Hambatan Konseling Lintas Budaya

download Hambatan Konseling Lintas Budaya

of 30

Transcript of Hambatan Konseling Lintas Budaya

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    1/30

    HAMBATAN KONSELING LINTAS BUDAYA

    Makalah

    Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Konseling Lintas Budaya

    Dosen Pengampu : 1. Drs. Heru Mugiarso, M.Pd., Kons.

    2. Zakki urul !min, ".Pd

    #leh :

    1. !$ridatu% Zahro 1&'1(1&')2

    2. "ugesti *oan !hmad *ani 1&'1(1&'+'

    &. Lusyaati -ahyu Priyono 1&'1(1&111

    (. ndah ur !ri$ah 1&'1(1&12/

    JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2015

    KATA PENGANTAR

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    2/30

    !lhamdulillah segala pu0i kami haturkan ke hadirat !llah "- karena

    erkat rahmat dan ridho3ya kami dapat menyelesaikan makalah yang er0udul

    4Hamatan Konseling Lintas Budaya5. 67apan terima kasih tak lupa kami

    haturkan kepada semua pihak yang telah ikhlas memantu kami dalam

    penyusunan makalah ini diantaranya kepada:

    1. Drs. Heru Mugiarso, M.Pd., Kons. dan Zakki urul !min, ".Pd seagai dosen

    pengampu mata kuliah Konseling Lintas Budaya

    2. #rang tua yang telah memeri moti8asi kepada kami.

    &. Pihak3pihak lain yang tidak dapat kami seutkan satu per satu.

    Kami memohon maa$ atas semua kesalahan kepada semua pihak yang

    terliat dalam pemuatan makalah ini. amun iarat pepatah tak ada gading yang

    tak retak, kami seagai manusia tentu tak luput dari kekurangan. #leh karena itu,

    kritik, saran, dan pendapat yang dapat memangun demi kesempurnaan penulisan

    ini sangat kami harapkan untuk kami 0adikan a7uan peraikan pada masa yang

    akan datang.

    Harapan kami agar makalah ini dapat erman$aat agi semua orang. ak ada

    suatu yang dapat penulis erikan seagai alas udi, selain doa semoga !llah

    "- memerikan alasan setimpal atas segala amal aik yang telah dierikan

    kepada kami.

    "emarang, 9 !pril 2'1)

    Penulis

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    3/30

    DAFTAR ISI

    Halaman udul;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;.. i

    Kata Pengantar;;;;;;;;;;;;.;;;;;;;;;;;...;.. ii

    Da$tar != P6"!K!;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;.;.... 21

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    4/30

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Bea!a"#

    Keragaman yang ada di aktor utama yang mempengaruhi dalam

    memperoleh pemahaman dan pen7apaian tu0uan dalam proses konseling yaitu

    ahasa. Bila ter0adi kesulitan dalam mengkomunikasikan apa yang diinginkan dan

    dirasakan oleh klien, dan kesulitan menangkap makna ungkapan pikiran dan

    perasaan klien oleh konselor, maka akan ter0adi hamatan dalam proses konseling.

    Konseling lintas udaya dapat dipahami seagai proses antuan yang

    menggunakan modalitas dan menetapkan tu0uan penyesuaian pada pengalaman

    hidup dan nilai udaya dari klien, serta menyesuaikan pada identitas klien se7ara

    indi8idual, grup, dan dimensi uni8ersal. Penerapan konseling lintas udaya

    mengharuskan konselor peka dan tanggap terhadap adanya keragaman udaya dan

    adanya peredaan udaya antar kelompok klien yang satu dengan kelompok klien

    lainnya, dan antara konselor sendiri dengan kliennya. Budaya yang dianut sangat

    mungkin menimulkan masalah dalam interaksi manusia dalam kehidupan sehari3

    hari. Masalah isa mun7ul akiat interaksi indi8idu dengan lingkungannya.

    "angat mungkin masalah ter0adi dalam kaitannya dengan unsur3unsur

    keudayaan, yaitu udaya yang dianut oleh indi8idu, udaya yang ada dilingkungan indi8idu, serta tuntutan3tuntutan udaya lain yang ada di sekitar

    indi8idu.

    Pengentasan masalah indi8idu sangat mungkin dikaitkan dengan udaya

    yang mempengaruhi indi8idu. Pelayanan konseling menyadarkan klien yang

    terliat dengan udaya tertentu, menyadarkan aha permasalahan yang timul,

    dialami ersangkut paut dengan unsur udaya tertentu, dan pada akhirnya

    pengentasan masalah indi8idu terseut perlu dikaitkan dengan unsur udaya yang

    ersangkutan. idak dapat dipungkiri aha pada pelaksanaannya akan timul

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    5/30

    eerapa $aktor yang men0adi kendala atau hamatan yang akan dialami oleh

    konselor dalam pelaksanaan proses konseling lintas udaya. 6ntuk itu, dalam

    makalah ini akan diahas mengenai hamatan atau kendala dalam pelaksanaan

    proses konseling lintas udaya.

    1.2 R$%$&a" Ma&aa'

    1. Bagaimana dimensi dalam pelaksanaan konseling lintas udaya?

    2. !pa sa0akah $aktor3$aktor yang menghamat dalam proses konseling lintas

    udaya?

    (. Bagaimana implikasi terhadap imingan dan konseling?

    1.( T$)$a"1. 6ntuk mengetahui dan memahami dimensi dalam pelaksanaa konseling lintas

    udaya

    2. 6ntuk mengetahui dan memahami $aktor3$aktor yang menghamat dalam

    proses konseling lintas udaya

    &. 6ntuk mengetahui dan memahami implikasi yang isa diterapkan ke dalam

    imingan dan konseling.

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    6/30

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 D*%e"&* +aa% Pea!&a"aa" K,"&e*"# L*"ta& B$+a-a

    "eperti halnya guru menga0ar yang men0umpai kesulitan dalam

    men0alankan tugasnya, misalnya materi ela0ar yang tidak 7ukup, sisa yang

    terlamat pemahamannya, eda keiasaan3keiasaannya dan seagainya.

    Demikian halnya tugas konselor, ia akan mendapati hamatan3hamatan dalam

    melaksanakan layanan3layanannya, termasuk dalam mengonseling.

    Konseling 4iasa5 di0alankan dengan menerapkan pengertian3pengertian

    dan asas3asas sesuai dengan teori atau aliran yang dianut konselor, hampir3hampir

    tidak memperhatikan $a7tor3$aktor diluar dari apa yang dipandang sudah aku

    seagai prosedur atau an7angan itu. Demikianlah kita dapat mengenali 4langkah3

    langkah5 pendekatan konseling trait and $a7tor, pusat3priadi, eha8ioral, =

    dan seagainya, yang semuanya ertolak dari pandangan tentang hakekat klien

    selaku manusia, tetapi manusia pada umumnya. !liran3aliran terseut tidak

    mempersoalkan suku angsa dan nilai3nilai udaya yang dianut untuk

    dipertimangkan dalam pelaksanaan konseling. @ontohnya konseling eha8ioral

    menekankan pentingnya lingkungan ela0ar, dan gan0aran dalam pementukan

    dan penguahan tingkah laku.

    Konseling lintas udaya memang merupakan hal aru. "e0alan dengan

    itu, pengalaman3 pengalaman dalam pelaksanaan konseling terhadap orang3orang

    dengan latar udaya yang erlain3lainan menun0ukkan aha pendekatan yangerlaku dalam udaya Barat elum tentu 7o7ok untuk udaya timur. @ontoh,

    seagian esar teknik konseling diarahkan agar klien leih memuka diri Aself-

    disclosure), tetapi anak3anak kita ela0ar se0ak ke7il dalam keluarga untuk tidak

    mengatakan hal3hal yang oleh masyarakat umum dianggap tidak pantas, tau, dan

    aha 4diam itu emas5, 4diam itu selamat5. "ue dan "ue A2''/ men7atat tiga hal

    yang men0adi sumer hamatan atau kegagalan konseling lintas udaya, yaitu :

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    7/30

    program pendidikan dan latihan konselor, literatur koneling dan kesehatan mental

    serta proses dan praktek.

    Menurut Brom et al. A1C++, keerhasilan layanan konseling sangat

    dipengaruhi oleh $aktor3$aktor seperti ahasa, nilai, stereotip, kelas sosial, suku

    dan angsa, 0enis kelamin. idak 0auh ereda dengan Bron dkk., "ue dan "ue

    A2''/ 0uga menyatakan ada eerapa aspek yang men0adi hamatan dalam

    pelaksanaan konseling lintas udaya, diantaranya : hamatan ahasa, hamatan

    kelas sosial, status sosial antara konselor dan klien, hamatan peredaan nilai

    udaya antara konselor dengan klien.

    Dasar pandangannya adalah karena memang $aktor3$aktor itu

    erpengaruh pada keerhasilan layanan yang akan dierikan. Menurut "ue dan

    "ue A2''/, hal3hal yang erpengaruh itu adalah ahasa, pandangan terhadap

    hakekat manusia, tu0uan huungan manusia, orientasi aktu, huungan dengan

    alam, dan orientasi tindakan. ika kita memahas tentang udaya maka kita akan

    eri7ara tentang nilai.

    Dalam kaitan dengan konseling lintas3udaya, $a7tor ini 0uga

    erpengaruh dalam keerhasilan konseling. Dengan kata lain, tidak 7ukup hanya

    memahas dengan dimensi tu0uan konseling dan dimensi proses konseling, tetapi

    perlu 0uga dimensi kepatutan, kepantasan. "ue dan "ue A2''/ mengisyaratkan

    adanya empat skenario yang erkemang dari ahasan tentang konseling lintas3

    udaya.

    Dari keempatnya hanya satu yang positi$. Dalam skenario positi$ itu,

    proses yang dilakukan konselor adalah Aproses yang 7o7ok dengan latar elakang

    udaya klien, dan tu0uan yang mau di7apai adalah 0uga 7o7ok dengan situasi

    udaya dan kenyataan sosiopolitik keeradaan klien. "kenario lainnya dari

    konseling lintas3udaya yang dilukiskan "ue adalah A1 prosesnya tepat, Atetapi

    tu0uannya tidak tepat, A2 prosesnya tidak tepat, Atetapi tu0uannya tepat, dan A&

    aik proses maupun tu0uannya tidak tepat.

    "ue menggamarkan dalam situasi pertama yang negati$, seorang

    konselor lintas3udaya leih akti$ dalam proses konseling dengan klien penduduk

    asli !merika, dan memantunya men7apai tu0uan konseling yang 7o7ok dengan

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    8/30

    pandangannya tentang huungan manusia dengan alam dan aktu. "eorang

    konselor perguruan tinggi melaporkan usahanya untuk memantu klien penduduk

    asli !merika agaimana mempertemukan dua tu0uan, yaitu men7apai keerhasilan

    idang akademis yang menghendaki ketepatan aktu dan kehadiran mengikuti

    kuliah, dan musim tahunan ikan salem ramai3ramai erenang ke hulu yang 0uga

    minta perhatian, dan karena itu terpaksa mengharuskannya asen kuliah.

    aungan proses tepat dan tu0uan tidak tepat di7ontohkan dengan proses

    konseling dilakukan oleh konselor kulit putih dari kelas sosial menengah dengan

    klien kulit putih murid kelas empat yang miskin, di mana konselor mendidik klien

    agar erhenti erkelahi. Dalam situasi ini, keolehan erkelahi diperlukan 0ika

    anak ke sekolah memaa ekal makan siangnya. u0uan yang tepat menurut

    konselor adalah memantu anak terseut agar isa memedakan antara perilaku

    yang patut dan perkelahian yang tidak patut. amun demikian, konselor kulit

    putih dari kleas menengah mungkin masih menggunakan proses tidak tepat

    dengan erusaha memenarkan aha agi orang3orang eradap agar 0angan

    erkelahi untuk meme7ahkan masalah.

    "ue A2''/ per7aya aha mungkin sa0a ter0adi konseling erakhir

    seelum aktunya, ila prosesnya tidak tepat, alaupun tu0uan konselingnya

    tepat. !paila konseling yang dilakukan konselor termasuk scenario negative,

    yaitu antara proses dan tu0uan konseling ada yang tidak 7o7ok dengan nilai

    udaya klien, atau keduanya sama3sama tidak sesuai dengan latar udaya klien,

    maka mungkin sa0a konseling akan erakhirpremature.

    2.2 Fa!t,r -a"# Me"#'a%at K,"&e*"# L*"ta& B$+a-aDiseutkan pada ahasan seelumnya aha terhadap $aktor3$aktor yang

    mempengaruhi keerhasilan konseling lintas3udaya. Dengan demikian

    eker0anya $aktor terseut isa 0uga men0adi penghamat konseling lintas3udaya.

    Berikut di0elaskan se7ara rin7i $aktor3$aktor terseut.

    1. Ba'a&a

    6ngkapan 4piye khabare Aagaimana kaarnya5 itu sapaan orang *ogyakarta

    kalau ertemu temannya. 4yok opo rek Aagaimana teman5 itu per7akapan khas

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    9/30

    Malang atau "uraaya. 4tolong belikan aku ote-ote, kata 4ote-ote isa erarti

    EmakananF atau maksudnya Eorang yang tidak memakai a0uF. Di daerah tertentu

    menganggukkan kepala itu artinya 4ya5 dan menggelengkan kepala

    artinya5tidak5. "ementara ada daerah lain yang erarti sealiknya,

    menganggukkan kepala maksudnya 4tidak5 dan menggelengkan kepala artinya

    4ya5.

    Beerapa 7ontoh terseut menggamarkan eda ahasa, aik 8eral maupun

    non38eral. Peredaan ahasa merupakan penghamat esar yang perlu

    diperhatikan dalam konseling lintas3udaya. Hal ini mengingat aha per7akapan

    merupakan alat yang paling mendasar yang digunakan oleh konselor dalam

    konseling. Di !merika misalnya, diketahui seagai angsa yang erahasa

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    10/30

    ter7apai. Hamatan ini isa di0umpai 0ika konselor menghadapi klien yang

    kemungkinan menguasai ahasa lain, tingkat penguasaannya kurang, miskin

    dalam kosa kata, miskin dalam ungkapan3ungkapan, atau menggunakan dialek

    yang ereda. "eringkali antara konselor dan klien menguasai ahasa daerahnya

    Aahasa iu, disamping ahasa

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    11/30

    oleh konselor. amun pada kenyataannya konseli tidak semua mengerti apa yang

    diu7apkan konselor.

    $. Peredaan kelas sosial

    Pada kelas "osial yang tinggi 7enderungan orang eri7ara dengan ahasa

    yang kelasnya tinggiAeksklusi$ dan sulit dimengerti oleh orang dengan status

    sosial rendah. @ontoh: mahasisa yang KK men0elaskan pada arga desa

    terpen7il dengan menerangkan tentang penyearan penyakit dengan menggunakan

    istilah3 istilah tinggi misalnya: inkuasi, in0eksi. anpa men0elaskan arti yang

    leih mudah. entunya arga desa terseut tidak mengerti apa ia katakan.

    "eharusnya kata terseut di0elaskan AinkuasiG penularan penyakit dalam tuuh

    dan Ain0eksiG menyuntik.

    g. 6sia

    @ontoh: uru yang menganggap murid kurang a0ar karena memahas

    masalah onani masturasi. Pada golongan muda memahas soal seI ukan soal

    yang tau lagi namun agi seagian guru yang usianya ereda 0auh dengan sisa

    menganggap hal itu adalah kurang a0ar.

    h. Latar pendidikan keluarga

    @ontoh: Konseli yang memilki orang tua erlatar pendidikan tinggi akan

    dianggap erasal dari keluarga kelas atas dan iasanya penggunaan ahasa dan

    pemilihan kata ketika eri7ara dengan orang akan 7enderung leih elegan

    diandingkan dengan orang yang dari latar elakang pendidikan aah.

    i. Penggunaan ahasa gaul.

    @ontoh: Konseli yang menggunakan ahasa gaul misal J pemokat,Lekong

    dll. ika Konselor tidak $aham tentang hal itu maka akan men0adi tidak

    ersamungan dalam komunikasi.

    !palagi 0ika konselor merasa etnis mayoritas, ada ke7enderungan

    menganggap orang lain pasti tahu apa yang dimaksudkan, ia lupa aha di antara

    sisanya tidak tahu apa yang dii7arakan. "elain itu, kenyataan adanya eda kelas

    sosial, usia, latar pendidikan keluarga dan seagainya 0uga mempengaruhi eda

    ahasa. Pemggunaan ahasa prokem, ahasa gaul di kalangan rema0a atau

    sekelompok tertentu 0uga dapat merupakan hamatan.

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    12/30

    2. N*a*

    ilai Avalue) merupakan ke7enderungandisposisi mengenai pre$erensi

    Akeleih3sukaan yang didasarkan pada konsepsi tertentu, yaitu hal yang

    dikehendakidiinginkan dan disukai orang anyak.

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    13/30

    !merika umumnya dengan orang3orang !merika keturunan @hina. Keanyakan

    terapis !merika menghargai sikap teruka, kompetiti$, terus terang dan mandiri,

    sedangkan orang !merika keturunan @hina melalui kondisioning udaya ela0ar

    menghormati solidaritas, ketaatan pada peran, yang dipegang, kon$ormitas, dan

    setia dalam sistem perkeraatan. Pedersen dalam "ue dan "ue A2''/

    menyeutkan aha tidak semua udaya melihat indi8idualisme seagai orientasi

    yang positi$ tetapi dieerapa keudayaan 7a7at dalam men7apai tu0uan yang

    7enderung spiritual. Dalam hal ini terlihat aha udaya di !merika "erikat

    sangat menerapkan konsep indi8idualisme dan persaingan antara indi8idu untuk

    status, pengakuan, prestasi, dan seagainya, serta mementuk dasar untuk tradisi

    Barat.

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    14/30

    dulu aru mengamati. Dapat 0uga dikatakan ke7enderungan orang untuk memeri

    7iri yang si$atnya umum tentang kelompok orang dalam entuk pernyataan 8eral.

    "tereotip 0uga diseutkan seagai suatu konsepsi yang diterima egitu sa0a tanpa

    dipikirkan se7ara kritisdianalisis, dan diterima egitu sa0a. Biasanya diarengi

    dengan reaksi emosional.

    "tereotip merupakan kendala konseling Atermasuk hamatan sikap karena

    terentuk se7ara lama erakar sehingga sulit diuah, dan men0adi pola tingkah

    laku yang erulang3ulang. Hal ini dapat dipahami karena "tereotip itu seagai

    hasil ela0ar, sehingga makin lama ela0ar makin sulit diuah. Leih3leih

    men0adi kendala 0ika konselor dihinggapi "tereotip. !paila konselor

    menggunakan "tereotip, maka mereka tidak isa ersikap lues aktu merespon

    klien dengan segala keutuhannya.

    Keadaan ini isa men0adi parah 0ika klien 0uga mempunyai "tereotip

    terhadap konselornya. 6ngkapan3ungkapan "tereotip misalnya 4#rang "olo halusJ

    Madura itu kerasJ @ina itu pelitJ laki3laki itu hanya pakai rasioJ perempuan itu

    main perasaanJ anak rema0a sukanya hura3huraJorang tua itu kolotJ orang pakai

    tato itu 0ahatJ anak laki3laki yang ramutnya pan0ang pasti nakal5.

    "tereotip itu isa erupa kelompok dan isa perorangan. 6ngkapan

    "tereotip ini dapat ter0adi karena indi8idu itu eda 0enis kelamin, agama,

    kelompok usia, suku angsa, kelas sosial, dan seagainya. Peredaan konselor dan

    klien dapat memeri peluang keduanya untuk ter0eak "tereotip. Misalnya, Bu

    =ita sedang mengonseling !7i sisi kelas 1 "M6, anak orang kaya, Bu =ita

    eranggapan !7i pasti anak yang suka maunya sendiri, man0a, tidak mau

    ersusah3susah, ergaya. !7i 0uga erpikir aha Bu =ita guru perempuan yang

    7ereet, sok menasehati, tidak mau tahu urusan anak muda. ika keadaannya

    konselor dan klien sama3sama "tereotip, maka keduanya sudah dihinggapi sikap

    yang kaku terhadap masing3masing. Kemungkinan esar konseling tidak erhasil.

    @ontoh lain, konselor erasal dari *ogyakarta sedang mengonseling klien dari

    suku Batak. Konselor erpendapat kliennnya ataknya keras, dan klien

    eranggapan konselornya tidak tegas.

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    15/30

    "ue dan "ue A2''/ men0elaskan aha nilai3nilai udaya ter7ermin dalam

    karakteristik konseling se7ara umum. Karakteristik ini dirangkum dan dapat

    diandingkan dengan nilai empat kelompok minoritas rasetnik : !merika, india,

    !sia !merika, kulit hitam dan Hispanik. "eagai 7ontoh dari kelompok

    kelompok terseut melahirkan si$at3si$at yang ereda dari kelompok yang satu

    dengan kelompok yang lain. Dalam hal ini konselor memang perlu memiliki

    pandangan yang umum tentang karakteristik se7ara umum udaya spesi$ik klien

    akan tetapi sangat mustahil aha setiap dari kita dapat memasukkan situasi atau

    menemukan orang tanpa mementuk kesan konsisten dengan pengalaman dan

    nilai3nilai kita sendiri, apakah klien erpakaian rapi dalam setelan 0as atau

    memakai 7elana 0eans iru, pria atau anita, dari ras mana mereka erasal. Kesan

    pertama terseut akan terentuk sesuai interpretasi kita sendiri dan generalisasi

    perilaku manusia. eneralisasi yang diperlukan ialah aha tanpa perilaku

    mereka kita tidak akan men0adi makhluk yang e$isien. Karena generalisasi yang

    diterapkan kepada seseorang se7ara erleihan akan men0adi sterotipe.

    . Kea& S,&*a

    Di dalam masyarakat terdapat kelompok indi8idu yang diseut kelas sosial.

    Kelas sosial ini mun7ul mungkin karena latar elakang pendidikan, peker0aan,

    kekayaan, penghasilan, 0uga termasuk perilaku dimana dan agaimana indi8idu itu

    memelan0akan uang. !da tiga kelas sosial, yaitu kelas sosial atas, menengah, dan

    aah. ika dirin7i lagi men0adi "emilan, yaitu kelas sosial atas Aatas3atas, atas3

    menengah, atas3aahJ kelas sosial menengah Amenengah3atas, menengah3

    menengah, menengah3aahJ dan kelas sosial aah Aaah3atas, aah3

    menengah, aah3aah. Masing3masing kelas sosial ini mempunyai nilai,

    keiasaan, pola pikir, gaya hidup, 7ara pandang, pola tingkah laku, $asilitas dan

    seagainya ereda3eda. #rang3orang di kalangan atas mempunyai gaya

    tersendiri untuk merayakan ulang tahunnya, sementara di kalangan aah ingat

    hari ulang tahunnya sa0a tidak.

    =endahnya kelas sosial atau kemiskinan tampaknya erpengaruh, aik pada

    anyaknya masalah kesehatan mental maupun untuk memperoleh antuan

    penanganannya ABron et al,1C++. Penelitian3penelitian 7enderung menun0ukkan

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    16/30

    adanya huungan teralik antara kelas sosial dan gangguan 0ia seperti

    s7hi%ophrenia, alkoholisme, penyalah3gunaan oat, dan tingkah laku anti3sosial

    ADohrenend dalam Bron et al, 1C++. "eagian, hal ini di0elaskan seagai

    $ungsi huungan antara sressor Ahal3hal penimul stress dan kemiskinan.

    Dalam proses konseling, tingkat peredaan pengalaman antara konselor

    dengan klien, persepsi dan aasan mereka terhadap dunia dapat merupakan

    hamatan esar. Konselor dari kelas sosial menengah mungkin kurang paham

    terhadap keiasaan hidup klien dari kelas sosial aah dan atas.

    5. Ra& ata$ S$!$

    Banyak perhatian dierikan pada peredaan keudayaan yang ada di antara

    kalangan ras golongan minoritas dan pengaruh adanya peredaan ini pada isu3isu

    yang erhuungan dengan konseling Adalam Bron et al, 1C++. "elan0utnya

    di0elaskan aha ukti3ukti memang menun0ukkan kalau klien golongan

    minoritas 7enderung putus terapi leih aal, tidak menepati 0adal per0an0ian, dan

    mengutarakan ketidakpuasannya mengenai 0alannya proses antuan.

    Proses konseling itu sendiri isa menimulkan masalah agi klien golongan

    minoritas. Keanyakan sistem terapi menekankan pentingnya intropeksi, hal

    memikul tanggung 0aa atas konsekuensi hidup dan perlunya klien erhasil

    menemukan peme7ahan masalah dan mengamil keputusan priadi. Di pihak lain,

    klien golongan minoritas memiliki kesadaran aha dirinya adalah orang yang

    tertindas. Mereka menun0uk lingkungan masyarakat di luar mereka seagai

    sumer dari kesulitan hidup mereka. Dengan demikian anyak teori konseling

    ertentangan dengan esensi Akenyataan mendasar identitas kelompok minoritas

    ini.

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    17/30

    Keadaan demikian menun0ukkan keutuhan akan hadirnya konselor lintas3

    udaya. Hal yang mendasar agi keterliatan lintas3udaya adalah pengakuan atas

    adanya identitas kelompok dan adanya peredaan indi8idu. "ikap toleran terhadap

    dua hal terseut merupakan keharusan etis agi konselor.

    Di

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    18/30

    konseling karier, di mana prasangka Aisa seks mempunyai dampak yang paling

    esar.

    Bidang3idang yang paling rele8an dengan soal3soal perempuan adalah

    huungan perkainan dan keluarga, masalah reproduksi, pele7ehan seksual dan

    $isik, depresi, diagnosis yang didasarkan atas pandangan kaum seksis, dan

    masalah yang menyangkut soal makan AHare3Mustin dalam Bron et al, 1C++.

    Di0elaskan aha perempuan isa mengikuti ragam yang leih luas dalam pola

    gaya hidupnya, eradaptasi leih seagai tantangan. Masalah esar agi

    perempuan adalah agaimana menggaungkan karier dengan keluarga.

    Perempuan yang eker0a masih harus memikul ean paling esar dalam

    mengelola rumah tangga. Perempuan seringkali ditempatkan dalam posisi peran

    ganda.

    Demikianlah, maka konseling untuk memantu perempuan seringkali

    men7akup ukan hanya klien perempuan itu sendiri melainkan 0uga keluarga, atau

    teman3temannya.

    @erita gender di !merika rupanya tidak 0auh eda dengan isu gender di

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    19/30

    dapat memahami perasaannya, karena pada dasarnya pria itu anyak

    menggunakan rasionya.

    4. U&*a

    Proses konseling tidak hanya untuk anak3anak usia rema0a. Perkemangan

    selan0utnya konseling melayani segala usia, dari mulai anak3anak sampai masa

    tua. Masing3masing perkemangan Ausia mempunyai karakteristik yang ereda,

    yang harus dipahami terutama konselor. "etiap periode usia indi8idu memiliki

    tugas perkemangan dan keutuhan3keutuhan, untuk melaksanakan tugas

    perkemangan dan memenuhi eragai keutuhan terseut anyak 7ara dilakukan

    oleh indi8idu, sesuai dengan latar udaya, tingkat sosial ekonominya, pendidikan,

    peker0aan, dan kesempatan yang ada. @ara yang dilakukan terseut akan

    mementuk pola tingakh laku.

    Demikianlah, setiap periode mempunyai nilai3nilai udaya usia terseut.

    Misalnya dikalangan anak rema0a terutama laki3laki Asu3udaya rema0a,

    memakai payung disaat hu0an merupakan suatu yang memalukan, ia merasa leih

    aik 0ika asah kuyup. Kalau dilihat dari nilai orang tua Asu3udaya orang tua,

    leih aik memakai payung, tidak asah, karena dapat menyeakan sakit. 6sia

    merupakan penghamat konseling, karena pada dasarnya masing3masing periode

    perkemangan mempunyai keutuhan, keiasaan, gaya hidup, dan nilai udaya

    tertentu, yang harus dipahami oleh konselor. Misalnya konselor yang masih muda

    memantu klien yang leih tua usianya. Hal ini ukan erarti tidak ada prolem

    agi konselor yang melayani konseling anak3anak muda. Dengan meleati

    7ontinuum Lo7ke, diharapkan konselor memiliki keterampilan dan teknik yang

    e$ekti$.

    . Pre6ere"&* Se!&$a

    6saha3usaha yang dilakukan orang untuk mengatasi masalah seksualitasnya

    merupakan isu yang la%im men0adi ahan ka0ian dalam konseling.

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    20/30

    ditempuh erlaanan dengan norma masyarakat yang erlaku dan sangat di0aga

    kelestariannya ABron et al, 1C++.

    Homoseksualitas ertentangan dengan norma sosial yang erlaku.

    Pergulatan indi8idu mengatasi masalah identitas homoseksual seringkali tidak

    mendapat dukungan. Hukuman yang di0atuhkan karena pre$ensial seksual

    sema7am ini seringkali teramat erat. Dari ke0adian ini erkemang istilah homo3

    phoiaJ kekuatan yang kuat, tidak masuk akal terhadap homoseksualitas dan kaum

    homoseksual A-einerg dalam Bron et al, 1C++. Didorong oleh udaya yang

    dominan, itu merupakan usaha yang ertu0uan men7iptakan kontrol terhadap

    ter0adinya kasus homoseksualitas.

    -alaupun ada ukti yang menun0ukkan aha anyak orang gay yang sehat

    penyesuaian priadinya isa mengikuti eragai ragam gaya hidup yang 7o7ok

    dengan kepriadiannya, namun menerima dan mempertahankan identitas dan gaya

    hidup gay dapat menimulkan masalah karena adanya tekanan negati8e ABell

    -einerg dalam Brpn et al, 1C++. #rang gay laki3laki dan perempuan

    mempunyai pengalaman aha mereka kurang memperoleh antuan dari konselor

    yang ukan gay, hal ini karena adanya isu homo3phoia terseut.

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    21/30

    7. Ga-a H*+$/

    Pro$esi konseling sudah men7apai posisi dimana semua minat indi8idu dan

    masyarakat dilayani dengan leih e$ekti$ di dalam udaya ma0emuk, yang

    menganggap sahnya eragai gaya hidup. !tau dengan kata lain, kepentingan

    indi8idu dan masyarakat akan terlayani dengan leih aik dalam keudayaan

    pluraristik yang mengakui keenaran gaya hidup eragam ketimang dalam

    keudayaan yang menerima pandangan gaya hidup sempit ABron et al, 1C++.

    Pola hidup atau gaya hidup dapat diagi men0adi gaya hidup tradisional,

    yang didukung se7ara teruka oleh seagian esar anggota masyarakat, dan gaya

    hidup alternati8e yang 0arang ter0adi dan iasanya kurang disetu0ui masyarakat

    luas. Kalau perkainan dan anak merupakan inti dari gaya hidup tradisional,

    maka hidup se7ara komunal, hidup sendirian, dan perkainan tanpa anak

    merupakan eerapa 7ontoh gaya hidup alternati8e. Dapat ditamahkan 7ontoh3

    7ontoh seperti hidup seliat Amemu0ang, hidup la0ang, hidup ersama tanpa

    ikatan pernikahan resmi, merupakan gaya hidup yang sulit dimengerti dan

    diterima ukan sa0a oleh masyarakat umum, melainkan 0uga oleh konselor.

    Perlu disadari aha anyak lemaga sosial mendukung dan akti$

    memantu orang3orang yang menempuh gaya hidup tradisional, tetapi ada 0uga,

    meski sedikit yang mendukung dan memantu mereka yang mengikuti pola hidup

    alternati8e. Di sini perlu konselor untuk men0ematani kesen0angan ini.

    6ntuk memenuhi keutuhan konseling khusus ini, konselor harus dapat

    menerima semarang gaya hidup yang seetulnya tidak ada yang leih aik, 0uga

    tidak ada yang leih uruk, yang harus diatasi adalah gaya hidup yang melanggar

    hak orang lain. aya hidup tertentu, termasuk yang tradisional, dapat leih aik

    atau dapat 0uga leih uruk agi indi8idu tertentu daripada gaya hidup yang lain.

    "eseorang mungkin dapat men7apai kema0uan hidup dengan mengikuti gaya

    hidup alternati8e yang memerinya makna hidup priadi dan memenuhi harapan

    masyarakat.

    10. Kea+aa" Ora"#8Ora"# 9a:at

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    22/30

    Keadaan orang 7a7at merupakan penghamat agi pelaksanaan konseling.

    Keadaan 7a7at yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi perilaku, sikap,

    kepekaan perasaan, dan reaksinya terhadap lingkungan.

    athanson Adalam Bron et al, 1C++ menin0au se0umlah literature

    mengenai sikap para pro$essional yang menangani orang3orang yang 7a7at.

    Karena tidak luput dari prasangka Aias, konselor kadang3kadang se7ara tidak

    sadar 0uga mengungkapkan prolemnya. athanson mengidenti$ikasi

    pelanggaran3pelanggran yang umum dilakukan konselor terhadap integritas kaum

    7a7at.

    a. Memandang aha satu $a7tor penghamat dapat men0alar ke aspek3aspek lain

    seseorang, sehingga keseluruhan indi8idu itu dinilai hanya dari 7iri $isiknya

    sa0a.

    . Keliru mengasihani seorang indi8idu dengan memandangnya seagai indi8idu

    yang rapuh, tak ada harapan lagi, penuh penderitaan, $rustasi dan ditolak.

    7. Merusak peluang indi8idu untuk menun0ukkan tanggung 0aa dan keyakinan diri

    dengan terlalu 7epat Agampang mendorong orang lain memerikan orang

    7a7at terseut 4istirahat5.

    d. Menghamat antusiasme dan optimisme klien dengan 0alan terlalu 7epat

    mematasi maslah klien untuk ertindak dengan harapan agar ia terhindar

    dari kegagalan.

    e. Berleih3leihan menilai Amemu0i prestasi seorang klien dengan kata3kata seperti

    4merngagumkan5 atau 4heat5 yang mempunyai implikasi ahaa

    keanyakan kaum 7a7at adalah interior.

    !gar dapat erhasil memantu kaum 7a7at, konselor perlu mempunyai latar

    elakang pengetahuan yang 7ukup dan mempunyai eragai keterampilan,disamping ia perlu meneliti sikap3sikapnya sendiri dan ahasa yang

    digunakannya. "ikap konselor pasa saat erhuungan dengan orang 7a7at perlu

    ditin0au lagi, respon spontannya, akan mempengaruhi proses konseling. Demikian

    0uga penggunaan ahasa oleh konselor harus tepat, aik dalam komunikasi

    umumnya dengan orang 7a7at, atau pada aktu mengatakan sesuatu yang

    erhuungan dengan 7a7at seseorang Atidak salah seut, atau erleih3leihan.

    2.( I%/*!a&* +aa% B*%*"#a" +a" K,"&e*"#

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    23/30

    Dalam pelaksaan konseling lintas udaya, tak 0arang dalam

    pelaksanaannya mengalami hamatan. @ontohnya terdapat klien yang memiliki

    kesulitan dalam menyusun kosa kata dan tata ahasa umum yang dipakai anyak

    orang, sehingga terkadang konselor kurang mengerti akan apa yang diu7apkannya

    dan menimulkan persepsi yang ereda. Maka melihat dari permasalahan

    terseut seorang konselor harus mengatasi hamatan yang dialaminya. !gar

    dalam mengatasi hamatan yang timul dalam konseling lintas udaya dapat

    er0alan dengan lan7ar, maka konselor harus memiliki kompetensi yang dapat

    menun0ang atau menmantu mengatasi hamatan yang dialaminya. 6ntuk

    menun0ang pelaksanaan konseling lintas udaya diutuhkan konselor yang

    mempunyai spesi$ikasi tertentu.

    Kesadaran, konselor lintas udaya harus enar enar mengetahui adanya

    peredaan yang mendasar antara konselor dengan klien yang akan diantunya.

    "elain itu, konselor harus menyadari enar akan timulnya kon$lik 0ika konselor

    memerikan layanan konseling kepada klien yang ereda latar elakang sosial

    udayanya.

    Hal ini menimulkan konsekuensi aha konselor lintas udaya harus

    mengerti dan memahami udaya di

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    24/30

    semakin mempermudah konselar untuk menamah pengetahuan mengenai suatu

    udaya tertentu.

    Keterampilan, konselor lintas udaya harus selalu mengemangkan

    keterampilan untuk erhuungan dengan indi8idu yang erasal dari latar elakang

    etnis yang ereda. Dengan anyaknya erlatih untuk erhuungan dengan

    masyarakat luas, maka konselor akan mendapatkan keterampilan Aperilaku yang

    sesuai dengan keutuhan. Misal, konselor anyak erhuungan dengan orang

    0aa, maka konselor akan elaiar agaimana erperilaku seagaimana orang

    aa. 0ika konselor sering erhuungan dengan orang Minangkaau, maka

    konselor akan ela0ar agaimana orang Minangkaau erperilaku.iga kompetensi di atas a0i dimiliki oleh konselor lintas udaya.

    "ea dengan dimilikinya ketiga kamampuan itu, akan semakin mempermudah

    konselor untuk isa erhuungan dengan klien yang ereda latar elakang

    udaya.

    "ementara itu kompetensi lintas udaya meliputiJ a. Kesadaran nilai3

    nilai ias udaya, . Kesadaran konselor terhadap pandangan klien, 7. "trategi

    inter8ensi yang 7o7ok erdasarkan keudayaan.

    !. Kesadaran nilai3nilai ias keudayaan1 "ikap dan keyakinan yang diarisinya, menilai dan menghargai

    peredaan.

    a Konselor sadar aha latar elakang keudayaan yang

    dimilikinya, pengalaman sikap, nilai, dan ias mempengaruhi

    proses psikologis

    Konselor mampu mengenali atas kemampuan dan keahliannya

    7 Konselor merasa nyaman dengan peredaan yang ada antara

    dirinya dan klien dalam entuk ras, etnik, keudayaan, dan

    keper7ayaan

    2 Pengetahuan

    a Konselor memiliki pengetahuan tentang ras dan keudayaannya

    sendiri dan

    agaimana hal terseut mempengaruhi se7ara personal dan

    pro$esional pandangannya tentang normal dan anormal dan

    proses dalam konseling

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    25/30

    7 Konselor mengetahui dan memahami aha tekanan, ras,

    diskriminasi, dan stereotipe mempengaruhi mereka se7ara

    personal dan dalam peker0aannya.

    d Konselor mengetahui dampak sosialnya terhadap orang lain.

    Pengetahuan mereka tentang peredaan komunikasi, agaimana

    gaya komunikasi ini mungkin akan menimulkan perselisihan

    atau memantu perkemangan dalam proses konseling pada

    klien minoritas, dan agaimana 7ara mengantisipasi dampak

    yang mungkin ter0adi pada orang lain

    2 Keterampilana Konselor men7ari: pendidikan, konsultasi, dan pengalaman

    pelatihan untuk memperaiki pemahaman dan kee$ekti$an dalam

    eker0a dengan populasi dari udaya yang ereda. Mengenali

    keteratasan, mereka:

    men7ari konsultasi,

    men7ari pelatihan dan pendidikan leih lan0ut,

    men0adi indi8idu yang erkuali$ikasi atau eraasan

    atau

    kominasi dari ketiganya

    Konselor se7ara konsisten men7ari pemahaman terhadap diri

    mereka seagai ras dan keudayaan dan se7ara akti$ men7ari

    identias non3ras

    B. Kesadaran Konselor terhadap Pandangan Klien

    1 "ikap dan Keyakinan

    Konselor sadar aha reaksi emosional yang negati$ terhadap ras

    lain dan kelompok etnik yang ias menggangu klien dalam konseling.

    Mereka hendaknya mempertentangkannya antara sikap dan keyakinanmereka dengan sikap dan keyakinan klien dengan 7ara yang tidak

    memerikan penilaian.

    2 Pengetahuan

    a Konselor memiliki pengetahuan dan in$ormasi yang spesi$ik tentang

    kelompok yang dia0ak eker0a sama Mereka menyadari pengalaman,

    keudayaan yang diariskan, latar elakang se0arah klien dari

    keudayaan yang ereda.

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    26/30

    Konselor yang handal memahami agaimana ras, keudayaan, etnik,

    ds. mungkin mempengaruhi struktur kepriadian, pilihan karir,

    mani$estasi gangguan, psikologis,perilaku men7ari antuan, dan

    ke7o7okan dan ketidak7o7okan dari pendekatan konseling

    mempengaruhi yang ergeseran dengan kehidupan ras, etnik

    minoritas.

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    27/30

    Penggunaan prosedur dan interpretasi yang ditemukan dalam

    udaya dan karakteristik ahasa dari klien Mereka memiliki

    pengetahuan yang 7ukup mengenai karakteristik komunitas dan

    sumer3sumer komunitas seperti keluarga mempengaruhi

    kese0ahteraan psikologis pada populasi yang dierikan pelayanan

    & Keterampilan

    a Konselor mampu memerikan respon erupa 8eral maupun

    non8eral dalam memerikan pertolongan. Mereka mampu

    memerikan dan menerima kedua pesan terseut se7ara tepat dan

    akurat. Konselor mampu melatih keterampilan inter8ensi institusi pada

    klien pada umumnya. Mereka dapat memahami apakah akar

    permasalahan adalah rasisme atau ias diantara mereka Akonsep

    paranoid sehingga klien tidak salah dalam mengenali

    permasalahannya tidak mungkin untuk dilakukan maka

    mengalihkan kepada yang lain. Permasalahan yang serius akan

    mun7ul apaila ahasa konselor tidak 7o7ok dengan ahasa klien.

    Dalam kasus ini, konselor seaiknya men7ari penter0emah dengan

    pengetahuan tentang udaya dan latar elakang pro$essional yang

    sesuai, dan mengalihtangankan pada konselor yang leih

    erkompeten dan erpengetahuan dalam di ahasa tidak hanya

    sekedar mampu menggunakan tetapi mereka 0uga menyadari

    keteratasan keudayaan. Pendiskriminasian psikologis, seperti

    tu0uan, harapan, hak3hak, dan orientasi konselor.

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    28/30

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    29/30

    BAB III

    PENUTUP

    (.1 S*%/$a"

    Konseling iasa di0alankan dengan menerapkan pengertian3pengertian dan

    asas3asas sesuai dengan teori atau aliran yang dianut konselor, hampir3hampir

    tidak memperhatikan $a7tor3$aktor diluar dari apa yang dipandang sudah aku

    seagai prosedur atau an7angan. "e0alan dengan itu, pengalaman3 pengalaman

    dalam pelaksanaan konseling terhadap orang3orang dengan latar udaya yang

    erlain3lainan menun0ukkan aha pendekatan yang erlaku dalam udaya satuelum tentu 7o7ok untuk udaya yang lainnya. Konselor akan mendapati

    hamatan3hamatan dalam melaksanakan layanan3layanannya, termasuk dalam

    mengonseling. Dan $aktor3$aktor yang menghamat dalam pelaksanaan proses

    konseling lintas udaya adalah ahasa, nilai, stereotip, kelas sosial, ras atau suku,

    0enis kelamin Agender, usia, pre$erensi seksual, gaya hidup, keadaan orang3orang

    7a7at

    (.2 Sara"

    Dalam pelaksanaan kegiatan imingan dan konseling tentunya kita akan

    menemui klien dengan eragai latar elakang udaya Aahasa, nilai,rassuku,

    kelas sosial, stereoti$, usia,0enis kelamin dan karakteristiknya, sehingga erkaitan

    denganhal ini maka penerapan konseling lintas udaya mengharuskan konselor

    peka dan tanggap terhadap adanya keragaman udaya dan adanya peredaan

    udaya antar kelompok klien yang satu dengan kelompok klien lainnya, dan

    antara konselor sendiri dengan kliennya agar pelayanan imingan dan konseling

    men0adi e$ekti$ dan e$isien

  • 7/21/2019 Hambatan Konseling Lintas Budaya

    30/30

    DAFTAR PUSTAKA

    Bron Duan7e . "realus Da8id. 1C++. !n