HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI

5
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI Rho Asa Geo Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, 16436, Indonesia E-mail : [email protected] Abstrak Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, yang berarti, tidak bisa hidup dengan kesendirian. Dirinya pasti membutuhkan komunikasi dan bantuan-bantuan dari orang lain. Untuk meminta bantuan kepada orang lain dan menjadi makhluk sosial seutuhnya, seorang manusia pastilah harus mengenal orang-orang disekitarnya. Dan untuk mengenal orang-orang tersebut, dibutuhkan sebuah komunikasi yang berjalan lancar, agar tidak terjadi pertikaian. Akan tetapi, tidak selamanya komunikasi itu berjalan dengan lancar. Mungkin tidak akan menghasilkan pertikaian, tetapi dapat menghasilkan sebuah hambatan, yang pastinya akan menganggu kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial yang selalu harus berinteraksi satu sama lain. Hambatan ini memiliki lima macam jenis, hambatan bahasa, hambatan budaya, hambatan persepsi, hambatan fisik, dan hambatan emosional. Kata kunci: bahasa; budaya; emosional; fisik; persepsi. 1. Pendahuluan Manusia, sebagaimana yang kita semua tahu adalah zoon politicon, yaitu makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri, dan selalu membutuhkan keberadaan orang lain untuk berkomunikasi. Komunikasi itu sendiri adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang dalam kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan orang lain. Komunikasi pada umumnya dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Secara sederhana, komunikasi dapat terjadi apaila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan oran yang menerima pesan. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan

description

Hambatan yang mungkin terjadi dalam berkomunikasi

Transcript of HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI

Page 1: HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI

HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI

Rho Asa Geo

Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, 16436, Indonesia

E-mail : [email protected]

Abstrak

Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, yang berarti, tidak bisa hidup dengan kesendirian. Dirinya pasti membutuhkan komunikasi dan bantuan-bantuan dari orang lain. Untuk meminta bantuan kepada orang lain dan menjadi makhluk sosial seutuhnya, seorang manusia pastilah harus mengenal orang-orang disekitarnya. Dan untuk mengenal orang-orang tersebut, dibutuhkan sebuah komunikasi yang berjalan lancar, agar tidak terjadi pertikaian. Akan tetapi, tidak selamanya komunikasi itu berjalan dengan lancar. Mungkin tidak akan menghasilkan pertikaian, tetapi dapat menghasilkan sebuah hambatan, yang pastinya akan menganggu kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial yang selalu harus berinteraksi satu sama lain. Hambatan ini memiliki lima macam jenis, hambatan bahasa, hambatan budaya, hambatan persepsi, hambatan fisik, dan hambatan emosional.

Kata kunci: bahasa; budaya; emosional; fisik; persepsi.

1. Pendahuluan

Manusia, sebagaimana yang kita semua tahu adalah zoon politicon, yaitu makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri, dan selalu membutuhkan keberadaan orang lain untuk berkomunikasi. Komunikasi itu sendiri adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang dalam kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan orang lain.Komunikasi pada umumnya dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Secara sederhana, komunikasi dapat terjadi apaila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan oran yang menerima pesan. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Komunikasi itu sendiri dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif, atau komunikasi tak bertujuan.Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat

dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.Berikut adalah hal-hal yang menyebabkan penafsiran pesan tersebut terhambat:

Bahasa Budaya Emosi Fisik Perspektif

2. Hambatan Bahasa

Manusia tersebar di permukaan bumi pada tempat yang berbeda-beda. Setiap tempat pasti memiliki ciri khas tersendiri, salah satunya adalah bagaimana mereka berkomunikasi satu sama lain. Bahasa sendiri adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk dipergunakan bertutur dengan manusia lainnya dengan tanda, seperti kata dan gerakan.

Page 2: HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI

Saat ini, di dunia terdapat lebih dari 6000 bahasa, yang cenderung berbeda sesuai dengan letak geografisnya. Hal ini adalah salah satu hambatan bagi para manusia sebagai makhluk sosial untuk berinteraksi. Sebagai contoh, seseorang yang merupakan WNI ingin berkomunikasi dengan warga Negara Jepang, dikarenakan tidak adanya kesamaan bahasa atau alat yang digunakan dalam penyampaian informasi, akan terjadi

hambatan, dimana penafsiran informasi tersebut tidak berjalan dengan baik.Ada kalanya juga kata yang sama memiliki perbedaan arti di daerah yan satu dengan yang lainnya. Ataupun cara menyampaikan pesan dari seseorang ke yang lainnya memiliki nada bicara yang salah sehingga menjadikan penafsiran tersebut salah. Seperti contoh, dalam bahasa mandarin, apabila ada satu nada yang berbeda, maka artinya-pun sudah berbeda.

3. Hambatan Budaya

Seorang manusia mungkin menetap disuatu tempat sejak ia lahir, hingga ia meninggal. Tetapi bukan berarti tidak ada kemungkinan ia meninggalkan tempat itu untuk berbagai alasan. Baik alasan itu baik, maupun buruk. Ketika seseorang masuk kedalam wilayah lain, cepat atau lambat pastinya ia harus mengadopsi pola perilaku kelompok. Hal yang paling sederhana adalah saat seorang siswa SMA telah lulus dan memasuki dunia kampus. Ia harus menyesuaikan diri dengan cara belajar di kampus, tugas-tugas yang diberikan. Selain itu, dirinya juga harus menyesuaikan diri dengan cara interaksi di kampus yang berbeda dengan cara interaksi semasa SMA.Contohnya adalah bagaimana ia harus mengetahui cara menyapa senior dengan baik dan benar, juga mengetahui dan mengikuti kebiasaan dan budaya yang ada di kampus itu agar ia tidak dikucilkan dan menjadi tertinggal.Apabila si siswa tersebut menolak untuk beradaptasi dan memilih untuk tetap mengikuti kebiasaannya yang lama, besar kemungkinannya ia akan menjadi tertinggal, dan hanya menjadi bayangan di kampusnya. Hal ini kerap disebut sebagai mahasiswa yang kupu-kupu (kuliah-pulang, kuliah-pulang).Kelompok yang diilustrasikan sebagai dunia kampus ini bermanfaat bagi penguatan perilaku melalui tindakan pengakuan, persetujuan, dan inklusi. Dalam kelompok yang senang menerima anggotanya, dan

anggota kelompok tersebut dengan senang hati menyesuaikan diri, terjadi mutualitas kepentingan dan tingkat situasi menang-menang. Namun demikian, apabila terdapat hambatan untuk menyesuaikan diri sebagai anggota kelompok, tidak akan terjadi komunikasi yang baik.

4. Hambatan Emosional

Emosi yang dirasakan seseorang dapat menghambat komunikasi dirinya dengan dunia luar. Emosi ini dapat dipicu oleh masa lalu, atau kejadian yang baru saja terjadi.Sebagai contohnya, ketika seseorang pernah dikhianati oleh sahabat dekatnya atau orang-orang yang ia sangat percayai, maka ia akan membangun sebuah tembok perlindungan secara emosi agar dirinya tidak dikhianati lagi. Ia-pun akan menjadi sangat pesimis dan paranoid, sehingga tidak mudah baginya untuk mempercayai orang lain. Selain itu, emosi lain yang bisa memicu hal ini adalah ketakutan, ketidakpercayaan dan kecurigaan.Sedangkan, emosi yang menyebabkan hambatan ini juga dapat dipicu dari kejadian yang baru atau sedang terjadi. Ketika anda mengetahui sahabat anda melakukan kesalahan yang membuat anda sangat kecewa, emosi itu akan menghalangi anda untuk berpikir dengan jernih dan mengucapkan kata-kata kasar. Lawan bicara anda yang sebenarnya bersalah-pun akhirnya akan turut merasa tersinggung dan balas melontarkan kata-kata kasar pula. Emosi anda membuat anda dan lawan bicara kehilangan kemampuan untuk menafsirkan ucapan yang disampaikan dengan baik sehingga memicu kesalahpahaman dan akhirnya mengakibatkan konflik. Hal ini akan menjadi hambatan dalam komunikasi anda.

Page 3: HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI

5. Hambatan Persepsi

Masalah komunikasi dengan orang lain adalah bagaimana cara kita melihat dunia dengan mata kita. Pikiran dan asumsi kita mempengaruhi cara kita menafsirkan sinyal yang diberikan oleh orang lain. Hal ini berhubungan dengan emosional kita. Dimana ketika seseorang merasa pesimis dan tidak percaya, bahkan informasi yang baik dan benar dari orang lain-pun tidak akan bisa ia cerna dengan baik.Sebagai contohnya, seorang mahasiswa memiliki sifat yang pesimis dan penakut. Ketika salah satu rekannya mengatakan bahwa dosen visualisasi dan permodelan menunggu dirinya di ruang dosen, ia akan menduga bahwa dirinya akan mendapat teguran. Tetapi apabila mahasiswa itu berpikir secara optimis dan percaya diri, ia akan menganggap panggilan itu sebagai kesempatan baik untuk mendekati dosen tersbeut.

6. Hambatan Fisik

Hambatan fisik yang dimaksud disini dibagi menjadi dua. Yaitu hambatan fisik berupa lingkungan, dan hambatan fisik berupa disabilitas.Seorang anak rindu kepada ibunya yang berada di luar kota, akan tetapi tidak mungkin ia pergi ke kota dimana ibunya berada hanya untuk bertemu dan berbincang bertatap muka. Hal ini adalah contoh hambatan fisik dari lingkungan. Hambatan fisik di wilayah kampus sendiri meliputi :

Wilayah yang membentuk semacam ekslutivitas agar orang asing tidak diperbolehkan

Pintu ruangan dosen tertutup, ada layar penghalang, wilayah yang terpisah untuk orang yang berbeda status

Wilayah kerja besar atau bekerja daam satu unit yang secara fisik terpisah dari orang lain.

Sementara penelitian menunjukkan bahwa salah satu faktor paling penting dalam membangun kelompok kerja yang kohesi adalah kedekatan antaranggota kelompok.Hambatan fisik scara disabilitas sebagai contohnya adalah berkomunikasi dengan orang yang tidak mampu berbicara. Hal ini mengharuskan keduanya berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat, yang tidak semua orang mampu menggunakannya.

7. Kesimpulan

Hambatan yang terjadi dalam komunikasi sehari-hari sebenarnya sudah memiliki penyelesaian masing-masing, contohnya adalah untuk hambatan dalam bentuk bahasa, saat ini sudah digunakan Bahasa Inggris sebagai bahawa internasional, hambatan fisik sendiri sudah bisa diselesaikan dengan adanya teknologi telepon genggam, bahkan sudah cukup banyak orang yang dapat menggunakan bahasa isyarat. Sedangkan untuk hambatan budaya, persepsi dan emosional merupakan hambatan yang berasal dari diri seseorang, dan membutuhkan bantuan dari orang lain untuk menyelesaikannya.

Daftar Acuan

[1]Komunikasi,https://id.m.wikipedia.org/wiki/komunikasi

[2]Bahasa,https://id.m.wikipedia.org/wiki/bahasa

[3] Hayyunafy. “Hambatan – Hambatan Dalam Komunikasi.” https://hayyunaafy.wordpress.com/my-document/hambatan-komunikasi. (21 Maret 2016

[5] Yusrizal. “Hambatan Dalam Komunikasi.” https://yusrizal.wordpress.com/2009/10/13/hambatan-hamabatan-dalam-komunikasi

[6] Utorodewo, Felicia N., et al. (2015) Bahasa Indonesia Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah. Depok: Universitas Indonesia.

Page 4: HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI

[4] Singgih, Evita E., et al. (2015). BUKU AJAR II: Manusia sebagai Individu,

Kelompok, dan Masyarakat. Depok: Universitas Indonesia.