HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be lum...

16
Edisi FEBRUARI-MARET 2016 INFO Peringatan Hari Perempuan Internasional merupakan hari dimana para perempuan di seluruh dunia mem- peringati keberhasilan dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be- lum banyak orang yang mengetahui jika Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah tragedi kekerasan. Peringa- tan Hari Perempuan Internasional dice- tuskan pada 8 Maret 1857 atas tragedi kekerasan di New York, Berawal dari unjuk rasa para buruh perempuan disebuah pabrik garmen, mereka protes karena per- lakuan yang tidak pantas. Ke- jadian lain yang membuat dunia memperingati Hari Perempuan Internasional adalah tragedi keba- karan pabrik di Triagle Shirtwaist tahun 1911, musibah ini mene- waskan ratusan buruh perem- puan. Kemudian di tahun 1910 Hari Perempuan Internasional mulai diselenggarakan oleh semua kaum perempuan sosialis dan feminis di se- tiap negara. Hari Perempuan Interna- sional sempat hilang pada masa 1910- 1920an. Peringatan ini digalakan kembali bersamaan dengan bangkitnya feminisme pada era 1960an. Pada tahun 1974, PBB menyokong Hari Perem- puan Internasional yang ditetapkan pada 8 Maret 1857. Di Jakarta, aliansi perempuan yang menamakan Gerakan Perempuan Melawan Ketimpangan turun tum- pah ruah ke jalan. Mereka menggelar aksi teatrikal da- mai di jantung Ibu Kota. Da- lam aksi ini pe- rempuan Indonesia menuntut akan adan- ya persamaan hak dan mendapatkan rasa aman sebagai warga negara. Dengan demi- kian perempuan In- donesia akan lebih dihargai kebera- daannya dan tidak disepele- kan. (Chika) Clara Zetkin, tokoh yang mengusulkan agar seluruh dunia memperingati hari perempuan di tanggal yang sama. HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL 15 VIVA HISTORIA

Transcript of HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be lum...

Page 1: HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be lum banyak orang yang mengetahui jika Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah

Edisi FEBRUARI-MARET 2016INFO

Peringatan Hari Perempuan Internasional merupakan hari dimana para perempuan di seluruh dunia mem­peringati keberhasilan dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be­lum banyak orang yang mengetahui jika Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah tragedi kekerasan. Peringa­tan Hari Perempuan Internasional dice­tuskan pada 8 Maret 1857 atas tra gedi kekerasan di New York, B e r a w a l dari unjuk rasa para buruh perempuan disebuah pabrik garmen, mereka protes karena per­lakuan yang tidak pantas. Ke­jadian lain yang membuat dunia memperingati Hari Perempuan Internasional ada lah tragedi keba­karan pabrik di Triagle Shirtwaist tahun 1911, musibah ini mene­waskan ratusan buruh perem­puan. Kemudian di tahun 1910 Hari Perempuan Internasional mulai diselenggarakan oleh semua kaum perempuan sosialis dan feminis di se­tiap negara. Hari Perempuan Interna­sional sempat hilang pada masa 1910­1920an. Peringatan ini digalakan

kembali bersamaan dengan bangkitnya feminisme pada era 1960an. Pada tahun 1974, PBB menyokong Hari Perem­puan Internasional yang ditetapkan pada 8 Maret 1857. Di Jakarta, aliansi perempuan yang menamakan Gerakan Perempuan Melawan Ketimpangan turun tum­pah ruah ke jalan. Mereka menggelar

aksi teatrikal da­mai di jantung Ibu Kota. Da­

lam aksi ini pe­rempuan Indone sia

menuntut akan adan­ya persamaan hak dan

mendapat kan rasa aman sebagai warga

nega ra. Dengan de mi­kian perem puan In­

donesia akan le bih dihargai kebera­

daan nya dan tidak disepele­kan. (Chika)

Clara Zetkin, tokoh yang mengusulkan agar seluruh dunia memperingati hari perempuan di tanggal yang

sama.

HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL

15 VIVA HISTORIA

Page 2: HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be lum banyak orang yang mengetahui jika Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah
Page 3: HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be lum banyak orang yang mengetahui jika Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah

1

Edisi FEBRUARI-MARET 2016EDITORIAL

VIVA HISTORIA

Dari Redaksi, Se ja rah ti dak le pas da ri pe ning­ga lan se ja rah, ka re na pe ning gal an se­ja rah me ru pa kan ha sil da ri se ja rah i tu sen di ri. Sa lah sa tu pe ning gal an se ja rah a­da­lah­ pe­ning­gal­an­ fisik.­ Pe­ning­gal­an­ber­ben­tuk­fi­sik­ i­ni­lah­ yang­ bisa­ di­li­hat­dan di ra sa kan oleh ge ne ra si se lan jut nya, se la in i tu ju ga di gu na kan se ba gai pe­ngi ngat ja sa pah la wan a tas per juang an me re ka yang te lah mem ba wa bang sa nya be bas da ri be leng gu pen ja jah. En tah ba gai ma na dam pak nya ji ka pe ngi ngat se ja rah su dah ti dak a da a tau mau di hi lang kan. Hal i ni me ru juk pa da ka wa san Ko ta ba ru, Yog ya kar ta yang men da dak men da pat i su da lam Su rat Ke pu tu san Gu ber nur Dae rah Is­ti me wa Yog ya kar ta no mor 186/2011 dan Per gub 40/2014, men je las kan bah wa Ko ta ba ru ti dak ter ma suk da ­lam Ran cang an De tail Ta ta Ru ang ko ta Yog ya karta yang ter tu ang di Per da No­mor 1/2015 mes ki pun be lum ter de ngar a da nya pem bong kar an te ta pi de ngan me nga cu pa da per a tur an ter se but bi sa di pas ti kan ka wa san Ko ta ba ru a kan di­bong kar. Bu le tin i ni meng in for ma si kan bah wa Ko ta ba ru se ba gai pe ning gal an se ja rah yang la yak un tuk di per juang­kan ke les ta ri an nya a gar ge ne ra si mu da se ka rang me nge nang ja sa pah la wan dan me ni ru ni lai per juang an nya untuk me­majukan bangsa Indonesia.

Pelindung: Danu Eko Agustinova, M.Pd

Penanggungjawab: Ahmad Muzakki

Pemimpin Umum: Muhammad SyahdiantoPemimpin Redaksi:

Siska RistianaReporter:

Devi Wahyu Fitriani, Finna Wijayanti, Gossy Cahya Puspita, Hayu Prasetyani Mukti, Huda

Kautsar Amin, Muh. Afrizal, Tani­sa Aulia Chika Rizki,

Desain dan Tata letak: Arvian Henry P, Nossis Noer

Dimas HFotografer:

Devi Wahyu Fitriani, Muh. ArizalSirkulasi:

Jurnalistik dan Pers HMPSAlamat:

Gedung PKM FIS UNYRedaksi menerima opini, artikel maupun gambar namun tidak

mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa

mengubah isi.

Page 4: HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be lum banyak orang yang mengetahui jika Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah

2

Edisi FEBRUARI-MARET 2016FOKUS

VIVA HISTORIA

Kotabaru, salah satu kawasan bersejarah di Yogyakarta yang mempunyai nilai unik pada setiap bangunannya. Dibalik keunikannya baru-baru ini terdengar isu terancam dibong-kar berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 186/2011 dan Pergub 40/2014.

KOTABARU, MASIH INGATKAH KAU DENGAN SEJARAHKU ?

Berbicara mengenai peranan Kotabaru dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, pastinya tidak akan lepas dari peranan pemuda dan pela­jar Jogja yang tergabung dalam wadah Gera kan Siswa Mataram (Gasima). Mereka lah yang dengan gagah berani melakukan penyerangan dan kontak fisik­dengan­tentara­Jepang­pada­tanggal­7 Oktober 1945. Memang, peristiwa penyerangan Kotabaru tidak memili­ki pamor setinggi peristiwa Serangan Umum 1 Maret dalam catatan sejarah nasional Indonesia. “Penyerbuan Kotabaru mema­kan waktu lebih lama jika dibanding­kan dengan Serangan Umum 1 Maret, jika pada Serangan Umum 1 Maret Pak Harto (Soeharto, red) sudah makan soto pada tengah hari, maka kami masih terus saja berjuang melawan Jepang, tapi saya dan teman­teman hanya ingat satu hal, Indonesia yang merdeka,” ujar Samdi, saat ditemui di rumahnya di ka­wasan Kotabaru pada Selasa (15/03). Usaha penyerangan Kotabaru tersebut diawali dengan berkumpulnya para pemuda dari Kampung Pathuk, Ja­

galan, Jetis Utara dan Gowongan pada 5 Oktober 1945. Mereka berunding guna menyusun rencana dan strategi penyerangan. Dari perundingan tersebut di hasilkan keputusan bahwa mereka akan mencoba melakukan perundi­ngan an tara para pemuda yang diber­samai Badan Keamanan Rakyat (BKR) dengan pihak militer Jepang secara baik­baik untuk tujuan meminimali­sir jatuhnya korban. Namun, apabila perundingan tersebut menemui kega­galan, mereka sepakat untuk melakukan penyerangan dan melucuti seluruh per­senjataan Jepang. Esok hari nya, pada 6 Okto­ber 1945 para pemuda mulai berge­rak menuju basis militer Jepang untuk memulai perundingan. Sebelumnya, mereka telah memutuskan sambu ngan telepon dan juga listrik di wilayah terse­but guna mencegah datangnya bantuan bagi Jepang. Para pemuda juga mem­blokir perjalanan Kereta Api di wilayah perbatasan kota Jogja. Perundingan yang dilakukan sejak sore hari itu akhir­nya berujung pada jalan buntu yang

Page 5: HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be lum banyak orang yang mengetahui jika Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah

3

Edisi FEBRUARI-MARET 2016FOKUS

VIVA HISTORIA

Gereja yang ada di Kotabaru

ditandai dengan dentuman granat pada pukul 20.00 WIB. Setelah kegagalan perundi ngan, para pemuda langsung menyerbu mar­kas Kotabaru pada 7 Oktober 1945 dini hari. Pada pertempuran ini, para pemu­da Gasima dibentengi dan dibantu oleh pasukan BKR, KNID Yogyakarta serta

Polisi Istimewa. Dengan barikade pasu­kan yang kuat dan persenjataan yang lebih modern, BKR dan Polisi Istimewa membentengi para pemuda yang ha nya berjuang dengan senjata tradisio nal. Dengan adanya bantuan tersebut, para pemuda semakin bersemangat hingga akhirnya pasukan mereka berhasil me­natap kemenangan. Mereka berhasil menduduki Kotabaru dan melucuti per­senjataan tentara Jepang. Keberhasilan penyerangan tersebut memberi pemantik sema ngat perjuangan bangsa Indonesia guna membersihkan wilayah NKRI dari ten­tara Jepang. Bangsa Indonesia khusus­nya masyarakat Jogja semakin gencar

melakukan sweeping di seluruh penjuru kota Jogja. Selain keuntungan moril se­bagai peningkat semangat perjuangan, keberhasilan penyerangan Kotabaru juga memberikan keuntungan materil bagi pasukan tentara Indonesia. Mere­ka mendapatkan banyak persenjataan baru setelah melucuti tentara Jepang.

Dengan persenjataan ini, mereka semakin mantap berjuang mem­pertahankan kemerdekaan Indo­nesia yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. “Setelah penyerangan itu, kami dapat senjata yang sangat ba nyak. Carabin sekitar 90­100 buah, Mi-traliur ada 5 buah dan beberapa buah Kelewang. Semua senjata itu kemudian dibagi rata ke seluruh

pasukan,” ungkap Samdi. Dalam peristiwa ini, pasukan pemuda harus kehilangan 21 orang pe­juang. Mereka yang gugur namanya kini diabadikan sebagai nama jalan di seki­tar kawasan Kotabaru. Selain itu, nama mereka juga ditulis di dalam monumen peringatan penyerangan Kotabaru yang terletak di kompleks pemukiman Ko­rem 072 Pamungkas. Namun, baru­baru ini terde­ngar kabar bahwa Kotabaru, wilayah yang kaya akan sejarah perjuangan bang­sa ini terancam dibongkar. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Daerah Is­timewa Yogyakarta nomor 186/2011 dan Pergub 40/2014, Kotabaru tidak

Doc. Istimewa

Page 6: HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be lum banyak orang yang mengetahui jika Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah

4

Edisi FEBRUARI-MARET 2016FOKUS

VIVA HISTORIA

termasuk dalam Rancangan Detail Tata Ruang kota Yogyakata yang kemudian diperjelas pada perda No 1/2015. Menanggapi isu terancamnya Kotabaru tersebut salah seorang peng­huni di area komplek pemukiman Ko­rem 072 kawasan Kotabaru yang biasa dipanggil Ibu Dwi saat ditemui, Sabtu (5/03) mengatakan bah wa, kawasan Kotabaru yang memang menyimpan banyak sejarah dan kena ngan perjua­ngan para pejuang untuk memperta­hankannya sayang sekali jika akan dilakukan penggusuran. Kotabaru adalah kawasan yang berarsitektur Eropa yang diadaptasi dengan iklim tropis. Ciri­ciri yang ter­dapat pada bangunan Kotabaru antara lain: bangunanya tinggi, besar, berhala­man luas, jendela serta pintu besar deng an krepyak, langit­langit tinggi, ada hiasan kaca­timah, dan teras terbu­ka (Tri Hatmadji, 2013: 176). Kotaba­ru banyak menyimpan bangunan kuno peninggalan Belanda yang terdapat disana diantaranya Gereja Santo Anto­nius Kotabaru, SMU Bopkri 1, Gedung SMP 5, Gedung SMAN 3, Gedung Kolese Santo Ignatius , serta Gedung Bimo. “Jika memang Kotabaru akan digusur dan diperbaiki tata letaknya sebaiknya segera dimasukan ke dalam peraturan Gubernur dan dipatenkan, ia juga mengatakan bahwa warga diseki­tarnya akan menurut saja jika memang

Kotabaru digusur untuk dijadikan ba­ngunan bersejarah kami selaku warga mendukung”, ujar Bagus, seorang ke­tua RW di komplek pemukiman Korem 072 saat ditemui, Selasa (8/03). ”Balai Pelestarian Cagar Bu­daya (BPCB) Yogyakarta memiliki tiga peran dalam melestarikan war­isan seja rah yakni sebagai pelindung, pengelo laan atau pengembangan dan selanjut nya pemanfaatan,” ujar Winston Mambo, Kepala BPCB Yogyakarta saat ditemui, Selasa (15/03). Karakteristik suatu Kawasan Cagar Budaya diantaranya memiliki usia minimal 50 tahun, mempunyai nilai se­jarah, arkeologi, ilmu pengetauan, dan mewakili gaya pada zamannya. Me­ngenai penentuan kawasan sebagai Ka­wasan Cagar Budaya ditentukan oleh Peraturan Daerah (Perda). “Jika dilihat dari karakteristik suatu bangunan maka kawasan Kotabaru sudah jelas termasuk dalam kategori kawasan Cagar Budaya,” ujar Winston Mambo. Winston Mambo mengatakan bahwa suatu bangunan atau kawasan memang boleh di bongkar ataupun diperbaiki, asalkan tetap memperta­hankan keasliannya, pemanfaatan boleh dilakukan asalkan tidak merusak. (Finna/Hani)

Sumber: Tri Hatmadji, 2013, Mozaik Pusaka Budaya Yogyakarta, Yogyakarta: Balai Pele­starian Cagar Budaya.

Page 7: HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be lum banyak orang yang mengetahui jika Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah

5

Edisi FEBRUARI-MARET 2016

VIVA HISTORIA

SITUS

Pasca Ir.Soekarno dan Moh. Hatta memproklamasikan kemerdeka­an Republik Indonesia, para penjajah ingin masuk dan menjajah kemba li, hal tersebut memicu perlawanan di bebe­rapa daerah. Perlawanan­perlawanan terjadi di bebe rapa daerah, salah satu­nya di Yog yakarta. Menurut catatan se jarah perlawanan yang terjadi di Yog­yakarta adalah Sera ngan Umum 1 Ma­ret dan Serangan Kotabaru. Kotabaru mejadi saksi bisu yang masih berdiri kokoh hingga saat ini dan masih dihuni oleh pensiunan Tentara beserta keturunannya. Kota baru menyajikan gambaran bagaimana perjuanagan masyarakat sekitar me­lawan cengkraman Jepang yang masih menghantui warga Yogyakarta. Kota baru sebagai salah satu dari beberapa da erah atau area yang sa ngat bersejarah yang ada di Yogyakarta. Kawasan ini berada di Jl.Tri­mo. Di area kelurahan Kotabaru ter­dapat bebe rapa ba ngu nan bersejarah yang hingga saat ini berguna bagi warga kelurahan Kotabaru. Kotabaru terda pat 3 blok, blok A, blok B, Blok C. Bebe­rapa bangunan bersejarah dan menjadi salah satu icon sejarah di kota Yogyakar­ta diantaranya, masjid Kotabaru, mo­numen Kotabaru, bekas gudang senja­ta, rumah dinas pensiunan tentara yang

sekarang menjadi Asrama komando Re­sort Militer (Korem) 072 Pamungkas. Arsitektur bangunan­bangun­an yang ada di Kotabaru bergaya khas bangunan Belanda. Awal mula nya bangunan­ba ngunan ini didirikan, un­tuk menyimpan senjata atau amu nisi perang Belanda. Selain itu bangu nan­bangunan tersebut digunakan sebagai camp bagi tentara Belanda yang ada di kota Yogyakarta. Setelah kekalahan Be­landa terhadap Jepang, Jepang meman­faatkan Kotabaru sebagai pusat gudang persenjataan dan amunisi. Kotabaru menjadi salah satu basis milliter Jepang yang ada di Yogyakarta.

SAKSI BISU SERBUAN KOTABARU

Monumen Serangan Kotabaru (Afrizal)

Kotabaru mejadi saksi bisu yang masih berdiri kokoh hingga saat ini dan masih dihuni oleh pensiunan Tentara beserta keturunannya.

Page 8: HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be lum banyak orang yang mengetahui jika Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah

6

Edisi FEBRUARI-MARET 2016SITUS

VIVA HISTORIA

Kotabaru dapat dikatakan se bagai warisan budaya yang ada di Yog yakarta. Kawasan Kotabaru sendi­ri menjadi saksi penyerbuan kepada Jepang. Pertempuran di Kotabaru pun meletus karena tidak tercapai nya mu­fakat antara Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan Jepang agar Jepang menye ­rahkan senjatanya kepada pejuang Yog­yakarta. Keesokan harinya tepat pukul 04.00 WIB seluruh pasukan Yogyakarta yang terdiri dari BKR, Polisi Istimewa Yogyakarta yang sudah bersenjatakan persenjataan modern menjadi pelin­dung bagi laskar­laskar rakyat yang masih bersenjatakan senjata sederhana. Kemenangan di Kotabaru ser­ta pelecut semangat perjuangan untuk melucuti senjata Jepang yang bermar­kas di Pingit dan Maguwo. Sebanyak 21 pejuang dan pemuda Yogyakarta gugur dan dipihak musuh 27 tentara tewas. Nama­ nama pejuang yang gugur inilah kemudian menjadi nama­nama jalan di Kotabaru yang ikut dalam sebuan Ko­tabaru. Setelah bangunan­bangunan di Kotabaru resmi diserahkan kepada pe­juang Indonesia, oleh Pemerintah Yog­yakarta bangunan­bangunan tersebut digunakan sebagai Asrama komando Resort Militer (korem) 072 Pamungkas. Bangunan­bangunan yang dulu men­jadi camp tentara dialih fungsikan se­bagai perumahan. Dengan catatan tidak boleh mengubah struktur bangunan karena bisa mengu rangi nilai keaslian dan historisnya. Salah satu bangu nan

yang masih dijaga keasliannya yakni gudang tempat penyimpanan senja­ta dan gudang penyimpanan amunisi. Yang sampai saat ini masih berdiri ko­koh dan digunakan warga sebagai tem­pat musya warah warga. Yang dulunya pos penjagaan Jepang sekarang diubah menjadi Masjid Kotabaru. Di Kotabaru juga terdapat monumen tugu Kotabaru yang berisi nama­nama para pejuang yang gugur dalam serbuan Kotabaru. Ketika gempa dengan kekuatan 6 SR menerpa Yogyakarta, bangun an­bangunan yang terdapat di Kotabaru, tidak merasakan kerusakan yang sangat signifikan.­ Menurut­ pengakuan­ war­ga yang ada di sekitar banguanan­ba ­ngunan di Kotabaru hanya mengala­mi retakan­retakan dan berjatuhannya genting­genting. Bangunan­ba ngunan peninggalan Belanda ini menunjuk­kan kekuatan dan kekokohan. Terbukti gempa 2006 lalu tidak bisa merobohkan bangunan­bangunan bersejarah terse­but. (Afrizal)

DID YOU KNOW ?1. Teuku Markam adalah pengusaha asal Aceh

yang memberikan 28 kg emas untuk di tempat-

kan di puncak monas.

2. UNESCO menobatkan arca prajnaparamitha

peninggalan singosari sebagai arca prajnapar-

amitha tercantik dan terbesar didunia

Page 9: HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be lum banyak orang yang mengetahui jika Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah

7

Edisi FEBRUARI-MARET 2016TOKOH

VIVA HISTORIA

Bagus Sumbarja, SE, S.Sos, M.M, se se o rang yang bisa di ka ta kan se­ba ga i penggerak dan orang yang men­ja di panutan di komplek Pe mu ki man Ko man do Resort Militer (korem) 72 Ko ta ba ru. Ba gus Sumbarja la hir di Yog­ya kar ta 19 Mei 1964, ia merupakan a nak no mor lima dari enam bersaudara. Ia mem pu nya i tiga anak. Saat ini ia ma sih men ja bat sebagai ketua RW 03 di kom­plek Pe mu ki man Korem 72 Ko ta ba ru. Ia adalah putera seorang Purna wirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Ang­katan Darat (AD), Soekirno. Soekirno merupakan seorang Purnawirawan juga tokoh pen ting da­lam memperjuangkan Kota Baru dari serangan tentara Jepang.

Dalam masa riwayat pen­didikannya, Pak Bagus merupakan lulu­san dari D2 di Institut Keguruan (IKIP) Semarang, D3 Koperasi, S1 Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), S2 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ABY Surabaya. Dan sekarang selain sebagai ketua RW, ia juga beker­ja di PT. Eduspect di bidang market-ting. Dalam membangun motivasi dan sebagai inspirator, ia memiliki prinsip hidup atau motto yakni “berjuang dan berkarya membangun bangsa”. Selain itu, ia pernah menjadi dosen. Berdasarkan prestasi, penca­paian serta pengalaman yang beliau dapatkan, kemampuan nya sudah tidak dapat diragukan lagi. Ia juga aktif da­lam ranah politik. Ia merupakan seo­rang­ aktifis­ yang­ aktif ­ bersumbangsih­serta berkontribusi di partai Golkar ba gian Musyawarah Keke luargaan Go­tong Royong (MKGR) kota Yogyakar­ta. Dalam masa kepemimpinan­nya, ia senantiasa memberi peluang se­luas­luasnya bagi para remaja khusus­nya remaja Korem 72 Kota Baru untuk ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan pengembangan Desa. Ia sangat meng­harapkan para remaja di lingkungan Korem 72 Kota Baru memiliki sema­ngat dalam pembangunan bangsa. Ia

SANG PENGGERAK PEMUKIMAN KOTABARU

Bagus Sumbarja, SE, S.Sos, M.M, Doc. Istimewa

Page 10: HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be lum banyak orang yang mengetahui jika Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah

8

Edisi FEBRUARI-MARET 2016TOKOH

VIVA HISTORIA

sangat bersemangat dalam menanam­kan semangat nasionalisme bagi warga­nya. “Saya ingin warga saya harus segera memahami makna Undang­Undang Dasar 1945 khususnya untuk warga RW 03” jelas Pak Bagus yang kami temui pada Selasa (8/3). Ia selalu menghimbau para warganya untuk selalu melestarikan se­jarah, khususnya di Komplek Korem 72. Karena ia dilahirkan ditempat yang memang bersejarah dan menyimpan se­juta kisah. Tentunya semua masalah dan sistem birokrasi pemerintahan khusus­nya RW 03 dapat berjalan dengan lancar jika berada di bawah seorang pemimpin yang dapat menjadi panutan. Selain itu semenjak kepemimpinan Bagus Sum­barja, Komplek Korem 72 Kota baru mengalami peningkaan baik dalam hal pembangunan maupun sumber daya masyarakat. Ia telah memimpin kampung tersebut selama tiga periode dari tahun 2006 sampai tahun 2016. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai ketua karang taruna pada tahun 1988 sampai 1991. Jiwa kepemimpinan itu jelas sudah nam­pak sejak ia masih remaja. Bagus Sum­barja, pernah menjabat sebagai Ang­gota DPRD kota Yogyakarta selama 2 periode yaitu pada tahun 2004­2009 dan pada periode 2009­2014. Ia juga sering mengisi kegiatan­kegiatan sosialisasi di masyarakat. Tak mengherankan jika Pak

Bagus ini disegani banyak orang karena kepiawaiannya dalam bersosialisasi dan bermasyarakat. Pak Bagus sangat mencintai sejarah Komplek Korem 72 Kotabaru .Selama menjabat sebagai Ketua RW 03, ia selalu mencanangkan kegiatan yang berkaitan tentang kesejarahan. Seperti halnya, saat peringatan 17 Agustus sela­lu diadakan upacara untuk mengenang jasa pahlawan juga melaksanakan ber­bagai perlombaan di desanya yang le bih dikhususkan untuk para remaja yang ada di RW 03. Usaha pemberdayaan masya ­rakat juga diwujudkan dengan partisi­pasinya dan mengajak masyarakat untuk turut andil di dalam berbagai macam perlombaan, seperti lomba administrasi, lomba penghijauan, dan lain­lain. Selain itu, setiap tanggal 7 Oktober dilakukan upacara dalam rangka memperi ngati serangan Kotabaru yang dilaksanakan di lapangan depan pemukiman. peri­ng atan tersebut selalu dihadiri oleh walikota Yogyakarta, Pemerintah Kota (Pemkot), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polisi Republik Indonesia (Polri), mahasiswa dan para pemuda dan warga disekitarnya. Mengajak masyarakat un­tuk berpartisipasi dalam kegiatan untuk mengenang jasa para pejuang pada ja­man dahulu memang menjadi langkah awal Pak Bagus didalam mengajak mas­yarakat untuk lebih mengenal sejarah. (Devi)

Page 11: HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be lum banyak orang yang mengetahui jika Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah

9

Edisi FEBRUARI-MARET 2016OPINI

VIVA HISTORIA

Kebanyakan dari kita apabila mendengar kata Kotabaru pasti ter­bayang sebagai suatu tempat dimana bisa ditemukan peninggalan bangun an berasitektur kolonial yang mena rik un­tuk diteliti dan dikunjungi. Apa bila ber­wisata ke Yogyakarta, belum lengkap rasanya berkunjung ketempat klasik satu ini. Akan tetapi seiring de ngan perkem­bangan zaman, lambat laun tempat yang terkenal sebagai cagar bu daya ini justru kehilangan sedikit ke ekso tikannya yang disebabkan banyaknya bangunan berar­sitektur tempo doeloe yang sudah ber­alih fungsi dan bersanding dengan arus komersialisasi di kota tersebut. Padahal Kotabaru merupakan tempat yang di­jadikan sebagai cagar budaya. Kotabaru merupakan salah satu kawasan cagar budaya peninggalan Belanda yang ada di Indonesia. UN­ESCO dalam Perjanjian tentang Per­lindungan Warisan Budaya dan Alam Dunia Tahun 1987 menyebutkan ka­wasan cagar budaya merupakan kelom­pok bangunan yang terpisah atau sa­ling berhubungan karena arsitekturnya, kesamaan, ataupun pemandangannya, memiliki nilai universal lebih dari sudut pandang sejarah, seni dan ilmu pengeta­huan.

Kotabaru seperti yang kita ketahui, dulunya adalah sebuah kawa­san yang berkembang secara khas yang direncanakan untuk hunian masyarakat kolonial yang kian hari semakin ba­nyak berdatangan di Yogyakarta, para pemukim di Kotabaru pada awalnya adalah dari pegawai petinggi Belanda. Pada masa awal kemerdeka­an wilayah ini juga bersejarah karena beberapa kawasan atau bangunannya memiliki peran yang amat penting. Dari segi­fisik,­Kotabaru­mencitrakan­hunian­kolonial yang telah berusaha berakomo­dasi dengan lingkungan setempat, baik lingkungan budaya maupun lingkungan fisik.­ Oleh karena itu, gaya bangunan lama di Kotabaru menunjukan gaya per­campuran antara Eropa dengan gaya se­tempat. Tak heran tempat ini dijadikan sebagai Cagar Budaya yang patut untuk dilestarikan. Akan tetapi pada Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2012 tentang Ren­cana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah, pasal 17 ayat 8 menyebutkan strategi pengembangan Kawasan Kra­ton­Malioboro dan sekitarnya adalah mengembangkan Kawasan Cagar Bu­daya Pakualaman, Kraton, Kotagede dan Malioboro. Dalam RIPPDA terse­

Kotabaru Sebagai Cagar Budaya atau Kotabaru sebagai wujud Komersialisasi?Fungsi kawasan Kotabaru sudah bergeser dari dominan hunian menjadi bercampur dengan kegiatan bisnis.

Page 12: HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be lum banyak orang yang mengetahui jika Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah

10

Edisi FEBRUARI-MARET 2016OPINI

VIVA HISTORIA

but satu­satunya kawasan cagar budaya yang tidak disebutkan dalam strategi pengembangan adalah Kawasan Cagar Budaya Kotabaru. Padahal sebagai ka­wasan cagar budaya, Kawasan Kotaba­ru dapat dikembangkan sebagai atraksi wisata budaya. Fungsi kawasan ini sudah bergeser dari dominan hunian menjadi bercampur dengan kegiatan bisnis. Per­lakuan ini membuat Kotabaru sedikit demi sedikit kehilangan aksen budaya Indisnya. Padahal pada Peraturan Dae­rah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Ta­hun 2012 tentang Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya telah dise­butkan bahwa pengembangan Cagar Budaya berbentuk bangunan harus mempertahankan keaslian bangunan dan tata ruang pada kawasan cagar bu­daya. Faktanya, peraturan ini masih di­abaikan oleh sebagian besar masyarakat di kawasan Kotabaru. Kawasan Cagar Bu­daya perlu dilestarikan karena memi liki nilai penting bagi se­jarah, ilmu pengetahuan, pen­didikan, agama, dan kebudayaan ( R e ­p u b l i k Indone­sia, 2010). Sesuai den­gan Un dang­Undang No.

11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya pasal 1 ayat 22 menyebutkan bahwa pelestarian cagar budaya adalah upaya dinamis untuk mempertahankan ke­beradaan Cagar Budaya dan nilainya dengan cara melindungi, mengembang­kan, dan memanfaatkan. Maka dari itu sudah saatnya perlu segera dilakukan tindak an­tindakan pelestarian. Jika tidak, maka Yogyakarta di khawatir­kan akan kehilangan satu kawasan yang mempu nyai nilai historis tinggi.

Ridho ArdiansahPendidikan Sejarah 2014

Page 13: HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be lum banyak orang yang mengetahui jika Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah

11

Edisi FEBRUARI-MARET 2016CERPEN

VIVA HISTORIA

Sebut saja namanya Dita, dia adalah seorang anak yang sejak lahir tidak da pat mendengar. Ibunya me­ninggal pada saat melahirkannya. Di desa Balun ia dibesarkan oleh ayah dan neneknya. Dita tumbuh sebagai gadis yang cantik dan pintar. Ia terpaksa meng­gunakan alat bantu pendengar­an agar da pat hidup normal selayak nya kawan seusianya. Walaupun dengan kekurangan yang ada pada dirinya, tetapi ia tidak putus sema ngat untuk menun­tut ilmu di sekolah seperti orang normal pada umum­nya. Di balik kekurang­annya, Dita mempun­yai keah lian bermain biola dari umur 11 tahun, keah lian tersebut ternya ta menurun dari bakat sang ibu. Dita membulatkan tekad un­tuk mencoba mendaftar dalam tim musik di sekolahnya. Dita akhirnya di­terima dalam tim musik di sekolah nya. Guru musik menerima Dita sebagai bagian dari ang gota tim setelah melihat ia memainkan bi­olanya, sang guru pun mulai ter­kesan dengan irama biola tersebut. “Hai orang cacat, apa yang bisa kamu lakukan dengan telingamu yang ter­

tutup kotoran?” ejek Nada, temannya yang suka membully Dita. Yang lain­nya bukannya menegur Nada justru mener tawakan dan menambah kalimat yang melukai hati Dita. Guru musik mem persilahkan Dita me main kan bi­ola. Dengan gugup, Dita mulai me­

mainkan nada­nada indah dari dawai biolanya. Namun,

tak ada sa tupun tepuk ta ngan yang terdeng ar. Hal itu sema­

kin membuat Dita berke­cil hati. Dita tertunduk

lesu. ”Prok prok prok..” ter­dengar tepuk tangan dari kejau­

han. Guru musik berjalan men­dekati Dita sambil mengusap air

mata yang hampir menetes di ujung mata nya. Dita pun pulang kerumah dan mem­beri kabar jika grup musik

di sekolah telah menerima nya. Ayah dan neneknya begitu gembi­ra menunggu saat­saat penampilan­nya. Dita berlatih dengan keras ditemani ayah dan neneknya. Dita tidak pernah m encerita­kan kepada ayah dan nen eknya bahwa ia sa ngat dire mehkan oleh teman­teman se­timnya yang hanya meng anggap ia sebagai sampah yang tidak layak disam­ping mereka. Ke essokan hari nya di­

“TUNA RUNGU”BUKANLAH PENGHALANG SE SEORANG UNTUK BERPRESTASI

Page 14: HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be lum banyak orang yang mengetahui jika Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah

12

Edisi FEBRUARI-MARET 2016CERPEN

VIVA HISTORIA

adakan latihan bersama di ruang musik sekolah, ketika menunggu guru Dita se­lalu di ejek oleh Nada dan Yosie. Dita berlari pulang kerumah dengan hati se­dih. Ia pun menangis di sepanjang jalan m e nuju rumah. Ketika ia tiba di rumah­nya tiba­tiba beberapa perawat keluar bersama neneknya yang tak sadarkan diri. Neneknya tidak sadarkan diri sejak sakit jantungnya kambuh. Tiga hari lamanya Dita mene­mani ne neknya yang tidak sadarkan diri. Tiga hari pula ia tidak pernah ke sekolah. Ibu guru menanyakan keberadaanya. Dita tahu sebentar lagi hari ulang tahun sekolahnya dimulai. Padahal ia sudah berlatih sekeras mungkin demi penam­pilannya. Tetapi Dita tidak bisa berbuat apa­apa selain menjaga neneknya karena beliaulah yang paling penting di dalam hidupnya. “Ya Tuhan jangan ambil ne­nekku” doanya setiap saat kepada­Nya. Seminggu kemudian, Nenek tersadar dan melihat Dita disamping­nya. Beliau tidak bisa berbicara ba­nyak selain bertanya mengapa Dita di rumah sakit bukan malah berlatih biola dengan tim musik disekolah­nya. Dita pun berpura­pura berkata bahwa mereka memberikan izin un­tuk menjaga nenek. Nenek marah, be­liau bilang Dita harus segera latihan dan beliau ingin Dita tampil disana.“Jangan pedulikan nenek saat ini yang penting kamu harus bisa buktikan ke­pada semua orang jika kamu bisa ber­

main alat musik padahal untuk mende­ngar saja kamu masih kesusahan, dan satu lagi pesan nenek tunjukan kepada mereka bahwa kamu gadis sempur­na”. Setelah mendengar ucapan itu Dita pun bergegas pergi untuk latihan. Keesokan harinya tibalah di hari pementasan, Dita merasa cemas ia takut jika permainan biolanya tidak membuat penonton terkesan. Tibalah giliran Dita untuk bermain biola. Alun­an demi alunan ia lantunkan selembut mungkin, dapat diibaratkan permainan biola Dita membuat semua orang yang ada di ruangan tersebut tercengang, terpukau dan merinding. Nada dan Yo­sie pun melihatnya dengan penuh iri. Setelah permainan selesai, se­rentak tepuk tangan yang gemuruh di­tujukan kepada Dita. Dita pun hanya bisa diam dan menangis terharu ia tidak menyangka bahwa alunan biolanya akan membuat semua orang terkesan. Setelah acara itu selesai Dita langsung bergegas menuju rumah sakit ia i ngin menceritakan kepada neneknya bah­wa penampilannya berkesan. Namun takdir berkata lain, sesampainya di ru­mah sakit ia mendapatkan berita bu­ruk, neneknya telah tiada. Mendengar berita tersebut Dita langsung me­nangis histeris. Dita tak menyangka bahwa dia harus kehi langan sosok ibu untuk yang kedua kalinya.(Gossy)

Page 15: HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be lum banyak orang yang mengetahui jika Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah

13

Edisi FEBRUARI-MARET 2016RESENSI

VIVA HISTORIA

Judul : Serangan Oemoem 1 Maret 1949 dalam Kancah Perang Kemerdekaan 1945­1949Penulis : Noor Johan NuhTerbit : Maret 2015Penerbit : Yayasan Kajian Citra BangsaHalaman : 97 halaman Perjuangan Bangsa Indonesia dalam menghadapi serangan Bangsa Asing tidak lantas berhenti setelah ber­kumandangnya Proklamasi. Meskipun pada 15 November 1946 sempat disetu­jui perjanjian Linggarjati. Namun, pada 20 Juli 1947 pihak Belanda menyata­kan tidak lagi terikat dengan perjanjian tersebut dan melancarkan agresi militer yang pertama. Gagalnya agresi militer tersebut membuat terbentuknya perjan­jian Renville pada tanggal 17 Agustus 1947. Pada 19 Desember 1948, Belanda melancarkan agresi militer yang kedua dengan menyerang Kota Yogyakarta. Serangan umum pertama ber­langsung pada tanggal 29 Desember 1948, berhasil menewaskan banyak tentara di pos­pos Belanda. Serangan umum ke dua, ke tiga, dan ke empat berhasil merugikan pihak Belanda dan menghancurkan pos­pos milik Belanda. Serangan umum ke lima yang juga dikenal sebagai serangan umum 1 Maret. Serangan ini bertujuan untuk

menunjukan eksistensi TNI Republik Indonesia. Serangan Umum 1 Maret berhasil dengan gemilang, setiap sudut Yogyakarta telah dikuasai TNI. Setelah mata dunia Internasional terbuka de­ngan pemberitaan Serangan Umum 1 Maret 1949, Buku ini mampu memberikan informasi terkait perjuangan bangsa In donesia mempertahankan kemerde­kaan hingga tahun 1949. Yang kurang dari buku ini adalah rincian informasi yang diberikan. Fakta sejarah yang ada dida lam buku masih belum jelas, se­bab ha nya menggunakan sumber dari buku­buku dan tidak memiliki sumber lisan. Jumlah gambar yang ditampilkan pun sedikit. Buku ini dapat meningkat­kan spirit nasionalisme pembaca ter­hadap Tanah Air. Sejarah bangsa perlu diketahui oleh masyarakat luas, peng­gunaan bahasa yang sederhana dan pe­mahaman bacaan yang mudah dipahami membuat buku ini cocok untuk dibaca oleh setiap kalangan. (Huda)

KRONOLOGI SERANGAN OEMOEM 1949

Page 16: HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL termasuk ekonomi, politik dan tentunya sosial. Namun, mungkin be lum banyak orang yang mengetahui jika Hari Perempuan Internasional ini lahir dari sebuah

14

Edisi FEBRUARI-MARET 2016KILAS HMPS

VIVA HISTORIA

sebuah proker yang berbentuk diskusi yang mengangkat isu­isu terkini di se­kitar kita. Selain itu HMPS periode ini juga akan mengadakan workshop pene­litian dan workshop jurnalistik. Kedua proker itu bertujuan untuk menampung as pirasi kawan­kawan pendidikan seja­rah yang memiliki minat dalam kepe­nulisan baik dalam bidang penelitian maupun bidang jurnalis. Dengan ada­nya kedua proker baru tersebut dihar­apkan kawan­ka wan Pendidikan Sejarah dapat mening katkan jumlah kuantitas dan kualitas PKM (Program Kreativi­tas Mahasiswa). HMPS juga akan me­ngadakan proker “HMPS Mengajar”. Melalui kegiatan ini, kawan­kawan da pat mengembang kan dan berbagi penge­tahuan dengan orang lain. Untuk periode ini Grand de­sain HMPS 2016 adalah “sejarah dan kebudayaan lokal” karena HMPS ingin mengajak kawan­kawan Pendidikan Sejarah untuk lebih mendalami dan peduli dengan sejarah dan kebudayaan yang perlahan lahan mulai tergerus oleh zaman, serta meningkatkan kepekaan terhadap beberapa isu­isu kesejarahan di sekitar kita. HMPS periode 2016 di­harapkan bisa solid dan kompak sela­manya.

Ahmad MuzakkiKetua HMPS 2016

LEMBARAN BARU HMPS 2016Assalamualaikum wr.wb salam se jahtera. Viva historia !!! HMPS (Him pu nan Ma ha sis­wa Pen di di kan Se ja rah) me ru pa kan sa­lah satu wadah penyaluran aspirasi dan kreatifitas­ mahasiswa­ Pendidikan­ Seja­rah. HMPS sendiri memiliki kultur yang sangat erat yakni kultur kekelurgaan. HMPS adalah rumah dan tempat be­lajar kawan­kawan Pendidikan Sejarah, tempat belajar semua hal dimana pelaja­ran itu tidak bisa kita dapatkan didalam bangku perkuliah an. Pada periode ini HMPS memi­liki ketua terpilih yaitu Ahmad Muzakki dengan wakilnya Ammarsila Mahardi­ka Hutama. Masih sama seperti peri­ode­periode sebelumnya, HMPS terdiri dari pengurus inti yang didukung oleh lima divisi yakni Pengembangan Sum­ber Daya Mahasiswa (PSDM), Minat dan Bakat (MIBA), Jurnalistik dan Pers (JUPE), Jaringan Advokasi Mahasiswa (JAM), dan Penelitian dan Pengembang­an (LITBANG). Mayoritas prgram ker­ja (proker) masih sama dengan periode sebelumnya. Seperti History Cup dari MIBA, Seminar Nasional dari Litbang, Ospek dan Hari Keakraban dari PSDM, buletin “HISTORIA” dan majalah “SWARA” dari JUPE, serta advokasi kelas dan kunjungan universitas dari JAM. HMPS periode ini juga memiliki proker­proker baru diantaraya terdap­at KIPER ( Kajian Peristiwa) yakni