Hand Out Sistem Sosial Indonesia
Transcript of Hand Out Sistem Sosial Indonesia
![Page 1: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/1.jpg)
SISTEM SOSIAL INDONESIA
DIPERLUKAN UNTUK MEMAHAMI KONDISI SOSIAL INDONESIA
![Page 2: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/2.jpg)
Mengapa demikian.....??
Karena sistem sosial dan budaya masyarakat Indonesia sangat HETEROGEN secara VERTIKAL maupun HORIZONTAL
Indonesia merupakan negara yang memiliki susunan masyarakat dengan ciri PLURALITAS yang tinggi
![Page 3: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/3.jpg)
PLURALITAS MENURUT QUR’AN
Diakui oleh Al Quran - yaitu Surat Al Baqarah ayat 148 - bahwa masyarakat terdiri dari berbagai macam komunitas yang memiliki orientasi kehidupan sendiri-sendiri.
Manusia harus menerima kenyataan keragaman budaya dan memberikan toleransi kepada masing-masing komunitas dalam menjalankan ibadahnya.
Dengan keragaman dan perbedaan itu ditekankan perlunya masing-masing berlomba menuju kebaikan. Mereka semua akan dikumpulkan oleh Allah SWT pada hari akhir untuk memperoleh keputusan final.
![Page 4: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/4.jpg)
AKIBAT HETEROGENITAS MASYARAKAT INDONESIA
Masyarakat menjadi RAWAN KONFLIK
![Page 5: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/5.jpg)
TERKAIT DENGAN INDONESIA SEBAGAI SUATU STATE YANG TERINTEGRASI
Memunculkan 2 pertanyaan inti:
1. faktor-faktor latent apakah yang sesungguhnya telah menyebabkan terjadinya konflik?.
2. Faktor-faktor apakah yang mengintegrasikan masyarakat Indonesia yang memiliki kondisi potensial konflik?.
![Page 6: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/6.jpg)
Untuk menjawab 2 pertanyaan tersebut
maka..................HARUS MENGETAHUI DAN MEMAHAMI
SISTEM SOSIAL INDONESIA
![Page 7: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/7.jpg)
Apakah SISTEM…..?????
Konsep yang menjelaskan: Suatu kompleksitas dari saling ketergantungan
antar bagian-bagian,komponen-komponen, dan proses-proses yang melingkupi aturan-aturan tata hubungan yang dapat dikenali.
Suatu tipe serupa dari saling ketergantungan antar kompleksitas tersebut dengan lingkungan sekitarnya.
![Page 8: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/8.jpg)
Gambar SISTEM
SISTEM
HUBUNGAN SALING TERGANTUNG
SUB SISTEM
![Page 9: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/9.jpg)
PLURALITAS MASYARAKAT PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA DISEBABKAN OLEH:INDONESIA DISEBABKAN OLEH:
KEADAAN GEOGRAFIS LETAK INDONESIA ANTARA SAMODERA
INDONESIA DAN SAMODERA PASIFIK (pusat lalu lintas perdagangan dan persebaran agama)
IKLIM YANG BERBEDA (berakibat plural secara regional)
CURAH HUJAN DAN KESUBURAN TANAH YANG BERBEDA (PLURALITAS LINGKUNGAN EKOLOGIS)a) WETRICE CULTIVATION (pertanian sawah di Jawa dan
Bali)b) SHIFTING CULTIVATION (pertanian ladang di luar Jawa)
![Page 10: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/10.jpg)
Gambar SISTEM
SISTEM
HUBUNGAN SALING TERGANTUNG
SUB SISTEM
![Page 11: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/11.jpg)
WILAYAH INDONESIA
![Page 12: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/12.jpg)
UNTUK MEMAHAMI SISTEM SOSIAL DAN BUDAYA INDONESIA DIPERLUKAN PENGUASAAN TEORI
Karena fungsi teori adalah memberi MAKNA terhadap REALITAS SOSIAL
![Page 13: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/13.jpg)
DUA PENDEKATAN TEORITIS YANG HARUS DIKUASAI:
STRUKTURAL FUNGSIONAL
KONFLIK DIALEKTIKA
![Page 14: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/14.jpg)
STRUKTURAL FUNGSIONAL
Asumsi Dasar:
MASYARAKAT TERINTEGRASI ATAS DASAR KATA SEPAKAT PARA
ANGGOTANYA TERHADAP NILAI DASAR KEMASYARAKATAN YANG
MENJADI PANUTANNYA
![Page 15: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/15.jpg)
KESEPAKATAN MASYARAKAT tersebut
Menjadi GENERAL AGREEMENTS yang memiliki kemampuan mengatasi
PERBEDAAN-PERBEDAAN PENDAPAT dan KEPENTINGAN dari para anggotanya
MASYARAKAT SEBAGAI SUATU SISTEM YANG SECARA FUNGSIONAL
TERINTEGRASI KEDALAM SUATU BENTUK EQUILIBRIUM
![Page 16: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/16.jpg)
Istilah lain pendekatan STRUKTURAL FUNGSIONAL
INTEGRATION APPROACHORDER APPROACHEQUILIBRIUM APPROACHSTRUCTURAL FUNGTIONAL
APPROACH
![Page 17: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/17.jpg)
TOKOH
PLATOAUGUSTE COMTEHERBERT SPENCEREMILE DURKHEIMBRANISLAW
MALINOWSKIREDCLIFFE BROWNTALCOT PARSON
![Page 18: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/18.jpg)
ANGGAPAN DASAR THEORI STRUKTURAL FUNGSIONALSTRUKTURAL FUNGSIONAL
Masyarakat adalah suatu SISTEM dari BAGIAN-BAGIAN yang saling BERHUBUNGAN
Hubungan dalam masyarakat bersifat GANDA dan TIMBAL BALIK (SALING MEMPENGARUHI)
Secara FUNDAMENTAL, SISTEM SOSIAL cenderung bergerak kearah EQUILIBRIUM dan bersifat DINAMIS
DISFUNGSI/KETEGANGAN SOSIAL/ PENYIMPANGAN pada akhirnya akan teratasi dengan sendirinya melalui PENYESUAIAN dan proses INSTITUSIONALISASI
![Page 19: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/19.jpg)
ANGGAPAN DASAR THEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL STRUKTURAL FUNGSIONAL (lanjutan)(lanjutan) PERUBAHAN-PERUBAHAN dalam SISTEM SOSIAL
bersifat GRADUAL melalui PENYESUAIAN. Bukan bersifat REVOLUSIONER
PERUBAHAN terjadi melalui 3 macam kemungkinan:1. PENYESUAIAN SIATEM SOSIAL terhadap
PERUBAHAN DARI LUAR (extra systemic change)2. PERTUMBUHAN melalui PROSES
DIFFERENSIASI STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL
3. PENEMUAN BARU oleh ANGGOTA MASYARAKAT Faktor terpenting dalam INTEGRASI adalah
KONSENSUS
![Page 20: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/20.jpg)
Penilaian/kritik terhadap theori STRUKTURAL FUNGSIONAL
Terlalu menekankan anggapan dasarnya pada PERANAN UNSUR-UNSUR
NORMATIF dari TINGKAH LAKU SOSIAL (pengaturan secara NORMATIF terhadap
HASRAT seseorang untuk menjamin STABILITAS SOSIAL)
(David Lockwood)
![Page 21: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/21.jpg)
Menurut David Lockwood
Terdapat SUB STRATUM yang berupa DISPOSISI-DISPOSISI yang mengakibatkan
timbulnya PERBEDAAN LIFE CHANCES (kesempatan hidup) dan KEPENTINGAN-KEPENTINGAN YANG TIDAK NORMATIF
DALAM SETIAP SITUASI SOSIAL terdapat 2 hal yaitu:
TATA TERTIB yang bersifat NORMATIF
SUB STRATUM yang melahirkan KONFLIK
![Page 22: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/22.jpg)
GAMBARAN SITUASI SOSIAL MENURUT DAVID LOCKWOD
SUB STRATUM TATA TERTIB
![Page 23: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/23.jpg)
KENYATAAN YANG DIABAIKAN DALAM PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL
1. Setiap STRUKTUR SOSIAL mengandung KONFLIK dan KONTRADIKSI yang bersifat internal dan menjadi PENYEBAB PERUBAHAN
2. REAKSI suatu SISTEM SOSIAL terhadap PERUBAHAN yang datang dari luar (extra systemic change) tidak selalu bersifat Adjustive/tampak
3. Suatu SISTEM SOSIAL dalam waktu yang panjang dapat mengalami KONFLIK SOSIAL yang bersifat VISIOUS CIRCLE
4. Perubahan-perubahan sosial tidak selalu terjadi secara GRADUAL melalui penyesuaian, tetapi juga dapat terjadi secara REVOLUSIONER
![Page 24: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/24.jpg)
TEORI KONFLIK DIALEKTIKA
MEMANDANG BAHWA PERUBAHAN SOSIAL TIDAK TERJADI MELALUI PROSES PENYESUAIAN NILAI-NILAI YANG MEMBAWA PERUBAHAN, TETAPI TERJADI AKIBAT ADANYA KONFLIK YANG MENGHASILKAN KOMPROMI-KOMPROMI YANG BERBEDA DENGAN KONDISI SEMULA
Tokoh: DAHRENDORF
![Page 25: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/25.jpg)
ASUMSI DASAR TEORI KONFLIK DIALEKTIKA
1. PERUBAHAN SOSIAL merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat
2. KONFLIK dalah gejala yang melekat pada setiap masyarakat
3. SETIAP UNSUR didalam suatu masyarakat memberikan sumbangan bagi terjadinya DISINTEGRASI dan PERUBAHAN-PERUBAHAN SOSIAL
4. Setiap masyarakat terintegrasi diatas PENGUASAAN atau DOMINASI oleh sejumlah orang atas sejumlah orang-orang yang lain
![Page 26: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/26.jpg)
UNSUR-UNSUR yang BERTENTANGAN dalam
MASYARAKAT atau KONTRADIKSI INTERN akibat
PEMBAGIAN KEWENANGAN/OTORITAS yang TIDAK MERATA dapat
menyebabkan terjadinya PERUBAHAN SOSIAL
Contoh: REFORMASI DI INDONESIA
![Page 27: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/27.jpg)
KONFLIK bersifat MELEKAT kepada MASYARAKAT, namun dalam
kenyataannya SISTEM dalam masyarakat tetap bisa berjalan
Karena kepentingan-kepentingan anggota masyarakat sudah terwakili
melalui mekanisme yang “terlembaga” sehingga menghasilkan kompromi-
kompromi baru yang diterima
![Page 28: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/28.jpg)
Menurut DAHRENDORF
Karena adanya ASSOSIASI TERKOORDINASI secara IMPERATIV (IMPETARATIVELY COORDINATED ASSOCIATIONS/ICA) yang mewakili
ORGANISASI-ORGANISASI yang berperan penting di dalam
MASYARAKAT
![Page 29: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/29.jpg)
ICA
Terbentuk atas HUBUNGAN-HUBUNGAN KEKUASAAN antara beberapa KELOMPOK PEMERAN KEKUASAAN YANG ADA DALAM masyarakat
KEKUASAAN menunjukkan adanya faktor “PAKSAAN” oleh suatu kelompok atas kelompok yang lain. Dalam ICA hubungan kekuasaan menjadi “TERSAHKAN” atau TERLEGITIMASI
![Page 30: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/30.jpg)
Dalam ICA terdapat RULING dan RULED (pemeran yang berkuasa dan pemeran yang dikuasai) yang berkuasa berusaha mempertahankan STATUS QUO, yang dikuasai berusaha mendapatkan STATUS QUO
Terdapat DIKOTOMI antara DOMINATOR dan SUB DOMINATOR (DOMINATED GROUP dengan SUBJUGATED GROUP)
![Page 31: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/31.jpg)
Dalam pandangan teori KONFLIK DIALEKTIKA:
KEKUASAAN (POWER) dan OTORITAS (AUTHORITY) merupakan sumber yang
langka dan selalu DIPEREBUTKAN dalam sebuah IMPERATIVELY
COORDINATED ASSOCIATIONS
![Page 32: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/32.jpg)
DOMINATED
SUBJUGATEDSUBJUGATED SUBJUGATED SUBJUGATED SUBJUGATED
MENGUASAIDIKUASAI
LEGITIMASI
![Page 33: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/33.jpg)
TEORI KONFLIK DIALEKTIKA LEBIH SESUAI DENGAN REALITAS SOSIAL
DAHRENDORF dengan teori KONFLIK DIALEKTIKA berusaha menyempurnakan pendapat KARL MARX mengenai REALITAS SOSIAL
![Page 34: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/34.jpg)
REALITAS SOSIAL
1. SISTEM SOSIAL selalu berada dalam KONFLIK yang terus menerus (CONTINUAL STATE OF CONFLICT)
2. Konflik tercipta karena KEPENTINGAN yang saling BERTENTANGAN dalam struktur sosial
3. Kepentingan yang saling bertentangan merupakan refleksi dari perbedaan dalam DISTRIBUSI KEKUASAAN antar kelompok yang MENDOMINASI dan TERDOMINASI
4. Kepentingan cenderung mempolarisasi kedalam dua kelompok kepentingan
![Page 35: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/35.jpg)
REALITAS SOSIAL (lanjutan)
5. Konflik bersifat DIALEKTIKA (suatu konflik menciptakan suatu kepentingan yang baru, yang dibawah kondisi tertentu akan menurunkan konflik yang berikutnya)
6. Perubahan sosial adalah ciri/karakter yang selalu berada dimanapun (UBIQUITOUS FEATURE) dalam setiap sistem sosial dan akibat dari konflik.
7. Konflik dapat diatasi oleh kekuasaan yang dihimpun di dalam ICA. ICA yang dominan dapat meredam konflik
![Page 36: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/36.jpg)
Dalam tinjauan KONFLIK DIALEKTIKA, suatu KEPENTINGAN bisa dinegoisasikan antar kelompok dalam ICA jika sudah menjadi KELOMPOK KEPENTINGAN yang bersifat RIILSehingga,Bersatunya INDIVIDU yang memiliki KEPENTINGAN yang SAMA dalam sebuah kelompok yang TERORGANISIR menjadi hal yang penting.
![Page 37: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/37.jpg)
Kepentingan yang SAMA dari beberapa INDIVIDU, jika tidak DIORGANISASI secara FORMAL kedalam suatu KELOMPOK, merupakan KEPENTINGAN SEMU karena tidak ada yang bisa mewakili/mengatasnamakan pemilik kepentingan
![Page 38: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/38.jpg)
PRASYARAT KELOMPOK SEMU TERORGANISIR PRASYARAT KELOMPOK SEMU TERORGANISIR MENJADI KELOMPOK KEPENTINGANMENJADI KELOMPOK KEPENTINGAN
1. KONDISI TEKNIS dari suatu organisasi/ TECHNICAL CONDITIONS OF ORGANIZATIONS (sejumlah orang yang mampu mengorganisasikan dan merumuskan LATENT INTEREST menjadi MANIFEST INTEREST)
2. KONDISI POLITIS dari suatu organisasi/ POLITICAL CONDITIONS OF ORGANIZATION (adanya KEBEBASAN POLITIK untuk berorganisasi yang diberikan oleh masyarakat)
3. KONDISI SOSIAL bagi suatu organisasi/SOCIAL CONDITIONS OF ORGANIZATIONS (adanya SISTEM KOMUNIKASI yang memungkinkan para anggota dari suatu kelompok semu berkomunikasi satu sama lain dengan mudah)
![Page 39: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/39.jpg)
Skematis proses kelompok semu menjadi kelompok kepentingan
KONDISI TEKNIS
KONDISI SOSIAL
KONDISI POLITIS KELOMPOKKEPENTINGAN
![Page 40: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/40.jpg)
Menurut penganut teori KONFLIK:
KONFLIK TIDAK BISA DILENYAPKAN, TETAPI HANYA BISA DI KENDALIKAN
AGAR KONFLIK LATENT TIDAK MENJADI MANIFEST DALAM BENTUK
VIOLENCE/KEKERASAN
![Page 41: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/41.jpg)
BENTUK PENGENDALIAN KONFLIK
KONSILIASI (CONCILIATION)
MEDIASI(MEDIATION)
PERWASITAN(ARBITRATION)
![Page 42: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/42.jpg)
KONSILIASI (CONCILIATION)
TERWUJUD MELALUI LEMBAGA-LEMBAGA TERTENTU YANG MEMUNGKINKAN TUMBUHNYA POLA DISKUSI DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DIANTARA FIHAK-FIHAK YANG BERKONFLIK
Dilakukan dengan
cara-cara damai
![Page 43: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/43.jpg)
LEMBAGA-LEMBAGA berfungsi EFFEKTIF jika:
Bersifat OTONOM dengan WEWENANG untuk MENGAMBIL KEPUTUSAN tanpa CAMPUR TANGAN fihak lain
Kedudukan lembaga tersebut dalam masyarakt bersifat MONOPOLISTIS (hanya lembaga tersebut yang berfungsi demikian)
Peran lembaga harus mampu MENGIKAT KELOMPOK KEPENTINGAN yang BERLAWANAN. Termasuk KEPUTUSAN-KEPUTUSAN yang di HASILKAN
Harus bersifat DEMOKRATIS
![Page 44: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/44.jpg)
PRASYARAT KELOMPOK KEPENTINGAN UNTUK KONSILIASI
Masing-masing kelompok SADAR sedang BERKONFLIK
Kelompok-kelompok yang berkonflik TERORGANISIR secara JELAS
Setiap kelompok yang berkonflik harus PATUH pada RULE OF THE GAMES
![Page 45: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/45.jpg)
MEDIASI (MEDIATION)
Fihak yang berkonflik sepakat menunjuk fihak KETIGA untuk memberi “nasehat-
nasehat” penyelesaian konflik
MENGURANGI IRASIONALITAS KELOMPOK YANG BERKONFLIK
![Page 46: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/46.jpg)
PERWASITAN (ARBITRATION)
Dilakukan/terjadi jika fihak yang bersengketa bersepakat untuk menerima atau “terpaksa” menerima hairnya fihak
ketiga yang akan memberikan “keputusan-keputusan” tertentu untuk mengurangi
konflik
![Page 47: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/47.jpg)
Jika pengendalian konflik efektif maka:
KONFLIK AKAN MENJADI KEKUATAN PENDORONG TERJADINYA
PERUBAHAN-PERUBAHAN SOSIAL YANG TERUS BERLANJUT
![Page 48: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/48.jpg)
STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA
MASYARAKAT MAJEMUK MEMILIKI SUB STRUKTUR DENGAN CIRI YANG SANGAT
BERAGAM SEHINGGA DISEBUT MAJEMUK
MASING-MASING SUB STRUKTUR BERJALAN DENGAN SISTEMNYA MASING-
MASING
![Page 49: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/49.jpg)
Struktur Sosial:
Suatu susunan/konfigurasi dari beberapa orang dengan kategori yang berbeda, tetapi terikat pada suatu tata hubungan kerja yang sama
Struktur sosial
Hubungan kerja
Beberapa orang dgn kategori yang berbeda
![Page 50: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/50.jpg)
Jadi:
Dalam struktur sosial terdapat sistem sosial
Dalam sistem sosial terdapat seperangkat kegiatan bersama yang memperlihatkan hubungan timbal balik yang disebut struktur
SISTEM SOSIAL DAN STRUKTUR SOSIAL TIDAK BISA DI PISAHKAN
![Page 51: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/51.jpg)
STRUKTUR SOSIAL memperlihatkan suatu HUBUNGAN yang KONSTAN sebagai suatu kerangka
SISTEM, memberikan SIFAT dan DINAMIKA pada STRUKTUR secara KESELURUHAN
STRUKTUR SOSIAL
SISTEM
![Page 52: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/52.jpg)
INDONESIA adalah MASYARAKAT MAJEMUK yang ditandai oleh 2 ciri unik:
MAJEMUK secara HORIZONTAL MAJEMUK secara VERTIKAL
![Page 53: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/53.jpg)
KONSEKWENSINYA adalah:
Dalam mengamati SISTEM SOSIAL DAN BUDAYA serta REALITAS MASYARAKAT INDONESIA diperlukan minimal penguasaan 2 teori, yaitu; KONFLIK DIALEKTIKA dan STRUKTURAL FUNGSIONAL.
KONFLIK dan KONSENSUS adalah gejala yang melekat bersama-sama di masyarakat (David Lockwood)
![Page 54: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/54.jpg)
MASYARAKAT MAJEMUK INDONESIA adalah:
SUATU MASYARAKAT MAJEMUK (PLURAL SOCIETIES) yang masyarakatnya terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain dalan SATU KESATUAN POLITIK (Furnival)
![Page 55: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/55.jpg)
CIRI MASY. MAJEMUK INDONESIA
Dalam KEHIDUPAN POLITIK, tidak ada KEHENDAK BERSAMA
Dalam KEHIDUPAN EKONOMI, tidak ada PERMINTAAN SOSIAL yang DIHAYATI BERSAMA oleh seluruh elemen MASYARAKAT (common social demand)
![Page 56: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/56.jpg)
Tidak adanya PERMINTAAN SOSIAL yang dihayati bersama, menyebabkan
KARAKTER EKONOMI YANG BERBEDA.EKONOMI MAJEMUK MASY. MAJEMUK
EKONOPMI TUNGGAL MASY. HOMOGEN
![Page 57: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/57.jpg)
Akibatnya:
Anggota masyarakat kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai KESELURUHAN, kurang memiliki HOMOGENITAS KEBUDAYAAN dan kurang memiliki DASAR-DASAR untuk saling memahami satu sama lain.
![Page 58: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/58.jpg)
KARAKTERISTIK MASYARAKAT MAJEMUK (Pierre L. Van Den Berghe) Terjadi SEGMENTASI kedalam bentuk
KELOMPOK-KELOMPOK yang memiliki kebudayaan yang berbeda
Memiliki STRUKTUR SOSIAL yang terbagi-bagi ke dalam LEMBAGA-LEMBAGA yang NON KOMPLEMENTER
Kurang mengembangkan KONSENSUS antar para anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar
Relatif sering terjadi KONFLIK
![Page 59: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/59.jpg)
KARAKTERISTIK MASYARAKAT MAJEMUK (lanjutan) Secara relatif, INTEGRASI SOSIAL tumbuh diatas
PAKSAAN dan saling SALING KETERGANTUNGAN DALAM BIDANG EKONOMI
Adanya DOMINASI POLITIK oleh SUATU KELOMPOK atas KELOMPOK YANG LAIN
KARAKTERISTIK MASYARAKAT MAJEMUK INI TIDAK BISA DIGOLONGKAN KE DALAM DUA GOLONGAN MASYARAKAT (MODERN DAN
TRADISIONAL) MENURUT EMILE DURKHEIM
![Page 60: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/60.jpg)
Masyarakat majemuk tidak dapat disamakan dengan masyarakat yang memiliki unit-unit kekerabatan yang bersifat segmenter.Masyarakat majemuk tidak dapat disamakan dengan masyarakat yang memiliki differensiasi atau spesialisasi yang tinggi
Terkait dengan ciri masyarakat majemuk;
![Page 61: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/61.jpg)
MASYARAKAT YANG MEMILIKI UNIT KEKERABATAN YANG BERSIFAT SEGMENTER
Adalah:
Suatu masyarakat yang terbagi-bagi ke dalam berbagai kelompok berdasarkan garis keturunan tunggal, tetapi memiliki struktur kelembagaan yang bersifat homogen
![Page 62: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/62.jpg)
MASYARAKAT YANG MEMILIKI DIFERENSIASI/SPESIALISASI TINGGI
Adalah
Suatu masyarakat dengan tingkat differensiasi fungsional yang tinggi dengan banyak lembaga-lembaga kemasyarakatan yang saling komplementer dan saling tergantung
![Page 63: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/63.jpg)
Menurut Van den Berghe;SOLIDARITAS MEKANIS DAN
SOLIDARITAS ORGANIS sulit di tumbuhkan dalam MASYARAKAT
MAJEMUK
Karena
Pengelompokan yang terjadi bersifat sesaat atas dasar kepentingan praktis
![Page 64: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/64.jpg)
FAKTOR YANG MENGINTEGRASIKAN MASYARAKAT MAJEMUK
Adanya KONSENSUS diantara sebagian besar anggota masyarakat terhadap NILAI-NILAI KEMASYARAKATAN yang bersifat fundamental
Adanya berbagai masyarakat yang berasal dari BERBAGAI KESATUAN SOSIAL (cross cutting affiliations) yang akan menyebabkan terjadinya LOYALITAS GANDA (cross cutting loyalities)
![Page 65: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/65.jpg)
Cross cutting affiliations and cross cutting loyalities
KESATUAN SOSIAL
MASYARAKAT TERINTEGRASI
![Page 66: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/66.jpg)
KEMUNGKINAN YANG TERJADI PADA MASYARAKAT MAJEMUK
minimal ada 2 (dua) tingkatan konflik yang mungkin terjadi;
KONFLIK BERSIFAT IDEOLOGIS
KONFLIK BERSIFAT POLITIS
![Page 67: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/67.jpg)
KONFLIK BERSIFAT IDEOLOGIS Terwujud dalam bentuk konflik antara
SISTEM NILAI yang DIANUT OLEH serta menjadi IDEOLOGI dari BERBAGAI KESATUAN SOSIAL
![Page 68: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/68.jpg)
KONFLIK BERSIFAT POLITIS Terjadi dalam bentuk PERTENTANGAN di
dalam PEMBAGIAN STATUS KEKUASAAN dan SUMBER-SUMBER EKONOMI yang terbatas, diantara anggota masyarakat
![Page 69: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/69.jpg)
Dalam situasi “KONFLIK”, masyarakat yang berselisih berusaha MENGABAIKAN DIRI dengan MEMPERKOKOH SOLIDARITAS ANGGOTA, MEMBENTUK ORGANISASI
KEMASYARAKATAN untuk KESEJAHTERAAN dan PERTAHANAN
BERSAMA
![Page 70: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/70.jpg)
Faktor tersebut DIPERKUAT oleh ADANYA PAKSAAN dari SUATU KELOMPOK atau KESATUAN SOSIAL yang DOMINAN atas
KELOMPOK yang LAINKELOMPOK PERTAHANAN
![Page 71: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/71.jpg)
SUATU INTEGRASI SOSIAL YANG TANGGUH DAPAT BERKEMBANG APABILA
SEBAGIAN BESAR ANGGOTA MASYARAKAT BANGSA BERSEPAKAT TENTANG BATAS-BATAS TERITORIAL DARI NEGARA SEBAGAI SUATU KEHIDUPAN POLITIK
SEBAGIAN BESAR ANGGOTA MASYARAKAT BERSEPAKAT MENGENAI STRUKTUR PEMERINTAHAN DAN ATURAN-ATURAN DALAM PROSES POLITIK YANG BERLAKU BAGI SELURUH MASYARAKAT (William Liddle)
![Page 72: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/72.jpg)
KONSEP STATUS DAN PERANAN UNTUK MELIHAT HUBUNGAN INDIVIDU DENGAN
SISTEM SOSIAL
STATUS adalah suatu posisi dalam struktur sosial yang menentukan dimana seseorang menempatkan dirinya dalam suatu komunitas dan bagaimana ia diharapkan bersikap dan berhubungan dengan orang lain.
PERANAN adalah pola perilaku yang diharapka dari seseorang yang mempunyai status atau posisi tertentu dalam suatu organisasi atau masyarakat
![Page 73: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/73.jpg)
Dalam suatu SISTEM SOSIAL, individu menduduki suatu tempat (status) dan
bertindak (berperan) sesuai dengan norma-norma atau aturan-aturan yang dibuat oleh
sistem
![Page 74: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/74.jpg)
DIFERENSIASI SOSIAL
Kalau kita memperhatikan masyarakat di sekitar kita, ada banyak sekali perbedaan-perbedaan yang kita jumpai. Perbedaan-perbedaan itu antara lain dalam agama, ras, etnis, clan (klen), pekerjaan, budaya, maupun jenis kelamin.
Perbedaan-perbedaan itu tidak dapat diklasifikasikan secara bertingkat/vertikal seperti halnya pada tingkatan dalam lapisan ekonomi, yaitu lapisan tinggi, lapisan menengah dan lapisan rendah.
Perbedaan itu hanya secara horisontal. Perbedaan seperti ini dalam sosiologi dikenal dengan istilah Diferensiasi Sosial.
![Page 75: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/75.jpg)
DIFERENSIASI SOSIAL
Diferensiasi adalah klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan yang biasanya sama.
Pengertian sama disini menunjukkan pada penggolongan atau klasifikasi masyarakat secara horisontal, mendatar, atau sejajar. Asumsinya adalah tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang lebih tinggi daripada golongan lainnya.
Pengelompokan horisontal yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis (suku bangsa), klen dan agama disebut kemajemukan sosial, sedangkan pengelompokan berasarkan perbedaan profesi dan jenis kelamin disebut heterogenitas sosial.
![Page 76: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/76.jpg)
DIFERENSIASI SOSIAL
Bagan:
Kemajemukan sosial,ras, etnis dan agama
Heterogenitas sosialprofesi (pekerjaan), gender
Pengelompokan Horisontal Pengelompokan Vertikal
Pengelompokan Sosial
![Page 77: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/77.jpg)
Ciri-ciri yang Mendasari Diferensiasi Sosial Ciri Fisik. Diferensiasi ini terjadi karena
perbedaan ciri-ciri tertentu. Misalnya : warna kulit, bentuk mata, rambut, hidung, muka, dsb.
Ciri Sosia. Muncul karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat berbeda. Termasuk didalam kategori ini adalah perbedaan peranan, prestise dan kekuasaan. Contohnya : pola perilaku seorang perawat akan berbeda dengan seorang karyawan kantor.
![Page 78: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/78.jpg)
Ciri-ciri yang Mendasari Diferensiasi Sosial Ciri Budaya. Berhubungan erat dengan pandangan
hidup suatu masyarakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi atau kepercayaan, sistem kekeluargaan, keuletan dan ketangguhan (etos). Hasil dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat dari bahasa, kesenian, arsitektur, pakaian adat, agama, dsb.
![Page 79: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/79.jpg)
Bentuk-bentuk Diferensiasi Sosial Diferensiasi Ras. Ras adalah suatu kelompok manusia yang
memiliki ciri-ciri fisik bawan yang sama. Diferensiasi ras berarti pengelompokan masyarakat berdasarkan ciri- ciri fisiknya, bukan budayanya.
Diferensiasi Suku Bangsa (Etnis). Menurut Hassan Shadily MA, suku bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis. Diferensiasi suku bangsa merupakan penggologan manusia berdasarkan ciri-ciri biologis yang sama, seperti ras.
Namun suku bangsa memiliki ciri-ciri paling mendasar yang lain, yaitu adanya kesamaan budaya. Suku bangsa memiliki kesamaan berikut : - ciri fisik - kesenian - bahasa daerah - adat istiadat
![Page 80: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/80.jpg)
Diferensiasi Klen (Clan)
Klen (Clan) sering juga disebut kerabat luas atau keluarga besar. Klen merupakan kesatuan keturunan (genealogis), kesatuan kepercayaan (religiomagis) dan kesatuan adat (tradisi). Klen adalah sistem sosial yang berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama umumnya terjadi pada masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) maupun garis ibu (matrilineal).
![Page 81: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/81.jpg)
Diferensiasi Klen (Clan)- lanjutan
Klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal) antara lain terdapat pada: Masyarakat Batak (dengan sebutan Marga) Masyarakat Minahasa (klennya disebut Fam), Masyarakat Ambon (klennya disebut Fam) Masyarakat Flores (klennya disebut Fam)
Klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) antara lain terdapat pada masyarakat Minangkabau, Klennya disebut suku yang merupakan gabungan dari kampuang-kampuang.
![Page 82: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/82.jpg)
Diferensiasi Agama
Diferensiasi agama merupakan pengelompokan masyarakat berdasarkan agama/kepercayaannya.
Komponen-komponen Agama:・ Emosi keagamaan, yaitu suatu sikap yang tidak rasional yang mampu
menggetarkan jiwa, misalnya sikap takut bercampur percaya. ・ Sistem keyakinan, terwujud dalam bentuk pikiran/gagasan manusia
seperti keyakinan akan sifat-sifat Tuhan, wujud alam gaib, kosmologi, masa akhirat, cincin sakti, roh nenek moyang, dewa-dewa, dan sebagainya.
・ Upacara keagamaan, yang berupa bentuk ibadah kepada Tuhan, Dewa-dewa dan Roh Nenek Moyang.
・ Tempat ibadah, seperti Mesjid, Gereja, Pura, Wihara, Kuil, Klenteng. ・ Umat, yakni anggota salah satu agama yang merupakan kesatuan
sosial.
![Page 83: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/83.jpg)
Diferensiasi Agama (lanjutan)
Agama dan Masyarakat. Dalam perkembangannya agama mempengaruhi masyarakat dan demikian juga masyarakat mempengaruhi agama atau terjadi interaksi yang dinamis. Di Indonesia, kita mengenal agama Islam, Katolik, Protestan, Budha dan Hindu. Disamping itu berkembang pula agama atau kepercayaan lain, seperti Khong Hu Chu, Aliran Kepercayaan, Kaharingan dan Kepercayaan-kepercayaan asli lainnya.
![Page 84: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/84.jpg)
Diferensiasi Profesi (pekerjaan)
Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesinya.
Profesi biasanya berkaitan dengan suatu ketrampilan khusus. Misalnya profesi dosen memerlukan ketrampilan khusus, seperti : pandai berbicara, suka membimbing, sabar, dsb.
Berdasarkan perbedaan profesi kita mengenal kelompok masyarakat berprofesi seperti guru, dokter, pedagang, buruh, pegawai negeri, tentara, dan sebagainya.
Perbedaan profesi biasanya juga akan berpengaruh pada perilaku sosialnya. Contohnya, perilaku seorang guru akan berbeda dengan seorang dokter ketika keduanya melaksanakan pekerjaannya.
![Page 85: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/85.jpg)
Diferensiasi Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan kategori dalam masyarakat yang didasarkan pada perbedaan seks atau jenis kelamin (perbedaan biologis).
Perbedaan biologis ini dapat kita lihat dari struktur organ reproduksi, bentuk tubuh, suara, dan sebagainya.
Atas dasar itu, terdapat kelompok masyarakat laki-laki atau pria dan kelompok perempuan atau wanita.
![Page 86: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/86.jpg)
Diferensiasi Asal Daerah
Diferensiasi ini merupakan pengelompokan manusia berdasarkan asal daerah atau tempat tinggalnya, desa atau kota.
Terbagi menjadi: - masyarakat desa : kelompok orang yang tinggal di
pedesaan atau berasal dari desa; - masyarakat kota : kelompok orang yang tinggal di
perkotaan atau berasal dari kota.
Perbedaan orang desa dengan orang kota dapat kita temukan dalam hal-hal berikut ini : perilaku,tutur kata, cara berpakaian, cara menghias rumah, dsb.
![Page 87: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/87.jpg)
Diferensiasi Partai
Demi menampung aspirasi masyarakat untuk turut serta mengatur negara/ berkuasa, maka bermunculan banyak sekali partai.
Diferensiasi partai adalah perbedaan masyarakat dalam kegiatannya mengatur kekuasaan negara, yang berupa kesatuan-kesatuan sosial, seazas, seideologi dan sealiran.
![Page 88: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/88.jpg)
Industrialisasi
Industrialisasi yang terjadi saat ini telah membawa pengaruh dan dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Industri memberi mata pencaharian kepada berjuta-juta rakyat dalam bidang-bidang yang berbeda. Industri membuka peluang bagi banyak orang untuk mengembangkan kemampuannya.
Industri mempunyai pengaruh baik langsung maupun tidak langsung. Misalnya secara industri telah membentuk perilaku, sikap, gaya hidup dan bahkan nilai-nilai dalam masyarakat.
![Page 89: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/89.jpg)
Revolusi Industri dan Munculnya Kapitalisme Industri
Revolusi Industri adalah perubahan teknologi, sosioekonomi, dan budaya pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 yang terjadi dengan penggantian ekonomi yang berdasarkan pekerja menjadi yang didominasi oleh industri dan diproduksi mesin.
Revolusi ini dimulai di Inggris dengan perkenalan mesin uap (dengan menggunakan batu bara sebagai bahan bakar) dan ditenagai oleh mesin (terutama dalam produksi tekstil).
Perkembangan peralatan mesin logam-keseluruhan pada dua dekade pertama dari abad ke-19 membuat produk mesin produksi untuk digunakan di industri lainnya.
![Page 90: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/90.jpg)
Revolusi Industri dan Munculnya Kapitalisme Industri Awal mulai Revolusi Industri tidak jelas tetapi
T.S. Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi
Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin bakar dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik.
![Page 91: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/91.jpg)
Dampak Revolusi Industri
Efek budayanya menyebar ke seluruh Eropa Barat dan Amerika Utara, kemudian mempengaruhi seluruh dunia. Efek dari perubahan ini di masyarakat sangat besar dan seringkali dibandingkan dengan revolusi kebudayaan pada masa Neolitikum ketika pertanian mulai dilakukan dan membentuk peradaban, menggantikan kehidupan nomadik.
Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.
![Page 92: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/92.jpg)
Industrialisasi Di Indonesia
![Page 93: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/93.jpg)
ERA INDUSTRIALISASI DI INDONESIA
Era Industrialisasi di Indonesia: Periode Pendudukan Belanda
Perkembangan industrialisasi di Indonesia, terbagi dalam empat periode, mulai dari tanam paksa hingga berakhirnya Pemerintahan Hindia Belanda, pendudukan Jepang hingga akhir Perang Dunia II, proklamasi hingga berakhirnya Orde Lama, serta masa Orde Baru hingga berakhirnya pembangunan Jangka Panjang I.
Industrialisasi di Indonesia, berawal pada perkembangan industri di sektor perubahan, dan baru menjelang tahun 1900, pemerintahan Hindia Belanda saat itu mengalihkan kesektor lain. Perkembangan industrialisasi juga tidak terlepas dari peristiwa dunia, seperti ekspansi Jerman ke negara-negara Eropa, Perang Dunia I, serta Perang Asia Timur Raya.
![Page 94: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/94.jpg)
Era Industrialisasi di Indonesia: Periode Pendudukan Jepang
Kebijakan industri pada masa pendudukan Jepang beralih ke keperluan perang. Dalam masa ini dikembangkan satu kebijakan yaitu kebijakan Ekonomi Wilayah Selatan yang meliputi 2 wilayah, yaitu Hindia Belanda, Malaya, Baruto dan Filipina yang termasuk wilayah pertama, dan Indochina, dan Muangthai termasuk wilayah dua.
Pada masa ini pula terjadi perubahan struktur industri, dimana pola industri dengan menghasilkan bahan baku untuk ekspor, berkembang menjadi industri pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi untuk kosumsi sendiri.
![Page 95: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/95.jpg)
Era Industrialisasi di Indonesia: Periode 20 Tahun Indonesia Merdeka
Perkembangan industri di Indonesia, penggal waktu ketiga ditandai dengan trial dan error dalam pengembangan industri. Hal ini karena bangsa Indonesia memang belum memiliki pengalaman sendiri dalam mengelola industri.
Pada penggal waktu ini ditandai dengan silih bergantinya pemerintahan, sehingga industri tidak berkembang kemudian dibuat Rencana Pembangunan Lima Tahun, yang disahkan DPR pada tahun 1958 dan berlaku surut hingga 1 Januari 1956.
Tahun 1957 terjadi nasionalisasi pengusaha asing yang secara tidak langsung dimulainya militer masuk dalam dunia bisnis.
![Page 96: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/96.jpg)
Era Industrialisasi di Indonesia: Periode Orde Baru
Repelita sebagai ganti dari PNSB dimulai dengan target ambisius yaitu meningkatkan hingga 50% produksi dalam waktu 5 tahun. Repelita menekankan pada industri pertanian.
Masa ini terjadi dalam tahap stabilisasi dan reformasi, bimbingan dan penyuluhan, konsulidasi industri kecil, Broad Spektrum, serta pembinaan terbesar.
![Page 97: Hand Out Sistem Sosial Indonesia](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022062705/5571f86149795991698d4d48/html5/thumbnails/97.jpg)
Repelita ini dibagi dalam Pembanguan Lima Tahun I hingga ke V.
Pelita I ditandai dengan probahan proyek pembinaan industri kecil kerajinan rakyat.
Pelita II ditandai dengan pemberian fasilitas kredit.
Pelita III ditandai dengan keterkaitan industri kecil pada perekonomian nasional.
Pelita IV ditandai dengan program bapak angkat dalam pemberian bahan baku.
Pelita V peningkatan fungsi bapak angkat dalam pemasaran.