringan.

3

Page 4: HEMODIALISIS

Selama cuci darah peritoneal, tabung fleksibel kecil yang dikenal ssebgai karakter terpasang ke

sayatan di perut anda, dan cairan khusus yang dikenal sebagai cairan Cuci Darah, dipompa ke

rongga peritoneal anda. Rongga peritoneal adalah ruang sekiar peritoneal. Saat darah bergerak

melalui peritoneum, produk limbah dan kelebihan cairan yang dipindahkan keluar dari darah dan

ke dalam cairan Cuci Darah. Cairan Cuci Darah ini kemudian dikeringkan keluar dari rongga.

 2. Hemodialisa

   

Hemodialisa adalah jenis cuci darah yang kebanyakan orang sadari. Ini melibatkan memasukan

jarum, yang melekat oleh tabung untuk mesin cuci darah, ke dalam pembuluh darah. Pada proses

hemodialisa , darah akan dialirkan melalui saringan khusus (Dialiser) yang berfungsi menyaring

sampah metabolisme dan air yang berlebih. Kemudian darah yang bersih akan dikembalikan ke

dalam tubuh. Pengeluaran sampah dan air serta garam berlebih akan membantu tubuh

mengontrol tekanan darah dan kandungan kimia tubuh jadi lebih seimbang. Setiap pasien HD

diharuskan mematuhi jadwal cuci darahnya. Dalam seminggu biasanya pasien menjalani 2 kali

cuci darah, masing-masing sekitar 4 jam. Namun adalakanya untuk kondisi tertentu, menjadi

lebih dari 2 kali seminggu.

Dialiser (ginjal buatan)

`Seperti inilah bentuk tipikal dari hollow fiber dializer. Di dalamnya terdapat serabut yang

memungkinkan darah untuk lewat. Cairan dialisis, yang merupakan cairan pembersih

dipompakan di antara serabut-serabut tersebut. Serabut tersebut memiliki lubang-lubang halus

yang memungkinkan air dan sampah metabolisme terserap dalam cairan pembersih dan

membawanya keluar.

4

Page 5: HEMODIALISIS

Dialiser Reuse

Penggunaan dialiser berulang ini dinamakan reuse. Reuse merupakan tindakan yang aman yaitu

proses membersihkan dialiser sesuai dengan standart prosedur yang telah teruji. Dialiser ini akan

diuji kelayakannya terlebih dahulu sebelum digunakan dan hanya digunakan pada satu orang

untuk satu dialiser. Sebelum tindakan cuci darah dilakukan, pastikan dialiser yang dipasang

sesuai dengan nama pasien pemilik.

Cara Dialisis (Dialisat)

Cairan pencuci yang disebut dialisat, adalah cairan yang membantu mengeluarkan sampah dan

kelebihan air dari tubuh. Cairan ini terdiri dari zat kimiawi yang membuatnya seperti spon.

Dokter akan memberikan spesifikasi cairan yang sesuai dengan keadaan pasien. Ø Akses Jarum

(Fistula) Jarum adalah bagian paling menakutkan dari cuci darah. Krim anestesi ataupun spray

digunakan untuk mengurangi rasa sakit saat penusukan jarum pertama kali. Kebanyakan unit

renal menggunakan dua jarum untuk memasukkan dan mengeluarakan darah. Memang ada juga

jarum khusus yang bisa digunakan dengan dua bukaan, tapi jarum ini dianggap kurang efisien

dan memerlukan waktu yang lebih lama

Cara Penggunaan Mesin Dialisis

Sebuah mesin dialisis adalah mekanisme yang menyaring darah pasien untuk mengeluarkan

produk sampah dan air yang berlebih ketika pasien tidak memiliki ginjal lebih lanjut, atau

jika ginjal tidak berfungsi atau rusak.

Prosedurnya adalah sebagai berikut:

1. Darah diekstraksi melalui fistula arterio-vena, vena khusus dibentuk pada lengan bawah.

Drah dibawa ke tabung plastik dari mesin dialisis.

2. Mesin dialisis adlah mirip dengan ginjal buatan. Ini memiliki tabung plastik yang

mengangkut darah dipindahkan ke dialyser untuk menyaring.

3. Dari dialyser tersebut, larutan garam adalah disebarkan dengan darah, yang sekarang

disebut dialisat.

4. Dialisat diproses melalui penyaringan. Bagitu proses tersebut selesai, darah bersih

dimasukan kembali ke pasien. Kotoran sekarang telah di hapus hanya menyisakan darah

bersih.

5. Jika dialisis akan dilakukan di sebuah klinik dialisis khusus, jangan terlambat datang.

Kebanyakan sesi berlangsung selama sekitar empat jam untuk sekali atau tiga kali

seminggu tergantung kebutuhan tubuh pasien.

6. Tugas ginjal manusia ditiru oleh mesin dialisis. Ini menghilangkan urea dan beberapa

garam dari darah sehingga, hindari selalu banyak garam dalam makanan setelah anda

dikembalikan.

5

Page 6: HEMODIALISIS

7. Sebuah tabung membran semi-berpori mengmungkinkan darah mengalir dari pasien ke

larutan steril. Penting komponen darah yang tegang oleh membran, garam dan aliran

urea ke dalam larutan steril sebelum dihapus.

8. Dialisis menghilangkan kelebihan cairan dari darah dan menghilangkan urea, natium,

magnesium, kalium, dan bahan kimia lainnya.

9. Dialser ini melakukan proses cuci darah dimana darah memasuki header merah dan

berjalan melalui ribuan serat berongga tipis. Dialisat sekarang memasuki header biru dari

bawah dan mengalir di sekitar dapat menyedot dari darah molekul besar dan

menghapusnya. 10. Elektrolit dan limbah pindah ke dialisat karena memiliki konsentrasi

yang lebih tinggi. Langkah ini disebut difusi. Dialisat segar ada setiap saat dan tidak

pernah berakhir.

10. Cairan dieliminasi dari darah seperti ginjal lakukan.

11. Menghapus cairan dari darah adalah melaui filtrasi ultra, mirip dengan reverse osmosis.

Dalam reverse osmosis ukuran pori membran terlalu kecil sehingga hanya bisa

memungkinkan air untuk lulus, ukaran pori membran lebih besar di ultra filtrasi.

Untuk menggunakan mesin dialisis membutuhkan bantuan dokter. Seorang pasien tidak

bisa melakukannya sendiri. Selain itu, hanya dokter dapat mengdiagnosa jika ada

kebutuhan untuk sebuah dialisis. Dan jika ada, hanya peran pasien untuk berkonsultasi

dengan dokter ginjal, bertanya tentang mesin dan memungkinkan prosedur.

6