Hasil Survey Literatur Bahan Material Konstruksi

31
HASIL SURVEY LITERATUR BAHAN MATERIAL KONSTRUKSI PADA SUB-STRUCTURE DAN UPPER-STRUCTURE STRUKTUR BANGUNAN I KELAS D KELOMPOK 1 YOGI MISBACH A. 115060500111001 EDWIN ABDULLAH A.M. 115060500111010 MUHAMMAD ULIN NUHA 115060500111022 SHABRINA GHAISANI 115060500111033 ARVIN LUKYTA 115060505111003 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG 2015

description

ini tugas struktur bangunan berisikan beberapa literatur-literatur yang membahas bahan material pada konstruksi suatu bangunan, seperti substruktur dan upperstructure. semoga berguna bagi yang membutuhan....

Transcript of Hasil Survey Literatur Bahan Material Konstruksi

  • HASIL SURVEY LITERATUR

    BAHAN MATERIAL KONSTRUKSI

    PADA SUB-STRUCTURE DAN UPPER-STRUCTURE

    STRUKTUR BANGUNAN I KELAS D

    KELOMPOK 1

    YOGI MISBACH A. 115060500111001

    EDWIN ABDULLAH A.M. 115060500111010

    MUHAMMAD ULIN NUHA 115060500111022

    SHABRINA GHAISANI 115060500111033

    ARVIN LUKYTA 115060505111003

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    FAKULTAS TEKNIK

    MALANG

    2015

  • 2

    STRUKTUR BAWAH (SUBSTRUCTURE)

    Arti dari struktur bawah atau substructure adalah seluruh bagian dari struktur

    bangunan yang berada di bawah permukaan tanah. Substructure ini merupakan bagian

    struktur yang mempunyai fungsi sebagai penerima atau penahan beban-beban yang

    disalurkan dari beban struktur atas, lalu meneruskan beban kedalam tanah

    pendukung.

    I. Pondasi

    Pondasi adalah struktur bagian bawah dari bangunan yang berhubungan langsung

    dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah yang

    mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan lainnya di atasnya dan

    merupakan bagian utama dari sebuah bangunan, tanpa adanya pondasi yang kokoh

    bangunan tak akan kuat serta tidak aman untuk ditempati.

    Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan Bangunan

    terhadap berat sendiri, beban - beban bangunan, gaya-gaya luar seperti : tekanan

    angin, gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan

    melebihi batas yang diijinkan. Agar Kegagalan fungsi pondasi dapat dihindari, maka

    pondasi bangunan harus diletakkan pada lapisan tanah yang cukup keras, padat, dan

    kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang berlebihan.

    Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi:

    Keadaan tanah pondasi

    Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upperstructure)

    Keadaan daerah sekitar lokasi

    Waktu dan biaya pekerjaan

    Kokoh, kaku dan kuat

    Macam dan Jenis Pondasi

    1. Pondasi Dangkal

    Pondasi dangkal merupakan pondasi yang kedalaman masuknya ke tanah relatif

    dangkal, hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang

    sering digunakan ialah pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah (umumnya

    dibuat dari pasangan batu,meneruskan beban dari dinding dan kolom bangunan

    ke tanah keras).

    A. Pondasi batu kali dan pondasi batu bata. Dua jenis pondasi ini adalah pondasi

    menerus yang dibuat dari susunan batu, sehingga dapat menahan berat

    bangunan yang ada diatasnya dan meneruskannya ke tanah. Pondasi menerus

    pada umumnya berciri-ciri dengan ukuran sama besar dan terletak pada

    kedalaman yang sama, dipasang di bawah seluruh dinding penyekat dan kolom,

    biasanya digunakan sebagai pondasi bangunan tidak bertingkat, untuk tanah

    lembek, dibuat dari sloof memanjang bagian bawah diperlebar menjadi pelat.

  • 3

  • 4

    B. Pondasi telapak (footplate). Pondasi ini berbentuk seperti telapak kaki dimana

    beban yang disalurkan disebarkan melalui lebar telapak pondasi. Pondasi ini

    terbuat dari beton bertulang dengan bentuk dasar yang umumnya persegi atau

    persegi panjang.

    C. Pondasi umpak. Pondasi ini merupakan pondisi setempat yang dibuat pada

    bagian yg terpisah (di bawah kolom pendukung/kolom struktur, tiang, dsb),

    juga biasa digunakan pada konstruksi bangunan rumah adat atau rumah kayu di

    daerah rawa-rawa. Pondasi ini umumnya bermaterial batu atau beton. Pada

    bangunan sementara sering juga digunakan penumpu batu alam massif yang

    bertarah dan diletakkan di atas permukaan tanah yang diratakan.

    D. Pondasi rakit. Bila di kedalaman dangkal ditemui tanah yang lunak untuk

    diletakkan pondasi, maka solusinya bisa menggunakan pondasi rakit. Selain itu,

    pondasi ini juga berguna untuk mendukung kolom-kolom yang jaraknya terlalu

    berdekatan (tidak memungkinkan untuk memasang pondasi telapak ditiap

    kolomnya). Pondasi ini umumnya bermaterial kayu dan menggunakan plat

    beton bertulang.

  • 5

    2. Pondasi Dalam

    Pondasi dalam merupakan pondasi yang digunakan pada kondisi tanah yang

    kestabilannya berada di kedalaman 3 meter atau lebih sehingga dapat

    menyalurkan beban bangunan melewati lapisan tanah yang lemah di bagian atas

    ke lapisan bawah yang lebih keras. Pondasi ini biasanya digunakan pada bangunan

    tinggi, jembatan, struktur lepas pantai, dan lainnya. Pemasangan pondasi ini

    memerlukan proses pengeboran tanah.

    A. Pondasi sumuran. Pondasi sumuran umumnya bermaterial beton dan dipakai

    untuk tanah yang labil, untuk kedalaman 2-6 meter dibawah permukaan tanah

    dengan jarak antar pondasinya sebesar 4-7 meter. Bilamana bangunan terletak

    pada tanah yang berpasir dan letak tanah keras pada lapisan yang dalam, maka

    tipe pondasi ini perlu dipertimbangkan. Dengan kata lain sumuran sebenarnya

    merupakan kolom pada sub struktur yang berfungsi mendukung beban dari

    upper struktur dan melaluinya beban akan disalurkan ke tanah.

  • 6

    B. Pondasi tiang pancang. Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah

    lembek, tanah berawa, kondisi air tanah tinggi dan tanah keras pada posisi

    sangat dalam. Beban dan bobot disalurkan dengan mekanisme pergeseran

    antara tanah dan pondasi (tiang), dan dukungan dari lapisan tanah keras pada

    kedalaman tertentu.. Bahan untuk pondasi tiang pancang adalah: bamboo

    (rumah apung), kayu besi/kayu ulin (rumah panggung), baja, dan beton

    bertulang (high rise building).

    C. Pondasi borepile. Pondasi bored pile adalah pondasi tiang dalam berbentuk

    tabung yang berfungsi meneruskan beban bangunan kedalam permukaan

    tanah.Fungsinya sama dengan pondasi dalam lainya seperti pancang.Bedanya

    ada pada cara pengerjaanya.Pengerjaan bored piledimulai dengan pelubangan

    tanah dahulu sampai kedalaman yang dibutuhkan,kemudian pemasangan

    tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran beton.

  • 7

    STRUKTUR ATAS (UPPER-STRUCTURE)

    Merupakan struktur utama pendukung berat bangunan dan beban luar yang bekerja

    padanya. Rangka bangunan untuk bangunan bertingkat sederhana atau bertingkat

    rendah, umumnya berupa struktur rangka portal.

    I. Kolom

    Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban

    lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin.

    Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi.

    Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan

    antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan

    tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Untuk kolom pada

    bangunan sederhana bentuk kolom ada dua jenis yaitu kolom utama (kolom yang

    fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya) dan kolom

    praktis (berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar

    dinding stabil). Sedangkan menurut struktur betonnya, kolom beton bertulang dibagi

    menjadi tiga, antara lain:

    1. Kolom Ikat yang meggunakan pengikat sengkang lateral, dimana kolom beton

    ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang.

    2. Kolom Spiral yang menggunakan pengikatkan spiral, dimana tulangan spiral yang

    dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom.

  • 8

    3. Kolom Komposit, yang merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada

    arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi

    batang tulangan pokok memanjang.

    Untuk kolom pada bangunan sederhana bentuk kolom ada dua jenis yaitu kolom

    utama dan kolom praktis.

    1. Kolom Utama

    Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya

    menyanggah beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah tinggal

    disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 m, agar dimensi balok untuk

    menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila jarak antara kolom dibuat

    lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan dimensi

    kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran

    20/20, dengan tulangan pokok 8d12mm, dan begel d 8-10cm ( 8 d 12 maksudnya

    jumlah besi beton diameter 12mm 8 buah, 8 10 cm maksudnya begel diameter 8

    dengan jarak 10 cm).

  • 9

    2. Kolom Praktis

    Kolom praktis adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga

    sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter,

    atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut-sudut). Dimensi kolom praktis 15/15

    dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8-20.

    Letak kolom dalam konstruksi. Kolom portal harus dibuat terus menerus dari

    lantai bawah sampai lantai atas, artinya letak kolom-kolom portal tidak boleh

    digeser pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari

    struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak

    sama untuk tiap-tiap lapis lantai. Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil,

    sesuai dengan beban bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil.

    Perubahan dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada suatu lajur

    kolom mempunyai kekakuan yang sama. Prinsip penerusan gaya pada kolom

    pondasi adalah balok portal merangkai kolom-kolom menjadi satu kesatuan. Balok

    menerima seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom-kolom

    pendukung. Hubungan balok dan kolom adalah jepit-jepit, yaitu suatu sistem

    dukungan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horisontal. Untuk

    menambah kekakuan balok, di bagian pangkal pada pertemuan dengan kolom,

    boleh ditambah tebalnya.

  • 10

    II. Balok dan Sloof

    Balok adalah bagian dari struktur bangunan yang berfungsi untuk menompang

    lantai diatasnya. Untuk pekerjaan balok memerlukan keseriusan dalam menghitung :

    1. Tegangan lentur

    2. Tekuk lateral pada balok

    3. Tegangan geser

    4. Tegangan lentur

    5. Torsi

    6. Pusat geser

    7. Defleksi

    Jadi, dalam pembuatan balok itu tidak sembarangan karena balok merupakan inti

    dari umur suatu bangunan.

    Prinsip-prinsip Desain Balok

    Variabel utama dalam mendesain balok meliputi: bentang, jarak balok, jenis dan

    besar beban, jenis material, ukuran dan bentuk penampang, serta cara

    penggabungan atau fabrikasi

    Contoh ukuran balok: bangunan rumah tinggal lantai dua dimensi balok biasanya

    dipakai lebar 15 cm,tinggi 25 cm (tanpa perhitungan struktur), akan tetapi dimensi

    dari balok tergantung dari jarakkolom contoh jarak kolom 300 cm maka tinggi balok

    adalah 1/12 bentang jadi dapat dihitung 300/12 = 25 cm, sedangkan lebar 25/2 =12,5

    cm,karna lebar minimal 15 cm maka diambil lebar 15 cm, jadi dimensi balok dipakai

    tinggi 25 cm, lebar 15 cm.

  • 11

    Sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara horizontal di atas pondasi

    untuk meratakan beban yang diterima kolom menuju pondasi. Sehingga setiap beban

    yang diterima suatu kolom, akan tersebar merata pada seluruh pondasi. Selain itu,

    sloof berfungsi sebagai pengikat antara dinding pondasi dengan kolom.

    Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal berlantai satu

    yaitu dengan lebar 15 cm, tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4

    buah diameter 10 mm (4 d 10 ). Sedangkan untuk begel menggunakan diameter 8

    mm berjarak 15 cm ( d 8 15). Balok merupakan bagian struktur yang digunakan

    sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai

    rangka penguat horizontal.

    III. Plat Lantai

    Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, merupakan

    lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain. Plat lantai

    didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.

    Fungsi plat lantai adalah sebagai pemisah ruang bawah dan ruang atas, sebagai

    tempat berpijak penghuni di lantai atas, untuk menempatkan kabel listrik dan lampu

    pada ruang bawah, meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah, dan

    menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal.

  • 12

    Konstruksi Plat Lantai Berdasarkan Materialnya

    1. Plat Lantai Kayu

    Plat lantai kayu umumnya dibuat dari rangkaian papan kayu yang disatukan

    menjadi kesatuan yang kuat, sehingga membentuk bidang injak yang luas. Balok-

    balok kayu ini dapat diletakkan diatas pasangan bata 1 batu atau ditopang oleh

    balok beton. Ukuran umum plat lantai:

    Lebar papan : 20-30cm

    Tebal papan : 2-3cm

    Jarak balok-balok pendukung : 60-80cm

    Ukuran balok : 8/12, 8/14, 10/14

    Bentangan : 3-3,5 m

    Keuntungan plat lantai kayu:

    Harganya relatif murah, berarti biaya bangunan rendah

    Mudah dikerjakan, berarti pekerjaan lebih cepat selesai

    Beratnya ringan, berarti menghemat ukuran pondasi

    Kerugian plat lantai kayu:

    Hanya boleh untuk konstruksi bangunan sederhana dengan beban ringan

    Bukan peredam suara yang baik, suara gaduh atau hentakan kaki dari penghuni

    atas dapat mengganggu penghuni di lantai bawahnya

    Sifat bahan rembes air, jadi tidak dapat dibuat km/wc di lantai atas

    Mudah terbakar, jadi tidak boleh membuat dapur diatasnya

    Dapat dimakan bubuk/serangga, berarti keawetan bahan terbatas

    Mudah rusak oleh pengaruh cuaca yang berubah-rubah (panas dan hujan), jadi

    hanya cocok untuk bangunan yang terlindung

  • 13

    2. Plat Lantai Beton

    Plat lantai beton bertulang umumnya dicor ditempat, bersama-sama balok

    penumpu dan kolom pendukungnya. Dengan demikian akan diperoleh hubungan

    yang kuat yang menjadi satu kesatuan, hubungan ini disebut jepit-jepit. Pada plat

    lantai beton dipasang tulangan baja pada kedua arah, tulangan silang, untuk

    menahan momen tarik dan lenturan. Untuk mendapatkan hubungan jepit-jepit,

    tulangan plat lantai harus dikaitkan kuat pada tulangan balok penumpu. Beberapa

    persyaratan tersebut antara lain :

    Plat lantai harus mempunyai tebal sekurang-kurangnya 12cm, sedang untuk

    plat atap sekurang-kurangnya 7cm;

    Harus diberi tulangan silang dengan diameter minimum 8mm dari baja lunak

    atau baja sedang;

    Pada plat lantai yang tebalnya lebih dari 25cm harus dipasang tulangan rangkap

    atas bawah;

    Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5cm dan tidak lebih dari

    20cm atau dua kali tebal plat, dipilih yang terkecil;

    Semua tulangan plat harus terbungkus lapisan beton setebal minimum 1cm,

    untuk melindungi baja dari karat, korosi, atau kebakaran;

    Bahan beton untuk plat harus dibuat dari campuran 1pc:2psr:3kr + air, bila

    untuk lapis kedap air dibuat dari campuran 1pc:1,5psr:2,5kr + air secukupnya.

    Plat lantai dari beton mempunyai keuntungan antara lain :

    Mampu mendukung beban besar

    Merupakan isolasi suara yang baik

    Tidak dapat terbakar dan dapat lapis kedap air, jadi diatasnya boleh dibuat

    dapur dan km/wc

    Dapat dipasang tegel untuk keindahan lantai

  • 14

    Merupakan bahan yang kuat dan awet, tidak perlu perawatan dan dapat

    berumum panjang.

    Untuk menghindari lenturan yang besar, maka bentangan plat lantai jangan

    dibuat terlalu lebar, untuk ini dapat diberi balok-balok sebagai tumpuan yang juga

    berfungsi menambah kekakuan plat. Bentangan plat yang besar juga akan

    menyebabkan plat menjadi terlalu tebal dan jumlah tulangan yang dibutuhkan

    akan menjadi lebih banyak, berarti berat bangunan akan menjadi besar dan harga

    persatuan luas akan menjadi mahal.

    3. Konstruksi Plat Lantai Baja

    Konstruksi ini biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar

    komponen-komponen strukturnya terdiri dari material baja. Tangga ini digunakan

    pada bangunan semi permanen seperti bangunan peruntukan bengkel, bangunan

    gudang, dan lain-lain.

    4. Konstruksi Plat Lantai Yumen (Kayu Semen)

    Plat lantai kayu semen ini dibuat dari potongan kayu apa saja dan kecil-kecil yang

    kemudian dicampur semen dengan ukuran 90 cm x 80 cm. Plat lantai yumen ini

    masih jarang digunakan karena termasuk bahan bangunan baru. Dan yumen ini

    buatan dari pabrik semen gresik.

  • 15

    Cara pemasangan yumen:

    Sebelum dipasang yumen, dek yang akan digunakan harus dipasangin kayu

    bangkirai 5/7 dengan panjang yang sudah diatur dengan jarak 40 cm. Kayu

    yang berjejer itu ditumpangi ringbalk dan dicor.

    Setelah itu lembaran yumen dipasang berjejer rapat diatas kayu tersebut lalu

    dibaut.

    Macam-Macam Metode Struktur Plat Lantai Gedung

    1. Metode konvensional. Pengerjaannya dilakukan ditempat, dengan bekisting yang

    menggunakan polywood dengan perancah scaffolding. Ini adalah cara yang masih

    terbilang kuno dan memakan banyak waktu dan biaya, sehingga banyak yang

    berlomba-lomba untuk mendapatkan inovasi terbaru dan untuk mendapatkan

    waktu yang cepat dan biaya yang murah.

    2. Metode half slab. Metode ini disebut metode half slab karena sebagian struktur

    plat lantai dikerjakan dengan sistem precast. Bagian tersebut dibuat di pabrik

    untuk kemudian dikirim ke lokasi proyek untuk dipasang, yang kemudian dipasang

    besi tulangan atas, kemudiandi cor sebagian plat yang dilakukan di tempat proyek.

    Kelebihan dari metode half slab ini yaitu terdapat penghematan waktu dan biaya

    untuk pekerjaan bekisting. Akan tetapi, tidak semua bagian plat gedung bisa

    dibuat dengan sistem ini, contohnya yaitu area toilet, yang tetap dipasang dengan

    cara konvensional untuk menghindari kebocoran di dalamnya.

    3. Metode full precast. Metode ini bisa disebut metode yang paling cepat

    pengerjaannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan juga, metode ini harus

    memperhatikan kekuatan alat angkat,dimana kuat angkat ujung tower crane harus

    lebih besar dari total beton precast.

    4. Metode bondek. Metode dengan mengganti tulangan bawah diganti oleh plat

    bondek, dengan harapan mampu menghemat besi tulangan dan bekisting

    dibawahnya. Tulangan atas bisa dibuat dalam bentuk batangan atau bisa juga

    diganti dengan besi wiremess agar lebih cepat dalam pemasangannya

  • 16

    IV. Dinding

    Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi

    suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur

    lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau

    melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka.

    Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitumenyokong atap dan langit-

    langit, membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca. Dinding

    pembatas mencakup dinding privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota.

    Dinding jenis ini kadang sulit dibedakan dengan pagar. Dinding penahan berfungsi

    sebagai penghadang gerakan tanah, batuan, atau air dan dapat berupa bagian

    eksternal ataupun internal suatu bangunan.

    Jenis Dinding

    Dinding sebagai Pembatas (ruang luar)

    Dinding sebagai Pembatas (Ruang dalam)

  • 17

    Terdapat tiga jenis dinding yang sering digunakan pada bangunan - bangunan saat

    ini yaitu :

    1. Dinding Struktural

    Sebagai Struktur Bangunan (Bearing Wall). Dinding ini berperan untuk

    menopang atap dan sama sekali tidak menggunakan cor beton untuk kolom (besi

    beton). Bahan Dinding Struktur yang biasa digunakan pada suatu bangunan adalah

    Batu Bata (Pada Zaman Dahulu). Konstruksinya 100% mengandalkan pasangan

    batu bata dan semen.

    2. Dinding Non-Struktural

    Dinding ini adalah dinding yang tidak menopang beban, hanya sebagai pembatas,

    apabila dinding dirobohkan maka bangunan tetap berdiri. Beberapa material

    dinding non-struktural di antaranya seperti batu bata, batako, bata ringan, kayu,

    kaca, dll.

    3. Dinding Partisi atau penyekat

    Bearing Wall Sebagai penopang

    Dinding batasebagai Pembatas (Ruang dalam)

  • 18

    Dinding penyekat adalah batas vertikal yang ada di dalam ruangan (interior),

    Bahan-bahan yang digunakan untuk dinding partisi ini diantaranya seperti

    gypsum, papan kalsium, triplek, kaca, dll.

    Macam Material Dinding

    Banyak seni orang membangun rumah, sebab banyak alternatif bahan

    bangunan yang digunakan. Masing-masing bahan tentu mempunyai kelebihan dan

    kekurangan. Rumah yang kokoh dan kuat yaitu rumah yang bangunannya awet dan

    tahan lama.

    Dinding adalah bagian bangunan yang sangat penting perannya bagi suatu

    konstruksi bangunan. Dinding membentuk dan melindungi seluruh isi bangunan baik

    dari segi konstruksi maupun dari segi artistik bangunan. Bahan mentah pembuatan

    dinding bangunan dibedakan atas :

    1. Batu Bata

    Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat

    dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah

    merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin

    menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum, bambu yang telah

    Dinding sebagai Pembatas antar ruang

    Dinding bata

  • 19

    diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan

    secara arsitektur lebih indah.

    Kelebihan Batu bata

    Batu bata merah kedap air sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok.

    Keretakan relatif jarang terjadi.

    Kuat dan tahan lama karena batu bata tahan terhadap cuaca panas, cuaca

    dingan dan udara lembab.

    Penolak panas yang baik. Batu bata mampu membuat di dalam rumah terasa

    dingin walau diluar rumah cuaca panas.

    Warna yang unik. Pemilik rumah ada kalanya sengaja tidak menutup batu bata

    dengan semen dan cat, sebaliknya batu bata dibiarkan terekspos sehingga

    memberikan kesan alami pada rumah.

    Harganya Murah. Tanah liat yang merupakan bahan utama batu bata mudah

    didapat dan persediaannya cukup banyak.

    Kekurangan

    Waktu pemasangannya lebih lama dibandingkan material dinding bangunan

    yang lain.

    Jika proses pembakarannya kurang matang, bata mudah retak dan pecah

    Biaya lebih tinggi dari dinding batako

    Kriteria bata berkualitas baik

    a. Batu bata bebas dari retak atau cacat, dan dari batu dan benjolan apapun.

    b. Batu bata harus seragam dalam ukuran, dengan sudut tajam dan tepi yang rata.

    c. Permukaan harus benar dalam bentuk persegi panjang satu sama lain

    untuk menjamin kerapian pekerjaan.

    d. Mempunyai ukuran yang standart yaitu :

    - Panjang 240 mm, Lebar 115 mm dan Tebal 52 cm

    - Panjang 230 mm, Lebar 110 mm dan Tebal 50 cm

    e. Mempunyai kekuatan yang baik akan memberikan suara dering jika diketok.

    Ada 3 Jenis Pemasangan Batu Bata Merah, yaitu :

    a. Pasangan batu:

    Pemasangan bata secara memanjang dengan lebar bata merah sebagai tebal

    dinding.

    b. Pasangan 1 batu:

    Pasangan bata secara melintang dengan panjang bata sebagai tebal dinding.

    c. Pasangan roolag:

    Pasangan bata secara miring melintang yang berfungsi sebagai pasangan

    resapan air dibagian paling bawah pasangan bata.

  • 20

    Teknik Pemasangan

    A. Pasangan batu bata untuk dinding - dinding luar pada bangunan umumnya

    dapat dipakai pasangan batu bata batu.

    B. Dinding Pengisi dari pasangan bata bata harus diperkuat dengan kolom

    praktis, sloof, rollag, dan ring balok yang berfungsi untuk mengikat pasangan

    bata dan menahan/menyalurkan beban struktural pada bangunan agar tidak

    mengenai pasangan dinding bata tsb.

    C. Campuran spesi pada pasangan tembok harus cukup kedap air agar tembok

    tidak mudah basah jika terkena air hujan. Dinding bata yang memerlukan

    campuran kedap air misalnya tembok pada kamar mandi, WC, tempat cuci, dan

    dapur, spesi nya 1 : 3, artinya 1 takaran semen dan 3 takaran pasir. Dinding

    bata yang tdk memerlukan campuran kedap air, perbandingan spesi nya 1: 5.

    D. Perkuatan dinding batu bata dengan kolom praktis. Kolom - kolom praktis

    merupakan bagian kerangka yang membantu dan memperkuat posisi dinding

    pasangan batu bata, dan pemasangan kolom ditempatkan pada sudut

    pertemuan pasangan batu bata.

    E. Pasangan dan penempatan kolom - kolom praktis yang berukuran 13 x 13 atau

    15 x 15 ditempatkan pada seluas bidang dinding tembok batu bata 12 m2.

    Jadi, penampang kolom praktis yang berukuran 15 x 15 cm itu ditempatkan

    penulangan / pembesian 4 -12 mm dan pemasangan sengkang / cincinnya

    dengan 8- 20 cm dan terpasang pada dinding bata sejarak 3 - 4 m2

    F. Kusen gendong yang diartikan konstruksi kusen pintu dan jendelanya menjadi

    satu. Di bagian atas dari ambang atas kusen dipasangkan batu bata berdiri atau

    disebut sebagai rollag dengan adukan menggunakan perbandingan 1 PC: 3 Ps.

  • 21

    2. Batako

    Batako merupakan batu cetak yang tidak dibakar tetapi dipress. Batako dibuat

    dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu yang di press padat. Ukuran dan

    model nya beragam. Pada batako terdapat 3 lubang disisinya. Lubang tersebut

    digunakan sebagai adukan pengikat.

    Kelebihan:

    Harga relatif murah

    Selain harganya lebih murah per meternya, dimensi yang lebih besar dan

    berlubang dapat menghemat 75% plesteran dan 50% beban dinding

    Irit perekat

    Tidak memerlukan plesteran + acian lagi untuk finishing

    Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.

    Kekurangan:

    Harga relatif lebih mahal dibanding batako tras.

    Mudah terjadi retak rambut pada dinding.

    Mudah dilubangi karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya.

    Pemasangan Dinding Batako

    Prinsip pengerjaan dinding batako hampir sama dengan dinding dari pasangan

    bata,antara lain:

    a. Batako harus disimpan dalam keadaan kering dan terlindung dari hujan.

    b. Pada saat pemasangan dinding, tidak perlu dibasahi terlebih dahulu dan tidak

    boleh direndam dengan air.

    c. Pemotongan batako menggunakan palu dan tatah, setelah itu dipatahkan

    pada kayu/ batu yang lancip.

    d. Pemasangan batako dimulai dari ujung-ujung, sudut pertemuan dan berakhir di

    tengah-tengah.

    Batako

  • 22

    e. Dinding batako juga memerlukan penguat/ rangka pengkaku terdiri dari kolom

    dan balok beton bertulang yang dicor dalam lubang-lubang batako. Perkuatan

    dipasang pada sudut-sudut, pertemuan dan persilangan.

  • 23

    3. Bata Ringan

    Material Bata Ringan adalah bahan bangunan ringan, mampu menahan beban

    berat, tingkat insulasi suhu dan kedapan suara tinggi, awet dan tidak menyerap air.

    Penggunaan Bata Ringan meningkatkan kualitas bangunan dan sekaligus mengurangi

    biaya di lokasi konstruksi.

    Kelebihan

    Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan dinding

    yang rapi.

    Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur.

    Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.

    Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.

    Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja.

    Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.

    Mempunyai kekedapan suara yang baik.

    Daya Kuat tekan yang tinggi.

    Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.

    Tidak diperlukan spesi yang terlalu tebal, umumnya 2-3 mm

    Teknik Pemasangan Dinding Bata Ringan

    A. Bersihkan dasar permukaan lokasi dari debu, kotoran, minyak, setelah itu beri

    air pada lokasi.

    B. Siapkan pondasi, tarik benang antara sudut -sudut di dinding untuk penempatan

    bata ringan di lahan yang ingin di gunakan.

    C. Permukaan bata ringan di tekan agar rata dengan tarikan benang penempatan.

    D. Setiap akan memasang lapisan bata ringan yang baru permukaan blok harus

    dibersikan dahulu.

    E. Kelurusan dinding sesuai tarikan benang, Gunakan Waterpass.

    F. Tuangkan adonan pada tiap lapisan bata ringan setebal 3 mm dengan roskam

    bergigi 6 mm yang telah dipersiapkan.

    G. Lalu tebarkan adukan dengan memakai alat yang rata sehinnga permukaan blok

    bata ringan tertutup adukan.

    Bata Ringan

  • 24

    H. Permukaan blok bata ringan harus diratakan dengan menggunakan alat perata

    sehingga permukaan dinding rapi dan rata.

    I. Pemasangan bata ringan harus lurus dan rata, tahap pertama setinggi 7 lapis

    dengan spesi dasar 3 cm, setelah tahap pertama selesai biarkan pasangan

    mengering lebih kurang 3 jam, lanjutkan hingga tinggi yang ditentukan.

    V. Tangga

    Tangga merupakan suatu komponen struktur yang terdiri dari plat, bordes dan

    anak tangga yang menghubungkan satu lantai dengan lantai di atasnya. Tangga

    mempunyai bermacam macam tipe, yaitu tangga dengan bentangan arah

    horizontal, tangga dengan arah bentangan ke arah memanjang, tangga kantilever,

    tangga spiral, dan tangga melayang.

    Tangga sebagai penghubung antar ruang secara vertical

  • 25

    Konstruksi Tangga Berdasarkan Material

    1. Konstruksi tangga kayu, untuk bangunan sederhana dan semi permanen.

    Pertimbangan : material kayu ringan, mudah didapat serta menambahkan segi

    estetika yang tinggi bila diisi dengan variasi profil dan difinishing dengan rapi.

    Kelemahan : tidak dapat dilalui oleh beban-beban yang berat, lebarnya terbatas,

    memiliki sifat lentur yang tinggi serta konstruksi tangga kayu tidak cocok

    ditempatkan di ruang terbuka karena kayu mudah lapuk jika terkena panas dan

    cahaya. Kayu sebaiknya dipilih yang berkualitas bagus. Ukuran tebal adalah dari 3 -

    4 cm, ukuran lebar dari 26 - 30 cm, sedangkan ukuran panjang papan

    menyesuaikan ukuran lebar tangga Anda. Umumnya konstruksi tangga baja

    memakai anak tangga dari papan kayu utuh tanpa sambungan.

    2. Konstruksi tangga baja, biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar

    komponen-komponen strukturnya terdiri dari material baja. Tangga ini digunakan

    pada bangunan semi permanen seperti bangunan peruntukan bengkel, bangunan

    gudang, dan lain-lain. Tangga ini kurang cocok untuk bangunan dekat pantai

    karena pengaruh garam akan mempercepat proses karat begitupun bila

    ditempatkan terbuka akan menambah biaya perawatan.

    Tangga Kayu

    Tangga Baja

  • 26

    3. Konstruksi tangga beton, sampai sekarang banyak digunakan pada bangunan

    bertingkat 2 (dua) atau lebih dan bersifat permanent seperti peruntukan kantor,

    rumah tinggal, pertokoan. Tangga dengan konstruksi cor beton mengekspose

    papan anak tangga hanya dari satu sisi saja. Fungsinya hanya membungkus beton

    supaya secara estetika lebih indah, baik dibungkus semua atau hanya bagian atas

    (bagian pijakan / steps) saja. Adapun ukuran tebal papan kayu adalah dari 1.5 - 2.5

    cm, ukuran lebar dari 26 - 30 cm, sedangkan ukuran panjang menyesuaikan

    ukuran lebar tangga Anda. Tangga dengan konstruksi cor beton ini dapat memakai

    papan kayu baik dari papan kayu utuh maupun papan kayu sambungan. Ukuran

    penampang tulangan/pembesian didasari atas perhitungan/perencanaan dan

    pada umumnya untuk konstruksi tangga beton bertulang dipergunakan:

    untuk pelat tangga :

    tulangan utama/pokok : 8, 10, 12, D.12

    tulangan pembagi : 8, 10

    untuk balok :

    tulangan utama : D.13, D.16, D.19

    beugel/sengkang : 8, 10

    untuk anak tangga :

    tulangan utama : 10, 12, D.12

    tulangan pembagi : 8, 10

    Tangga Beton

  • 27

    4. Konstruksi tangga batu/bata, konstruksi ini mulai jarang digunakan karena sudah

    ketinggalan dalam bentuk, kekuatan, efisiensi pembuatannya, dana sangat

    terbatas dalam penempatannya.

    5. Eskalator, Eskalator adalah salah satu transportasi vertikal berupa konveyor untuk

    mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat bergerak ke atas

    dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang digerakkan oleh

    motor. Karena digerakkan oleh motor listrik , tangga berjalan ini dirancang untuk

    mengangkut orang dari bawah ke atas atau sebaliknya. Untuk jarak yang pendek

    eskalator digunakan di seluruh dunia untuk mengangkut pejalan kaki yang mana

    menggunakan elevator tidak praktis. Pemakaiannya terutama di daerah pusat

    perbelanjaan, bandara, sistem transit, pusat konvensi, hotel dan fasilitas umum

    lainnya.

    Tangga Bata

  • 28

    Bagian-Bagian Tangga

    1. Ibu tangga : merupakan bagian tangga yang berfungsi mengikat anak tangga.

    Material yang digunakan untuk membuat ibu tangga misalnya antara lain, beton

    bertulang, kayu, baja, pelat baja, baja profil canal, juga besi.Kombinasi antara ibu

    tangga dan anak tangga biasanya untuk bu tangga misalnya, beton bertulang di

    padukan dengan anak tangga dari bahan papan kayu, bisa juga keduanya dari

    bahan baja, untuk ibu tangga menggunakan profil kanal untuk menopang anak

    tangga yang menggunakan pelat baja.

    2. Anak Tangga : Merupakan elemen dari tangga yang perlu perhatian cukup penting.

    Karena sering dilalui untuk naik turun pengguna, bahan permukaan anak tangga

    harus benar-benar aman, nyaman agar terhindar dari kemungkinan kecelakaan

    seperti terpeleset karna licin atau terlalu sempit. Anak tangga terdiri dari 2 bagian,

    yaitu bagian horizontal (pijakan datar) dan vertical (pijakan untuk langkah naik).

    Ukuran lebar anak tangga untuk hunian berkisar antara 20-33 cm. dan untuk

    bagian vertiKal langkah atasnya berkisar antara 15-18 cm. untuk ukuran tangga

    darurat biasanya bagian vertical mencapai 20 cm.

    Ibu tangga sebagai penopang

    Anak tangga

  • 29

    3. Ukuran lebar tangga juga penting diperhatikan, untuk panjang atau lebar tangga

    pada hunian tempat tinggal adalah minimal 90 cm. sedangkan untuk tangga servis

    biasanya lebih kecil, yaitu 75 cm.

    4. Railing : Merupakan pegangan dari tangga. Material yang bisa digunakan

    bermacam jenis nya. Misalnya menggunakan pegangan dari bahan kayu, besi

    hollow bulat, baja, dll. Terkadang saya juga sering jumpai tangga yang tanpa

    railing, dan ini penting untuk diperhatikan, misalnya menjaga anak-anak yang ingin

    menaiki tangga, jangan sampai terjatuh karena tidak ada railingnya.

    5. Ukuran pegangan railing tangga dengan ukuran diameter 3,8 cm merupakan

    ukuran yang bisa mengakomodasi sebagian besar ukuran tangan manusia.

    6. Untuk kenyamanan pegangan tangga, perlu diperhatikan juga jarak antara railing

    pegangan tangga dengan jarak tembok, jarak 5 cm saya rasa sudah cukup.

    7. Bordes : Bordes biasa juga disebut Landing. Merupakan bagian dari tangga sebagai

    tempat beristirahat menuju arah tangga berikutnya. Bordes juga berfungsi sebagai

    pengubah arah tangga. Umumnya, keberadaan bordes setelah anak tangga ke 15.

    Kenyamanan bordes juga perlu diperhatikan, untuk lebarnya harus diusahakan

    sama dengan lebar tangga.

    hand rail

    Bordes

  • 30

    8. Baluster : Merupakan penyangga pegangan tangga, biasanya bentuknya mengarah

    vertical. Material baluster bisa terbuat dari kayu, besi, beton, juga baja. Terkadang

    juga saya pernah melihat material baluster menggunakan kaca. Untuk keamanan

    dan kenyamanan pengguna tangga, usahakan jarak antar baluster tidak terlalu

    jauh, terutama untuk keamanan anak kecil.Untuk ukuran ketinggian baluster,

    standarnya kurang lebih antara 90-100 cm.

    VI. Atap

    Atap adalah bagaian paling atas dari suatu bangunan, yang melilndungi gedung

    dan penghuninya secara fisik maupun metafisik (mikrokosmos/makrokosmos).

    Permasalahan atap tergantung pada luasnya ruang yang harus dilindungi, bentuk dan

    konstruksi yang dipilih, dan lapisan penutupnya. Di daerah tropis atap merupakan

    salah satu bagian terpenting. Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan

    penopang rangka atap. Rangka atap berfungsi menahan beban dari bahan penutup.

    Penopang rangka atap adalah balok kayu / baja yang disusun membentuk

    segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda.

    Baluster kayu

    Atap Tanah Liat

  • 31

    Kuda Kuda

    Kontruksi kuda-kuda adalah suatu komponen rangka batang yang berfungsi untuk

    mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat

    memberikan bentuk pada atapnya. Kuda kuda merupakan penyangga utama pada

    struktur atap. Umumnya kuda-kuda terbuat dari :

    1. Kuda-kuda kayu. Digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang sekitar 12

    m.

    2. Kuda-kuda bambu. Pada umumnya mampu mendukun beban atap sampai dengan

    10 m.

    3. Kuda-kuda baja. Sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau

    lengkung dapar mendukung beban atap sampai beban atap sampai dengan

    bentang 75 m, seperti pada hanggar pesawat, stadion olahraga, bangunan pabrik,

    dan lain-lain.

    4. Kuda-kuda dari beton bertulang. Dapat digunakan pada atap dengan bentang

    sekitar 10 hingga 12 m.

    Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangkaian batang yang selalu

    membentuk segitiga. Kuda-kuda diletakkan di atas dua tembok selaku tumpuannya.

    Perlu diperhatikan bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya horizontal

    maupun momen, karena tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja. Kuda-

    kuda diperhitungkan mampu mendukung beban-beban atap dalam satu luasan atap

    tertentu. Beban-beban yang dihitung adalah beban mati (yaitu berat penutup atap,

    reng, usuk, gording, kuda-kuda) dan beban hidup (angin, air hujan, orang pada saat

    memasang/memperbaiki atap).