HEMATOPOETIK

18
HEMATOPOETIK Hematopoiesis merupakan proses pembentukan komponen sel darah, dimana terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak. Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipatgandaan jumlah sel, dari satu sel hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah. Maturasi merupakan proses pematangan sel darah, sedangkan diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda. Hematopoiesis pada manusia terdiri atas beberapa periode : 1. Mesoblastik Dari embrio umur 2 – 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang dihasilkan adalah HbG1, HbG2, dan Hb Portland. 2. Hepatik Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati Sedangkan pada limpa terjadi pada umur 12 minggu dengan produksi yang lebih sedikit dari hati. Disini menghasilkan Hb. 3. Mieloid

description

hgjhghj

Transcript of HEMATOPOETIK

HEMATOPOETIK

Hematopoiesis merupakan proses pembentukan komponen sel darah, dimana terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak.

Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipatgandaan jumlah sel, dari satu sel hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah.

Maturasi merupakan proses pematangan sel darah, sedangkan diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda.

Hematopoiesis pada manusia terdiri atas beberapa periode :

1. Mesoblastik

Dari embrio umur 2 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang dihasilkan adalah HbG1, HbG2, dan Hb Portland.

2. Hepatik

Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati Sedangkan pada limpa terjadi pada umur 12 minggu dengan produksi yang lebih sedikit dari hati. Disini menghasilkan Hb.

3. Mieloid

Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu terjadi di dalam sumsum tulang, kelenjar limfonodi, dan timus. Di sumsum tulang, hematopoiesis berlangsung seumur hidup terutama menghasilkan HbA, granulosit, dan trombosit. Pada kelenjar limfonodi terutama sel-sel limfosit, sedangkan pada timus yaitu limfosit, terutama limfosit T.

Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan sel darah di antaranya adalah asam amino, vitamin, mineral, hormone, ketersediaan oksigen, transfusi darah, dan faktor- faktor perangsang hematopoietik.

1. Jaringan Darah

Jaringan darah merupakan jaringan penyokong khusus, karena berupa cairan.

Bagian-bagian dari jaringan darah adalah :

a. Sel darahDibagi menjadi sel darah merah (eritrosit) berfungsi untuk mengangkut oksigen dan sel darah putih (lekosit) berfungsi untuk melawan benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

b. Keping-keping darah (trombosit) Berfungsi dalam proses pembekuan darah.

c. Plasma darahKomponen terbesar adalah air, berperan mengangkut sari makanan, hormon, zat sisa hasil metabolisms, antibodi dan lain-lain.

2. Jaringan Limfe / Getah Bening

Asal jaringan limfe adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah, komponen terbesarnya adalah air dimana terlarut zat-zat antara lain glukosa, garam-garam, asam lemak. Komponen selulernya adalah limfosit.

Jaringan limfe menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe. Fungsi jaringan limfe selain untuk kekebalan tubuh (adanya limfosit) juga untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.

Faktor yang mempengaruhi proses pembentukan sel darah diantaranya adalah :

asam amino

vitamin

mineral

hormon

ketersediaan oksigen

transfusi darah

dan faktor-faktor perangsang hematopoietik.

HOMEOSTASISA. PENGERTIAN Homeostasis berasal dari bahasa Yunani : homeo berarti sama, stasis mempertahankan keadaan, sehingga dapat diartikan sebagai suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi segala kondisi yang dihadapi. Istilah ini digunakan oleh ahli fisiologi untuk menjelaskan pemeliharaan aneka kondisi yang hampir selalu konstan di lingkungan dalam.

Homeostasis dipertahankan oleh mekanisme fisiologis yang mengontrol fungsi tubuh dan memantau organ tubuh. Untuk sebagian besar mekanisme ini dikontrol oleh sistem saraf dan endokrin dan tidak mencakup perilaku sadar. Tubuh membuat penyesuaian dalam frekuensi jantung, frekuensi pernapasan, tekanan darah, suhu tubuh, keseimbangan cairan dan elektrolit, sekresi hormon dan tingkat kesadaran yang semuanya ditujukan untuk memberi kontribusi bagi homeostasi

Manusia mempunyai tubuh yang tersusun atas triliyunan sel yang saling berinteraksi dan merupakan organisme multiseluler. setiap selnya melakukan fungsi-fungsi dasar yang penting bagi kelangsungan hidupnya. Sel merupakan bagian terkecil dari suatu organisme. Sekumpulan sel yang ada dalam tubuh akan membentuk suatu jaringan. Dari kumpulan jaringan tersebut akan membentuk organ. Kumpulan organ yang bekerja secara bersama-sama membentuk sistem organ yang melakukan fungsi yang saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk menyelesaikan aktivitas yang penting bagi kelangsungan hidupnya secara keseluruhan.

Sel didalam tubuh akan kontak langsung dengan lingkungan dalam maupun lingkungan luar sel tersebut. Untuk menjaga agar keadaan di dalamnya tetap konstan, tubuh memerlukan upaya untuk tetap mempertahankan kondisinya tersebut. Kondisi seperti ini disebut juga dengan homeostasis. Homeostasis ada agar unsur-unsur yang ada dalam lingkungan dalam tubuh tetap menjaga dan agar sel dapat menjalankan fungsi dasar sel secara optimal.

I.Sel

Tubuh manusia terdiri dari masyarakat sel yang saling berinteraksi. Sel adalah sub unit terkecil pada organisme multiseluler hidup, seperti manusia. Sel merupakan susunan kompleks zat kimia hidup dan melakukan aktivitas khusus. Mikroorganisme, seperti amuba dan bakteri, memilki sel tunggal yang dapat berfungsi secara mandiri. Namun, sel-sel manusia harus bekerja sama dan berfungsi secara saling bergantung. Sel adalah satuan dasar bagi struktur dan fungsi tubuh manusia. Setiap sel melakukan fungsi-fungsi dasar yang penting bagi kelangsungan hidupnya sendiri, misalnya memperoleh O2 dan zat-zat gizi, yang digunakan sel untuk memperoleh energi; bereaksi terhadap perubahan di lingkungan sekitar; mengontrol perpindahan bermacam-macam bahan di dalam sel dan antara sel dengan lingkungannya; dan bereproduksi.

Sel mempunyai dua bagian utama yaitu nukleus dan sitoplasma. Nukleus dipisahkan dari sitoplasma oleh membran sel, yang disebut juga membran plasma. Berbagai macam zat yang turut membentuk sel secra keseluruhan disebut protoplasma. Protoplasma terutama terdiri atas lima zat dasar : air, elektrolit, protein, lipid, dan karbohidrat.

Pada organisme multisel, setiap sel melakukan, selain fungsi-fungsi fundamental di atas, suatu aktivitas khusus yang biasanya merupakan elaborasi dari fungsi-fungsi dasar sel di atas. Sel-sel tubuh sangat terorganisasi dalam kelompok-kelompok fungsional, yakni sel-sel yang memiliki struktur dan aktivitas khusus serupa terorganisasi menjadi jaringan. Terdapat empat jenis dasar jaringan:

1. Jaringan otot, yang khusus berkontraksi dan menghasilkan gaya;

2. Jaringan saraf, yang mengkhususkan diri untuk inisiasi dan transmisi impuls listrik;

3. Jaringan epitel, yang melapisi dan membungkus berbagai permukaan dan rongga tubuh dan juga membentuk kelenjar sekretorik; dan

4. Jaringan ikat, yang menghubungkan, menyokong, dan melekatkan berbagai bagian tubuh.

Jaringan-jaringan lebih lanjut tersusun membentuk organ-organ, yaitu struktur yang terdiri dari beberapa jaringan primer yang berfungsi bersama melakukan suatu fungsi-fungsi tertentu. Organ-organ membentuk sistem, yaitu kumpulan organ yang melakukan fungsi-fungsi terkait dan saling berinteraksi untuk menyelesaikan suatu aktivitas bersama yang penting bagi kelangsungan hidup tubuh keseluruhan. Sistem organ kemudian membentuk tubuh keseluruhan.

II.Homeostasis Homeostasis pertama kali dikenalkan oleh Walter Canon menyebutkan bahwa keadaan stabil dinamis unsur-unsur pokok lingkungan internal (milleu interiur) yang mengelilingi dan saling bertukar berbagai zat dengan sel.

Homeostasis mengacu kepada pemeliharaan suatu keadaan stabil dinamis di dalam lingkungan cairan internal yang membasuh semua sel tubuh. Karena sel-sel tubuh tidak berkontak langsung dengan lingkungan luar, kelangsungan hidup sel bergantung pada pemeliharaan lingkungan cairan internal yang stabil yang berhubungan langsung dengan sel. Sebagai contoh, di lingkungan internal O2 dan zat-zat gizi harus terus menerus diganti sesuai kecepatan penggunaannya oleh sel.

Istilah dari homeostasis juga digunakan oleh ahli fisiologi untuk menjelaskan pemeliharaan aneka kondisi yang hampir selalu konstan di lingkungan dalam. Pada dasarnya, semua organ dan jaringan tubuh melakukan aneka fungsi untuk membantu mempertahankan kondisi yang konstan ini. Misalnya, paru menyediakan oksigen bagi cairan ekstrasel untuk menggantikan oksigen yang dipakai oleh sel, ginjal mempertahankan konsentrasi ion agar konstan, dan sistem gastrointestinal menyediakan nutrient.

Homeostasis sangat penting bagi kelangsungan hidup sel yaitu untuk mempertahankan fungsi sel.Faktor-faktor lingkungan dalam yang perlu dipertahankan homeostasis mencakup :

1. Konsentrasi molekul zat-zat gizi.

2. Konsentrasi O2 dan CO2.

3. Konsentrasi zat-zat sisa berbagai reaksi kimia.

4. Konsentrasi PH.

5. Konsentrasi air, garam-garam, elektrolit-elektrolit.

6. Suhu.

7. Volume dan tekanan.

Fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh masing-masing dari ketujuh tubuh diarahkan untuk mempertahankan homeostasis. Fungsi sistem tubuh akhirnya bergantung pada aktivitas-aktivitas khusus sel-sel yang menyusun setiap sistem. Dengan demikian, homeostasis penting bagi kelangsungan hidup setiap sel, dan setiap sel memberikan kontribusinya untuk mempertahankan homeostasis.Sistem kontrol yang mengatur aktivitas berbagai sistem tubuh untuk mempertahankan homeostasis dapat diklasifikasikan sebagai

1. Kontrol intrinsik, yaitu respons kompensatorik inheren suatu organ terhadap perubahan, dan

2. Kontrol ekstrinsik, yaitu respons suatu organ yang dicetuskan oleh faktor-faktor di luar organ tersebut, seperti sisem saraf dan endokrin.

Baik kontrol intrinsik maupun ekstrinsik umumnya beroperasi berdasarkan prinsip umpan balik negatif, yaitu suatu perubahan pada sebuah variabel yang diatur mencetuskan respons yang mendorong variabel itu berlawanan arah dengan perubahan awal, sehingga terjadi perlawanan terhadap perubahan.

Keadaan patofisiologi terjadi jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secara benar, homeostasis akan terganggu dan semua sel akan menderita karena tidak lagi memperoleh linhkungan yang optimal tempat mereka hidup dan berfungsi, sehingga lingkungan internal yang optimal tidak lagi dapat dipertahankan. Muncul berbagai keadaan patofisiologis. Patofisiologis mengacu pada abnormalitas fungsional tubuh (perubahan fisiologis) yang berkaitan dengan penyakit. Jika gangguan terhadap homeostasis menjadi sedemikian berat sehingga tidak lagi memungkinkan untuk kelangsungan hidup, maka akan timbul kematian.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.perawatonline.com/index.php/artikel-keperawatan/kep-medika-bedah/22-fisiologi-manusiadiakses kamis. 30 mei 2013

Sherwood, Lauralee. (2004). Human Physiology: From cells to system. 5th ed. California: Brooks/Cole-Thomson Learning, Inc.Silverthorn, D.U. (2004). Human Physiology: An Integrated approach. 3th ed. San Fransisco: Pearson Education.Pearce, Evelyn C. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia.

Scanlon, Valarie C. 2006. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta. EGC.

Guyton, Arthur C and Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC.

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

PENGERTIAN HOMEOSTASIS

Homeostasis adalah Konsistensi dan uniformitas dari lingkungan internal tubuh yang mempertahankan fungsi normal tubuh ( Anderson, 1996 ). Pendapat lain mengatakan bahwa Homeostasis adalah suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kondisi yang di alaminya.

Homeostasis adalah Kemampuan proses fisiologis tubuh dalam mempertahankan keseimbangan dan kecenderungan semua jaringan hidup guna memelihara dan mempertahankan kondisi setimbang atau ekuilibrium ( Cannon, 1926 )

Homeostasis adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan atau terhadap lingkungan internal atau eksternal yang senantiasa berubah sebagai suatu kunci keberhasilan, bertahan dan tetap hidup, atau suatu keadaan seimbang yang sifatnya dinamis, yang dipertahankan tubuh melalui pergeseran dan penyesuaian atau adaptasi terhadap ancaman yang berlangsung secara konstan ( Dubois, 1965 )

Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang konstan. Homeostasis merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi dapat mengklasifkasikan mekanisme homeostasis pengaturan dalam organisme. Umpan balik homeostasis terjadi pada setiap organisme. ( www.wikipedia.com)

Homeostatis adalah Proses yang terjkadi dalam organism hidup untuk mempertahankan lingkungan intern ini dalam kondisi agar optimal bagi kehidupan organisme. Jadi, kesimpulan dari homeostasis adalah Suatu proses perubahan yang terus menerus atau suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kondisi yang dialaminya yang sifatnya dinamis yang berlangsung secara konstan, dan terjadi pada setiap organisme.

Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalamai stress sehingga tubuh secara alamiyah akan melakukam mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisisi nyang seimbang.

Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu system endokrim dan saraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh manusia.

Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui 4 cara diantaranya:

1. Self regulation dimana sistem ini terjadi secara ototmatis pada orang yang sehat seperti dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.

2. Berkompensasi yaitu tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidak normalan dalam tubuh sebagai contoh apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin maka proses dalam tubuh khususnya pembuluh darah akan mengalami kontraksi pembuluh darah perifer dan merangsang pada pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan pada otot yang akhirnya menggigil yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil. Dengan cara system umpan balik negative, proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal segera dirasakn dan diperbaiki dalam tubuh dimana apabila tubuh dalam keadaan tidak normal akan secara sendiri mengadakan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan dari keadaan yang ada. Cara umpam balik untuk mengkoreksi untuk ketidak seimbangan fisiologis , hal ini dapat dicontohkan apabila seseorang terjadi hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung yang cepat untuk membawa darah dan oksigen yang cukup kesel tubuh.

Pengaturan fisiologis digunakan untuk mengembalikan keadaan normal apabila terganggu.pengaturan sifat pendaparan dilakukan oleh ginjal dan pernafasan. Cairan tubuh merupakan objek homeostasis karena dalam cairan tubuh diatur keseimbangan bermacam-macam elektrolit.

Homeostasis juga mengatur keseimbangan asam dan basa. Cairan tubuh diatur agar suhunya selalu konstan 370C dengan cara mekanisme produksi dan pelepasan panas. Contoh homeostasis yang ringkas ialah:Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon dengan mengeluarkan peluh melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk mencegah suhu darahnya meningkat, pembuluh darah akan mengembang untuk mengeluarkan panas ke sekitarnya, hal ini juga menyebabkan kulit berwarna merah. Apabila kadar glukosa dalam darah telah habis atau berkurang dari jumlah tertentu, hati akan dirangsang oleh insulin untuk mengubah glikogen menjadi glukosa supaya dapat digunakan sebagai tenaga untuk kontraksi otot.

Organ-organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis antara lain:1. Hati

2. Ginjal

3. Kulit

Proses pengaturan dalam tubuh manusiaDiantara kemungkinannya ialah:

1. Apabila banyak garam dalam badan dan kurang air

2. Apabila kurang garam dalam badan dan banyak air

Apabila kadar garam lebih dari jumlah normal dan kurang air dalam badan, tekanan osmosis

KONSEP HOMEOSTASISSel tubuh berkontrak dengan lingkungan internal yang dipertahankan sendiri dan bukan dengan lingkungan eksternal yang mengelilingi tubuh.

Apabila tiap-tiap sel memiliki kemampuan dasar untuk bertahan hidup,mengapa sel-sel tubuh tidak dapat hidup tanpa melakukan tugas-tugas khusus dan terorganisasi sesuai kekhususan masing-masing menjadi sistem yang melakukan berbagai fungsi yang esensial agar tubuh keseluruhan dapat bertahan hidup.sel-sel pada organisme multi sel harus memberi kontribusi bagi kelangsungan hidup organisnme secara keseluruhan dan tidak dapat hidup dan berfungsi tanpa kontribusi dari sel-sel tubuh lainnya karena sebagian sel tersebut tidak berkontak langsung dengan lingkungan eksternal tempat organisme tersebut hidup.

Suatu organisme uni sel, semisal amoeba dapat secara langsung memperoleh zat-zat gizi dan O2 dari dan mengeluarkan zat-zat sisa kelingkungan eksternal disekitarnya. Sebuah sel otot atau sel lain pada organisme multi sel juga membutuhkan zat dan O2 dan mengeluarkan zat-zat sisa, namun sel otot tidak dapat secara langsung melakukan pertukaran ini dengan lingkungan di sekitar tubuh karena sel tersebut terisolasi dari lingkungan eksternal tersebut.

Bagaimana mungkin sebuah sel otot dapat melakukan pertukaran-pertukaran vital tersebut dengan lingkungan eksternal yang tidak berkontak dengannya? Kuncinya adalah adanya suatu lingkungan internal cair yang berkontak langsung dengan sel-sel tubuh. Lingkungan internal ini terletak di luar sel tetapi di dalam tubuh. Berbagai sistem tubuh melakukan pertukaran antara lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Demikian juga, sistem pernapasan memindahkan O2 dari lingkungan eksternal ke dalam plasma. Sistem sirkulasi mendistribusikan zat-zat gizi dan O2 keseluruh tubuh.

Zat-zat sisa yang dihasilkan oleh sel dikeluarkan kedalam cairan inter stitial, diserap oleh plasma dan dislurkan ke organ-organ yang khusus, berfungsi membuang zat-zat sisa ini dari lingkungan internal ke lingkungan eksternal. Paru mengeluarkan CO2 dari plasma, dan ginjal menyerap zat-zat sisa lainnya untuk dikeluarkan melaui urin.

Homeostasis penting bagi kelangsungan hidup sel, sebagai bagian dari sistem yang terorganisasi, memberi kontribusi bagi homeostasisSel-sel tubuh dapat hidup dan berfungsi hanya jika dibasuh oleh cairan ekstra sel yang cocok bagi kelangsungan hidup mereka, dengan demikian komposisi kimiawi dan keadaan fisik lingkungan internal hanya diperbolehkan menyimpang dalam batas-batas yang sempit. Sewaktu sel mengeluarkan zat-zat gizi dan O2 dari lingkungan internal, bahan-bahan esensial ini harus secara terus menerus dilengkapi lagi agar proses sel mempertahankan hidupnya yang berlangsung terus menerus dapat berlanjut.

Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh setiap sistem tubuh ikut berperan dalam mempertahankan homeostasis, sehingga lingkungan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan fungsi semua sel yang membentuk tubuh dapat dipertahankan.

Faktor-faktor lingkungan internal yang harus dipertahankan secara homeostasis:1. Konsentrasi molekul zat-zat gizi.

2. Konsentrasi O2 dan CO2.3. Konsentrasi zat-zat sisa.

4. pH.

5. Konsentrasi garam-garam, air, dan elektrolit-elektrolit lain.

6. Suhu.

7. Volume dan tekanan.

Terdapat sebelas sistem tubuh utama yang berkontribusi terpenting dalam untuk homeostasis1. Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang membawa berbagai zat.

2. Sistem pencernaan, menguraikan makanan menjadi molekul-molekul kecil zat gizi yang dapat diserap kedalam plasma untuk didistribusikan keseluruh tubuh.

3. Sistem respirasi, mengambil O2 dari dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal.

4. Sistem kemih, mengeluarkan kelebihan garam, air, dan elektrolit lain dari plasma melalui urin, bersama zat-zat sisa selain CO2.5. Sistem rangka, memberi penunjang dan proteksi bagi jaringan lunak dan organ-organ. Sistem ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan kalsium(Ca++).

6. Sistem otot, menggerakan tulang-tulang yang melekat kepadanya. Sistem ini memungkinkan individu mendekati makanan dan menjauhi bahaya. Panas yang dihasilkan oleh kontraksi otot penting untuk mengatur suhu.

7. Sistem integumen, sebagai sawar protektif bagian luar yang mencegah cairan internal keluar dari tubuh dan mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh. Sistem ini juga penting dalam mengatur suhu tubuh.

8. Sistem imun, mempertahankan tubuh dari serangan benda asing dan sel-sel tubuh yang telah menjadi kanker. Sistem ini juga mempermudah jalan untuk perbaikan dan penggantian sel yang tua atau cedera.

9. Sistem saraf adalah salah satu dari dua sistem pengatur(kontrol) utama tubuh. Sistem ini sangat penting terutama untukmendeteksi dan mencetuskan reaksi terhadap berbagai perubahan lingkungan intrnal. Sistem ini juga bertanggung jawab atas fungsi lain yang lebih tinggi yang tidak seluruhnya ditujukan untuk mempertahankan homeostasis.

10. Sistem endokrin adalah sistem kontrol utama lainnya. Sistem ini terutama penting untuk mengontrol konsentrasi zat-zat gizi dan, dengan menyesuaikan fungsi ginjal, mengontrol volume serta komposisi elektrolit lingkungan internal.

11. Sistem reproduksi, tidak esensial bagi homeostasis. sehingga tidak penting bagi kelangsungan hidup individu, akan tetapi sistem ini penting bagi kelangsungan hidup suatu spesies.Gangguan pada homeostasis dapat menyebabkan penyakit dan kematianJika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secara benar, homeostasis terganggu dan semua sel akan menderita karena mereka tidak lagi memperoleh lingkungan yang optimal tempat mereka hidup dan berfungsi. Jika gangguan terhadap homeostasis menjadi sedemikian berat sehingga tidak lagi memungkinkan kelangsungan hidup, timbul kematian.

Homeostasis memiliki banyak fungsi yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, antara lain :

1. Menstabilkan cairan disekitar sel-sel oranisme multi sel atau cairan extrasel (CES) (Siagian, 2008).

2. Untuk kelangsungan hidup sel

3. Memungkinkan organisme beradaptasi pada lingkungan luar yang mempunyai jumlah dan habitat yang lebih luas.

4. Menyediakan keadaan dalam (lingkungan dinamis dalam badan organisme) yang stabil supaya sel-sel dapat menjalankan hidup dengan efisien.

5. Memungkinkan kadar metabolisme diatur secara efisien pada saat tertentu.

6. Dan yang terakhir Memungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan optimum

Mekanisme

Mekanisme ini diatur oleh otak terutama hipotalamus, yang bila terangsang akan merangsang koordinasi tubuh. Proses ini akan terjadi terus menerus hingga lingkungan dinamis dalam tubuh akan berada pada jumlah yang normal.

2 koordinasi badan yang terlibat ialah:

1. Kordinasi kimia - Seperti hormon2. Kordinasi saraf - Seperti impuls sarafBeberapa proses-proses yang terlibat ialah:

1. Umpan balik positif - Contoh demam, badan akan bertambah panas untuk membunuh bakteri dan virus.

2. Umpan balik negatif - Contoh keadaan panas, badan akan diatur untuk mengurangi panas badan.

Contoh homeostasis yang ringkas ialah

Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon dengan mengeluarkan peluh melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk mencegah suhu darahnya meningkat, pembuluh darah akan mengembang untuk mengeluarkan panas ke sekitarnya, hal ini juga menyebabkan kulit berwarna merah.

Apabila kadar glukosa dalam darah telah habis atau berkurang dari jumlah tertentu, hati akan dirangsang oleh insulin untuk mengubah glikogen menjadi glukosa supaya dapat digunakan sebagai tenaga untuk kontraksi otot.

Organ-organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis antara lain:

Hati Ginjal Kulit