HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.uny.ac.id/48624/5/BAB IV.pdf · Berdasarkan...

21
27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi, Subjek Peneleitian dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di sembilan SMA Negeri di Kabupaten Bantul yang dijadikan sampel penelitian. Pengambilan sampel penelitian ini ditentukan dengan teknik simple random sampling pada data sekolah SMA Negeri se-Kabupaten Bantul. Data sekolah SMA Negeri se- Kabupaten Bantul diurutkan berdasarkan peringkat nilai rata-rata siswa yang masuk ke sekolah pada saat PPDB tahun 2015. Dari mengurutkan peringkat sekolah tersebut maka diperoleh sekolah dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Pada setiap kategori sekolah dipilih secara acak tiga sekolah yang akan dijadikan sampel penelitian, sehingga dari ketiga kategori diperoleh sembilan SMA Negeri yang menjadi sampel penelitian. Adapun kesembilan sekolah yang dijadikan sampel penelitian tersebut adalah SMA N 2 Bantul, SMA N 1 Sewon, SMA N 1 Banguntapan, SMA N 2 Banguntapan, SMA N 1 Pleret, SMA N 1 Pajangan, SMA N 1 Imogiri, SMA N 1 Bambanglipuro, dan SMA N 1 Srandakan. Subjek dalam penelitian ini adalah guru biologi kelas X yang ada disekolah terpilih sebagai sampel penelitian. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus 2016.

Transcript of HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi …eprints.uny.ac.id/48624/5/BAB IV.pdf · Berdasarkan...

27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi, Subjek Peneleitian dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di sembilan SMA Negeri di

Kabupaten Bantul yang dijadikan sampel penelitian. Pengambilan sampel

penelitian ini ditentukan dengan teknik simple random sampling pada data

sekolah SMA Negeri se-Kabupaten Bantul. Data sekolah SMA Negeri se-

Kabupaten Bantul diurutkan berdasarkan peringkat nilai rata-rata siswa yang

masuk ke sekolah pada saat PPDB tahun 2015. Dari mengurutkan peringkat

sekolah tersebut maka diperoleh sekolah dengan kategori tinggi, sedang, dan

rendah. Pada setiap kategori sekolah dipilih secara acak tiga sekolah yang

akan dijadikan sampel penelitian, sehingga dari ketiga kategori diperoleh

sembilan SMA Negeri yang menjadi sampel penelitian. Adapun kesembilan

sekolah yang dijadikan sampel penelitian tersebut adalah SMA N 2 Bantul,

SMA N 1 Sewon, SMA N 1 Banguntapan, SMA N 2 Banguntapan, SMA N 1

Pleret, SMA N 1 Pajangan, SMA N 1 Imogiri, SMA N 1 Bambanglipuro, dan

SMA N 1 Srandakan. Subjek dalam penelitian ini adalah guru biologi kelas X

yang ada disekolah terpilih sebagai sampel penelitian. Pengambilan data

dilaksanakan pada bulan Agustus 2016.

28

B. Profil Responden

Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai guru biologi yang mengajar

Kelas X di sembilan SMA Negeri yang dijadikan sampel penelitian yaitu

sebanyak 9 responden, dengan profil sebagai berikut:

Tabel 3. Profil Responden

Kriteria Sub Kriteria JumlahJenis Kelamin Laki-laki 2

Perempuan 7Usia 40 - 49 tahun 4

50 - 59 tahun 5Pendidikan D3 1

S1 7S2 1

StatusKepegawaian

PNS 9GTT -

C. Analisis Hasil Penelitian

Setelah melakukan wawancara terhadap seluruh responden yang terpilih

maka diperoleh data primer terkait pemanfaatan internet dalam pembelajaran

biologi oleh guru biologi kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bantul. Dari

data primer tersebut kemudian dianalisis sehingga dapat diinterpretasikan.

1. Aspek Pemanfataan Sarana dan Prasarana

Pada aspek kemampuan guru terdapat 2 indikator yang menjadi

representasi dari pemanfaatan sarana dan prasarana dalam pembelajaran

oleh guru biologi kelas X SMA Negeri. Kedua indikator tersebut yaitu: (1)

Ketersediaan sarana dan prasarana, dan (2) Pemanfaatan sarana dan

prasarana oleh guru dalam pembelajaran biologi kelas X SMA Negeri di

Kabupaten Bantul. Berikut adalah gambaran ketersediaan sarana dan

29

prasarana serta pemanfaatannya oleh guru dalam pembelajaran biologi

kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bantul.

a. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Internet

Tabel 4. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran Berbasis

Internet di SMA Negeri Kab. Bantul Tahun 2016

No. Item JumlahSkor

Persentase(%) Kategori

1 Sekolah yang memiliki fasilitasinternet/wifi 9 100 Baik

2 Sekolah yang memiliki ruangmultimedia 9 100 Baik

4 Ketersediaan perangkat multimedia disetiap ruang kelas X 9 100 Baik

5 a Ketersediaan unit komputer di setiapruang kelas X 0 0 Buruk

b Ketersediaan proyektor di setiap ruangkelas X 9 100 Baik

c Ketersedian layar proyektor(screen) disetiap ruang kelas X 9 100 Baik

d Ketersedian layar proyektor(screen) disetiap ruang kelas X 0 0 Buruk

6 Ruang kelas X yang terkoneksi denganinternet/wifi 6 67 Cukup

51 567Rata-rata 6,38 71 Cukup

Rekapitulasi hasil jawaban responden dicari rata-ratanya dengan

perhitungan sebagai berikut:Rata − rata skor =Rata − rata skor = 518Rata − rata skor = 6,38Selanjutnya ditentukan dalam bentuk persentasi dengan perhitungan

sebagai berikut:

30

Dari perhitungan tersebut diperoleh persentase skor nilai 71 %.

Sehingga apabila dimasukkan kedalam kategori persentase menurut

Suharsimi Arikunto (dalam Rahman, 2014:40), maka ketersediaan sarana

dan prasana pembelajaran berbasis internet termasuk kategori cukup.

Sehingga dapat dikatakan bahwa sarana dan prasarana penunjang

pembelajaran berbasis internet di SMA Negeri Kabupaten Bantul sudah

cukup baik.

Adapun ketersediaan sarana prasarana penunjang pembelajaran

berbasis internet berdasarkan tingkat kategori sekolah dapat dilihat pada

histogram berikut:

Gambar 1. Histogram Ketersediaan Sarana Prasarana Internet BerdasarkanKategori Sekolah SMA Negeri di Kab. Bantul Tahun 2016

01020304050607080

Sekolah KategoriTinggi

Sekolah KategoriSedang

Sekolah KategoriRendah

71 71 71

Cukup Cukup Cukup

31

b. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana

Tabel 5. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana oleh Guru Dalam

Pembelajaran Biologi Kelas X SMA Negeri di Kab. Bantul Tahun 2016

No. Item JumlahSkor

Persentase(%) Kategori

3 Guru yang menggunakan ruangmultimedia dalam pembelajaran biologi 3 33 Buruk

7 a Guru yang memanfaatkan perangkatkomputer dalam merencanakanpembelajaran biologi

9 100 Baik

b Guru yang memanfaatkan perangkatkomputer dalam menyusun materipembelajaran biologi

9 100 Baik

c Guru yang memanfaatkan perangkatkomputer dalam pembelajaran biologi 9 100 Baik

d Guru yang memanfaatkan perangkatkomputer dalam memberikan evaluasibagi siswa

9 100 Baik

8 Guru yang memanfaatkan fasilitasinternet/wifi sekolah 8 89 Baik

47 522Rata-rata 7,83 87 Baik

Rekapitulasi hasil jawaban responden dicari rata-ratanya dengan

perhitungan sebagai berikut:Rata − rata skor =Rata − rata skor = 476Rata − rata skor = 7,83

Selanjutnya ditentukan dalam bentuk persentasi dengan perhitungan

sebagai berikut:Persentase skor = 100%Persentase skor = 7,839 100%

32

Dari perhitungan tersebut diperoleh persentase skor nilai 87 %.

Sehingga apabila dimasukkan kedalam kategori persentase menurut

Suharsimi Arikunto (dalam Rahman, 2014:40), maka pemanfaatan sarana

dan prasana oleh guru biologi Kelas X SMA termasuk kategori baik.

Sehingga dapat dikatakan bahwa hampir sebagian besar guru

memanfaatkan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran berbasis

internet yang disediakan sekolah dalam pembelajaran biologi SMA Kelas

X.

Adapun pemanfaatan sarana dan prasana oleh guru biologi Kelas X

SMA berdasarkan tingkat kategori sekolah dapat dilihat pada histogram

berikut:

Gambar 2. Histogram Pemanfataan Sarana Oleh Guru Biologi Kelas XBerdasarkan Kategori Sekolah SMA Negeri di Kab. BantulTahun 2016

0

20

40

60

80

100

Sekolah KategoriTinggi

Sekolah KategoriSedang

Sekolah KategoriRendah

9489

78

Baik Baik Baik

33

2. Aspek Kemampuan Guru

Pada aspek kemampuan guru terdapat 4 indikator yang menjadi

representasi dari pemanfaatan internet dalam pembelajaran oleh guru

biologi kelas X SMA Negeri. Keempat indikator tersebut yaitu: (1)

Pengetahuan penggunaan internet, (2) Penggunaan internet dalam

perencanaan pembelajaran, (3) Penggunaan internet dalam pembelajaran

pembelajaran, dan (4) Penggunaan internet dalam evaluasi pembelajaran.

Untuk mengetahui gambaran kemampuan guru memanfaatkan internet

dalam pembelajaran biologi kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bantul,

digunakan analisis deskriptif berdasarkan tanggapan atas pertanyaan –

pertanyaan saat wawancara. Adapun tanggapan atas pertanyaan saat

wawancara digambarkan dalam bentuk table deskripsi frekuensi.

a. Pengetahuan Penggunaan Internet

Tabel 6. Pengetahuan Penggunaan Internet oleh Guru Biologi Kelas X

SMA Negeri di Kab. Bantul Tahun 2016

No.Soal Item Jumlah

SkorPersentase

(%) Kategori

9 Guru yang memiliki account e-mailpribadi 9 100 Baik

10 Guru yang aktif menggunakan e-mail 6 67 Cukup11 a Guru yang aktif menggunakan

Facebook 5 56 Kurang

b Guru yang aktif menggunakan Twitter 1 11 Burukc Guru yang aktif menggunakan Linked In 0 0 Burukd Guru yang aktif menggunakan Myspace 1 11 Buruke Guru yang aktif menggunakan Google+ 2 22 Burukf Guru yang aktif menggunakan Live

Journal 0 0 Buruk

g Guru yang aktif menggunakan Edmodo 2 22 Burukh Guru yang aktif menggunakan

Goesmart 0 0 Buruk

34

12 Guru yang menggunakan Youtube 7 78 Baik13 Guru yang memiliki unggahan video di

youtube 1 11 Buruk

14 Guru yang memiliki Blog 4 44 Kurang15 Blog yang dimiliki berisi materi

pembelajaran biologi 3 33 Buruk

16 Guru yang memiliki website 0 0 Buruk17 Website yang dimiliki berisi materi

pembelajaran biologi 0 0 Buruk

18 a Penggunaan internet dalammerencanakan pembelajaran biologi 9 100 Baik

b Penggunaan internet dalam menyusunmateri pembelajaran biologi 9 100 Baik

c Penggunaan internet dalampembelajaran biologi 8 89 Baik

d Penggunaan internet dalammemberikan evaluasi bagi siswa 8 89 Baik

30 Guru yang setuju dengan E-learning 9 100 Baik 84 933 4,00 44 Kurang

Rekapitulasi hasil jawaban responden dicari rata-ratanya dengan

perhitungan sebagai berikut:Rata − rata skor =Rata − rata skor = 8421Rata − rata skor = 4,00

Selanjutnya ditentukan dalam bentuk persentasi dengan perhitungan

sebagai berikut:Persentase skor = 100%Persentase skor = 4,009 100%Persentase skor = 44%

35

Dari perhitungan tersebut diperoleh persentase skor nilai 44 %.

Sehingga apabila dimasukkan kedalam kategori persentase menurut

Suharsimi Arikunto (dalam Rahman, 2014:40), maka pengetahuan

penggunaan internet oleh guru biologi kelas X SMA Negeri di Kab. Bantul

tahun 2016 termasuk kategori kurang. Sehingga dapat dikatakan bahwa

hampir sebagian besar guru masih memiliki pengerahuan yang kurang baik

tentang internet.

Adapun gambaran tentang pengetahuan internet oleh guru biologi

kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bantul berdasarkan ketegori sekolah

dimana mereka mengajar dapat dilihat dalam histogram berikut:

Gambar 3. Histogram Pengetahuan Internet Oleh Guru Biologi Kelas XBerdasarkan Kategori Sekolah SMA Negeri di Kab. BantulTahun 2016

0

10

20

30

40

50

60

Sekolah KategoriTinggi

Sekolah KategoriSedang

Sekolah KategoriRendah

54

40 40

Kurang Kurang Kurang

36

b. Penggunaan Internet dalam Perencanaan Pembelajaran

Tabel 7. Penggunaan Internet oleh Guru dalam Perencanaan

Pembelajaran Biologi Kelas X SMA Negeri di Kab. Bantul

Tahun 2016

No.Soal Item Jumlah

SkorPersentase

(%) Kategori

19 Penggunaan search engine dalammencari artikel materi biologi 8 89 Baik

20 Penggunaan internet dalam mencaricontoh referensi silabus dan RPP 8 89 Baik

21 Penggunaan internet dalam membantupermasalahan mengajar biologi 9 100 Baik

22 Guru mencari video pembelajaran dariinternet 9 100 Baik

34 378 8,50 94 Baik

Rekapitulasi hasil jawaban responden dicari rata-ratanya dengan

perhitungan sebagai berikut:Rata − rata skor =Rata − rata skor = 344Rata − rata skor = 8,50

Selanjutnya ditentukan dalam bentuk persentasi dengan perhitungan

sebagai berikut:Persentase skor = 100%Persentase skor = 8,509 100%Persentase skor = 94 %

37

Dari perhitungan tersebut diperoleh persentase skor nilai 94 %.

Sehingga apabila dimasukkan kedalam kategori persentase menurut

Suharsimi Arikunto (dalam Rahman, 2014:40), maka penggunaan internet

oleh guru dalam perencanaan pembelajaran biologi kelas X SMA Negeri

di Kab. Bantul tahun 2016 termasuk kategori baik. Sehingga dapat

dikatakan bahwa hampir sebagian besar guru telah memanfaatkan internet

dalam merencanakan pembelajaran biologi kelas X SMA.

Adapun gambaran tentang penggunaan internet oleh guru dalam

perencanaan pembelajaran biologi kelas X SMA Negeri di Kab. Bantul

tahun 2016 berdasarkan ketegori sekolah dimana mereka mengajar dapat

dilihat dalam histogram berikut:

Gambar 4. Histogram Penggunaan Internet Oleh Guru dalam Perencanaan

Pembelajaran Biologi Kelas X Berdasarkan Kategori Sekolah

SMA Negeri di Kab. Bantul Tahun 2016

0102030405060708090

100

Sekolah KategoriTinggi

Sekolah KategoriSedang

Sekolah KategoriRendah

100

83

100

Baik Baik Baik

38

c. Penggunaan Internet dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Tabel 8. Penggunaan Internet oleh Guru dalam Pelaksanaan

No.Soal Item Jumlah

SkorPersentase

(%) Kategori

23 Penggunaan video dari internet sebagaibahan ajar biologi 9 100 Baik

24 Guru menggunakan website/blog sebagaireferensi bahan ajar biologi 7 78 Baik

25 Guru yang menugaskan siswa mencarireferensi dari internet 8 89 Baik

26 a Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri ruang lingkup biologi 6 67 Cukup

b Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Kerja Ilmiah dan Keselamatan Kerja 5 56 Kurang

c Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Berbagai Tingkat KeanekaragamanHayati Indonesia

8 89 Baik

d Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Virus, ciri dan peranannya dalamkehidupan

9 100 Baik

e Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Archaebateria dan Eubactaeria, ciri,karakter, dan peranannya

8 89 Baik

f Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Protista, ciri dan karakteristik, sertaperananya dalam kehidupan

8 89 Baik

g Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Jamur, ciri dan karakteristik, sertaperanannya dalam kehidupan

7 78 Baik

h Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Tumbuhan, ciri-ciri morfologis,metagenesis, peranannya

7 78 Baik

i Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Invertebrata 7 78 Baik

j Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Ekologi 6 67 Cukup

k Penggunaan internet dalam pembelajaranmateri Perubahan lingkungan/iklim dandaur ulang limbah

6 67 Cukup

101 1122 7,21 80 Baik

39

Rekapitulasi hasil jawaban responden dicari rata-ratanya dengan

perhitungan sebagai berikut:Rata − rata skor =Rata − rata skor = 10114Rata − rata skor = 7,21

Selanjutnya ditentukan dalam bentuk persentasi dengan perhitungan

sebagai berikut:Persentase skor = 100%Persentase skor = 7,219 100%Persentase skor = 80 %Dari perhitungan tersebut diperoleh persentase skor nilai 80%.

Sehingga apabila dimasukkan kedalam kategori persentase menurut

Suharsimi Arikunto (dalam Rahman, 2014:40), maka penggunaan internet

oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran biologi kelas X SMA Negeri di

Kab. Bantul tahun 2016 termasuk kategori baik. Sehingga dapat dikatakan

bahwa hampir sebagian besar guru telah menggunakan internet dalam

pelaksanaan pembelajaran biologi kelas X SMA.

Adapun gambaran tentang penggunaan internet oleh guru dalam

pelaksanaan pembelajaran biologi kelas X SMA Negeri di Kab. Bantul

tahun 2016 berdasarkan ketegori sekolah dimana mereka mengajar dapat

dilihat dalam histogram berikut:

40

Gambar 5. Histogram Penggunaan Internet Oleh Guru dalam PelaksanaanPembelajaran Biologi Kelas X Berdasarkan Kategori SekolahSMA Negeri di Kab. Bantul Tahun 2016

d. Penggunaan Internet dalam Evaluasi Pembelajaran

Tabel 9. Penggunaan Internet oleh Guru dalam Evaluasi

No.Soal Item Jumlah

SkorPersentase

(%) Kategori

27 Guru menugaskan siswa mengaksessoal-soal biologi di internet sebagaievaluasi hasil belajar

7 78 Baik

28 Guru yang merasa internetmempermudah siswa dalammemahami biologi

8 89 Baik

29 Guru yang terbantu dalam mengajarbiologi karena adanya internet 8 89 Baik

23 256 7,67 85 Baik

Rekapitulasi hasil jawaban responden dicari rata-ratanya dengan

perhitungan sebagai berikut:

657075808590

Sekolah KategoriTinggi

Sekolah KategoriSedang

Sekolah KategoriRendah

7974

88

Baik Cukup Baik

41

Selanjutnya ditentukan dalam bentuk persentasi dengan perhitungan

sebagai berikut:Persentase skor = 100%Persentase skor = 7,679 100%Persentase skor = 85 %Dari perhitungan tersebut diperoleh persentase skor nilai 85%.

Sehingga apabila dimasukkan kedalam kategori persentase menurut

Suharsimi Arikunto (dalam Rahman, 2014:40), maka penggunaan internet

oleh guru dalam evaluasi pembelajaran biologi kelas X SMA Negeri di

Kab. Bantul tahun 2016 termasuk kategori baik. Sehingga dapat dikatakan

bahwa hampir sebagian besar guru telah menggunakan internet dalam

mengevaluasi pembelajaran biologi kelas X SMA.

Adapun gambaran tentang penggunaan internet oleh guru dalam

evaluasi pembelajaran biologi kelas X SMA Negeri di Kab. Bantul tahun

2016 berdasarkan ketegori sekolah dimana mereka mengajar dapat dilihat

dalam histogram berikut:

42

Gambar 6. Histogram Penggunaan Internet Oleh Guru dalam EvaluasiPembelajaran Biologi Kelas X Berdasarkan Kategori SekolahSMA Negeri di Kab. Bantul Tahun 2016

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian di atas, dapat diketahui bahwa

pemanfaatan internet dalam pembelajaran oleh guru biologi kelas X SMA

Negeri di Kabupaten Bantul tahun 2016 pada kategori baik yakni dengan

persentase sebesar 84%. Nilai sebesar 84% ini diperoleh dari pemanfaatan

internet oleh guru biologi dalam hal merencanakan pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi pembelajaran. Mayoritas guru

biologi yang mengajar kelas X di SMA Negeri Kabupaten Bantul telah

memanfaatkan internet dalam proses merencanakan pembelajaran biologi.

Pemanfaatan internet yang guru lakukan dengan cara melakukan browsing

referensi tentang silabus maupun rpp biologi, serta terkait materi-materi

biologi yang

0

20

40

60

80

100

Sekolah KategoriTinggi

Sekolah KategoriSedang

Sekolah KategoriRendah

89

67

100

Baik Cukup Baik

43

Pemanfaatan internet pada ketegori baik yang dilakukan dalam

pembelajaran oleh guru biologi Kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bantul ini

tentu tidak terlepas dari telah tersedianya sarana dan prasarana pendukung

pembelajaran berbasis internet di masing-masing sekolah. Apabila dilihat

ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran berbasis internet

yang ada pada SMA Negeri di Kabupaten Bantul maka diperoleh persentase

sebesar 71%, artinya bahwa ketersediaan sarana dan prasarananya sudah

cukup baik. Walaupun sarana dan prasarana dapat dikatakan sudah cukup

baik, namun sebenarnya sekolah masih perlu melengkapi beberapa poin yang

dirasa masih kurang. Pada beberapa sekolah perlu meningkatkan kapasitas

bandwidth internetnya. Sehingga layanan internet di sekolah menjadi lebih

cepat aksesnya. Berdasarkan pengamatan di lapangan, koneksi internet di

sekolah menjadi lambat ketika layanan internet tersebut digunakan oleh

beberapa user. Pada beberapa sekolah layanan internet masih belum

menjangkau seluruh area sekolah, baik itu ruang kelas maupaun ruang

laboratorium. Penambahan daya jangkau layanan internet di sekolah juga

perlu ditingkatkan yaitu dengan cara menambah titik-titik wifi/hotspot atau

menghubungkan setiap kelas dengan koneksi internet. Hal ini tentu dapat

mempermudah siswa maupun guru dalam mengakses internet pada setiap

kelas.

Seluruh ruang kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bantul telah tersedia

perangkat multimedia yaitu berupa proyektor dan layarnya (screen), namun

44

belum tersedianya perangkat komputer/laptop di masing-masing kelas.

Sehingga setiap guru mapel yang ingin menggunakan perangkat multimedia

saat pembelajaran di ruang kelas harus membawa sendiri laptop dan

perangkat speaker/pengeras suara. Masih terbatasnya sarana dan prasarana

yang tersedia di sekolah tidak menyurutkan semangat guru Biologi dalam

memanfaatkannya untuk pembelajaran bagi siswa. Hal ini ditunjukkan

dengan persentase pemanfaatan sarana dan prasarana oleh guru biologi kelas

X sebesar 87% atau termasuk kategori baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa

guru biologi kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bantul juga telah

memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah masing-masing

dengan sangat baik.

Pemanfaatan internet oleh guru dalam perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi pembelajaran biologi kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bantul

memang sudah sangat baik yaitu dengan persentase sebesar 84%. Namun dari

hasil wawancara di lapangan terlihat bahwa rata-rata pengetahuan

penggunaan internet oleh guru biologi masih pada kategori kurang. Hal ini

terjadi karena guru biologi masih sebatas menggunakan internet sebagai alat

pencari informasi saja. Masih sedikit guru biologi kelas X SMA Negeri di

Kabupaten Bantul yang berupaya meningkatkan kemampuan mengajar yang

berkaitan dengan teknologi informasi khususnya internet.

Guru biologi kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bantul mengakui bahwa

adanya media internet sangat mempermudah guru dalam melaksanakan

perencanaan, pelaksaanaan, dan evaluasi pembelajaran biologi kepada siswa.

45

Melalui internet, guru dapat dengan mudah mencari referensi materi

pembelajaran biologi baik berupa artikel, gambar, charta, foto, maupun video.

Bahan-bahan referensi yang didapat oleh guru selanjutnya disusun dalam

bentuk materi ajar yang nantinya disampaikan ke siswa dalam pembelajaran

biologi. Guru juga mengatakan bahwa siswa lebih mudah memahami konsep-

konsep maupun teori-teori biologi setelah menggunakan sumber belajar dari

internet. Terlebih lagi pada kelas X SMA, terdapat banyak materi-materi yang

sulit teramati secara langsung oleh siswa maupun guru sehingga dengan

mencari sumber referensi dari internet maka menjadi salah satu solusi dapat

tercapainya tujuan pembelajaran.

Internet memang mempermudah siswa dalam memperoleh informasi

dalam memahami biologi. Beberapa guru melihat bahwa sebenarnya bagi

siswa itu sendiri internet juga memiliki dampak yang kurang baik. Bagi siswa

yang memiliki karakter kurang motivasi dalam belajar, internet justru malah

akan mempersulit siswa dalam memahami materi-materi biologi. Menurut

guru, dengan adanya internet softskill siswa menjadi berkurang. Keadaan ini

karena saat menggunakan internet, row input bagi siswa sangat terbatas yaitu

hanya menggunakan mata dan telinga saja. Sementara kemampuan motorik

siswa tidak terolah secara baik. Setelah melihat permasalahan tersebut, guru

menjembatani masalah ini dengan cara memberikan hand out materi kepada

siswa agar siswa menggambar ulang apa yang sudah diperoleh dari internet.

Sebagai contoh pada materi ciri dan fungsi sel, guru menugaskan siswa untuk

menggambar bentuk sel di lembar kerja yang sudah disediakan. Dengan cara

46

seperti ini guru dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami

materi.

Siswa yang memiliki karakter motivasi belajar yang kurang, lebih sering

dijumpai pada sekolah-sekolah dengan kategori rendah. Berbeda dengan

siswa di sekolah-sekolah dengan kategori tinggi, siswa cenderung memiliki

motivasi belajar yang tinggi. Bagi siswa dengan motivasi belajar yang tinggi,

internet sangat mendukung mereka untuk lebih cepat belajar dan memahami

materi-materi biologi. Seperti yang dikatakan oleh salah satu guru yang

mengajar di sekolah dengan kategori tinggi. Siswa cenderung lebih aktif

dalam mencari informasi dan segera menyelesaikan tugas yang diberikan oleh

guru apabila guru memperbolehkan siswanya untuk mencari referensi terkait

materi tertentu melalui internet. Guru biologi di lingkungan SMA Negeri

Kabupaten Bantul memang sering menugaskan siswanya untuk mencari

referensi materi tentang topik tertentu yang sedang dipelajari pada saat itu

baik menggunakan internet, buku, maupun sumber belajar lainnya. Dengan

banyaknya informasi yang tersedia di internet dan dapat diakses dengan

mudah oleh siswa, guru biologi menemukan bahwa banyak juga siswa yang

belum paham tentang materi yang dirasa sulit. Tidak jarang siswa bertanya

tentang arti atau maksud dari istilah dalam biologi. Untuk menjembatani

masalah belum memahaminya siswa dan untuk menyetarakan pemahaman

dengan siswa lainnya maka guru selalu melakukan refleksi terkait materi

yang sedang diajarkan.

47

Sebetulnya, guru biologi selain mencari bahan ajar secara mandiri baik

menggunakan internet, buku ataupun menggunakan sumber yang lain, guru

biologi di Kabupaten Bantul dapat memperoleh bahan ajar dari forum MGMP

Biologi. Melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Biologi

yang rutin diadakan pada hari sabtu, guru dapat bertukar informasi,

pengalaman, serta dapat memperoleh pelatihan maupun diklat dalam upaya

meningkatkan kompetensi sebagai guru biologi SMA. TIM MGMP Biologi

Kab. Bantul pernah melakukan pelatihan pembuatan blog, pemanfaatan

edmodo, dan pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran biologi. Akan

tetapi guru-guru biologi belum sepenuhnya mengembangkan dan

menciptakan bahan ajar sederhana yang berkaitan dengan internet untuk

kelancaran pembelajaran. Hal ini terlihat dari website masing-masing sekolah

yang sudah dilengkapi dengan menu e-learning ataupun sistem pembelajaran

dan evaluasi online, namun pada mata pelajaran biologi belum terisi dengan

materi-materi pembelajaran. Materi-materi pembelajaran ini sebetulnya dapat

dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa untuk dapat belajar di manapun

tidak terikat dengan jam sekolah. Tentunya isi materi-materi pembelajaran

yang di unggah pada menu e-learning ini harus sesuai dengan kurikulum

sekolah dan tujuan pembelajaran biologi.