Handout 1 Dasar Pengetahuan

21
DASAR-DASAR PENGETAHUAN (ILMU, TEKNOLOGI, DAN PENELITIAN) Handout-01 Oleh: Ir. I Gde Ekaputra Gunartha, M.Agr., Ph.D. Email: [email protected] FAKULTAS PERTANIAN - UNIVERSITAS MATARAM mataram, 2010

Transcript of Handout 1 Dasar Pengetahuan

Page 1: Handout 1 Dasar Pengetahuan

DASAR-DASAR PENGETAHUAN (ILMU, TEKNOLOGI, DAN PENELITIAN)

Handout-01

Oleh:

Ir. I Gde Ekaputra Gunartha, M.Agr., Ph.D. Email: [email protected]

FAKULTAS PERTANIAN - UNIVERSITAS MATARAM

mataram, 2010

Page 2: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 2

TUJUAN PBMTIU

• Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pemaha- man tentang Dasar-dasar Pengetahuan (Ilmu, Teknologi, dan Penelitian)

TIK

Mahasiswa dapat menjelaskan tentang :

• Apa pengetahuan itu?• Mengapa perlu penelitian?• Hakekat Penelitian• Hubungan antara Ilmu,

Teknologi, dan Penelitian• Struktur Ilmu• Etika peneliti

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 3: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 3

I. pengetahuanmerupakan:

“sesuatu yang diperoleh oleh manusia baik yang dilakukan melalui proses berpikir, atau penalaran (berpikir secara logik dan analitik), atau yang diperoleh melalui perasaan ataupun yang diperoleh melalui wahyu”

PERTANYAAN:

Apakah ‘pengetahuan’ hanya milik manusia? Bagaimana denganbinatang? Jawabnya: Bukan, binatang juga memiliki pengeta-huan, tetapi terbatas untuk mempertahankan jenisnya.

Bagaimana ‘pengetahuan’ manusia itu berkembang? Jawabnya: melalui PENELITIAN.

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 4: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 4

II. mengapa penelitian dibutuhkan?

PENELITIAN didorong

oleh:

1. Naluri Rasa Ingin Tahu Manusia (Curiosity)

2. Pengembangan IPTEK

3. Pengujian TEORI

4. Penemuan/pencarianTEORI

5. Meningkatkan Kepekaan & Ketrampilan Manusia pada gatra ‘problem solving’

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 5: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 5

Simak beberapa kisah temuan PENGETAHUAN • • •1. KISAH PELAJARAN DARI TEMPE:

Pengamatan Van Veen (di penjara di Garut), tawanan terserang diare disuguhimenu penjara dengan TEMPE. Keesokan harinya tidak seorang tawanan yang menderita diare lagi. Van Veen memperoleh PENGETAHUAN bahwa tempedapat menghentikan diare (???), kejadian ini dicatatnya dalam buku hariannya.

Catatan Van Veen jatuh ke tangan Lembaga Kesehatan Nasional AmerikaSerikat, oleh mereka dicarilah susunan ZAT KIMIA TEMPE tersebut dan me-nemukan suatu senyawa yang dapat membunuh bakteri (bakterisida) atau se-macam antibiotika.

Percobaan-percobaan lanjutan mereka lakukan untuk menguji ‘pengaruh tempeterhadap diare’, ternyata mereka menemukan kembali kenyataan bahwa sete-lah diberi tempe seorang penderita diare dapat menjadi sembuh.

2. KISAH BUTIR PADI:

BUTIR PADI dikecambahkan Lumpur dige- nangi air DAUN AKAR

BUTIR PADI dikecambahkan Tanah tidak digenangi air AKAR DAUN

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 6: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 6

3. KISAH URIN DAN HAMA BABIKisah mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata di suatu Desa yang ba-nyak babi hutannya, mengamati kebun petani yang sering dikencingi manusiaselalu bebas dari serangan hama babi hutan tersebut.Nalurinya bicara: ‘mungkin karena bau kencing manusia itu (????)’Lalu di sekitar lahan binaan sayur dan palawija si Mahasiswa lalu dibuatkan tonggakyang dibungkus dengan kain-kain sisa lalu mereka kencingi rame-rame setiap saat, alhasil kebun binaan mereka tidak berani diganggu babi hutan.Setelah dikaji dalam ilmu perilaku babi hutan, kencing merupakan ‘alat untukmenandai daerah kekuasaan’, jadi kebun yang berbau kencing manusia sudahmenjadi kekuasaan manusia sehingga hama babi hutan tidak mengganggu.

4. KISAH TEMUAN PENICILINTahun 1928 Sir Alexander Flemming mengamati beberapa bercak pencemaranoleh kapang pada kultur Staphylococcus yang dibudidayakan pada cawan petri. Sekitar kapang diamati koloni Staphylococcus ternyata menghilang. Diduga‘kapang telah membuat zat anti bakteri yang menyebabkan koloni Staphylococ-cus mati’. Kapang tersebut lalu diisolasi, kemudian dibudidayakan sebagai bia-kan murni pada kaldu beberapa hari, ternyata kaldu bersifat anti bakteri.Setelah diselidiki ternyata kapang yang telah diisolasi itu berasal dari galurfungus Penicillium, dan zat yang dihasilkannya disebut Penicilin.

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 7: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 7

PENELITIAN berasal dari kata re-search (Bahasa Inggris), dimana re = berulang; dan to search = mencari. Jadi PENELITIAN berarti suatu proses penyelidikan atau pencarian sesuatu (fakta atau prinsip- prinsip) yang dilakukan dengan sungguh-sungguh (prosesnya secara iteratif). Dari pengertian tersebut, PENELITIAN merupakan suatu cara untuk menemukan kebenaran melalui suatu proses berpikir yang kritis.

Dari makna tersebut, maka hakekat penelitian meliputi dimensi :

1. suatu PEMECAHAN MASALAH melalui PENCARIAN TEORI dan PENGUJIAN TEORI yang sesuai.

2. suatu metode pencarian kebenaran melalui kegiatan berulang.

Penelitian yang menggunakan kaidah-kaidah atau metode ilmiah (scienti- fic method) disebut PENELITIAN ILMIAH.

III. hakekat penelitian

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 8: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 8

Bagaimana kaitannya dengan ILMU (Science):

ILMU merupakan kumpulan pengetahuan manusia yang memiliki ciri-ciri spesifikmengenai ‘APA’ (ONTOLOGI), ‘BAGAIMANA’ (EPISTEMOLOGI) dan’UNTUK APA’ (AKSIOLOGI) pengetahuan tersebut disusun.

Di dalam proses pengembangan Ilmu, ILMU dan PENELITIAN tidak mungkindipisahkan, dan diibaratkan sebagai dua sisi dari mata uang yang sama. ILMU mendasari proses berpikir manusia dalam melaksanakan berbagai penelitian, dan HASIL PENELITIAN dapat terus memperkaya khasanah ilmu.

Oleh karena itu dalam proses penelitian senantiasa mencakup 3 (tiga) gatra cirispesifik ilmu, yakni Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi.

Landasan ONTOLOGI akan mendorong kecermatan pengamatan empirik setiaporang (peneliti) terhadap keberadaan sesuatu (obyek, fakta, fenomena, kejadi-an/peristiwa, dan sebagainya) yang ada di sekitarnya. Kunci pendekatannyamelalui serangkaian pertanyaan: ‘ini apa?’, ‘itu apa?’, ‘mengapa begini?’, dan‘mengapa begitu?’.

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 9: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 9

Ilmu mengemukakan 3 ASUMSI untuk obyek empirik:

(a). Obyek-obyek tertentu memiliki KESERUPAAN (baik SIFAT, BENTUK, STRUKTUR, dsb) satu sama lain.

(b). Adanya sifat obyek yang memiliki KELESTARIAN NISBI (artinya untuk rentang waktu tertentu benda/obyak belum mengalami perubahan, dalam jangka panjang mungkin berubah). Hal ini memungkinkan kepada kita (peneliti) untuk melakukan penyelidikan terhadap obyek tersebut.

(c). Adanya sifat deterministik dan probabilistik/stokhastik fenomena alam. > adanya anggapan bahwa setiap gejala/fenomena bukan merupakan kejadi-

an secara kebetulan namun mengikuti pola tertentu yang bersifat tetap dengan urut-urutan kejadian yang sama.

> seperti halnya pada asumsi ‘kelestarian nisbi’ yang tidak menuntut adanya hubungan sebab akibat yang mutlak namun bersifat stokhastik

> untuk itu matematika dan statistika sangat berperan untuk membantu dalam pemecahan dan pengembangan ilmu.

Landasan EPISTEMOLOGI, akan menuntun kita (peneliti) tentang ’bagaimanacara kita mendapatkan pengetahuan mengenai obyek yang diselidiki tersebut?’> menggunakan metode ilmiah (scientific method) atau non-ilmiah

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 10: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 10

Landasan AKSIOLOGI, akan menuntun kita (peneliti) tentang ‘apakah nilaipengetahuan yang akan kita peroleh dari hasil penyelidikan tersebut bagikita?’> asas manfaat dalam aplikasi kehidupan manusia sehari-hari. > adanya kearifan dalam menerapkan ILMU itu sendiri.

Bagaimana dengan TEKNOLOGI?

TEKNOLOGI merupakan penerapan hasil temuan ilmu yang terus berkem-bang secara dinamik. Dengan kata lain, teknologi merupakan produkilmu terapan yang telah dikembangkan lebih lanjut, dapat berupa pi-ranti keras (hardware) maupun piranti lunak (software).

Permasalahan: ‘kemana arah dan terhadap apa atau siapa penerapan tek-nologi itu dikenakan, amat tergantung kepada kepentingan si pengu-asa teknologi itu.

Disinilah perlunya adanya tuntunan AGAMA , ETIKA-MORAL (Kode Etik) , ADAT, dan NORMA sebagai pengendali suatu ilmu.

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 11: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 11

Tugas Ilmu dan Penelitian dalam Pengembangan Ilmu dan Teknologi:

1. Tugas mencandra atau mengadakan deskripsi (memerikan).-- Disini Ilmu dan penelitian bertugas menggambarkan secara jelas dan cermat hal-hal yang dipersoalkan (gambaran yang jelas tentang ontologi kajian).

2. Tugas menerangkan (eksplanasi).-- Ilmu dan penelitian bertugas menerang- kan kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa-peristiwa.

3. Tugas menyusun teori.-- Ilmu dan penelitian bertugas mencari dan merumus- kan hukum-hukum atau tata-tata mengenai hubungan antara satu peristiwa dengan peristiwa lain.

(Butir 2 dan 3 memberi gambaran jelas tentang epistemologi kajian)

4. Tugas prediksi.-- Ilmu dan penelitian bertugas membuat prediksi (forecast), estimasi, dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang bakal terjadi atau gejala-gejala yang bakal muncul.

5. Tugas pengendalian.-- Ilmu dan penelitian juga bertugas melakukan tindakan- tindakan guna mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala.

(Butir 4 dan 5 memberi gambaran jelas tentang aksiologi kajian)

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 12: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 12

IV. hubungan ilmu, teknologi, dan penelitian

ILMU DASAR (Basic Sciences)

ILMU TERAPAN (Applied Sciences)

Pengembangan ILMU DASAR

Pengembangan ILMU TERAPAN

TEKNOLOGI

Penelitian

Dasar

Penelitian

Terapan

Penelitian Terapan

Penelitian Terapan

3. Penelitian Adaptif 2. Penelitian Produksi1. Penelitian Pengembangan

(bahan, piranti, prosedur, model, sistem, prototipe, dsb)

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 13: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 13

• FAKTA : merupakan suatu pernyataan yang menggambarkan suatu geja- la/fenomena tertentu dari realita.

• Aksioma : suatu fakta yang tidak membutuhkan fakta lain untuk membuktikan kebenarannya, karena fakta tersebut telah mengan- dung kebenarannya sendiri.

• Postulat : suatu pernyataan yang secara konsensus dinyatakan benar, dan telah diterima kebenarannya semata-mata untuk keperluan berkomunikasi.

• KONSEP : suatu pernyataan yang mengarahkan dan membatasi perhatian pada gatra-gatra tertentu dari suatu gejala.

• PROPOSISI : suatu pernyataan yang berlaku umum tentang sifat suatu realita yang dapat diuji kebenarannya.

• Hipotesis : suatu proposisi yang telah dirumuskan sedemian rupa dan sementara diterima untuk diuji kebenarannya.

• Asumsi : suatu pernyataan penting yang dianggap benar, meskipun kebenarannya belum terbukti, sebagai dasar pengembangan teori.

• Presumsi : suatu pernyataan yang didukung bukti atau pengamatan/ percobaan. Meskipun pernyataan ini tidak konklusif tetapi dianggap benar karena mempunyai kemungkinan tinggi bahwa pernyataan itu benar.

• HUKUM : proposisi yang memiliki cakupan luas dan telah didukung oleh data empirik.

• TEORI : merupakan rangkaian logis dari satu proposisi atau lebih, yang mengandung informasi ilmiah yang diperoleh dengan meningkatkan abstraksi pengertian-pengertian maupun hubungan-hubungan pada proposisi.

FAKTA-1 FAKTA-2 FAKTA-n...

REALITA

KONSEP

PROPOSISI

HUKUM

TEORI

• hipotesis

• asumsi

• presumsi

• postulat

• aksioma

V. struktur ilmu

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 14: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 14

> Fakta.-- Fakta dapat berdimensi, di samping sebagai pernyataan yang menggambarkan suatu fenomena alam juga ‘merupakan suatu respons menurut suatu kerangka pikir tertentu’ dan ‘dapat diuji kebenarannya secara empirik’. > Contoh: data hasil percobaan (biomassa kering tanaman, tinggi tanaman, dsb), data

dosis pupuk yang diteliti pengaruhnya, data curah hujan, dan sebagainya.

DAT

A

KUALITATIF > dinyatakan dengan

pernyataan/atribut > disebut juga data kate-

gorik

KUANTITATIF > diperoleh dengan cara

pengukuran > disebut juga data nu-

merik

> Nominal (varietas, jenis/ macam, dsb)

> Ordinal (skala in- tensitas patogenik, skala rasa, skala aroma, dsb)

> Selang (suhu, pendapatan, dsb)

> Nisbah/Nol Mutlak (berat, tinggi, luas, dsb)

Sumber Data

> Primer + survei + percobaan,dsb

> Sekunder + artikel + buku-buku + instansi + lapangan, dsb

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 15: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 15

> Konsep.-- Konsep dapat berdimensi di samping sebagai pernyataan yang mengarahkan & membatasi perhatian pada gatra-gatra ter- tentu dari suatu fenomena, juga ‘merupakan suatu ide yang di- lambangkan oleh suatu istilah atau ungkapan’; juga dapat ‘menyatakan ruang lingkup ide antara lain meliputi: (a) hake- kat hal tertentu dan (b) hubungan antara berbagai hal’; juga dapat digunakan sebagai ‘generalisasi dari segugus fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan ber- bagai fenomena yang sama’.

+ Contoh: KONSEP PRODUKSI TANAMAN (dibatasi oleh indikator: tindak pemupukan, jenis unsur hara, tingkat pengolahan tanah, intensitas pengairan, , dsb).

> Proposisi.-- Proposisi dapat berupa hubungan antara dua atau lebih konsep/gejala/fenomena.

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 16: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 16

> Contoh:

Pemupukan (x1 )

Pengairan (x2 )

Var. Unggul (x3 )

Kenaikan Hasil Tanaman (y)

proposis-1

proposis-2

proposis-3

Keterangan: 1. Hubungan y dengan x1 didasarkan atas proposisi-1, bahwa tingkat kenaikan hasil tanaman

dipengaruhi oleh ketepatan jumlah unsur hara (nutrisi) yang tersedia di dalam tanah (misal melalui perlakuan DOSIS PUPUK (d0 , d1 , d2 , d3 , d4 , …, dn ).

2. Hubungan y dengan x2 didasarkan atas proposisi-2, bahwa tingkat kenaikan hasil tanaman dipengaruhi oleh ketepatan jumlah air yang tersedia di dalam tanah (misal melalui perla- kuan WAKTU PEMBERIAN AIR (a1 , a2 , a3 , a4 , …, am ).

3. Hubungan y dengan x3 didasarkan atas proposisi-3, bahwa tingkat kenaikan hasil tanaman dipengaruhi oleh tingginya potensi varietas tanaman (misal melalui perlakuan BEBERAPA VARIETAS TANAMAN (v1 , v2 , v3 , v4 , …, vt ).

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 17: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 17

> Hipotesis.-- Hipotesis merupakan penjelasan/jawaban sementara ten- tang pertanyaan penelitian yang diajukan.

Baik-buruknya suatu hipotesis ditentukan oleh: 1. Hipotesis harus menggambarkan hubungan antara PEUBAH (variable) yang dikaji dengan

ARAH YANG JELAS (dapat menunjukkan sifat korelasi positif atau negatif). 2. Hipotesis harus dapat memberi PETUNJUK, bagaimana hubungan tersebut dapat DIUJI.

PEUBAH (variable): merupakan ciri/kharakteristik populasi obyek yang dikaji, dan mempunyai nilai yang beragam.

PEU

BAH

> KUALITATIF/ KATEGORIKAL

> KUANTITATIF/ NUMERIKAL

Nominal

Ordinal

Selang

Nisbah

Diskrit

Kontinyu

a. Proses Kuantifikasi/Skala Pengukurannya:

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 18: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 18

+ Simak berikut ini: ‘Pengaruh beberapa dosis pupuk Urea terhdap pertumbuhan dan hasil padi IR-36’

* DOSIS PUPUK UREA disebut PEUBAH BEBAS, sebab pemberian pupuk urea dapat menyebabkan terjadinya perbedaan pertumbuhan dan hasil padi IR-36 .

* Dosis pupuk urea disini, misal yang diteliti adalah 50, 100, 150, 200, dan 250 kg ha-1, peubah demikian disebut PEUBAH KUANTITATIF (NUMERIK).

* PERTUMBUHAN TANAMAN (misalnya terdiri atas tinggi tanaman, jumlah anakan, luas daun, biomassa kering tanaman, dsb) dan HASIL disebut PEUBAH TAK BEBAS.

b. Peubah ditinjau dari FUNGSI-nya:

sebab hubungan akibat

Peubah Bebas (independent variable)

Peubah Tak-Bebas (dependent variable)

P. Intervening

P. Moderator

c. Peubah Kendali versus Peubah Acak

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 19: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 19

> HUKUM.-- sering juga dikenal dengan sebutan DALIL (scientific law), yang merupakan generalisasi dari proposisi dan telah didukung oleh data empirik.

> TEORI.-- Teori dapat berdimensi sebagai: a. terdiri atas seperangkat konsep dan proposisi yang didasarkan

pada kenyataan empirik; b. segugus definisi yang secara jelas mempertelakan peubah-

peubah yang digunakan; c. segugus asumsi yang menguraikan garis-garis besar kondisi di-

mana teori diterapkan; d. satu atau lebih hipotesis tentang hubungan-hubungan diantara

peubah; e. prediksi-prediksi yang dideduksikan dari asumsi-asumsi yang

digunakan teori tersebut, dan dapat diuji terhadap pengamatan empirik aktual.

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 20: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 20

+ Hubungan hipotesis dengan konsep/teori: > Hipotesis dapat dikembangkan dari 2 sumber utama, yaitu:

1. Teori-teori dan konsep-konsep bidang ilmu yang gayut (relevant) dengan permasalahan penelitian yang sudah mapan dan banyak digunakan.

2. Pengetahuan umum dari se peneliti mengenai bidang yang akan dikaji/diteliti.

+ Hubungan antara Fakta dengan Teori:

1. Menolong memprakarsai teori

2. Membuat penolakan terhadap teori

3. Menukar fokus & orientasi teori

4. Memperjelas dan memberi definisi kembali

5. Memberi jalan dalam mengubah/ memformulasikan teori

FAKTA

1. Untuk peramalan/prediksi

2. Memberi rencana konseptual dalam kerangka pikir teoritis

3. Mendefinisikan jenis data yang akan diabstraksikan

4. Meringkas fakta/data dalam bentuk generalisasi

5. Memperjelas celah (gap).

TEORI

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)

Page 21: Handout 1 Dasar Pengetahuan

Dasar-dasar Pengetahuan 21

VI. etika penelitiOleh karena ILMU dan PENELITIAN merupakan proses yang sama sedangkan hasil dari proses tersebut akan melahirkan KEBENARAN (truth), artinya PENGE- TAHUAN YANG BENAR yang kebenarannya terbuka untuk diuji oleh siapa saja yang berkeinginan untuk mengujinya, maka berikut diberikan suatu PEDOMAN KERJA seorang PENELITI:

1. Bekerjalah dengan JUJUR, jangan sekali-kali menukangi data.

2. Selalu bertindak teliti, tepat, dan cermat.

3. Bekerja dengan prinsip ‘bebas kepentingan’, berlaku adil terhadap pendapat ilmuwan yang muncul terlebih dahulu.

4. Jauhilah pandangan ‘bias’ terhadap data dan pemikiran ilmuwan lain.

5. Selalu bertindak dengan basis dukungan berdasarkan kekuatan argumentasi :sistematiklogikanalitik, danobyektif

©Dr. Ekaputra G (2009

-

2010)