HASIL DAN PEMBAHASANdimana rataan jumlah limfosit kucing kampung jantan adalah 9.60 ±...

12
18 HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah LeukositTotal Leukosit merupakan unit darah yang aktif dari sistem pertahanan tubuh dalam menghadapi serangan agen-agen patogen, zat racun, dan menyingkirkan sel-sel rusak dan abnormal (Kelly 1984; Guyton 1997). Fluktuasi jumlah leukosit total pada tiap individu cukup besar dan dipengaruhi oleh banyak faktor (Dellmann & Brown 1989). Tabel 2 Jumlah leukosit total dan diferensiasi leukosit pada kucing kampung (Felis domestica) Nomor Jenis Kelamin Leukosit Total (×10 3 /μl) Neutrofil (×10 3 /μl) Limfosit (×10 3 /μl) Monosit (/μl) Eosinofil (/μl) Basofil (/μl) 1 14.30 7.72 4.43 1716 * 286 143 2 10.90 5.09 5.09 542 542 0 3 24.80 * 6.24 11.44 * 2288 * 416 208 * 4 17.20 4.98 10.13 * 1374 * 515 171 * 5 14.70 5.87 7.19 1174 * 293 0 6 12.60 4.02 6.53 1257 * 503 0 7 11.50 3.91 6.33 345 576 115 8 10.40 2.27 ** 6.72 828 310 103 9 11.00 4.52 5.29 992 * 220 0 10 11.90 5.96 5.12 596 119 238 * 11 12.00 3.95 6.94 479 359 0 12 11.20 4.59 5.15 560 448 336 * Rata-rata±SD 13.50 ± 4.00 4.93 ± 1.40 6.70 ± 2.12 1012 ± 580 382 ± 141 109 ± 113 Kisaran 10.40 24.80 2.27 7.72 4.34 11.44 345- 2288 119 - 576 0 - 336 Referensi *) 5.50 - 19.50 2.50 - 12.50 1.50 7.00 0 - 850 0 - 1500 0 - 143 * diatas nilai interval normal ** dibawah nilai interval normal *) Jain (1993) Rataan jumlah leukosit total dan diferensiasi leukosit pada kucing kampung (Felis domestica) dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil pengamatan menunjukan rataan jumlah leukosit total sebesar 13.50 ± 4.00 ×10 3 /μl (kisaran 10.40 24.80 ×10 3 /μl). Jumlah leukosit total pada kucing normal menurut Jain (1993) berkisar antara 5.50 19.50×10 3 /μl. Secara umum, dari 12 ekor kucing kampung yang diamati, 11 ekor diantaranya memiliki jumlah leukosit total yang masih berada dalam interval normal. Sebanyak satu ekor kucing kampung

Transcript of HASIL DAN PEMBAHASANdimana rataan jumlah limfosit kucing kampung jantan adalah 9.60 ±...

Page 1: HASIL DAN PEMBAHASANdimana rataan jumlah limfosit kucing kampung jantan adalah 9.60 ± 4.01×103/µl, dan pada kucing kampung betina sebesar 9.57 ± 3.48×103/µl. Hasil pengamatan

18

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah LeukositTotal

Leukosit merupakan unit darah yang aktif dari sistem pertahanan tubuh

dalam menghadapi serangan agen-agen patogen, zat racun, dan menyingkirkan

sel-sel rusak dan abnormal (Kelly 1984; Guyton 1997). Fluktuasi jumlah leukosit

total pada tiap individu cukup besar dan dipengaruhi oleh banyak faktor

(Dellmann & Brown 1989).

Tabel 2 Jumlah leukosit total dan diferensiasi leukosit pada kucing

kampung (Felis domestica)

Nomor Jenis

Kelamin

Leukosit

Total

(×103/µl)

Neutrofil

(×103/µl)

Limfosit

(×103/µl)

Monosit

(/µl)

Eosinofil

(/µl)

Basofil

(/µl)

1 ♀ 14.30 7.72 4.43 1716* 286 143

2 ♀ 10.90 5.09 5.09 542 542 0

3 ♀ 24.80* 6.24 11.44

* 2288

* 416 208

*

4 ♀ 17.20 4.98 10.13*

1374* 515 171

*

5 ♀ 14.70 5.87 7.19 1174* 293 0

6 ♀ 12.60 4.02 6.53 1257* 503 0

7 ♀ 11.50 3.91 6.33 345 576 115

8 ♂ 10.40 2.27**

6.72 828 310 103

9 ♂ 11.00 4.52 5.29 992* 220 0

10 ♂ 11.90 5.96 5.12 596 119 238*

11 ♂ 12.00 3.95 6.94 479 359 0

12 ♂ 11.20 4.59 5.15 560 448 336*

Rata-rata±SD 13.50 ±

4.00

4.93 ±

1.40

6.70 ±

2.12

1012 ±

580

382 ±

141

109 ±

113

Kisaran 10.40 –

24.80

2.27 –

7.72

4.34 –

11.44

345-

2288 119 - 576 0 - 336

Referensi*) 5.50 -

19.50

2.50 -

12.50

1.50 –

7.00 0 - 850 0 - 1500 0 - 143

*diatas nilai interval normal

**dibawah nilai interval normal

*) Jain (1993)

Rataan jumlah leukosit total dan diferensiasi leukosit pada kucing

kampung (Felis domestica) dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil pengamatan

menunjukan rataan jumlah leukosit total sebesar 13.50 ± 4.00 ×103/µl (kisaran

10.40 – 24.80 ×103/µl). Jumlah leukosit total pada kucing normal menurut Jain

(1993) berkisar antara 5.50 – 19.50×103/µl. Secara umum, dari 12 ekor kucing

kampung yang diamati, 11 ekor diantaranya memiliki jumlah leukosit total yang

masih berada dalam interval normal. Sebanyak satu ekor kucing kampung

Page 2: HASIL DAN PEMBAHASANdimana rataan jumlah limfosit kucing kampung jantan adalah 9.60 ± 4.01×103/µl, dan pada kucing kampung betina sebesar 9.57 ± 3.48×103/µl. Hasil pengamatan

19

11.30

15.10

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Jantan Betina

Jum

lah l

euko

sit

tota

l

(×1

03/µ

l)

memiliki jumlah leukosit total diatas nilai interval normal (24.80×103/µl; kisaran

nilai interval normal 5.50 – 19.50×103/µl).

Gambar 8 Jumlah leukosit total kucing kampung (Felis domestica)

berdasarkan jenis kelamin.

Apabila diamati berdasarkan jenis kelamin, rataan jumlah leukosit total

pada kucing kampung jantan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan kucing

kampung betina(Gambar 8). Rataan jumlah leukosit total pada kucing kampung

betina adalah 15.10 ± 4.80×103/µl (kisaran 10.90 – 24.80×10

3/µl), dan pada

kucing kampung jantan sebesar 11.30 ± 0.70×103/µl (kisaran 10.40 –

12.00×103/µl).

Jumlah leukosit total pada penelitian ini menunjukan hasil yang lebih

tinggi bila dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Triastuty (2006), dimana rataan jumlah leukosit total pada kucing kampung betina

adalah 10.27 ± 3.79×103/µl dan kucing kampung jantan 10.13 ± 4.24×10

3/µl.

Triastuty (2006) melakukan penelitian pada kucing kampung yang dipelihara,

sedangkan pada pengamatan ini menggunakan kucing kampung yang tidak

dipelihara (hidup liar). Jumlah leukosit total di dalam sirkulasi darah pada

umumnya dipengaruhi oleh jumlah neutrofil atau limfosit di dalam sirkulasi darah

(Schalm 2010).

Jumlah leukosit total dipengaruhi oleh beberapa faktor fisiologis, seperti

jenis ras, kebuntingan, musim, sedikit dipengaruhi jenis kelamin, dan sangat

dipengaruhi oleh umur hewan. Jumlah leukosit total akan meningkat pada masa

kebuntingan. Faktor umur juga sangat berpengaruh, dimana hewan yang berumur

Page 3: HASIL DAN PEMBAHASANdimana rataan jumlah limfosit kucing kampung jantan adalah 9.60 ± 4.01×103/µl, dan pada kucing kampung betina sebesar 9.57 ± 3.48×103/µl. Hasil pengamatan

20

muda akan memiliki jumlah leukosit total yang lebih tinggi dibandingkan dengan

hewan dewasa. Seiring dengan bertambahnya umur, jumlah leukosit total akan

semakin stabil. Hal ini disebabkan karena organ pembentuk sel darah, seperti

limpa dan sumsum tulang akan terus berkembang seiring bertambahnya umur

hewan (Jain 1993).

Berbeda dengan eritrosit yang sangat dipengaruhi oleh jenis kelamin,

jumlah leukosit total tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Alasan utama

keberadaan leukosit dalam darah adalah karena sel-sel darah putih ini diangkut

dari sumsum tulang atau jaringan limfoid ke area tubuh yang memerlukan. Dalam

proses pembentukannya, jenis kelamin tidak menjadi faktor penginduksi

pertumbuhan, melainkan adanya faktor lain seperti penyakit infeksius. Penyakit

infeksius akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan, diferensiasi, dan akhirnya

pembentukan leukosit jenis spesifik yang diperlukan untuk menghadapi infeksi

tersebut (Guyton 1997).

Hasil pengamatan secara umum menunjukkan bahwa rataan jumlah leukosit

total pada kucing kampung masih berada dalam interval normal. Namun

demikian, secara individu terdapat satu ekor kucing dengan jumlah leukosit total

diatas nilai interval normal (leukositosis). Respon leukosit yang tinggi

merefleksikan adanya suatu proses fisiologis (leukositosis fisiologis) atau adanya

proses patologis atau penyakit di dalam sistem atau organ lain (leukositosis

patologis) (Dellmann & Brown 1989).

Leukositosis fisiologis terjadi akibat adanya aktifitas psikologis dan/atau

fisik. Keadaan ini sering terjadi pada kondisi stres (akut). Apabila hewan

mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol dan epineprin. Hormon

kortisol akan merangsang sumsum tulang untuk melepaskan neutrofil matang,

sehingga jumlah neutrofil di dalam sirkulasi darah meningkat. Hormon epineprin

bekerja dengan meningkatkan sirkulasi darah dan limfe serta menyebabkan

demarginasi leukosit dari dinding pembuluh darah (Jain 1993).

Leukositosis patologis timbul sebagai respon terhadap adanya penyakit.

Peningkatan jumlah leukosit total yang nyata terutama terjadi pada kondisi infeksi

lokal oleh bakteri piogenik, misalnya pada piometra dan abses (Hoffbrand et al.

2006). Leukositosis yang disertai dengan meningkatnya jumlah neutrofil

Page 4: HASIL DAN PEMBAHASANdimana rataan jumlah limfosit kucing kampung jantan adalah 9.60 ± 4.01×103/µl, dan pada kucing kampung betina sebesar 9.57 ± 3.48×103/µl. Hasil pengamatan

21

(neutrofilia), limfosit (limfositosis) dan monosit (monositosis) dapat dijumpai

pada inflamasi yang bersifat kronis (Jain 1993; Stockham & Scott 2008).

Jumlah Neutrofil

Neutrofil merupakan garis pertahanan tubuh pertama (first line of defense)

terhadap infeksi bakteri (Junqueira & Caneiro 2005). Fungsi utama neutrofil

adalah menghancurkan bahan asing melalui proses fagositosis, yaitu kemotaksis

dengan cara sel bermigrasi menuju agen patogen atau perlekatan oleh sel dan

penghancuran agen patogen oleh enzim lisosim (Abbas et al. 2010).

Tabel 2 memperlihatkan rataan jumlah neutrofil sebesar 4.93 ±

1.40×103/µl (kisaran 2.27 - 7.72×10

3/µl), dengan nilai relatif berkisar antara 22-

54%. Menurut Jain (1993), jumlah neutrofil pada kucing normal berkisar antara

2.50 - 12.50×103/µl, sedangkan menurut Wassmuth et al. (2011) antara 2.32 -

10.01×103/µl, dengan nilai relatif menurut Effendi (2003) berkisar antara 60-70%.

Gambar 9 Jumlah neutrofil kucing kampung (Felis domestica)

berdasarkan jenis kelamin.

Jika diamati berdasarkan jenis kelamin, jumlah neutrofil diantara kedua

jenis kelamin cenderung hampir sama (Gambar 9). Jumlah netrofil pada kucing

jantan yaitu 4.26 ± 1.33×103/µl (kisaran 2.27 - 5.96×10

3/µl), sedangkan pada

kucing betina sebesar 5.40 ± 1.34×103/µl (kisaran 3.91 - 7.72×10

3/µl). Nilai ini

masih berada dalam kisaran normal menurut Wassmuth et al. (2011), yaitu 2.32 –

10.01×103/µl.

Jumlah neutrofil di dalam sirkulasi darah dipengaruhi oleh banyak faktor.

Faktor-faktor tersebut yaitu keseimbangan permintaan jaringan ekstravaskular,

4.26

5.40

0

1

2

3

4

5

6

Jantan Betina

Jum

lah n

eutr

ofi

l

(×1

03/µ

l)

Page 5: HASIL DAN PEMBAHASANdimana rataan jumlah limfosit kucing kampung jantan adalah 9.60 ± 4.01×103/µl, dan pada kucing kampung betina sebesar 9.57 ± 3.48×103/µl. Hasil pengamatan

22

tingkat granulopoiesis, laju pelepasan darah dari sumsum tulang, masa hidup di

dalam sirkulasi darah, laju aliran sirkulasi darah dan tingkat aktivitas sumsum

tulang (Jain 1993).

Keadaan dimana jumlah neutrofil meningkat diatas nilai interval normal

disebut sebagai neutrofilia. Neutrofilia dapat disebabkan karena adanya infeksi,

peradangan, atau stres. Peradangan atau infeksi akan menstimulasi pengeluaran

neutrofil untuk menghancurkan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Kondisi

stres akibat adanya kortisol juga mempengaruhi pelepasan neutrofil dari sumsum

tulang (Samuelson 2007).

Sebaliknya, keadaan dimana jumlah neutrofil lebih rendah dari nilai

interval normal disebut sebagai neutropenia. Kondisi neutropenia jarang terjadi.

Neutropenia dapat terjadi karena meningkatnya penggunaan neutrofil oleh

jaringan, proses penghancuran neutrofil yang berlebihan, menurunnya fungsi

sumsum tulang, dan terganggunya pendistribusian neutrofil (Schalm 2010). Meyer

et al. (1992) dan Macer (2003) mengemukakan bahwa penurunan jumlah neutrofil

di dalam sirkulasi darah dapat terjadi akibat adanya infeksi bakteri, terutama

bakteri gram negatif. Endotoksin yang dihasilkan bakteri tersebut akan

menyebabkan neutrofil bermigrasi dalam jumlah yang besar ke jaringan, dan

sumsum tulang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap

neutrofil sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah neutrofil di dalam

sirkulasi darah.

Hasil pengamatan secara umum menunjukkan bahwa rataan jumlah

neutrofil pada kucing kampung masih berada dalam kisaran normal. Namun

demikian, secara individu terdapat satu ekor kucing dengan jumlah neutrofil

dibawah nilai interval normal yaitu 2,27×103/µl. Jumlah neutrofil tersebut lebih

rendah 9,2 % dari nilai normal. Rendahnya jumlah neutrofil di dalam sirkulasi

darah harus jadi perhatian, terutama jika disertai pula dengan jumlah leukosit total

yang rendah. Jumlah neutrofil yang rendah mengindikasikan kucing tersebut

beresiko rentan terhadap adanya infeksi. Namun demikian, jumlah neutrofil pada

kucing tersebut lebih besar dari 1500/ul, masih berada jauh diatas “jumlah

neutrofil dengan kategori memiliki resiko rentan terhadap infeksi (< 1500

leukosit/ul)”.

Page 6: HASIL DAN PEMBAHASANdimana rataan jumlah limfosit kucing kampung jantan adalah 9.60 ± 4.01×103/µl, dan pada kucing kampung betina sebesar 9.57 ± 3.48×103/µl. Hasil pengamatan

23

5.84

7.31

0

2

4

6

8

Jantan Betina

Jum

lah l

imfo

sit

(×1

03/µ

l)

Jumlah Limfosit

Limfosit memiliki diameter berkisar antara 8 - 12 µm. Sitoplasma

berwarna biru pucat, inti berbentuk bulat hingga oval, lebih sering berbentuk tidak

beraturan, serta berisi vakuola kecil dan granula azurofilik (Abbas et al 2010).

Tabel 2 memperlihatkan rataan jumlah limfosit pada kucing kampung

adalah 6.70 ± 2.12×103/µl (kisaran 4.43 – 11.44×10

3/µl). Menurut Jain (1993),

kisaran jumlah limfosit kucing normal berkisar antara 1.50 - 7.00 ×103/µl, dan

menurut Wassmuth et al. (2011) antara 1.10 - 6.00×103/µl.

Berdasarkan Tabel 2, dari 12 ekor kucing kampung yang diamati,

sebanyak 10 ekor memiliki jumlah limfosit yang berada dalam interval normal

menurut Jain (1993). Sebanyak dua ekor lainnya memiliki jumlah limfosit diatas

nilai interval normal (masing-masing sebesar 11.44 ×103/µl dan 10.13×10

3/µl).

Gambar 10 Jumlah limfosit kucing kampung (Felis domestica)

berdasarkan jenis kelamin.

Gambar 10 memperlihatkan rataan jumlah limfosit kucing kampung jantan

lebih rendah dibandingkan dengan kucing kampung betina, masing-masing

sebesar 5.84 ± 0.91×103/µl(kisaran 5.15 - 6.94 ×10

3/µl) dan 7.31 ± 2.58 ×10

3/µl

(kisaran 4.43 - 11.44×103/µl). Hasil penelitian yang dilakukan Triastuty (2006)

menunjukkan hasil yang berbeda, dimana rataan jumlah limfosit kucing kampung

jantan adalah 9.60 ± 4.01×103/µl, dan pada kucing kampung betina sebesar 9.57 ±

3.48×103/µl.

Hasil pengamatan secara umum menunjukkan bahwa rataan jumlah

limfosit pada kucing kampung masih berada dalam interval normal menurut Jain

(1993). Namun demikian, secara individu ditemukan dua ekor kucing kampung

pengamatan memiliki jumlah limfosit diatas nilai interval normal (limfositosis).

Tingginya jumlah limfosit tersebut diikuti pula dengan jumlah leukosit total yang

Page 7: HASIL DAN PEMBAHASANdimana rataan jumlah limfosit kucing kampung jantan adalah 9.60 ± 4.01×103/µl, dan pada kucing kampung betina sebesar 9.57 ± 3.48×103/µl. Hasil pengamatan

24

tinggi dan jumlah neutrofil yang cenderung berada pada nilai interval “normal

atas” (Tabel 2).

Limfositosis merupakan keadaan dimana jumlah limfosit di dalam

sirkulasi darah meningkat diatas nilai interval normal. Peningkatan jumlah

limfosit dapat terjadi pada kondisi fisiologis maupun patologis. Kausa limfositosis

fisiologis meliputi exercise, stres fisik maupun emosi, excitement (pada kucing),

dan kondisi takut (Jain 1993).

Limfositosis fisiologis sering terjadi terutama pada hewan muda dan

bersifat sementara. Kucing berumur muda cenderung memiliki jumlah limfosit

yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan kucing dewasa. Kucing berumur

muda masih sangat responsif terhadap rasa senang dan rasa takut, dimana hal ini

cenderung akan mengakibatkan terjadinya limfositosis fisiologis. Selain itu,

kucing yang berumur muda masih memiliki timus, dimana menjelang dewasa

kelamin timus berangsur-angsur mengecil namun sisa timus akan tetap ada sampai

tua. Timus berfungsi untuk menghasilkan limfosit sehingga secara tidak langsung

jumlah limfosit akan lebih besar dibandingkan dengan kucing dewasa (Schalm

2010).

Limfositosis patologis bersifat persisten. Limfositosis patologis terjadi

akibat adanya stimulasi antigenik (misalnya peradangan kronis, vaksinasi).

Limfositosis patologis merupakan gambaran umum penyakit inflamasi yang

bersifat kronis. Biasanya disertai pula dengan neutrofilia dan monositosis

(Stockham and Scott 2008).

Jumlah Monosit

Monosit merupakan jenis leukosit dengan ukuran paling besar

dibandingkan dengan jenis leukosit lainnya (Haen 1995). Menurut Dellmann &

Eurell (2006), monosit merupakan prekursor makrofag jaringan yang memiliki

inti pleomorfik, yaitu intinya bisa terlihat panjang, berbentuk tidak teratur, padat,

berlekuk, berbentuk seperti tapal kuda, dan kadang agak berlobus.

Page 8: HASIL DAN PEMBAHASANdimana rataan jumlah limfosit kucing kampung jantan adalah 9.60 ± 4.01×103/µl, dan pada kucing kampung betina sebesar 9.57 ± 3.48×103/µl. Hasil pengamatan

25

691

1242.29

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

Jantan Betina

Jum

lah m

ono

sit

(/µ

l)

Gambar 11 Jumlah monosit kucing kampung (Felis domestica)

berdasarkan jenis kelamin.

Rataan jumlah monosit kucing kampung hasil pengamatan bisa dilihat

pada Tabel 2. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa rataan jumlah monosit pada

kucing kampung adalah 1012±580/µl. Jumlah monosit pada kucing normal

berkisar antara 0 - 850/µl (Jain 1993), dan menurut Wassmuth et al. (2011) antara

46 – 678/µl. Berdasarkan Gambar 11, rataan jumlah monosit pada kucing

kampung betina dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah monosit kucing

kampung jantan, masing-masing yaitu 1242.29 ± 662.78/µl dan 691± 212.43/µl.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebanyak enam ekor kucing dari

12 ekor kucing kampung yang diamati memiliki jumlah monosit diatas nilai

interval normal (monositosis). Sebanyak satu ekor dengan jumlah monosit 992/µl

dan lima ekor lainnya dengan jumlah monosit lebih dari 1000/µl (Tabel 2).

Pola leukogram pada keenam kucing kampung dengan kondisi

monositosis bervariasi. Ditemukan beberapa macam pola leukogram, yaitu

1) monositosis yang disertai dengan leukositosis, limfositosis, dan jumlah

neutrofil pada nilai interval “normal atas” (1 ekor); 2) monositosis yang disertai

dengan jumlah leukosit total pada nilai interval “normal atas” dan limfositosis

(1 ekor); 3) monositosis disertai dengan jumlah leukosit total dan limfosit pada

nilai interval “normal atas” (1 ekor); 4) monositosis yang disertai dengan jumlah

leukosit total dan jumlah neutrofil pada nilai interval “normal atas” (1 ekor);

5) monositosis tanpa disertai dengan perubahan pada jumlah leukosit total,

jumlah limfosit dan jumlah neutrofil (1 ekor); dan 6) monositosis yang disertai

dengan jumlah limfosit yang cenderung pada nilai interval “normal atas”.

Page 9: HASIL DAN PEMBAHASANdimana rataan jumlah limfosit kucing kampung jantan adalah 9.60 ± 4.01×103/µl, dan pada kucing kampung betina sebesar 9.57 ± 3.48×103/µl. Hasil pengamatan

26

Menurut Schalm (2010), monositosis merupakan kondisi dimana jumlah

monosit tinggi di dalam sirkulasi darah diatas nilai interval normal. Monositosis

bisa terjadi sebagai respons terhadap peradangan. Kondisi monositosis disebabkan

karena meningkatnya produksi di dalam sumsum tulang (karena tidak ada

cadangan monosit di dalam sumsum tulang), baik pada infeksi akut maupun

kronis. Monositosis pada hewan anjing merupakan bagian dari stres leukogram.

Beberapa faktor sebagai kausa monositosis diantaranya yaitu semua proses yang

merangsang keadaan netrofilia, glukokortikoid, respons imun,dan infeksi kronis.

Jumlah Eosinofil

Eosinofil berdiameter antara 12-17 µm (Young et al. 2006), memiliki

nukleus polimorfik yang sedikit padat dan bersegmen (Dellmann & Eurell 2006).

Eosinofil merupakan sel utama kedua dari sistem mieloid. Sel ini tidak seefisien

neutrofil dalam memfagosit (Tizard 1988), tetapi lebih selektif dibandingkan

dengan neutrofil (Effendi 2003). Eosinofil berfungsi sebagai detoksikasi protein

sebelum dapat menyebabkan kerusakan dalam tubuh. Sel ini masuk ke dalam

darah dalam jumlah besar bila ada benda asing masuk (Bijanti 2005).

Tabel 2 memperlihatkan rataan jumlah eosinofil kucing kampung. Rataan

jumlah eosinofil pada kucing kampung pengamatan adalah 382 ± 141/µl (kisaran

119 – 576/ µl). Menurut Jain (1993), kisaran jumlah eosinofil pada kucing normal

berkisa antara 0 - 1500/µl dan menurut Wassmuth et al. (2011) antara 100-600/µl.

Gambar 12 Jumlah eosinofil kucing kampung (Felis domestica)

berdasarkan jenis kelamin.

291.20

447.29

0

100

200

300

400

500

Jantan Betina

Jum

lah e

osi

no

fil

(/µ

l)

Page 10: HASIL DAN PEMBAHASANdimana rataan jumlah limfosit kucing kampung jantan adalah 9.60 ± 4.01×103/µl, dan pada kucing kampung betina sebesar 9.57 ± 3.48×103/µl. Hasil pengamatan

27

Jika diamati terhadap jenis kelamin, rataan jumlah eosinofil pada kucing

kampung betina lebih tinggi dibandingkan dengan kucing kampung jantan,

masing-masing 447.29± 118.34/µl (betina, dengan kisaran 286-576/µl) dan

291.20 ± 126.75/µl (jantan, dengan kisaran 119-448/µl). Secara umum, jumlah

eosinofil pada ke-12 ekor kucing kampung pengamatan masih dalam nilai interval

normal.

Menurut Schalm (2010), peningkatan jumlah eosinofil di dalam sirkulasi

darah diatas nilai interval normal disebut sebagai eosinofilia. Eosinofilia bisa

terjadi karena meningkatnya produksi dalam sumsum tulang, meningkatnya

pelepasan cadangan dari sumsum tulang, redistribusi sel-sel dari pool marginal,

daya hidup intravaskuler diperpanjang. Beberapa kausa eosinofilia diantaranya

adalah penyakit parasitik (ektoparasit, endoparasit) dan respons alergik

(alergen).

Sebaliknya, kondisi menurunnya jumlah eosinofil dalam sirkulasi di

bawah nilai interval normal disebut sebagai eosinopenia. Eosinopenia terjadi

karena menurunnya pelepasan dari sumsum tulang, adanya lisis intravaskuler,

meningkatnya migrasi ke dalam jaringan. Kondisi eosinopenia biasa terlihat pada

stres leukogram. Namun demikian, relevansi klinis keadaan eosinopenia sangat

sedikit (Stockham & Scott 2008).

Menurut Chastain & Ganjam (1986), eosinopenia dapat terjadi karena

hewan mengalami infeksi atau peradangan akut, atau hewan mengalami stres. Saat

terjadi infeksi atau peradangan akut, keadaan tersebut akan memicu dilepaskannya

kortikosteroid dan catecholamine. Jumlah kortikosteroid yang berlebih dalam

tubuh merupakan faktor utama terjadinya eosinopenia.

Jumlah Basofil

Basofil merupakan jenis leukosit granulosit dengan jumlah yang paling

sedikit, berkisar antara 0.5 – 1.5%, dari jumlah leukosit total. Basofil memiliki

granula yang homogen, memiliki rER (rough endoplasmic reticulum),

mitokondria, dan kompleks golgi (Dellmann & Eurell 2006).

Rataan jumlah basofil pada kucing kampung hasil pengamatan dapat

dilihat pada Tabel 2. Hasil pengamatan menunjukkan rataan jumlah basofil

Page 11: HASIL DAN PEMBAHASANdimana rataan jumlah limfosit kucing kampung jantan adalah 9.60 ± 4.01×103/µl, dan pada kucing kampung betina sebesar 9.57 ± 3.48×103/µl. Hasil pengamatan

28

sebesar 109 ± 113/µl (kisaran 0 - 336/µl). Menurut Jain (1993) dan Wassmuth et

al. (2011), jumlah basofil kucing normal berkisar antara 0 – 143/µl.

Gambar 13 Jumlah basofil kucing kampung (Felis domestica)

berdasarkan jenis kelamin.

Gambar 13 memperlihatkan perbandingan antara rataan jumlah basofil

pada kucing jantan dan kucing betina. Rataan jumlah basofil pada kucing

kampung jantan sebesar 135.40 ± 148.73/µl (kisaran 0-336/µl), sedangkan pada

kucing kampung betina sebesar 91 ± 89.64 (kisaran 0-208/µl).

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sebanyak empat ekor kucing dari

12 ekor kucing yang diamati memiliki jumlah basofil diatas nilai interval normal

(basofilia), dengan peningkatan masing-masing sebesar 19.58%, 45.45%, 66.43,

dan 134.97% (Tabel 2). Pola leukogram pada keempat kucing kampung tersebut

bervariasi. Sebanyak satu ekor kucing, peningkatan jumlah basofil tersebut

disertai dengan leukositosis, limfositosis, dan monositosis; satu ekor kucing

lainnya disertai dengan limfositosis dan monositosis; dan dua ekor kucing sisanya

menunjukkan bahwa peningkatan jumlah basofil tidak disertai dengan perubahan

pada jumlah leukosit total maupun jenis leukosit lainnya.

Keadaan dengan jumlah basofil di dalam sirkulasi darah melebihi nilai

interval normal disebut sebagai basofilia. Jumlah basofil cenderung meningkat di

dalam darah perifer pada keadaan dimana terdapat juga eosinofilia. Beberapa

kausa basofilia diantaranya reaksi hipersensitifitas terhadap parasit dan allergen

(Schalm 2010). Nordenson (2002) dan Schalm (2010) melaporkan bahwa

basofilia dapat terjadi akibat respon tubuh terhadap infeksi virus, ektoparsit,

alergi atau peradangan, dan myeloid leukemia.

135.40

91

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Jantan Betina

Jum

lah b

aso

fil

(/µ

l)

Page 12: HASIL DAN PEMBAHASANdimana rataan jumlah limfosit kucing kampung jantan adalah 9.60 ± 4.01×103/µl, dan pada kucing kampung betina sebesar 9.57 ± 3.48×103/µl. Hasil pengamatan

29

Sebaliknya, penurunan jumlah basofil di dalam sirkulasi darah dibawah

nilai interval normal disebut sebagai basopenia. Basopenia merupakan suatu

kondisi yang sulit untuk dideteksi karena jumlah basofil di dalam sirkulasi darah

sangat sedikit. Menurut Schalm (2010), jumlah basofil sangat sedikit di dalam

sirkulasi darah perifer, terutama pada hewan anjing dan kucing. Keadaan

basopenia pada hewan anjing dan kucing tidak memiliki relevansi klinis.