HDHDHSA

7
TES HEMOGLOBIN CARA SAHLI Hemoglobin merupakan protein yang terdapat dalam sel darah merah atau eritrosit, yang memberi warna merah pada darah. Hemoglobin terdiri atas zat besi yang merupakan pembawa oksigen. Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain metode Sahli, oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin. Metode Sahli tidak dianjurkan karena memiliki kesalahan yang besar, alatnya tidak dapat distandardisasi, dan tidak semua jenis hemoglobin dapat diukur, seperti sulfhemoglobin, methemoglobin dan karboksihemoglobin. Dua metode yang lain (oksihemoglobin dan sianmethemoglobin) dapat diterima dalam hemoglobinometri klinik. Namun, dari dua metode tersebut, metode sianmethemoglobin adalah metode yang dianjurkan oleh International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) sebab selain mudah dilakukan juga mempunyai standar yang stabil dan hampir semua hemoglobin dapat terukur, kecuali sulfhenoglobin. Penetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan hematin asam setelah darah ditambah dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan mencocokkan warna larutan sampel dengan warna batang gelas standar. Metode ini memiliki kesalahan sebesar 10-15%, sehingga tidak dapat untuk menghitung indeks eritrosit. Penetapan kadar Hb metode oksihemoglobin didasarkan atas pembentukan oksihemoglobin setelah sampel darah ditambah larutan Natrium karbonat 0.1% atau Ammonium hidroksida. Kadar Hb ditentukan dengan mengukur intensitas warna yang terbentuk secara spektrofotometri pada panjang gelombang 540 nm. Metode ini tidak dipengaruhi oleh kadar bilirubin tetapi standar oksihemoglobin tidak stabil. Metode sianmethemoglin didasarkan pada pembentukan sianmethemoglobin yang

description

YFYTFYV

Transcript of HDHDHSA

Page 1: HDHDHSA

TES HEMOGLOBIN CARA SAHLI

Hemoglobin merupakan protein yang terdapat dalam sel darah merah atau eritrosit,

yang memberi warna merah pada darah. Hemoglobin terdiri atas zat besi yang

merupakan pembawa oksigen. Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai

cara, antara lain metode Sahli, oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin. Metode Sahli

tidak dianjurkan karena memiliki kesalahan yang besar, alatnya tidak dapat

distandardisasi, dan tidak semua jenis hemoglobin dapat diukur, seperti sulfhemoglobin,

methemoglobin dan karboksihemoglobin. Dua metode yang lain (oksihemoglobin dan

sianmethemoglobin) dapat diterima dalam hemoglobinometri klinik. Namun, dari dua

metode tersebut, metode sianmethemoglobin adalah metode yang dianjurkan oleh

International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) sebab selain mudah

dilakukan juga mempunyai standar yang stabil dan hampir semua hemoglobin dapat

terukur, kecuali sulfhenoglobin.

Penetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan hematin asam setelah

darah ditambah dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan aquadest.

Pengukuran secara visual dengan mencocokkan warna larutan sampel dengan warna

batang gelas standar. Metode ini memiliki kesalahan sebesar 10-15%, sehingga tidak

dapat untuk menghitung indeks eritrosit. Penetapan kadar Hb metode oksihemoglobin

didasarkan atas pembentukan oksihemoglobin setelah sampel darah ditambah larutan

Natrium karbonat 0.1% atau Ammonium hidroksida. Kadar Hb ditentukan dengan

mengukur intensitas warna yang terbentuk secara spektrofotometri pada panjang

gelombang 540 nm. Metode ini tidak dipengaruhi oleh kadar bilirubin tetapi standar

oksihemoglobin tidak stabil. Metode sianmethemoglin didasarkan pada pembentukan

sianmethemoglobin yang intensitas warnanya diukur secara fotometri. Reagen yang

digunakan adalah larutan Drabkin yang mengandung Kalium ferisianida (K3Fe[CN]6) dan

kalium sianida (KCN). Ferisianida mengubah besi pada hemoglobin dari bentuk ferro ke

bentuk ferri menjadi methemoglobin yang kemudian bereaksi dengan KCN membentuk

pigmen yang stabil yaitu sianmethemoglobin. Intensitas warna yang terbentuk diukur

secara fotometri pada panjang gelombang 540 nm. Selain K3Fe[CN]6 dan KCN, larutan

Drabkin juga mengandung kalium dihidrogen fosfat (KH2PO4) dan deterjen. Kalium

dihidrogen fosfat berfungsi menstabilkan pH dimana rekasi dapat berlangsung sempurna

pada saat yang tepat. Deterjen berfungsi mempercepat hemolisis darah serta mencegah

kekeruhan yang terjadi oleh protein plasma.

Page 2: HDHDHSA

Hemoglobin berperan penting dalam mempertahankan bentuk sel darah merah dan

memberi warna merah pada darah. Struktur hemoglobin yang abnormal bisa

mengganggu bentuk sel darah merah dan menghambat fungsi dan aliran darah melewati

pembuluh darah. beberapa kondisi yang berkaitan dengan jumlah SDM dan Hb yaitu :

1. Jumlah SDM normal tapi kadar Hb kurang karena ukuran SDM lebih kecil

daripada normal yang disebut anemia mikrositik.

2. Jumlah SDM normal tetapi kadar Hb kurang karena kadar Hb memang kuarang

daripada normal yang disebut anemia hipokromik.

Kadar hemoglobin dalam darah dapat ditentukan dengan berbagai macam cara atau

metode. Metode yang paling tepat adalah berdasarkan atas analisa kandungan besi atau

kapasitas peningkatan oksigen dari molekul tersebut. Sejumlah prosedur yang cepat telah

dikenbangkan berdasarkan pengamatan secara langsung pada warna darah dan

menyamakan dengan suatu standar buatan. Penetapan Hb metode sahli didasarkan atas

pembentukan hematin asam setelah darah ditambah drngan larutan HCL 0,1 N kemudian

diemcerkan dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan mencocokan warna

larutan sampel dengan warna batang gelas standar.

A. Pra Analitik

Persiapan pasien :tidak memerlukan persiapan khusus

Persiapan sampel :darah kapiler, EDTA, Oksalat

Prinsip tes :hemoglobin diubah menjadi hematin asam, kemudian

dibadingkan secara visual dengan standard dalam alat itu.

Alat dan bahan:

1. Hemolet/lanset

2. Hemoglobinometer (hemometer)

Tabung pengencer

Pipet hb

Pipet tetes

Selang pengisap

Batang pengaduk

Page 3: HDHDHSA

3. HCl 0.1 N

4. Aquades

B. Analitik

1. Masukkan HCl 0.1 N ke dalam tabung pengencer sampai tanda 2

2. Isap darah kapiler dengan pipet Hb sampai tanda 20 ul

3. Hapuslah darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet

4. Segera alirkan darah dari pipet ke dalam dasar tabung pengencer. Catat

waktu /saat darah dicampurkan ke dalam HCl.

5. Isap kembali isi tabung ke dalam pipet kemudian tiupkan kembali isi pipet ke

dalam tabung, lakukan hal ini 2 sampai 3 kali agar sisa-sisa darah terbilas ke

dalam tabung.

6. Tambahkan aquadest, tetes demi tetes, sambil mengaduk isi tabung sampai

diperoleh warna isi tabung sama dengan warna standar yang ada di

komparator. Tepat 3 menit setelah darah tercampur dengan HCl, warna larutan

dibaca pada jarak sepanjang lengan atas dengan latar belakang cahaya

matahari, warna larutan disamakan dengan warna gelas standar. Tinggi

larutan sesuai dengan skala yang menunjukkan kadar Hb dalam g% (lihat

pada dasar meniskus). Laporkan nilainya dalam gr% (=gr/100 ml = gr/dl).

C. PASCA ANALITIK

Nilai rujukan:

Perempuan 12-16 gr/dl

Laki-laki 14-18 gr/dl

Hasil pengamatan

Nama mahasiswa : Luphyta Nimandana

Kadar Hemoglobin : 9.7 gr/dl

Page 4: HDHDHSA

Status : normal

Pembahasan

Pada kegiatan praktikum kali ini telah dilakukan uji sampel kepada mahasiswa

(anggota kelompok II), tapi dari kegiatan yang telah dilakukan hasil yang didapat

adalah Hb dari mahasiswa diatas berada dibawah ambang batas Hb yang menjadi

standar pengukuran. Adapun beberapa hal yang menjadi sumber kesalahan dari

praktikum yang telah kami lakukan ialah ialah :

1. Tidak semua hemoglobin berubah menjadi hematin asam seperti

karboksihemoglobin, methemoglobin, sulfahemoglobin.

2. Kemampuan untuk membedakan warna tidak sama

3. Sumber cahaya yang kurang baik.

4. Kelelahan mata

5. Alat-alat kurang bersih

6. Penyesuaian warna larutan yang diperiksa dalam komparator kurang akurat.

Pemeriksaan hemoglobin dalam darah mempunyai peranan yang penting dalam

diagnosa suatu penyakit, karena hemoglobin merupakan salah satu protein khusus

yang ada dalam sel darah merah dengan fungsi khusus yaitu mengangkut O2 ke

jaringan dan mengembalikan CO2 dari jaringan ke paru-paru. Kegunaan dari

pemeriksaan hemoglobin ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya gangguan

kesehatan pada pasien, misalnya kekurangan hemoglobin yang biasa disebut anemia.

Hemoglobin bisa saja berada dalam keadaan terlarut langsung dalam plasma. Akan

tetapi kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen tidak bekerja secara

maksimum dan akan mempengaruhi pada faktor lingkungan.

Hemoglobin yang meningkat terjadi karena keadaan hemokonsentrasi akibat

dehidrasi yang menurun dipengaruhi oleh berbagai masalah klinis. Pemeriksaan

hemoglobin dilakukan pengukuran dengan metode cyanmethemoglobin. Sebelumnya

eritrosit dilisiskan kemudian heme dioksidasi menjadi cyanmethemoglobin dan diukur

dengan fotometer pada panjang gelombang 540 nm.

Hemoglobin merupakan pigmen dari eritrosit yang sangat kompleks. Hemoglobin

merupakan persenyawaan antara protein, globin dan zat warna (heme). Keistimewaan

dari hemoglobin adalah dapat mengikat O2 dan CO2. Pada metode sahli, darah

sengan larutan HCl 0,1 N akan membentuk hematin yang berwarna coklat. Setelah

itu, warna disamakan dengan warna standar sahli dengan menambahkan aquadest

sebagai pengencer. Prinsip hemoglobin diubah mejadi asam hematin, kemudian

warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standar dalam alat itu.

Page 5: HDHDHSA

Pemeriksaan hemoglobin dalam darah mempunyai peranan yang penting dalam

diagnosa suatu penyakit, karena hemoglobin merupakan salah satu protein khusus

yang ada dalam sel darah merah dengan fungsi khusus yaitu mengangkut O2 ke

jaringan dan mengembalikan CO2 dari jaringan ke paru-paru. Kegunaan dari

pemeriksaan hemoglobin ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya gangguan

kesehatan pada pasien, misalnya kekurangan hemoglobin yang biasa disebut anemia.

Hemoglobin bisa saja berada dalam keadaan terlarut langsung dalam plasma. Akan

tetapi kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen tidak bekerja secara

maksimum dan akan mempengaruhi pada faktor lingkungan.

Hemoglobin yang meningkat terjadi karena keadaan hemokonsentrasi akibat

dehidrasi yang menurun dipengaruhi oleh berbagai masalah klinis. Pemeriksaan

hemoglobin dilakukan pengukuran dengan metode cyanmethemoglobin. Sebelumnya

eritrosit dilisiskan kemudian heme dioksidasi menjadi cyanmethemoglobin dan diukur

dengan fotometer pada panjang gelombang 540 nm.

Hemoglobin merupakan pigmen dari eritrosit yang sangat kompleks. Hemoglobin

merupakan persenyawaan antara protein, globin dan zat warna (heme). Keistimewaan

dari hemoglobin adalah dapat mengikat O2 dan CO2. Pada metode sahli, darah

sengan larutan HCl 0,1 N akan membentuk hematin yang berwarna coklat. Setelah

itu, warna disamakan dengan warna standar sahli dengan menambahkan aquadest

sebagai pengencer. Prinsip hemoglobin diubah mejadi asam hematin, kemudian

warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standar dalam alat itu.