Hasil Dan Pembahasan III

download Hasil Dan Pembahasan III

of 9

Transcript of Hasil Dan Pembahasan III

  • 8/15/2019 Hasil Dan Pembahasan III

    1/9

    HASIL DAN PEMBAHASAN

  • 8/15/2019 Hasil Dan Pembahasan III

    2/9

    KIMIA FISIKA

    Adsorpsi Air dari Campuran Etanol-Air oleh Zeolit Alam

    Lampung

    Pada praktikum ini, dilaksanakan percobaan adsorpsi air dari

    campuran etanol-air dengan rasio !!-! "#", $!-%! "#", &!-'! "#", '!-

    &! "#" dengan (eolit alam lampung )*AL+ pada suu ruangan !o./

    Etanol 0ang digunakan dalam praktikum ini merupakan etanol 1!2/

    Sebelum percobaan dilaksanakan, mula-mula piknometer diisi penu

    dengan a3uades kemudian dtimbang/ Dari penimbangan tersebut,

    diperole massa piknometer berisi a3uades tersebut, 0aitu %%,$&%

    gram/

    Pada percoban pertama, dilakukan adsorpsi air dari campuran

    etanol-air dengan rasio !!-! "#"/ 4arena rasio etanol-air !!-! "#",

    maka pada percobaan ini kita an0a menggunakan etanol sa5a

    seban0ak !! mL tanpa tambaan air/ Etanol 1!2 tersebut

    dimasukkan ke dalam gelas beaker/ A6aln0a, piknometer kosong

    ditimbang seingga diprole massan0a, 0aitu ,!!' gram/ 4emudian

    etanol tersebut dimasukkan ke dalam piknometer ingga piknometer

    terisi penu/ Hal ini ditandai dengan men0emburn0a sebagian etanol

    pada saat menutup piknometer/ Itu berarti pada saat ditutup, suda

    tidak ada lagi ruang kosong di dalam piknometer, seingga piknometer

    benar-benar an0a tersisi penu ole etanol tersebut/ 7u5uan dari

    etanol 0ang ada di dalam piknometer arus terisi penu adala agar

    tidak ter5adi kesalaan dalam peritungan densitas dari etanol

    tersebut/ Piknometer berisi etanol tersebut ditimbang, seingga

    diperole massan0a 0aitu $,&1'8 gram/ Lalu (eolit ,8 gramdimasukkan ke dalam campuran etanol-air tersebut, kemudian ditutup

    dengan aluminium 9oil/ Etanol ditutup dengan alumuninium 9oil agar

    etanol tersebut tidak menguap/ 4arena pada dasarn0a etanol bersi9at

    muda menguap/ Dalam percobaan kami, al ini dibuktikan dengan

    berkurangn0a "olume etanol !! mL men5adi kurang dari !! mL pada

    saat gelas beaker dibiarkan dalam konsisi terbuka/ Hal ini menandakan

    ba6a se5umla etanol tela menguap ke udara seingga

    men0ebabkan berkurangn0a "olume etanol/ :elas kimia tertutup berisi

    (eolit dan etanol tersebut kemudian dikocok agar (eolit tersebar

    merata ke seluru larutan seingga mengoptimalkan proses adsorpsi/

     7epat setela selesai dikocok, dilakukan pengukuran suu dan indeks

    bias dari larutan tersebut, diperole ,1/ Pengukuran indeks bias

    dilakukan secara terus menerus menggunakan re9raktometer ingga

  • 8/15/2019 Hasil Dan Pembahasan III

    3/9

    diperole indeks bias 0ang kosntan/ Indeks bias 0ang konstan

    menun5ukkan ba6a proses adsorpsi suda berada dalam keadaan

    setimbang/ Pada percobaan ini, indeks bias konstan pada ,1/

    Setela itu, etanol dipisakan dengan (eolit dengan cara disaring

    menggunakan kertas saring/ Saringan tersebut dilipat dan dibasakan

    terlebi daulu agar melekat pada corong/ Proses pen0aringan ini

    dilakukan di atas labu erlenme0er, seingga (eolit akan tertinggal di

    kertas saring dan etanol akan masuk ke dalam erlenme0er tersebut/

    Pada percobaan ini, etanol 0ang tersaring benar-benar 5erni, tidak ada

    (eolit 0ang masuk ke dalam etanol 0ang tela tersaring/ Hal ini

    dikarenakan pori-pori dari kertas saring mempun0ai ukuran 0ang lebi

    kecil dari ukuran partikel (eolit, seingga men0ebabkan (eolit tidak

    bisa lolos dari kertas saring tersebut dan tertinggal di kertas saring/

    Etanol 0ang tela disaring kemudian dimasukkan ke dalam

    pikonometer kembali ingga penu dan ditimbang lagi massan0a,

    diperole $,&;1& gram/

    Pada percobaan kedua, tidak 5au berbeda dengan percobaan

    pertama/ Perbedaann0a adala rasio antara etanol dengan air 0ang

    dicampurkan/ Pada percobaan ini, dilakukan adsorpsi air dari campuran

    etanol-air !! mL dengan rasio $!-%! "#"/ .ampuran ini dibuat dengan

    mencampur $! mL etanol dengan %! mL a3uades ke dalam gelas

    kimia/ Mula-mula, campuran tersebut diambil sebagian untuk mengisi

    penu piknometer, kemudian ditimbang seingga diperole massan0a

    0aitu $,$;; gram/ :elas kimia 0ang berisi campuran tersebut 5uga

    dimasukkan (eolit dengan massa ,8 gram dan ditutup dengan

    aluminium 9oil/ 4emudian diukur suun0a setela (eolit dimasukkan,

    0aitu saat tepat setela campuran dikocok/ Dilakukan 5uga pengukuranindeks biasn0a secara terus-menerus ingga konstan/ Pada percobaan

    ini, indeks biasn0a konstan pada ,&$/ Setela diperole indeks bias

    0ang konstan, dilakukan pengukuran suu larutan, diperole ,&;/

    Lalu campuran tersebut disaring dan dimasukkan ke dalam piknometer

    kembali/ Piknometer berisi campuran etanol-air tersebut ditimbang,

    diperole massan0a 0aitu ;,!$ gram/

    Pada percobaan ketiga, campurann0a terdiri dari &! mL etanol

    dan '! mL a3uades/ Sedangkan pada percobaan keempat,

    campurann0a terdiri dari '! mL etanol dan &! mL a3uades/

  • 8/15/2019 Hasil Dan Pembahasan III

    4/9

     7abel Indeks Bias .ampuran Etanol-Air dengan >ariasi ?asio

    Sebelum dan Sesuda Adpsorpsi

    >ariasi ?asio

    .ampuran Etanol -

    Air

    Indeks Bias .ampuran

    Sebelum Sesuda

    !! - ! ,1 ,1$! -%! ,&$ ,&;&! - '! ,& ,&8'! - &! ,81 ,81

     7abel Massa .ampuran Etanol-Air dengan >ariasi ?asio Sebelum

    dan Sesuda Adpsorpsi

    >ariasi ?asio.ampuran Etanol -

    Air

    Massa .ampuran

    Sebelum Sesuda

    !! @ ! $,&1'8 $,&;1&$! -%! $,$;; ;,!$&! @ '! $,&$'% $,1%!'! @ &! $,%8&' $,$;8

    Pengukuran massa campuran etanol didapat dengan

    mengurangi massa dari piknometer berisi campuran dengan

    piknometer kosong/ Massa tersebut merupakan massa dari campuran/

    4arena massa dari campuran tersebut diketaui, maka dapat diitung

    densitas dari campuran tersebut/ Densitas dari campuran tersebut

    diperole dengan cara membagi massa campuran tersebut dengan

    "olume piknometer/ Sebelum mengetaui "olume piknometer, mula-

    mula massa dari a3uades arus diitung terlebi daulu berdasarkan

    massa piknometer berisi a3uades tersebut/ Peritungan massa

    a3uades tidak 5au berbeda dengan peritungan massa etanol, 0aitumengurangi massa piknometer berisi a3uades dengan piknometer

    kosong/ Setela diperole massa a3uades, "olume piknometer dapat

    diititung dengan cara membagi massa a3uades dengan densitas dari

    a3uades tersebut/ Densitas dari a3uades ini diperole dari literatur,

    0aitu !,;;8&$ g#mL/

  • 8/15/2019 Hasil Dan Pembahasan III

    5/9

    terkandung dalam setiap satuan berat campuran/ 4arena al itu,

     5umla dari kedua kadar tersebut akan ber5umla !!2/ Seingga,

    untuk menentukan kadar air )2 berat+, dapat dicari dengan

    mengurangi !!2 dengan kadar etanol/ Massa etanol dan massa air di

    dalam campuran dapat ditentukan dengan mengalikan masing-masing

    kadarn0a )2 berat+ dengan massa dari campuran etanol-air tersebut/

    Data 0ang diperole dari praktikum merupakan data sebelum

    dan sesuda adsorpsi/ Seingga asil dari peritungann0a 5uga

    merupakan data sebelum dan sesuda adsorpsi/ Berikut ini adala data

    0ang diperole melalui peritungan dari data asil praktikum=

     7abel Indeks Bias .ampuran Etanol-Air dengan >ariasi ?asio

    Sebelum dan Sesuda Adpsorpsi

    >ariasi

    ?asio

    .ampura

    n Etanol

    - Air

    Densitas

    .ampuran

    )g#mL+

    4adar Air )2

    berat+ Etanol

    dalam .ampuran

    4adar )2 berat+ Air

    dalam .ampuran

    Sebelu

    m

    Sesuda

    Sebelu

    m

    Sesuda

    Sebelum Sesuda

    !! - !$! -%!&! - '!'! - &!

    Selama proses adsorpsi berlangsung ingga mencapai

    kesetimbangan, maka akan ada se5umla air 0ang teradsorp/

  • 8/15/2019 Hasil Dan Pembahasan III

    6/9

    campuran/ Hal ini dikarenakan (eolit merupakan adsorben 0ang secara

    spesik men0erap air, bukan sen0a6a lain/ Seingga, etanol tidak ikut

    ter5erap ole (eolit/

    Etanol merupakan sala satu sen0a6a 0ang muda menguap,

    seingga etanol dalam larutan tersebut memiliki kemungkinan untuk

    menguap apabila tidak tertutup rapat/ Pada percobaan pertama,

    penutupan gelas kimia 0ang berisi larutan etanol dapat dikatakan

    kurang e9ekti9 karena praktikan melepas aluminium 9oil terlalu lama/

    Namun, pada percobaan selan5utn0a tidak demikian/ Penutupan lebi

    e9ekti9 karena aluminium an0a dilepas secara singkat 5ika diperlukan/

    Seingga kemungkinan etanol 0ang menguap men5adi lebi kecil/

    Etanol 0ang menguap men0ebabkan kandungan etanol di dalam

    campuran berkurang/ Seingga, semakin lama campuran etanol

    dibiarkan dalam kondisi terbuka, akan semakin ban0ak etanol 0ang

    ilang dari campuran/ Air 0ang teradsorp ole (eolit men0ebabkan

    berkurangn0a kandungan air di dalam campuran/ Hal ini men0ebabkan

    massa dari campuran 5uga berkurang/ Seingga massa akir campuran

    setela adsorpsi akan lebi kecil daripada massa campuran sebelum

    adsorpsi/

    Perlu diketaui ba6a massa campuran 0ang ditimbang

    merupakan massa campuran di dalam piknometer/ Seingga 0ang

    diperole bukanla massa campuran secara keseluruan, melainkan

    massa campuran per "olume piknometer 0ang merupakan densitas

    dari campuran tersebut/ Etanol 0ang digunakan adala larutan etanol

    dengan kemurnian 1!2, seingga etanol tersebut bukan an0a terdiri

    dari etanol sa5a, namun masi terkandung air/ Namun 5umla etanol

    0ang terkandung dalam larutan etanol tersebut lebi besar daripada 5umla airn0a, 0aitu 1!2 etanol murni dan !2 air/ 4adar dari etanol

    dan air akan mempengarui densitas dari larutan tersebut/ Densitas

    merupakan kerapatan suatu (at 0ang din0atakan dalam satuan massa

    per satuan "olume/ Semakin tinggi nilai densitasn0a, maka akan

    semakin rapat suatu (at tersebut/ Etanol murni memiliki densitas 0ang

    lebi renda daripada air murni/ Seingga densitas campuran etanol-

    air berada diantara densitas etanol murni dan densitas air murni/

    Semakin tinggi kadar etanoln0a, maka densitas campurann0a akan

    semakin mendekati densitas etanol murni/ Sedangkan semakin tinggi

    densitas airn0a, maka densitas campurann0a akan semakin mendekati

    densitas air murni/ Seingga, semakin tinggi kadar air dalam campuran

    etanol-air, akan semakin tinggi 5uga densitas campurann0a/

  • 8/15/2019 Hasil Dan Pembahasan III

    7/9

    Dalam percobaan ini, (eolit 0ang men5erap air men0ebabkan

    kadar air dalam campuran men5adi berkurang/ Seingga densitas

    campuran etanol-airn0a pun akan berkurang 5uga/

  • 8/15/2019 Hasil Dan Pembahasan III

    8/9

    IDENTIFIKASI DAN KUANTIFIKASI KIMIA

    Standarisasi Cl dan Na!

    Pada praktikum ini, dilakukan standarisasi dari larutan H.l !, N

    dan larutan NaH !, N menggunakan larutan Natrium 4arbonat

    )Na%.+ !, N dan Asam ksalat )H%.%' / %H%+ !, N/

    Pada percobaan pertama, dilakukan standarisasi larutan H.l

    menggunakan larutan Natrium 4arbonat/ Mula-mula dibuat larutan

    Natrium 4arbonat !, N terlebi daulu/ Serbuk Natrium 4arbonat

    ditimbang inggga massan0a mencapai !,!8 gram/ Serbuk tersebut

    dimasukkan ke dalam erlenme0er berisi a3uades ! mL/ Erlenme0er

    tersebut dikocok ingga serbuk Natrium 4arbonat tersebut terlarut

    sempurna di dalam a3uades/ Hal ini ditandai dengan suda tidak ada

    lagi serbuk Natrium 4arbonat 0ang terliat di dalam a3uades/ Setela

    terlarut sempurna, ditambakan indikator Metil range seban0ak

    tetes/ Lalu H.l dimasukkan ke dalam buret ingga tercapai tanda

    batasn0a, 0aitu ! mL/ Dengan metode titrasi, larutan H.l tersebut

    kemudian diteteskan ke dalam larutan Natrium 4arbonat secara terus

    menerus dan diamati perubaan 6arnan0a/ Pada percobaan ini, H.l

    berenti diteteskan pada saat "olumen0a tercapai !, mL dan 6arna

    larutan di dalam erlenm0er beruba dari oran0e men5adi 5ingga/

    Sedangkan pada percobaan kedua, taapan-taapan 0ang

    dilakukan tidak 5au berbeda dengan percobaan pertama/ Han0a sa5a,

    0ang distandarisasi adala larutan NaH menggunakan larutan Asam

    ksalat/ Mula-mula dibuat larutan Asam ksalat !, N terlebi daulu/

    Serbuk Asam ksalat ditimbang inggga massan0a mencapai !,!&

    gram/ Serbuk tersebut dilarutkan di dalam erlenme0er berisi a3uades! mL/ Setela terlarut sempurna, ditambakan indikator Peno9talin

    seban0ak tetes/ Lalu NaH dimasukkan ke dalam buret ingga

    tercapai tanda batasn0a, 0aitu ! mL/ Larutan NaH tersebut kemudian

    diteteskan ke dalam larutan Natrium 4arbonat secara terus menerus

    dan diamati perubaan 6arnan0a/ Pada percobaan ini, ter5adi

    perubaan 6arna larutan dari bening men5adi mera muda di dalam

    erlenme0er saat "olume larutan NaH mencapai , mL/

    Sebelumn0a tela diketaui ba6a larutan H.l dan NaH

    memiliki konsentrasi 0ang sama, 0aitu !, N/ Namun karena si9at dari

    H.l 0ang muda menguap serta NaH 0ang idroskopis, men0ebabkan

    konsentrasi 0ang diketaui tersebut bukanla konsentrasi sebenarn0a

    larutan tersebut/ Maka dari itu dari percobaan ini, konsentrasi larutan

    H.l dan NaH 0ang sebernarn0a dapat diketaui melalui metode

  • 8/15/2019 Hasil Dan Pembahasan III

    9/9

    titrasi/ Perubaan 6arna 0ang ter5adi menandakan ba6a pada proses

    titrasi tersebut menandakan tela tercapain0a titik eki"alen dari reaksi

    0ang ter5adi antara H.l dengan Natrium 4arbonat, dan NaH dengan

    Asam ksalat/ Itu berarti tela ter5adi kesetimbangan reaksi dimana

     5umla mol antara analit )Natrium 4arbonat dan Asam ksalat+ dan

    titran )H.l dan NaH+ 0ang bereaksi sama, seingga keduan0a abis

    bereaksi/ 4arena 5umla mol antara titran sama, konsentrasi dari H.l

    dan NaH 0ang sebenarn0a digunakan dapat diketaui melalui

    peritungan, 0aituF untuk H.l dan F untuk NaH/