hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

36
SALINAN GUBERNUR SUMATERA UTARA PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PADA SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI PEIVYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang i a. GUBERNUR SUMATERA UTARA, bahwa berdasarkan Pasal 9 ayat (1) Peraturan Gubernur sumatera utara Nomor 6L Tahun 2011 tentang uraian Ttrgas, Fungsi dan Tata Ke{a Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi sumatera utara menyatakan pada Badan dapat dibentuk kelompok jabatan fungsional berdasarkan kebutuhan dan hasil analisis beban kerja yang ditetapkan dengan Perafuran Gubernur; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang uraian T\rgas Pokok Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan pada Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara; Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi sumatera Utara (Lembaga Negara Republik Indonesia tahun 1956 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 11O3); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AO4 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4a381; Mengingat : 1. c. 2.

Transcript of hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

Page 1: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

SALINAN

GUBERNUR SUMATERA UTARA

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA

NOMOR 5 TAHUN 2015

TENTANG

URAIAN TUGAS POKOK KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH

PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN PADA SEKRETARIAT BADAN

KOORDINASI PEIVYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

PROVINSI SUMATERA UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang i a.

GUBERNUR SUMATERA UTARA,

bahwa berdasarkan Pasal 9 ayat (1) Peraturan Gubernur

sumatera utara Nomor 6L Tahun 2011 tentang uraian

Ttrgas, Fungsi dan Tata Ke{a Sekretariat Badan Koordinasi

Penyuluhan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi

sumatera utara menyatakan pada Badan dapat dibentuk

kelompok jabatan fungsional berdasarkan kebutuhan dan

hasil analisis beban kerja yang ditetapkan dengan

Perafuran Gubernur;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur

tentang uraian T\rgas Pokok Kelompok Jabatan Fungsional

Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan pada

Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara;

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang

Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan

Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi sumatera

Utara (Lembaga Negara Republik Indonesia tahun 1956

Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 11O3);

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2AO4 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4a381;

Mengingat : 1.

c.

2.

Page 2: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

3.

4.

5.

7.

8.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2006 nomor

92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor

a66ol;

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2Ol4 tentang AparaturSipil Negara {Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2OL4 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5a9al

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OI4 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OI4 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2OL4 tentang

Pertrbahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OL4

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OL4 Nomor 246, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5589);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2OO7 tentang

Organisasi Perangkat Daerah {Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 89, Tambahan l,embaran

Negara Republik Indonesia Nomor a74Ll;

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2AO9 tentang

Pembiayaan, Pembinaan dan Pengawasan Penyuluhan

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 87, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5018);

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Republik Indonesia Nomor PF'R/02 IMENPAN I A2/2OO8

tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan

Angka Kreditnya;

Peraturan Bersama Menteri Pertanian dan Kepala Badan

Kepegawaian Negara Nomor S4/PermentanlOT .2IO /lI I 2OO8, Nomor 23 A Tahun 2008 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan

Angka Kreditnya;

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Republik Indonesia Nomor: PER/ 19/M.PAN/ 10/2OO8

tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka

Kreditnya;

9.

10.

2

Page 3: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor

35/Permentan/OT.L4O/7 /2OO9 tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan

Angka Kreditnya;

Peraturan Bersama Menteri Kelautan dan Perikanan dan

Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor :

P8.01/MEN/2OO9, Nomor 14 Tahun 2OO9 tentang PetunjukPelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan

Angka Kreditnya;

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik

Indonesia Nomor PER.O5/MEN/201O tentang Tata Keda

Tim Penilai dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit JabatanFungsional Penyuluh Perikanan;

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik

Indonesia Nomor KEP.54/MEN/2011 tentang Petunjuk

Teknis Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan dan Angka

Kreditnya;

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 27 tanggal14 Agustus 20rc tentang Jabatan Fungsional PenyuluhKehutanan dan Angka Kreditnya untuk PenyuluhKehutanan;

Perafuran Daerah Nomor 6 Tahun 2OO8 tentang UrusanPemerintah yang menjadi Kewenangan Provinsi Sumatera

Utara (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun2OO8 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah ProvinsiSumatera Utara Nomor 6);

Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2OO9 tentang Organisasidan Tata Kerja Lembaga Lain Provinsi Sumatera Utara(Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2OO9

Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera

Utara Nomor 17);

MEMUTUSI(AN:

Menetapkan' l3sT,'"Hi,l3iffiiY.t ^ffiiH 3#*)Jyffi'l?,tr^fPERIKANAN DAN KEHUTANAN PADA SEKRETARIAT BADAN

KOORDINASI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN

KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA UTARA.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

3

Page 4: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Provinsi Sumatera Utara.

2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin

pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah otonom.

3. pemerintahan Daerah adalah penyelengaraan urusan

Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan

Perwakilan Ralryat Daerah menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam

sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya

disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan ralryat daerah

yang berkedudukan sebagai unsLlr penyelenggara

Pemerintahan Daerah.

5. Kepala Daerah adalah Gubernur Sumatera Utara yang

selanjutnya disebut Gubsu.

6. Wakil Gubernur adalah Wakil Gubernur Sumatera Utara

yang selanjutnya disebut Wagubsu.

7. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Provinsi

Sumatera Utara yang selanjutnya disingkat Setdaprovsu.

8. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi

Sumatera Utara yang selanjutnya disebut Sekdaprovsu.

g. Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan adalah Sekretariat Koordinasi

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi

sumatera utara yang selanjutnya disebut Bakoorluh P2K

Provsu.

10. Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalah

jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung

jawab dan wewenang untuk Penyuluhan Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan yang diduduki oleh Pegawai Negeri sipil

dengan hak dan kewajiban secafa penuh yang diberikan oleh

pejabat yang berwenang.

11. Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Terampil

adalah pejabat fungsional Penyuluh Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan yang keterampilannya dalam melaksanaan

pekerjaannya mempergunakan prosedur dan teknik kerja

tertentu.

Page 5: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

12. Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Ahli adalahpejabat fungsional Penyuluh Pertanian, Perikanan danKehutanan yang keahliannya dalam melaksanaanpekerjaannya didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan,

metodologi dan teknik analisis tertentu.

Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan ProvinsiSumatera Utara adalah Penyuluh Ahli dan PenyuluhTrampil tertentu (sesuai kebutuhan) yang mempunyaiwilayah kerja meliputi Kabupaten/Kota yang disesuaikandengan sektor/sub sektor dan keahlian agribisnis seluruhProvinsi Sumatera Utara.

Pen5ruluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan adalahproses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usahaagar mereka mau dan mampu menolong danmengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasipasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnyasebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensiusaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, sertameningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsilingkungan hidup.

Kegiatan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

meliputi Pendidikan, Persiapan Pen5ruluhan, Pelaksanaan

Penyuluhan, Evaluasi dan pelaporan, pengembangan

pen5ruluhan, pengembangan profesi, dan penunjang

kegiatan Penyuluhan.

Pelaku utama Pertanian adalah petani, pekebun danpeternak.

Pelaku utama Perikanan adalah, nelayan, pembudidaya

ikan, dan pengolah ikan.

Pelaku utama Kehutanan adalah masyarakat didalam dan

disekitar kawasan hutan beserta keluarga intinya.

Pelaku usaha adalah perorangan warga negara Indonesia

atau koorporasi yang dibentuk menumt hukum Indonesiayang mengelola usaha Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

20. Kelembagaan pen5ruluhan adalah lembaga pemerintah

dan/atau masyarakat yang mempunyai tugas dan fungsi

menyelenggarakan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan.

Rekomendasi teknologi adalah pemberian persetujuan

terhadap teknologi yang akan digunakan sebagai materipen1ruluhan.

Forum Komunikasi Pen5ruluhan Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan adalah wadah komunikasi antar pemangku

kepentingan dalam rangka meningkatkan koordinasi,

integrasi, dan sinkronisasi penyelenggaraan penyuluhan.

13.

T4,

15.

16.

L7.

18.

19.

21..

22.

5

Page 6: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

23. Program Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, perikanan

24.

dan Kehutanan adalah suatu rencana kegiatanpendayagunaan segala sumberdaya Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan di berbagai tingkat berdasarkanprinsip kerjasama yang serasi, selaras dan terpadu antaraPelaku Utama/Pelaku Usaha dengan pemerintah danantara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat, dalamrangka mewujudkan kondisi yang sebaik-baiknya bagikeberhasilan program pembangunan Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan.

Program Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutananadalah renc€ura tertulis yang disusun secara sistematis

untuk memberikan arah dan pedoman pelaksanaan

penlruluhan serta sebagai alat pengendali pencapaian

tujuan penyuluhan.

Rencana Kerja Penyuluh Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan adalah jadwal kegiatan yang disusun oleh para

Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Terampil dan

Ahli berdasarkan Programa Pen5ruluhan yang telah

ditetapkan.

Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan

dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harusdicapai oleh Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan.

Tim Penilai Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan adalah tim penilai yang dibentuk

dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas

menilai prestasi kerja Penyuluh Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan.

Karya tulis ilmiah adalah tulisan hasil pokok pikiran,pengembangan dan/atau hasil kajian/penelitian yang

disusun oleh kelompok danf atau perorangan yang

membahas suatu pokok bahasan dengan menuangkangagasan tertentu melalui identifikasi dan deskripsi, analisis

permasalahan dan saran-saran pemecahannya.

Tanda jasa/penghargaan adalah tanda kehormatan yang

diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia, negara asing

atau organisasi ilmiah nasional/internasional yang

mempunyai reputasi baik di kalangan masyarakat ilmiah.

Organisasi Profesi Pertanian adalah organisasi yang dalampelaksanaan tugasnya didasarkan disiplin ilmupengetahuan di bidang Pertanian dan etika profesi di bidang

Penyuluhan Pertanian.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

6

Page 7: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

31. Organisasi Profesi Perikanan adalah organisasi yang dalam

pelaksanaan tugasnya didasarkan disiplin ilmu

pengetahuan di bidang perikanan dan etika profesi di

bidang Penyuluhan Perikanan.

32. Organisasi Profesi Kehutanan adalah organisasi yang dalam

pelaksanaan tugasnya didasarkan disiplin ilmupengetahuan di bidang Kehutanan dan etika profesi di

bidang Penyuluhan Kehutanan.

33. Standar Kompetensi adalah standar kemampuan yang

disyaratkan untuk dapat melakukan pekerjaan tertentu

dalam bidang pertanian, perikanan dan kehutanan yang

menyangkut aspek pengetahlran, keterampilan danlatau

keahlian, serta sikap kerja tertentu yang relevan dengan

tugas dan syarat jabatan.

34. Sertifikat kompetensi adalah jaminan tertulis atas

penguasaan kompetensi pada bidang keahlian pertanian,

perikanan dan kehutanan tertentu yang diberikan oleh

satuan pendidikan dan pelatihan yang telah terakreditasi

oleh lembaga yang berwenang.

BAB II

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN,

PERIKANAN DAN KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Pasal2

Kelompok jabatan fungsional penyuluh pertanian, perikanan

dan kehutanan pada Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan

Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

adalah penyuluh Pegawai Negeri sipil (PNS) yang memiliki

keahlian dan keterampilan dengan disiplin ilmu pertanian,

perikanan dan kehutanan.

Pasal 3

Kelompok jabatan fungsional penyuluh terdiri dari:

1. Penyuluh Pertanian

a. Penyuluh Pertanian Tanaman pangan.

b. Penyuluh Pertanian Hortikultura.

c. Penyuluh Pertanian Perkebunan.

d. Penyuluh Pertanian Peternakan.

2. Penyuluh Perikanan

a. Penyuluh Perikanan TangkaP.

b. Penyuluh Perikanan BudidaYa.

c. Penyuluh Perikanan Pengolahan dan Pemasaran.

3. Penyuluh Kehutanan

7

Page 8: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

Pasal 4

Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara dikoordinir olehKoordinator Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian,Perikanan dan Kehutanan yang dipilih sekali 2 (dua) tahun olehpenyuluh secara musyawarah, mufakat dan atau secara

demokratis yang penetapan dan tugas-tugasnya ditetapkanmelalui Keputusan Kepala Sekretariat Badan KoordinasiPenyu.luhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan ProvinsiSumatera Utara.

Pasal 5

Koordinator Jabatan Fungsional Penyuluh harus memenuhikriteria :

a. pangkat, golongan dan jabatan senioritas.

b. cakap, mampu dan bersedia.

BAB III

JENJANG JABATAN DAN PANGKAT PENYULUH PERTANIAN,

PERIKANAN DAN KEHUTANAN

Pasal 6

(U Jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan terdiri dari :

a. Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Terampil; dan

b. Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Ahli.

(21 Jenjang Jabatan Fungsional Pen5ruluh Pertanian Terampil

dan Pangkat dari yang terendah sampai tertinggi, yaitu:

a. Penyuluh Pertanian Pelaksana Pemula dengan pangkat

Pengatur Muda, golongan ruang II/a;b. Penyuluh Pertanian Pelaksana

1. Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang lllb;2. Pengatur, golongan ruang II/c; dan

3. Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/dc. Penyuluh Pertanian Pelaksana Lanjutan

1. Penata Muda, golongan ruang III/a; dan

2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang lll/bd. Penyuluh Pertanian Penyelia

1. Penata, golongan ruang III/c; dan

2. Penata Tingkat I, golongan ruang IIIId

(3) Jenjang Jabatan Fungsional Penyu.luh Pertanian Ahli dan

Pangkat dari yang terendah sampai tertinggi, yaitu :

a. Penyuluh Pertanian Pertama

1. Penata Muda, golongan ruang III/a; dan

2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.

8

Page 9: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

b. Penyuluh Pertanian Muda

1. Penata, golongan ruang III/c;2. Penata Tingkat I, golongan ruang lIl/d.

c. Penyrluh Pertanian Madya

1. Pembina, golongan ruang ly / a;

2. Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b; dan3. Pembina Utama Muda, golongan ruang TV/c.

d. Penyuluh Pertanian Utama1. Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d; dan2. Pembina Utama, golongan ruang lV le.

(4) Jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Terampildan Pangkat dari yang terendah sampai tertinggi, yaitu:

a. Penyuluh Perikanan Pelaksana Pemula dengan pangkatPengatur Muda, golongan ruang ll I a.

b. Penyuluh Perikanan Pelaksana

1. Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang lllb;2. Pengatur, golongan ruang II/c; dan3. Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d

c. Penyuluh Perikanan Pelaksana Lanjutan1. Penata Muda, golongan ruang III/a; dan2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b

d. Penyuluh Perikanan Penyelia

1. Penata, golongan ruang III/c; dan2. Penata Tingkat I, golongan ruang lll/d

(5) Jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan Ahli danPangkat dari yang terendah sampai tertinggi, yaitu :

a. Penyuluh Perikanan Pertama

1. Penata Muda, golongan mang III / a; dan2. Penata Muda Tingkat I, golongan rr.ang lIllb.

b. Penyuluh Perikanan Muda

1. Penata, golongan ruang llllc;2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.

c. Penyuluh Perikanan Madya1. Pembina, golongan ruang lV I a;

2. Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b; dan3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IY lc.

d. Penyuluh Perikanan Utama

1. Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d; dan2. Pembina Utama, golongan ruang lV /e.

(6) Jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan Terampil

dan Pangkat dari yang terendah sampai tertinggi, yaitu:

a. Penyuluh Kehutanan Pelaksana Pemula dengan pangkat

Pengatur Muda, golongan ruang Il/a;

9

Page 10: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

b. Penyuluh Kehutanan Pelaksana

1. Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang IIlb;2. Pengatur, golongan ruang lllc; dan3. Pengatur Tingkat I, golongan ruang IIld

c. Penyuluh Kehutanan Pelaksana Lanjutan1. Penata Muda, golongan ruang lll/a; dan2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang llllb

d. Penyuluh Kehutanan Penyelia

1. Penata, golongan ruang IIllc; darr

2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d

(71 Jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan Ahli danPangkat dari yang terendah sampai tertinggi, yaitu :

a. Penyuluh Kehutanan Pertama

1. Penata Muda, golongan ruang lllla; dart

2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b

b. Penyuluh Kehutanan Muda

1. Penata, golongan ruang IIllc;2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d

c. Penyuluh Kehutanan Madya

1. Pembina, golongan ruang lY I a;

2. Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b; dan

3. Pembina Utama Muda, golongan ruang lY lc.

d. Penyuluh Kehutanan Utama

1. Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d; dan

2. Pembina Utama, golongan ruang IV le.

BAB IV

TUGAS POKOK PE}TYULUH PERTANIAN, PERIKANAN DAN

KEHUTANAN

Pasal 7

Tugas Pokok Penyuluh Pertanian adalah melakukan kegiatanpenyuluhan pertanian sebagai berikut:

a. Mengikuti pendidikan dan pelatihan meliputi:1. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar

2. Pendidikan dan pelatihan fungsional dan memperoleh

Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)

atau Sertifikat3. Pendidikan dan pelatihan pr4jabatan

b. Persiapan Penyuluhan Pertanian meliputi:1. Identifikasi potensi wilayah

2. Memandu Penyu.sunan Rencana Usaha Petani {RUK,RKK,RKD,RPKD/PPP)

3. Pen5rusunan programa penJruluhan pertanian (tim)

4. Pen5rusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Penyuluh

Pertanian

10

Page 11: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

c. Melaksanakan Penyuluhan Pertanian meliputi:

1. Penyusunan materi penyuluhan

2. Perencanaan dan penerapan metode penyuluhanpertanian

3. Menumbuhkan/mengembangkan kelembagaan petani

d. Melakukan Evaluasi dan Pelaporan, meliputi:

1. Evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian

2. Evaluasi dampak pelaksanaan pen5ruluhan pertanian

e. Melakukan Kegiatan Pengembangan Penyuluhan Pertanian,

meliputi:1. Pen5rusunan pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk

teknis penyuluhan pertanian

2. Kajian kebijakan pengembangan penyuluhan pertanian

3. Pengembangan metode/sistem kerja penyuluhan

pertanian

f. Pengembangan Profesi Penyuluhan, meliputi :

1. Pembuatan karya tuiisl karya ilmiah dibidangpertanian.

2. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan laindi bidang pertanian

3. Pemberian konsultasi di bidang pertanian yang bersifat

konsep kepada institusi dan atau perorangan

g. Melakukan Ttrgas yang menunjang penyuluhan pertanian,

meliputi:1. Peran serta dalam seminarf lokakarya/konfrensi

dibidang pertanian

2. Keanggotaan dalam tim penilai jabatan fungsional

penyuluh pertanian

3. Keanggotaan dalam dewan redaksi dalam media massa

dibidang pertanian

4. Perolehan penghargaanl tanda jasa

5. Pengajaranlpelatihan pada pendidikan dan pelatihan

6. Keanggotaan dalam organisasi profesi dibidang

pertanian

7. Perolehan geiar kesarjanaan lainnya

h. Tugas lain yang berhubungan dengan penyuluhan

pertanian yang ditugaskan oleh Kepala Badan Koordinasi

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi

Sumatera Utara.

Pasal 8

Ttrgas Pokok Penyuluh Perikanan adalah melakukan kegiatan

penyuluhan perikanan sebagai berikut:

a. MengikutiPendidikan,meliputi:1. Pendidikan sekolah dengan memperoteh ijazahl gelar

11

Page 12: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

2. Pendidikan dan pelatihan dibidang penyuluhanperikanan dan memperoleh Surat Tanda TamatPendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat

3. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan memperoleh

STTPP

b. Persiapan Penyuluhan Perikanan, meliputi:1. Identifikasi potensi wilayah

2. Pen5rusunan programa pen5ruluhan perikanan3. Penlrusunan Rencana Kerja Tahunan {RKT} Penyuluh

Perikanan

c. Melaksanakan Penyuluhan Perikanan meliputi:1. Penyusunan materi penyuluhan

2. Perencanaan penetapan metode penyuluhan perikanan

3. Menumbuhkan/mengembangkan kelembagaan pelaku

utama perikanan

d. Melakukan Evaluasi dan Pelaporan, meliputi:1. Evaluasi pelaksanaan pen5ruluhan perikanan

2. Evaluasi dampak pelaksanaan penyuluhan perikanan

e. Pengembangan Penyuluhan Perikanan, meliputi:1. PenJrusunan pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk

teknis penyuluhan perikanan

2. Perumusan kaji arah kebijakan pengembangan

penyuluh perikanan

3. Pengembangan metode/sistem kerja penyuluhanperikanan

f. Pengembangcln Profesi Peyuluhan Perikanan, meliputi

1. Pen5rusunan karya tulis I karya ilmiah dibidangperikanan

2. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lain di

bidang perikanan

3. Bimbingan bagi penyuluh perikanan dibawah jenjang

jabatannya dan tutorial profesi.

g. Penunjang Penyuluhan Perikanan, meliputi:1. Pengajar/pelatih dalam bidang perikanan

2. Peran serta dalam seminar/lokakarya dibidang

perikanan

3. Keanggotaan dalam tim penilai jabatan fungsional

penyuluh perikanan

4. Penghargaan f tanda jasa

5. Keanggotaan dalam organisasi profesi

Provinsi/ nasional/ internasional6. Memperoleh ijazahlgelar diluar bidang tugasnya

h. Tugas lain yang berhubungan dengan penyuluhan

perikanan yang ditugaskan oleh Kepala Badan Koordinasi

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi

Sumatera Utara.

I2

Page 13: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

Pasal 9

Tugas Pokok Penyuluh Kehutanan adalah melakukan kegiatan

Penyuluhan Kehutanan meliputi :

a. MengikutiPendidikan,meliputi:1. Pendidikan sekolah dan memperoleh ljazahlGelat

2. Pendidikan dan pelatihan fungsional bidang penyuluhan

kehutanan dan memperoleh Surat Tanda Tamat

Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat

3. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan dan memperoleh

STTPP

b. Persiapan Penyuluh Kehutanan, meliputi:

1. Pen5rusunan Programa pen1ruluhan kehutanan

2. Pen5rusunan rencana kerja penyuluhan kehutanan

3. Penlrusunan kebutuhan materi/metode/informasi

Penyuluhan Kehutanan

c. Pelaksanaan Pen5ruluhan Kehutanan, meliputi:

1. Pen5rusunan materi penyuluhan kehutanan

2. Penerapan metoda penyuluhan kehutanan

3. Pengorganisasian sasaran penyuluhan kehutanan

4. Pembangunan jejaringan kerja/kemitraan objek

penyuluhan

d. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan

Penyuluhan Kehut arralt, meliputi:

1. Memantau pelaksanaan penyuiuhan kehutanan

2. Mengevaluasi pelaksanaan pen5ruluhan kehutanan

3. Pen5rusunan laporan

e. Pengembangan Penyuluhan Kehutanan, meliputi:

1. Pengembangan kebijakan penyuluhan kehutanan

2. Pengembangan aspek teknik, metodologi, materi, sarana

dan alat bantu penyuluhan kehutanan

f. Pengembangan Profesi, meliputi:

1. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang

penyuluhan kehutanan

2. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan lain

dibidang penyuluhan kehutanan

3. Penlrusunan ketentuan pelaksanaanfketentuan teknis

di bidang penyuluhan kehutanan

g. Penunjang penyuluh Kehutanan, meliputi:

1. Mengajar /rnelatih. di bidang pen5ruluhan kehutanan

2. Peran serta dalam symposium, seminar/lokakarya di

bidang penyuluhan kehutanan

3. Keanggotaan dalam organisasi profesi di bidang

penyuluhan kehutanan

4. Keanggotaan dalam tim penilai angka kredit penyuluh

kehutanan

5. Perolehan ljazah lainnYa

6. Perolehan penghargaanf tanda jasa

13

Page 14: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

h. Tugas lain yang berhubungan dengan penyuluhan

kehutanan yang ditugaskan oleh Kepala Badan Koordinasi

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi

Sumatera Utara.

BAB V

RINCIAN TUGAS PENYULUH PERTANIAN, PERIKANAN DAN

KEHUTANAN SESUAI JENJANG JABATAN

Pasal 1O

Rincian T\rgas Penyuluh Pertanian ahli sesuai jenjang jabatan

a. Penyuluh Pertanian Pertama:

1. Mengumpulkan data potensi wilayah di tingkatkabupaten;

2. Mengumpulkan data potensi wilayah di tingkat provinsi;

3. Menyusun programa penyuluhan pertanian sebagai

anggota;

4. Menyusun rencana keda tahunan penyuluh pertanian;

5. Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk

brosur/buklet;

6. Menlrusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk

sound slide;

7. Menlrusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk

materi Pameran;

8. Melakukan kunjungan tatapmukal at:.4angsarra pada

petani perorangan;

9. Melakukan kunjungan tatapmukal anjangsana pada

kelompok tani;

1O. Melakukan kunjungan tatapmukal anjangsana pada

petani secara massal;

11. Melaksanakan temu wicara/temu teknologi/temu

usaha;

12. Menjadi pramuwicara dalam perencanaan dan

pelaksanaan pameran;

L3. Mengajar kursus tani;

14. Mengembangkan kelompok tani dari Madya ke Utama;

15. Men5rusun rencana kegiatan evaluasi pelaksanaan di

tingkat Kabupaten;

16. Menganalisis dan merumuskan hasil evaluasi

pelaksanaan penyuluhan pertanian di tingkat

Kabupaten;

17. Menlrusun rencana kegiatan evaluasi dampak

pelaksanaan penyuluhan pertanian di tingkat

Kecamatan;

t4

Page 15: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

18. Mengumpulkan dan mengolah data evaluasi dampak

pelaksanaan penyuluhan pertanian di tingkat

Kabupaten;

19. Menganalisis dan merumuskan data evaluasi dampak

pelaksanaan penyuluhan pertanian di tingkatkecamatan.

b. Penyuluh Pertanian Muda:

1. Men5rusun instrrrmen identifikasi potensi wilayah

tingkat provinsi dan nasional;

2. Mengumpulkan data identifikasi potensi wilayah di

tingkat nasional;

3. Mengolah, menganalisis dan merumuskan hasil

identifikasi potensi wilayah;

4. Men5rusun programa penyuluhan pertanian sebagai

anggota;

5. Menyusun rencana kerja tahunan penyuluh pertanian;

6. Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk

naskah radio ITV/ seni budaya/ pertunjukkan;

7. MenSrusun sinopsis dan skenario materi pen5ruluhan

pertanian dalam bentuk Film/Video/ VCD/DVD;

8. Menyusun materi kursus tani;

9. Melakukan kunjungan tatapmuka/anjangsana pada

petani perorangan;

1O. Melakukan kunjungan tatapmukal anjangsana pada

kelompok tani;

1 1. Melakukan kunjungan tatapmukal anjangsana pada

petani secara massal;

12. Merencanakan uji coba/ pengkajian/ pengujian paket

teknologi/ metode penyuluhan pertanian;

13. Merencanakan temu wicara/temu teknologi/temu

usaha;

14. Melaksanakan penyuluhan melalui media elektronik

(radio, TV, website);

1 5. Merencanakan pameran;

16. Membuat display pameran;

17. Menjadi pramuwicara dalam perencanaan dan

pelaksanaan pameran;

18. Mengajar kursus tani;

1 9. Mengembangkan korporasi/ koperasi petani;

20. Menlrusun rencana kegiatan evaluasi pelaksanaan

penyuluhan pertanian di tingkat provinsi;

21. Mengumpulkan dan mengolah data evaluasi

pelaksanaan penyuluhan pertanian di tingkat nasional;

22.Menga"nalisis dan merumuskan hasil evaluasi

pelaksanaan penyuluhan pertanian di tingkat provinsi;

23. Menyusun rencana kegiatan evaluasi dampak

pelaksanaan penyuluhan pertanian di tingkat

kabupaten;

15

Page 16: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

24. Mengumpulkan dan mengolah data evaluasi dampakpelaksanaan pen5ruluhan pertanian di tingkat provinsi;

25. Mengumpulkan dan mengolah data evaluasi dampakpelaksanaan pen5ruluhan pertanian di tingkat nasional;

26.Menganalisis dan merumuskan data evaluasi dampakpelaksanaan penyuluhan pertanian di tingkatkabupaten;

27. Menlrusun pedoman ljuklak/juknis pen5ruluhanpertanian di tingkat kabupaten.

c. Penytrluh Pertanian Madya:

1. Menyusun programa penyuluhan pertanian di tingkatkabupaten, provinsi dan nasional sebagai ketua;

2. Men5rusun Programa pen5ruluhan pertanian sebagai

anggota;

3. MenSrusun rencana kerja tahunan penyuluh pertanian;

4. Menlrusun pedoman/juklak penilaian prestasi petani/kelompok tani di tingkat provinsi;

5. Melakukan kunjungan tatapmuka/anjangsana padapetani perorangan;

6. Melakukan kunjungan tatapmuka/ anjangsana pada

kelompok tani;7. Melakukan kunjungan tatapmukal anjartgsana pada

petani secara massal;

8. Mengolah, menganalisis dan merumuskan hasil kajianpaket teknologi/metode penyuluhan pertanian;

9. Men5rusun rancang bangun usaha pertanian dan

melakukan rekayasa kelembagaan pelaku usaha;

10. Merencanakan penyuluhan pertanian melalui media

elektronik (radio, TV, website);

1 1. Menjadi pramuwicara dalam perencanaan dan

pelaksanaan pameran;

12. Mengajar kursus tani;

13. Melakukan penilaian prestasi petanilkelompok tani di

tingkat Provinsi;

14. Menumbuhkan asosiasi petani;

15. Menumbuhkan kemitraan usaha kelompok tani dengan

pelaku usaha;

16. Menyusun rencana kegiatan evaluasi pelaksanaan

penyuluhan pertanian di tingkat nasional;

17. Menganalisis dan merumuskan hasil evaluasi

pelaksanaan penJruluhan pertanian di tingkat nasional;

18. Menyusun rencana kegiatan evaluasi dampak

pelaksanaan pen5ruluhan pertanian di tingkat Provinsi;

19. Menganalisis dan merumuskan data evaluasi dampak

pelaksanaan penJruluhan pertanian di tingkat Provinsi;

20. Menyusun pedoman /juklak/juknis penyuluhan

pertanian di tingkat provinsi;

21. Menyusun rencana/desain metode penyuluhan

pertanian;

16

Page 17: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

22 . Menytapkan dan mengolah bahan / d ata / informasikajian metode penyuluhan pertanian;

23. Menyusun konsep pengembangan metode penyuluhanpertanian;

24. Menjadi penyaji dalam diskusi konsep pengembangan

metode penyuluhan;

25. Menjadi pembahasan dalam diskusi konseppengembangan metode penyuluhan;

26. Melaksanakan ujicoba konsep pengembangan metodepenyuluhan pertanian;

27.Menjadi pembahas dalam diskusi konsep metode barupenyuluhan pertanian;

28. Menjadi narasumber dalam diskusi konsep metode barupenyuluhan pertanian.

d. Penyuluh Pertanian Utama:

1. Men5rusun programa pen5ruluhan pertanian sebagai

angggota;

2. Menlrusun rencana kerja tahunan penyuluh pertanian;

3. Melaksanakan supervisi produksi pada penyusun€Ln

materi penyuluhan pertanian dalam bentuk Film/Video/VCD/DVD;

4. Menlrusun materi penyuluhan pertanian dalam bentukbahan website;

5. MenSrusun pedoman/iuklak penilaian prestasi petanilkelompok tani di tingkat nasional;

6. Melakukan kunjungan tatapmuka/anjangsana pada

petani perorangan;

7. Melakukan kunjungan tatapmuka/anjangsana pada

kelompok tani;8. Melakukan kunjungan tatapmuka/anjangsana pada

petani secara massal;

9. Menjadi pramuwicara dalam merencanakan danmelaksanakan pameran;

10. Mengajar kursus tani;ll.Melakukan penilaian prestasi petani/kelompok tani di

tingkat nasional;

12. Menlrusun rencana kegiatan evaluasi dampakpelaksanaan pen5ruluhan pertanian di tingkat nasional;

13. Menganalisis dan merumuskan data evaluasi dampakpelaksanaan pen5ruluhan pertanian di tingkat nasional;

14. Men5rusun pedoman fjuklak/juknis penyuluhanpertanian di tingkat nasional;

15. Menyusun rencana/desain kajian arah kebijaksanaan

pengembangan penyuluhan pertanian yang bersifatpenyempurnaan;

16.Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasikajian arah kebijaksanaan pengembangan penyuluhan

pertanian yang bersifat penyempurnaan;

L7

Page 18: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

17. Menganalisis data/informasi dan merumuskan hasilkajian arah kebijaksanaan pengembangan penyuluh-anpertanian yang bersifat penyempurnaan;

18. Menganalisis data/informasi dan merumuskan hasilkajian metode penyuluhan pertanian;

19. Menlrusun rencana/desain pengembangan metode

penyuluhan pertanian;

2O. Menjadi narasumber dalam diskusi konseppengembangan metode penyuluhan pertanian;

2l.Merumuskan pengembangan metode penyuluhanpertanian;

22.Menyusun konsep metode baru penyuluhan pertanian;

23. Menjadi penyaji dalam diskusi konsep metode barupenyuluhan pertanian;

24.Menjadi narasumber dalam diskusi konsep metode barupenyuluhan pertanian.

25. Merumuskan konsep metode baru penyuluhanpertanian.

Pasal 1 1

Rincian T\.rgas Penyuluh Perikanan ahli sesuai jenjang jabatan

a. Penyuluh Perikanan Pertama, yaitu :

1. Mengumpulkan data/informasi sekunder tingkatkesulitan tinggr tentang potensi wilayah, ekosistem

perairan, atau permasalahan individu, kelompok,

maupun masyarakat perikanan;

2. Mengolah data/informasi tingkat kesulitan rendah

tentang potensi wilayah, ekosistem perairan, atau

permasalahan individu, kelompok, maupun

masyarakat perikanan;

3. Membuat data monografi wilayah binaan;

4. Merekapitulasi rencana kegiatan usaha kelompok

pelaku utama;

5. Menyusun rencana kerja penyuluhan berbasis

kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha;

6. Men5rusun materi penyuluhan dalam bentuk media

cetak berupa brosur;

7. Menlrusun materi pen5ruluhan dalam bentuk media

cetak berupa poster;

8. Menlrusun materi penyuluhan dalam bentuk media

cetak berupa booklet;

9. Men;rusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa bahan tayang;

10. Menlrusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa sound slide;

1 1. Men5rusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa film/video;

18

Page 19: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

12. Menyusun materi penyuluhan daiam bentuk mediatertayang berupa naskah TV;

13. Men5rusun materi penyuluhan dalam bentuk mediaterdengar berupa naskah radio;

L4. Melakukan kunjungan pembinaan kepada pelakuutama dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluhkapada sasaran perseoran gan / anjarrgsana;

15. Melakukan kunjungan pembinaan kepada pelakuutama dan pelaku usaha dilakukan oleh penyuluhkapada sasaran kelompok;

16. Melaksanakan/melakukan demonstrasi cara/hasilteknologi perikanan tingkat sedang yangdirekomendasi;

17. Menjadi intermedier pada kegiatan temu lapang bagipelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Kecamatan;

18. Menjadi intermedier pada kegiatan temu wicara bagipelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Kecamatan;

19. Menjadi intermedier pada kegiatan temu teknis bagipelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Kecamatan;

20. Menjadi intermedier pada kegiatan temu karya bagipelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Kecamatan;

2L. Menjadi intermedier pada kegiatan temu usaha bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Kecamatan;

22. Menjadi intermedier pada kegiatan mimbar sarasehan

bagi kontak pelaku utama dan pelaku usaha di TingkatKecamatan;

23. Men5rusun maten/modul kursus bagi pelaku utama;

24. Melaksanakan kegiatan gelar teknologi perikanan;

25. Melaksanakan penyuluhan massal pada pertemuan

masyarakat nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah

ikan dan menjaga/memeiihara sarana prasarana

perikanan dan umum {kelestarian dan kebersihan

lingkungan);

26. Melakukanlmelaksanakan penyuluhan melalui radio;

27. Menumbuhkembangkan asosiasi kelembagaan pelaku

utama dan/atau pelaku usaha;

28. Meningkatkan kemampuan kelembagaan pelaku

utama danf atau pelaku usaha;

29. Menilai peningkatan kelas kemampuan kelompokpelaku utama perikanan;

30. Menumbuhkan dan menggalang kemitraan usahakelompok dengan swasta;

31. Mengembangkan wirausaha penyuluh perikanan

melalui pendampingan wirausaha;

32. Mengevaluasi hasil pelaksanaan penyuluhan

perikanan di Tingkat Kecamatan;

19

Page 20: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

b.

33. Menjadi penyaji dalam mendiskusikan hasil evaluasipelaksanaan pen5ruluhan perikanan di TingkatKecamatan;

34. Menjadi pembahas dalam mendiskusikan hasilevaluasi pelaksanaan penyuluhan perikanan di TingkatKecamatan;

35. Menjadi peserta dalam mendiskusikan hasil evaluasipelaksanaan penyuluhan perikanan di TingkatKecamatan;

36. Mengumpulkan dan mengolah data bahan evaluasidampak penlruluhan perikanan di TingkatKabupatenlKota;

37. Menganalisis data dan merumuskan konsep hasilevaluasi dampak penyuluhan perikanan di TingkatKecamatan;

38. Menjadi peserta dalam mendiskusikan konsep hasilevaluasi dampak penyuluhan perikanan di TingkatKabupatenlKota;

39. Menjadi penyaji dalam mendiskusikan konsep hasilevaluasi dampak penyuluhan perikanan di TingkatKecamatan.

40. Menjadi pembahas dalam mendiskusikan konsep hasilevaluasi dampak penyuluhan perikanan di TingkatKecamatan.

4L. Menjadi peserta dalam mendiskusikan konsep hasilevaluasi dampak penyuluhan perikanan di TingkatKecamatan.

Penyuluh Perikanan Muda, yaitu :

1. Mengolah data/informasi tingkat kesulitan sedang

tentang potensi wilayah, ekosistem perairan, ataupermasalahan individu, kelompok, maupunmasyarakat perikanan;

2. Menganalisis datalinforcnasi tentang potensi wilayah,ekosistem perairan dan permasalahan perikananindividu, kelompok, maupun masyarakat;

3. Membuat peta kegiatan usaha perikanan tingkatkesulitan sedang di wilayah kerja penyuluhan;

4. Merekapitulasi rencana kegiatan usaha kelompokpelaku utama;

5. Menjadi anggota dalam kegiatan men)rusun konsep

programa penyuluhan perikanan di Tingkat Provinsi;6. Menjadi anggota dalam kegiatan men3rusun konsep

programa penlruluhan perikanan di TingkatKabupaten lKota;

7. Menjadi ketua dalam kegiatan menJrusun konsep

programa penyuluhan perikanan di Tingkat

Kecamatan;

20

Page 21: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

8. Menjadi peserta dalam kegiatan membahas programapenyuluhan perikanan di Tingkat provinsi;

9. Menjadi penyaji dalam kegiatan membahas programapenyuluhan perikanan di Tingkat Kabupaten/Kota;

10. Menjadi pembahas dalam kegiatan membahasprograma pen5ruluhan perikanan di TingkatKabupaten/Kota;

1 1. Menjadi narasumber dalam kegiatan membahasprograma penyuluhan perikanan di TingkatKabupaten/Kota;

12. Menyusun rencana kerja penyuluh berbasiskebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha;

13. Men5rusun materi penyuluhan dalam bentuk mediacetak berupa leaIlet;

14. Men5rusun materi penyuluhan datam bentuk mediacetak berupa folder;

15. Menlrusun materi penyuluhan dalam bentuk mediacetak benrpa baliho;

16. MenSrusun materi pen5ruluhan dalam bentuk mediatertayang berupa bahan tayang;

L7. MenSrusun materi pen5ruluhan dalam bentuk mediatertayang berupa klips/ serial photo;

18. Men5rusun materi penyuluhan dalam bentuk mediatertayang berupa film/video;

19. Men5rusun materi pen5ruluhan dalam bentuk mediatertayang berupa naskah TV;

24. Men5rusun materi pen5ruluhan dalam bentuk mediatertayang berupa j ingle / iklan layanan masyarakat;

2L. MenSrusun materi penyuluhan dalam bentuk mediatertayang berupa blogger;

22. Men5rusun materi penyuluhan dalam bentuk mediaterdengar berupa naskah radio;

23. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk mediaterdengar berupa jingle/iklan layanan masyarakat;

24. Menjadi anggota tim dalam mendesain uji coba lapangpaket teknologi perikanan spesifik lokasi;

25. Mengkaji/menguji teknologi perikanan tingkatsederhana yang direkomendasi;

26. Melaksanakan/melakukan demonstrasi cara/hasilteknologi perikanan tingkat tinggi yang direkomendasi;

27. Melaksanakan uji coba lapang paket teknologiperikanan spesifik lokasi tingkat sedang (perorangan);

28. Menjadi anggota tim dalam melaksanakan uji cobalapang paket teknologi perikanan spesifik lokasitingkat tinggi;

29. Menjadi peserta dalam mendiskusikan hasilpengkaj ian/ pengujian teknologi ;

30. Mengevaluasi penerapan teknologi perikanan tingkatsederhana yang direkomendasi;

21

Page 22: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

31. Melaksanakan kegiatan temu wicara bagi pelakuutama dan pelaku usaha di Tingkat Kabupaten/Kota;

32. Melaksanakan kegiatan temu teknis bagi pelaku utamadan pelaku usaha di Tingkat Kabupaten/Kota;

33. Melaksanakan kegiatan temu karya bagi pelaku utamadan pelaku usaha di Tingkat Kabupaten/Kota;

34 - Melaksanakan kegiatan temu usaha bagi pelaku utamadan pelaku usaha di Tingkat Kabupaten/Kota;

35. Melaksanakan kegiatan mimbar sarasehan bagi kontakpelaku utama dan pelaku usaha TingkatKabupatenlKota;

36. Melaksanakan kegiatan temu pakar dalampengembangan metode/materi penyuluhan bagi pelakuutama dan pelaku usaha di Tingkat KabupatenlKota;

37. Menjadi intermedier pada kegiatan temu wicara bagipelaku utama dan pelaku usaha di TingkatKabupatenlKota;

38. Menjadi intermedier pada kegiatan temu teknis bagipelaku utama dan pelaku usaha TingkatKabupatenlKota;

39. Menjadi intermedier pada kegiatan temu karya bagipelaku utama dan pelaku usaha di TingkatKabupatenlKota;

4A. Menjadi intermedier pada kegiatan temu usaha bagipelaku utama dan pelaku usaha di TingkatKabupaten/Kota;

41. Menjadi intermedier pada kegiatan mimbar sarasehan

bagi kontak pelaku utama dan pelaku usaha di TingkatKabupaten/Kota;

42. Menjadi intermedier pada kegiatan temu pakar dalampengembangan metode/materi penyuluhan bagi pelakuutama dan pelaku usaha di Tingkat Kabupaten/Kota;

43. Mendisain dan membuat display parneran

pembangunan perikanan;

44. Melakukan/melaksanakan penyuluhan melalui radio;

45. Melakukan/melaksanakan penyuluhan melaluitelevisi;

46. Melakukan bimbingan dalam pemecahan masalahpelaku utama yang berkonsultasi di bidang perikanan;

47. Menumbuhkan koperasi/kelembagaan kelompokusaha pelaku utama;

48. Menumbuhkan dan menggalang kemitraan usahakelompok dengan swasta;

49. Membangun jejaring kerja antar kelompok/asosiasi diTingkat Kabupaten/ Kota;

22

Page 23: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

50. Melakukan penilaian perlombaan usaha perikananantar kelembagaan kelompok/asosiasi di TingkatKabupaten/ Kata1'

51. Mengelola media komunikasi dan informasipenyuluhan perikanan;

52. Mengembangkan wirausaha penyuluh perikanan

melalui penJrusunan proposal kewirausahaan;

53. Mengembangkan wirausaha penyuluh perikanan

melalui pengevaluasian hasil dan manfaat wirausaha;

54. Mengevaluasi hasil pelaksanaan pen5ruluhanperikanan di Tingkat Kabupaten/Kota;

55- Menjadi peserta dalam mendiskusikan hasil evaluasipelaksanaan pen5ruluhan perikanan di TingkatProvinsi;

56. Menjadi penyaji dalam mendiskusikan hasil evaluasipelaksanaan penyuluhan perikanan di TingkatKabupaten/Kota;

57. Menjadi pembahas dalam mendiskusikan hasilevaluasi pelaksanaan penJruluhan perikanan di TingkatKabupaten/Kota;

58- Menjadi peserta dalam mendiskusikan hasil evaluasipelaksanaan penyuluhan perikanan di TingkatKabupaten/Kota;

59. Menjadi narasumber dalam mendiskusikan hasilevaluasi pelaksanaan pen1ruluhan perikanan di TingkatKecamatan;

60. Mengumpulkan dan mengolah data bahan evaluasidampak penyuluhan perikanan di Tingkat Provinsi;

6I. Menganalisis data dan merumuskan konsep hasilevaluasi dampak penyuluhan perikanan di TingkatKabupatenlKota;

62. Menjadi peserta dalam mendiskusikan konsep hasilevaluasi dampak pen5ruluhan perikanan di TingkatProvinsi;

63. Menjadi penyaji dalam mendiskusikan konsep hasilevaluasi dampak penyuluhan perikanan di TingkatKabupaten/Kota;

64. Menjadi pembahas dalam mendiskusikan konsep hasilevaluasi dampak pen5ruluhan perikanan di TingkatKabupaten/Kota;

65. Menjadi narasumber dalam mendiskusikan konsephasil evaluasi dampak pen5ruluhan perikanan diTingkat Kecamatan;

66. Mengumpulkan dan mengolah data hasil evaluasipen5ruluhan spesifik lokasi, yang terka-it dengan

kebijakan pembangunan perikanan;

23

Page 24: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

67. Menyiapkan dan mengolah bahan/data informasitentang arah kebijakan pengembangan pen5ruluhanperikanan yang bersifat penyempurnaan;

68. Menyiapkan dan mengolah bahan/data informasitentang arah kebijakan pengembangan penyuluhanperikanan yang bersifat pembaharuan.

c. Penyuluh Perikanan Madya, yaitu :

1. Mengolah data/informasi tingkat kesulitan tinggitentang potensi wilayah, ekosistem perairan, ataupermasalahan individu, kelompok, maupunmasyarakat perikanan;

2. Membuat peta kegiatan usaha perikanan tingkatkesulitan tinggi di wilayah kerja penyuluhan;

3. Merekapitulasi rencana kegiatan usalta kelompokpelaku utama;

4. Merumuskan kebutuhan teknologi perikanan;

5. Menjadi anggota dalam menJrusun konsep programapenyuluhan perikanan di Tingkat Nasional;

6. Menjadi ketua dalam men)rusun konsep programapenyt-rluh perikanan di Tingkat Provinsi;

7. Menjadi ketua dalam men5rusun konsep programapenyuluh perikanan di Tingkat Kabupaten/ Kota;

8. Menjadi peserta dalam membahas programapenyuluhan perikanan di Tingkat Nasional;

9. Menjadi penyaji dalam kegiatan membahas programapenyuluhan perikanan di Tingkat Provinsi;

10. Menjadi pembahas dalam kegiatan membahasprograrna penyuluhan perikanan di Tingkat Provinsi;

1 1. Menjadi narasumber dalam kegiatan membahasprograma penyuluhan perikanan di Tingkat Provinsi;

12. MenSrusun rencana kerja penyuluhan berbasiskebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha;

13. Men5rusun materi penyuluhan dalam bentuk mediatertayang berupa bahan tayang;

t4. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa film/video;15. Menlrusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa naskah TV;

16. Men5rusun materi penyuluhan dalam bentuk media

tertayang berupa blogger;

17. MenSrusun materi pen5ruluhan dalam bentuk media

terdengar berupa naskah radio;

18. Mendisain uji coba lapang paket teknologi perikanan

spesifik lokasi (perorangan);

19. Menjadi ketua tim dalam mendisain uji coba lapang

paket teknologi perikanan spesifik lokasi;

20. Mengkaji/menguji teknologi perikanan tingkat sedang

yang direkomendasi;

24

Page 25: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

21. Menjadi ketua tim dalam melaksanakan uji cobalapang paket teknorogi perikanan spesifik rokasitingkat tinggi;

22. Menjadi penyaji dalam kegiatan diskusi hasilpengkaj ian / penguj ian teknologi;

23- Mengevaluasi penerapan teknologi perikanan tingkatsedang yang direkomendasi;

24. Melaksanakan kegiatan temu wicara bagi pelakuutama dan pelaku usaha di Tingkat provinsi;

25. Melaksanakan kegiatan temu teknis bagi pelaku utamadan pelaku usaha di Tingkat provinsi;

26. Melaksanakan kegiatan temu kasya bagi pelaku utamadan pelaku usaha di Tingkat provinsi;

27. Melaksanakan kegiatan temu usaha bagi pelaku utamadan pelaku usaha di Tingkat provinsi;

28. Melaksanakan kegiatan mimbar sarasehan bagi kontakpelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat provinsi;

29. Melaksanakan kegiatan temu pakar dalampengembangan metode/materi penyuluhan bagi pelakuutama dan pelaku usaha penyuluhan di TingkatProvinsi;

30. Menjadi intermedier pada kegiatan temu wicara bagipelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat provinsi;

31. Menjadi intermedier pada kegiatan temu teknis bagipelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat provinsi;

32. Menjadi intermedier pada kegiatan temu karya bagipelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat provinsi;

33. Menjadi intermedier pada kegiatan temu usaha bagipelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat provinsi;

34. Menjadi intermedier pada kegiatan mimbar sarasehanbagi kontak pelaku utama dan pelaku usaha di TingkatProvinsi;

35. Menjadi intermedier pada kegiatan temu pakar dalampengembangan metode/materi penprluhan bagi pelaku

utama dan pelaku usaha penyuluhan di TingkatProvinsi;

36. Melakukan/melaksanakan penyuluhan melalui radio;

37. Melakukan/melaksanakan penlruluhan melaluitelevisi;

38. Menumbuhkan dan menggalang kemitraan usahakeiompok dengan swasta;

39. Membangun jejaring kerja antan kelompok/asosiasi diTingkat Provinsi;

40. Melakukan penilaian perlombaan usaha perikananantar kelembagaan kelompok/asosiasi TingkatProvinsi;

41. Mengelola media komunikasi dan informasipenyuluhan perikanan;

25

Page 26: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

42. Mendisain laboratorium/klinik penyuluhan perikanan;

43. Menyiapkan instrumen monitoring dan evaluasipelaporan hasil pelaksanaan penJruluhan perikanan;

44. Mengevaluasi hasil pelaksanaan penyuluhanperikanan di Tingkat provinsi;

45. Menjadi peserta dalam mendiskusikan hasil evaluasipelaksanaan penyuluhan perikanan di TingkatNasional;

46. Menjadi penyaji dalam mendiskusikan hasil evaluasipelaksanaan penyuluhan perikanan di TingkatProvinsi;

47. Menjadi pembahas dalam mendiskusikan hasilevaluasi pelaksanaan pen]ruluhan perikanan di ringkatProvinsi;

48- Menjadi narasumber dalam mendiskusikan hasilevaluasi pelaksanaan penjruluhan perikanan di ringkatProvinsi;

49. Menjadi narasumber dalam mendiskusikan hasilevaluasi pelaksanaan penjruluhan perikanan di TingkatKabupatenlKota;

50. Mengumpulkan dan mengolah data bahan evaruasidampak penyuiuhan perikanan di Tingkat Nasional;

51. Menganalisis data dan merumuskan konsep hasilevaluasi dampak penyuluhan perikanan di TingkatProvinsi;

52. Menjadi peserta dalam mendiskusikan konsep hasilevaluasi dampak penyuluhan perikanan di TingkatNasional;

53. Menjadi penyaji dalam mendiskusikan konsep hasilevaluasi dampak penyuluhan perikanan di TingkatProvinsi;

54. Menjadi pembahas dalam mendiskusikan konsep hasilevaluasi dampak penyuluhan perikanan di TingkatProvinsi;

55. Menjadi narasumber dalam mendiskusikan konsephasil evaluasi dampak penyuluhan perikanan diTingkat Provinsi;

56. Menjadi narasumber dalam mendiskusikan konsephasil evaluasi dampak pen5ruluhan perikanan diTingkat Kabupate n I Kota;

57. Men5rusun instrumen evaluasi penyuluhan spesifiklokasi yang terkait dengan kebijakan pembangunanperikanan.

d. Penyuluh Perikanan Utama , yaitu :

1. Menyusun rancang bangun/rekayasa bisnis berbasisperikanan;

26

Page 27: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

2. Menyusun konsep instrumen pengukuran kelaskelompok pelaku utama dan atau pelaku usaha dibidang perikanan;

3. Menjadi ketua tim dalam pen)rusuna.n konsepprograma penyuluhan perikanan di Tingkat Nasional;

4. Menjadi penyaji dalam membahas programapenyuluhan perikanan di Tingkat Nasional;

5. Menjadi pembahas dalam membahas programapenyuluhan perikanan di Tingkat Nasional;

6. Menjadi narasumber dalam membahas programapenyuluhan perikanan di Tingkat Nasional;

7. Men5rusun rencana kerja penyuluhan berbasiskebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha;

8. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk mediatertayang berupa bahan tayang;

9. Menlrusun materi penyuluhan dalam bentuk mediatertayang berupa filmlvideo;

10. Men5rusun materi penyuluhan dalam bentuk mediatertayang berupa naskah TV;

1 1. Men5rusun materi penyuluhan dalam bentuk mediatertayang berupa blogger;

12. Men5rusun materi penyuluhan dalam media terdengarberupa naskah radio;

13. Mengkajilmenguji teknologi perikanan tingkat tinggiyang direkomendasi;

14. Menjadi pembahas dalam mendiskusikan hasilpengkaj ian / penguj ian teknologi ;

15. Menjadi narasumber dalam mendiskusikan hasilpengkajian / pengujian teknologi;

16. Mengevaluasi penerapan teknologi perikanan tingkattinggi yang direkomendasi;

17. Melaksanakan kegiatan temu wicara bagt pelakuutama dan pelaku usaha di Tingkat Nasional;

18. Melaksanakan kegiatan temu teknis bagt pelakuutama dan pelaku usaha di Tingkat Nasional;

19. Melaksanakan kegiatan temu karya bagi pelaku utamadan pelaku usaha di Tingkat Nasional;

20. Melaksanakan kegiatan temu usaha bagr pelakuutama dan pelaku usaha di Tingkat Nasional;

2L. Melaksanakan kegiatan mimbar sarasehan bagi

kontak pelaku utama dan pelaku usaha di TingkatNasional;

22. Melaksanakan kegiatan temu pakar dalampengembangan metode/materi penSruluhan bagi

pelaku utama dan pelaku usaha penyuluhan diTingkat Nasional;

27

Page 28: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

23. Menjadi intermedier pada kegiatan temu wicara bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Nasional;

24. Menjadi intermedier pada kegiatan temu teknis bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Nasional;

25. Menjadi intermedier pada kegiatan temu karya bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Nasional;

26. Menjadi intermedier pada kegiatan temu usaha bagi

pelaku utama dan pelaku usaha di Tingkat Nasional;

27. Menjadi intermedier pada kegiatan mimbar sarasehan

bagi kontak pelaku utama dan pelaku usaha di

Tingkat Nasional;

28. Menjadi intermedier pada kegiatan temu pakar dalam

pengembangan metode/materi penyuluhan bagi

pelaku utama dan pelaku usaha penyu.luhan di

Tingkat Nasional;

29. Menjadi narasumber temu pakar penyuluhan;

30. Melakukan/melaksanakan penyuluhan melalui radio;

31. Melakukan/melaksanakan penyuluhan melalui

televisi;

32. Menumbuhkan dan menggalang kemitraan usaha

kelompok dengan swasta;

33. Membangun jejaring kerja antar kelompok/asosiasi di

Tingkat Nasional;

34. Melakukan penilaian perlombaan usaha perikanan

antar kelembagaan kelompok/asosiasi di Tingkat

Nasional;

35. Mengelola media komunikasi dan

penyuluhan perikanan;

informasi

manfaat36. Mengevaluasi umpan balik

laboratorium/ klinik penyuluhan perikanan;

37. Mengevaluasi hasil pelaksanaan penyuluhan

perikanan di Tingkat Nasional;

38. Menjadi penyaji dalam mendiskusikan hasil evaluasi

pelaksanaan penyuluhan perikanan di Tingkat

Nasional;

39. Menjadi pembahas dalam mendiskusikan hasil

evaluasi pelaksanaan penJruluhan perikanan di Tingkat

Nasional;

40. Menjadi narasumber dalam mendiskusikan hasil

evaluasi pelaksanaan penyuluhan perikanan di Tingkat

Nasional;

4L. Men5rusun instrumen evaluasi dampak pelaksanaan

penyuluhan perikanan;

42. Menganalisis data dan merumuskan konsep hasil

evaluasi dampak penyuluhan perikanan di Tingkat

Nasional;

28

Page 29: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

43. Menjadi penyaji dalam mendiskusikan konsep hasilevaluasi dampak pen5ruluhan perikanan di TingkatNasional;

44. Menjadi pembahas dalam mendiskusikan konsep hasilevaluasi dampak penyuluhan perikanan di TingkatNasional;

45. Menjadi narasumber dalam mendiskusikan konsephasil evaluasi dampak pen]ruluhan perikanan diTingkat Nasional;

46. Merumuskan hasil evaluasi penyuluhan spesifik lokasiyang terkait dengan kebijakan pembangunanperikanan;

47 . Menlrusun pedoman/petunjuk pelaks anaanf petunjukteknis penyuluhan perikanan;

48. Mengevaluasi pedoman/petunjukpelaksanaan / petunj uk teknis penyuluhan perikanan ;

49. Menyusun rencana/desain kajian arah kebijakanpengembangan pen5ruluhan perikanan yang bersifatpenyempurnaan;

50. Menganalisis data informasi dan merumuskan hasilkajian arah kebijakan pengembangan penyuluhanperikanan yang bersifat penyempurnaan;

51. Men5rusun rencanafdesain kajian arah kebijakanpengembangan penlruluhan perikanan yang bersifatpembaharuan;

52. Menganalisis data informasi dan merumuskan hasilarah kebijakan pengembangan penyuluhan perikananyang bersifat pembaharuan;

53. Pengkajian metode dan sistem penyuluhan perikanan;

54. Perumusan metode/sistem baru penyuluhanperikanan.

Pasal 12

Rincian Tugas Penyuluh Kehutanan ahli sesuai jenjang jabatan

a. Penyuluh Kehutanan Pertama:

1. Mengumpulkan data potensi wilayah di tingkatprovinsi;

2. Mengolah data potensi

3. Menyusun programa

sebagai anggota;

4. MenJrusun programa pen5ruluhan lingkup unit kerjasebagai anggota;

5. Menlrusun rencana kerja tahunanperorangan/individu;

6. Menlrusun materi penyuluhan dalam bentuk poster;

wilayah tingkat provinsi

penyuluhan tingkat Provinsi

29

Page 30: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

7. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk booklet;

8. MenSrusun materi penyuluhan dalam bentukVCD/DVD/CD;

9. Melakukan kegiatan anjangsana kepada perorangan;

10. Melakukan kegiatan konsultasi pemecahan masalahkepada perorangan;

11. Melakukan kegiatan anjangkarya kepada perorangan;

12. Melakukan kegiatan magang kepada kelompoksasaran;

13. Melakukan kegiatan demonstrasi carafhasilpercontohan kepada kelompok sasaran;

14. Sebagai fasilitator dalam kegiatan diskusi kelompokdengan kelompok sasaran;

15. Sebagai peserta dalam kegiatan diskusi kelompokdengan kelompok sasaran;

16. Melaksanakan penyuluhan pada pertemuan secara

massal dalam bentuk parneran;

17. Sebagai pemain dalam kegiatan penyuluhan melaluikegiatan seni budaya tradisional dan modern;

18. Memfasilitasi pembentukan kelompok;

19. Melakukan pendampingan kegiatankorporasi/ perusahaan;

20. Memberikan konsultasi/pemecahan masalah kepada

lembaga pemerintah;

21.. Memberikan konsultasi/pemecahan masalah kepada

lembaga swasta;

22. Memberikan konsultasi/pemecahan masalah kepada

lembaga swadaya masyarakat;

23. Mendiskusikan konsep pengembangan kebijakanpenyuluhan sebagai peserta;

24. Mendiskusikan konsep pengembangan perencanaan

penyuluhan sebagai peserta;

25. Mendiskusikan konsep pengembangan prosedur kerjapenyuluhan sebagai peserta;

26. Mendiskusikan konsep pengembangan metode barupenyuluhan sebagai peserta;

27. Melaksanakan evaluasi penyuluh kehutanan;

28. Men5rusun laporan bulanan;

29. Menlrusun laporan semester;

30. Menyusun laporan tahunan.

b. Penyuluh Kehutanan Muda:

1. Men5rusun programa penyuluhan provinsi sebagai

anggota;

2. Men5rusun programa penyuluhan nasional sebagai

anggota;

30

Page 31: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

3. MenSrusun programa penyuluhan lingkup unit kerjasebagai ketua;

4. Menyusun rencana kerja tahunanperoranganlindividu;

5. Men5rusun materi penyuluhan dalam bentuk powerpoint;

6. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk website;7. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk scenario

kegiatan seni budaya tradisional dan modern;8. Melakukan kaji terap teknologi kepada perorangan;

9. Melakukan kegiatan penyuluhan ke sekolah lapang;10. Melakukan kegiatan temu karya kepada kelompok

sasaran;

1 1. Melakukan kegiatan study banding/widya karyakepada kelompok sasaran;

t2. Melakukan temu wicara/serasehan dengan kelompoksasaran sebagai moderator;

13. Melakukan temu wicara/serasehan dengan kelompok

sasaran sebagai peserta;

14. Melakukan kegiatan kursus tani kepada kelompoksasaran;

15. Sebagai penyaji dalam kegiatan diskusi kelompoksasaran;

16. Melakukan konsultasi pemecahan masalah;

17. Melaksanakan penyuluhan pada pertemuan secara

massal dalam bentuk pameran;

18. Melaksanakan penyuluhan pada pertemuan secara

massal dalam bentuk media elektronik;19. Melaksanakan penyuluhan pada pertemuan secara

massal dalam bentuk perlombaan;

20. Melaksanakan penyuluhan pada pertemuan secara

massal dalam bentuk jambore;

2I. Sebagai pemain kegiatan penyuluhan melalui kegiatanseni budaya tradisional dan modern;

22. Memfasilitasi pengembangan kelompok;

23. Memfasilitasi pembentukan korporasi/perusahaan;24. Memberikan koordinasi kepada lembaga pemerintah;

25. Memberikan koordinasi masalah kepada lembaga

swasta;

26. Memberikan konsultasi/pemecahan masalah kepada

lembaga nasional / internasional;27. Menlrusun konsep pengembangan kebijakan

penyuluhan kehutanan sebagai peserta;

28. Menyiapkan konsep pengembangan perencanaan

penyuluhan kehutanan;29. Menyiapkan konsep pengembangan prosedur kerja

penlrrluhan kehutanan sebagai peserta;

3i

Page 32: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

30. Menyiapkan konsep pengembangan metode barukebijakan;

31. Menyiapkan konsep pengembangan system monitoringdan evaluasi;

32. Menyiapkan bahan/dataf informasi/kajian kebijakanpengembangan penyuluhan kehutanan yang bersifatpenyempurnaan;

33. Mendiskusikan konsep pengembangan aspek teknik/metodologi/ materi/saranafalat bantu pen5ruluhankehutanan;

34. Mendiskusikan konsep pengembangan aspek teknik/metodologi/ materi/saranaf alat bantu penyuluhankehutanan;

35. Mendiskusikan metode/teknik pemantauan

lpengendalian;36. Memilih dan menetapkan metode evaluasi pelaksanaan

penyuluhan kehutanan;37. Menlrusun laporan bulanan;38. Men5rusun laporan semester;

39. Menyusun laporan tahunan.

c. Penyuluh Kehutanan Madya:

1. MenSrusun instrument identifikasi data potensi wilayahtingkat provinsi;

2. Menganalisa data potensi wilayah tngkat provinsi;

3. Men5rusun programa penyuluhan tingkat provinsisebagai ketua;

4. Menlrusun Programa penyuluhan tingkat nasionalsebagai anggota;

5. Menlrusun programa pen5ruluhan lingkup unit kerjasebagai ketua;

6. Men5rusun rencana kerja tahunanperorangan/individu;

7. Men5rusun materi penyuluhan dalam bentuk mediaelektronik berupa naskah radio;

8. Men5rusun materi penyuluhan dalam bentuk mediaelektronik berupa naskah televisi;

9. Melakukan kaji terap teknologi kepada perorangan;10. Melakukan kegiatan temu usaha kepada kelompok

sasafan;

11. Melakukan kegiatan temu teknologi kepada kelompoksasaran;

12. Melakukan temu wicara/sarasehan dengan kelompok

sasaran sebagai penyaji;

13. Melaksanakan pen5ruluhan pada pertemuan secara

massal dalam bentuk ceramah;

14. Melaksanakan penyuluhan pada pertemuan secara

massal dalam bentuk streamin gl tele conference;

32

Page 33: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

15. Melaksanakan penyuluhan pada pertemuan secara

massal dalam bentuk perlombaan;

16. Melaksanakan penyuluhan pada pertemuan secaramassal dalam bentuk gelar teknologi;

17. Sebagai sutradara kegiatan penyuluhan melaluikegiatan seni budaya tradisional dan modern;

18. Memfasilitasi pengembangan korporasi/perusahaan;19. Membangun kemitraan dengan lembaga pemerintah;20. Membangun kemitraan dengan lembaga swasta;2t. Membangun kemitraan dengan lembaga swadaya

masyarakat;

22. Melakukan koordinasi dengan lembaganasionalf internasional;

23. Mendiskusikan konsep pengembangan kebijakanpenyuluhan sebagai narasumber;

24. Mendiskusikan konsep pengembangan perencanaan

penyuluhan sebagai narasumber;

25. Mendiskusikan konsep pengembangan metode barupenyuluhan sebagai narasumber;

26. Mendiskusikan konsep pengembangan sistemmonitoring dan evaluasi sebagai narasumber;

27. Mengolah bahan/datalinformasilkajian kebijakanpengembangan penyuluhan kehutanan yang bersifatpenyempurnaan;

28. Men5rusun rancangan pengembangan aspek

tekniklmetodologi/materi/saranaf alat bantupenyuluhan kehutanan;

29. Men5rusun rancangan pengembangan aspek

tekniklmetodologi I materi/saranalalat bantupenyuluhan kehutanan;

30. Menyusun metode/teknis pemantauan/pengendalianpenyuluhan kehutanan;

31. Menlrusun instrument evaluasi pelaksanaan

penyuluhan kehutanan;32. Melaksakanan evaluasi pelaksanaan penyuluhan

kehutanan;

33. Menganalisa data evaluasi pelaksanaan penyuluhankehutanan;

34. Men5rusun laporan bulanan;35. Menyusun laporan semester;

36. Menyusun laporan tahunan.

d. Penyuluh Kehutanan Utama:

1. Men5rusun instrument identifikasi data potensi wilayahtingkat nasional;

2. Menganalisa data potensi wilayah tingkat nasional;

3. Men5rusun programa penyuluhan tingkat nasional

sebagai ketua;

33

Page 34: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

4. Menyusun rencana kerja tahunanperorangan/individu;

5. Menlrusun naskah materi peny"uluhan dalam bentukseni budaya tradisional dan modern;

6. Melakukan kegiatan temu usaha kepada kelompoksasaran;

7. Melakukan kegiatan temu teknologi kepada kelompoksasaran;

8. Melakukan temu wicara/sarasehan dengan kelompoksasaran sebagai penyaji;

9. Melaksanakan penSruluhan pada pertemuan secaramassal dalam bentuk ceramah;

10. Melaksanakan pen5ruluhan pada pertemuan secaramassal dalam bentuk elektronik;

11. Melaksanakan penyuluhan pada pertemuan secaramassal dalam bentuk kampanye;

12. Melaksanakan pen5ruluhan kehutanan padapertemuan secara massal dalam bentuk perlombaan;

13. Melaksanakan penyuluhan kehutanan padapertemuan secara massal daiam bentuk gelarteknologi;

14. Sebagai sutradara kegiatan penyuluhan melaluikegiatan seni budaya tradisional dan modern;

15. Memfasilitasi pengembangan korporasi/perusahaan;16. Membangun kemitraan dengan lembaga pemerintah;17. Membangun kemitraan dengan lembaga

nasional / internasional;18. Menyempurnakan konsep pengembangan kebijakan

penyuluhan kehutanan;19. Menyempurnakan konsep pengembangan perencanaan

penyuluhan kehutan€Ln;

20. Menyempurnakan konsep pengembangan prosedur

kerja penyuluhan kehutanan;2I. Menyempurnakan konsep pengemb€Lngan metode baru

pen5,-uluhan kehutanan;22. Menyempurnakan konsep pengembangan system

monitoring dan evaluasi;

23. Menlrusun rencana/desain kajian kebijakanpengembangan penyuluhan kehutanan yang bersifatpenyempurnaan;

24. Menganalisis data/informasi dan merumuskan hasilkajian kebijakan pengembangan penyuluhankehutanan yang bersifat penyempurnaan;

25. Menyempurnakan konsep pengembangan aspekteknik/metodologi /rnatenlsaranaf alat bantupenyuluhan kehutanan;

26. Menyempurnakan metode/teknis pemantauan/pengendalian pen5ruluhan kehutanan;

34

Page 35: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

27. Menganalisa data evaluasi pelaksanaan penyuluhan

kehutanan;Merumuskan hasil evaluasi pelaksanaan pen5ruluhan

kehutanan;

Menyusun laporan bulanan;Men5rusun laporan semester;

Men5rusun laporan tahunan.

BAB VI

MEKANISME KERJA PEI{YULUH PERTANIAN, PERIKANAN

DAN KEHUTANAN

Pasal 13

(1) Penyuluh menJrusun Programa Penyuluhan Provinsi

setiap tahun

(2) Penyuluh menyusun dan melaksanakan rencana ke{atahunan penyuluh berdasarkan programa penyuluhan

provinsi untuk mendukung seluruh program dinas sektor

pertanian, perikanan dan kehutanan serta stakeholder

terkait.

(3) Memonitoring, mengevaluasi dan mengembangkan

pelaksanaarn rencana kerja tahunan penyuluh.

Dalam melaksanakan penyuluhan para penyuluh

dibawah koordinator kelompok jabatan fungsional

berkoordinasi dengan kepala Sekretariat Bakoorluh dan

kepala bidang lingkup Bakoorluh serta Dinas Pertanian,

Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan

stakeholder terkait di tingkat Provinsi Sumatera Utara.

Dalam melaksanakan penyuluhan para penyuluh

dibawah koordinator kelompok jabatan fungsional dapat

membangun koordinasi dengan Bapeluh, Dinas

Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan,

Kehutanan, dan stakeholder terkait di tingkat

Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

Penyuluhan dilakukan dengan pendekatan partisipatif

melalui mekanisme kerja dan metode yang disesuaikan

dengan kebutuhan serta kondisi pelaku utama dan

pelaku usaha.

Pen5ruluh Provinsi melaksanakan tugas pokok

penyuluhan di wilayah binaan atau diluar wilayah binaan

sesuai dengan Surat Keputusan atau Surat Perintah

Kepala Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.

28.

29.

30.

31.

(+)

(s)

(6)

(71

35

Page 36: hasil kerja yang 24 Tahun 1956 Atjeh 33 Tahun

BAB VIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 14

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Gubernur ini dengan

penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Sumatera

Utara.

Ditetapkan di Medan

pada tanggal 21 Januari 2015

GUBERNUR SUMATERA UTARA.

ttd

GATOT PUJO NUGROHO

Diundangkan di Medan

pada tanggal 28 Januari 2OI5

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA,

ttd

HASBAN RITONGA

BERITA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 NOMOR 6

Pembina Utama Muda (IV/c)NrP.1959A227 198003 1 004

36