Hasil Minyak Kelapa vs Babi
-
Upload
rian-destiyani -
Category
Documents
-
view
37 -
download
0
description
Transcript of Hasil Minyak Kelapa vs Babi
III. HASIL
1. Hasil Spektrum Minyak Kelapa
Interprestasi peak khas :
Minyak Kelapa
Frekuensi (cm-1) Intensitas Grup frekuensi
P1 (2954.41)
P2(2924.52)
P3(2854.13)
1.26179
1.88408
1.48291
Renggang ikatan C-H
P4(1747.19)
P5 (1715.37)
1.91454
1.04508
C=O Stretching
P7 (1464.67)
P9 (1363.43)
P11 (1222.65)
0,7528
0.8054
1.0399
Lentur C-H
2. Hasil Spektrum Minyak Babi
Interprestasi peak khas :
Minyak Babi
Frekuensi (cm-1) Intensitas Grup frekuensi
P2 (3006,48)
P3(2924.52)
0,4069
1.79033
Renggang C-H
P6(1747.19) 1.52699 C=O Stretching
P7 (1653.66) 0,0713 C-N-H Bending
P8 (1464,67) 0,675269 Lentur C-H
3. Spektrum Minyak Ikan
Gambar 3:
Tabel 3:
No.
PeakAngka Spektrum (cm-1) Karakteristik group
1 3009,37 cm-1 Regangan asimetrik –CH (CH2)
2 2925,48 cm-1 Regangan asimetrik –CH (CH2)
3 2854,13 cm-1 Regangan Simetrik –CH (CH2)
4 1746,23 cm-1 O=C-H dari aldehid
5 1653,66 cm-1 O=C-H dari aldehid
6 1463,71 cm-1 Bending (scissoring) –C-H (CH2 dan CH3)
7 1418,39 cm-1 Bending (scissoring) –C-H (CH2 dan CH3) – over lap
8 1376,93 cm-1 Bending asimetrik –C-H (CH3)
9 1237,11 cm-1 Bending, Regangan –C-O, -CH2-
10 1163,83 cm-1 Bending, Regangan –C-O, -CH2-
11 1119,48 cm-1 Regangan –C-O
12 1098,26 cm-1 Regangan –C-O
13 722,211 cm-1 Bending (rocking) –(CH2)n-, HC=CH- (cis)
IV. PEMBAHASAN
Analisa Minyak Ikan dan Minyak Babi dengan Menggunakan FTIR
Pada praktikum kali ini, dilakukan pengujian spektrum FTIR dari minyak babi, minyak
ikan, dan minyak kelapa. Kemudian, baik minyak kelapa maupun minyak ikan dibandingkan
spektrumnya terhadap minyak babi. Sempel yang digunakan merupakan minyak nya langsung,
sehingga kita tidak perlu melakukan ekstraksi sempel.
Minyak babi merupakan salah satu minyak yang mempunyai titik cair yang cukup rendah
yaitu 36-42oC. Komposisi minyak babi hampir sama seperti minyak hewani pada umumnya yaitu
terdiri dari berbagai macam asam lemak. Pada minyak babi, asam lemak paling besar jumlahnya
antara lain asam oleat, asam palmitat, dan asam stearat. Namun yang paling tinggi jumlahnya
adalah asam oleat.
Kristal-kristal padat minyak babi yang terbentuk pada suhu ruang diduga merupakan
campuran trigliserida yang terdiri dari asam palmitat dan asam stearat. Kedua asam lemak ini
merupakan asam lemak jenuh yang mempunyai titik leleh 62,9oC untuk asam palmitat dan
70,1oC untuk asam stearat yang menyebabkan terbentuknya kristal-kristal padat pada suhu
ruang.
Hasil pembacaan spektrum minyak babi dan minyak ikan dengan menggunakan Fourir
Transform Infrared (FTIR) pada panjang gelombang 3400 sampai dengan 500 cm-1. Analisa
spektroskopi FTIR dilakukan berdasarkan serapan dari radiasi elektromagnetik sinar inframerah
yang ditembakan pada sempel sehingga menyebabkan transisi energi rotas dan vibrasi dari
tingkat energi terendah. Hasil yang didapat dalam bentuk data transmitan dan absorban. FTIR
telah banyak digunakan untuk analisis di bidang pangan maupun farmasi karena metode ini lebih
mudah, cepat, murah, dan ramah lingkungan dibandingkan dengan metode analisis lain.
Menurut literatur, gugus fungsi khas minyak ikan terdapat pada pola serapan pada daerah
2922; 2852; 1743; 1463; 1418; 1376,93; 1146; 1118; dan 718 cm-1. Pada pola serapan 1150-1115
cm-1, menunjukan adanya overlaping dengan absorbansi maksimum pada panjang gelombang
1146 dan 1118 cm-1 .
Sedangkan gugus fungsi khas pada minyak babi menurut literatur terletak pada tiga titik.
Titik pertama terletak pada pola serapan daerah 3010 cm-1, pada daerah ini menunjukan puncak
yang relatif tinggi. Perbedaan kedua terletak pada pola serapan 1120-1095 cm-1 , pada daerah ini
menunjukan adanya overlaping dengan absorbansi maksimum pada panjang gelombang 1118
dan 1098 cm-1. Perbedaan ketiga terletak pada daerah bilangan gelombang 966-967 cm-1 yang
menunjukan keberadaan asam lemak tidak jenuh trans Pada sampel lemak babi, tidak ada puncak
yang muncul pada daerah tersebut atau dengan kata lain serapan pada daerah tersebut sangat
lemah.
Pada praktikum kali ini spektrum yang dihasilkan dari minyak ikan yaitu terdapat
beberapa serapan, diantara nya yaitu pada gelombang 3009,37 cm-1, 2925,48 cm-1, 2854,13 cm-
1, 1746,23 cm-1, 1653,66 cm-1, 1463,71 cm-1, 1418,39 cm-1, 1376,93 cm-1, 1237,11 cm-1,
1163,83 cm-1, 1119,48 cm-1, 722,211 cm-1, 1098,26 cm-1. Gugus yang terbaca yaitu Apabila
dibandingkan dengan yang terdapat di literatur, terdapat beberapa perbedaan. Hal itu dapat
terjadi karena kesalahan saat preparasi misalnya karena terjadi kontaminasi selama proses
penyiapan sempel.
Regangan asimetrik –CH (CH2), O=C-H dari aldehid, Bending (scissoring) –C-H (CH2
dan CH3), Bending (scissoring) –C-H (CH2 dan CH3) – over lap, Bending, Regangan –C-O, -
CH2-, Regangan –C-O, Bending (rocking) –(CH2)n-,HC=CH- (cis).
Spektrum yang dihasilkan dari minyak babi pada praktikum kali ini yaitu pada panjang
gelombang 1747.19, 3006,48, 2924.52, 1653.66, dan 1464,67 cm-1. Gugus yang terbaca yaitu
Renggang C-H, C=O Stretching, C-N-H Bending, Lentur C-H.
Berdasarkan hasil spektrum minyak babi dan minyak ikan, ada beberapa perbedaan
diantara keduanya, yaitu terletak pada pola serapan minyak babi pada daerah 3010 cm-1
menunjukan puncak yang relatif lebih tinggi dari pola serapan minyak ikan di daerah gelombang
yang sama. Intensitas minyak babi sebesar 0,3076 sedangkan intensitas minyak ikan pada daerah
tersebut sebesar 0,2643. Perbedaan lainnya yaitu intensitas serapannya, dimana pada beberapa
panjang gelombang, minyak babi memiliki intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan
minyak ikan, yaitu pada panjang gelombang 2925; 2854; 1745; 1465; 1420; 1375; 1165 cm-1.