hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN...

44
Lingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KEMAH HIJAU ADIWIYATA LIDAH MERTUA Pembasmi Racun Udara LIEN SULTHAN SAID KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2012

Transcript of hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN...

Page 1: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Lingkungan Utama

MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012

Lingkungan Anak Profil

Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan

KemAh hijAU AdiwiyAtA

LIDAH MERTUA Pembasmi Racun Udara

Lien SULthAn SAid

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA

hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional(hCPSn) 2012

Page 2: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN

daftar isi

12

Salam RedaksiSuara Pembaca

4 Lingkungan UtamaHari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2012

12 Lingkungan AnakKemah Hijau Adiwiyata

28 Sosok LingkunganGisella Anastasia : Cinta Kebersihan dan Hemat Air | Dewi Hughes : Peran Kecil, Berdampak Luar Biasa

22 ProfilLien Sulthan Said :Lidah Mertua Pembasmi Racun UdaraSyaiful Hanif : Belut Besar Pembawa Berkah

26 Kilas Lingkungan KLH raih BMN Awards | Optimalisasi & Monitoring Pengelolaan BMN

30 OpiniEka Budianta : Tradisikan Cinta Puspa dan Satwa Indonesia

32 Berita LingkunganJakarta Kebanjiran | Agar Indonesia Lebih Hijau

16 WawancaraIr. Arief Yuwono, MA(Deputi Menteri Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim KLH)

Edisi 4/2012

Page 3: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 1

Pemimpin UmumIR. ILYAS ASAAD, MP, MHDeputi MenLH Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat

Pemimpin RedaksiDRA. SITI AINI HANUM, MAAsisten Deputi Urusan Komunikasi Lingkungan

Redaktur PelaksanaanSRI WAHYUNI, ST, MScKepala Bidang Publikasi dan Kampanye

Redaktur PracetakNURHAYATI, ST, M.SiKepala Sub Bidang Publikasi

AnggotaTEGUH WIJAYA, SEKepala Sub Bidang Kampanye

YENNY PURNAWATI, S. Sos, MIKom Staf KLH

MASHURI ALIF, SEStaf KLH

VERONICA ID SUSANTI, STStaf KLH

SITI KARDIAN PRAMIATI, SEStaf KLH

Pembaca yang budiman,

SALAM REDAKSI

Edisi 4/2012

Lingkungan Utama

MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012

Lingkungan Anak Profil

Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan

KEMAH HIJAU ADIWIYATA

LIDAH MERTUA Pembasmi Racun Udara

LIEN SULTHAN SAID

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional(HCPSN) 2012 Lingkungan Utama :

Hari Cinta Puspa

dan Satwa Nasional

(HCPSN) 2012

Pendidikan untuk mencintai binatang dan tumbuhan perlu ditanamkan sejak dini, kecintaan ini akan menjadi rambu setiap

insan manusia menjalani kehidupannya. Bagaimana keselarasan berkehidupan ini kita pelihara, kita tahu di bumi ini ada tiga unsur yang saling memiliki dan saling tergantung, yaitu manusia, tanaman dan binatang. Apabila salah satu dari mereka hilang atau tidak selaras lagi maka terganggulah rantai ekosistem tersebut.

Untuk mengingatkan dan meningkatkan kepedulian terhadap keberlangsungan kehidupan tumbuhan dan binatang, maka setiap tanggal 5 November, KLH selalu menyelenggarakan acara peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa. Puspa yang berarti bunga, satwa yang berarti binatang, tetapi dalam peringatan ini tidak hanya bunga yang perlu dilestariakan namun tanaman dalam arti luas.

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional tahun 2012 ini diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia, dan pada tanggal 11 November 2012 Bapak Menteri Lingkungan Hidup berkesempatan memberikan penghargaan pada pemenang lomba foto satwa di Taman Safari Indonesia, sekaligus bertemu muka dengan peserta Kemah Hijau dari berbagai sekolah yang sudah terpilih sebagai Sekolah Adiwiyata, yang berkemah di kawasan Taman Safari Indonesia.

Pembaca yang terhormat, Saya yakin bahwa mencintai puspa dan satwa akan membuat kita menjadi lebih manusiawi, nilai nilai kehidupan akan lebih tinggi dengan melestarikan dua unsur rantai kehidupan ini. n

PemimPiN UmUm

Ir. Ilyas Asaad, MP, MH

Foto : Humas Sekretariat Wapres

Page 4: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

SuArA pEmbAcA

Kepada Yth.Redaksi Serasi

Melihat tema HLH 2012 yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup, saya merasa tertarik untuk melestarikan lingkungan dengan cara penanaman pohon. Yang ingin saya tanyakan apakah Kementerian Lingkungan Hidup bisa membantu saya dan teman-teman untuk melaksanakan program penanaman pohon serta penyuluhan mengenai penanggulangan sampah, mengingat sampah rumah tangga yang banyak sekali namun tidak mengerti cara untuk merecyclenya? Terima kasih.

[email protected]

: w

ww

.flic

kr.c

om/F

aris

a Li

stya

dew

i

Kepada Yth.Redaksi Serasi

Saya ingin bertanya PerMenLH No.45 tahun 2005 mengenai pelaksanaan RKL-RPl setelah PP 27 tahun 2012 berlaku, katanya sudah berganti menjadi Pelaksanaan Izin Lingkungan. Apakah formatnya masih sama deng PerMenLH No.45 tahun 2005 atau ada format baru atau hanya berganti judul? Mohon penjelasannya.Terima Kasih.

[email protected]

Kepada Yth.Redaksi Serasi

Saya mahasiswa teknik Universitas Pendidikan Indonesia yg diberi mandat oleh himpunan saya untuk menjadi ketua biro pengabdian lingkungan. Saya ingin menanyakan agenda program kerja khususnya di daerah kota Bandung.Terima Kasih.

[email protected]

mElEStARIKAn lIngKungAn

pERmEnlH no.45 tAHun 2005 pRogRAm KERjA KlH

Foto

: w

ww

.blo

gspo

t.com

Foto

: w

ww

.flic

kr.c

om

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan2

Page 5: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 3

Page 6: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

LingkungAn utAmA

Hari cinta puspa dan Satwa nasional 2012

SaatNya meleStarikaN keragaman Hayati indonesia Perbuatan manusia kerap menyebabkan kerusakan ekosistem. Akibatnya, kehidupan puspa dan satwa pun terancam.

Manusia, hewan, tumbuhan dan alam, merupakan

satu kesatuan yang tak terpisahkan. Jika ada satu ekosistem dari unsur tersebut terganggu, maka rusaklah rantai kehidupan tadi. Masalahnya, sumber perusak ikatan tersebut adalah manusia. Sengaja atau tidak sengaja dan langsung atau tidak langsung, kebutuhan hidup serta kemajuan teknologi mengancam keanekaragaman hayati di bumi ini.

Itulah sebabnya umat manusia perlu selalu diingat-kan pentingnya menjaga kelas-tarian keanekaragaman hayati. Di Indonesia, sejak 1993 setiap tanggal 5 November diperin-gati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN). Pada saat itu, dari mulai pemerintah, ko-

munitas sampai sekolah mela-kukan kegiatan yang berkaitan dengan menjaga kelestarian keanekaragaman hayati ini.

Menurut Arief Yuwono, Deputi III Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Pe-rubahan Iklim KLH. “HCPSN san-gat penting untuk mengger-akkan masyarakat, tidak hanya nasional tapi juga seluruh du-nia, agar menyadari bahwa ada hubungan antara keanekaraga-man hayati, puspa, satwa, dan kehidupan manusia,” tutur Arief ketika ditemui Serasi.

HCPSN merupakan moment bagi gerakan penyelamatan satwa dan tumbuhan lokal. “Ini diwujudkan melalui upaya nyata dalam bentuk kebijakan dan program baik pada tataran nasional maupun daerah.” Kata Menteri Lingkungan Hidup,

Prof. Dr. Balthasar Kambuaya. MBA ketika menghadiri puncak acara HCPSN di Istana Negara, 19 November 2012.

Pa d a H C P S N 2 0 1 2 Mangrove Kandellia Candel (Rhyzoporaceae) ditetapkan menjadi puspa Nasional, sementara Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) menjadi satwa Nasional.

M a n g r o v e K a n d e l i a Candel lazimnya yang hidup di kawasan pematang sungai atau pasang surut tergolong tanaman langka. Upaya mengkonservasi mangrove patut dilakukan demi menjaga keunikan keanekaragaman hayati nusantara. Sementara, populasi Badak Sumatera berada dalam status “kritis punah”. Diperkirakan jumlahnya di seluruh dunia tak lebih dari

Foto

: ht

tp: g

embi

ralo

kazo

o.co

m

Foto : http://www.loiczsouthasia.org

Mangrove Kandelia CandelBadak Sumatera

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan4

Page 7: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 5

>> HCPSN merupakan moment bagi gerakan penyelamatan satwa dan tumbuhan lokal. “Ini diwujudkan melalui upaya nyata dalam bentuk kebijakan dan program baik pada tataran nasional maupun daerah.” Kata Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya. MBA ketika menghadiri puncak acara HCPSN di Istana Negara, 19 November 2012.

dari 250 ekor saja. Saat ini Badak Sumatera hanya diketahui hidup di Taman Nasional (TN) Way Kambas, TN Gunung Leuser, TN Bukit Barisan Selatan dan TN Kerinci Seblat.

Berbicara mengenai ke-anekaragaman hayati, tentu tidak hanya terbatas pada spe-sies satwa dan puspa yang ha-rus dikelola dan dilindungi, tapi juga menyangkut ekosistem dan sumber daya genetik. “Se- suai dengan definisi dari ke- aneragaman hayati, maka ada tiga yang harus dilindungi dan dikelola yakni ekosistem, jenis dan sumber daya genetiknya,” kata Arief.

Menurut Wapres Boediono, Indonesia disebut negara “Mega Biodiversity” yang berarti memiliki keanekaragaman sumber daya alam hayati yang luar biasa. “Kita memiliki sekitar 90 type ekosistem, 40.000 spesies tumbuhan dan 300.000 spesies hewan,” katanya.

Berar ti , j ika dikelola secara benar akan mampu memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan umat manusia. Bukan hanya untuk generasi sekarang, tapi juga generasi penerus. Sayangnya,

semua itu tak dikelola dengan benar. “Jika hal itu dibiarkan, maka dampak yang kelak dirasakan umat manusia adalah krisis pangan,” ujar Arief.

Kegiatan HCPSN

Maka, melalui HCPSN ini pemerintah mengajak s e m u a k a l a n g a n bersama-sama menyelamatkan keanekaragaman hayati. KLH pun menggelar kegiatan yang terkait dengan upaya menjaga dan meyelamatkan alam, seperti Kemah Hijau Adiwiyata, penyerahan tropy untuk pemenang Lomba Foto Satwa, dan peresmian gedung poop paper. Semua kegiatan itu berlangsung di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor.

Ta m a n M a r g a s a t w a R a g u n a n , J a k a r t a , j u g a menyelenggarakan workshop pada 23 November 2012. Acara bertema “Pengenalan Keragaman Hayati” tersebut diikuti sekitar 200 anak didik di Jakarta, yang merupakan g a b u n g a n s i s w a / s i s w i Tarakanita, Pramuka dan Club

Siwoli. HCPSN juga diperingati di daeaha lain dan sekolah-sekolah secara mandiri.

Masih dalam rangkaian acara HCPSN 2012, pada 19 November 2012, di Istana Negara dilaksanakan penyematan Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan, penyerahan Penghargaan “Raksaniyata” Menuju Indonesia Hijau (MIH) kepada Kabupaten/Kota dan Penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim).

Satyalencana Pembangunan diberikan kepada peraih penghargaan Kalpataru yang t e l a h m e m b u k t i k a n komitmennya melestarikan l ingkungan secara terus menerus dalam kurun waktu 10 tahun terak hir. S ete lah

Pemberian Hadiah kepada Pemenang Lomba Foto Satwa 2012

Foto

: N

ia. S

H -S

eras

i

Foto

: N

ia. S

H -S

eras

i

Page 8: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

LingkungAn utAmA

dievaluasi, maka 12 penerima tanda Kehormatan Satyalencana P e m b a n g u n a n B i d a n g Lingkungan Hidup yang telah berjasa dan tetap berjuang untuk lingkungan hidup sebagai pembina, perintis, penyelamat dan pengabdi lingkungan.

Kemudian, penghargaan “Raksaniyata” MIH diberikan kepada kabupaten/kota karena bisa mempertahankan atau menambah tutupan vegetasi, yang didukung oleh aspek manajemen pemerintah daerah dan peran serta masyarakat. Penghargaan ini untuk mendukung kebijakan Presiden RI penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) 26% pada tahun 2020 dari kondisi  business as usual.

Program “Raksaniyata” MIH ini juga untuk mendukung pelaksanaan Inpres No. 10

Tahun 2011 tentang penundaan pemberian izin baru dan penyempurnaan tata kelola hutan alam primer dan lahan gambut. Setelah mengevaluasi 95 k abupaten, Dewan Pertimbangan Penilaian, KLH menetapkan lima kabupaten penerima  Trophy Raksaniyata 2012 dan empat kabupaten mendapat piagam Raksaniyata.

K e m u d i a n P r o k l i m , merupakan upaya pemerintah melalui KLH untuk mendorong seluruh pihak melaksanakan aks i nyata meng h adap i Perubahan Iklim. Program yang diluncurkan pada National Summit on Climate Change di Denpasar-Bali, 24 Oktober 2011 ini, diberikan kepada masyarakat setingkat RW, Dusun dan Kelurahan atau Desa. Pelaksanaan Proklim mengacu pada Peraturan Menteri Negara

Lingkungan Hidup No. 19 Tahun 2012 tentang Program Kampung Iklim.

Pada tahun ini, Trophy Proklim diberikan kepada 7 desa, dan 4 desa mendapat ser t i f ik at pengembangan Proklim. Diharapkan target 1000 kampung iklim dapat tercapai . Kampung yang m e n d a p a t p e n g h a r g a a n Proklim menunjukkan telah terjadi perubahan pola hidup yang lebih memperhatikan keseimbangan ekosistem dan rendah emisi karbon. Ini dapat memberikan manfaat, tidak saja bagi lingkungan tetapi juga manfaat ekonomi dan sosial serta menurunkan risiko bencana terkait iklim dan keanekaragaman hayati, tentunya. n

>> Kampung yang mendapat penghargaan Proklim menunjukkan telah terjadi perubahan pola

hidup yang lebih memperhatikan keseimbangan ekosistem dan rendah emisi karbon.

Bupati Jombang Menerima Penghargaan Raksaniyata.Kegiatan Peserta Kemah Hijau dalam Rangka HCPNS 2012 di Taman Safari.

Foto : www.jombangkab.go.id

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan6

Page 9: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 7

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Hari Cinta Puspa dan S a t w a N a s i o n a l

(HCPSN) yang diperingati setiap tanggal 5 November, menjadi hari khusus untuk meningkatkan kepedulian, perlindungan dan rasa cinta kepada satwa dan puspa khas Indonesia. Di berbagai daerah di tanah air, merayakan hari yang pertama kali diperingati tahun 1993 ini dengan berbagai cara, semua umumnya bertema tentang satwa Indonesia. N a m u n , k e n y a t a a n n y a kelangsungan hidup satwa dan puspa masih terancam.

Indonesia berada di antara benua Asia dan Australia,

dan merupakan negara kepulauan yang terdiri atas lebih dari 13.000 pulau, antara pulau di pisahkan oleh lautan. Hal tersebut membuat negeri ini memiliki kekayaan keanekaragaman hayati di dunia.

B e r d a s a r k a n S t a t u s Keanekaragaman Hayati Indonesia yang diterbitkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tahun 2011, keragaman spesies yang dimiliki Indonesia, terdiri atas: 707 (tujuh ratus tujuh) spesies mamalia; 1.602 (seribu enam ratus dua) spesies burung; 1.112 (seribu seratus dua belas) spesies amfibi dan reptil; 2.800 (dua ribu delapan

ratus) spesies invertebrata; 1.400 (seribu empat ratus) spesies ikan; 35 (tiga puluh lima) spesies primata; dan 120 (seratus dua puluh) spesies kupu-kupu.

Data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indonesia memiliki 450 (empat ratus lima puluh) spesies terumbu karang dari 700 (tujuh ratus) spesies dunia.

Sayangnya, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang memiliki daftar panjang satwa liar yang terancam punah. Menurut IUCN (International Union for Conservation of Nature) pada 2011, jumlah jenis satwa liar di Indonesia yang terancam punah adalah 184

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN)

TAK CUKUP HANYA CINTAKasus pembunuhan dan penganiayaan satwa masih sering terjadi. Mungkinkah keragaman hayati di Indonesia bisa diselamatkan?

Foto

: N

ia. S

H -S

eras

i

Page 10: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

LingkungAn utAmA

jenis mamalia, 119 jenis burung, 32 jenis reptile, 32 jenis amfibi.

“Total spesies Indonesia yang terancam punah dengan kategori kritis berjumlah 68 spesies, kategori terancam punah berjumlah 69 spsies, dan kategori rentan berjumlah 517 jenis,” kata Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, Menteri Lingkungan Hidup.

K o n d i s i y a n g memprihatinkan terjadi pada populasi Badak Sumatra. Berdasarkan data dari IUCN ( International Union for Conser vation of Nature) populasi badak berada dalam keritis punah. Hanya sekitar kurang dari 250 ekor badak dewasa yang ada di seluruh dunia. Populasi inidiperkirakan akan berkurang 25% dalam masa satu 20 tahun atau satu generasi ke depan.

Kini Badak Sumatera hanya hidup di Sumatera, yaitu Way Kambas, Taman Nasional Gunung Leuser, Bukit Barisan Selatan dan Taman Nasional Kerinci-Seblat. Keberadaan Badak menjadi sangat terdesak dikarenakan keterbatasan ruang akibat alih fungsi lahan dan kondis i l ingkungan yang kurang mendukung kehidupannya.

Pembunuhan dan Penganiayaan

Alih fungsi lahan juga mengakibatkan kehidupan gajah Sumatera terganggu. Sepanjang tahun 2012, tak kurang 10 – 12 kematian gajah terjadi di perkebun kelapa sawit.

Banyak kasus kematian satwa yang oleh IUCN masuk kategori kritis ini, karena diracun warga lantaran memasuki perkebunan tersebut. Selain gajah, orang utan juga kerap dianggap sebagai hama. Karenanya IUCN memasukan orang utan Sumatera dalam kategori kritis, sementara saudaranya di Kalimantan masuk kategori terancam.

Kasus penganiayaan satwa juga kerap terjadi. Misalnya, pada 10 Oktober lalu seekor orang utan ditemukan dalam keadaan sek arat penuh bekas luka tembak di seluruh tubuhnya. Satwa tersebut ditemukan di perkebunan kelapa sawit Pangkalan Bun, Kalimantan tengah. Tak kurang dari 104 peluru senapan angin bersarang di organ-organ utama, seperti jantung dan paru-paru, bahkan mata dan telinga. Menurut dokter yang merawat, kini Aan - nama orang utan itu - - harus kehilangan penglihatan dan pendengarannya.

Perdagangan liar satwa I n d o n e s i a m a s i h m a ra k terjadi. Spesies yang banyak d i p e r d a g a n g a n g k a n d i antaranya, ular piton hijau (Morelia viridis), ular piton boelen (Morelia boeleni), k a d a l l e h e r b e r u m b a i (Clamydosaurus kingii), Kura-kura Papua/snapping turtle (Elseya brndenhorsti), kadal lidah biru (Tiliqua Scincoides), katak pohon hijau (Litoria caerulea), dan beberapa spesies dari biawak (Varanus sp.).

Kehidupan ikan hiu tak luput dari ancaman. Ikan s ini diambil siripnya saja, sedangkan tubuhnya dibuang ke laut. Sebagian besar sirip ikan hiu dijadikan konsumsi penikmat kuliner kelas hotel bintang lima dan restoran masakan Cina kelas atas. Puncak ekspor sirip ikan hiu dari Indonesia terjadi tahun 1990 an mengakibatkan populasinya terus menurun. Perburuan yang semula dilakukan diberbagai lokasi akhirnya kini bergeser ke arah timur, menuju wilayah

Gajah yang mati akibat keracunan setelah memakan kelapa sawit milik warga.

Foto

: ht

tp://

3.bp

.blo

gspo

t.com

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan8

Page 11: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 9

>> Total spesies Indonesia yang terancam punah dengan kategori kritis berjumlah 68 spesies, kategori terancam punah berjumlah 69 spsies, dan kategori rentan berjumlah 517 jenis,” kata Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, Menteri Lingkungan Hidup.

Papua dan sekitarnya, salah satunya perairan Raja Ampat. Dengan siklus kelahiran sekali dalam setiap dua hingga tahun, bisa dipastikan populasi hiu di kawasan Timur Indonesia pun akan tertekan.

K e b e r a d a a n t e r u m b u k arang yang merupak an habitat penting kehidupan laut ini tak kalah mengkawatirkan. Berdasarkan pengamatan Pusat penelitian Oseanogragi LIPI pada 2011 menunjukkan hanya 5,58 persen yang kondisinya sangat baik dan 26,95 persen baik. Sisanya sebanyak 36,90 persen berkondisi cukup dan 30,76 persen kurang baik. Penyebab utama kerusakan terumbu karang ini karena ulah para nelayan yang masih menggunakan teknik-teknik penangkapan ikan tidak ramah lingkungan, seperti bubu, lampara dasar, kelong, gillnet, racun, dan bom.

Penegakan Hukum Lemah

Kondisi yang terjadi pada satwa tersebut tentunya menjadi perhatian pemerintah. “Maklum, itu akan mengurangi jumlah populasi satwa di dunia. “Ada dua hal yang mengancam kepunahan satwa di Indonesia yaitu berkurang danb rusaknya habitat ser ta marak nya perdagangan satwa liar,” kata Kambuaya.

Konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit, t a n a m a n i n d u s t r i d a n p e r t a m b a n g a n m e n j a d i ancaman serius bagi kelestarian satwa liar dan satwa langka. Ironisnya, penegakan hukum yang memayungi keragaman hayati ini belum berjalan semestinya.

C o n t o h n y a , k a s u s pembunuhan orang utan di Kalimantan Timur pada April

2012. Terdakwa hanya dijatuhi hukuman ringan, hanya 8 bulan penjara. Berdasarkan UU Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem serta KUHP, ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda Rp 100 juta.

Pe r i s t i w a p e n g a d i l a n terhadap orang utan tersebut merupakan kasus pertama di Indonesia. Padahal, menurut catatan Centre for Orangutan Protection (COP), selama kurun 10 tahun terakhir sekitar 2.400 – 12.000 ekor orang utan tewas akibat perburuan yang ber k a i tan dengan ekspansi perkebunan sawit dan pertambangan di Kalimantan.

Maka, apa artinya? Masih banyak yang harus dilakukan para pencinta satwa dan puspa di tanah air ini. n

Ikan Hiu diburu untuk diambil siripnya.Terumbu karang yang terancam karena teknik penangkapan ikan yang ilegal, seperti bom.

Foto

: w

ww

.saf

roni

.opt

imas

iinte

rnet

.com

Foto

: fo

to: b

ikya

mas

r.com

Page 12: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

LingkungAn utAmA

meNjaga liNgkUNgaN

lewat Foto dan kertas

Bodohnya aku ... yang tak mengenal dan mengerti Sungguh bodohnya aku ... yang gak mau belajar bersahabat Dengan alam ... ooo ...

Itulah sebait lagu berjudul “Alami”. Tembang yang dialunkan grup musik

rock kondang Slank ini meng-gambarkan manusia yang kerap tak sadar dan tak mengerti semua yang diberikan oleh alam. Akibatnya, cenderung tak peduli dengan lingkungan.

Nah, agar masyarakat bisa bersahabat dengan alam, ber-tepatan dengan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN), 5 November lalu, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bekerjasama dengan Taman Safari Indonesia (TSI), meng-gelar serangkaian acara yang terkait dengan lingkungan hidup.

Adapun kegiatan pada HCPSN adalah lomba foto satwa internasional ke 22, pembukaan pengelolaan kertas dan pupuk dari limbah kotoran gajah, dan kemah Hijau Adiwiyata 2012 (baca : Rubrik Lingkungan Anak). “Ini merupakan moment bagi gerakan penyelamatan satwa dan tumbuhan lokal,” kata Menteri Lingkungan Hidup, Prof.Dr. Balthasar Kambuaya. MBA, ketika hadir pada peringatan HCPN di TSI, Cisarua,

Bogor, 11 November 2012.

K e k a y a a n alam Indonesia, kata MenLH, jika dikelola secara benar akan mampu m e m b e r i k a n manfaat untuk m e m e n u h i kebutuhan umat manusia. “Anugerah itu harus disyukuri, d i k e l o l a , d a n dimanfaatkan secara b e r - k e l a n j u t a n untuk kemakmuran bangsa, baik bagi generasi sekarang maupun g e n e r a s i m e n d a t a n g ,” kata Kambuaya yang juga berkesempatan menyerahkan thropy kepada pemenang lomba foto satwa 2012 itu.

Salah satu upaya me-lestarikan lingkungan ini adalah dengan mengekspresikan ke-kayaan alam itu melalui foto. Maka, pada lomba foto tahun ini tema yang dipilih adalah “Keindahan Satwa Dari Mata Kamera” dengan objek satwa.

Pada acara hasil kerjasama dengan PT Data-scrip/Canon

itu, terpilih sebagai juara pertama foto karya Narsiskus Teddy dari Bandung dengan judul “Love Scream”. Sementara itu juara kedua adalah foto karya Shi Khei Goh berupa gambar seekor kadal berwarna merah, sedangkan juara ketiga foto empat ekor burung karya Iwan Tirta.

Teddy mengalahkan sekitar 11.000 foto yang datang ke meja dewan juri. Objek dalam foto Teddy adalah sepasang singa koleksi Kebun Binatang Bandung yang sedang bercengkrama. Menurut Dudy

Foto

: N

ia. S

H -S

eras

i

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan10

Page 13: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 11

Sugandhi, salah seorang jury lomba, kekuatan dari hasil ‘jepretan’ Teddy itu adalah ekspresi sepasang singa yang diambil oleh fotografer. “Ekspresi seperti itu tergolong sulit didapat. Umumnya yang banyak dikirim adalah foto harimau, kalau singa tergolong jarang,” kata Dudy. Lomba foto berhadiah total Rp 160 juta itumendapat animo masyarakat, hususnya pencinta fotografi. “Tahun lalu ada sekitar 10.000 foto, sekarang 11.000,” ujar Humas TSI Cisarua Yulius Suprihardo.

Poop Paper

Selain lomba foto, MenLH juga meresmikan gedung poop paper. Di tempat ini

akan dilakukan proses daur ulang pembuatan kertas yang berasal dari kotoran gajah. Ini merupakan upaya semangat PP Nomor 81 Tahun 2012 mengenai Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga yang diterbitkan pada 15 Oktober 2012. “Dengan pronsip 3R, sesuatu yang kita sebut sampah ternyata merupakan sumber daya yang bermanfaat,” kata Kambuaya.

Proses pembuat-an kertas tersebut sudah dilakukan sejak enam bulan lalu. Ini merupakan eksperimen dari dua pegawai TSI. “Proses pembuatan kertas dari kotoran gajah berlangsung selama satu hari. Selain kotoran gajah, kotoran zebra juga dapat diolah menjadi kertas daur ulang, seperti yang sudah dilakukan di Thailand,” tutur Mukdor Khasani, Kepala Divisi Bidang Pertamanan Kompos dan Kertas.

Dalam satu hari TSI dapat menghasilkan 210 lembar kertas berukuran 40 X 50 Cm.

Jumlah itu berasal dari 2 ton kotoran yang didapat dari 40 ekor gajah. Selain menjadi kertas biasa, kertas daur ulang ini juga dibuat amplop, undangan, buku, kertas cetak foto, dan frame foto.

Menurut Mukdor, kualitas kertas made in TSI ini lebih

bagus dibandingkan kertas yang kita pakai sekarang. “Memang sudah ada rencana untuk memasarkan kertas ini secara umum, tapi sampai sekarang baru kami gunakan sendiri,” katanya.

Safari poop paper ini juga merupakan salah satu upaya merawat bumi, seperti slogan “Save The Earth” yang kerap dikumandangkan. “Ini akan mendorong masyarakat agar terus mencintai dan merawat bumi,” ujar Kambuaya. Agar tetap indah tentunya. n

>> Safari poop paper ini juga merupakan salah satu upaya merawat bumi, seperti slogan “Save The Earth” yang kerap dikumandangkan.

Foto : Nia. SH -Serasi

Page 14: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

LingkungAn AnAK

Agar Generasi Muda Lebih Cinta LingkunganDari kegiatan Kemah Hijau 2012, pelajar dan guru sekolah Adiwiyata menggali ilmu tentang lingkungan hidup. Bekal untuk ditularkan kepada masyarakat luas.

Tak kenal maka tak sayang, begitulah agaknya upaya pemerintah untuk mengajak generasi muda agar lebih peduli dan mencintai ling-kungan. Jadi, tak hanya sekedar mengenal dan belajar di sekolah

dan di rumah, tapi mereka diajak terjun langsung mengenal

alam lebih dekat. Selanjutnya diharapkan tumbuh rasa sayang pada

alam dan lingkungan, sehingga akan

keMAh HIjAu AdiwiyAtA

Foto : Nia. SH -Serasi

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan12

Page 15: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 13

terbentuk perilaku berwawasan lingkungan.

Untuk itulah bertepatan dengan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) tahun 2012, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bersama Taman Safari Indonesia, mengadakan kegiatan Kemah Hijau Adiwiyata 2012 , pada 7 – 10 November 2012.

Menurut Menteri Ling-kungan Hidup Prof. Dr. Balthasar K ambuaya. MBA, acara tersebut merupakan salah satu upaya penyelamatan dan pelestarian ling-kungan di indonesia dan meningkatkan ke-pedulian lingkungan hidup kepada pelajar. “Acara ini merupakan bagian dari kegiatan pendidikan dan penya-daran lingkungan hidup,” ujar MenLH ketika me-ngunjungi kegiatan Kemah Hijau Adiwiyata 2012 pada 11 November lalu.

Kegiatan kemah hijau yang digelar di Resort Kemah Safari, Cisarua, Bogor, Jawa Barat ini diikuti oleh 200 orang siswa dari tingkat SD sampai dengan SMA, serta 50 orang guru. Mereka mewakili 123 Sekolah Adiwiyata  Madiri  yang masuk ketingkat nasional di seluruh Indonesia.

Deputi Komunikasi Ling-kungan dan Pemberdayaan Masyarakat  KLH Illyas Asaad mengakui, sekolah yang ikut serta pada acara tersebut memang tak sebanding dengan 250 ribu sekolah yang

ada di Indonesia. Namun, “Dari guru-guru ini diharapkan dapat menjadi nilai-nilai dalam proses belajar mengajar di sekolah dan kehidupan sehari-hari.Kemudian, menjadi contoh dan menularkan kepada sekolah-sekolah lainnya,” tutur Ilyas.

Fitri Purnama Sari, panitia pelak-sanaan Kemah Hijau 2012 mengatakan, tujuan kegiatan tersebut adalah untuk me-ningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang peman-

faatan sumber daya alam yang berkelanjutan. “Siswa dapat meningkatkan wawasan ten-tang alam serta mengetahui bagaimana memanfaatkan alam namun tetap menjaga kelestariannya,” kata Fitri.

Lebih jauh lagi, kegiatan kemah hijau diharapkan bisa memberi motivasi bagi peserta dan pembina untuk memahami kelestarian lingkungan hidup

serta hubungan antara diri sendiri, orang lain

dan alam. “Kegiatan kemah hijau ini

bisa memberi inspirasi untuk menghargai dan b e r t a n g g u n g jawab terhadap bumi kita,” kata Fitri lagi.

Kegiatan Kemah Hijau

Kegiatan kemah hijau merupakan program

Adiwiyata yang diadakan oleh KLH dan Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan. Dari kegiatan i t u d i h a ra p k a n d a p at mempercepat tercapainya delapan standar pendidikan di Indonesia, terutama masalah yang berhubungan dengan lingkungan.

Terkait dengan itu, maka kegiatan yang diikuti oleh siswa berusia 10 sampai 18 tahun yang berasal dari 22 provinsi ini, menggunakan prinsip zero waste, yakni mengurangi sampah dan mendaur ulang

>> “Acara ini merupakan bagian dari kegiatan pendidikan dan penyadaran lingkungan hidup,” ujar MenLH

Page 16: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

LingkungAn AnAK

sampah yang sudah dipakai. Karena itu sebelum meng-

ikuti rangkaian kegiatan kemah hijau ini, siswa diberikan tata tertib yang harus di jalani. Misalnya, para siswa wajib mengikuti semua kegiatan dengan baik , mentaati peraturan yang diberlakukan oleh panitia dan Taman Safari Indonesia, menjaga segala peralatan pribadi, serta memakai baju (kaos) yang telah dibagikan panitia.

Selain baju yang dibagikan panitia, peserta wajib membawa perlengkapan pribadi seperti peralatan makan, mandi obat-obat pribadi, peralatan shalat, alat gambar, alat kreatifitas, jaket, sepatu, baju olahraga, senter dan sebagainya.

Selama empat hari ber-kemah, kegiatan diisi dengan latihan kepemimpinan, efisiensi pengolahan sumber daya alam dan pengelolaan lingkungan. Kegiatan lebih dikhususkan pada pengelolaan sampah dengan pola 3R (reuse, reduce, recycle) dan peningkatan kecin-taan keanekaragaman hayati.

Dalam melaksanakan ke-giatan, para siswa dan guru dibagi dalam dua kelompok. Masing-masing kelompok men-dapat tugas berbeda, namun inti materinya terdiri dari ke-pemimpinan,  outbond dan pengenalan kehati.

Kelompok pertama, mis-alnya, melakukan latihan me-ngenal satwa. Termasuk di dalamnya, merawat kandang-

kandang binatang buas seperti ular, harimau,

burung elang, l u m b a -

l u m b a d a n

lain sebagainya. Tentu saja, untuk tugas-tugas tersebut mereka didampingi oleh para ahli/pawang yang sudah berpengalaman.

K e m u d i a n , k e l o m p o k kedua mendapat pengetahuan mengenai flora. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun rasa cinta peserta terhadap flora. Salah satu caranya, dengan menanam pohon bambu secara masal disepanjang jalan menuju kemah. Pohon bambu yang mereka tanam pun asli Indonesia, berasal dari pegunungan Gede Pangrango.

Hari berikutnya peserta diberi pelatihan melakukan proses 3R. Ada yang mengolah limbah plastik menjadi bahan-bahan yang lebih bermanfaat. Dan ada pula yang membuat briket (batu bara) dengan menggunakan sisa-sisa kotoran ternak (gajah) yang diolah dengan menggunakan arang kayu dan kanji. Selanjutnya para peserta diajak membuat pupuk organik dari kotoran gajah. Hasil olahannya berbentuk pupuk organik padat maupun cair. Selain itu, mereka dapat

melihat dan mempraktekan cara membuat pupuk dengan proses di timbun dalam tanah.

Kendati kegiatan sarat dengan pengetahuan dan pelatihan, toh para peserta mengaku tidak terasa mem-bosankan. Mereka tampak tetap antusias mengikuti semua instruksi yang di-

berikan. Maklumlah, semua kegiatan tersebut dilakukan

Foto : N

ia. SH

-Ser

asi

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan14

Page 17: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 15

d e n g a n b e r a g a m cara. Misalnya dengan melalui p e r m a i n a n , kegiatan budaya serta mengerjakan s u a t u p r o y e k lingkungan seperti membuat kompos, pupuk cair, biogas reactor , pengolahan sampah dan briket kotoran sapi.

Tradisi Adiwiyata

Kegiatan Kemah Hijau sudah diadakan sejak tahun 2007. Dan tahun ini merupakan penyelenggaraan kel ima kalinya. Soalnya kegiatan ini memang menjadi tradisi program Adiwiyata. “Dengan mengikuti semua kegiatan selama empat hari diharapkan para peserta mendapat pen-didikan lingkungan di alam terbuka, berinteraksi langsung dengan alam dan lingkungan,” tutur Fitri.

Sejak awal dilaksanakan hinga tahun 2012, sudah ada sekitar 1686 sekolah yang berpatisipasi dalam program Kemah Hijau. Namun hanya 313 sekolah yang mencapai kriteria yang ditetapkan Adiwiyata Nasional dan 123 sekolah Adiwiyata Mandiri.

Karena itulah, KLH terus berusaha mengembangkan program Adiwiyata. Di samping itu juga menyambut baik upaya semua pihak untuk bersama membangun kesadaran ling-kungan para pelajar.

K hususnya bagi para generasi muda pada jenjang p e n d i d i k a n d a s a r d a n menengah.

Sementara itu, Resor t Kemah Safari di Taman Safari Indonesia  yang dijadikan lokasi kegiatan kemah Hijau ini pertama kali dibuka pada 7 November 1999. Peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup Dr. A. Sonny Keraf.

A w a l n y a B u m i P e r k e m a h a n A d i w i y a t a hanya mengenalkan fasilitas k e p e m i m p i n a n d a l a m b e n t u k   o u t b o n d.   Te t a p i atas saran dar i Mantan Menteri Lingkungan Hidup, Rachmat Witoelar, Taman Safari Indonesia kemudian menyediakan fasilitas Biogas dan fasilitas pengelolahan kotoran gajah menjadi kertas atau pupuk. Semua kini tersedia dan telah dibuka oleh MenLH, Prof. Balthasar Kambuaya.

Alhasil, dengan semua fasilitas yang disediakan oleh Taman Safari Indonesia, tentu bertambah banyak ilmu dan pengetahuan yang diperoleh para peserta selama empat malam mengikuti kegiatan Kemah Hijau Adiwiyata. Semua pengalaman dan praktik langsung dilapangan, tentunya akan menjadi bekal bagi mereka untuk ditularkan di sekolah maupun di daerahnya masing-masing. n

>> “Dengan mengikuti semua kegiatan selama empat hari diharapkan para peserta mendapat pendidikan lingkungan di alam terbuka, berinteraksi langsung dengan alam dan lingkungan,” tutur Fitri.

Page 18: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan16

WAWAncARA

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) yang jatuh setiap tanggal 5 November, tentunya memiliki arti yang besar bagi kelangsungan

keanekara ragaman hayati. HCPSN ke 19 yang berlangsung tahun 2012 ini mengusung tema “Lestarikan Puspa dan Satwa, Menjaga Bumi Lestari”. Menurut Arief Yuwono, Deputi Menteri Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup, inti dari tema tersebut adalah meningkatkan

dan menggerakkan masyarakat mengenai pentingnya mencintai puspa dan satwa dalam konteks keanekaragaman hayati. “Jadi kita tak hanya bicara mengenai jenisnya saja, tapi juga ekosistem dan sumber daya genetiknya,” kata alumnus Universitas Gajah Mada jurusan Kehutanan tahun 1981 itu. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai keanekaragaman hayati serta kaitannya dengan perubahan iklim yang terjadi saat ini, Serasi mewawancarai lelaki kelahiran 3 Januari 1957 yang menyelesaikan

Menurunkan GRK Tidak Sulit dan Tidak Pakai Uang

Ir. arIef yuwono, ma(Deputi Menteri Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim KLH)

Foto : Nia. SH - Serasi

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan16

Page 19: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 17

Bagaimana mengetahui bahwa masih banyak masyarakat yang tidak bisa menjaga keragaman hayati ini?

Dari dampaknya yang beragam. Pertama, terjadi pengurangan dari jumlah, jenis dan ekosistemnya. Yang kedua dari sisi kualitasnya, kemudian adanya pengklaiman, dan lain-lainnya.

Apa penyebab rusaknya ekosistem itu?

Ini pengaruh dari pertumbuhan penduduk. Semakin banyak penduduk, maka semakin banyak juga udara, air dan pangan yang dibutuhkan. Di Indonesia, misalnya, jumlah penduduk di Jawa kira-kira 60% dari total penduduk Indonesia. Ini berarti sumber daya hayati yang dikonsumsi sebesar 60% juga. Kemudian, teknologi. Selama ini teknologi membantu manusia agar bisa hidup dengan mudah, namun disisi lain menimbulkan kerusakan yang begitu hebat. Masalahnya, pada 2050 diperkirakan jumlah penduduk mencapai 9 miliar jiwa. Jadi bagaimana bisa hidup kalau konsumsi mengarah keanekaragaman hayati? Karena itu harus ada program untuk mengatasi. Bukan tak mungkin rusaknya ekosistem kelak mengakibatkan terjadi krisis pangan.

Bagaimana solusi untuk mengantisipasi krisis pangan itu?

Kembali pada makanan yang kita makan. Jangan ketergantungan pada makanan impor, konsumsi yang sesehat mungkin. Kita punya keragaman yang luar biasa. Bumi Indonesia masih bisa menghidupi orang Indonesia. Sedangkan di tempat lain cari makan susah, kebutuhannya berbasis suplai yang ada disekitarnya. Mengenai iklim, bagaimana mengetahui terjadinya perubahan iklim?

Perubahan iklim artinya perubahan tempratur. Pertama, jika tempratur udara naik satu atau dua derajat, maka pohon, binantang dan manusia membutuhkanlebih banyak oksigen, air bersih dan udara yang sehat. Maka, kalau itu terganggu akan jadi persoalan. Perubahan iklim ini sudah terjadi di Indonesia, terutama di kawasan yang

S2 jurusan Lingkungan di University of Toronto, Kanada, itu. Berikut petikannya :

Apa definisi keanekaragaman hayati itu dalam konteks tema HCPSN tahun ini?

Keanekragaman hayati yang dimaksud disini tidak hanya bicara soal jenisnya saja, tapi tapi juga ekosistem dan sumber daya genetikanya. Jadi ada tiga yang harus dikelola dan dilindungi yaitu ekosistemnya, jenisnya dan sumber daya genetiknya.

Mengapa kita memperingati HCPSN ?

HCPSN ini sangat penting sekali bagi Indonesia untuk menggerakkan masyarakat, tidak hanya nasional tapi juga di seluruh dunia, agar menyadari adanya bahwa ada hubunganantara keanekaragaman hayati, puspa, satwa, dan kehidupan manusia. Keanekaragaman hayati Indonesia berada diperingkat kedua setelah Brazil. Misalnya, untuk pisang saja, kita memiliki banyak jenis. Belum lagi hewan seperti burung kasuari dan sebagainya. Secara geografis, kita juga diuntungkan, karena letaknya strategis. Maka selayaknya kekayaan alam itu bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Misalnya, dengan memanfaatkan tumbuhan untuk membuat obat-obatan herbal yang bisa dijual ke luar negeri.

Contoh ekosistem pantai yang rusak akibat perubahan iklim. foto: nasional.news.viva.co.id

Page 20: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

WAWAncARA

kami observasi, yakni Tarakan, Palembang, kemudian di NTB. Kedua, efek yang menonjol dari perubahan iklim adalah perubahan air laut. Kalau temperatur bumi meningkat yang mencair lebih dulu adalah es di kutub utara dan selatan kemudian larinya ke khatulistiwa yang mengakibatkan kawasan pantai kehilangan pesisir. Dan yang ketiga, pergeseran curah hujan yang akan mengakibatkan kekeringan dan kebanjiran. Kalau kita tidak pintar mengelolanya, kekeringan yang panjang dan banjir akan mengakibatkan krisis pangan.

Apa penyebab utama perubahan iklim?

Di negara maju, kegiatan peternakan dan pertanian menghasilkan CO2, N2O dan CFC yang semuanya hasil rekayasa manusia. Semua gas yang disebut gas rumah kaca (GRK) itu berkumpul di atmosfer yang akhirnya menimbulkan pemanasan global. Atmosfer merupakan selimut bumi yang sangat positif dan bisa menjadi stabilisator iklim. Tapi kalau itu dipenuhi GRK melebihi kemampuan tentu akan merusak sistem iklim global. Ini yang penyebab terjadinya perubahan iklim. Sementara di Indonesia, penyebab perubahan iklim ini beragam. Kami memiliki sekumpulan peneliti dan praktisi yang menghimpun dan mengkaji semua hasil penelitian untuk memastikan daerah yang terjadi perubahan iklim dan cara mengatasinya.

Program KLH untuk mengkampanyekan perubahan iklim tersebut?

Salah satu program yang kami jalankan adalah kampung iklim. Kami keliling dari desa ke desa untuk melihat desa mana yang sudah “sadar”

akan perubahan iklim dan mengurangi efek GRK. Program ini juga untuk memberi apresiasi kepada masyaraka dan kami promosikan untuk menjadi contoh masyarakat lain. Hasilnya ada 11 kampung ikliM, yang telah mendapat penghargaan langsung dari menteri. Memberikan penyuluhan lewat contoh akan lebih efektif dibanding kampanye lainnya.

Bagaimana desa itu bisa menjadi kampung iklim?

Meskipun dengan pengetahuan sederhana, mereka memiliki kesadaran dan pemikiran yang jauh untuk menghitung efek rumah kaca. Contohnya, ada satu desa setingkat RW yang melakukan semua sendiri, tanpa bantuan dari pemerintah. Mereka bisa menggunakan, membasmi hama dan penyakit sendiri. Kemudian mengelola sampah dengan mengembangkan bank sampah. Bahkan mereka punya punya sumber energi tersendiri. Ini menarik, mereka punya isisiatif yang sebenarnya mengarah kepada solusi.

Target KLH menghadapi perubahan iklim?

Menurunkan GRK menjadi 26%. Ini bukan peran pemerintah saja tapi juga swasta dan dunia usaha untuk menurunkan GRK secara suka rela, dan masyarakat juga harus sadar lingkungan. Tidak sulit menurunkan GRK, bahkan tidak pakai uang. Yang penting hari ini kita mengkoordinir diri sendiri, apa yang kita lakukan dan berapa GRK yang sudah kita produksi. Besok kurangi dengan target-target. Itu prinsip sederhana menurunkan efek GRK.

>> Memberikan penyuluhan lewat contoh akan lebih efektif dibanding kampanye lainnya.

Foto

: w

ww

.blo

gspo

t.com

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan18

Page 21: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 19

BUKU TABUNGANAla Pak Arif

“ALAM tidak pernah merusak manusia, justru manusia yang merusak alam,”

Itulah salah satu prinsip dalam hidup Arief Yuwono. Ayah dari dua anak ini mengakui bahwa kerusakan alam bukan hanya karena

usia bumi yang semakin tua, tapi juga disebabkan oleh manusia.

Maka, Arief memiliki trik sendiri untuk mengingatkan dirinya untuk selalu menjaga alam. Caranya, dengan memiliki buku tabungan yang disebutnya buku tabungan lingkungan. Buku ini mirip buku tabungan bank, memiliki

kolom debet dan kredit. Tapi yang dihitung bukan uang melainkan kegiatan yang berdampak terhadap lingkungan.

“Jadi jika kita melakukan sesuatu yang berdampak negatif bagi lingkungan, masukkan ke kolom kredit. Dan jika melakukan sesuatu yang berdampak positif bagi lingkungan, masukkan ke kolom debet. Dengan begitu, kita tahu lebih banyak menjaga atau merusak lingkungan,” kata ayah dua orang anak itu.

Selain buku tabungan, Arief juga terbiasa jalan kaki dan bersepeda bersama keluarganya di akhir pekan. “Selain untuk olah raga, ini juga membantu mengurangi Co2,” ujar kakek dari satu orang cucu ini. n

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 19

kredit

debit

Foto : Nia. SH - Serasi

Page 22: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan20

Page 23: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 21

Page 24: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

pRoFIl

Lidah MertuaPembasmi Racun Udara

Sebagai tanaman hias yang mampu menyerap racun di udara, sansiviera sangat ramah lingkungan. Bahkan NASA pun memanfaatkanya.

Sembilan tahun silam, Lien Sulthan Said, 64 tahun, mendengar ada

tanaman bernama Sansevieria (lidah mertua) yang berasal dari Afrika. Awalnya, Oma Lien begitu dia biasa disapa – tertarik pada tanaman ini lantaran melihat peluang bisnisnya. “Peluang pasar ekspornya bagus sekali. Di Asia, seperti Korea, Hongkong sampai negara-negara Eropa

sangat membutuhkan tanaman ini,” kata ibu sebelas orang anak yang sejak kecil memang senang merawat berbagai tanaman.

Ketertarikan Lien terhadap Sansevieria kian bertambah

setelah dia lebih mengenal tanaman itu yang ternyata mudah perawatannya dan memilik i banyak manfaat bagi kehidupan manusia. “ Tumbuhan ini menyerap racun yang ada di udara dan daya tahannya sangat bagus,” ujar Wakil Ketua Organisasi Komunitas Pencinta Sanseviera Indonesia (KOMPENSASI) ini.

Alhasil, wanita kelahiran Lubuk Linggau, Sumatera Selatan itu, bertambah serius mengembangkan sanseviera. Hingga kini dia sudah memiliki ekitar 5000 jenis sanseviera dari yang murah sampai yang berharga puluhan juta rupiah. Tak sulit mendapatkan tanaman tersebut, selain banyak dijual di Indonesia. Lien juga bisa mendapatkan dari internet, media cetak dan pameran. Kalau ada varient baru biasanya dia beli dari kolektor, kemudian dikembangkan sendiri.

Lien mengaku, sejak mengembangkan sanseviera hidupnya bertambah sehat. “ Tanaman ini memil ik i banyak manfaat. Dia sangat resisten terhadap polutan dan mampu menyerap 107 jenis racun. Termasuk racun yang ada dalam polusi udara (karbonmonoksida) dan racun

Riwayat Singkat

Nama : Lien Sulthan SaidTTL : 19 April 1948Pekerjaan : Wakil Ketua Organisasi Komunitas Pencinta Sanseviera Indonesia (KOMPENSASI)

Lien SuLthan Said

Foto

: N

ia. S

H -

Sera

si

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan22

Page 25: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 23

rokok (nikotin). Bahkan bisa menyerap radiasi barang-barang elektronik,“ tutur nenek dari 18 orang cucu yang tampak masih aktif dan bugar ini.

Sanseviera dan NASA

Tak hanya itu, berdasarkan penelitian sebuah lembaga penelitian di AS diketahui bahwa sanseviera juga mampu menangkal radias nukliri . I tulah sebabnya Lembaga Penerbangan Antariksa AS ( NASA/National Aeronautics and Space Administration) menanam ribuan tanaman ini di dekat instalasi nuklirnya. Lokasi penanaman hanya berjarak sekitar 10 – 25 meter dari instalasi tersebut. Tujuannya, jika terjadi kebocoran, maka ribuan sanseiviera tersebut akan meredam radiasinya.

Sanseviera juga bisa dipakai untuk obat. “Bisa mengobati luka bakar, luka akibat terjatuh atau disengat lebah,” kata Lien. Caranya sangat mudah, setelah dicuci bersih kemudian ditumbuk halus sampai keluat getahnya, lalu tempelkan ditempat yang terluka dan

dibalut dengan plester. “Setelah dua hari, luka akan kering dan sembuh, tanpa campur tangan dokter,” kata Lien menjelaskan.

Perawatannya pun mudah. “Bahkan jika kita lupa meny-iramnya selama tiga minggu, tanaman ini tetap akan hidup,” ujar Lien. Namun dia tak men-ganjurkan cara tersebut. Tana-man harus tetap dirawat dan dipenuhi kebutuhannya seperti air dan matahari. “Ingat lo ... tan-aman ini juga bisa menghasil-kan uang jika dijual di pasar ek-spor,” tambahnya tertawa.

Lantaran tak membutuhkan banyak matahari dan air, tanaman hias yang memiliki motif unik pada setiap helai daunnya ini kerap diletakkan di ruangan. Menurut Lien, dengan satu sanseviera di setiap sudut ruangan, udara yang kita hirup berbeda dibandingkan ruangan yang tak ada tanaman itu di sekitarnya.

Karena telah merasakan manfaat dari sanseviera ini, Lien yang sering menjadi pembicara dalam seminar-seminar yang diadakan KOMPENSASI, selalu

membagi pengetahuan dan pengalamannya kepada peserta seminar. “Sanseviera tanaman yang ramah lingkungan. Sangat bermanfaat bagi karena dapat memberi udara yang bersih untuk keluarga dan masyarakat agar tetap sehat,” katanya.

Ia pun tak segan-segan

mengajarkan cara menanam dan merawat sanseviera kepada para ibu atau pelajar yang datang kepadanya. Terkadang Lien mempraktekan cara memanfaatkan tanaman t e r s e b u t s e b a g a i o b a t . “J ika mengetahui semua manfaatnya, biasanya ibu rumah tangga dan pelajar akan tertarik,” kata Lien.

Tak terbatas pada sansevi-era, Lien berharap masyarakat menyayangi tanaman di seki-tarnya. Soalnya anyak tanaman yang bermanfaat bagi manu-sia, dari bentuknya yang in-dah sampai fungsinya sebagai obat-obatan herbal. “Jangan hanya melihat dari sisi ekonom-inya saja, kita harus jeli melihat manfaat lain dari tanaman itu,” pesannya. n

Dengan satu sanseviera di setiap sudut ruangan,

udara yang kita hirup berbeda dibandingkan

ruangan yang tak ada tanaman itu di

sekitarnya.

Foto

: N

ia. S

H -

Sera

si

Page 26: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Ikan sidat adalah jenis karnivora (pemakan ikan). Sifatnya katadromos yakni berkembang biak di laut dan besar di perairan umum (air tawar) untuk membesarkan diri. Fisit ikan sidat hampir sama dengan belut, namun ukurannya lebih panjang dan besar dibandingkan dengan belut.

Konon ikan memiliki manfaat yang besar bagi tubuh. Kandungan vitamin A- nya mencapai 4.700 IU/100 gram, sedangkan hati ikan sidat lebih tinggi lagi, yaitu15.000 IU/100 gram. Jauh dari mentega yang hanya memiliki kandungan vitamin A hanya 1.900 IU/100 gram.

K e m u d i a n , kandungan DHA ikan sidat mencapai 1.337 mg/100 gram, lebih tinggi dari ikan salmon

pRoFIl

syaiful hanif

Belut BesarPembawa BerkahPangsa Pasar ikan Sidat menjanjikan. Namun Butuh regulasi tegas Dari Pemerintah.

Nama ikan sidat, memamng belum akrab di telinga m a s y a r a k a t

Indonesia. Namun dibeberapa negara, seperti Jepang, ikan ini justru menjadi primadona. Bukan hanya enak, ikan ini juga kaya akan nutrisi yang menyehatkan tubuh.

yang hanya 820 mg/100 gram atau tenggiri 748 mg/100 gram. Sementara kandungan EPA ikan sidat mencapai 742 mg/100 gram, jauh di atas ikan salmon yang hanya 492 mg/100 gram dan tenggiri yang hanya 409 mg/100 gram.

Atas dasar itu, Syaiful Hanif dan sepuluh rekannya yang tergabung dalam Paguyuban Patra Gesit di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mulai menjajaki  usaha budidaya ikan sidat pada akhir tahun 2008.

Syaiful mempelajari teknik membesarkan ikan sidat ini dari Balai Layanan Umum Pandu Karawang, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Segmentasi ikan sidat bicolor dipilih dengan benih yang didapat dari hasil tangkapan alam.

Bermodal sedikit pengalaman, paguyuban yang dipimpin Syaiful itu lantas mengajukan kredit lunak pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Pertamina Tbk Rp 1,2 miliar untuk jangka waktu 3 tahun. Dana itu digunakan untuk membeli lahan seluas 2 hektar di Desa Lamaran Tarum, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu.

nama: Syaiful hanifttl : indramayu, 8 Agustus 1977Alamat : Jl. kayu Putih C.09 no, 19 griya Paoman Asri, indramayu 45211

Riwayat Singkat

Foto

: ht

tp://

usah

a-um

km.b

log.

com

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan24

Page 27: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 25

Seain itu, untuk membangun 10 petak kolam ikan berukuran masing-masing 20 x 30 meter persegi, pembelian benih ikan sidat, serta persiapan sarana dan prasarana produksi, di antaranya peralatan diesel. Ini mengingat wilayahnya belum ada jaringan listrik yang memadai.

Setelah lahan siap, Syaiful dan rekan-rekannya membesarkan ikan sidat bicolor di lahan mereka. Namun, itu tak mudah. Bicolor yang biasa hidup di arus pertemuan air sungai dan air laut, sulit beradaptasi di kolam air tawar.

Pasar Ekspor Menurut Syaiful, tidak

sulit mencari benih ikan sidat. Beberapa kawasan perairan banyak terdapat benih ikan sidat, seperti di pesisir Sumatera bagian barat, Sulawesi, dan pantai selatan Jawa yang berbatasan dengan laut dalam. Harga benih sidat marmorata Rp 120.000 per kg dengan ukuran benih 25 gram per ekor.

Pasar utama ekspor ikan sidat adalah Hongkong, China, dan Taiwan. ”Minat pasar ekspor yang tinggi membuat hasil produksi selalu terserap pasar, berapa pun jumlahnya,” ungkap Syaiful.

Sayangnya, seiring maraknya permintaan di pasar internasional, penyelundupan benih ikan sidat ke negara lain terus terjadi, misalnya ke Jepang. Penyelundupan itu mendongkrak harga benih marmorata hingga mencapai Rp 2,5 juta per kg.

Syaiful khawatir terhadap kondisi itu. Dengan teknologi budidaya sidat di Indonesia yang belum berkembang, bukan tidak mungkin masyarakat Jepang kelak akan mencuri start membudidayakan ikan sidat secara luas.

”Indonesia adalah negeri produsen benih ikan yang besar dan kaya. Jika potensi itu tidak dimanfaatkan optimal, rakyat sulit memperoleh nilai tambah dari perikanan,” ujar pria yang sebelumnya menekuni bisnis penjualan pulsa itu.

Maka, pria kelahiran Indramayu, 8 Agustus 1977 ini berniat memperluas pemasaran ikan sidat ke pasar dalam negeri. ”Kalau pasar ekspor dengan mudah bisa ditembus, kenapa

pasar dalam negeri justru tidak melihat potensi ini,” papar Syaiful.

I a p u n b e r e n c a n a memberdayakan masyarakat sekitar dengan menularkan teknik pembesaran ikan sidat ke warga Indramayu. Caranya, dengan melepas benih ikan sidat berukuran 100 gram kepada warga untuk dibesarkan sampai ukuran 500 gram, kemudian ditampung kembali untuk dipasarkan.

Pria lulusan politeknik Jurusan Mesin ITB ini berharap pemerintah memiliki regulasi tegas untuk mengembangkan benih ikan sidat, memperluas teknologi budidaya lewat pemberdayaan masyarakat, serta menekan penyelundupan benih yang merugikan budidaya perikanan. n 

Foto : http://sidatkita.blogspot.com

Page 28: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

kiLAS lIngKungAn

KLH raih BMN Awards

Pelatihan Sertifikasi Hakim Lingkungan Hidup

Jakarta, 7 November 2012 - Kementerian Lingkungan Hidup meraih juara ketiga ajang Barang Milik Negara (BMN) Awards yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan. Kategori penilaian yang dimenangkan Kementerian Lingkungan Hidup adalah Utilisasi Barang Milik Negara kelompok kementerian/lembaga dengan jumlah Unit Kuasa Pengguna Barang 10 sampai dengan 100 unit kerja.

Penghargaan tersebut diberikan langsung Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo kepada Sekretaris

Kementerian Lingkungan HidupIr.Hermien Roosita, M.M disaksikan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Hadiyanto, Kamis (1/11), di Aula Dhanapala Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat. n

Optimalisasi & Monitoring Pengelolaan

Bmn Jakarta, 8 November 2012 –

Pada 22-24 Oktober 2012, di Hotel Amarsya, Cisarua – Bogor, berlangsung

kegiatan Optimalisasi dan Monitoring Pengelolaan BMN pada KLH. Tujuan kegiatan ini untuk memonitoring kegiatan BMN yang telah dilakukan oleh Satuan Kerja di KLH pada tahun anggaran 2012 dan tindaklanjut yang telah dilakukan oleh Satuan Kerja di lingkungan KLH terhadap temuan BPK RI terkait BMN/Persediaan pada laporan tahun anggaran 2011.Kegiatan dibuka oleh Kepala Biro Umum KLH Bpk Wartim Sumana, antara lain menegaskan bahwa penatausahaan dan pengelolaan BMN harus dilaksanakan secara transparan dan akuntabel, berusaha semaksimal mungkin dalam rangka menyelesaikan tindak lanjut Temuan Hasil Pemeriksa (LHP) BPK RI dalam rangka mempertahankan opini WTP dengan menghilangkan pragraf penjelas dan jangan segan-segan berkomunikasi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. n

Bogor 26 November 2012 -

Menteri Lingkungan Hidup dan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia menghadiri acara pembukaan Pelatihan Sertifkasi Hakim Lingkungan Hidup. Acara yang diselenggarakan Balitbang Diklat Mahkamah Agung itu bertempat di Cikopo, Bogor, Jawa Barat, tanggal 26 November 2012. Kegiatan ini diikuti oleh para Hakim yang diseleksi dari seluruh Indonesia. Saat itu hadir pula Ketua Muda Tata Usaha Negara, dan Ketua Tim Pembaharuan Mahkamah Agung Republik Indonesia yaitu Prof. Dr. Paulus E. Lotulung, SH, serta para Anggota Pokja Sertifikasi Hakim Lingkungan Hidup. n

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan26

Page 29: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 27

Perlindungan Ekosistem DanaU Toba

Deklarasi Persaudaraan Pencinta Bambu Indonesia

M e d a n , 18 November 2012. - Menteri L i n g k u n g a n H idup Prof. Dr. Balthasar K a m b u a y a , MBA melakukan k u n j u n g a n kerja ke Medan, Sumatera Utara, dalam rangka m e n g h a d i r i Pesta Bolon Silahisabungan Tahun 2012,

Penanaman Pohon serta Dialog Peran Masyarakat dalam Pelestarian Ekosistem Danau Toba. Pesta Bolon Silahisabungan yang diselenggarakan di Desa Silalahi,

Kecamatan Silalahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara ini dihadiri oleh Gubernur Sumatera Utara dan Bupati Dairi. Kunjungan ini dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam implementasi Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, khususnya perlindungan ekosistem Danau Toba. Saat ini, ekosistem Danau Toba terganggu oleh rusaknya lahan dan hutan sekitar yang berdampak menurunnya kualitas dan debit air danau. Selain itu, pemerintah juga berupaya merehabilitasi lahan kritis dengan menanam pohon melalui gerakan Toba Green sebagai upaya menuju low carbon and green growth terkait perubahan iklim saat ini. n

Bandung, 26 November 2012 - Menteri Lingkungan Hidup menghadiri dan memberikan arahan dalam acara “Gerakan Masyarakat Bambu Pertiwi” di Saung Angklung Udjo, Bandung. Hadir pula Gubernur Jawa Barat dan perwakilan dari beberapa Kementerian terkait, diantaranya Kementerian Perindustrian dan Kementerian Kehutanan. Acara yang dihadiri sekitar 200 orang ini merupakan komitmen melestarikan bambu dan mewujudkan kemanfaatannya secara

berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat disamping melesarikan lingkungan. Pada saat ini disepakati “Deklarasi P e r s a u d a r a a n Pencinta Bambu Indonesia” yang bertekad untuk m e l e s t a r i k a n , m e l i n d u n g i , mengembangkan tanaman bambu b e r l a n d a s k a n

budaya dan pendidikan, budidaya, pemanfaatan, pengelolaan dan regulasi. n

Page 30: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

SOSOk lIngKungAn

Masalah banjir d i m u s i m penghujan yang kerap terjadi di

Jakarta, tampaknya membuat Gissela Anastasia prihatin. Itulah sebabnya penyanyi yang lebih dikenal dengan panggilan Gissel “idol” ini, kerap megingatkan teman-teman dan fans-nya agar tidak membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan macetnya saluran pembuangan air. “Sampah plastik menutupi jalannya air, sehingga mengakibatkan banjir yang tak bisa dihindari,” kata finalis Indonesia Idol 2008 itu.

Bagi dara kelahiran Surabaya, 22 tahun lalu ini, menjaga

gisella anastasia Cinta Kebersihan dan Hemat Air

lingkungan hidup sudah menjadi prinsip hidupnya. Maklumlah, ketika Gissel masih di bangku Sekolah Menengah Pertama, kekasih Gading Marten ini, pernah menjadi Duta Lingkungan Hijau. Jadi tak salah jika sampai sekarang Gissel masih terus menjaga lingkung dimanapun ia berada, termasuk di rumah maupun di sekitar lokasi shooting.

Salah satu cara menjaga lingkungan disekitarnya adalah tidak membuang sampah sembarangan dan menggunakan air sehemat mungkin. “Jika kita memakai air secara berlebihan dan membuang sampah sembarangan, pasti dampaknya akan terlihat dan terjadi dikemudian hari,” tutur penyanyi yang kerap meramaikan Opera Van Java sebagai sinden ini,

Gissel pun kerap mengajak t e m a n - t e m a n n y a u n t u k menggunakan saputangan sebagai penggani tissu. Tujuannya? Agar bisa mengurangi pencemaran lingkungan. “Lingkungan yang sehat itu airnya mengalir dan tidak berbau. Kita harus menjaga bagaimana caranya agar air tersebut tidak berbau,” kata gadis yang juga ingin melestarikan budaya bangsa melalui baju kebaya itu. n

Foto : www. k

apanlag

i.com

“Lingkungan yang sehat itu airnya mengalir dan tidak berbau. Kita harus menjaga bagaimana caranya agar air tersebut tidak berbau”.

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan28

Page 31: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 29

dewi hughes Peran Kecil, Berdampak Luar Biasa

Masalah kebersihan l i n g k u n g a n yang kurang d i p e r h a t i k a n

masyarakat, tampaknya membuat Dewi Hughes gemas. Presenter bernama lengkap Desak Made Hugesia Dewi ini, berpendapat bahwa manusia merupakan bagian dari ekosistem alam.

Maka seharusnya alam dan manusia menjadi teman yang

saling menguntungkan. “Tapi sayangnya, manusia kerap menganggap dirinya penguasa alam, bukan bagian alam,” ujar penulis dan aktivis sosial itu.

Menurut Hughes, kerusakan lingungan yang terjadi sekarang sangat merugikan. Bukan hanya bagi kesehatan, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari, misalnya soal waktu. Gara-gara asap tebal yang disebabkan oleh kebakaran

lahan gambut, pesawat yang ditumpangi Hughes yang saat itu berada di Palangkaraya, harus delay selama sembilan jam. “Ini merupakan salah satu bentuk kerugian yang kita terima akibat rusaknya lingkungan,” ujar wanita kelahiran Tabanan, Bali 2 Maret 1971 itu.

Karenanya Hughes mengang-gap kampanye go green yang kini marak dikumandangkan masih sekedar slogan. “Banyak menanam, tapi kemudian tak dirawat,” ujar Hughes.

Menurut istri dari Roy Immanuel ini, lebih baik menanam dan merawat pohon sendiri di rumah, seperti yang telah dilakukanya selama ini. “Ambil peran kecil, tapi berdampak luar biasa,“ ujar penggemar buah mangga itu seraya mengaku kepeduliannya terhadap lingkungan diturunkan dari ibunya.

Itu sebabnya pendiri Dewi Hoeges International Foundation itu lebih senang mengajak orang kembali ke diri masing-masing. ”Talk to your self, what i can do untuk mengambil peran masing-masing dari orang tersebut ” tutur putri kelima dari pasangan Dewa Made Sumertha dan Putu Hermawati ini. n

Foto

: N

ia. S

H -

Sera

si

Karenanya Hughes menganggap kampanye go green yang kini marak dikumandangkan masih sekedar slogan. “Banyak menanam, tapi kemudian tak dirawat,” ujar Hughes.

Page 32: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

opInI

tradisikan Cinta Puspa dan Satwa indonesia

Ada tiga kiat agar masyarakat mencintai tumbuh-tumbuhan. Pertama, mengenal dengan baik apa fungsi dari tumbuhan, dan manfaatnya. Jadi, kalau kita sudah mencintai, kita akan mencari tau apa fungsi tumbuhan tersebut, bagaimana kita harus merawatnya, dan apa saja manfaat dari tumbuhan tersebut.

EKA BUDIANTA(Praktisi Lingkungan Hidup)

Foto: Aldino - Serasi

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan30

Page 33: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 31

Kedua, terampil dalam merawatnya, kita harus mengetahui apabila tumbuhan

kita sedang layu. Dan yang ketiga, kalau kita

sudah mencintai dan terampil dalam merawat tumbuhan itu kita harus mengajak orang lain untuk mencintainya. Mengajak orang untuk mencintai dan merawat tumbuhan serta menikmati fungsi dari tumbuhan tersebut.

Upaya mewujudkan kota yang sehat, bersih, aman, nyaman dan hijau merupakan impian masyarakat urban di kota-kota besar. Karena rasa cinta saya terhadap Lingkungan Hidup saya mempunyai koleksi 107 macam tumbuhan dari beberapa daerah. Untuk kualitas pohon-pohon yang keras, saya mendatangkan dari beberapa daerah dan luar negri yang kebetulan saya kunjungi.

Misalnya, Pohon Cenda, saya bawa dari daerah Kupang, Pohon Damaskus saya bawa dari Timor-timor, Pohon Pala dari Ambon, Pohon Asem kandis dari Sumatera Utara, Kawista dari Nangro Aceh Darusalam. Kemudian ada Pohon Baubab saya bawa dari Negara Afrika, Pohon Zaitun dari Timur Tengah, dan masih banyak yang lainnya.

Sejak saya berumur 40 tahun, itu sekitar 17 tahun yang lalu, saya sering sekali menanam pohon. Itulah bukti kecintaan saya terhadap tumbuh-tumbuhan yang sangat besar. Bahkan, Pohon Sukun saja saya bawa dari Cilacap ke Jogjakarta naik pesawat terbang bersama saya.

Jadi menurut saya, masyarakat kita bisa bebas mencintai tumbuhan atau satwa apa saja tetapi setidaknya ia harus punya sesuatu yang dekat dengan hatinya, sesorang itu akan diukur dari besar cintanya.

Program pemerintah pada setiap tanggal 5 November yakni Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional itu memang harus dijadikan tradisi. Karena negara kita ini kaya akan keanekaan ragam hayati. Kalau ini tidak selalu diingatkan, bisa saja orang akan lupa dengan kekayaan bumi nusantara ini.

Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional ini, menjadi sangat penting sekali bagi upaya untuk melestarikan lingkungan hidup. Dengan demikian, gerakan cinta lingkungan hidup diharapkan bisa menular kepada masyarakat luas. Saya setuju sekali dengan Kementerian Lingkungan Hidup apabila setap tahun selalu memperingati hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, karena semua keanekaragaman hayati akan menolong manusia untuk hidup. Semakin banyak keanekaan ragam hayati maka kian banyak pula manusia yang akan tertolong.

Karena kita tahu, setiap tanaman itu menpunyai fungsi yang berbeda. Ada yang berfungsi sebagai tanaman obat, pangan dan ada pula yang fungsinya sebagai habitat. Kalau ada macam-macam tumbuhan berarti akan ada pula yang bisa kita gali dari segi manfaat dan ekonominya. n

Foto

: ww

w.b

isni

sukm

.com

| w

ww

.gam

barb

inat

ang.

info

Page 34: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

beritA lIngKungAn

J A K A R t A KebanjiranButuh kesadaran dan disiplin masyarakat untuk mengatasi banjir di Jakarta.

Di penghujung tahun 2012 banjir kembali melanda DKI Jakarta. Sekitar

60 daerah yang dihuni belasan ribu warga Ibu Kota terendam air dengan ketinggian sekitar satu sampai dua meter. Selain itu, air menggenangi jalan-jalan yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Penyebabnya? Masih masalah klasik. Rusaknya lingkungan karena pemanfaatan lahan yang salah dan aktivitas

masyarakat membuang sampah sembarangan.

Banjir yang melanda Jakarta pada akhir November 2012 terjadi di area sekitar Sungai Ciliwung dan Pasenggrahan. Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP), Sutopo Nugroho, banjir disebabkan oleh besarnya aliran air yang masuk ke sungai tersebut. “Kapasitas kedua sungai itu tak mampu

lagi menampung debit air karena sedimentasi dan penyempitan alur sungai,” kata Sutopo seperti dikutip SuaraMerdeka dotcom.

Misalnya, di Daerah Aliran Sungai (DAS) Pasenggrahan yang luasnya 117 km2, hampir 70 % dari kawasan itu terbangun dari DAS. Dan dihilir sungai, 45 persennya telah dibangun pemukiman padat, dari Kebayoran Lama, Kedoya dan kebun Jeruk. Daerah resapan air pun sangat sangat minim.

Foto

: ww

w.m

etro

.new

s.vi

va.c

o.id

| w

ww

.trib

unne

ws.

com

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan32

Page 35: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 33

Alhasil, “Sungai hanya mampu menampung 40 persen dari debit air, sisanya luber kepemukiman penduduk,” kata Sutopo.

Untuk membantu warga yang sekarang kebanjiran, Pemda DKI menyiapkan sejumlah bantuan, seperti perahu karet, logistik serta dinas kesehatan. “Semua itu jangka pendek. Perlu waktu mengurai benang kusut banjir di Ibu Kota,” kata Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta terplih yang mendapat ‘warisan’ setumpuk masalah yang belum mampu diatasi oleh pendahulunya.

Penyebab Banjir

Masalah banjir di Jakarta memang sangat kompleks. Jakarta dilalui oleh 13 sungai utama yang mengalir ke Laut Jawa. Sungai-sungai tersebut bersama sejumlah saluran drainase membentuk sistem drainase makro di Jakarta. Kurangnya perawatan dan manajemen limbah mengakibatkan terkumpulnya

sedimen dan limbah padat di saluran-saluran air tersebut.

Urbanisasi yang tinggi pun menjadi salah satu penyebab utama banjir di Jakarta. Masalah sampah, pembangunan gedung, dan pemukiman illegal di daerah-daerah resapan air menghambat aliran air hujan. Hal ini juga mengurangi kemampuan lingkungan menyerap air hujan, baik di dalam kota maupun di daerah hulu resapan. Jika hal tersebut tak segera di tangani, ditahun-tahun mendatang banjir di Jakarta diperkirakan akan lebih parah.

Saat ini memang sudah ada rencana merehabilitasi sejumlah kanal dan waduk untuk mendukung sistem manajemen banjir DKI Jakarta. Pada 17 Januari 2012 lalu Dewan Eksekutif Bank Dunia telah menyetujui bantuan untuk proyek yang disebut Proyek Mitigasi Banjir Darurat Jakarta (Jakarta Urgent Flood Mitigation Project), atau yang dikenal juga dengan  Jakarta Emergency Dredging Initiative.

P r o g r a m n y a b e r u p a pengerukan 11 saluran air sepanjang 67,5 km dan pada 4 waduk seluas 65 hektar, untuk membantu mengembalikan kapasitas aliran air. Sekitar 42 km bantaran sungai juga akan direhabilitasi. Semua kegiatan ini akan dilakukan pada titik-titik prioritas sistem manajemen banjir Jakarta.

Untuk proyek ini, The Bank for Recontruction and Development akan memberi pinjaman sebesar US$ 139,64 juta dan US$ 0,50 juta hibah bilateral. Pemerintah

Pusat dan pemrove DKI Jakarta akan memberikan kontribusi dana pendamping sebesar US$ 49,71 juta.

Proyek Bank Dunia itu setidaknya akan membantu mengurangi banjir di Ibu Kota, tapi yang tak kalah penting adalah membangun kesadaran warga. “Kondisi sekarang ini, terjadi karena ada kegiatan yang tak sesuai tata ruang dan membuang sampah sembarangan,” kata Menteri Lingkungan Prof. Dr. Hidup, Balthasar Kambuaya, MBA, sesusai rapat Sosialisasi Arah Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus Bidang Lingkungan Hidup tahun 2013, pada 19 November 2012.

Sejauh ini peran KLH pada tahap preventif, salah satunya melalui analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) sebelum masyarakat mendirikan bangunan. Tapi sekarang banyak bangunan didirikan tanpa menghiraukan Amdal. Padahal, Amdal dibutuhkan agar KLH bisa mengatur tata ruang dengan lebih baik. “Jika tata ruang tak diatur maka banjir akan terjadi lagi,” ujar Kambuaya. n

“Kondisi sekarang ini, terjadi karena ada

kegiatan yang tak sesuai tata ruang dan membuang sampah sembarangan,” kata Menteri Lingkungan

Prof. Dr. Hidup, Balthasar Kambuaya,

MBA.

Foto

: N

ia. S

H -

Sera

si

Page 36: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

beritA lIngKungAn

Agar Indonesia Lebih Hijaugreen City aKan meningKatKan PendaPatan dan Peluang eKonomi bagi masyaraKat.

Kepedulian terhadap lingkungan kini telah menjadi bagian dari kehidupan umat

manusia. Hal itu tampaknya menjadi salah satu pertimbangan diselenggarakannya acara Mewujudkan Indonesia Hijau 2012 tanggal 21 November di Jakarta.

Acara yang bertema Green City for a Better Life ini merupakan kampanye mengenai pentingnya membangun kota hijau. Ini merupakan solusi adaptasi dan mencegah perubahan iklim dalam mewujudkan kota yang sehat, bersih, aman, nyaman dan hijau. Acara yang dihadiri 120 peserta ini, juga bertujuan untuk sosialisasi Undang-Undang No 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang.

Karen Tambayong, Ketua Komite Green City AIPH (Association International Producer Horticultural) menyatakan untuk lebih menambah wawasan, AIPH bekerjasama dengan Direktorat Jendaral Panataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum dan Kedutaan Belanda di Indonesia, mendatangkan Mr. Niek Roozen. Pakar kota hijau dari Belanda ini akan memberikan public lecture & workshop mengenai ”Growing Greener Cities” di Jakarta”.

Tujuan mewujudkan green city adalah untuk meningkatkan kualitas kehidupan lingkungan perkotaan. “Ini dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan warga yang tinggal disana,” kata Karen yang juga tenaga ahli ASBINDO (Asosiasi Bunga Indoensia)

Green City atau Kota Hijau tidak akan terwujud tanpa

adanya “greens”, atau elemen hijau yaitu pepohonan beserta tanaman lain yang diperlukan untuk menghijaukan lingkungan serta kota-kota di Indonesia. Hal ini merupakan peluang untuk meningkatkan pendapatan dan memberikan manfaat nilai ekonomi yang dapat mensejahterakan masyarakat, serta dapat menumbuhkan sentra-sentra produksi di pinggiran kota.

Karenanya, para produsen tanaman harus jeli dalam memanfaatkan peluang tersebut. Tidak hanya membudidayakan tanaman, tapi juga memanfaatkan pengolahan limbah sampah organic di perkotaan yang dapat digunakan untuk kebun –kebun produksi. “Produksi tanaman merupakan suatu usaha yang dapat menjadi industry. Akan menguntungkan jika ditata dan dikelola dengan baik,” kata Karen. n

Foto: www.traveldailynews.asia

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan34

Page 37: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 35

Dua belas Perusahaan mendapat peringkat emas untuk Program

Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) periode 2011 – 2012, . Sedangkan, 119 perusahaan mendapat hijau, 771 perusa-haan mendapat peringkat biru, 331 perusahaan merah dan 76 perusahaan mendapat pering-kat hitam. Selanjutnya, perusa-haan berperingkat hitam akan dilanjutkan dengan proses pen-egakan hukum lingkungan.

Pada periode tahun 2010 – 2011, Deputi Bidang Penataan Hukum Lingkungan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) telah menindaklanjuti 49 perusahaan per ingk at h i tam. D ua perushaan direkomendasikan untuk proses penyidikan, 37 perusahaan dikenakan paksaan pemerintah untuk membangun unit-unit pengendalian limbah, 6 perusahaan dikenakan sanksi administrasi, 2 perusahaan dikenakan teguran tertulis dan 2 perusahaan ditutup.

Menurut menteri Lingkun-gan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA, tujuan utama proper adalah ketaatan peru-sahaan-perusahaan terhadap peraturan lingkungan hidup

yang berlaku. “Selanjutnya, pe-rusahaan juga bisa mengayomi masyarakat, sehingga ada pros-es perkembangan lingkungan-nya,” kata MenLh ketika men-gumumkan penilaian proper tersebut, 28 November 2012.

Proper merupakan program KLH yang kegiatannya berupa pengawasan dan pemberian insentif atau disinsentif kepada penanggung jawab usaha atau kegiatan.Kriteria Penilaian PROPER tercantum dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 5 tahun 2011 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan.

Proper dinilai berhasil mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan lingkun-gan. Hal tersebut da-pat terlihat dari men-ingkatnya ketaatan perusahaan, dari 66% pada periode 2010-2011 menjadi 69% pada periode 2011-2012. Berdasarkan pengalaman, diper-lukan waktu 2 tahun

bagi perushaan untuk memper-baiki tingkat ketaatannya.

Demikian juga jika dilihat perbandingan peringk at selama dua tahun berturut-turut. Ada peningkatan di mana pada 2010-2012 peringkat hijau hanya 18%, pada 2011-2012 menjadi ± 30%, dan penurunan peringkat merah pada 2010-2012 sejumlah 12%, pada 2011-2012 menjadi 9%. “Proper merupakan program yang cukup efektif dalam membina dan mendorong tingkat ketaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan,” kata MenLh. n

Program Proper dinilai efektif untuk mendorong perusahaan taat terhadap lingkungan hidup.

Mengajak Dunia Usaha Peduli Lingkungan

ProPer

Page 38: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

beritA lIngKungAn

Dana Alokasi Khusus Bidang Lingkungan Hidup

Ke m e n t e r i a n Lingkungan Hidup menyelenggarakan acara Sosialisasi

Arah Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus Bidang Lingkungan Hidup (DAK Bidang LH) tahun 2013. Selain Menteri Lingkungan Hidup (MenLH), Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA, acara yang digelar pada 19 November 2012 ini, juga dihadiri oleh wakil dari 432 Kabupaten/Kota Se-Indonesia yang mendapatkan DAK Bidang LH Tahun 2013.

Kegiatan tersebut juga melibatkan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, dan Kementerian PPN/Kepala Bappenas untuk memberikan arahan pemanfaatan DAK Bidang LH Tahun 2013. Tujuannya untuk memperkuat pilar-pilar koordinasi dan sinergi kebijakan dalam mewujudkan upaya perl indungan dan

pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik.

Maklum, persoalan ling-kungan hidup membutuhkan keterlibatan banyak pihak. Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32 Ta-hun 2004 tentang Pemerintah derah. Aturan ini menjelaskan bahwa selama ini pelaksanaan penerapan otonomi daerah telah memberikan pembela-jaran bahwa penanganan per-masalahan lingkungan hidup bukan lagi menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan telah menjadi bagian dari ke-wenangan Pemerintah Propinsi dan pemerintah Kabupaten/Kota.

Karena itu perlu secara maksimal dan terus menerus meningkatkan kapasitas daerah (Provinsi, kabupaten/kota) dalam mengatasi persoalan lingkungan hidup. Hal ini yang mendasari dilaksanakannya

Dana Dekonsentrasi Bidang L H d a n D a n a A l o k a s i Khusus (DAK) Bidang LH. Disamping itu, pada tahun 2013 juga akan dilaksanakan Tugas Pembantuan Bidang Lingkungan Hidup.

“KLH telah berkomitmen dalam meningkatkan kapasitas institusi lingkungan hidup daerah dalam menangani permasalahan lingkungan hidup di daerah, ” kata MenLH, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA

Menurut Kambuaya, per-timbangan pemberian DAK Bidang LH jugamerupakan ben-tuk perhatian Pemerintah Pu-sat terhadap minimnya alokasi dana pembangunan bidang lingkungan yang diperuntuk-kan bagi perlindungan sum-ber daya alam dan lingkungan hidup.

“Dengan adanya DAK Bidang LH, pemerintah

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan36

Page 39: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 37

kabupaten dituntut bekerja lebih keras untuk melakukan perbaikan kualitas dan fungsi lingkungan. Tujuannya agar bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi pemenuhan hak masyarakat atas lingkungan hidup yang baik dan sehat,” tutur Kambuaya.

Optimalisasi Dana

Kambuaya mengakui, ken-dati DAK Bidang LH Tahun 2013 terdapat peningkatan sebesar 10 persen dibandingkan tahun lalu, toh nilai itu masih lebih kecil dibanding dengan DAK bi-dang lainnya. Tahun 2013 DAK Bidang LH senilai 530.548.000 yang dialokasikan untuk 432 Kabupaten/Kota.

Namun MenLH berharap DAK Bidang LH harus diman-faatkan secara optimal dan dapat menjadi stimulan yang

signifikan untuk mendorong bergeraknya kembali sendi-sendi kelembagaan pengelo-laan lingkungan hidup di dae-rah masing-masing.

Untuk menjamin optimal-isasi pemanfaatan DAK Bidang LH ini, akan dilibatkan peran aktif semua pihak, baik kelem-bagaan pengelolaan lingku- ngan hidup di pusat maupun daerah. Khususnya, pemerintah provinsi dan Pusat Pengelolaan Ekoregion dalam melaksanakan peran koordinasi pembinaan teknis, pemantauan dan evalu-asi kepada Pemerintah Kabu-paten/Kota.

Sesuai amanat UU Nomor 32 Tahun 2004, kerjasama tersebut diharapkan bisa menjadi model. DAK bidang LH yang digunakan secara optimal dapat menjadi stimulan yang signifikan untuk mendorong k e m b a l i b e r g e r a k n y a

sendi-sendi kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup daerah masing-masing.

“Keberhasilan pengelolaan lingkungan hiudp sangat ber-gantung kepada kepemimpi-nan yang ada di Pemerintah Pusat dan Daerah, masyarakat, serta dunia usaha,” ujar MenLH. n

“KLH telah berkomitmen dalam meningkatkan

kapasitas institusi lingkungan hidup daerah

dalam menangani permasalahan lingkungan

hidup di daerah.

Foto: Aldino - Serasi

Page 40: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Anglerfish memiliki bentuk yang menyeram sehingga mendapat julukan ikan iblis hitam. Ikan yang

namanya berarti pemancing ini memiliki tulang punggung memanjang yang menghasilkan cahaya bernama photophore. Cahaya tersebut oleh ikan bernama ilmiah Melanocetus Johnsoni ini untuk memancing ikan-ikan yang akan dimangsanya.

Si Pemancing dari Laut Dalam

Foto : www.gettyimages.com

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan38

Page 41: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Media Komunikasi Lingkungan | SERASI 39

Anglerfish mampu memperpanjang kedua rahangnya dan meperbesar ukuran perutnya. Kelebihan itu yang membuatnya dapat menelan mangsa yang dua kali lebih besar dari ukuran tubuhnya yang hanya sebesar 12 cm. Kelebihan ini ini menguntungkan bagi anglerfish, karena bisa mengatasi kesulitannya saat kekurangan makanan yang sering terjadi di laut dalam. n

Foto

: w

ww

.get

tyim

ages

.com

Page 42: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Re-use Akan lebih go green jika Anda menggunakan pot dari bahan-bahan yang sudah tidak terpakai. Misalnya kaleng, tong sampah bekas, atau

kemasan jus atau susu kotak. Anda juga bisa

menggambar atau menghiasnya sesuai selera. Lebih kreatif, kan?

Kompos dari sampahManfaatkan sampah-

sampah organik Anda untuk membuat kompos. Sampah berkurang, tanaman

sehat.

tIpS

Mini GREEn HoUSE

1

24

3

Gunakan potJika lahan di halaman rumah

Anda terbatas, Anda bisa menggunakan pot-pot kecil untuk menanam sayuran. Susun pot-pot kecil tersebut dengan rapi, agar mempermanis halaman rumah Anda.

Jaring-jaringUntuk melindungi tanaman

dari hama, Anda bisa menggunakan kelambu bekas untuk membuat jarring-jaring tanaman. Perkuat kelambu dengan kawat.

STARTHERE! Tidak perlu lahan yang luas untuk memiliki

taman yang asri di rumah. Mini Green House bisa menjadi solusinya. Agar lebih bermanfaat, tanam

sayur mayor di lahan yang mungil ini.

SERASI | Media Komunikasi Lingkungan40

Page 43: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh

Harimau sumateraHarimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau yang habitat aslinya di pulau Sumatera, merupakan satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN. Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di taman-taman nasional di Sumatera. Penghancuran habitat merupakan ancaman terbesar terhadap populasinya saat ini. Pembalakan tetap berlangsung bahkan di

taman nasional yang seharusnya dilindungi. n

Foto

: ht

tp://

gem

bira

loka

zoo.

com

Page 44: hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (hCPSn) 2012 fileLingkungan Utama MEDIA KOMUNIKASI LINGKUNGAN Edisi 4/2012 Lingkungan Anak Profil Agar Generasi Muda Lebih Cinta Lingkungan KemAh