Hasil Penelitian Ukuran Kabel

88
i STUDI ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI DAN INSTALASI HOTEL GRAN MAHAKAM JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian program S-1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Oleh : Agus Priyanto 5350403011 Teknik Elektro S1 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007/2008

Transcript of Hasil Penelitian Ukuran Kabel

Page 1: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

i

STUDI ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI DAN INSTALASI

HOTEL GRAN MAHAKAM

JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian program S-1

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang

Oleh :

Agus Priyanto

5350403011

Teknik Elektro S1

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2007/2008

Page 2: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

ii

SKRIPSI

STUDI ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI DAN INSTALASI HOTEL GRAN MAHAKAM, JAKARTA SELATAN

yang dipersiapkan dan disusun oleh

Agus Priyanto 5350403011

telah dipertahankan di depan Dewan penguji pada tanggal 15 Agustus 2007

Susunan Dewan Penguji

Pembimbing Utama Anggota Tim Penguji Lain

Ir. M. Isnaeni. Bs, M.T. Drs. Sutarno, M.T. NIP. 132 048 534 NIP. 131 140 308 Pembimbing Pendamping

Drs. Said Sunardiyo, M.T. NIP. 131 961 219

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh derajat sarjana teknik

tanggal : 2007

Drs. Djoko Adi Widodo, M.T. NIP. 131 570 064

Pengelola Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang

Page 3: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

iii

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah di ajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis di acu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Semarang, 7-8-2007

Penulis

Agus Priyanto

Page 4: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

iv

INTI SARI

Agus Priyanto. 2007. Studi Analisis Sistem Distribusi Dan Instalasi Hotel Gran Mahakam Jakarta Selatan. Skripsi. Semarang : Teknik Elektro S-1, Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas negeri Semarang. Tenaga listrik merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam suatu industri jasa seperti hotel, dikarenakan banyaknya peralatan-peralatan yang memerlukan tenaga listrik untuk menggerakannya. Disamping memberi manfaat energi listrik juga dapat membahayakan dan merugikan manusia. Oleh karena itu dalam membuat suatu instalasi listrik harus dilakukan dengan benar sesuai dengan prosedur dan peraturan yang ada sehingga instalasi listrik tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya, aman bagi manusia dan bangunan serta bernilai ekonomis

Tugas akhir ini membahas tentang sistem distribusi dan instalasi listrik di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan yang mana diperlukan suplai listrik yang kontinyu sehingga semua kegiatan di dalam hotel tidak terganggu. Untuk itu sistem distribusi dan instalasinya perlu dievaluasi.

Sistem distribusi di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan menggunakan sistem radial. Dimana sumber utama listrik di suplai oleh PLN dan jika sewaktu-waktu PLN padam maka digunakan generator set sebagai cadangannya.

Dari hasil analisa diperoleh bahwa pada sistem tegangan di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan mengalami susut tegangan, namun perubahan susut tegangan tersebut masih dalam batas toleransi yang diijinkan oleh PUIL 2000 yaitu +

− 5% sehingga sistem tegangan dapat dikatakan baik. Semua kabel yang terpasang di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan dari hasil analisis baik dan aman untuk digunakan. Akan tetapi untuk sistem pemutus daya dan sistem groundingnya sebagian ada yang tidak sesuai dengan PUIL 2000. Jadi secara keseluruhan sistem distribusi dan instalasi di Hotel Gran Mahakam, Jakarta selatan belum dapat dikatakan aman dan baik untuk digunakan. Kata kunci : Sistem distribusi, instalasi dan analisis

Page 5: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

v

ABSTRACT Agus Priyanto. 2007. Studies of distribution and instalation system in Hotel Gran Mahakam, South Jakarta. Skripsi. Semarang : S-1 Electro Technigue, Electro Technigue, Electro Faculty, Semarang State Of University. Electric power is an absolute thing that needed in service industry like hotel because too many tools that needs electric power to move on. Electric power is not only gives benefit but also can danger and damage the human being. Therefore making electric instalation is have to do well in accordance with the procedure and the rules, until the electric instalation can be functioned save for human being and construction and economic value. This skripsi is discuss about distribution and instalation system in Hotel Gran Mahakam, South Jakarta wich needs continuous electric supply until all activities on the hotel are not disturbed. Distribution system in Hotel Gran Mahakam, South Jakarta is using radial system which the main electric source is supplied by state electricity enterprise and if it extinguish we use genset for reverse. Base on the analysis we get that system is drop voltage. However the change of drop voltage is still in toleran of the PUIL 2000 that is 5 % so we can say that condition of drop voltage system are good. From the analysis, all the connected cabel in Hotel Gran Mahakam, South Jakarta are good and safe to use. But there are some of MCCB or MCB and grounding system which not suitable with PUIL. Totally distribution and installation system in Hotel Gran Mahakam, South Jakarta are not safe and good enough to use. Key words : Distribution, instalation and analysis

Page 6: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

1. Tanpa perjuangan, tak mungkin ada kemajuan. (Fredrick Douglass)

2. Menurutku, jika menginginkan pelangi, kau harus mau menerima hujan.

(Dolly Parton)

Persembahan :

1. My Mom in Heaven (Almh) Ibu

Chodisah.

2. My Grand Mother Ibu Fatimah.

3. My Brother’s Mas Uri and Mas

Ratmo.

4. Bapak Sukaryo dan Ibu Minarti

5. My Sweat Lovely Ayu Riris

Yuniarti.

6. My Friend’s in Electrical

Engineering ’03, UNNES.

7. TE 2003, Almamaterku Universitas

Negeri Semarang.

Page 7: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Allah SWT ,

karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul ” STUDI ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI DAN

INSTALASI HOTEL GRAN MAHAKAM, JAKARTA SELATAN ” ini dibuat

sebagai salah satu syarat kelulusan dalam kurikulum Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Negeri Semaarang.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada berbagai pihak yang telah ikut serta mendukung dalam pembuatan skripsi

ini, antara lain :

1. Bapak Drs. Djoko Adi Widodo, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro

Universitas Negeri Semarang

2. Bapak Ir. M. Isnaeni. Bs, M.T selaku dosen pembimbing utama dari

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Sutarno, M.T. selaku dosen penguji yang telah memberikan

banyak saran kepada penulis.

4. Bapak Drs. Said Sunardiyo, M.T selaku Dosen Wali Teknik Elektro 2003

Universitas Negeri Semarang dan juga selaku dosen penguji yang telah

memberikan banyak saran kepada penulis.

5. Ibu Fatimah, Mas Uri, Bapak Sukaryo, Ibu Minarti, My Sweat Lovely Ayu

Riris Yuniarti yang selalu memberikan doa restu serta memberikan dukungan

secara moral maupun material.

6. Ir. Jati Priyono yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Agung Riswanto, S.T dan Bapak Ir. Prabowo selaku Chief Engineering

di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan.

8. Tejo Waloyo (STL’03, Unnes), Suryaningrum (Tegal) yang telah memberikan

sumbangsih pikiran, semangat, juga do’a hingga terselesianya skripsi ini.

9. Om Udin, Mas Ade, Dede, Makhwani (Jakarta) dan Awaluyo Eko Prabowo

(UII, Yogyakarta) yang telah memberiakan support dalam penyelesaian

skripsi ini.

Page 8: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

viii

10. Temen- temen STL’03, Unnes pada khususnya dan temen- temen Teknik

Elektro 03 pada umumnya yang telah memeberikan sumbangsih pikiran,

semangat, juga do’a hingga terselesianya skripsi ini.

11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu

dan memberikan dorongan dalam penyelesaian skripsi.

Penulis menyadari sebagai manusia tidak ada yang sempurna begitu pula

dalam pembuatan skripsi ini. Karena itu penulis mohon maaf jika ada kesalahan

dalam pembuatan skripsi ini. Kiranya Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang kelak

akan membalas kebaikan semua pihak, masukan berupa saran dan kritik sangat

diharapkan untuk perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca pada umumnya dan dunia pendidikan pada khususnya.

Semarang, 07 Agustus 2007

Penulis

Page 9: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN................................................................................ iii

INTI SARI....................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................. vi

KATA PENGANTAR.................................................................................... vii

DAFTAR ISI.................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xi

DAFTAR TABEL......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................... 1

B. Permasalahan..................................................................................... 1

C. Tujuan...................................................................................... ......... 1

D. Ruang Lingkup.Masalah.................................................................. 2

E. Metodologi Pembahasan............................................................... ... 2

F. Sistematika Pembahasan................................................................... 3

BAB II DASAR TEORI

A. Pengertian Dasar Distribusi Dan Instalasi....................................... 4

B. Jaringan Listrik................................................................................. 5

C. Komponen Instalasi Listrik............................................................. 9

1. Pemutus Daya............................................................................. 9

2. Circuit Breaker............................................................................ 10

3. Saklar......................................................................................... 11

4. Pentanahan................................................................................. 13

5. Kabel............................................................................................ 15

D. Jatuh Tegangan................................................................................. 25

Page 10: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian............................................................... 26

1. Metode Observasi............................................................... 26

2. Metode Wawancara............................................................ 26

3. Metode Literatur.................................................................. 26

B. Pengumpulan Data..................................................................... 26

1. Suplai Energi Listrik............................................................ 28

2. Pembagian Beban................................................................ 28

3. LVMDP............................................................................... 31

4. SDP...................................................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.. Sistem Jaringan Listrik................................................................39

B. Kabel............................................................................................39

C. Sistem Pengaman........................................................................ 44

D. Grounding................................................................................... 50

E. Perhitungan Susut Tegangan....................................................... 53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................ 56

B. Saran.......................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 57

LAMPIRAN.................................................................................................. 58

Page 11: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

xi

DAFTAR GAMBAR

1. Konfigurasi Sistem Distribusi Tegangan Menengah…………… 6

2. Konfigyrasi Sistem Distribusi Tegangan Rendah........................ 8

3. Kabel NYFGbY........................................................................... 16

4. Kabel NYY................................................................................... 17

5. Kabel NYM.................................................................................. 18

6. Kabel NYA.................................................................................. 18

7. Panjang penghantar LVMDP ke DB TW.................................... 54

Page 12: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

xii

DAFTAR TABEL

1. PUIL 2000 page 77 tabel 3.16-1……………………………. ………… 14 2. KHA kabel tanah tegangan rendah pada suhu keliling 30 o C

dan suhu penghantar maksimum 70 o C………………………………… 20

3. KHA kabel rumah PVC tunggal tanpa selubung

dan arus pengenal alat proteksi pada suhu keliling 30oC, dengan suhu

penghantar maksimum 70oC…………………………………………… 21

4. KHA kabel rumah dengan selubung PVC

pada suhu keliling 30oC, dengan suhu penghantar maksimum 70oC…… 22

5. KHA kabel tanah tegangan rendah pada suhu keliling 30 o C dan suhu

penghantar maksimum 70 o C…………………………………………...

23

6. Faktor koreksi untuk KHA dari beberapa kabel

tanah berinti tunggal pada sistem arus searah

dan kabel tanah berinti banyak pada sistem arus fasa 3……………… 24

7. Spesifikasi generator............................................................................. 28

8. LVMDP.................................................................................................... 31

9. SDP.......................................................................................................... 33

10. Kualifikasi kabel LVMDP.1………………………………………… 42

11. Kualifikasi kabel LVMDP.2………………………………………….. 42

12. Kualifikasi kabel SDP…………………………………………………. 43

13. Kualifikasi Pengaman LVMDP.1………………………………………. 45

14. Kualifikasi Pengaman LVMDP.2……………………………………. 46

15. Kualifikasi Pengaman SDP……………………………………………. 47

16. Kualifikasi grounding LVMDP.1…………………………………… 50

17. Kualifikasi grounding LVMDP.2………………………………………. 51

18. Kualifikasi grounding SDP………………………………………..... . 52

Page 13: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Katalog Kabel

2. Katalog MCCB

3. Gambar block digram sistem distribusi Hotel Gran Mahakam

4. Gamabar diagram pengawatan LVMDP I

5. Gamabar diagram pengawatan LVMDP II

6. Keterangan gambar

Page 14: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

xiv

Page 15: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tenaga listrik merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam

sebuah industri jasa seperti hotel, dapat dikatakan bahwa tenaga listrik

sudah merupakan kebutuhan yang sangat vital untuk jalannya operasional

hotel, dikarenakan banyaknya peralatan-peralatan yang membutuhkan

tenaga listrik untuk menggerakkannya.

Disamping memberi manfaat, energi listrik juga dapat

membahayakan dan merugikan manusia. Oleh karena itu dalam membuat

suatu instalasi ketenagalistrikan harus dilakukan dengan benar sesuai

dengan prosedur dan peraturan yang ada serta menggunakan peralatan-

peralatan / bahan-bahan yang memenuhi standart. Sehingga instalasi

tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya, aman bagi manusia dan

bangunan,serta bernilai ekonomis.

B. Pemasalahan

Mempelajari sistem distribusi dan instalasi di Hotel Gran

Mahakam, Jakarta Selatan berkaitan dengan standarisasi berdasar PUIL

2000.

C. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan mempelajari

sistem distribusi dan instalasi yang ada pada Hotel Grand Mahakam,

Jakarta Selatan

Page 16: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

2

D. Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup pembahasan yang ada adalah :

1. Mempelajari sistem jaringan listrik

2. Mempelajari sifat dan macam beban

3. Mempelajari sistem pengaman

4. Mempelajari pemilihan kabel

5. Mempelajari grounding

6. Mempelajari susut tegangan

E. Metodologi Pembahasan

Metode pembahasan yang dilakukan sesuai dengan langkah-langkah

berikut :

1. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mencari bahan-bahan serta konsep-

konsep yang mendukung penelitian ini. Dan mempelajari sistem

distribusi dan instalasi yang ada.

2. Pengumpulan Data

Data yang diperlukan antara lain :

a. Data sistem jaringan listrik

b. Data sifat dan macam beban

c. Data sistem pengaman

d. Data kabel

3. Analisa Data

Data yang diperoleh akan dianalisa untuk mengetahui efektifitas dan

efesiensi dan sistem distribusi dan instalasi yang ada di Hotel Gran

Mahakam, Jakarta Selatan.

4. Pengambilan Kesimpulan

Dari hasil analisa data dapat disimpulkan apakah sistem distribusi

dan instalasi yang ada efektif dan efesien serta sesuai standart PUIL

atau tidak.

Page 17: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

3

F. Sistematika Pembahasan

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini berisi latar belakang, permasalahan, tujuan,

ruang lingkup pembahasan, serta metode yang digunakan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini berisi tentang dasar-dasar teori yang mendukung

system distribusi dan instalasi.

Bab III Metodologi Penelitian

Pada bab ini berisi gambaran tentang metode penelitian

yang digunakan juga berisi tentang kumpulan data system

instalasi listrik yang ada di Hotel Gran Mahakam.

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Pada bab ini data yang diperoleh akan dianalisis untuk

mencari efektifitas dan efesiensi dari system distribusi.

Bab V Penutup

Bab ini menjelaskan tentang hal-hal yang diperoleh dari

hasil pengamatan, pengukuran serta analisa data berupa

kesimpulan dan saran.

Page 18: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Dasar Distribusi Dan Instalasi

Secara sederhana “Sistem Distribusi Tenaga Listrik“ dapat

diartikan sebagai sistem sarana penyampaian tenaga listrik dari

sumber ke pusat beban. Sementara untuk “Sistem Instalasi” adalah

cara pemasangan penyalur tenaga listrik, dimana pemasangannya

harus sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan di dalam

Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).

Oleh karena sumber tenaga listrik untuk beban memilki kondisi

dan persyaratan-persyaratan tertentu, maka sarana penyampaiannya

pun dikehandaki memenuhi persyaratan tertentu pula. Kondisi dan

persyaratan yang dimaksudkan tersebut antara lain :

1. Setiap peralatan listrik dirancang memiliki rating tegangan,

frekuensi dan daya nominal tertentu.

2. Letak titik sumber (pembangkit) dengan titik beban tidak selalu

berdekatan.

3. Pada pengoperasian peralatan listrik perlu dijamin keamanan

bagi peralatan itu sendiri, bagi manusia pengguna, dan bagi

lingkungannya.

Dalam upaya antisipasi ketiga hal tersebut, maka untuk system

penyampaian tenaga listrik dituntut beberapa kriteria :

1. Diperlukan saluran daya (tenaga) yang efektif, ekonomis, dan

efesien.

2. Diperlukan tersedianya daya (tenaga) listrik dengan kapasitas

yang cukup (memenuhi), tegangan (dan frekwensi) yang stabil

pada harga nominal tertentu, sesuai dengan design peralatan.

Singkatnya diperlukan penyediaan daya dengan kualitas yang

baik.

Page 19: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

5

3. Diperlukan sarana system pengaman yang baik, sesuai dengan

persyaratan pengaman (cepat kerja, peka, efektif, andal, dan

ekonomis).

B. Jaringan Listrik

Penyaluran energi listrik dan pusat listrik dilakukan dengan kabel

dan dengan saluran udara. Untuk mengurangi kerugian, digunakan

tegangan tinggi.

Keuntungan transmisi dengan saluran udara dibandingkan

dengan penggunaan kabel tanah adalah :

a. Isolasinya lebih mudah

b. Pendinginannya baik

c. Gangguan dapat diatasi dengan cepat

d. Jauh lebih murah.

Sistem tegangan yang digunakan berbeda-beda. Di Indonesia

untuk transmisi dari pusat listrik ke gardu induk kebanyakan

digunakan 70 kV. Untuk transmisi ini umumnya digunakan saluran

udara. Untuk penyaluran dari gardu induk ke gardu transformator

menggunakan tegangan 20 kV. Penyaluran ini menggunakan saluran

udara atau kabel bawah tanah.

Untuk distribusi lokal, yaitu penyaluran dan gardu transformator

ke konsumen, menggunakan tegangan 220/380 V. Untuk jaringan

distribusi ini kebanyakan digunakan saluran udara, kecuali di bagian-

bagian kota yang padat atau kalau keindahan lingkungannya harus

diutamakan. Oleh karena itu perlu pertimbangan yang cukup matang.

1. Sistem Distribusi Tegangan Menengah

Berikut adalah beberapa konfigurasi sistem distribusi

tegangan menengah :

a. Sistem single feeder dengan satu atau beberapa unit

tranformator (trafo)

b. Sistem open ring dengan satu suplai tegangan menengah

Page 20: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

6

c. Sistem open ring dengan dua sumber tegangan menengah

Gambar 1Konfigurasi Sistem Distribusi Tegangan Menengah

2. Sistem Distribusi Tegangan Rendah

Untuk sistem distribusi tegangan rendah, konfigurasi yang

digunakan adalah:

a. Sistem Radial Single Feeder

Sistem ini merupakan sistem yang paling sederhana dan

merupakan dasar untuk sistem distribusi yang lain. Setiap

beban disuplai hanya dari satu sumber tunggal.

b. Sistem Dua kutub

Dalam sistem ini, tenaga listrik disuplai dari dua unit trafo

yang terhubung pada satu saluran tegangan menengah yang

sama.

c. Sistem dua kutub dengan 2 ½ MLVS (Main Low Voltage

Switchgear)

Untuk meningkatkan ketersediaan listrik jika terjadi

gangguan pada busbar atau untuk pemeliharaan salah satu

unit trafo, maka dapat dilakukan dengan mambagi MLVS

menjadi dua bagian. Sistem ini biasanya memerlukan

Automatic Transfer Switch (ATS).

Page 21: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

7

d. Sistem Interconnected Switcboard

Jika jarak trafo yang satu dengan yang lain berjauhan,

biasanya kedua trafo tersebut dihubungkan melalui busbar

trunking. Beban untuk keadaan darurat dapat disuplai dari

salah satu trafo. Ketersediaan tanaga listrik dapt lebih

terjamin karena beban dapat disuplai dari trafo lain jika salah

satu trafo mengalami gangguan.

e. Sistem Ring (cincin)

Sistem ini dapat dianggap sebagai pengembangan dari sistem

interconnected switchboard. Khususnya, sistem dengan 4

unit trafo yang terhubung pada saluran tegangan menengah

yang sama. Sistem ini sangat cocok untuk sistem instalasi

yang luas dengan kerapatan beban yang tinggi ( kVA / m2).

Setiap busbar dapat disuplai dari salah satu trafo yang ada di

kedua ujung busbar.

f. Sistem Double-Ended Power Supply

Sistem ini dipakai untuk sistem instalasi yang mensyaratkan

ketersediaan listrik yang maksimal. Dalam sistem ini

biasanya memiliki 3 sumber tenaga dengan 2 sumber tenaga

yang independen yaitu :

1. Dua unit trafo yang disuplai dari saluran tegangan

menengah yang berbeda

2. Satu trafo dan satu Generator

3. Satu trafo dan satu UPS

.Dengan sistem ini, pemeliharaan atau perbaikan sistem

distribusi listrik dapat dilakukan tanpa memutus sumber

tenaga.

g. Sistem Campuran / Kombinasi

Sistem instalasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa

kelompok dengan konfigurasi yang berbeda, misal untuk unit

Page 22: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

8

generator dan UPS, kebutuhan sektor (beberapa sektor

disuplai dari kabel dan lainnya dari busbar trunking).

a) Radial Single Feeder b) Dua-Kutub c) Dua kutub dengan 2 ½ MLVS

d) Interconnected Switcboard e) Ring (Cincin) f) Double-Ended Power Supply

1. Single Feeder 2. Interconnected Switcboard 3. Double-Ended

g) Konfigurasi kombinasi

Gambar .2Konfigurasi Sistem Distribusi Tegangan Rendah

Page 23: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

9

C. Komponen Instalasi Listrik

1. Pemutus Daya

Salah satu faktor teknis yang perlu diperhatikan dalam

penyediaan dan penyaluran daya listrik adalah kualitas dari daya

itu sendiri. Faktor kualitas daya ini meliputi stabilitas tegangan ,

kontinyuitas pelayanan, keandalan pengaman, kapasitas daya

yang memenuhi (sesuai) kebutuhan dan sebagainya.

Dalam hal keandalan pengaman tidak berarti bahwa

penyediaan daya yang baik adalah penyediaan daya yang tidak

pernah mengalami gangguan. Sebaliknya pengaman yang baik

adalah bila setiap terjadi gangguan akan merespon alat-alat

pengaman untuk segera memutuskan hubungan (trip) sehingga

bahay terbakar atau bahaya yang lain dapat dihindarkan.

Jenis gangguan yang seringkali terjadi pada suatu sistem

yang bekerja normal adalah gangguan beban lebih dimana arus

yang lewat pada peralatan pembatas arusnya melebihi harga batas

(rating). Sedangkan jenis gangguan lain yang sering terjadi

adalah gangguan hubung singkat. Secara umum arus gangguan

yang terjadi pada gangguan ini jauh lebih besar dari rating

nominalnya.

Fungsi dari pemutus daya yaitu :

a. Isolasi, memisahkan isolasi dari catu daya listrik untuk

pengaman.

b. Proteksi, pengaman terhadap kabel, peralatan listrik, manusia

dari gangguan yang terjadi.

c. Kontrol, membuka dan menutup rangkaian untuk mengontrol

dan perawatan.

Page 24: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

10

2. Circuit Breaker (CB)

Fungsi dari komponen ini adalah untuk memutuskan atau

menghubungkan rangkaian pada saat berbeban atau tidak

berbeban serta akan membuka dalam keadaan terjadi gangguan

arus lebih atau arus hubung singkat. Dengan demikian berbeda

dengfan saklar biasa, circuit breaker dapat berfungsi sebagai

saklar dalam kondisi normal maupun tidak, serta dapat memutus

arus lebih dan arus hubung singkat.

Circuit breaker dapat dipasang untuk dua tujuan dasar,

yaitu:

a. Berfungsi selama kondisi pengoperasian normal, untuk

menghubungkan maupun memutus rangkaian dalam keadaan

berbeban dengan tujuan untuk pengoperasian dan perawatan

dari rangkaian maupun bebannya.

b. Bekerja selama kondisi operasional yang tidak normal,

misalnya jika terjadi hubung singkat ataupun arus lebih.

Arus lebih maupun arus hubung singkat dapat merusak

peralatan dan instalasi suplai daya jika dibiarkan mengalir di

dalam rangkaian dalam kondisi yang cukup lama.

Komponen lain yang hampir sama dengan Circuit Breaker

adalah Disconnecting Switch yang dipasang untuk mewujudkan

suatu pemisahan dari tegangan hidup. Sesungguhnya kegunaan

disconnecting switch muncul saat dilakukan maintenance pada

CB. Jadi disconnecting switch tidak untuk memutus arus nominal

dan arus short circuit.

Jenis circuit breaker yang banyak digunakan untuk

perlengkapan instalasi listrik yaitu :

a. MCB (Maintenance Circuit Breaker)

MCB (Maintenance Circuit Breaker) adalah pengaman yang

digunakan sebagai pemutus rangkaian, baik arus nominal

maupun arus gangguan. MCB merupakan kombinasi fungsi

Page 25: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

11

fuse dan fungsi pemutus arus. MCB dapat digunakan sebagai

pengganti fuse yang dapat juga untuk mendeteksi arus lebih.

b. MCCB (Moulded Case Circuit Breaaker)

MCCB (Moulded Case Circuit Breaaker) adalah

pengaman yang digunakan sebagai pemutus arus rangkaian,

baik arus nominal maupun arus gangguan. MCCB

mempunyai unit trip dimana dengan adanya unit trip tersebut

kita dapat menggeser rI

(merupakan pengaman terhadap arus lebih) dan

mI (merupakan pengaman terhadap arus short circuit).

c. ACB (Air Circuit Breaker)

ACB (Air Circuit Breaker) adalah pengaman yang

digunakan sebagai pemutus arus rangkaian, baik arus

nominal maupun arus gangguan hampir sama dengan MCCB

tetapi menggunakan udara.

Untuk mengetahui ranting dari pengaman yang dipakai

dapat diketahui dari arus nominal yang melalui saluran

tersebut kemudian disesuaikan dengan ranting dari katalog.

Dan perlu diketahui pada arus short circuitnya:

ZILI sc %

= ...........................(1)

scI = Arus hubung singkat prospektif pada titik instalasi

(kA)

IL = Arus beban

%Z = Per unit transformer impedance

3. Saklar

Saklar digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan

rangkaian listrik. Cara kerja saklar yaitu pada saat saklar akan

membuka untuk memutuskan rangkaian, sebuah pegas akan

ditegangkan. Pegas ini yang menggerakan saklar sehingga dapat

memutuskan rangkaian dalam waktu singkat. Jadi kecepatan

Page 26: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

12

pemutusan ditentukan oleh pegas dan tidak tergantung pada

pelayanan. Karena cepatnya waktu pemutusan, maka

kemungkinan timbulnya besar api antara kontak-kontak

pemutusan sangat kecil. Berbeda dengan pemisah, saklar (beban)

dapat digunakan untuk memutuskan rangkaian dalam keadaan

berbeban. Pemasangan saklar ini biasanya 1,5 m di atas lantai

untuk menghindari jangkauan ana-anak.

Pemisah digunakan untuk memutuskan dan

menghubungkan rangkaian listrik dalam keadaan tidak berbeban

atau hampir tidak berbeban. Pemisah tidak memiliki pemutusan

sesaat, karena itu kecepatan pemutusan tergantung pada

pelayanannya.

Saklar dan pemisah harus memenuhi beberapa persyaratan,

antara lain :

a. Harus dapat dilayani secara aman tanpa memerlukan alat

bantu

b. Jumlahnya harus sedemikian hingga semua pekerjaan

pelayanan, pemeliharaan dan perbaikan pada instalasi dapat

dilakukan dengan umum.

c. Dalam keadaan terbuka, bagian-bagian sakelar atau pemisah

yang bergerak harus tidak bertegangan.

d. Harus tidak dapat menghubungkan dengan sendirinya karena

pengaruh gaya berat.

e. Kemampuan saklar sekurang-kurangnya harus sesuai dengan

daya alat yang dihubungkan, tetapi tidak boleh kurang dari

5A.

Page 27: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

13

4. Pentanahan (Grounding)

Pentanahan adalah suatu tindakan pengamanan dalam

instalasi listrik. Jika tegangan kerjanya melebihi 50 V ke tanah

diberi pentanahan pengaman atau dilindungi dengan isolasi

ganda.

Pentanahan pengaman bertujuan :

a. Untuk mengurangi beda tegangan

b. Supaya arus yang timbul jika hubungan tanah terjadi dapat

langsung mengalir ke titik bintang dari jaringan suplai

diharapkan pengaman-pengaman lebur yang digunakan akan

putus dalam waktu singkat.

Pentanahan terdiri dari :

a. Grounding sistem

Dipakai untuk sistem grounding artinya pentanahan untuk

seluruh instalasi

b. Grounding peralatan

Dipakai untuk sistem grounding equipment, artinya

pentanahan untuk semua bagian logam dari instalasi tegangan

rendah di semua tempat yang pada keadaan normal tidak

boleh bertegangan, harus dihubungkan dengan tanah.

Tahanan pentanahan < = 5 ohm.

c. Elektrode tanah

Macam-macam elektroda tanah :

1) Elektrode Pita

Dibuat dari hantaran berbentuk pita atau batang bulat

atau dari hamtaran yang dipilih yang berbentuk radial,

lingkaran atau kombinasi dari bentuk tersebut. Harus

disusun simetris dengan jumlah jari-jari tidak perlu

lebih dari enam karena tidak terlalu berpengaruh.

Page 28: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

14

2) Elektrode Batang

Terbuat dari pipa atau besi baja profil yang ditanam

tegak lurus ke dalam tanah. Panjang elektrode yang

digunakan disesuaikan dengan tahanan pentanahan

yang diperlukan.

3) Elektrode Plat

Terbuat dari lempengan plat logam, plat logam

berlubang atau terbuat dari kawat kasa. Plat ini ditanam

tegak lurus di dalam tanah, dengan tepi atasnya

sekurang-kurangnya satu meter dibawah permukaan

tanah.

A. Pemilihan Kawat Pentanahan

Untuk pemilihan luas penampang dari kawat pentanahan atau

grounding dapat kita gunakan standar dari PUIL 2000 pada

halaman 77 tabel 3.16-1 "Luas penampang penghantar

proteksi tidak boleh kurang dari nilai yang tercantum dalam

tabel 3.16-1. Jika penerapan tabel 3.16-1 menghasilkan

ukuran yang tidak standar, maka dipergunakan penghantar

yang mempunyai luas penampang standar terdekat."

Tabel 1

Luas PenampangPenghantar Fasa Instalasi

S (mm2)

Luas PenampangMinimum Penghantar

Proteksi Yang BerkaitanSP (mm2)

S 16≤ S16<S 32≤ 16

S>32 S/2

Sumber: Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000. page 77

tabel 3.16-1

Page 29: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

15

5. Kabel

Kabel merupakan salah satu sarana dalam instalasi listrik

karena kabel menghantarkan arus ke beban yang terpasang. Oleh

karena itu perlu diketahui secara pasti berapa besar beban yang

terpasang agar kapasitas kabel memadai. Pemikiran kabel

mempertimbangkan beberapa hal :

a. Electrical, meliputi ukuran konduktor, type dan tebal isolasi.

Bahan yang tepat untuk desain tegangan menengah dan

rendah, mempertimbangkan kekuatan listrik, bahan isolasi,

konstanta dielektrik dan faktor daya.

b. Suhu, menyesuaikan dengan suhu lingkungan dan kondisi

kelebihan beban, pengembangan dan tahanan thermal.

c. Mechanical, meliputi kekerasan dan flexibilitas serta

mempertimbangkan terhadap kehancuran, abrasi dan

kelembaban.

d. Kimiawi, stabilitas dari bahan terhadap bahan kimia, cahaya

matahari.

Untuk pemilihan kabel didasarkan pada arus yang mengalir

pada penghantar tersebut. Ada dua macam arus yaitu

a. Arus bolak-balik 3 fasa:

θcos3EPI = ............................(2)

Dimana

I = arus (ampere)

P = daya/beban (watt)

E = tegangan antar fasa (volt)

Cos = faktor daya

b. Arus bolak-balik 1 fasa

θcosEPI = ..........................(3)

Page 30: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

16

Dari persamaan di atas didapat arus nominal yang tinggal

dikalikan dengan safety factor dan hasilnya disesuaikan dengan

tabel dari jenis kabel yang digunakan maka akan diketahui luas

penampang dari kabel yang dipakai. Pemilihan kabel juga harus

disesuaikan dengan pemilihan rating pengaman

Macam-macam kabel :

a. Kabel NYFGbY

Kabel jenis ini biasanya digunakan untuk sirkuit power

distribusi, baik pada lokasi kering ataupun basah/lembab.

Dengan adanya pelindung kawat dan pita baja yang

digalvanisasi, kabel ini memungkinkan ditanam langsung

dalam tanah tanpa pelindung tambahan. Isolasi dibuat tanpa

warna dan tiga urat dibedakan dengan non strip, strip 1 dan

strip 2. Kabel ini mempunyai selubung PVC warna merah

dengan penampang luar mencapai 57 mm.

1. Konduktor : Tembaga yang di-anil-kan2. Isolasi : PVC terekstrusi3. Filler : PVC terekstrusi4/5. Perisai : Kawat baja dan spiral pita yang

berlapis seng6. Pelindung Terluar : PVC terekstrusi

Gambar 3. Kabel NYFGbY

b. Kabel NYY

Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap dalam tanah yang

harus diberikan pelindung khusus (misalnya: duct, pipa baja

Page 31: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

17

PVC atau besi baja). Instalasi ini bisa ditempatkan di luar

atau di dalam bangunan baik pada kondisi basah ataupun

kering. Kabel jenis ini mempunyai selubung PVC warna

hitam, terdiri dari 1-4 urat dengan penampang luar mencapai

56 mm.Penggunaan kabel tanah NYY diatur dalam PUIL

2000 pasal 7.15.

1. Konduktor : Tembaga yang di-anil-kan2. Isolasi : PVC terekstrusi3. Filler : PVC terekstrusi4. Pelindung Terluar : PVC terekstrusi

Gambar 4. Kabel NYY

c. Kabel NYM

Kabel ini hanya direkomendasikan khusus untuk instalasi

tetap di dalam bangunan yang penempatannya bisa di dalam

atau di luar plester tembok ataupun dalam pipa pada ruangan

kering atau lembab. Kabel ini tidak diijinkan untuk dipasang

di luar rumah yang langsung terkena panas dan hujan ataupun

ditanam langsung dalam tanah. Penggunaan kabel instalasi

berselubung ini diatur dalam PUIL 2000 pasal 7.12.2.

Page 32: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

18

1. Konduktor : Tembaga yang di-anil-kan2. Isolasi : PVC terekstrusi3. Filler : PVC terekstrusi4. Pelindung Terluar : PVC terekstrusi

Gambar 5. Kabel NYM

d. Kabel NYA

Kabel jenis ini dirancang dan direkomendasikan untuk

digunakan pada instalasi tetap dalam kotak distribusi atau

rangkaian pada panel. Pemasangan kabel ini hanya

diperbolehkan untuk tempat yang kering dan tidak

direkomendasikan bila dipasang pada tempat yang basah atau

langsung terkena cuaca.

1. Konduktor : Tembaga yang di-anil-kan2. Isolasi : PVC terekstrusi

Gambar 6. Kabel NYA

e. Kabel NYAF

Kabel jenis ini fleksibel dan dirancang untuk instalasi di

dalam pipa, duct atau dalam kotak distribusi. Karena sifatnya

yang fleksibel’ Kabel ini sangat cocok untuk tempat yang

mempunyai belokan yang tajam. Kabel dengan ukuran

Page 33: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

19

kurang dari 1,5 mm2 hanya diperbolehkan digunakan di

dalam peralatan ataupun papan pengontrol dan tidak

diperbolehkan dipasang untuk instalasi tetap.

f. Hantaran Tembaga Telanjang (BBC)

Untuk saluran distribusi udara yang direntangkan diantara

tiang-tiang dan isolator-isolator yang khusus dirancang untuk

itu. Disamping itu juga bisa digunakan untuk hantarn

pertanahan (grounding)

g. Twisted Cable Saluran Rumah (Service Enterance)

Kabel jenis ini khusus digunakan untuk saluran dari jaringan

distribusi ke konsumen. Dengan adanya bahan penghantar

dari tembaga jenis setengah keras atau keras, maka kabel ini

memungkinkan dapat digantung antar tiang tanpa penunjang

khusus. Zat karbon hitam yang terdapat pada isolasi sangat

memungkinkan ketahanannya terhadap cuaca tropis.

h. Twisted Cable Jaringan Distribusi Tegangan Rendah (ITR)

Kabel jenis ini khusus digunakan untuk jaringan distribusi

tegangan rendah yang jauh lebih praktis dari pada hantaran

talanjang. Dengan adanya penunjang yang sekaligus sebagai

netral, kabel ini memungkinkan untuk ditegangkan. Sesuai

kebutuhan kabel ini bisa dilengkapidengan saluran

penerangan jalan yang biasanya terdiri dari dua urat 16 mm2

aluminium.

i. N2XSY

Kabel jenis ini sering digunakan untuk jaringan distribusi

tegangan menengah. Dengan konduktor yang terbuat dari

tembaga.

Page 34: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

20

TABEL 2.

KHA kabel tanah tegangan rendah pada suhu keliling 30 o C dan suhu penghantar

maksimum 70 o C

KHAterus - menerus

Berinti tunggal Berinti dua Berinti tiga danempat

JenisPenghantar

LuasPenampang

Nominal(mm2) Di

tanahA

Diudara

A

Ditanah

A

Diudara

A

Ditanah

A

Diudara

A1.5 40 26 31 20 26 18.52.5 54 35 41 27 34 254 70 46 54 37 44 346 90 58 68 48 56 4310 122 79 92 66 75 6016 160 105 121 89 98 8025 206 140 153 118 128 10635 249 174 187 145 157 13150 296 212 222 176 185 15970 365 269 272 224 228 20295 438 331 328 271 275 244

120 499 386 375 314 313 282150 561 442 419 3361 353 324185 637 511 475 412 399 371240 743 612 550 484 464 436300 843 707 525 590 524 481400 986 859 605 710 600 560

NYY

500 1125 1000 - - - -

Page 35: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

21

TABEL 3.

KHA kabel rumah PVC tunggal tanpa selubung dan arus pengenal alat proteksi

pada suhu keliling 30oC, dengan suhuy penghantar maksimum 70oC

KHAterus - menerus

Arus pengenal alatproteksi

JenisPenghantar

LuasPenampang

Nominal(mm2)

Pemasangandalam

pipa (A)

Pemasangandi udara

(A)

Pemasangandalam

pipa (A)

Pemasangandi udara

(A)

1 2 3 4 5 60.5 2.5 - 2 -

0.75 7 15 4 101 11 19 6 10

1.5 15 24 10 202.5 20 32 16 254 25 42 20 356 33 54 25 50

10 45 73 35 6316 61 98 50 8025 83 129 63 10035 103 158 80 12550 132 198 100 16070 165 245 125 200

NYA

95 197 292 160 250

Page 36: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

22

TABEL 4.

KHA kabel rumah dengan selubung PVC

Pada suhu keliling 30oC, dengan suhu penghantar maksimum 70oC

Jenis Kabel Luas Penampangdalam (mm2)

KHAterus - menerus

Arus pengenalalat proteksi

1 2 3 40.75 12 6

1 15 101.5 18 102.5 26 204 34 256 44 3510 61 5016 82 6325 108 8035 135 10050 168 12570 207 16095 250 200

NYM

120 292 250

Page 37: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

23

TABEL 5.

KHA kabel tanah tegangan rendah pada suhu keliling 30 o C dan suhu penghantar

maksimum 70 o C

KHAterus - menerus

Berinti tunggal Berinti dua Berinti tiga danempat

JenisPenghantar

LuasPenampang

Nominal(mm2) Di

tanahA

Diudara

A

Ditanah

A

Diudara

A

Ditanah

A

Diudara

A1.5 40 26 31 20 26 18.52.5 54 35 41 27 34 254 70 46 54 37 44 346 90 58 68 48 56 4310 122 79 92 66 75 6016 160 105 121 89 98 8025 206 140 153 118 128 10635 249 174 187 145 157 13150 296 212 222 176 185 15970 365 269 272 224 228 20295 438 331 328 271 275 244

120 499 386 375 314 313 282150 561 442 419 3361 353 324185 637 511 475 412 399 371240 743 612 550 484 464 436300 843 707 525 590 524 481400 986 859 605 710 600 560

NYY

500 1125 1000 - - - -

Page 38: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

24

Tabel 6.

Faktor koreksi untuk KHA dari beberapa kabel tanah berinti tunggal pada sistem

arus searah dan kabel tanah berinti banyak pada sistem arus fasa 3.

Penyusunankabel -kabel Pemasangan tidak rapat Pemasangan berhimpit

Jumlah kabelyang dipasang 1 2 3 6 9 1 2 3 6 9

Diatas lantai 0.95 0.90 0.88 0.85 0.84 0.90 0.84 0.80 0.75 0.73

0.95 0.90 0.88 0.85 0.84 0.95 0.84 0.80 0.75 0.730.90 0.85 0.83 0.81 0.80 0.95 0.80 0.76 0.71 0.690.88 0.86 0.81 0.79 0.78 0.95 0.78 0.74 0.70 0.68

JumlahPenyangga

kabel

DiataspenyanggaKabel tertutup (sirkulasi udaraterhindari ) 0.86 0.81 0.79 0.77 0.76 0.95 0.76 0.72 0.68 0.66

1.0 0.98 0.96 0.93 0.92 0.95 0.84 0.80 0.75 0.731.0 0.95 0.93 0.90 0.89 0.95 0.80 0.76 0.71 0.691.0 0.94 0.92 0.87 0.88 0.95 0.78 0.74 0.70 0.68

JumlahPenyangga

kabel

DiataspenyanggaKabel terbuka

1.0 0.93 0.90 0.87 0.86 0.95 0.76 0.72 0.68 0.66Jumlah kabelyang dipasang 1 2 3 6 9 1 2 3 6 9

Dipasang padakonstruksi besi

atau dinding1.0 0.93 0.90 0.87 0.86 0.95 0.78 0.73 0.68 0.66

Pemasanganyang faktor

koreksinya dapatdiabaikan

Jumlah kabel yang dipasangtidak ditetapkan

Jumlah kabel yang dipasang tidakditetapkan

Page 39: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

25

D. Jatuh Tegangan

Jatuh tegangan didefinisikan sebagai perbedaan antara tegamgan

ujung kirim dan tegangan ujung terima dari penyulang. Jatuh

tegangan merupakan perbedaan nilai mutlak dari tegangan ujung

kirim dan tegangan ujung terima. Jatuh tegangan ini terjadi akibat

adanya impedanzi dari sistem tersebut.

Secara pendekatan jatuh tegangan atau V adalah:

voltRXIRV )tan1(cos θθ +=∆ .............................(4)

voltRX

AlIV )tan1cos(2

θρ +=∆

(untuk sistem satu fasa).......(5)

voltRX

AlIV )tan1cos( θρ +=∆

(untuk sistem tiga fasa).......(6)

%100% xVk

VV ∆=∆ .............................................(7)

dimana :

A = luas penampang penghantar nominal, dalam m2

I = kuat arus dalam penghantar, dalam ampere

V = rugi tegangan dalam penghantar, dalam volt

l = jarak dari permulaan penghantar hingga ujung, dalam m

ρ = daya hantar jenis dari penghantar yang digunakan, dalam

ohm mm/m

= 610581 − ohm mm/m

X = reaktansi penghantar, dalam ohm

R = tahanan penghantar, dalam ohm

Page 40: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Metode Observasi

Metode observasi dimasudkan untuk mengadakan

pengamatan terhadap subyek yang akan diteliti,yaitu tentang sistem

distribusi dan instalasi di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan.

Disini peneliti hanya mengadakan observasi atau penelitian dengan

mengambil data di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan.

2. Metode Wawancara

Metode wawancara atau interview ini dilakukan dengan

tanya jawab yang dimaksudkan untuk memperoleh data-data dari

responden yang sudah ahli. Dalam hal ini pembimbing penelitian

yang sudah ahli tentang sistem distribusi dan instalasi di Hotel

Gran Mahakam, Jakarta Selatan.

3. Metode Literatur

Metode literatur atau dokumenter ini dimaksudkan untuk

mendapatkan dan mencari data-data atau bahan dalam penelitian

skripsi ini, yang didapat dari buku-buku, artikel-artikel, modul-

modul yang ada di perpustakaan daerah atau di perpustakaan

Universitas Negeri Semarang, literatur-literatur lain baik dari

pembimbing penelitian di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan

maupun dosen pembimbing skripsi, selain itu juga dengan

mendownload di internet.

B. Pengumpulan Data

Hotel Gran Mahakam terletak di Jl. Mahakam I No. 4-6 Kebayoran

Baru, Jakarta Selatan yang memiliki berbagai fasilitas yang sangat

beragam. Adapun fasilitas tersebut antara lain:

Page 41: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

27

1. Kamar dengan berbagai kelas

2. Kolam renang

3. Restaurant Jepang

4. Restaurant Asia dan Eropa

5. Bussines center

6. Fitness center

7. Kendaraan antar jemput tamu

8. Wifi internet

9. Telkom vision

10. Sauna

11. Pijat teraphy

Hotel Gran Mahakam adalah sebuah bangunan yang terdiri dari 8

lantai. Dimana dalam setiap lantainya terdapat banyak ruangan dengan

kegunaan masing-masing :

Lantai P3 digunakan untuk : genset, trafo, STP, pompa hydrant,pompa air

bersih.

Lantai P2 digunakan untuk : area parkir, bak air bersih (PAM dan air

tanah)

Lantai P1 digunakan untuk : area parkir, sumpit air hujan, fitness center.

Lantai Semi Basement digunakan untuk : office dan restaurant jepang

Lantai Lobby digunakan untuk: Lobby utama

Lantai Mezzanine digunakan untuk : Restaurant eropa dan asia, bussines

center

Lantai 2 digunakan untuk : kamar dan meeting room.

Lantai 3 digunakan untuk : kamar

Lantai 4 digunakan untuk : kamar

Lantai 5 digunakan untuk : kamar, pompa kolam renang, dan ruang chiller

central.

Lantai 6 digunakan untuk : kamar, dan kolam renang.

Lantai 7 dugunakan untuk : kamar

Lantai 8 digunakan untuk : kamar, dan meeting room.

Page 42: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

28

Lantai Roof digunakan untuk : tanki air bersih, dan booster air bersih.

Lantai Roof Top digunakan untuk : antena penerima satelit.

C. Supply Energi Listrik

Hotel Gran Mahakam memiliki 2 sumber yaitu dari PLN dan diesel

genset. Sumber dari PLN digunakan sebagai sumber utama, sedangkan

diesel genset berfungsi untuk memback up PLN bila sewaktu-waktu PLN

padam..

Suply listrik PLN yang menyuplai kebutuhan di Hotel Gran Mahakam

menggunakan tegangan 20 Kv dan daya yang disuplay oleh PLN adalah

1200 MW

Diesel Genset yang digunakan dua buah dan beroperasi secara

otomatis.Diesel genset berkapasitas 2 x 600 KVA untuk menyuplai

kebutuhan listrik Hotel Gran Mahakam secara keseluruhan.

Tabel 7. Spesifikasi generator

D. Pembagian Beban

Dengan banyaknya peralatan listrik yang mempunyai karakteristik

berbeda-beda maka pembagian/pengelompokkan beban tersebut perlu

dilakukan dengan beberap tujuan :

1. Agar kerja peralatan listrik yang satu tidak mempengaruhi peralatan

listrik yang lain.

Merk Perkins

Daya 600 KVA

Power Factor 0.95

Tegangan 380 V

Frekuensi 50 Hz

RPM 1500

Page 43: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

29

2. Untuk memudahkan dalam pengontrolan dan bila terjadi gangguan

dapat segera diatasi dengan mudah dan aman.

3. Untuk perluasan dikemudian hari.

Pembagian beban dilakukan berdasarkan fungsi dan karakteristik dari

peralatan-peralatan tersebut dan juga berdasarkan dari area dimana

peralatan tersebut dipakai. Berdasarkan dari fungsi dan karakteristiknya

beban dibagi kedalam 3 kelompok yaitu :

1. Beban-beban mekanik

Beban-beban mekanik ini adalah peralatan-peralatan listrik yang

digunakan untuk keperluan-keperluan mekanik dan pada umumnya

peralatan-peralatan tersebut adalah merupakan motor-motor listrik

yang penggunaanya antara lain yaitu :

a. Sistem air bersih.

b. Sistem pendingin udara.

c. Sistem pengolahan air limbah.

d. Pemanas / boiler.

e. Bengkel.

2. Beban Penerangan Dan Kontak-Kontak

Penggunaanya terutama digunakan untuk penerangan buatan

sebagai pengganti cahaya matahari pada waktu malam hari, juga untuk

melayani operasional hotel dan peralatan-peralatan lain seperti kontak-

kontak untuk komputer, alat-alat elektronik dan lain-lain.

3. Beban-Beban Darurat

Beban-beban ini adalah peralatan-peralatan untuk kepentingan

keadaan darurat seperti bila terjadi kebakaran, penggunaanya untuk :

a. Pompa hydrant.

b. Jockey pump.

c. Pressure fan.

d. Operasi lift.

Untuk melayani beban-beban tersebut, disediakan 2 buah trafo

distribusi dengan kapasitas 2 x 600 KVA. Yang masing-masing trafo

Page 44: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

30

tersebut melayani beban-beban yang sudah disebutkan diatas. Trafo I

untuk melayani beban mekanik dan trafo II untuk melayani beban

penerangan dan lainnya.

Dari masing-masing trafo tersebut energi listrik didistribusikan ke

panel distribusi utama yaitu LVMDP I dan LVMDP II.

Untuk memudahkan dalam pengontrolan bila terjadi gangguan dan

juga segi keamanan ,maka dari masing-masing LVMDP tersebut

didistribusikan lagi ke panel-panel distribusi yang ada pada tiap-tiap

area atau Motor-Motor Control (MCC) panel pada tiap-tiap pusat

pengendali motor. Dengan metode/sistem jari-jari dan sistem berantai

(khususnya untuk tiap dua lantai) seperti terlihat pada wiring diagram

dan gambar blok diagram sistem instalasinya.

Untuk melayani beban-beban darurat, listrik diambil dari LVMDP

II dengan pengaman tersendiri. Sehingga bila terjadi kebakaran

saluran-saluran yang lain dapat diputus dari sumber listriknya.

Page 45: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

31

E. LVMDP ( Low Voltage Main Distribution Panel )

Tabel 8. LVMDP

LVMDP.1

Daya (W)No BebanR S T

Jenis kabel Grounding Pengaman

1 MCC-L5-01 253.500 253.500 253.500 NYY 4 (4 x 240) BC 50 MCCB 800 – 1000(4P)

2 MCC-LA-01 9.950 3.317 3.316 NYY 4 x 16 BC 10 MCCB 28 – 40 (4P)3 MCC-B3-01 1.500 750 - NYY 4 x 10 BC 6 MCCB 17 – 25 (4P)4 MCC-AHU-SB 34.657 11.544 11.558 NYY 4 x 70 BC 35 MCCB 112 – 160

(4P)5 (SPARE)6 PP-LIFT(P) 36.000 12.000 12.000 NYY 4 x 120 BC 50 MCCB 175- 250 (4P)7 PP-RJ 57.269 17.436 18.717 NYY 4 x 95 BC 50 MCCB 28 – 40 (4P)8 SUMPIT PUMP 24.000 8.000 8.000 NYY 4 x 16 BC 16 MCCB 44 – 63 (4P)9 SUMPIT PUMP 24.000 8.000 8.000 NYY 4 x 16 BC 16 MCCB 70 -100 (4P)

314.547 318.238 315.091TOTAL LVMDP.1 947.876 WFaktor kebutuhan 0.6

Kebutuhan maksimum 568.725 W

Page 46: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

32

LVMDP.2

Daya (kW)No BebanR S T

Jenis kabel Grounding Pengaman

1 PP-LIFT(S) 6.660 6.660 6.660. FRC 4 x 35 BC 25 MCCB70 – 100 (4P)2 LCP-PF1 1.230 1.230 1.230 FRC 4 x 4 BC 4 MCCB 17 – 25 (4P)3 LCP-PF2 1.230 1.230 1.230 FRC 4 x 4 BC 4 MCCB 17 – 25 (4P)4 PP-ELEKTRONIK 8.000 7.500 6.400 NYY 4 x 6 BC 6 MCCB 17 – 25 (4P)5 PP_BL 3.333 3.333 3.334 NYY 4 x 35 BC 25 MCCB 70 – 100 (4P)6 MCP-FP 31.833 31.833 31.834 FRC 4 x 1 x 240 BC 50 MCCB 500 (4P)7 PP-KT 31.826,5 25.566,5 26.606,5 NYY 4 x 120 BC 50 MCCB 175 – 250 (4P)8 MCC-WW9 MCC-STP 13.000 13.000 13.000 NYY 4 x 70 BC 50 MCCB 112 -160 (4P)

10 LCP-FUEL 2.000 2.000 2.000 NYY 4 x 4 BC 4 MCCB4 – 6,5 (4P011 (SPARE)12 (SPARE)13 DP-B2&DP-B1 35.716,65 32.164,62 33.502,63 NYY 4 x 95 BC 50 MCCB 175 – 250 (4P)14 DP-SB&DP-1 22.944,66 22.937,66 23.152,66 NYY 4 x 70 BC 25 MCCB 90 -130 (4P)15 DP-MZ1&DP-2 25.390,3 20.470,3 18.165,3 NYY 4 x 95 BC 50 MCCB 112 -180 (4P)16 DP-3&DP-4 23.414 21.516 19.302 NYY 4 x 95 BC 50 MCCB1140 – 200 (4P)17 DP-5&DP-6 31.309 25.165 25.047 NYY 4x 50 BC 35 MCCB 87 – 125 (4P)18 DP-7&DP-8&LP

ROOF 30.714 26.722 25.074 NYY 4 x 50 BC 35 MCCB 87 – 125 (4P)

19 MDP1 (BANK) 22.043,75 13.768,75 13.931,25 NYY 4 x 35 BC 10 MCCB 44 – 63 (4P)20 MCP-SWP 1.000 1.000 1.000 NYY 4 x 10 BC 6 MCCB 17 – 25 (4P)21 MCC-CW 16.333 16.333 16.334 NYY 4 x 185 BC 50 MCCB 240 – 320 (4P)22 (SPARE)23 (SPARE)24 (SPARE)

307.977,9 272.429,8 267.805,3TOTAL LVMDP.2 848.213 W

Faktor kebutuhan 0,7Kebutuhan maksimum 593.749 W

Page 47: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

33

F. SDP ( Sub Distribution Panel )

Tabel 9. SDP

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-SB DP-1 NYY 4 x 35 30.931 10.642 10.355 9.934 BC 25 MCB 125 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-1 DimmerRack-1 NYY 4 x 10 4.630 1.520 1.370 1.730 BC 10 IS 32 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-1 DimmerRack-2 NYY 4 x 10 2.350 570 800 930 BC 10 IS 32 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

LVMDP MDP-1 NYY 4 x 35 49.743,25

22..042,75

13.769,75

13.931,25 BC 50 MCCB 80 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2)

Pengaman(Ampere)

MDP-1 PD-GF(BANK) NYY 4 x 16 26.202,

5 12.435 6.948,75

6.818.75 BC 35 MCB 50

Contactor 50

Daya KW)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 1 fasa Grounding (mm2) Pengaman

PD-GF P-UPS1 NYY 4 x 6 5.720 BC 70 MCB 32 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Grounding (mm2) Pengaman

P-UPS1 P-UPS2 NYY 4 x 10 2.200 BC 70 MCB 16 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-MZ1 DP-2 NYY 4 x 95 34.210 14.066 10.820 9.324 BC 6 MCB 40 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-2 DimmerRack -4 NYY 4 x 6 2.240 1.050 590 600 BC 4 IS 16 A

Page 48: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

34

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-2 LP-MR1 NYY 4 x 6 4.786 1.850 1.650 1.286 BC 4 MCCB 22-32 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-2 LP-MR2 NYY 4 x 6 550 200 350 - BC 4 MCCB 22-32 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

LP-MR1 DimmerRack-5 NYY 4 x 4 1.386 450 650 286 BC 4 IS 16 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-2 DimmerRack-6 NYY 4 x 6 5.530 2.500 1.480 1.550 BC 4 IS 16 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

LVMDP DP-MZ1 NYY 4 x 70 29.815,9

11.324,3 9.650,3 8.841,3 BC 50 MCB 63-80

A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-MZ1 DP-BC NYY 4 x 4 5.300 2.250 1.400 1.650 BC 4 MCB 6 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-MZ1 LP-CS NYY 4 x 4 2.400 800 800 800 BC 4 MCB 18 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2)

Pengaman( Ampere)

MDP-1 PD-1(BANK) NYY 4 x 10 21.178,

758.358,7

5 6.640 6.180 BC 6 MCB 32 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-MZ1 DimmerRack-3 NYY 4 x 10 8.815 4.775 2.190 1.850 BC 10 IS 32 A

Page 49: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

35

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 1 fasa

Grounding (mm2) Pengaman

LP-BC

ScanePreset

DimmingControl

NYM 3 x 2,5 950 BC 2,5 MCB 2,5 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 1 fasa Grounding (mm2) Pengaman

LP-BC

ScanePreset

DimmingControl

NYM 3 x 2,5 850 BC 2,5 MCB 2,5 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

LVMDP DP-3 NYY 4 x 95 31.993 11.764 11.376 8.853 BC 50 MCCB 44-63 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-3 DP-4 NYY 4 x 95 32.289 11.650 10.140 10.499 BC 50 MCCB 63-80 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

LVMDP DP-5 NYY 4 x 50 43.565 16.248 13.747 13.570 BC 35 MCCB 56-80 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-5 DP-6 NYY 4 x 50 37.954 15.061 11.416 11.477 BC 50 MCCB 35-50) A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-6 LP-HC NYY 4 x 4 966 167 200 600 BC 4 MCB 10 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-6 P-External NYY 4 x 4 2.088 350 378 1.360 BC 4 MCB 20 A

Daya (KW)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-6 P-KolamRenang NYY 4 x 4 2.925 1.625 700 600 BC 4 IS 32 A

Page 50: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

36

Daya (KW)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

LVMDP DP-7 NYY 4 x 50 17468 5650 6280 5530 BC 50 MCCB 56-80 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-7 DP-8 NYY 4 x 50 65.092 25.056 220.92 19.544 BC 35 MCCB 35-50 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-1 DimmerRack-2 NYY 4 x 10 2350 570 800 930 BC 10 IS 32 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

LP-RoofP-

ExternalAtap

NYY 4 x 4 9.600 4.000 3.750 1.850 BC 4 MCB 20 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-8 LP-Roof NYY 4 x 6 6.248 5.340 3.966 2.282 BC 4 MCB 20A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-PB2 DP-PB1 NYY 4 x 95 65.469,92

22.986,67

20.666.65

21.816,65 BC 16 MCCB 90 -

130 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-PB1 LP-CL NYY 4 x 6 800 100 600 100 BC 4 MCB 25 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

LVMDP DP-PB2 NYY 4 x 95 35.913,94

12.279,98

11.497,98

11.685,98 BC 16 MCCB 70-

100 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

LVMDP DP-SB NYY 4 x 70 38.103,98

12.302,66

12.582,66

13.218,66 BC 25 MCCB 70-

100 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

MDP-1 PD-PB1 NYY 4 x 6 2.362,5 1.250 180 932,5 BC 4 MCB 75 A

Page 51: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

37

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-SB LP-R.Sewa NYY 4 x 6 2.168 792 576 800 BC 4 MCB 10 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

LVMDP PP-RJ NYY 4 x 95 57.269 17.436 21.116 18.717 BC 50 MCCB 90-130 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

LVMDP P-Elektronik NYY 4 x 6 21.900 8.00 7.500 6.400 BC 6 MCB 32 A

Daya (KW)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

LVMDP PP-KT NYY 4 x120

83.999,5

31.826,5

25,566,5

26.606,5 BC 35 MCCB 112-

160 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-PB1 PP-C NYY 4 x 6 6.000 2.000 2.000 2.000 BC 4 MCB 20 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-1 PP-LB NYY 4 x 4 17.155 5.900 5.835 5.420 BC 35 MCB 25 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-6 PP-PB NYY 4 x 4 6.885 3.215 2.300 1.370 BC 4 MCCB 20 A

Daya (W)Outgoing Incoming Jenis kabel(mm2) 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T

Grounding(mm2) Pengaman

DP-SB PP-SC NYY 4 x 4 4.780 1.750 1.530 1.500 BC 4 MCB 16A

Page 52: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sistem Jaringan Listrik

Berdasarkan data yang diperoleh pada bab 3, daya total yang terpasang di

Hotel Gran Mahakam adalah 1418,4 kW

Sistem distribusi energi listrik di Hotel Gran Mahakam menggunakan

sistem radial. Suplai listrik utama di Hotel Gran Mahakam berasal dari gardu

induk Jakarta Selatan. Apabila suplai dari PLN mati maka suplai akan diambil

alih oleh diesel genset 1200 kW yang merupakan sumber listrik cadangan dan

perpindahannya dilakukan secara otomatis dengan delay waktu 5 detik.

Sedangkan untuk peralatan yang penting misalnya komputer yang memuat data

para konsumen, terdapat UPS yang digunakan untuk memback up suplai pada

saat selang waktu terjadi pemindahan dari diesel ke genset.

B. Kabel

Perhitungan luas penampang penghantar

Untuk menentukan seberapa besar penampang penghantar yang dibutuhkan

maka hal pertama yang harus diperhatikan adalah Kemampuan Hantar Arus

dari penghantar tersebut.

Berdasarkan PUIL 2000 pasal 7.3.2 dinyatakan bahwa semua penghantar

harus mampunyai KHA sekurang-kurangnya sama dengan arus yang mengalir

melaluinya, ialah yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan arus maksimum

yang dihitung atau ditaksir menurut pasal 4.3.2 dan 4.3.3

Untuk menentukan seberapa besar penampang penghantar dari panel

distribusi ke distribution box pada tiap-tiap kamar ditentukan dengan

menggunakan pembatas arus yang digunakan. Sesuai pasal 4.3.5.3 yang berisi

tentang penentuan kebutuhan maksimum dengan arus nominal pemutus daya.

Besarnya kapasitas daya terpasang pada tiap-tiap kamar deluxe adalah 755

watt. Dalam instalasinya tiap kamar dilayani oleh satu penghantar dan 1 buah

MCB, sehingga untuk 2 kamar kapasitas dayanya adalah :

Page 53: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

40

2 x 755 watt = 1510 watt

Dengan kapasitas daya terpasang sebesar 1510 watt maka arus yang

mengalir dapat dicari dengan persamaan berikut :

AVxCos

PIϑ

=

= Ax 9,0220

1510

= 7,6 A

Dengan arus yang mengalir 7,6 A maka dapat digunakan penampang jenis

NYY 3 x 1,5 mm2 sesuai KHA, dikarenakan penghantar ini adalah penghantar

untuk sirkit cabang maka berdasarkan PUIL 2000 pasal 4.6.2 harus digunakan

penghantar penampang minimum 4 mm2.

Untuk menentukan besarnya penghantar pada saluran – saluran utama

ditentukan dengan besarnya kapasitas daya terpasang pada panel-panel

distribusi tersebut, tetapi dengan adanya faktor keserempakan kerja dari

peralatan-peralatan yang bekerja tidak bersamaan maka untuk menentukan

besarnya penghantar tersebut ditentukan dengan perkiraan kebutuhan

maksimum sesuai pasal 4.3.2.

Oleh karena itu jenis-jenis beban tersambung pada masing-masing panel

distribusi tersebut harus diketahui sehingga dapat diperkirakan kebutuhan arus

maksimumnya. Untuk panel-panel yang melayani beban-beban penerangan dan

kotak-kontak pada tiap kamar, factor kebutuhan diperkirakan sebesar 70%.

Sedangkan untuk panel-panel yang melayani beban-beban dimana banyak

terdapat kotak-kontak khusus untuk pemanas dan pendingin maka arus

maksimum yang mengalir sama dengan kapasitas daya terpasang pada panel

distribusi tersebut.

Untuk menentukan besarnya penghantar dari DP 7 ke DP 8 adalah:

utuhanxFaktorkebxVxCos

PIϑ3

=

Axxx

I 93,76%709,03803

092.65==

Page 54: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

41

Dengan arus yang mengalir sebesar 76,93 A, didapat penghantar dengan

penampang 25 mm2 dengan KHA 106. Tetapi dengan cara pemasangan

penghantar secara bersama-sama dan berhimpitan maka KHA tersebut harus

dikoreksi sesuai factor koreksi. Didapat factor koreksi sebesar 0,66 sehingga

KHA penghantar tembaga dengan besar penampang sebesar 25 mm2 menjadi :

0,66 x 76,93 = 69,96 A

Dengan KHA sebesar ini maka besar penampang penghantar harus

diperbesar. Sehingga kita dapatkan jenis penghantar yang dipakai adalah

penampang penghantar 50 mm2 dengan KHA 159 A setelah dikoreksi sebesar

104 A.

Pada perhitungan besar penampang untuk sirkit motor didasarkan pada

PUIL pasal 5.5.3 yang menyatakan bahwa penghantar sirkit akhir yang

mensuplai dua motor atau lebih, tidak boleh mempunyai KHA kurang dari

jumlah arus beban penuh semua motor itu ditambah di tambah dengan 25 %

arus beban penuh motor yang terbesar dalam kelompok tersebut. Yang

dianggap motor terbesar ialah yang mempunyai arus beban tertinggi.

Pada perhitungan ini akan dihitung besar penampang pada panel MCC LA

01 yaitu motor control panel yang melayani beban AHU ( Air Handling Unit )

untuk lantai 7 dan 8.

AxVxCos

PIϑ3

=

Axx

I9,03803

583.16=

= 28 A

Dengan melihat table 2.3.1 maka dapat digunakan penghantar dengan

penampang sebesar 4 mm2 dengan KHA sebesar 22,4 setelah dikoreksi karena

pemasangan penghantar secara bersama-sama. Tetapi dengan alasan untuk

kekuatan mekanis dan perhitungan susut tegangan dipakai penghantar dengan

besar penampang 16 mm2.

Page 55: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

42

Tabel 10. Kualifikasi kabel LVMDP.1

Tabel 11. Kualifikasi kabel LVMDP.2

Daya (W)No BebanR S T

Jenis kabel KualifikasiKabel

1 MCC-L5-01 253.500 253.500 253.500 NYY 4 (4 x 240) OK2 MCC-LA-01 9.950 3.317 3.316 NYY 4 x 16 OK3 MCC-B3-01 1.500 750 - NYY 4 x 10 OK4 MCC-AHU-SB 34.657 11.544 11.558 NYY 4 x 70 OK5 (SPARE)6 PP-LIFT(P) 36.000 12.000 12.000 NYY 4 x 120 OK7 PP-RJ 57.269 17.436 18.717 NYY 4 x 95 OK8 SUMPIT PUMP 24.000 8.000 8.000 NYY 4 x 16 OK9 SUMPIT PUMP 24.000 8.000 8.000 NYY 4 x 16 OK

Daya (kW)No BebanR S T

Jenis kabel Kualifikasi Kabel

1 PP-LIFT(S) 6.660 6.660 6.660. FRC 4 x 35 OK2 LCP-PF1 1.230 1.230 1.230 FRC 4 x 4 OK3 LCP-PF2 1.230 1.230 1.230 FRC 4 x 4 OK4 PP-

ELEKTRONIK 8.000 7.500 6.400 NYY 4 x 6 OK

5 PP_BL 3.333 3.333 3.334 NYY 4 x 35 OK6 MCP-FP 31.833 31.833 31.834 FRC 4 x 1 x 240 OK7 PP-KT 31.826,5 25.566,5 26.606,5 NYY 4 x 120 OK8 MCC-WW9 MCC-STP 13.000 13.000 13.000 NYY 4 x 70 OK10 LCP-FUEL 2.000 2.000 2.000 NYY 4 x 4 OK11 (SPARE)12 (SPARE)13 DP-B2&DP-B1 35.716,65 32.164,62 33.502,63 NYY 4 x 95 OK14 DP-SB&DP-1 22.944,66 22.937,66 23.152,66 NYY 4 x 70 OK15 DP-MZ1&DP-2 25.390,3 20.470,3 18.165,3 NYY 4 x 95 OK16 DP-3&DP-4 23.414 21.516 19.302 NYY 4 x 95 OK17 DP-5&DP-6 31.309 25.165 25.047 NYY 4x 50 OK18 DP-7&DP-8&LP

ROOF 30.714 26.722 25.074 NYY 4 x 50 OK

19 MDP1 (BANK) 22.043,75 13.768,75 13.931,25 NYY 4 x 35 OK20 MCP-SWP 1.000 1.000 1.000 NYY 4 x 10 OK21 MCC-CW 16.333 16.333 16.334 NYY 4 x 185 OK22 (SPARE)23 (SPARE)24 (SPARE)

Page 56: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

43

Tabel 12. Kualifikasi kabel SDP

Daya (W)Outgoing Incoming 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T Jenis kabel (mm2) KualifikasiKabel

DP-SB DP-1 30.931 10.642 10.355 9.934 NYY 4 x 35 OKDP-1 Dimmer Rack-1 4.630 1.520 1.370 1.730 NYY 4 x 10 OKDP-1 Dimmer Rack-2 2.350 570 800 930 NYY 4 x 10 OK

LVMDP MDP-1 49.743,25 22.042,75 13.769,75 13.931,25 NYY 4 x 35 OKMDP-1 PD-GF (Bank) 26.202,5 12.435 6.948,75 6.818,75 NYY 4 x 16 OK

PD-GF (Bank) UPS-1 5.720 ( 1 fasa ) NYY 4 x 6 OKUPS-1 UPS-2 2.200 ( 1 fasa ) NYY 4 x 10 OK

DP-MZ1 DP-2 34.210 14.066 10.820 9.324 NYY 4 x 95 OKDP-2 Dimmer Rack-4 2.240 1.050 590 600 NYY 4 x 6 OkDP-2 LP-MR1 4.786 1.850 1.650 1.286 NYY 4 x 6 OKDP-2 LP-MR2 550 200 350 - NYY 4 x 6 OK

LP-MR1 Dimmer Rack-5 1.386 450 650 286 NYY 4 x 4 OKDP-2 Dimmer Rack-6 5.530 2.500 1.480 1.550 NYY 4 x 6 OK

LVMDP DP-MZ1 29.815,9 11.324,3 9.650,3 8.841,3 NYY 4 x 70 OKDP-MZ1 DP-BC 5.300 2.250 1.400 1.650 NYY 4 x 4 OKDP-MZ1 LP-CS 2.400 800 800 800 NYY 4 x 4 OKMDP-1 PD-1 ( Bank ) 21.178,75 8.358,75 6.640 6.180 NYY 4 x 10 OK

DP-MZ1 Dimmer Rack-3 8.815 4.775 2.190 1.850 NYY 4 x 10 OK

LP-BC Scene PresetDimming Control 950 ( I fasa ) NYM 3 x 2,5 OK

LP-BC Scene PresetDimming Control 850 ( I fasa ) NYM 3 x 2,5 OK

LVMDP DP-3 31.993 11.764 11.376 8.853 NYY 4 x 95 OKDP-3 DP-4 32.289 11.650 10.140 10.499 NYY 4 x 95 OK

LVMDP DP-5 43.565 16.248 13.747 13.570 NYY 4 x 50 OKDP-5 DP-6 37.954 15.061 11.416 11.477 NYY 4 x 50 OKDP-6 LP-HC 966 167 200 600 NYY 4 x 4 OKDP-6 P-External 2.088 350 378 1.360 NYY 4 x 4 OKDP-6 P-Kolam Renang 2.925 1.625 700 600 NYY 4 x 4 OK

LVMDP DP-7 17.648 5.650 6.280 5.530 NYY 4 x 50 OKDP-7 DP-8 65.092 25.056 22.092 19.544 NYY 4 x 50 OKDP-1 Dimmer Rack-2 2.350 570 800 930 NYY 4 x 10 OK

LP-Roof P-External Atap 9.600 4.000 3.750 1.850 NYY 4 x 4 OKDP-8 LP-Roof 6.248 5.340 3.966 2.282 NYY 4 x 6 OK

DP-PB2 DP-PB1 65.469,92 22.986,67 20.666,65 21.816,65 NYY 4 x 95 OKDP-PB1 LP-CL 800 100 600 100 NYY 4 x 6 OKLVMDP DP-PB2 35.913,94 12.279,98 11.497,98 11.685,98 NYY 4 x 95 OKLVMDP DP-SB 38.103,98 12.302,66 12.582,66 13.218,66 NYY 4 x 70 OKMDP-1 PD-PB1 2.362,5 1.250 180 932,5 NYY 4 x 6 OKDP-SB LP-R. Sewa 2.168 792 576 800 NYY 4 x 6 OK

DP-PB1 PP-C 6.000 2.000 2.00 2.000 NYY 4 x 6 OKDP-1 PP-LB 17.155 5.900 5.835 5.420 NYY 4 x 4 OKDP-6 PP-PB 6.885 3.215 2.300 1.370 NYY 4 x 4 OK

DP-SB PP-SC 4.780 1.750 1.530 1.500 NYY 4 x 4 OK

Page 57: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

44

C. Sistem Pengaman

Jenis pengaman yang digunakan di Hotel Gran Mahakam ada beberapa macam:

1. MCCB digunakan sebagai pengaman pada outgoing dari trafo, outgoing

LVMDP

2. MCB digunakan sebagai pengaman setiap beban, incoming SDP, outgoing

SDP

Contoh perhitungan untuk mencari nilai MCCB atau MCB :

1. Untuk menentukan besarnya MCCB dari DP 3 ke DP 4 adalah:

utuhanxFaktorkebxVxCos

PIϑ3

=

%709,03803

289.32 xxx

I =

= 38,2 A

dengan arus yang mengalir sebesar 38,2 A, maka digunakan MCCB 28-40

A, tetapi untuk mengantisipasi jika suatu saat akan diadakan penambahan

beban maka digunakan MCCB 63-80 A.

2. Besarnya kapasitas daya terpasang pada tiap-tiap kamar deluxe adalah 755

watt.

2 x 755 watt = 1510 watt

dengan kapasitas daya terpasang sebesar 1510 watt maka arus yang

mengalir dapat dicari dengan persamaan berikut :

AVxCos

PIϑ

=

= Ax 9,0220

1510

= 7,6 A

dengan arus yang mengalir 7,6 A maka digunakan MCB sebesar 10 A.

3. Beban pada MCC-AHU-SB R = 34.657 W

S = 11.544 W

T = 11.558 W +

Total daya = 57.759 W

Page 58: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

45

I = P / 3 x VL-L x Cos ϕ

= 57.759 / 3 x 380 x 0.9

= 97,5 A

Sebenarnya cukup jika kita menggunakan MCCB 87.5-125 A, tetapi untuk

mengantisipasi jika suatu saat akan diadakan penambahan beban maka

digunakan MCCB 112-160 A.

Tabel 13. Kualifikasi Pengaman LVMDP.1

Daya (W)No BebanR S T

Jenis Pengaman KualifikasiPengaman

1 MCC-L5-01 253.500 253.500 253.500 MCCB 800-1000(4P) OK2 MCC-LA-01 9.950 3.317 3.316 MCCB 28-40(4P) OK3 MCC-B3-01 1.500 750 - MCCB 17-25(4P) OK4 MCC-AHU-SB 34.657 11.544 11.558 MCCB 112-160(4P) OK5 (SPARE)6 PP-LIFT(P) 36.000 12.000 12.000 MCCB 175-250 (4P) OK7 PP-RJ 57.269 17.436 18.717 MCCB 28-40 (4P) Not OK8 SUMPIT PUMP 24.000 8.000 8.000 MCCB 44-63 (4P) Not OK9 SUMPIT PUMP 24.000 8.000 8.000 MCCB 70-100 (4P) OK

Page 59: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

46

Tabel 14. Kualifikasi Pengaman LVMDP.2

Daya (kW)No BebanR S T

Jenis Pengaman Kualifikasi Pengaman

1 PP-LIFT(S) 6.660 6.660 6.660. MCCB70 – 100 (4P) OK2 LCP-PF1 1.230 1.230 1.230 MCCB 17 – 25 (4P) OK3 LCP-PF2 1.230 1.230 1.230 MCCB 17 – 25 (4P) OK4 PP-

ELEKTRONIK 8.000 7.500 6.400 MCCB 17 – 25 (4P) Not OK

5 PP_BL 3.333 3.333 3.334 MCCB 70 – 100 (4P) OK6 MCP-FP 31.833 31.833 31.834 MCCB 500 (4P) OK7 PP-KT 31.826,5 25.566,5 26.606,5 MCCB 175 – 250 (4P) OK8 MCC-WW9 MCC-STP 13.000 13.000 13.000 MCCB 112 -160 (4P) OK10 LCP-FUEL 2.000 2.000 2.000 MCCB4 – 6,5 (4P) Not OK11 (SPARE)12 (SPARE)13 DP-B2&DP-B1 35.716,65 32.164,62 33.502,63 MCCB 175 – 250 (4P) OK14 DP-SB&DP-1 22.944,66 22.937,66 23.152,66 MCCB 90 -130 (4P) OK15 DP-MZ1&DP-2 25.390,3 20.470,3 18.165,3 MCCB 112 -180 (4P) OK16 DP-3&DP-4 23.414 21.516 19.302 MCCB1140 – 200 (4P) OK17 DP-5&DP-6 31.309 25.165 25.047 MCCB 87 – 125 (4P) Not OK18 DP-7&DP-8&LP

ROOF 30.714 26.722 25.074 MCCB 87 – 125 (4P) OK

19 MDP1 (BANK) 22.043,75 13.768,75 13.931,25 MCCB 44 – 63 (4P) Not OK20 MCP-SWP 1.000 1.000 1.000 MCCB 17 – 25 (4P) OK21 MCC-CW 16.333 16.333 16.334 MCCB 240 – 320 (4P) OK22 (SPARE)23 (SPARE)24 (SPARE)

Page 60: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

47

Tabel 15. Kualifikasi Pengaman SDP

Daya (W)Outgoing Incoming 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T Jenis Pengaman KualifikasiPengaman

DP-SB DP-1 30.931 10.642 10.355 9.934 MCB 125 A OKDP-1 Dimmer Rack-1 4.630 1.520 1.370 1.730 IS 32 A OKDP-1 Dimmer Rack-2 2.350 570 800 930 IS 32 A OK

LVMDP MDP-1 49.743,25 22.042,75 13.769,75 13.931,25 MCCB 63 A Not OKMDP-1 PD-GF (Bank) 26.202,5 12.435 6.948,75 6.818,75 MCB 50 OK

PD-GF (Bank) UPS-1 5.720 ( 1 fasa ) MCB 32 A Not OKUPS-1 UPS-2 2.200 ( 1 fasa ) MCB 16 A OK

DP-MZ1 DP-2 34.210 14.066 10.820 9.324 MCB 40 A Not OKDP-2 Dimmer Rack-4 2.240 1.050 590 600 IS 16 A OKDP-2 LP-MR1 4.786 1.850 1.650 1.286 MCCB 22-32 A OKDP-2 LP-MR2 550 200 350 - MCCB 22-23 A OK

LP-MR1 Dimmer Rack-5 1.386 450 650 286 IS 16 A OKDP-2 Dimmer Rack-6 5.530 2.500 1.480 1.550 IS 16 A OK

LVMDP DP-MZ1 29.815,9 11.324,3 9.650,3 8.841,3 MCCB 63-80 A OKDP-MZ1 DP-BC 5.300 2.250 1.400 1.650 MCB 6 A Not OKDP-MZ1 LP-CS 2.400 800 800 800 MCB 18 A OKMDP-1 PD-1 ( Bank ) 21.178,75 8.358,75 6.640 6.180 MCB 32 A OK

DP-MZ1 Dimmer Rack-3 8.815 4.775 2.190 1.850 IS 32 A OK

LP-BC Scene PresetDimming Control 950 ( I fasa ) MCB 2,5 A Not OK

LP-BC Scene PresetDimming Control 850 ( I fasa ) MCB 2,5 A Not OK

LVMDP DP-3 31.993 11.764 11.376 8.853 MCCB 44-63 A OKDP-3 DP-4 32.289 11.650 10.140 10.499 MCCB 63-80 A OK

LVMDP DP-5 43.565 16.248 13.747 13.570 MCCB 56-80 A OKDP-5 DP-6 37.954 15.061 11.416 11.477 MCCB35-50 A Not OKDP-6 LP-HC 966 167 200 600 MCB 10 A OKDP-6 P-External 2.088 350 378 1.360 MCB 20 A OKDP-6 P-Kolam Renang 2.925 1.625 700 600 IS 32 A OK

LVMDP DP-7 17.648 5.650 6.280 5.530 MCCB 56-80 A OKDP-7 DP-8 65.092 25.056 22.092 19.544 MCCB 35-50 A Not OKDP-1 Dimmer Rack-2 2.350 570 800 930 IS 32 A OK

LP-Roof P-External Atap 9.600 4.000 3.750 1.850 MCB 20 A OKDP-8 LP-Roof 6.248 5.340 3.966 2.282 MCB 20 A OK

DP-PB2 DP-PB1 65.469,92 22.986,67 20.666,65 21.816,65 MCCB 90-130 A OKDP-PB1 LP-CL 800 100 600 100 MCB 25 A OKLVMDP DP-PB2 35.913,94 12.279,98 11.497,98 11.685,98 MCCB 70-100 A OKLVMDP DP-SB 38.103,98 12.302,66 12.582,66 13.218,66 MCCB 70-100 A OKMDP-1 PD-PB1 2.362,5 1.250 180 932,5 MCB 75 A OKDP-SB LP-R. Sewa 2.168 792 576 800 MCB 10 A OK

DP-PB1 PP-C 6.000 2.000 2.00 2.000 MCB 20 A OKDP-1 PP-LB 17.155 5.900 5.835 5.420 MCB 25 A Not OKDP-6 PP-PB 6.885 3.215 2.300 1.370 MCCB 20 A OK

DP-SB PP-SC 4.780 1.750 1.530 1.500 MCB 16 A OK

Page 61: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

48

Ditinjau dari tabel, pengaman pada Hotel Gran Mahakam ada beberapa

yang tidak sesuai dengan beban yaitu :

a. Pada PP-RJ pengaman yang digunakan adalah MCCB 28-40 A, sedangkan

arus beban penuh sebesar 177,44 A Berdasarkan analisis MCCB tersebut

tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. Seharusnya

menggunakan MCCB sebesar 112-160 A

b. Pada Sumpit pump pengaman yang digunakan adalah MCCB 44-63 A,

sedangkan arus beban penuh sebesar 75,97 A Berdasarkan analisis MCCB

tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. Seharusnya

menggunakan MCCB sebesar 70-100 A

c. Pada PP-Elektronik pengaman yang digunakan adalah MCCB 17-25 A,

sedangkan arus beban penuh sebesar 41,595 A Berdasarkan analisis MCCB

tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. Seharusnya

menggunakan MCCB sebesar 44-63 A.

d. Pada LCP-Fuel pengaman yang digunakan adalah MCCB 4-6,5 A, sedangkan

arus beban penuh sebesar11,4 A Berdasarkan analisis MCCB tersebut tidak

sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. seharusnya menggunakan

MCCB sebesar 11-16 A.

e. Pada MDP1(BANK) pengaman yang digunakan adalah MCCB 44-63 A,

sedangkan arus beban penuh sebesar 66 A Berdasarkan analisis MCCB

tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. Seharusnya

menggunakan MCCB sebesar 56-80 A.

f. Pada outgoing PD-GF (Bank) ke UPS 1 pengaman yang digunakan adalah

MCB 32 A, sedangkan arus beban penuh sebesar 32,6 A Berdasarkan

analisis MCB tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh.

Seharusnya menggunakan MCB sebesar 75 A.

g. Pada outgoing DP-MZ1 ke DP-2 pengaman yang digunakan adalah MCB 40

A, sedangkan arus beban penuh sebesar 45,49 A Berdasarkan analisis MCB

tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. Seharusnya

menggunakan MCB sebesar 75 A.

Page 62: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

49

h. Pada outgoing DP-MZ1 ke DP-BC pengaman yang digunakan adalah MCB 6

A, sedangkan arus beban penuh sebesar 7 A Berdasarkan analisis MCB

tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. Seharusnya

menggunakan MCB sebesar 16 A.

i. Pada outgoing LP-BC ke Scane Preset Dimming Control pengaman yang

digunakan adalah MCB 2,5 A, sedangkan arus beban penuh sebesar 5,3 A

Berdasarkan analisis MCB tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus

beban penuh. Seharusnya menggunakan MCB sebesar 6 A.

j. Pada outgoing LP-BC ke Scane Preset Dimming Control pengaman yang

digunakan adalah MCB 2,5 A, sedangkan arus beban penuh sebesar 4,8 A

Berdasarkan analisis MCB tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus

beban penuh. Seharusnya menggunakan MCB sebesar 6 A.

k. Pada outgoing DP-5 ke DP-6 pengaman yang digunakan adalah MCCB 35-50

A, sedangkan arus beban penuh sebesar 50,46 A Berdasarkan analisis

MCCB tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh.

Seharusnya menggunakan MCCB 44-63 A

l. Pada outgoing DP-7 ke DP-8 pengaman yang digunakan adalah MCCB 35-50

A, sedangkan arus beban penuh sebesar 86,5 A Berdasarkan analisis MCCB

tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh. Seharusnya

menggunakan MCCB sebesar 70-100 A.

m. Pada outgoing DP-1 ke PP-LB pengaman yang digunakan adalah MCCB 35-

50 A, sedangkan arus beban penuh sebesar 32,6 A Berdasarkan analisis

MCCB tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat arus beban penuh.

Seharusnya menggunakan MCCB sebesar 70-100 A

Page 63: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

50

D. Grounding

Dalam menentukan besar kawat Grounding dapat kita lihat pada PUIL

2000 halaman 77 Table 3.16-1 ‘Luas penampang nominal minimum penghantar

pengaman’. Misal untuk MCC-L5-01 menggunakan kabel daya NYY 4 x 240

mm2, maka dari tabel dapat kita lihat pada kolom penghantar phasa 240 mm2

ditetapkan luas penampang nominal penghantar pengaman tembaga telanjang

tanpa pelindung adalah 120 mm2.

Berdasarkan PUIL 2000 pasal 3.19.2.1.b menyatakan bahwa untuk

penghantar yang tidak terlindung kokoh secara mekanis 4 mm2 tembaga atau

pita baja yang tebalnya 2,5 mm2 dan luas penampangnya 50 mm2.

Tabel 16. Kualifikasi grounding LVMDP.1

Daya (W)No BebanR S T

Jenis Grounding KualifikasiGrounding

1 MCC-L5-01 253.500 253.500 253.500 BC 50 OK2 MCC-LA-01 9.950 3.317 3.316 BC 10 OK3 MCC-B3-01 1.500 750 - BC 6 OK4 MCC-AHU-SB 34.657 11.544 11.558 BC 35 OK5 (SPARE)6 PP-LIFT(P) 36.000 12.000 12.000 BC 50 OK7 PP-RJ 57.269 17.436 18.717 BC 50 OK8 SUMPIT PUMP 24.000 8.000 8.000 BC 16 OK9 SUMPIT PUMP 24.000 8.000 8.000 BC 16 OK

Page 64: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

51

Tabel 17. Kualifikasi grounding LVMDP.2

Daya (kW)No BebanR S T

Jenis grounding Kualifikasi grounding

1 PP-LIFT(S) 6.660 6.660 6.660. BC 25 OK2 LCP-PF1 1.230 1.230 1.230 BC 4 OK3 LCP-PF2 1.230 1.230 1.230 BC 4 OK4 PP-

ELEKTRONIK 8.000 7.500 6.400 BC 6 OK

5 PP_BL 3.333 3.333 3.334 BC 25 OK6 MCP-FP 31.833 31.833 31.834 BC 50 OK7 PP-KT 31.826,5 25.566,5 26.606,5 BC 50 OK8 MCC-WW9 MCC-STP 13.000 13.000 13.000 BC 50 OK10 LCP-FUEL 2.000 2.000 2.000 BC 4 OK11 (SPARE)12 (SPARE)13 DP-B2&DP-B1 35.716,65 32.164,62 33.502,63 BC 50 OK14 DP-SB&DP-1 22.944,66 22.937,66 23.152,66 BC 25 Not OK15 DP-MZ1&DP-2 25.390,3 20.470,3 18.165,3 BC 50 OK16 DP-3&DP-4 23.414 21.516 19.302 BC 50 OK17 DP-5&DP-6 31.309 25.165 25.047 BC 35 OK18 DP-7&DP-8&LP

ROOF 30.714 26.722 25.074 BC 35 OK

19 MDP1 (BANK) 22.043,75 13.768,75 13.931,25 BC 10 Not OK20 MCP-SWP 1.000 1.000 1.000 BC 6 OK21 MCC-CW 16.333 16.333 16.334 BC 50 OK22 (SPARE)23 (SPARE)24 (SPARE)

Page 65: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

52

Tabel 18. Kualifikasi grounding SDP

Daya (W)Outgoing Incoming 3 fasa Fasa R Fasa S Fasa T Jenis grounding Kualifikasigrounding

DP-SB DP-1 30.931 10.642 10.355 9.934 BC 25 OKDP-1 Dimmer Rack-1 4.630 1.520 1.370 1.730 BC 10 OKDP-1 Dimmer Rack-2 2.350 570 800 930 BC 10 OK

LVMDP MDP-1 49.743,25 22.042,75 13.769,75 13.931,25 BC 50 OKMDP-1 PD-GF (Bank) 26.202,5 12.435 6.948,75 6.818,75 BC 35 OK

PD-GF (Bank) UPS-1 5.720 ( 1 fasa ) BC 70 OKUPS-1 UPS-2 2.200 ( 1 fasa ) BC 70 OK

DP-MZ1 DP-2 34.210 14.066 10.820 9.324 BC 6 Not OKDP-2 Dimmer Rack-4 2.240 1.050 590 600 BC 4 OKDP-2 LP-MR1 4.786 1.850 1.650 1.286 BC 4 OKDP-2 LP-MR2 550 200 350 - BC 4 OK

LP-MR1 Dimmer Rack-5 1.386 450 650 286 BC 4 OKDP-2 Dimmer Rack-6 5.530 2.500 1.480 1.550 BC 4 OK

LVMDP DP-MZ1 29.815,9 11.324,3 9.650,3 8.841,3 BC 50 OKDP-MZ1 DP-BC 5.300 2.250 1.400 1.650 BC 4 OKDP-MZ1 LP-CS 2.400 800 800 800 BC 4 OKMDP-1 PD-1 ( Bank ) 21.178,75 8.358,75 6.640 6.180 BC 6 OK

DP-MZ1 Dimmer Rack-3 8.815 4.775 2.190 1.850 BC 10 OK

LP-BC Scene PresetDimming Control 950 ( I fasa ) BC 2,5 OK

LP-BC Scene PresetDimming Control 850 ( I fasa ) BC 2,5 OK

LVMDP DP-3 31.993 11.764 11.376 8.853 BC 50 OKDP-3 DP-4 32.289 11.650 10.140 10.499 BC 50 OK

LVMDP DP-5 43.565 16.248 13.747 13.570 BC 35 OKDP-5 DP-6 37.954 15.061 11.416 11.477 BC 50 OKDP-6 LP-HC 966 167 200 600 BC 4 OKDP-6 P-External 2.088 350 378 1.360 BC 4 OKDP-6 P-Kolam Renang 2.925 1.625 700 600 BC 4 OK

LVMDP DP-7 17.648 5.650 6.280 5.530 BC 50 OKDP-7 DP-8 65.092 25.056 22.092 19.544 BC 35 OKDP-1 Dimmer Rack-2 2.350 570 800 930 BC 10 OK

LP-Roof P-External Atap 9.600 4.000 3.750 1.850 BC 4 OKDP-8 LP-Roof 6.248 5.340 3.966 2.282 BC 4 OK

DP-PB2 DP-PB1 65.469,92 22.986,67 20.666,65 21.816,65 BC 16 Not OKDP-PB1 LP-CL 800 100 600 100 BC 4 OKLVMDP DP-PB2 35.913,94 12.279,98 11.497,98 11.685,98 BC 16 Not OKLVMDP DP-SB 38.103,98 12.302,66 12.582,66 13.218,66 BC 25 Not OKMDP-1 PD-PB1 2.362,5 1.250 180 932,5 BC 4 OKDP-SB LP-R. Sewa 2.168 792 576 800 BC 4 OK

DP-PB1 PP-C 6.000 2.000 2.00 2.000 BC 6 OKDP-1 PP-LB 17.155 5.900 5.835 5.420 BC 4 OKDP-6 PP-PB 6.885 3.215 2.300 1.370 BC 4 OK

DP-SB PP-SC 4.780 1.750 1.530 1.500 BC 4 OK

Page 66: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

53

Ditinjau dari tabel, grounding pada Hotel Gran Mahakam ada beberapa

yang tidak sesuai dengan beban yaitu :

a. DP-SB&DP-1 menggunakan BC 25 mm2. Jenis kabel yang digunakan pada

DP-SB&DP-1 adalah NYY 4 x 70. Berdasarkan analisis seharusnya

menggunakan BC 35 mm2.

b. MDP1(Bank) menggunakan BC 10 mm2. Jenis kabel yang digunakan pada

MDP(Bank) adalah NYY 4 x 35. Berdasarkan analisis seharusnya

menggunakan BC 16 mm2.

c. Outgoing DP-MZ1 ke DP-2 menggunakan BC 6 mm2. Jenis kabel yang

digunakan adalah NYY 4 x 95. Berdasarkan analisis seharusnya

menggunakan BC 50 mm2.

d. Outgoing DP-PB2 ke DP-PB1 menggunakan BC 16 mm2. Jenis kabel yang

digunakan adalah NYY 4 x 95. Berdasarkan analisis seharusnya

menggunakan BC 50 mm2.

e. Outgoing LVMDP ke DP-PB2 menggunakan BC 4 mm2 Jenis kabel yang

digunakan adalah NYY 4 x 95. Berdasarkan analisis seharusnya

menggunakan BC 50 mm2.

f. Outgoing LVMDP ke DP-SB Jenis kabel yang digunakan adalah NYY 4 x

70. Berdasarkan analisis menggunakan BC 25 mm2 seharusnya menggunakan

BC 35 mm2.

E. Perhitungan Susut Tegangan

Dalam suatu instalasi ketenagalistrikan jatuh tegangan merupakan hal

yang tidak dapat dihindari. Berdasar PUIL 2000 pasal 4.2.3 dinyatakan bahwa

susut tegangan antara PHB utama dan setiap titik beban tidak boleh lebih dari -

5 % dari tegangan PHB utama, bila semua penghantar instalasi dilalui arus

maksimum yang ditentukan berdasarkan pasal 4.2.3. Peraturan ini berlaku pada

keadaan stasioner dan tidak berlaku pada waktu terjadi arus peralihan yang

cukup tinggi.

Page 67: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

54

Dalam perhitungan jatuh tegangan in akan dihitung jatuh tegangan pada

DB TW yang merupakan titik terjauh dari panel LVMDP sesuai pada gambar

berikut :

38m 4m 20m

LVMDP DP7 DP8 DB TW

Gambar 7. Panjang penghantar LVMDP ke DB TW

Saluran penghantar dari LVMDP sampai ke DP8 merupakan saluran fase

tiga dengan besar penampang 50 mm2 sedangkan penghantar dari DP8 ke DB

TW merupakan saluran fase satu dengan besar penampang sebesar 4 mm2.

Nilai X untuk penghantar 4 mm2 sebesar 0,1 ohm/km dan penghantar

dengan penampang 50 mm2 adalah sebesar 0,082 ohm/km.

Nilai R untuk penghantar dengan penampang 4 mm2 adalah sebesar 4,56

ohm/km dan penghantar dengan penampang 50 mm2 adalah sebesar 0,379 ohm/

km.

Jatuh tegangan dari DP8 ke DB TW merupakan saluran fasa stu dengan

arus yang mengalir adalah sebesar 7,6 A sehinggaa dapat dicari dengan

persamaan

voltRX

AlIV )tan1cos(2

θρ +=∆

voltxxx

xxV )484,056,41,01(

4582026,7 +=∆

= 1,183 volt

Jatuh tegangan dari DP7 ke DP8 merupakan saluran fase tiga dengan arus

yang mengalir adalah 75,36 A sehingga dapat dicari dengan persamaan :

Page 68: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

55

voltRX

AlIV )tan1cos( θρ +=∆

voltxxx

xV )484,0379,0082,01(

5058436,75 +=∆

= 0,099 volt

Jatuh tegangan dari LVMDP ke DP7 merupakan saluran fase tiga dengan

arus yang mengalir adalah sebesar 97,60 A sehingga dapat dicari dengan

persamaan :

voltRX

AlIV )tan1cos( θρ +=∆

voltxxx

xV )484,0379,0082,01(

5058386,97 +=∆

= 1,262 volt

Besar jatuh tegangan untuk penghantar dengan luas penampang 50 mm2

yaitu pada saluran dari LVMDP ke DP8 adalah :

0,099 + 1,262 = 1,361 volt

Sehingga besar jatuh tegangan dalam % untuk penghantar pada sluran

LVMDP ke DP8 adalah :

%100% xVk

VV ∆=∆

= %100380361,1 x

= 0,36 %

Dengan jatuh tegangan sebesar 0,36 % maka penghantar yang digunakan

pada saluran LVMDP ke DP8 yang sebesar 50 mm2 masih memenuhi

ketentuan yang berlaku.

Page 69: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

56

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Sistem distribusi yang digunakan di Hotel Gran Mahakam adalah system

radial. Pada saat terjadi gangguan pada suplai utama. genset memback-up

system sehingga kontinuitas pelayanan dayanya menjadi lebih baik.

2. Hasil perhitungan jatuh tegangan dari LVMDP ke DP8 yaitu sebesar 0,36 %

sehingga besar penampang tersebut masih memenuhi syarat yang ditentukan

PUIL 2000 yaitu sebesar -5 %.

3. Semua kabel yang terpasang di Hotel Gran Mahakam sudah memenuhi

standart PUIL 2000 sehingga dapat dikatakan kabel tersebut baik dan aman

untuk digunakan.

4. Dari sekian jenis MCCB ada beberapa yang tidak sesuai standart, yaitu : PP-

RJ, Sumpit Pump, PP-Elektronik, LCP-Fuel, DP 5&DP6, MDP-1(Bank), DP

7&DP 8, DP1- PP-LB. Sedangkan untuk jenis MCB yang tidak sesuai

standart adalah outgoing PD-GF (Bank) ke UPS 1, outgoing DP-MZ1 ke DP-

2, outgoing DP-MZ1 ke DP-BC, outgoing LP-BC ke Scane Preset Dimming

Control.

5. Dari jenis kabel pentanahan ada beberapa yang tidak memenuhi standart yaitu

DP-SB&DP-1, MDP (Bank), outgoing DP-MZ1 ke DP 2, outgoing DP-PB 2

ke DP-PB1, outgoing LVMDP ke DP-PB2 dan outgoing LVMDP ke DP-SB.

Page 70: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

57

B. SARAN

1. Dari sekian jenis MCCB dan MCB pada panel PP-RJ, Sumpit Pump, PP-

Elektronik, LCP-Fuel, DP 5&DP6, MDP-1(Bank), DP 7&DP 8, DP1- PP-LB,

outgoing PD-GF (Bank) ke UPS 1, outgoing DP-MZ1 ke DP-2, outgoing DP-

MZ1 ke DP-BC, outgoing LP-BC ke Scane Preset Dimming Control yang

ada di Hotel Gram Mahakam, Jakarta Selatan perlu diadakan pengecekan

ulang.

2. Dari sekian jenis kabel pentanahan yang tidak memenuhi standart yaitu pada

DP-SB&DP-1, MDP (Bank), outgoing DP-MZ1 ke DP 2, outgoing DP-PB 2

ke DP-PB1, outgoing LVMDP ke DP-PB2 dan outgoing LVMDP ke DP-SB

perlu juga diadakan pengecekan ulang.

3. Untuk diperoleh keandalan system maka system distribusi dan instalasi di

Hotel Gran Mahakam harus diadakan evaluasi ulang yang rutin dan berkala.

Page 71: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

58

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. Teknik Pengerjaan Listrik. Jakarta: Bumi Aksara, 2000.

Harten, P Van. Instalasi Listrik Arus Kuat 1. Bandung: Bina Cipta, 1974.

Panitia Revisi PUIL-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. PersyaratanUmum Instalasi Listrik. Jakarta: Lembaga Ilmu PengetahuanIndonesia, 2000.

Scaddan, Brian. Modern Electrical Installation. Butterworth & Co(Publishaer), 1983.

Scbosinan, Zan. Installasi. Jakarta: Erlangga, 1990.

Schawn, Creigton. Practical Electrical Wiring Residential, Form andIndustrial. Mc Grawhill Company, Inc, 1984.

Skitahumilo. Pengetanahan Sistem Tenaga dan Pengetanahan Peralatan.Jakarta: Erlangga, 1991.

William, Paul. Electrical Design For Commercial Building. Mc GrawhillCompany, Inc, 1998.

Page 72: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

LAMPIRAN

Page 73: Hasil Penelitian Ukuran Kabel
Page 74: Hasil Penelitian Ukuran Kabel
Page 75: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

0.6/1 kV FRC/XLPE/LSHF IEC 60502 (1 CORE)

1. Conductor : Concentric stranded or compact stranded annealed copper wires

2. Fire Barrier tape

: Mica tape

3. Insulation : Cross-linked polyethylene (XLPE) Natural color

4. Sheath : Low smoke halogen free thermoplastic compound (LSHF) Orange color

The cables are specially designed to maintain circuit integrity under stringent fire conditions for the following uses :

- Fire Fighting Pump Circuit - Fire Alarm System - Emergency Power Supply - Exit Lighting Control

Conductor

Nominal cross-

sectional area

sq.mm

Strands

Diameter (Approx.)

mm

Thickness of

Insulation (Nominal)

mm

Thickness of

Sheath (Nominal)

mm

Overall diameter (Approx.)

mm

Maximum conductor resistance (at 20°C)

Ohm/km

Current rating in air

A

Cable weight

(Approx.)

kg/km

Standard Length

m

1.5 7/0.52 1.56 0.7 1.4 7.0 12.1 27 60 500/D

2.5 7/0.67 2.01 0.7 1.4 7.5 7.41 36 70 500/D

4 7/0.85 2.55 0.7 1.4 8.0 4.61 48 90 500/D

6 7/1.04 3.12 0.7 1.4 8.5 3.08 61 110 500/D

10 6 3.72 0.7 1.4 9.5 1.83 82 160 500/D

16 6 4.69 0.7 1.4 10.0 1.15 110 220 500/D

25 6 5.90 0.9 1.4 12.0 0.727 145 330 500/D

35 6 6.95 0.9 1.4 13.0 0.524 180 430 500/D

50 6 8.33 1.0 1.4 14.5 0.387 220 570 500/D

70 12 9.73 1.1 1.4 16.0 0.268 280 780 500/D

95 15 11.43 1.1 1.5 18.0 0.193 345 1060 500/D

120 18 12.95 1.2 1.5 20.0 0.153 400 1320 500/D

150 18 14.27 1.4 1.6 22.0 0.124 460 1620 500/D

185 30 15.98 1.6 1.6 24.0 0.0991 530 2010 500/D

240 34 18.47 1.7 1.7 27.0 0.0754 630 2620 500/D

300 34 20.68 1.8 1.8 29.5 0.0601 725 3250 500/D

400 53 23.39 2.0 1.9 33.0 0.0470 840 4130 500/D

500 53 26.67 2.2 2.0 37.0 0.0366 1000 5280 500/D

630 53 30.22 2.4 2.2 41.5 0.0283 1170 6800 400/D

800 53 34.00 2.6 2.3 46.0 0.0221 1340 8640 400/D

Page 76: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

0.6/1 kV FRC/XLPE/LSHF IEC 60502 (4 CORE)

1. Conductor : Concentric stranded or compact stranded annealed copper wires

2. Fire Barrier tape

: Mica tape

3. Insulation : Cross-linked polyethylene (XLPE) Identification : Red, Yellow, Blue and Black color 4. Filler : Non-hygroscopic material 5. Binding tape : Non-hygroscopic material

6. Sheath : Low smoke halogen free thermoplastic compound (LSHF) Orange color

The cables are specially designed to maintain circuit integrity under stringent fire conditions for the following uses :

- Fire Fighting Pump Circuit - Fire Alarm System - Emergency Power Supply

- Exit Lighting Control

Conductor

Nominal cross-

sectional area

sq.mm

Strands

Diameter (Approx.)

mm

Thickness of

Insulation (Nominal)

mm

Thickness of

Sheath (Nominal)

mm

Overall diameter (Approx.)

mm

Maximum conductor resistance (at 20°C)

Ohm/km

Current rating in air

A

Cable weight

(Approx.)

kg/km

Standard Length

m

1.5 7/0.52 1.56 0.7 1.8 13.5 12.1 21 200 500/D

2.5 7/0.67 2.01 0.7 1.8 14.5 7.41 28 260 500/D

4 7/0.85 2.55 0.7 1.8 15.5 4.61 37 350 500/D

6 7/1.04 3.12 0.7 1.8 17.0 3.08 48 450 500/D

10 6 3.72 0.7 1.8 18.5 1.83 64 640 500/D

16 6 4.69 0.7 1.8 21.0 1.15 87 910 500/D

25 6 5.90 0.9 1.8 25.0 0.727 115 1380 500/D

35 6 6.95 0.9 1.8 28.0 0.524 140 1830 500/D

50 6 8.33 1.0 1.8 31.5 0.387 170 2420 500/D

70 12 9.73 1.1 2.0 36.0 0.268 215 3390 500/D

95 15 11.43 1.1 2.1 40.5 0.193 260 4570 500/D

120 18 12.95 1.2 2.3 45.0 0.153 305 5740 400/D

150 18 14.27 1.4 2.4 49.5 0.124 350 7070 400/D

185 30 15.98 1.6 2.6 55.5 0.0991 405 8820 300/D

240 34 18.47 1.7 2.8 62.5 0.0754 490 11480 200/D

300 34 20.68 1.8 3.0 70.0 0.0601 565 14270 150/D

400 53 23.39 2.0 3.3 77.0 0.0470 655 18180 100/D

Page 77: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

Pemutus Sirkit Tenaga - MCCB

Indeks Pendahuluan ................................................................................................ 2-2 Pemutus Sirkit Tmax Tmax T1 - 160 A ........................................................................................... Tmax T2 - 160 A ............................................................................................ Tmax T3 - 250 A ............................................................................................

2-3 2-4 2-5

2

Lengkapan Tmax .......................................................................................... 2-6 Pemutus Sirkit Isomax S Isomax S1 - 125 A ........................................................................................ 2-10 Isomax S2 - 160 A ........................................................................................ 2-11 Isomax S3 - 160 A / 250 A ............................................................................ 2-12 Isomax S5 - 400 A ........................................................................................ 2-13 Isomax S6 - 630 A / 800 A ............................................................................ 2-14 Isomax S7 - 1000 A / 1600 A .......................................................................... 2-15 Isomax S8 - 2000 A / 3200 A ......................................................................... 2-16 Lengkapan Isomax S .................................................................................... 2-17 Saklar Tukar Sumber Otomatis (COS) ............................................................ 2-25

Katalog Produk 2004 2-1

Page 78: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

Pemutus Sirkit Tenaga - MCCB Pendahuluan

2

Tmax

Produk MCCB dari ABB SACE terdiri dari 2 seri, yaitu Tmax dan Isomax S. MCCB keluarga Tmax terbagi dalam 3 versi, yaitu T1, T2 dan T3 dengan arus layanan tak terinterupsi dari 160 A sampai dengan 250 A, dan kapasitas pemutusannya bervariasi dari 16 kA sampai dengan 70 kA. Untuk keluarga MCCB Isomax S terbagi dalam 7 versi, yaitu S1, S2, S3, S5, S6, S7 dan S8 dengan arus nominal tak terinterupsi dari 125 A sampai dengan 3.200 A, dan kapasitas pemutusannya sampai dengan 85 kA. Semua seri MCCB tersedia dalam jenis tetap (fixed), jenis tusuk (plug-in) dan jenis tarik (with- drawable). Berikut dengan aksesoris yang sangat lengkap seperti: pelepas shunt trip, pelepas undervoltage, kontak bantu, handel putar, terminal koneksi dari depan dan belakang, plat interlok dan mekanisme operasi motor (solenoid operator) untuk kendali secara jarak jauh. MCCB dari ABB SACE dapat digunakan dalam kondisi suhu ambien bervariasi antara -25 oC dan +70 oC. Fitur yang lain adalah dapat digunakan pada ketinggian 2000 m tanpa penurunan unjuk-kerja. Untuk MCCB yang dilengkapi dengan unit pelepas arus lebih elektronik, operasi proteksinya dijamin tidak terpengaruh adanya interferensi yang disebabkan oleh medan elektromagnetik. MCCB Tmax dan Isomax S berikut lengkapannya mengacu ke standar IEC 60947-2 dan EC (European Conformity) untuk: „ Low Voltage Directive (LVD) no. 72/23 EEC „ Electromagnetik Compatibility Directive (EMC) no. 89/336 EEC.

Isomax S

Tmax MCCB Tmax T1, T2 dan T3 menggunakan unit pelepas arus lebih jenis thermomagnetik yang dapat diatur (TMD) yang digunakan untuk memproteksi aplikasi arus bolak-balik dan searah. Unit pelepas thermomagnetik ini terdiri dari unit thermal yang terbuat dari bimetal dan unit magnetik untuk proteksi terhadap hubung pendek. Khusus MCCB Tmax T2 dilengkapi dengan unit pelepas arus lebih (overcurrent releases) elektronik PR221DS berbasis teknologi mikroprosesor yang memberikan fungsi proteksi terhadap beban lebih L dan hubung pendek S/I.

Isomax S MCCB Isomax S1, S2, S3, S5 dan S6 menggunakan unit pelepas arus lebih jenis thermomagnetik (TMD) dengan setelan arus lebih yang dapat diatur kecuali Isomax S1 dengan setelan tetap. Sedangkan untuk Isomax S5, S6, S7 dan S8 menggunakan unit pelepas arus lebih jenis elektronik PR211 (LI) dan PR212 (LSI-LSIG). Untuk varian jenis tusuk tersedia Isomax S1 - S5, sedangkan untuk varian jenis tarik tersedia Isomax S3 - S7. Tersedia pula kit konversi dari jenis tetap ke jenis tusuk dan kit konversi dari jenis tetap ke jenis tarik sehingga memberikan kemudahan dalam pemasangan. Unit trip Unit trip LI memiliki proteksi terhadap arus beban lebih (L) dan arus hubung pendek (I). Sedangkan unit trip LSI memiliki proteksi terhadap arus beban lebih (L), arus hubung-pendek dengan tunda waktu (S) dan arus hubung-pendek instan (I). TMD = unit trip dengan setelan beban lebih yang dapat diatur.

2-2 Katalog Produk 2004

Page 79: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

Pemutus Sirkit Tenaga - MCCB Tmax T1 - 160 A

Standar : IEC 60947-2 Kapasitas pemutusan (Icu) pada tegangan 380/415 VAC :

„ Tipe B : 16 kA „ Tipe C : 25 kA „ Tipe N : 35 kA

Jenis koneksi : front terminal untuk kabel tembaga Tipe instalasi : jenis tetap

2 Tipe

Tmax T1

T1B160/R16 T1B160/R20 T1B160/R25 T1B160/R32 T1B160/R40 T1B160/R50 T1B160/R63 T1B160/R80 T1B160/R100 T1B160/R125 T1B160/R160 T1C160/R25 T1C160/R32 T1C160/R40 T1C160/R50 T1C160/R63 T1C160/R80 T1C160/R100 T1C160/R125 T1C160/R160 T1N160/R32 T1N160/R40 T1N160/R50 T1N160/R63 T1N160/R80 T1N160/R100 T1N160/R125 T1N160/R160

Pelepas arus lebih TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD

I1 [A] 11 - 16 14 - 20 17.5 - 25 22 - 25 28 - 40 35 - 50 44 - 63 56 - 80 70 - 100 87.5 - 125 112 - 160 17.5 - 25 22 - 25 28 - 40 35 - 50 44 - 63 56 - 80 70 - 100 87.5 - 125 112 - 160 22 - 32 28 - 40 35 - 50 44 - 63 56 - 80 70 - 100 87.5 - 125 112 - 160

I3 [A] 160 200 250 320 400 500 630 800 1000 1250 1600 250 320 400 500 630 800 1000 1250 1600 160 160 160 160 160 160 160 160

Refensi 3P/3t 1SDA050870R1 1SDA050871R1 1SDA050872R1 1SDA050873R1 1SDA050874R1 1SDA050875R1 1SDA050876R1 1SDA050877R1 1SDA050878R1 1SDA050879R1 1SDA050880R1 1SDA050894R1 1SDA050895R1 1SDA050896R1 1SDA050897R1 1SDA050998R1 1SDA050999R1 1SDA050900R1 1SDA050901R1 1SDA050902R1 1SDA050917R1 1SDA050918R1 1SDA050919R1 1SDA050920R1 1SDA050921R1 1SDA050922R1 1SDA050923R1 1SDA050924R1

4P/4t 1SDA050881R1 1SDA050882R1 1SDA050883R1 1SDA050884R1 1SDA050885R1 1SDA050886R1 1SDA050887R1 1SDA050888R1 1SDA050889R1 1SDA050890R1 1SDA050891R1 1SDA050905R1 1SDA050906R1 1SDA050907R1 1SDA050908R1 1SDA050909R1 1SDA050910R1 1SDA050911R1 1SDA050912R1 1SDA050913R1 1SDA050928R1 1SDA050929R1 1SDA050930R1 1SDA050931R1 1SDA050932R1 1SDA050933R1 1SDA050934R1 1SDA050935R1

>> Lengkapan ............... 2-6/9

Katalog Produk 2004 2-3

Page 80: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

Pemutus Sirkit Tenaga - MCCB Tmax T2 - 160 A

Standar : IEC 60947-2 Kapasitas pemutusan (Icu) pada tegangan 380/415 VAC :

„ Tipe S : 50 kA „ Tipe H : 70 kA

Jenis koneksi : front terminal Tipe instalasi : jenis tetap

2 Tipe

T2S160/R16 T2S160/R25 T2S160/R40 T2S160/R63 T2S160/R80 T2S160/R100 T2S160/R125 T2S160/R160 T2H160/R32 T2H160/R50 T2H160/R80 T2H160/R100 T2H160/R125 T2H160/R160

Pelepas arus lebih TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD TMD

I1 [A] 11.2 - 16 17.5 - 25 28 - 40 44 - 63 56 - 80 70 - 100 87.5 - 125 112 - 160 22.4 - 32 35 - 50 56 - 80 70 - 100 87.5 - 125 112 - 160

I3 [A] 160 250 400 630 800 1000 1250 1600 320 500 800 1000 1250 1600

Refensi 3P/3t 1SDA050994R1 1SDA050996R1 1SDA050998R1 1SDA051000R1 1SDA051001R1 1SDA051002R1 1SDA051003R1 1SDA051004R1 1SDA051041R1 1SDA051043R1 1SDA051045R1 1SDA051046R1 1SDA051047R1 1SDA051048R1

4P/4t 1SDA051016R1 1SDA051018R1 1SDA051020R1 1SDA051022R1 1SDA051023R1 1SDA051024R1 1SDA051025R1 1SDA051026R1 1SDA051063R1 1SDA051065R1 1SDA051067R1 1SDA051068R1 1SDA051069R1 1SDA051070R1

Tipe

Tmax T2 dengan unit trip PR221DS

T2S160/R10 T2S160/R25 T2S160/R63 T2S160/R100 T2S160/R160 T2H160/R10 T2H160/R25 T2H160/R63 T2H160/R100 T2H160/R160

CATATAN:

Pelepas arus lebih PR221DS-LS PR221DS-LS PR221DS-LS PR221DS-LS PR221DS-LS PR221DS-LS PR221DS-LS PR221DS-LS PR221DS-LS PR221DS-LS

I1 [A] 4 - 10 10 - 25 25 - 63 40 - 100

I2 [A] 10 - 100 25 - 250 63 - 630

Refensi 3P/3t 4P/4t

1SDA051133R1 1SDA051138R1 1SDA051134R1 1SDA051139R1 1SDA051135R1 1SDA051140R1

100 - 1000 1SDA051136R1 1SDA051141R1 64 - 160 160 - 1600 1SDA051137R1 1SDA051142R1

4 - 10 10 - 25 25 - 63 40 - 100 64 - 160

10 - 100 25 - 250 63 - 630

1SDA051143R1 1SDA051148R1 1SDA051144R1 1SDA051149R1 1SDA051145R1 1SDA051150R1

100 - 1000 1SDA051146R1 1SDA051151R1 160 - 1600 1SDA051147R1 1SDA051152R1

I3 pada T2S dan T2H menggunakan setelan tetap 10 x In (instan).

>> Lengkapan .............. 2-6/9

2-4 Katalog Produk 2004

Page 81: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

Pemutus Sirkit Tenaga - MCCB Tmax T3 - 250 A

Standar : IEC 60947-2 Kapasitas pemutusan (Icu) pada tegangan 380/415 VAC :

„ Tipe N : 36 kA „ Tipe S : 50 kA

Jenis koneksi : front terminal Tipe instalasi : jenis tetap (fixed).

2 Tipe Pelepas

arus lebih

T3N250/R63 TMD T3N250/R80 TMD T3N250/R100 TMD T3N250/R125 TMD T3N250/R160 TMD T3N250/R200 TMD T3N250/R250 TMD

I1 [A] 44 - 63 56 - 80 70 - 100 87.5 - 125 112 - 160 140 - 200 175 - 250

I3 [A] 630 800 1000 1250 1600 2000 2500

Referensi 3P/3t 1SDA051241R1 1SDA051242R1 1SDA051243R1 1SDA051244R1 1SDA051245R1 1SDA051246R1 1SDA051247R1

4P/4t 1SDA051252R1 1SDA051253R1 1SDA051254R1 1SDA051255R1 1SDA051256R1 1SDA051257R1 1SDA051258R1

Tmax T3 Tipe Pelepas I1 arus lebih [A]

TMD TMD

T3S250/R63 T3S250/R80

T3S250/R100 TMD T3S250/R125 TMD T3S250/R160 TMD T3S250/R200 TMD T3S250/R250 TMD

44 - 63 56 - 80 70 - 100 87.5 - 125 112 - 160 140 - 200 175 - 250

I3 [A] 630 800 1000 1250 1600 2000 2500

Referensi 3P/3t 1SDA051263R1 1SDA051264R1 1SDA051265R1 1SDA051266R1 1SDA051267R1 1SDA051268R1 1SDA051269R1

4P/4t 1SDA051274R1 1SDA051275R1 1SDA051276R1 1SDA051277R1 1SDA051278R1 1SDA051279R1 1SDA051280R1

>> Lengkapan ............... 2-6/9

Katalog Produk 2004 2-5

Page 82: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

59

Page 83: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

60

Page 84: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

61

Page 85: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

62

Page 86: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

63

Page 87: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

64

KETERANGAN GAMBAR

DP PB1 : Distribution Panel Parkir B1

MCP FP : Motor Control Panel Fire Pump

MCP PL : Motor Contro Panel Sewage Treatment Plant Equipment

LP WS1 : Lighting Panel Work Shop1

LP CL : Lighting Panel Clinic

LP B : Lighting Panel Bank

LP BH : Lighting Panel Back of House

LP PUB : Lighting Panel PUB

LP PF1 : Lighting Panel Pressurized Fan

LP BC : Lighting Panel Bussines Centre

LP KT : Lighting Panel Kitchen

PP KT : Power Panel Kitchen

LP CS : Lighting Panel Coffe Shop

LP MR1 : Lighting Panel Meeting Room1

LP PF : Lighting Panel Pre Function

LP LB : Lighting Panel Lobby

LP RS : Lighting Panel Restaurant

PD W : Panel Dumb Water

DB TW : Distribution Box Twin Room

DB DWL : Distribution Box Double Room

DB S : Distribution Box Suite Room

DB LS : Distribution Box Luxury Small Siute Room

Page 88: Hasil Penelitian Ukuran Kabel

65

DB LBS : Distribution Box Luxury Big Siute Room

MCP AC : Motor Control Panel Air Conditioning

MCP SWP : Motor Control Panel Swimming Pool

LP GM : Lighting Panel General Manager

LP HC : Lighting Panel Health Centre

LP SWP : Lighting Panel Swimming Pool

LP RM : Lighting Panel Resident Manager

LP R : Lighting Panel Roof

PPL : Power Panel Lift

LCP F : Local Control Panel Fan

MCP AHU : Motor Control Panel Air Handling Unit

LP LB : Lighting Panel Library