HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG...
Transcript of HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG...
HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SEDERHANA PADA SISWA KELAS IV MI
MATHLAUL HUDA CICALENGKA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan
oleh
ROBIATUL ADAWIAH
NIM 1811018300037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DMS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
PERSETUJUAN PEMBIMBING
HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SEDERHANA PADA SISWA KELAS IV MI
MATHLAUL HUDA CICALENGKA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd )
Oleh:
Pembimbing:
DEDEK KUSTIAWATI, M.Pd NIP.
ROBIATUL ADAWIAH NIM. 1811018300037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DMS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi yang berjudul “Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang
Sederhana Pada Siswa Kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka”. disusun
oleh Robiatul Adawiah, Nomor Induk Mahasiswa: 1811018300037, Jurusan
Pendidikan Guru Madarasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan
dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak nuntuk diujikann pada
sidang munaqasah sesuain dengan ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 20 November 2014
Yang mengesahkan, :
Dosen Pembimbing Skripsi
Dedek Kustiawati, M. Pd NIP. -
ABSTRAK
Robiatul Adawiah. NIM 1811018300037. “Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Sederhana Pada Siswa Kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka”. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kependidikan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2014.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV MI. Mathlaul Huda Cicalengka. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian kualitatif deskriptif.
Hasil belajar matematika materi bangun ruang sederhana pada siswa kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka dapat diketahui ada peningkatan yang cukup signifikan pada hasil tes matematika semester I dan II. Hal ini dibuktikan dengan rerata yang mengalami peningkatan sebesar 13. Demikian pula dengan angka yang sering muncul dari hasil tes 60 menjadi 70.
Respon siswa diketahui ada peningkatan yang cukup signifikan pada hasil respon semester 1 dan respon semester 2 siswa kelas IV mata pelajaran matematika materi bangun ruang sederhana. Hal ini dibuktikan dengan rerata yang mengalami peningkatan sebesar 10.15. Demikian pula dengan angka yang sering muncul dari hasil tes 60 menjadi 78.
Aktifitas siswa diketahui ada peningkatan yang cukup signifikan pada hasil tes aktifitas 1 dan 2 siswa kelas IV mata pelajaran matematika materi bangun ruang sederhana. Hal ini dibuktikan dengan rerata yang mengalami peningkatan sebesar 10. Demikian pula dengan angka yang sering muncul dari hasil tes 60 menjadi 70. Dibawah ini ditampilkan grafik perbedaan dari kedua hasil tes tersebut.
Kata Kunci: Hasil Belajar,Aktifitas dan Respon Siswa
i
KATA PENGANTAR
Sembah dan sujud syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa yang telah
menciptakan bumi beserta isinya. Dialah yang telah menciptakan manusia sebagai
makhluk yang sempurna dan memposisikan sebagai kholifah di muka bumi ini.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah menyampaikan risalah-Nya dan mengajarkan kepada ummat
manusia tentang kebaikan dan pemaknaan tentang hakikat hidup dan semoga apa
yang telah diajarkan kepada ummat manusia akan tetap abadi sampai akhir zaman.
Penulis bersyukur karena berkat rahmat dan hidayah-Nya skripsi dengan
judul “Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Sederhana Pada
Siswa Kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka”. dapat diselesaikan dan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tidak lupa semua pihak yang sangat membantu dalam proses penyelesaian
skripsi ini, dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Fauzan MA, Ketua Jurusan Pendidikan PGMI Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dedek Kustiawati, M.Pd pembimbing skripsi, yang senantiasa
memberikan nasehat, saran dan kritik membangun dalam penyelesaian skripsi
ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI),
atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan selama penulis kuliah.
5. Ibu Suhaeriyah, S.Pd I . Kepala sekolah MI. Mathlaul Huda Cicalengka yang
telah mengijinkan penulis melakukakan kegiatan penelitian disekolah yang
Ibu pimpin.
ii
6. Kepada seluruh Dewan Guru dan Staf Tata Usaha MI. Mathlaul Huda
Cicalengka yang senantiasa memberikan motivasi dan kritik membangun
untuk menyelesaikan tugas penulis.
7. Sahabat-sahabatku Kelas A32 Jurusan PGMI yang selalu memotivasi penulis
dalam menyusun skripsi.
8. Ayahanda H.Muhtar(Alm) dan Ibunda Sumariah tercinta, yang selalu
meneteskan air mata di dalam do`anya demi anaknya tersayang, yang telah
mengasuh, mendidik, membimbing, dan berkorban baik moril maupun
materil, sehingga penulis bisa kuliah di kampus tercinta ini.
9. Teruntuk Suami dan Anakku Akbar yang tiada hentinya memberikan suport
dan do`a yang tidak pernah henti-hentinya. Dan yang selalu ada disaat penulis
kehilangan semangat, yang telah membuat hari-hari penulis selalu bahagia
terima kasih untuk semuanya yang telah diberikan kepada penulis.
10. Kakak-kakakku Neni, Juhdi, Ubay dan adikku Jimmi tiada hentinya
memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, terima
kasih atas doa dan dukungannya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan, semoga jasa
baik yang telah mereka sumbangkan menjadi amal sholeh dan mendapat balasan
yang lebih baik dari Allah SWT. Penulis menyadari, dalam skripsi ini masih
banyak kekurangan. Penulis memohon kepada semua pihak untuk memberikan
saran dan nasehat demi perbaikan skripsi ini Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Jakarta, 2015
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1
B. Rumusan Masalah …………………….....…………… 4
C. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ......................... 4
BAB II. KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL TINDAKAN ...........................................
6
A. Acuan Teori Area dan Fokus Penelitian yang Diteliti .. 6
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ...................................... 20
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 22
A. Metode Penelitian ……………...................................... 22
B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian …………... 22
C. Teknik Analisis Data ……………………………….. 22
D. Instrumen-Instrumen Pengumpulan Data …………… 23
E. Teknik Pengumpulan Data ………………………….. 23
F. Instrumen Penelitian ………………………………… 25
iv
. G. Prosedur penelitian…………………………………. 27
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................. 29
Deskripsi Data dan Pembahasan. ……………………… 29
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.......................................... 50
A. Kesimpulan..................................................................... 50
B. Saran............................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 51
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1: Bentuk Penilaian Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran 26
Tabel 4.1: Hasil Belajar Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sederhana Tahun Pelajaran 2013/2014
33
Tabel 4.2: Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bangun Ruang Sederhana 35
Tabel 4.3: Respon Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sederhana Tahun Pelajaran 2013/2014
37
Tabel 4.4: Perbandingan Respon Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sederhana 39
Tabel 4.5: Aktifitas Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Tahun Pelajaran 2013/2014 42
Tabel 4.6: Perbandingan Aktifitas Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang 44
Tabel 4.7: Hasil Belajar Matematika:Kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka 48
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1: Hitagram Hasil Belajar Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sederhana Tahun Pelajaran 2013/2014
34
Gambar 4.2: Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bangun Ruang Sederhana 36
Gambar 4.3: Hitagram Respon Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sederhana Tahun Pelajaran 2013/2014
38
Gambar 4.4: Grafik Perbandingan Respon Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sederhana 41
Gambar 4.5: Hitagram Aktifitas Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Tahun Pelajaran 2013/2014 43
Gambar 4.6: Grafik Perbandingan Aktifitas Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang 46
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan disekolah/madrasah dilakukan sebagai amanat Undang-
undang Dasar 1945. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
Pasal 19 ayat ke-1 menyatakan “Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis”,1 ini berarti proses
pembelajaran dikelas harus memberikan ruang seluas-luasnya bagi peserta
didik untuk berkreasi, dan guru sebagai fasilitator belajar harus mampu
menciptakan kondisi belajar sedemikian rupa agar tujuan pembelajaran yang
direncanakan bisa tercapai dengan baik.
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) RI
No. 22 Tahun 2006, menyebutkan bahwa, dalam setiap kesempatan
pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah
yang sesuai dengan situasi (contextual problem)2. Melalui mata pelajaran
matematika, peserta didik atau siswa diarahkan untuk mampu memecahkan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari secara logis, rasional, kritis,
cermat, jujur, dan efektif 3 . Lebih lanjut dikemukakan dalam salah satu
tujuan mata pelajaran matematika adalah: “Memecahkan masalah yang
meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh”.4
1Presiden Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013, Pasal 19 ayat ke-
1(Jakarta: 2013) 2 Menteri Pendidikan Nasional , Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 Tahun
2006 Tentang Standar Isi (Jakarta:2006) 3 Erman Suherman dkk, Strategi PembelajaranMatematika Kontemporer, (Bandung:
UPI,2003), hal.89 4 Supinah, Titik Sutanti, Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di
SD,(Jakarta:Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 2010), hal.1
2
Dalam implementasi pembelajaran dikelas keadaan tersebut diatas harus
mampu diciptakan oleh seorang guru sehingga siswa dapat belajar dengan
sebaik - baiknya tanpa ada perasaan sekedar memenuhi rutinitas sekolah,dan
terpaksa karena merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan, tetapi dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran siswa harus merasa belajar adalah suatu
kegiatan yang dapat memberikan jawaban dari apa yang diinginkannya.
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan
kemampuan baru5. Dengan demikian belajar akan bermakna dan memberi
arti dan manfaat bagi siswa, karena yang baru biasanya menarik, akan lebih
menarik lagi jika dikemas dengan kemasan yang menarik, sehingga dengan
sendirinya akan tumbuh keinginan dalam diri siswa untuk belajar lebih baik,
belajar dengan baik pastilah berimplikasi pada hasil belajar yang baik pula.
Namun pada kenyataannya proses pembelajaran seperti yang kita alami
masih menitik beratkan pada pembelajaran langsung yang pada umumnya
didominasi oleh guru, siswa masih secara pasif menerima apa yang diberikan
guru, pada umumnya hanya satu arah. Belajar adalah suatu proses yang
kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup
sejak ia masih bayi sampai meninggal dunia. Salah satu pertandanya bahwa
seseorang telah belajar adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.6
Seorang guru memiliki peranan penting dalam kegiatan belajar.
Profesionalisme seorang guru mutlak diperlukan yang ditujukan untuk
kepentingan proses belajar mengajar. Dalam Undang-undang RI No. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 berbunyi:
“pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Hal tersebut tidak
mungkin tercapai jika sistem pendidikan tradisional masih mendominasi
kegiatan belajar mengajar, untuk itu perlu sistem pembelajaran yang
5H. Wina Sanjaya, Prof.Dr,M.Pd, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan, (Jakarta:Kencana Prenada Media Groupm 2012),Cet ke- 9, hal.129
6 Suharsiwi,Media pembelajaran (Tangerang:Interpersona pustaka,2011)hal 39
3
membuat siswa lebih bermakna. Dipengaruhi oleh pandangan ilmiah baru
abad ke-20 yang beranggapan bahwa kenyataan ada dalam hubungan-
hubungan, yang melihat bahwa satu kesatuan melebihi jumlah dari bagian-
bagiannya, maka para pendidik sekarang merasa perlu berpikir ulang tentang
cara mengajar7.
Matematika merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan
secara umum. Jelas untuk memahami dunia dan memperbaiki kualitas
keterlibatan kita pada masyarakat, maka diperrlukan pemahaman matematika
secara lebih baik lagi. Matematika banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari dirumah dalam perdagangan (ekonomi) dalam pembangunan
(bidang, ruang, pengukuran) dan lain-lain.
Berdasarkan observasi penulis menemukan bahwa KBM di MI Mathlaul
Huda Cicalengka lebih menekankan kepada penguasaan materi pembelajaran
sebanyak mungkin sehingga suasana belajar bersifat kaku, dan monoton
serta tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar lebih aktif.
Budaya belajar lebih banyak ditandai metode ceramah satu arah yang
berpusat pada guru sehingga minat dan motivasi serta hasil belajar siswa
menurun, di dalam kelas banyak siswa yang melakukan aktifitas diluar
kegiatan belajar matematika (misalkan mengobrol dengan teman sebangku,
dan tidak serius dalam belajar), kurangnya interaksi siswa pada saat belajar,
hal ini membuat siswa tidak terbiasa bertanya. Ketidak tuntasan hasil belajar
siswa banyak di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti fasilitas sekolah yang
kurang memadai, pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat, media
pembelajaran kurang menarik dan tingkat keaktifan siswa yang rendah.
Dalam studi dokumentasi penulis juga menemukan banyak siswa
kurangnya aktif dan kurang respon dalam mempelajari pelajaran
matematika pada pebelajaran bangun ruang dan ditinjau dari hasil
pembelajran matematikan pada bangun ruang sederhana di kelas IV MI
7 Presiden Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2003, Pasal 3
4
Mathlaul Huda Cicalengka belum memenuhi target dalam setandar nilai
kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi area dan pembatasan fokus penelitian yang
penulis uraikan diatas maka dapat disusun rumusan masalah nya adalah
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi bangun ruang ?
2. Bagaimana respon siswa dalam pembelajaran matematika pada materi
bangun ruang ?
3. Bagaimna aktifitas siswa dalam pembelajaran matematika pada materi
bangun ruang ?
4. Kesulitan apa yang di alami siswa dalam pembelajaran matematika pada
materi bangun ruang ?
5. Apa solusi yang dapat dilakukan untuk mempelajari pembelajaran
matematika pada materi bangun ruang ?
C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Hasil Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui dan mneganalisis hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika pada materi bangun ruang.
b. Untuk mengetahui respon siswa dalam pembelajaran matematika
pada materi bangun ruang.
c. Untuk mengetahui aktifitas siswa dalam pembelajaran matematika
pada materi bangun ruang.
d. Untuk mencari solusi yang dapat dilakukan untuk pembelajran
matematika pada materi bangun ruang.
2. Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan berguna untuk
berbagai pihak antara lain :
5
a. Bagi Siswa, untuk memudahkan siswa memahami pelajaran
matematika, dengan memberi tantangan kepada mereka untuk
menyelesaikan masalah yang tidak seperti biasanya,sehingga akan
timbul rasa keingintahuan dan rasa senang jika siswa berhasil
memecahkan masalahnya.
b. Bagi guru, sebagai bahan masukan bagi guru untuk
menggunakan metode yang bervariasi dalam pembelajaran
matematika dan dapat dijadikan sebagai umpan balik untuk
memperbaiki pembelajaran dalam mengukur keberhasilan dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini sebagai bahan masukan bagi
pimpinan untuk mengarahkan para guru menggunakan strategi
yang sesuai dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah.
d. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini untuk mendapatkan
wawasan dan pengalaman dan sebagai bahan masukan bagi
peneliti selanjutnya yang ingin meneliti permasalahan yang sama di
masa yang akan datang.
6
BAB II
KAJIAN TEORITIK DAN
PENGAJUAN KONSEPTUAL TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan fokus Yang Diteliti
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan salah satu bentuk prilaku yang sangat penting
bagi kelangsungan hidup manusia. Belajar dapat membantu manusia
menyesuaikan diri (adaptasi) dengan lingkungan dengan adanya proses
belajar ini manusia dapat bertahan hidup.
Menurut Gronbach belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan
mengalami; dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan
pancainderanya.8
Proses belajar mengajar adalah istilah yang tidak asing dalam dunia
pendidikan.Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki
prilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.9Menurut Gagne, dalam
buku The conditions Of Learning Menyatakan bahwa:” Belajar terjadi
apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya
(performance –nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi
itu kewaktu sesudah ia mengalami situasi tadi.”10
Belajar merupakan peristiwa sehari-hari disekolah. Belajar
merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar tersebut dapat
dipandang dari dua subjek yaitu dari siswa dan dari guru. Dari segi
siswa belajar dialami sebagai suatu proses. Siswa mengalami proses
8 Sumadi Suryabarata,Psikologi Pendidikan(PT.Rajagrafindo Persada:2011)hal 231
9Suyono dan Hariyanto,Belajar dan Pembelajaran(PT.Remaja Rosdakarya:2012)hal 9 10Ngalim Purwanto,Psikologi Pendidikan(PT.Remaja Rosdakarya:1990)hal84
7
mental dalam menghadapi bahan belajar. Dari segi guru proses belajar
tersebut dapat diamati secara tidak langsung artinya proses belajar
yang merupakan proses internal siswa tidak dapat diamati tetapi dapat
dipahami oleh guru. Proses belajar tersebut dapat “tampak” lewat
perilaku siswa mempelajari bahan belajar.
b. Faktor yang mempengaruhi belajar
Belajar adalah suatu proses yang ,menimbulkan terjadinya suatu
perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan kecakapan.
Berhasil baik atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-
macam faktor. Adapun faktor itu dapat kita bedakan menjadi dua
golongan:11
1) Faktor yang ada pada organisme itu sendiri ( Individual) Contoh:
Faktor kematangan /pertumbuhan, kecerdasan latihan, motivasi dan
faktor pribadi.
a) Kematangan
Anak umur 6 bulan otot-otot dan tulangnya masih lemah, berat
badan dan kekuatan tenaganya belum ada keseimbangan yang
harmonis, keberanian untuk mencoba belum ada. Demikian pula
kita tidak dapat mengajar ilmu pasti kepada siswa kelas rendah di
sekolah dasar, semua itu disebabkan pertumbuhan mental yang
belum matang untuk menerima pelajaran itu. Mengajarkan
sesuatu yang baru dapat berhasil jika tarap pertumbuhan pribadi
telah memungkinkannya, atau apabila potensi-potensi jasmani
atau rohaninya telah matang untuk itu.
b) Kecerdasan
Dapat tidaknya seseorang mempelajari sesuatu dengan berhasil
baik ditentukan/dipengaruhi pula oleh taraf kecerdasannya. Jelas
kiranya intelegensi pun turut memegang peran.
11 Ibid hal102
8
c) Latihan dan Ulangan
Karena terlatih,karena sering kali mengulang sesuatu maka
kecakapan dan pengetahuan yang dimilikinya dapat menjadi
semakin dikuasai dan semakin mendalam. Sebaliknya tanpa
latihan pengalaman-pengalaman yang dimilikinya dapat menjadi
hilang atau berkurang. Karena latihan sering kali mengalami
sesuatu, seseorang dapat timbul minatnya kepada sesuatu itu.
Makin besar minat makin besar pula perhatiannya sehingga
memperbesar hasratnya untuk mempelajarinya.
d) Motivasi
Motif merupakan pendorong bagi suatu organisme untuk
melakukan sesuatu. Siswa dapat menyadari apa gunanya belajar
dan apa tujuan yang hendak dicapai dari pelajaran itu,jika diberi
perangsang,diberi motivasi yang baik dan sesuai.
e) Faktor pribadi
Tiap orang memiliki sifat-sifat kepribadiannya yang berbeda
antara seseorang dengan yang lainnya. Faktor pribadi seseorang
ini turut pula memegang peranan dalam belajar.
2) Faktor yang ada diluar individu (Sosial) Contoh: faktor keluarga /
keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang
digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang
tersedia.
a) Faktor Keluarga
Ada keluarga miskin ada pula keluarga yang kaya, ada pula
keluarga yang bahagia dan sebaliknya, suasana keadaan keluarga
yang bermacam-macam itu mau tidak mau dapat menentukan
bagaimana pengalaman belajar yang dialami dan pencapaian
hasil yang diraih oleh siswa.
b) Guru dan Cara Mengajar
Terutama dalam belajar disekolah,faktor guru dan cara mengajar
merupakan faktor penting pula. Bagaimana sikap dan
9
kepribadian guru,tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki
guru dan bagaiman cara guru tersebut mengajarkan kepada
siswanya.
c) Alat-alat Pelajaan
Yang cukup memiliki alat-alat dan perlengkapan yang
diperlukan untuk belajar ditambah dengan cara mengajar yang
baik dari guru-gurunya,kecakapan guru dalam menggunakan
alat-alat itu akan mempermudah dan mempercepat belajar siswa.
d) Lingkungan dan Kesempatan
Seorang anak dari keluarga yang baik memiliki inteligensi yang
baik,bersekolah di sekolah yang keadaan guru-gurunya dan alat-
alatnya baik,belum tentu pula dapat belajar dengan baik. Masih
ada faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya,misal
karena jarak antara rumah dan sekolah itu terlalu
jauh,memerlukan kendaraan yang cukup lama sehingga
melelahkan.Banyak pula siswa yang tidak dapat belajar dengan
hasil baik dan tidak dapat mempertinggi belajarnya,akibatnya
tidak ada kesempatan yang disebabkan oleh sibuknya pekerjaan
setiap hari, pengaruh lingkungan yang buruk dan negatif serta
faktor-faktor lain terjadi diluar kemampuannya.
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan
siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi
pelajaran.
Dari tiga faktor pendekatan belajar sebagaimana pemaparan diatas
peneliti menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai
adanya perubahan pada diri seseorang seperti pemahaman, pengetahuan,
tingkah laku, keterampilan serta kebiasaan yang ada pada diri individu yang
sedang belajar. Hasil dari proses belajar dipengaruhi oleh faktor yang ada
pada diri siswa ataupun yang ada diluar diri siswa.
10
2. Matematika
a. Pengertian Matematika
Istilah matematika berasal dari kata yunani “mathein” atau
“mathenein”yang artinya “mempelajari”. Mungkin juga kata itu erat
hubungannya dengan kata sansaketra “medha” atau “widya” yang
artinya ialah “kepandaian”, “ketahuan” atau “inteligensi”. Matematika
disebut juga ilmu pasti karena didalam matematika semua hal sudah
pasti dan tidak pernah dapat berubah lagi.
Matematika merupakan mata pelajaran yang penting untuk
diajarkan di MI/SD karena matematika sangat berguna dalam kehidupan
sehari-hari siswa dan diperlukan sebagai dasar untuk mempelajari
matematika lanjut dan mata pelajaran lain. Seorang guru MI yang akan
mengajar mata pelajaran matematika memerlukan pemahaman yang
memadai tentang hakikat matematika dan bagaimana matematika yang
memiliki karekteristik unik dan khas harus diajarkan kepada siswa.
Pemahaman tentang hakikat matematika merupakan syarat mutlak bagi
guru untuk dapat mengajar dengan baik.
Beberapa definisi tentang matematika:
1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir
secara sistematik.
2) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
3) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logic dan
berhubungan dengan bilangan.
4) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan
masalah tentang ruang dan bentuk.
5) Matematika adalah tentang struktur-struktur yang logika.
6) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan yang ketat.12
12
Wati Susilawati,Belajar dan Pembelajaran matematika Edisi I I(Bandung:Fakultas Tarbiyah & Keguruan UIN Sunan Gunung Djati:2009) hal.6
11
Matematika merupakan pelajaran yang penting . Matematika
merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan secara
umum.Matematika juga banyak digunakan dalam kehidupansehari-hari
yang melibatkan bilangan dan kuantifikasi.13Selain itu matematika
adalah ratunya ilmu14 (Mathematics is Queen of the Sciences)
maksudnya antara lain bahwa matematika itu tidak bergantung kepada
bidang studi lain, dan agar dapat dipahami orang dengan tepat kita harus
menggunakan simbol dan istilah yang cermat yang disepakati secara
bersama.
Penunjukan kuantitas kepada hubungan, pola, dan struktur. Bagle
menyatakan bahwa sasaram atau objek penelaahan matematika adalah
fakta, konsep, operasi dan prinsip. Objek penelaahan tersebut
menggunakan simbol-simbol yang kosong dari arti, dalam arti ciri ini
yang memungkinkan dapat memasuki wilayah bidang studi atau cabang
lain.15
Bruner dalam Mustangin berpendapat bahwa belajar matematika
adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur abstrak yang
terdapat didalam matematika serta mencari hubungan antara konsep-
konsep dan struktur matematika. Siswa akan lebih mudah mempelajari
sesuatu bila belajar itu didasari kepada apa yang telah diketahui siswa
tersebut, karena untuk mempelajari suatu materi mateatika yang baru,
pengalaman belajar yang lalu dari siswa itu akan mempengaruhi
terjadinya proses belajar materi matematika tersebut.16
Kreatifitas seorang siswa sangat diperlukan dalam belajar
matematika hal ini karena sikap kreatif akan sangat mendorong tingkat
penalaran siswa yang menjadi tujuan pengajaran matematika. Sikap
kreatif diwujudkan dalam bentuk adanya suatu variasi cara siswa dalam
13Turmudi dan Aljupri,Pembelajaran Matematika (Direktorat Jendral Pendidikan Islam
Departemen Agama RI:2009) hal 4 14Rusefendi,Pengajaran Matematika Modern (Tarsito:1980)hal 148 15Esti Yuli Widayanti dkk,Pembelajaran Matematika MI(Learning Assistance Program for
Islamic School Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah:2009)hal 7 16Opcit hal 9
12
belajar. Ketika guru matematika memberikan tugas maka ia mempunyai
jalan yang bermacam-macam dalam menyelesaikannya. Sikap kreatif
didukung oleh tidak mudah puas apa yang diperoleh, tidak lekas putus
asa, tekun, serius, disiplin, rajin, dan ingin mandiri. Ketika siswa
menjawab pertanyaan guru dan jawabannya diluar dugaanya maka itulah
indikator kreatif ada dalam diri siswa.
Jerome Bruner dalam teorinya menyatakan bahwa belajar
matematik berhasil jika proses pengajaran diarahkan pada konsep-
konsep, dan sturktur–struktur yang termuat dalam pokok bahasan yang
diajarkan, disamping hubungan yang terkait antara konsep-konsep dan
struktur. Dengan mengenal konsep dan sturktur yang tercakup dalam
bahan yang sedang dibicarakan, siswa akan memahami materi yang
harus dikuasainya itu. Ini menunjukan bahwa materi yang mempunyai
suatu pola atau struktur tertentu akan lebih dipahami dan diinginkan
siswa.Bruner,melalui teorinya, mengungkapkan bahwa dalam proses
belajar siswa sebaiknya diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-
benda (alat peraga). Melalui alat peraga yang ditelitinya itu. Siswa akan
melihat langsung bagaimana keteraturan dan pola struktur yang terdapat
dalam benda yang sedang diperhatikannya itu. Keteraturan tersebut
kemudian oleh anak di hubungkan dengan keterangan intuitif yang telah
melekat pada dirinya.
Nampaklah, bahwa Bruner sangat menyarankan keaktifan siswa
dalam proses belajar secara penuh. Lebih disukai lagi biar proses ini
berlangsung ditempat yang khusus, yang dilengkapi dengan objek-objek
untuk di manipulasi siswa,misalnya laboratorium.
Bruner Menemukan bahwa dalam proses belajarnya siswa
melewati tiga tahap,yaitu:
1) Tahap Enaktif
Dalam tahap ini siswa secara langsung terlihat dalam memanipulasi
(mengotak-atik) objek.
2) Tahap Ikonik
13
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan siswa berhubungan dengan
mental, yang merupakan gambaran dari objek-objek pada tahapan
sebelumnya.siswa pada tahap ini sudah mampu menggunakan notasi
tanpa ketergantungan terhadap objek riil.17
3) Tahap Simbolik
Tahap yang mengajak siswa mengenali simbol-simbol secara
langsung dan tidak ada lagi kaitannya dengan objek-objek
b. Kegunaan Matematika
1) Matematika sebagai pelayanan ilmu yang lain. Banyak ilmu-ilmu
yang penemuaan dan pengembangan nya bergantung dari
matematika.
Contoh: Dalam ilmu kependudukan, matematika digunakan untuk
memprediksi jumlah penduduk.
2) Matematika digunakan manusia untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
Contoh : Mengadakan transaksi jual beli, maka manusia memerlukan
proses perhitungan matematika yang berkaitan dengan
bilangan dan operasi hitung.
3. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Proses belajar akan menghasilkan suatu yang biasanya disebut
dengan istilah hasil belajar. hasil belajar dapat dilihat dari apa yang
dilakukan oleh siswa,yang sebelumnya tidak dapat dibuktikan dengan
perbuatan.
Hasil adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukan
sesuatu yang dicapai seseorang setelah melakukan usaha.
17Erna Suwangsih,Tiurlina,Model Pembelajaran Matematika,UPI PRESS
(Bandung:2006) hal 90-91
14
Hasil belajar tampak sebagian terjadi perrubahan tingkah laku pada
diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan
pengetahuan,sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat
diartikan terjadi peningkatan dan pengembangan yang lebih baik
dibangding dengan sebelumnya,misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,
sikap kurang sopan menjadi sopan.
Menurut Gagne ada lima kemampuan ditinjau dari segi-segi yang
diharapkan dari suatu pengajaran atau instruksi, kemampuan itu perlu
dibedakan karena kemampuan itu memungkinkan sebagai macam
penampilan manusia dan juga karena kondisi-kondisi untuk
memperoleh berbagai kemampuan itu berbeda.18
Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh
kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan
demikian, tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang
instrumen yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa
mencapai tujuan belajar. Variabel yang dapat mempengaruhi kegiatan
proses sistem pembelajaran diantaranya adalah guru, faktor siswa,
sarana, alat media yang tersedia, serta faktor lingkungan. 19
Salah satu tandanya bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah
adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Hasil belajar berkaitan
dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan
tujuan khusus yang direncanakan. Dengan demikian tugas utama guru
dalam kegiatan ini adalah merancang instrumen yang dapat
mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai tujuan
pembelajaran. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar.20
Sebagai hasil interaksi dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil
belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui pembelajar,
18Ratna wilis dahar, Teori-teori belajar & Pembelajaran(Jakarta: Erlangga:2011) hal 118 19Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta;Kencana Prenada
Media Group :2009) Hal 15 20Op.cit hal 127
15
konsep-konsep, tujuan dan motivasi yang mempengaruhi interaksi
dengan bahan yang dipelajari.
Hasil belajar digunakan untuk memotivasi siswa dan guru untuk
melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran
harus didukung oleh siswa guru,kepala sekolah dan orang tua.
Blom membagi hasil belajar dalam tiga ranah yaitu:21
1) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis
dan evaluasi.
2) Ranah Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari
penerimaan, partisipasi, penilaian penentuan sikap, organisasi dan
pembentukan pola hidup.
3) Ranah Psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemmpauan bertindak yang terdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan
terbimbing, gerakan yang terbiasagerakan kompleks, penyesuaian
pola gerak dan kreativitas.
Maka dapat disimpulkan hasil belajar merupakan sebuah proses
yang menghasilkan adanya perubahan tingkah laku yang lebih baik
pada individu tersebut selain itu menambah kemampuan pada aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimilikinya. Karena pada
mulanya belajar adalah akibat dorongan rasa ingin tahu dari individu
tersebut.
4. Materi Bangun Ruang Sederhana
a. Materi Belajar Pertemuan pertama
Sifat-sifat Bangun Ruang (kubus dan balok).
1. Kubus
Kubus adalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh enam buah
persegi yang berukuran sama. Sifat-sifat bangun ruang kubus yaitu:
21Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran(Jakarta,Rineka Cipta:2006)hal 26-30
16
a. Terdiri dari 6 sisi. Sisi-sisi kubus tersebut berbentuk persegi (bujur
sangkar) yang berukuran sama.
b. Terdiri dari 12 rusuk. Rusuk-rusuk kubus tersebut mempunyai
panjang yang sama.
c. Terdiri dari 8 titik sudut.
2. Balok
Balok adalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh tiga pasang
(enam buah) persegi panjang di mana setiap pasang persegi panjang
saling sejajar (berhadapan) dan berukuran sama. Sifat-sifat bangun
ruang balok yaitu:
a. Terdiri dari 6 sisi. Sisinya berbentuk persegi panjang dan sisi
yang berhadapan sama besar.
b. Terdiri dari 12 rusuk.
c. Terdiri dari 8 titik sudut.
3. Tabung
Bangun ruang tabung mempunyai 3 buah sisi, yaitu sisi lengkung,
atas, dan bawah. Tabung mempunyai 2 buah rusuk, tetapi tidak
mempunyai titik sudut.
17
4. Kerucut
Bangun ruang kerucut mempunyai dua buah sisi, yaitu sisi alas dan
lengkung. Kerucut hanya mempunyai sebuah rusuk dan sebuah titik
sudut yang biasa disebut titik puncak.
5. Bola
Bangun ruang bola hanya memiliki sebuah sisi lengkung yang
menutupi seluruh bagian ruangnya
b. Materi Belajar Pertemuan Kedua
1. Jaring-jaring kubus
Bangun ruang kubus terbentuk dari bangun datar persegi. Gabungan
dari beberapa persegi yang membentuk kubus disebut jaring-jaring
kubus. Kubus mempunyai lebih dari satu jaring-jaring, beberapa di
antaranya yaitu sebagai berikut:
18
2. Jaring-jaring balok
Bangun ruang balok terbentuk dari bangun datar persegi panjang.
Gabungan dari beberapa persegi panjang yang membentuk balok
disebut jaring-jaring balok. Balok mempunyai lebih dari satu jaring-
jaring, beberapa di antaranya yaitu sebagai berikut:
3. Jaring-jaring Limas Bangun ruang limas terbentuk dari gabungan bangun datar segitiga untuk sisi atasnya., dan persegi atau persegi panjang pada sisi alasnya. Jaring-jaring, limas beberapa di antaranya yaitu sebagai berikut:
4. Jaring-Jaring Kerucut Bangun ruang kerucut terbentuk dari gabungan bangun datar segitiga untuk sisi atasnya., dan lingkaran pada sisi alasnya. Jaring-jaring, kerucut yaitu sebagai berikut:
19
5. Jaring-jaring Tabung
Bangun ruang tabung terbentuk dari gabungan bangun datar persegi
atau persegi panjang untuk sisi atasnya., dan lingkaran pada sisi alas
dan tutupnya. Jaring-jaring, tabung yaitu sebagai berikut:
6. Jaring-jaring Prisma
Bangun ruang prisma terbentuk dari gabungan bangun datar persegi atau persegi panjang untuk sisi sampingnya.,dan segitiga, persegi, persegi panjang atau segi banyak pada alas dan tutupnya. Bangun prisma diberi nama sesuai bentuk alas dan tutupnya. Jaring-jaring, prisma diantaranya yaitu sebagai berikut:
PrismaKubus
20
PrismaBalok
PrismaSegibanyak
Prismasegitiga
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Sholihat, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Konsep
Bangun Datar Melalui Model Kooperatif Tipe Student Team Achievemen
Division, Bahwa penerapan model kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Berdasarkan hasil evaluasi
pembelajaran pada siklus I diperoleh hasil 51,61% atau rata-rata nilai
sebesar 64,19 sedangkan hasil evaluasi pembelajaran pada siklus II
diperoleh hasil 74,19% atau rata-rata nilai sebesar 70,32. Dengan demikian
hasil evaluasi pembelajaran siklus II mengalami peningkatan dari siklus I.
2. Iva Vitrianim Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement
Divisions) Siswa Kelas IV MI . Arrohmat Sumberingin Sanan Kulon Blitar.
Bahwa hasil belajar matematika siswa mengalami peningkatan setelah
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Divisions). Hal ini dapat ditunjukkan dari rata-rata nilai tes
21
siswa, yaitu rata-rata nilai pre test 56,5 dan pada siklus I meningkat
menjadi 71,83 dan pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 87,25.
Pada siklus I aktivitas dan nilai siswa barada pada kategori "cukup" dan
mengalami perbaikan pada siklus II dengan kategori "sangat baik". Dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement
Divisions) siswa menjadi lebih aktif, kreatif, lebih termotivasi dan lebih
percaya diri dalam proses pembelajaran. berdasarkan hasil penelitian maka
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas IV MI Arrohmat Ringinsari Sumberingin
Sanankulon Blitar.
3. Ade Mustikawati, Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Autis dan
Hiperaktif di Sekolah Inklusif (Studi Kasus SDN Lebak Bulus 06 Pagi)hal
ini dapat ditunjukan bahwa evaluasi pembelajaran matematika SDN Lebak
Bulus 06 pagi tidak berbeda dengan evaluasi yang dilaksanakan pada
sekolah regular hanya saja cara pelaksanaannya yang berbeda. Nilai Kriteia
Ketuntasan (KKM) bagi siswa autis dan hiperaktif disamakan dengan siswa
regular.
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Sesuai judul skripsi ini yaitu, “Hasil Belajar Matematika Materi
Bangun Ruang Sederhana Pada Kelas IV MI Mathlaul Huda
Cicalengka”, maka yang akan dibahas adalah hal yang berkaitan dengan
hasil belajar dan Materi Bangun Ruang. Metode penelitian yang akan
dipergunakan adalah metode kualittif yang berbentuk deskriptif yang
dikenal dengan metode deskriptif kualittif.
B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Mathlaul Huda Cicalengka Kecamatan
Pagedangan tahun pelajaran 2013-2014. Alasan pemelihan lokasi karena suatu
pertimabangan agar lebih mudah melakukan penelitian di madrasah tersesut
dan sudah mengenal karateristik kemampuan siswa. Populasi dalam penelitian
ini adalah 22 orang terdiri atas Kepala MI , wali kelas dan 20 peserta
didik.22 Karena jumlahnya kurang dari seratus maka menggunakan
keseluruhan populasi. Sehingga tidak diperlukan teknik penarikan sampel.
C. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis
berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi
hipotesis. 23
22
Hasil wawancara dengan kepala MI Matlaul Huda, Jum’at, 3 Juni 2011 23 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung,Alpabeta,
CV. 2011) Cet14, h 245.
23
Dari hasil pengumpulan data yang dijadikan hipotesis, akan mendapat
kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan analisis data model Miles and Huberman, yang dilakukan
pengumpulan data dalam periode tertentu. Khususnya data Reduktion (Ruksi
Data), mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal penting, dicari pola dan temanya.
Sebelum dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu melakukan
kegiatan beberapa langkah yaitu :
1. Mengumpulkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi
bangun ruang sederhana.
2. Mengidentifikasikan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika
materi bangun ruang sederhana.
3. Mengelompokkan hasil keaktifan dan respon siswa dalam belajar
matematika materi bangun ruang sederhana.
4. Membuat kesimpulan setelah mengkoreksi hasil belajar siswa pada
pembelajaran matematika materi bangun ruang sederhana.
D. Instrumen-Instrumen Pengumpulan Data
Portofolio sebagai asemen autentik dapat diterapkan pada berbagai mata
pelajaran dan berbagai jenjang pendidikan. Dianjurkan 3 (tiga) langkah dalam
menerapkan portofolio, yaitu:
a. Persiapan, pada langkah ini kegiatan yang harus dilakukan meliputi:
b. Mengatur portofolio
c. Pemberian nilai akhir portofolio.24
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan :
1. Fortofolio
24 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar (Bandung,CV Wacana
Prima,2009) Cet, h. 236
24
David & Roger dalam Harun Rasyid dan Mansur, mendefenisikan
portofolio sebagai kumpulan bukti atau keterangan yang berkaitan dengan
siswa atau sekelompok siswa yang menujukkan kemajuan akademik,
prestasi, keterampilan dan sikap. Berdasarkan defenisi di atas portofolio
merupakan kumpulan (koleksi) terbaik yang dimiliki siswa baik berupa
pekerjaan dalam arti tugas-tugas intrakulikuler maupun ekstrakulikuler,
yang paling berarti sebagai kegiatan belajarnya pada suatu bidang (mata
pelajaran) tertentu. Jadi portopolio adalah suatu metode pengukuran
dengan melibatkan peserta didik untuk menilai kemajuan dalam bidang
study tersebut.25
Adapun dalam mempelajari matematika pada materi bangun ruang
sederhana diharapkan hasil belajar siswa dapat mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimar (KKM) yang sudah ditentukan oleh guru atau
pendidik.
2. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.26
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa
dalam pelajaran matematika pada materi bangun ruang sederhana. Untuk
lebih jelasnya mengenai instrumen penelitian akan dibahas secara
terperinci pada pembahasan yang terpisah.
25 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar (Bandung,CV Wacana
Prima,2009)Cet, h. 230.231 26 Suharmi Arikamto, Prosedur Penelitian , (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. XII, h.
150
25
3. Studi Dokumentasi
yaitu mempelajari data-data berupa catatan atau arsip yang berkaitan
dengan data MI Mathlaul Huda Cicalengka, administrasi pembelajaran dan
lainnya.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya baik, dalam dari lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
mudah diolah. Instrumen hasil belajar matematika materi bangun ruang
sederhana pada siswa kelas IV MI Matlaul Huda Cicalengka:
a. Defenisi Konseptual
Peneliti mengamati anak anak yang mengerti sampai anak anak yang
belum mengerti menjadi mengerti dan paham dalam mempelajari
matematika pada materi bangun ruang sederhana dengan baik dan benar.
Berdasarkan hasil penelitian ada dua teknik untuk mengevaluasi
perkembangan anak melalui kegiatan belajar matematika yaitu observasi
secara induvidu. Observasi yaitu pengamatan yang dilakukan guru dalam
setiap pembelajaran dengan cara mengamati berbagai macam aktifitas
anak dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan evaluasi adalah praktek
membuat bangun ruang sederhana selama dalam kegiatan.
b. Defenisi Operasional
Dalam meteri bangun ruang sederhana akan memperoleh skor tentang
hasil penilaian pembelajaran matematika.
c. Kisi-kisi instrument hasil belajar matematika pada materi bangun ruang
sederhana.
menggambarkan bangun ruang sederhana merupakan tes tertulis yang
digunakan untuk melihat kemampuan anak dalam mempelajari
matematika materi bangun ruang sederhana sesuai kriteria yang
ditentukan. Indikator yang dinilai adalah kualitas gambar bangun ruang
26
sederhana, keaktifan siswa, dan respon siwa dalam mengikuti pembelajran
matematika materi bangun ruang sederhana
d. Deskripsi kriteria penilaian.
Tabel 3.1
BENTUK PENILAIAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MI Matlaul Huda Cicalengka
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV (Empat)
Materi Pokok : Bangun Ruang Sederhana
No Indikator Penilaian
Kelompok
I II III dst
1. Aktivitas
siswa
Mengajukan Pertanyaan
Mengajukan Pendapat
Menanggapi Pernyataan
2. Kemampua
n dalam presentasi
Kemampuan menyampaik
an materi hasil diskusi
Kemampuan Menjawab pertanyaan
27
Petunjuk Pengisian:
- Untuk aktivitas siswa, cukup guru yang menilai langsung saat terjadi diskusi antar kelompok, sedangkan kemampuan dalam presentasi tiap kelompok akan mendapat penilaian dari kelompok lain (point nomor 2).
- Rentang pemberian nilai pada point nomor 2 yaitu 60-80 yang dinilai dari kelompok lain. Sedangkan penilaian pada pointer nomor 1 yaitu dengan memberi tanda ceklish (√). Maksimal ceklish yaitu 5 dengan skor masing2 ceklish yaitu 20.27
G. Prosedur penelitian
Untuk mewujudkan peningkatan pengembangan kemampuan belajar siswa
pada pembelajaran matematikan meteri bangun ruang sederhana yang baik dan
benar dan agar anak senang belajar matematika, maka prosedur perbaikan
kegiatan yang dilaksanakan mengacu kepada tahap analisis. Tahap pelaksanaan
pengamatan, observasi, kegiatan anak dalam belajar matematika materi bangun
ruang sederhana yang dilaksanakan oleh peneliti dan mengumpulkan data (hasil
belajar) setelah kegiatan.
Berdasarkan data yang terkumpul oleh observer, peneliti melakukan
analisis data dan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan, kemudian
mendiskusikan kepada teman guru untuk melanjutkan pada kesimpulan data yang
diproleh tentang hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi bangun
ruang sederhana.
Bertitik tolak dari dasar penelitian ini, maka untuk menganalisis data
tersebut agar dapat lebih mudah dalam mengambil kesimpulan, maka penulis akan
memproses melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Editing Data, proses editing merupakan proses dimana penulis melakukan
klarifikasi terhadap kelengkapan data yang sudah terkumpul. Dalam hal ini,
27
wahid-biyobe.blogspot.com/2012/09/contoh-lembar-penilaian-keaktifan-siswa.html
28
penilis mempelajari kembali berkas-berkas yang dibutuhkan dalam proses
penelitian.Kemudian data tersebut dapat disiapkan untuk proses selanjutnya.
2. Pengkodean Data, yaitu penulis menterjemah data ke dalam kode-kode dalam
bentuk angka untuk dapat dipindahkan ke dalam sarana penyimpangan.
3. Cek Kesalahan, penulis melakukan pengecekan kesalahan sebelum data-data
diinput ke komputer. Hal ini berguna untuk melihat apakah langkah-langkah
sebelumnya sudah diselesaikan tanpa ada kesalahanyang serius.
4. Tabulating, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang telah dijawab dinyatakan dalam
bentuk tabel yang sebelumnya telah diberikan kode dan dihitung
presentasenya, sehingga dapat diketahui kecenderungan tiap-tiap jawaban
alternatifnya.
5. Analisis dan Interpretasi Data, sesudah data diolah sesuai dengan ketentuan
seperti sebelumnya, maka penulis akan menganalisis dan
menginterprestasikannya sebagai jawaban dari hasil tes yang telah disebarkan
kepada responden.
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Data dan Pembahasan
Penelitian berjudul Hasil Belajar Matematika Materi Bangun
Ruang Sederhana Pada Siswa Kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka
telah dilaksanakan. dimulai tanggal 5 Mei 2014 sampai dengan 21 Mei
2014. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar siswa dalam setiap pertemuan dan hasil belajar
siswa diakhir tindakan. Berikut adalah hasil gambaran dan deskripsi
keadaan siswa sebelum pelaksanaan tindakan dan setelah diadakan
tindakan.
Sebelum pelaksanaan tindakan (proses pembelajaran) dilakukan.
Peneliti terlebih dahulu melakukan pengamatan (observasi) untuk
keperluan data yang relevan dalam kegiatan penelitian. Observasi tersebut
dilaksanakan di awal atau sebelum diadakan tindakan. Hal ini penting
dilakukan sebagai gambaran awal keadaan siswa secara riil, bukan sebagai
pembanding apabila nantinya proses pembelajaran telah dilakukan.
Observasi yang dilakukan untuk hal melihat respon dan kegiatan
pembelajaran matematika yang dilakukan di kelas. Sedangkan untuk
mengetahui hasil belajar dilakukan test.
30
1. Hasil Belajar
a. Definisi Hasil Belajar
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.28 Hasil belajar merupakan salah satu hal yang dijadikan pusat
perhatian dalam dunia pendidikan karena hasil belajar menentukan
tingkat keberhasilan dari proses belajar mengajar. Di dalam Kamus
Bahasa Indonesia “Hasil adalah sesuatu yang menjadi akibat dari
usaha.”29 Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses
untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,
memperbaiki prilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.30
Menurut Nana Sudjana “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.31 Sedangkan menurut Agus Suprijono, “Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan”. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2) Kemampuan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang.
28 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, ( Bandung : Rosda
karya, 2010), h.87 29
Rahimsyah dan Styo Adhie, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Aprindo, 2005), h. 180 30
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 9
31 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1989), h.
31
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri.
4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaiannya sendiri.32
Menurut Benyamin S. Bloom, dkk. dalam buku Evaluasi
Pembelajaran karangan Zainal Arifin, “Hasil belajar dapat
dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor”.33
1) Domain Kognitif
Domain kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
a) Yang dimaksud dengan pengetahuan hafalan ialah tingkat
kemampuan yang hanya meminta responden untuk mengenal atau
mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah-istilah tanpa harus
mengerti, atau dapat menilai, atau dapat menggunakannya.
b) Yang dimaksud dengan pemahaman adalah tingkat kemampuan
yang mengharapkan responden mampu memahami arti atau
konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya.
c) Kemampuan berpikir yang ketiga adalah aplikasi atau penerapan.
Dalam tingkat ini responden dituntut kemampuannya untuk
menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahuinya
dalam situasi yang baru baginya.
d) Tingkat kemampuan analisis, yaitu tingkat kemampuan responden
untuk menganalisis atau menguraikan suatu integritas atau suatu
32
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta:
Pustaka Belajarz 2009), h.5
33 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 92
32
situasi tertentu ke dalam komponen-komponen atau unsur-unsur
pembentuknya.
e) Tingkat kemampuan yang kelima adalah sintesis, yaitu penyatuan
unsur-unsur atau bagian-bagaian ke dalam suatu bentuk yang
menyeluruh.
f) Tingkat kemampuan yang keenam adalah evaluasi, yaitu responden
diminta untuk membuat suatu penilaian tentang suatu pernyataan,
konsep, situasi, dan sebaginya berdasarkan suatu kriteria tertentu.
2) Afektif
Domain afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi
dan internalisasi
3) Psikomotoris
Domain psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak terdiri dari enam aspek,
yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan
perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keteramilan
kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
Untuk mengetahui berhasil tidaknya peserta didik dalam proses
belajar, perlu dilakukan penilaian terhadap semua aspek dalam
proses belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi
tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar
diakhiri dengan kegiatan penilaian hasil belajar. Dari sisi peserta
didik, hasil belajar merupakan berakhirnya puncak kegiatan belajar.
Berikut ini ditampilkan statistik hasil tes kemampuaan siswa
kelas IV mata pelajaran matematika semester I tahun pelajaran
2013/2014.
33
Tabel.4.1
Hasil Belajar Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sederhana
Tahun Pelajaran 2013/2014
Hasil Belajar Semester1
N Valid 20
Missing 0
Mean 58.00
Median 60.00
Mode 60
Std. Deviation 5.938
Variance 35.263
Range 20
Minimum 50
Maximum 70
Sum 1160
Dari tabel 4.1 diatas dapat diliat bahwa banyak siswa 20 siswa dengan jumlah data
1160. Rata-rata hasil tes matematika semester I adalah 58.00 dengan varians
35.263 dan standar deviasi 5.938. Nilai tes terbesar adalah 70 dan nilai terkecil
adalah 50 sehingga rentangnya yaitu 20. Median dari data tes matematik semester
I adalah 6.00 sehingga ada 50% siswa yang mendapatkan nilai dibawah 60.00 dan
34
ada 50% siswa yang mendapatkan nilai diatas 60.00. modus atau nilai yang paling
banyak muncul yaitu 60.
Dari data pada tabel 4.1 tersebut dapat digambarkan hitogram sebagai
berikut:
Gambar 4.1
Hitogram Hasil Belajar Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sederhana
35
Tabel 4.2
Perbandingan Hasil Belajar Siswa
pada Materi Bangun Ruang Sederhana
Statistics
Hasil Belajar Semester1
Hasil Belajar Semester2
N Valid 20 20
Missing 0 0
Mean 58.00 71.00
Median 60.00 70.00
Mode 60 70
Std. Deviation 5.938 4.472
Variance 35.263 20.000
Range 20 15
Minimum 50 65
Maximum 70 80
Sum 1160 1420
Dari tabel 4.2 diatas dapat diliat bahwa banyak siswa 20 siswa dengan
jumlah data 1160. Rata-rata hasil tes matematika semester I adalah 58.00
dengan varians 35.263 dan standar deviasi 5.938. Nilai tes terbesar adalah
70 dan nilai terkecil adalah 50 sehingga rentangnya yaitu 20. Median dari
data tes matematik semester I adalah 6.00 sehingga ada 50% siswa yang
mendapatkan nilai dibawah 60.00 dan ada 50% siswa yang mendapatkan
nilai diatas 60.00. modus atau nilai yang paling banyak muncul yaitu 60.
Untuk tes matematika semester II di dapat dilihat bahwa banyak siswa
36
20 siswa dengan jumlah data 1420. Rata-rata hasil tes matematika
semester II adalah 71.00 dengan varians 20.000 dan standar deviasi 4.472.
Nilai tes terbesar adalah 80 dan nilai terkecil adalah 65 sehingga
rentangnya yaitu 15. Median dari data tes matematika semester II adalah
7.00 sehingga ada 50% siswa yang mendapatkan nilai dibawah 70.00 dan
ada 50% siswa yang mendapatkan nilai diatas 70.00. modus atau nilai
yang paling banyak muncul yaitu 70.
Melihat kepada dua data diatas diketahui ada peningkatan yang cukup
signifikan pada hasil tes matematika semester I dan II. Hal ini dibuktikan
dengan rerata yang mengalami peningkatan sebesar 13. Demikian pula
dengan angka yang sering muncul dari hasil tes 60 menjadi 70. Dibawah
ini ditampilkan grafik perbedaan dari kedua hasil tes tersebut.
Gambar 4.2
Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bangun Ruang Sederhana
37
2. Respon Siswa
Respon siswa dalah pendapat/penilaian siswa terhadap
pelaksanaan KBM. Respon siswa ini diukur dengan cara mengisi angket
KBM dengan intrumen angket respon siswa. Komponen yang dimaksud
meliputi materi pelajaran; buku ajar siswa, LKS, media belajarnya,
suasana kelas dan cara guru mengajar. Dalam hal ini siswa berpendapat
apakah siswa merasa senang atau tidakdalam KBM, merupakan hal baru
atau tidak.
Berikut ini ditampilkan statistik hasil respon siswa kelas IV mata
pelajaran matematika materi bangun ruang sederhana tahun pelajaran
2013/2014
Tabel.4.3
Respon Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sederhana
Tahun Pelajaran 2013/2014
Statistics ResfonI
N Valid 20
Missing 0 Mean 62.75 Median 60.00 Mode 70 Std. Deviation 10.062 Variance 101.250 Range 35 Minimum 45 Maximum 80 Sum 1255
38
Dari tabel 4.3 diatas dapat diliat bahwa banyak siswa 20 siswa dengan
jumlah data 1256. Rata-rata hasil respon siswa kelas IV mata pelajaran
matematika materi bangun ruang sederhana adalah 62.75 dengan varians 101.250
dan standar deviasi 10.067. Nilai tes terbesar adalah 80 dan nilai terkecil adalah
46 sehingga rentangnya yaitu 35. Median dari data respon siswa kelas IV mata
pelajaran matematika materi bangun ruang sederhana adalah 6.00 sehingga ada
50% siswa yang mendapatkan nilai dibawah 60.00 dan ada 50% siswa yang
mendapatkan nilai diatas 60.00. modus atau nilai yang paling banyak muncul
yaitu 60.
Dari data pada tabel 4.3 tersebut dapat digambarkan hitogram sebagai
berikut:
Gambar 4.3
Histagram Respon Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sederhana Tahun Pelajaran 2013/2014
Redpon Semester 1
39
Tabel 4.4
Perbandingan Respon Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sederhana
Statistics
ResfonI ResfonII
N Valid 20 20
Missing 0 0
Mean 62.75 72.9000
Median 60.00 74.5000
Mode 70 78.00
Std. Deviation 10.062 9.88832
Variance 101.250 97.779
Range 35 36.00
Minimum 45 52.00
Maximum 80 88.00
Sum 1255 1458.00
Dari tabel 4.4 diatas dapat diliat bahwa banyak siswa 20 siswa dengan
jumlah data 1256. Rata-rata respon siswa kelas IV mata pelajaran
matematika materi bangun ruang sederhana adalah 62.75 dengan varians
101.250 dan standar deviasi 10.067 . Nilai respon siswa kelas IV mata
pelajaran matematika materi bangun ruang sederhana terbesar adalah 80
dan nilai terkecil adalah 46 sehingga rentangnya yaitu 35. Median dari
data respon siswa kelas IV mata pelajaran matematika materi bangun
40
ruang sederhana adalah 6.00 sehingga ada 50% siswa yang mendapatkan
nilai dibawah 60.00 dan ada 50% siswa yang mendapatkan nilai diatas
60.00. modus atau nilai yang paling banyak muncul yaitu 60.
Untuk respon siswa kelas IV mata pelajaran matematika materi bangun
ruang sederhana di dapat dilihat bahwa banyak siswa 20 siswa dengan
jumlah data 1458.00. Rata-rata hasil respon siswa kelas IV mata pelajaran
matematika materi bangun ruang sederhana adalah 72.9000 dengan
varians 97.779 dan standar deviasi 9.88832. Nilai tes terbesar adalah 88
dan nilai terkecil adalah 52 sehingga rentangnya yaitu 36.00. Median dari
data respon siswa kelas IV mata pelajaran matematika materi bangun
ruang sederhana adalah 7.00 sehingga ada 50% siswa yang mendapatkan
nilai dibawah 70.00 dan ada 50% siswa yang mendapatkan nilai diatas
70.00. modus atau nilai yang paling banyak muncul yaitu 78.
Melihat kepada dua data diatas diketahui ada peningkatan yang cukup
signifikan pada hasil respon 1 dan respon 2 siswa kelas IV mata pelajaran
matematika materi bangun ruang sederhana. Hal ini dibuktikan dengan
rerata yang mengalami peningkatan sebesar 10.15. Demikian pula dengan
angka yang sering muncul dari hasil tes 60 menjadi 78. Dibawah ini
ditampilkan grafik perbedaan dari kedua hasil respon siswa tersebut.
41
Gambar 4.4
Grafik Perbandingan Respon Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang Sederhana
3. Aktifitas Belajar
Aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses
interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas
yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan
adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi
belajar aktif. Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan
salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Siswa dikatakan
memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti: sering
bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang
diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar,
dan lain sebagainya
42
Berikut ini ditampilkan statistik hasil aktifitas siswa kelas IV
mata pelajaran matematika materi bangun ruang tahun pelajaran
2013/2014.
Tabel.4.5
Aktifitas Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Tahun Pelajaran 2013/2014
Statistics
Aktifiras semester 1
N Valid 20
Missing 0
Mean 64.00
Median 62.50
Mode 60a
Std. Deviation 9.679
Variance 93.684
Range 30
Minimum 50
Maximum 80
Sum 1280
Dari tabel 4.5 diatas dapat diliat bahwa banyak siswa 20 siswa dengan
jumlah data 1280. Rata-rata hasil tes aktifitas 1 siswa kelas IV mata pelajaran
matematika materi bangun ruang sederhana adalah 64.00 dengan varians 93.684
43
dan standar deviasi 9.679. Nilai tes terbesar adalah 80 dan nilai terkecil adalah 50
sehingga rentangnya yaitu 30. Median dari data aktifitas siswa kelas IV mata
pelajaran matematika materi bangun ruang sederhana adalah 6.00 sehingga ada
50% siswa yang mendapatkan nilai dibawah 60.00 dan ada 50% siswa yang
mendapatkan nilai diatas 60.00. modus atau nilai yang paling banyak muncul
yaitu 62.50.
Dari data pada tabel 4.1 tersebut dapat digambarkan hitogram sebagai
berikut:
Gambar 4.5
Histogram Aktifitas Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Tahun Pelajaran 2013/2014
Aktifitas semester 1
44
Tabel 4.6
Perbandingan Aktifitas Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang
Statistics
AktifirasSemester
1
AktifirasSemester
2
N Valid 20 20
Missing 0 0
Mean 64.00 76.0000
Median 62.50 80.0000
Mode 60a 70.00a
Std. Deviation 9.679 10.46297
Variance 93.684 109.474
Range 30 40.00
Minimum 50 50.00
Maximum 80 90.00
Sum 1280 1520.00
Dari tabel 4.5 diatas dapat diliat bahwa banyak siswa 20 siswa dengan jumlah
data 1280. Rata-rata hasil tes aktifitas 1 siswa kelas IV mata pelajaran matematika
materi bangun ruang sederhana adalah 64.00 dengan varians 93.684 dan standar
deviasi 9.679. Nilai tes terbesar adalah 80 dan nilai terkecil adalah 50 sehingga
rentangnya yaitu 30. Median dari data tes aktifitas 1 siswa kelas IV mata pelajaran
matematika materi bangun ruang sederhana adalah 6.00 sehingga ada 50% siswa
45
yang mendapatkan nilai dibawah 60.00 dan ada 50% siswa yang mendapatkan
nilai diatas 60.00. modus atau nilai yang paling banyak muncul yaitu 60.
Untuk tes aktifitas 2 siswa kelas IV mata pelajaran matematika materi bangun
ruang sederhana di dapat dilihat bahwa banyak siswa 20 siswa dengan jumlah data
1520.00. Rata-rata hasil tes aktifitas 2 siswa kelas IV mata pelajaran matematika
materi bangun ruang sederhana adalah 76.000 dengan varians 109.474 dan standar
deviasi 10.46297 Nilai tes terbesar adalah 90 dan nilai terkecil adalah 50
sehingga rentangnya yaitu 40. Median dari data tes aktifitas 2 siswa kelas IV mata
pelajaran matematika materi bangun ruang sederhana adalah 7.00 sehingga ada
50% siswa yang mendapatkan nilai dibawah 70.00 dan ada 50% siswa yang
mendapatkan nilai diatas 70.00. modus atau nilai yang paling banyak muncul
yaitu 70.
Melihat kepada dua data diatas diketahui ada peningkatan yang cukup
signifikan pada hasil tes aktifitas 1 dan 2 siswa kelas IV mata pelajaran
matematika materi bangun ruang sederhana. Hal ini dibuktikan dengan rerata
yang mengalami peningkatan sebesar 10. Demikian pula dengan angka yang
sering muncul dari hasil tes 60 menjadi 70. Dibawah ini ditampilkan grafik
perbedaan dari kedua hasil tes tersebut.
46
Gambar 4.6
Grafik Perbandingan Aktifitas Siswa Pembelajaran Matematika pada Materi Bangun Ruang
4. Kesulitan dalam mempelajari Matematika dan Solusinya
Berdasarkan hasil observasi yang kami temui sebagian besar guru
menemui hambatan dalam menghadapi siswa yang mengalami kesulitan
belajar, ini disebabkan karena bebrapa hal diantaranya adalah perbedaan
individu, watak, dan kemampuan intelektual siswa yang berbedadan
kesulitan dalam mengatur kelas. Setiap siswa memiliki kemampuan
intelektual yang berbeda sehingga daya tangkap materi mereka berbeda
ada yang cepat dan ada yang lamban. Jadi ketika menjelaskan materi
kepada siswa guru harus pintar-pintar dalam memberikan materi
47
pembelajaran. Sulit dalam mengatur kelas karena banyak siswa yang susah
untuk diatur.
Kesulitan belajar matematika dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu faktor yang bersumber dari diri sendiri, dari lingkungan sekolah, dari
lingkungan keluarga, dan faktor dari masyarakat. Selain itu juga
dipengaruhi oleh faktor dasar umum yang meliputi: faktor fisiologis,
intelektual, pedagogis, sarana dan cara belajar siswa, lingkungan sekolah.
Faktor dasar khusus meliputi kesulitan menggunakan konsep, kurang
ketrampilan operasi hitung dan kesulitan menyelesaikan soal cerita. Selain
itu ketidakmampuan menggunakan data, ketidakmampuan mengartikan
bahasa matematika dan ketidakmampuan dalam menarik kesimpulan.
Cara mengatasi kesulitan belajar matematika antara lain Guru
dalam mengajarkan konsep, fakta dan skill dapat mengaitkan materi
palajaran dengan masalah sehari-hari; guru melibatkan siswa dalam
membuat generalisasi; guru dapat menggunakan bahasa yang sederhana
dalam menjelaskan konsep matematika; dilakukan pengajaran remedial
untuk kesulitan yang sifatnya klasikal.
Hasil pengamatan penulis menunjukkan bahwa masih sulitnya
siswa dalam mengerjakan soal perhitungan Matematika ditunjukkan
dengan hasil belajar yang dicapai masih dibawah rata-rata, lambatnya
dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dan terkadang siswa
acuh tak acuh terhadap tugas yang diberikan sehingga dalam proses
48
pengerjaan dan kertas kerja masih banyak mengalami kesalahan, dan
berpengaruh pada hasil belajar yang dicapai.
Dapat di lihat dari hasil pencapaian di bawah ini
Tabel 4.7
Hasil Belajar Matematika:Kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka
No. KodeSiswa KKM Nilai Tuntas BelumTuntas 1 S-01 65 60 √ 2 S-02 65 60 √ 3 S-03 65 50 √ 4 S-04 65 70 √ 5 S-05 65 55 √ 6 S-06 65 45 √ 7 S-07 65 70 √ 8 S-08 65 60 √ 9 S-09 65 70 √
10 S-10 65 60 √ 11 S-11 65 55 √ 12 S-12 65 75 √ 13 S-13 65 70 √ 14 S-14 65 70 √ 15 S-15 65 75 √ 16 S-16 65 80 √ 17 S-17 65 55 √ 18 S-18 65 45 √ 19 S-19 65 70 √ 20 S-20 65 60 √
NilaiTerendah 45 9 11 NilaiTertinggi 80 Rata-rata 62,7
49
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari penjelasan hasil penelitian diatas, bisa disimpulkan bahwa Mata
Pelajaran Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang memerlukan
pemahaman dan latihan yang maksimal untuk mendapatkan hasil belajar yang
bagus dan memuaskan. Akan tetapi hal tersebut akan berbeda ketika dalam
diri seorang peserta didik mengalami kesulitan untuk mempelajari
Matematika, yang tentunya disebabkan oleh banyak faktor baik faktor intern
maupun faktor ekstern.Selain itu, efek dari kesulitan belajar ini pun, ternyata
berpengaruh pada hasil belajar siswa.Hasil belajar yang dituangkan dalam
bentuk angka. Oleh karena itu perlu adanya upaya-upaya yang harus
dilakukan untuk menngatasi kesulitan belajar itu, sehingga hasil belajar siswa
bisa dicapai dengan maksimal
Dari uraian-uraian yang dipaparkan pada bab sebelumnya dalam
penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar matematika materi
bangun ruang sederhana pada siswa kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka
dapat diketahui ada peningkatan yang cukup signifikan pada hasil tes
matematika semester I dan II. Hal ini dibuktikan dengan rerata yang
mengalami peningkatan sebesar 13. Demikian pula dengan angka yang sering
muncul dari hasil tes 60 menjadi 70.
50
Respon siswa diketahui ada peningkatan yang cukup signifikan pada
hasil respon semester 1 dan respon semester 2 siswa kelas IV mata pelajaran
matematika materi bangun ruang sederhana. Hal ini dibuktikan dengan rerata
yang mengalami peningkatan sebesar 10.15. Demikian pula dengan angka
yang sering muncul dari hasil tes 60 menjadi 78.
Aktifitas siswa diketahui ada peningkatan yang cukup signifikan pada
hasil tes aktifitas 1 dan 2 siswa kelas IV mata pelajaran matematika materi
bangun ruang sederhana. Hal ini dibuktikan dengan rerata yang mengalami
peningkatan sebesar 10. Demikian pula dengan angka yang sering muncul dari
hasil tes 60 menjadi 70. Dibawah ini ditampilkan grafik perbedaan dari kedua
hasil tes tersebut.
B. Saran-saran
1. Bagi siswa dapat memahami pembelajaran matematika materi bangun
ruang sederhana dengan mengaitkan dengan pembelajaran bidang studi
lainya seperti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuna Sosial hingga dapat mudah memahaminya terutama pada
materi bangun ruang sederhana.
2. Hendaknya para guru juga terus belajar untuk memahami dan menerapkan
metode-metode belajar siswa di Madrasah, di rumah dan di masyarakat.
Sehingga dapat menjadi pengamalan dalam kehidupan sehari-hari, dan
murid dapat meniru dan membiasakan bersikap yang dilandasi dengan
keatifan siswa dalam belajar..
51
3. Bagi sekolah hendaknya setiap pembelajaran harus disesuaikan dengan
kurikulum yang belaku dan tidak menentukan Krtiteria Ketuntasan
Maksimum (KKM) yang tidak sesuai pada kemampuan siswa. Untuk
meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa agar media pembelajaran
matematika berupa bangun ruang dapat disiapkan.
52
DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Yogyakarta:
Pustaka Belajar, 2009 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta, Rineka Cipta: 2006 Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,
Bandung: UPI, 2003 Erna Suwangsih, Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, UPI PRESS,
Bandung: 2006 Esti Yuli Widayanti dkk, Pembelajaran Matematika MI, Learning Assistance
Program for Islamic School Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah:2009 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar. Bandung, CV Wacana
Prima, 2009. Hasil wawancara dengan kepala MI Matlaul Huda, Jum’at, 3 Juni 2011 Menteri Pendidikan Nasional , Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22
Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta:2006 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Rosda karya, 2010. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosda karya, 1989. Ngalim Purwanto,Psikologi Pendidikan. PT.Remaja Rosdakarya:1990. Presiden Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013, Pasal 19
ayat ke-1. Jakarta: 2013 Presiden Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2003, Pasal 3 Rahimsyah dan Styo Adhie, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Aprindo, 2005. Ratna wilis dahar, Teori-teori belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga, 2011 Rusefendi, Pengajaran Matematika Modern.Tarsito:1980. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung,
Alpabeta, CV. 2011.
53
Suharmi Arikamto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Suharsiwi, Media pembelajaran. Tangerang: Interpersona pustaka, 2011. Sumadi Suryabarata, Psikologi Pendidikan. PT. Rajagrafindo Persada: 2011 Supinah, Titik Sutanti, Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD,
Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 2010.
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011. Turmudi dan Aljupri, Pembelajaran Matematika. Direktorat Jendral Pendidikan
Islam Departemen Agama RI:2009. wahid-biyobe.blogspot.com/2012/09/contoh-lembar-penilaian-keaktifan-
siswa.html. Wati Susilawati, Belajar dan Pembelajaran matematika Edisi I I. Bandung:
Fakultas Tarbiyah & Keguruan UIN Sunan Gunung Djati:2009. Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta; Kencana
Prenada Media Group :2009. Wina Sanjaya, Prof.Dr,M.Pd, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Groupm 2012. Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul “Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Sederhana Pada Siswa Kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka”. disusun oleh Robiatul Adawiah, Nomor Induk Mahasiswa: 1811018300037, Jurusan Kependidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal, 20 Nopember 2014.
Jakarta, 20 Nopember 2014 Dosen Pembimbing Skripsi
Dedek Kustiawati, M. Pd NIP. -
DAFTAR UJI REFERENSI
Nama NIM Jurusan/Prodi Judul
: : : :
ROBIATUL ADAWIAH 1811018300037 Kependidikan/PGMI “Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Sederhana Pada Siswa Kelas IV MI Mathlaul Huda Cicalengka”.
No Bab Footnote
Pengarang dan Judul Buku Paraf
1.
I
1 Presiden Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013, Pasal 19 ayat ke-I (Jakarta.2013)
2. 2 Menteri Pendidikan Nasional , Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi (Jakarta:2006)
3. 3 Erman Suherman dkk, Strategi PembelajaranMatematika Kontemporer, (Bandung: UPI,2003), hal.89
4. 4
Supinah, Titik Sutanti, Pembelajaran Berbasis Masalah Matematika di SD,(Jakarta:Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
5. 5
H. Wina Sanjaya, Prof.Dr,M.Pd, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan, (Jakarta:Kencana Prenada Media Groupm 2012),Cet ke- 9, hal.129
6. 6 Suharsiwi,Media pembelajaran (Tangerang:Interpersona pustaka,2011)hal 39
7. 7 Presiden Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2003, Pasal 3
8.
II
8 Sumadi Suryabarata, Psikologi Pendidikan(PT.Rajagrafindo Persada:2011)hal 231
9. 9 Suyono dan Hariyanto,Belajar dan Pembelajaran(PT.Remaja Rosdakarya:2012)hal 9
10. 10 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan(PT.Remaja Rosdakarya:1990)hal84
11. 11 Ibid hal102
12. 12
Wati Susilawati,Belajar dan Pembelajaran matematika Edisi I I(Bandung:Fakultas Tarbiyah & Keguruan UIN Sunan Gunung Djati:2009) hal.6
13. 13 Turmudi dan Aljupri,Pembelajaran Matematika (Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI:2009) hal 4
14. 14 Rusefendi,Pengajaran Matematika Modern (Tarsito:1980)hal 148
15. 15
Esti Yuli Widayanti dkk,Pembelajaran Matematika MI(Learning Assistance Program for Islamic School Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah:2009)hal 7
16. 16 Opcit hal 9
17. 17 Erna Suwangsih,Tiurlina,Model Pembelajaran Matematika,UPI PRESS (Bandung:2006) hal 90-91
18. 18 Ratna wilis dahar, Teori-teori belajar & Pembelajaran(Jakarta: Erlangga:2011) hal 118
19. 19
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta;Kencana Prenada Media Group :2009) Hal 15
20. 20 Op.cit hal 127
21. 21 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran(Jakarta,Rineka Cipta:2006)hal 26-30
22.
III
22 Hasil wawancara dengan kepala MI Matlaul Huda, Jum’at, 3 Juni 2011
23. 23 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung,Alpabeta, CV. 2011) Cet14, h 245.
24. 24 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar (Bandung,CV Wacana Prima,2009) Cet, h. 236
Mengetahui, Pembimbing,
Dedek Kustiawati, M. P
25. 25 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar (Bandung,CV Wacana Prima,2009)Cet, h. 230.231
26. 26 Suharmi Arikamto, Prosedur Penelitian , (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. XII, h.
27. 27 wahid-biyobe.blogspot.com/2012/09/contoh-lembar-penilaian-keaktifan-siswa.html
28.
VI
28 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, ( Bandung : Rosda karya, 2010),
29. 29 Rahimsyah dan Styo Adhie, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Aprindo, 2005), h. 180
30. 30 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h. 9
31. 31 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1989), h.
32. 32 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta: Pustaka Belajarz 2009), h.5
33. 33 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 92
Lampiran 1
Nilai Posttest Siswa Kelas 4 MI Mathlaul Huda
No. Kode Siswa KKM Nilai Tuntas Belum Tuntas
1 S-01 65 71 √ 2 S-02 65 76 √ 3 S-03 65 63 √ 4 S-04 65 79 √ 5 S-05 65 68 √ 6 S-06 65 53 √ 7 S-07 65 79 √ 8 S-08 65 74 √
9 S-09 65 84 √
10 S-10 65 63 √
11 S-11 65 71 √ 12 S-12 65 84 √ 13 S-13 65 76 √
14 S-14 65 76 √
15 S-15 65 87 √ 16 S-16 65 89 √ 17 S-17 65 68 √ 18 S-18 65 53 √ 19 S-19 65 79 √
20 S-20 65 68 √
Nilai Terendah 53 16 4 Nilai Tertinggi 89 Rata-rata 73,05
Lampiran 2
Nilai Posttest Siswa Kelas 4 MI Mathlaul Huda
No. Kode Siswa KKM Nilai Tuntas Belum Tuntas
1 S-01 65 70 √ 2 S-02 65 70 √ 3 S-03 65 70 √ 4 S-04 65 80 √ 5 S-05 65 70 √ 6 S-06 65 60 √ 7 S-07 65 80 √ 8 S-08 65 80 √
9 S-09 65 90 √
10 S-10 65 70 √
11 S-11 65 80 √ 12 S-12 65 90 √ 13 S-13 65 80 √
14 S-14 65 80 √
15 S-15 65 90 √ 16 S-16 65 90 √ 17 S-17 65 70 √ 18 S-18 65 50 √ 19 S-19 65 80 √
20 S-20 65 70 √
Nilai Terendah 50 18 2 Nilai Tertinggi 90 Rata-rata 76
PEMETAAN SK/ KD
Nama Madrasah : MI Mathlaul Huda
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IV (empat)/2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2013/2014
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
8. Bangun ruang sederhana dan hubunganya dengan bangun datar.
8.1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang
Menyebutkan jumlah bagianbagian sisi,rusuk, titik sudut bangun kubus, balok, tabung, prisma, limas dan kerucut
9.2 Menentukan jaring-jaring balok dan kubus
Mengidentifikasi jaringjaring kubus dan balok dari berbagai bentuk jaring-
Tangerang, ….…Mei 2014
Kepala Madrasah, Guru Kelas IV/Peneliti
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Pertemuan ke-1, 2 dan 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Madrasah : MI. Mathlaul Huda
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 3 x Pertemuan
A. Standar Kompetensi
8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun
datar
B. Kompetensi Dasar
8.1. Menentukan sifat-sifat bangun ruang
C. Indikator
8.1.1 Menyebutkan macam-macam bangun ruang
8.1.2 Menjelaskan definisi sisi, rusuk, dan titik sudut
8.1.3 Menunjukan bagian-bagian sisi, rusuk, titik sudut bangun dan kubus
8.1.4 Menjelaskan sifat-sifat bangun kubus
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui media bangun ruang yang dpersiapkan dan penjelasan guru siswa dapat
menyebutkan nama macam-macam bangun ruang dengan benar
2. Dengan memperhatikan media yang diberikan guru, siswa secara berkelompok
dapat mendefinisikan sisi, rusuk dan titik sudut dengan benar.
3. Dengan lembar permaslahan yang diberikan guru secara individu siswa dapat
menunjukan bagian-bagian sisi, rusuk dan titik sudut dengan benar.
4. Melalui presentasi siswa secara individu maupun kelompok dapat menyebutkan
dan menunjukkan bagian-bagian rusuk, sisi,dan titik sudut pada bangun kubus.
Pengembangan Karakter
Jujur, Gigih, tekun dan teliti, bekerjasama, dan bertanggungjawab
E. Materi Ajar
Bangun Ruang
F. Alokasi Waktu
6 x 35 Menit (3 JPL)
G. Metode/Model
1. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
2. Diskusi Kelompok
3. Presentasi /Tanya Jawab
Pertemuan ke-1
g dilakukan I. Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa.
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok
materi yang akan dipelajari.
b. Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab guru mengingatkan
kembali tentang: garis ruas garis, sudut dan titik sudut dan
nama beberpa bangun datar dengan menggambar bangun datar
tersebut dipapan tulis.
c. Apersepsi, yaitu menunjukan kepada siswa beberapa bangun
ruang (kubus, balok, tabung, kerucut, limas dan prisma) dan
menanyakan kepada siswa nama-nama bangun ruang tersebut?
Apa perbedaanya ? mengapa demikian?
d. Memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan
permasalahan pada siswa contoh: “ Bapak punya 5 buah
bentuk bangun yang berbeda-beda. Coba sekarang kamu
identifikasi sisi, rusuk dan titik sudut bangun-bangun tersebut
kita mulai dengan bangun ini? (sambil mengangkat sebuah
bangun dan menunjukannya di depan siswa).” Anak diberi
kesempatan berpikir sejenak, kemudian guru menyampaikan
kepada siswa: “ikutilah pembelajaran dengan baik maka
kalian akan dapat menjawab permasalahan tersebut.”
2. Inti 50 Menit Eksplorasi Tahap 2: Menyajikan informasi
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sifat-sifat
bangun ruang dengan menggunakan model bangun ruang.
b. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa.
Tahap 3: Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok
belajar
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kooperatif
dengan jumlah 4 siswa dalam setiap kelompok.
b. Guru memberi kesempatan luas kepada siswa untuk berfikir
dan bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan
sebagai fasilitator.
c. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan
memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan.
konfirmasi Tahap 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
a. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan/penyelesaian
masalah dan alasan atas jawaban permasalahan di depan kelas.
Kelompok yang lain menanggapi atau mengkomunikasikan
hasil kerja kelompok yang mendapat tugas.
b. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, yaitu
dengan mengacu pada jawaban siswa dan melalui tanya jawab
membahas penyelesaian masalah yang seharusnya.
c. Mengacu pada penyelesaian jawaban siswa, guru dan siswa
membuat penegasan atau kesimpulan cara mengidentifikasi
sifat-sifat kubus, balok, tabung, kerucut , limas dan prisma.
3. Penutup 10 menit Konfirmasi Tahap 5: Evaluasi
a. Guru memberikan reward pada kelompok yang paling baguskerjasamanya.
b. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan cara
mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, tabung, kerucut,
prisma dan limas
c. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa
tentang: hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum
dipahami dengan baik,kesan dan pesan selama mengikuti
pembelajaran.
d. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru.
Tahap 6: Memberikan penghargaan
a. Guru memberikan penghargaan baik penghargaan individu
maupun kelompok
Pertemuan ke-2 I. Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa.
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok
materi yang akan dipelajari.
b. Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab guru mengingatkan
kembali tentang: garis ruas garis, sudut dan titik sudut dan nama
beberpa bangun datar dengan menggambar bangun datar
tersebut dipapan tulis.
c. Apersepsi, yaitu menunjukan kepada siswa beberapa bangun
ruang (kubus, balok, tabung, kerucut, limas dan prisma) dan
menanyakan kepada siswa nama-nama bangun ruang tersebut?
Apa perbedaanya ? mengapa demikian?
d. Memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan permasalahan
pada siswa contoh: “ Bapak punya 5 buah bentuk bangun yang
berbeda-beda. Coba sekarang kamu identifikasi sisi, rusuk dan
titik sudut bangun-bangun tersebut kita mulai dengan bangun
ini? (sambil mengangkat sebuah bangun dan menunjukannya di
depan siswa).” Anak diberi kesempatan berpikir sejenak,
kemudian guru menyampaikan kepada siswa: “ikutilah
pembelajaran dengan baik maka kalian akan dapat menjawab
permasalahan tersebut.”
2. Inti 50 Menit Eksplorasi Tahap 2: Menyajikan informasi
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sifat-sifat
bangun ruang dengan menggunakan model bangun ruang.
b. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa.
Tahap 3: Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kooperatif
dengan jumlah 4 siswa dalam setiap kelompok
b. Guru memberi kesempatan luas kepada siswa untuk berfikir dan
bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan
sebagai fasilitator.
c. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan
memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan.
konfirmasi Tahap 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
a. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan/penyelesaian masalah
dan alasan atas jawaban permasalahan di depan kelas.
Kelompok yang lain menanggapi atau mengkomunikasikan
hasil kerja kelompok yang mendapat tugas.
b. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, yaitu dengan
mengacu pada jawaban siswa dan melalui tanya jawab
membahas penyelesaian masalah yang seharusnya.
c. Mengacu pada penyelesaian jawaban siswa, guru dan siswa
membuat penegasan atau kesimpulan cara mengidentifikasi
sifat-sifat kubus, balok, tabung, kerucut , limas dan prisma.
3. Penutup 10 menit Konfirmasi Tahap 5: Evaluasi
a. Guru memberikan reward pada kelompok yang paling baguskerjasamanya.
b. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan cara mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, tabung, kerucut, prisma dan limas
c. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang: hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik,kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran.
d. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Tahap 6: Memberikan penghargaan
a. Guru memberikan penghargaan baik penghargaan individu
maupun kelompok
Pertemuan ke-3 I. Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa.
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok
materi yang akan dipelajari.
b. Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab guru mengingatkan kembali
tentang: garis ruas garis, sudut dan titik sudut dan nama beberpa
bangun datar dengan menggambar bangun datar tersebut dipapan
tulis.
c. Apersepsi, yaitu menunjukan kepada siswa beberapa bangun
ruang (kubus, balok, tabung, kerucut, limas dan prisma) dan
menanyakan kepada siswa nama-nama bangun ruang tersebut?
Apa perbedaanya ? mengapa demikian?
d. Memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan permasalahan
pada siswa contoh: “ Bapak punya 5 buah bentuk bangun yang
berbeda-beda. Coba sekarang kamu identifikasi sisi, rusuk dan
titik sudut bangun-bangun tersebut kita mulai dengan bangun ini?
(sambil mengangkat sebuah bangun dan menunjukannya di depan
siswa).” Anak diberi kesempatan berpikir sejenak, kemudian
guru menyampaikan kepada siswa: “ikutilah pembelajaran
dengan baik maka kalian akan dapat menjawab permasalahan
tersebut.”
2. Inti 50 Menit Eksplorasi Tahap 2: Menyajikan informasi
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sifat-sifat bangun
ruang dengan menggunakan model bangun ruang.
b. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa.
Tahap 3: Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kooperatif
dengan jumlah 4 siswa dalam setiap kelompok
b. Guru memberi kesempatan luas kepada siswa untuk berfikir dan
bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan
sebagai fasilitator.
c. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi
serta membantu siswa yang memerlukan.
konfirmasi Tahap 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
a. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan/penyelesaian masalah
dan alasan atas jawaban permasalahan di depan kelas. Kelompok
yang lain menanggapi atau mengkomunikasikan hasil kerja
kelompok yang mendapat tugas.
b. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, yaitu dengan
mengacu pada jawaban siswa dan melalui tanya jawab membahas
penyelesaian masalah yang seharusnya.
c. Mengacu pada penyelesaian jawaban siswa, guru dan siswa
membuat penegasan atau kesimpulan cara mengidentifikasi sifat-
sifat kubus, balok, tabung, kerucut , limas dan prisma.
3. Penutup 10 menit Konfirmasi Tahap 5: Evaluasi
a. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan cara mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, tabung, kerucut, prisma dan limas
b. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang: hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik,kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran.
c. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Tahap 6: Memberikan penghargaan
a. Guru memberikan penghargaan baik penghargaan individu
maupun kelompok
H. Penilaian
1. Penilaian proses :
dilakukan dalam bentuk observasi pada saat siswa mengikuti kegiatan
pembelajaran, melakukan diskusi dan presentasi, yaitu keterlibatan dan
aktivitas siswa dalam kelompok, serta partisipasi individual siswa selama
proses pembelajaran. Penilaian yang dapat digunakan adalah penilaian unjuk
kerja/aktifitas (contoh terlampir).
2. Penilaian hasil :
didasarkan pada hasil kerja siswa seperti penyelesaianpermasalahan
pada lembar kerja dan lembar tugas atau latihan
3.
4.
Bentuk Instrumen Soal:
Isian/essay
Contoh Soal (terlampir pada lembar permasalahan)
I. Sumber Belajar
1. Penjelasan Guru
2. Buku BSE Matematika Kurikulum KTSP
3. LKS hasil pengembangan guru
J. Media Belajar
1. Model –model Bangun Ruang
2. Model – model Bangun Datar
3. Carta/Poster Bangun Ruang
Tangerang, 05 Mei 2014 Mengetahui, Kepala MI Mathlaul Huda .
Guru Kelas
IV/Peneliti Robiatul Adawiyah
LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN KE-1
Nama
Kelompok ………………………………
Nama Anggota
1……………………………..
2…………………………….. 3…………………………….. 4…………………………….. 5……………………………..
Latihan Bersama
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini berdasarkan pengetahuan
dan pengalaman yang kamu miliki!
1. Sebutkan sifat-sifat bangun ruang dibawah ini!
No. Gambar Nama Bangun Sifat-sifatnya
1.
2.
3.
4.
5.
LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN KE-2
Nama
Kelompok ………………………………
Nama Anggota
1……………………………..
2…………………………….. 3…………………………….. 4…………………………….. 5……………………………..
Latihan Bersama
Gambarlah bangun-bangun berikut sesuai dengan ukuran yang diberikan !
1. Buatlah bangun tabung dengan diameter 6 cm dan tinggi 10cm!
2. Buatlah bangun kerucut dengan diameter 7 cm dan tinggi 9 cm!
3. Buatlah bangun limas segi empat dengan panjang alas 6 cm, lebar alas 4 cm
dan tingginya 12cm!
4. Buatlah bangun prisma tegak segi empat dengan panjang 5 cm lebar 3 cm dan
tinggi 6cm!
SOAL POSTTEST Nama Siswa : Kode Siswa : I. Nyatakanlah banyak sisi, rusuk dan titik sudut pada bangun dibawah ini!
o. Gambar
Nama Bangun
Banyaknya
Sisi
Rusuk
Titik
Sudut
.
.
II. Gambarlah bangun-bangun ruang tersebuat dibawah ini dengan ukuran
bebas! 1. Tabung 2. Limas Segi Empat 3. Balok 4. Kerucut 5. Prisma Tegak Segitiga
KUNCI JAWABAN
.
. Kubus, 6 Sisi, 12 Rusuk , 8 Titik Sudut
. Balok, 6 Sisi, 12 Rusuk , 8 Titik Sudut
. Prisma Tegak Segitiga, 5 Sisi, 9 Rusuk , 6 Titik Sudut
. Limas Segi Empat, 5 Sisi, 8 Rusuk , 5 Titik Sudut
. Kerucut, 2 Sisi, 1 Rusuk , 0 Titik Sudut
. Tabung, 3 Sisi, 2 Rusuk , 0 Titik Sudut
I.
.
.
.
.
.
Pedoman Penskoran Nilai : I . B = 3 x 6 = 18 Nilai 38/38 x 100 = 100 II. B= 4 x 5 =20 +
=38
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Pertemuan ke-1, 2 dan 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Madrasah : MI. Mathlaul Huda
Kelas / Semester : IV / II
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Pertemuan : 3 x Pertemuan
A. Standar Kompetensi
8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun
datar
B. Kompetensi Dasar
8.2. Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana
C. Indikator
8.2.1 Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana
8.2.2 Menggambar beberapa jaring-jaring bangun ruang, kubus dan balok
8.2.3 Membuat jaring-jaring bangun kubus dan balok
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui media model bangun ruang yang dpersiapkan dan penjelasan
guru siswa dapat menentukan jaring-jaring berbagi bangun ruang
sederhana dengan benar
2. Dengan memperhatikan media yang diberikan guru, siswa secara
berkelompok dapat membuat gambar jaring-jaring bangun ruang kubus
dan balok
3. Dengan lembar permaslahan yang diberikan guru secara kelompok
siswa dapat membuat jaring-jaring bangun ruang kubus dan balok.
Pengembangan Karakter
Jujur, Gigih, tekun dan teliti, bekerjasama, dan bertanggungjawab
E. Materi Ajar
Jaring-jaring bangun ruang kubus dan balok
F. Alokasi Waktu
6 x 35 Menit (3 JPL)
G. Metode/Model
1. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
2. Diskusi Kelompok
3. Presentasi /Tanya Jawab
Pertemuan ke-1
g dilakukan I. Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa.
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok
materi yang akan dipelajari.
b. Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab guru mengingatkan
kembali tentang: sisi, titik sudut dan rusuk serta nama
beberpa bangun ruang sederhana dengan menggambar bangun
ruang tersebut dipapan tulis.
e. Apersepsi, yaitu menunjukan kepada siswa beberapa jaring-
jaring bangun ruang dan menanyakan kepada siswa apabila
jaring-jaring bangun ini disatukan bangun ruang apa yang
terbentuk? Apa yang harus dilakukan ? mengapa demikian?
f. Memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan
permasalahan pada siswa contoh: “ Bapak punya dua buah
bentuk jaring-jaring suatu bangun (sambil menunjukan
medianya kepada siswa). Coba sekarang kamu tentukan
bangun apa yang bisa terbentuk dari jaring-jaring ini?.” Anak
diberi kesempatan berpikir sejenak, kemudian guru
menyampaikan kepada siswa: “ikutilah pembelajaran dengan
baik maka kalian akan dapat menentukan bangun apa yang
dapat dibuat!.”
2. Inti 50 Menit Eksplorasi
Tahap 2: Menyajikan informasi
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang berbagai
bentuk jaring-jaring bangun ruang sederhana dengan
menggunakan model yang telah disiapkan.
b. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa.
Tahap 3: Mengorganisasikan siswa kedalam
kelompok belajar
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kooperatif
dengan jumlah 4 siswa dalam setiap kelompok.
b. Guru memberi kesempatan luas kepada siswa untuk berfikir
dan bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan
sebagai fasilitator.
c. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan
memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan.
konfirmasi Tahap 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
a. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan/penyelesaian
masalah dan alasan atas jawaban permasalahan di depan kelas.
Kelompok yang lain menanggapi atau mengkomunikasikan
hasil kerja kelompok yang mendapat tugas.
b. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, yaitu
dengan mengacu pada jawaban siswa dan melalui tanya jawab
membahas penyelesaian masalah yang seharusnya.
c. Mengacu pada penyelesaian jawaban siswa, guru dan siswa
membuat penegasan atau kesimpulan cara mengidentifikasi
sifat-sifat kubus, balok, tabung, kerucut , limas dan prisma.
3. Penutup 10 menit Konfirmasi Tahap 5: Evaluasi
a. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan cara
mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, tabung, kerucut,
prisma dan limas
b. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa
tentang: hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum
dipahami dengan baik,kesan dan pesan selama mengikuti
pembelajaran.
c. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru.
Tahap 6: Memberikan penghargaan
Guru memberikan penghargaan baik penghargaan
individu maupun kelompok
Pertemuan ke-2 I. Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa.
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok
materi yang akan dipelajari.
b. Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab guru mengingatkan
kembali tentang: garis ruas garis, sudut dan titik sudut dan
nama beberpa bangun datar dengan menggambar bangun datar
tersebut dipapan tulis.
c. Apersepsi, yaitu menunjukan kepada siswa beberapa bangun
ruang (kubus, balok, tabung, kerucut, limas dan prisma) dan
menanyakan kepada siswa nama-nama bangun ruang tersebut?
Apa perbedaanya ? mengapa demikian?
d. Memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan
permasalahan pada siswa contoh: “ Bapak punya 5 buah
bentuk bangun yang berbeda-beda. Coba sekarang kamu
identifikasi sisi, rusuk dan titik sudut bangun-bangun tersebut
kita mulai dengan bangun ini? (sambil mengangkat sebuah
bangun dan menunjukannya di depan siswa).” Anak diberi
kesempatan berpikir sejenak, kemudian guru menyampaikan
kepada siswa: “ikutilah pembelajaran dengan baik maka kalian
akan dapat menjawab permasalahan tersebut.”
2. Inti 50 Menit Eksplorasi Tahap 2: Menyajikan informasi
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sifat-sifat
bangun ruang dengan menggunakan model bangun ruang.
b. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa.
Tahap 3: Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok
belajar
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kooperatif
dengan jumlah 4 siswa dalam setiap kelompok
b. Guru memberi kesempatan luas kepada siswa untuk berfikir
dan bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan
sebagai fasilitator.
c. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan
memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan.
konfirmasi Tahap 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
a. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan/penyelesaian masalah
dan alasan atas jawaban permasalahan di depan kelas.
Kelompok yang lain menanggapi atau mengkomunikasikan
hasil kerja kelompok yang mendapat tugas.
b. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, yaitu
dengan mengacu pada jawaban siswa dan melalui tanya jawab
membahas penyelesaian masalah yang seharusnya.
c. Mengacu pada penyelesaian jawaban siswa, guru dan siswa
membuat penegasan atau kesimpulan cara mengidentifikasi
sifat-sifat kubus, balok, tabung, kerucut , limas dan prisma.
3. Penutup 10 menit Konfirmasi
Tahap 5: Evaluasi
a. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan cara mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, tabung, kerucut, prisma dan limas
b. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang: hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik,kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran.
c. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Tahap 6: Memberikan penghargaan
Guru memberikan penghargaan baik penghargaan
individu maupun kelompok
Pertemuan ke-3 I. Kegiatan Pembelajaran Waktu
1. Pendahuluan 10 Menit Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan motivasi siswa.
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok
materi yang akan dipelajari.
b. Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab guru mengingatkan
kembali tentang: garis ruas garis, sudut dan titik sudut dan nama
beberpa bangun datar dengan menggambar bangun datar tersebut
dipapan tulis.
c. Apersepsi, yaitu menunjukan kepada siswa beberapa bangun
ruang (kubus, balok, tabung, kerucut, limas dan prisma) dan
menanyakan kepada siswa nama-nama bangun ruang tersebut?
Apa perbedaanya ? mengapa demikian?
d. Memberikan motivasi, yaitu dengan memberikan permasalahan
pada siswa contoh: “ Bapak punya 5 buah bentuk bangun yang
berbeda-beda. Coba sekarang kamu identifikasi sisi, rusuk dan
titik sudut bangun-bangun tersebut kita mulai dengan bangun
ini? (sambil mengangkat sebuah bangun dan menunjukannya di
depan siswa).” Anak diberi kesempatan berpikir sejenak,
kemudian guru menyampaikan kepada siswa: “ikutilah
pembelajaran dengan baik maka kalian akan dapat menjawab
permasalahan tersebut.”
2. Inti 50 Menit Eksplorasi
Tahap 2: Menyajikan informasi
a. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sifat-sifat bangun
ruang dengan menggunakan model bangun ruang.
b. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa.
Tahap 3: Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok
belajar
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kooperatif
dengan jumlah 4 siswa dalam setiap kelompok
b. Guru memberi kesempatan luas kepada siswa untuk berfikir dan
bertindak menurut cara masing-masing dan guru berperan
sebagai fasilitator.
c. Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan
memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan.
konfirmasi Tahap 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
a. Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan/penyelesaian masalah
dan alasan atas jawaban permasalahan di depan kelas. Kelompok
yang lain menanggapi atau mengkomunikasikan hasil kerja
kelompok yang mendapat tugas.
b. Guru memberi penguatan terhadap jawaban siswa, yaitu dengan
mengacu pada jawaban siswa dan melalui tanya jawab
membahas penyelesaian masalah yang seharusnya.
c. Mengacu pada penyelesaian jawaban siswa, guru dan siswa
membuat penegasan atau kesimpulan cara mengidentifikasi sifat-
sifat kubus, balok, tabung, kerucut , limas dan prisma.
3. Penutup 10 menit Konfirmasi
Tahap 5: Evaluasi
a. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan cara mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, tabung, kerucut, prisma
dan limas b. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa
tentang: hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik,kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran.
c. Siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Tahap 6: Memberikan penghargaan
Guru memberikan penghargaan baik penghargaan individu
maupun kelompok
H. Penilaian
1. Penilaian proses : dilakukan dalam bentuk observasi pada saat siswa mengikuti kegiatan pembelajaran, melakukan diskusi dan presentasi, yaitu keterlibatan dan aktivitas siswa dalam kelompok, serta partisipasi individual siswa selama proses pembelajaran. Penilaian yang dapat digunakan adalah penilaian unjuk kerja/aktifitas (contoh terlampir).
2. Penilaian hasil : didasarkan pada hasil kerja siswa seperti penyelesaianpermasalahan pada lembar kerja dan lembar tugas atau latihan
3.
.
Bentuk Instrumen Soal: Isian/essay Contoh Soal (terlampir pada lembar permasalahan)
I. Sumber Belajar 1. Penjelasan Guru 2. Buku BSE Matematika Kurikulum KTSP 3. LKS hasil pengembangan guru
J. Media Belajar 1. Model –model Bangun Ruang 2. Model – model Bangun Datar 3. Carta/Poster Bangun Ruang
Tangerang, 05 Mei 2014 Mengetahui, Kepala MI Mathlaul Huda .
Guru Kelas IV/Peneliti
Robiatul Adawiyah
LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN KE-1
Nama Kelompok
Nama Anggota 1……………………………..
2…………………………….. 3…………………………….. 4…………………………….. 5……………………………..
Latihan Bersama
1. Gambarlah jaring-jaring bangun ruang kubus dan balok yang berbeda-beda!
(masing-masing 2 macam)
2. Gambarlah jaring-jaring bangun ruang limas, tabung dan kerucut!
LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN KE-2
Nama Kelompok ………………………………
Nama Anggota 1……………………………..
2…………………………….. 3…………………………….. 4…………………………….. 5……………………………..
Latihan Bersama
1. Buatlah jaring-jaring kubus dan balok dengan menambahkan bagian sisi agar
mudah direkatkan!
2. Buatlah bangun ruang kubus dan balok dari jaring-jaring yang telah kamu
buat!
SOAL POSTTEST Nama Siswa : Kode Siswa : Nyatakanlah banyak sisi, rusuk dan titik sudut pada bangun dibawah ini! 1. Gambarlah dua macam jaring-jaring kubus yang berbeda! 2. Gambarlah dua macam jaring-jaring balok yang berbeda! 3. Gambarlah dua macam jaring-jarring limas segitiga yang berbeda! 4. Gambarlah jaring-jaring tabung dan kerucut! 5. Gambarlah jaring-jaring limas segiempat dan prisma tegak segitiga!
Skor Jawaban Benar 4 x 5 = 20
Penilaian = x 100 = 100
KUNCI JAWABAN
o. Jawaban
Lampiran 4
OBSERVASI TERSTRUKTUR AKTIFITAS BELAJAR SISWA PERTEMUAN PERTAMA
Nama Madrasah : MI Mathlaul Huda
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : 4 (Empat)/ 2(Dua)
Materi pokok : Sifat-sifat bangun Ruang Sederhana
Hari/ Tanggal : ………………………
No. Aspek yang diamati Keterlaksanaan
Ket. Ya Tdk
Keantusiasan siswa mengikuti peambelajaran
Perhatian terhadap penjelasan guru Saling membantu dalam menyelesaikan tugas kelompok
Siswa membantu temannya untuk menjelaskan materi yang dikuasai kepada temannya yang belum bisa
Memanfaatkan potensi anggota kelompok
Siswa member kesempatan kepada temannya untuk mengemukakan pendapat dalam kelompok
Siswa aktif bekerjasama dalam pembelajaran dikelas
Siswa aktif berdiskusi Siswa menghargai pendapat teman lain dalam mengemukakan pendapat
10 Siswa membuat ringkasan hasil diskusi
Tangerang, Mei 2014
Mengetahui Kepala Madrasah, Observer,
Lampiran perhitungan mengunakan SPSS
FREQUENCIES VARIABLES=ResfonI
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE
SUM
/BARCHART FREQ
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies Notes
Output Created 08-JUL-2015 13:05:37
Comments
Input Active
Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in
Working Data
File
20
Missing Value Handling Definition of
Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=ResfonI
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE
MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE SUM
/BARCHART FREQ
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor
Time 00:00:02.19
Elapsed
Time 00:00:02.44
[DataSet0]
Statistics
ResfonI
N Valid 20
Missing 0
Mean 62.75
Median 60.00
Mode 70
Std. Deviation 10.062
Variance 101.250
Range 35
Minimum 45
Maximum 80
Sum 1255
ResfonI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 45 2 10.0 10.0 10.0
50 1 5.0 5.0 15.0
55 3 15.0 15.0 30.0
60 5 25.0 25.0 55.0
70 6 30.0 30.0 85.0
75 2 10.0 10.0 95.0
80 1 5.0 5.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
FREQUENCIES VARIABLES=ResfonI ResfonII
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE
SUM
/HISTOGRAM
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies Notes
Output Created 08-JUL-2015 13:29:55
Comments
Input Data D:\skripsi wiwi\Respon I.sav
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
Data File 20
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=ResfonI ResfonII
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE
MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE SUM
/HISTOGRAM
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.92
Elapsed Time 00:00:00.91
Statistics
ResfonI ResfonII
N Valid 20 20
Missing 0 0
Mean 62.75 72.9000
Median 60.00 74.5000
Mode 70 78.00
Std. Deviation 10.062 9.88832
Variance 101.250 97.779
Range 35 36.00
Minimum 45 52.00
Maximum 80 88.00
Sum 1255 1458.00
Frequency Table
ResfonI
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 45 2 10.0 10.0 10.0
50 1 5.0 5.0 15.0
55 3 15.0 15.0 30.0
60 5 25.0 25.0 55.0
70 6 30.0 30.0 85.0
75 2 10.0 10.0 95.0
80 1 5.0 5.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
ResfonII
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 52.00 2 10.0 10.0 10.0
63.00 1 5.0 5.0 15.0
64.00 1 5.0 5.0 20.0
68.00 2 10.0 10.0 30.0
69.00 1 5.0 5.0 35.0
72.00 2 10.0 10.0 45.0
73.00 1 5.0 5.0 50.0
76.00 1 5.0 5.0 55.0
77.00 2 10.0 10.0 65.0
78.00 3 15.0 15.0 80.0
84.00 2 10.0 10.0 90.0
85.00 1 5.0 5.0 95.0
88.00 1 5.0 5.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
Histogram
GGraph Notes
Output Created 08-JUL-2015 14:35:15
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in
Working Data
File
20
Syntax GGRAPH
/GRAPHDATASET NAME="graphdataset"
VARIABLES=Aktifiras1[LEVEL=scale] Aktifitas2[LEVEL=scale]
MISSING=LISTWISE REPORTMISSING=NO
/GRAPHSPEC SOURCE=VIZTEMPLATE(NAME="3-D
Histogram"[LOCATION=LOCAL]
MAPPING( "x"="Aktifitas2"[DATASET="graphdataset"]
"z"="Aktifiras1"[DATASET="graphdataset"] "Summary"="count"))
VIZSTYLESHEET="Traditional"[LOCATION=LOCAL]
LABEL='3-D HISTOGRAM: Aktifitas2-Aktifiras1'
DEFAULTTEMPLATE=NO.
Resources Processor Time 00:00:00.33
Elapsed Time 00:00:00.35
FREQUENCIES VARIABLES=Aktifiras1
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE
SUM
/HISTOGRAM NORMAL
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies Notes
Output Created 08-JUL-2015 13:59:44
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in
Working Data File 20
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=Aktifiras1
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE
MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE SUM
/HISTOGRAM NORMAL
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:02.45
Elapsed Time 00:00:02.00
[DataSet0]
Statistics
Aktifiras1
N Valid 20
Missing 0
Mean 64.00
Median 62.50
Mode 60a
Std. Deviation 9.679
Variance 93.684
Range 30
Minimum 50
Maximum 80
Sum 1280
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown
Aktifiras1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 50 3 15.0 15.0 15.0
55 3 15.0 15.0 30.0
60 4 20.0 20.0 50.0
65 1 5.0 5.0 55.0
70 4 20.0 20.0 75.0
75 4 20.0 20.0 95.0
80 1 5.0 5.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
FREQUENCIES VARIABLES=Aktifiras1 Aktifitas2
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE
SUM
/HISTOGRAM NORMAL
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies Notes
Output Created 08-JUL-2015 14:24:51
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in
Working Data File 20
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=Aktifiras1 Aktifitas2
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE
MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE SUM
/HISTOGRAM NORMAL
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.83
Elapsed Time 00:00:00.82
Statistics
Aktifiras1 Aktifitas2
N Valid 20 20
Missing 0 0
Mean 64.00 76.0000
Median 62.50 80.0000
Mode 60a 70.00a
Std. Deviation 9.679 10.46297
Variance 93.684 109.474
Range 30 40.00
Minimum 50 50.00
Maximum 80 90.00
Sum 1280 1520.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is
shown
Frequency Table Aktifiras1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 50 3 15.0 15.0 15.0
55 3 15.0 15.0 30.0
60 4 20.0 20.0 50.0
65 1 5.0 5.0 55.0
70 4 20.0 20.0 75.0
75 4 20.0 20.0 95.0
80 1 5.0 5.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
Aktifitas2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 50.00 1 5.0 5.0 5.0
60.00 1 5.0 5.0 10.0
70.00 7 35.0 35.0 45.0
80.00 7 35.0 35.0 80.0
90.00 4 20.0 20.0 100.0
Total 20 100.0 100.0
Histogram
GGraph
Notes
Output Created 08-JUL-2015 14:30:18
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File 20
Syntax GGRAPH
/GRAPHDATASET NAME="graphdataset"
VARIABLES=Aktifiras1[LEVEL=scale]
Aktifitas2[LEVEL=scale]
MISSING=LISTWISE REPORTMISSING=NO
/GRAPHSPEC SOURCE=VIZTEMPLATE(NAME="3-D
Histogram"[LOCATION=LOCAL]
MAPPING( "x"="Aktifitas2"[DATASET="graphdataset"]
"z"="Aktifiras1"[DATASET="graphdataset"]
"Summary"="count"))
VIZSTYLESHEET="Traditional"[LOCATION=LOCAL]
LABEL='3-D HISTOGRAM: Aktifitas2-Aktifiras1'
DEFAULTTEMPLATE=NO.
Resources Processor Time 00:00:00.34
Elapsed Time 00:00:00.49
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Robiatul Adawiah lahir pada tanggal 14 April
1987, anak ke empat dari lima bersaudara dari pasangan
Alm. Bapak H. Muhtar dan Ibu Sumariyah. Saat ini
penulis bertempat tinggal di Perum Legok Indah Blok
A7 No.16 RT. 01 RW. 09 Kelurahan Babakan
Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang.
Penulis memulai pendidikan di MI Mathlaul Huda Cicalengka lulus pada tahun
1998, melanjutkan ke MTs Darul Mutaqien Pagedangan dan lulus pada tahun
2001, kemudian melanjutkan ke Madrasah Aliyah Nur Ash Sholihat lulus pada
tahun 2004.
Penulis pertama kali mengajar di Madarasah Ibtidaiyah Mathlaul Huda
Cicalengka tahun 2007 sampai sekarang dan TKQ Nurunnisa dari 2014 sampai
sekarang.