Hama Dan Penyakit Pada Kentang

download Hama Dan Penyakit Pada Kentang

of 9

description

hama dan penyakit tanaman

Transcript of Hama Dan Penyakit Pada Kentang

  • 5/24/2018 Hama Dan Penyakit Pada Kentang

    1/9

    PENYAKIT TANAMAN KENTANG

    A.PendahuluanKentang (Solanum tuberosum L) termasuk jenis tanaman sayuran

    semusim, berumur pendek dan berbentuk perdu/semak. Kentang termasuk

    tanaman semusim karena hanya satu kali berproduksi, setelah itu mati. Umur

    tanaman kentang antara 90-180 hari. Kentang merupakan komoditas sayuran

    dengan kegunaan ganda, yaitu sebagai sayuran dan substitusi kabohidrat.

    Kentang digunakan sebagai makanan olahan, usaha rumah tangga, restoran

    siap saji, sampai industri besar untuk pembuatan tepung dan keripik. Pasar

    kentang bukan hanay di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri sebagai

    komoditas ekspor yang menguntungkan.

    Tanaman kentang (Solanum tuberosum L) merupakan komoditi

    hortikultura yang mendapat prioritas. Dikarenakan kentang ini dapat

    digunakan sebagai sumber karbohidrat dan mempunyai potensi dalam

    program diversifikasi pangan. Keadaaan tersebut mengakibatkan bertambah

    luasnya pertanaman dan permintaan bibit kentang berkualitas. Pada

    pertanaman kentang serangan hama kutu daun atau aphid merupakan salah

    satu faktor penting yang menyebabkan rendahnya produksi kentang.

    Kentang (Solanum tuberosum L) termasuk jenis tanaman sayuran

    semusim, berumur pendek dan berbentuk perdu/semak. Kentang termasuk

    tanaman semusim karena hanya satu kali berproduksi, setelah itu mati. Umur

    tanaman kentang antara 90-180 hari.

    Dalam dunia tumbuhan, kentang diklasifikasikan sebagai berikut:

    a) Divisi : Spermatophyta

    b) Subdivisi : Angiospermae

    c) Kelas : Dicotyledonae

    d) Famili : Solanaceae

    e) Genus : Solanum

    f) Species : Solanun tuberosum L.

  • 5/24/2018 Hama Dan Penyakit Pada Kentang

    2/9

    Dari tanaman ini dikenal pula spesies-spesies lain yang merupakan

    spesies liar, di antaranya Solanum andigenum L, Solanum anglgenum L,

    Solanum demissum L dan lain-lain. Varitas kentang yang banyak ditanam di

    Indonesia adalah kentang kuning varitas Granola, Atlantis, Cipanas dan

    Segunung .

    Salah satu penyebab rendahnya produktivitas kentang adalah serangan

    hama dan penyakit utama. Hasil penelusuran pustaka menunjukkan bahwa

    jenis hama yang ditemukan di daerah tersebut adalah pengorok daun

    (Liriomyza huidobrensis), kutu daun (Myzus persicae, Aphis spp.) dan ulat

    penggerek daun/umbi (Phthorimaea operculella). Sementara jenis penyakit

    adalah penyakit busuk daun /hawar daun (Phytophthora infestans), penyakit

    layu fusarium (Fusarium solani) dan layu bakteri (Ralstonia=Pseudomonas

    solanacearum). Dari jenis hama dan penyakit tersebut hama pengorok daun

    dan penyakit busuk daun merupakan organisma pengganggu yang paling

    merusak pada tanaman kentang

    B. PembahasanOrganisme Penganggu Tanaman (OPT) merupakan faktor

    pembatas produksi tanaman di Indonesia baik tanaman pangan, hortikultura

    maupun perkebunan. Organisme pengganggu tanaman secara garis besar

    dibagi menjadi tiga yaitu : hama, penyakit dan gulma. Hama menimbulkan

    gangguan tanaman secara fisik, dapat disebabkan oleh serangga, tungau,

    vertebrata, moluska. Sedangkan penyakit menimbulkan gangguan fisiologis

    pada tanaman, disebabkan oleh cendawan, bakteri, fitoplasma, virus, viroid,

    nematoda dan tumbuhan tingkat tinggi.

    Perkembangan hama dan penyakit sangat dipengaruhi oleh

    dinamika faktor iklim. Sehingga tidak heran kalau pada musim hujan dunia

    pertanian banyak disibukkan oleh masalah penyakit tanaman seperti

    antraknosa cabai, busuk daun pada kentang dan penyakit kresek dan lain

    sebagainya. Sementara itu pada musim kemarau banyak masalah yang

  • 5/24/2018 Hama Dan Penyakit Pada Kentang

    3/9

    disebabkan oleh hama penggerek batang padi, hama belalang kembara, serta

    thrips pada cabai.

    Konsep Segitiga Penyakit : Konsep ini berawal dari Ilmu Penyakit

    Tumbuhan, namun juga dapat diterapkan pada bidang ilmu hama. Pada

    dasarnya penyakit hanya dapat terjadi jika ketiga faktor yaitu :

    1. Inang dalam keadaan rentan,2. Patogen bersifat virulen (daya infeksi tinggi) dan jumlah yang cukup,

    serta lingkungan yang mendukung.

    3. Lingkungan berupa komponen lingkungan fisik (suhu, kelembaban,cahaya) maupun biotik (musuh alami, organisme kompetitor)

    Dari ketiga konsep tersebut jelas sekali bahwa perubahan salah

    satu komponen akan berpengaruh terhadap intensitas penyakit yang muncul.

    Salah satu komoditas tanaman hortikultura yang terserang penyakit pada

    suhu yang rendah adalah kentang. Kentang ( Solanum tuberosum L ) berasal

    dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan. Jika Negara-negara barat

    kentang adalah makanan pokok, di Indonesia pada umumnya umbi kentang

    dipakai sebagai sayur atau untuk membuat berbagai macam lauk dan

    makanan kecil. Seperti halnya dengan di daerah beriklim sedang, disni

    kentang mempunyai banyak penyakit. Meskipun di Indonesia belum banyak

    di lakukan penelitian penyakit ini. Salah satu faktor risiko dalam usaha tani

    kentang adalah adanya penyakit pada tanaman kentang. Berikut penyakit

    yang sering timbul pada tanaman kentang:

    1. Penyakit busuk daunPenyebab: jamur Phytopthora infestans. Penyakit ini akan

    menginfeksi semua bagian tanaman kentang, termasuk daun, batang dan

    umbiumbian. Daun yang terinfeksi muncul seperti bercak-direndam air

    yang akhirnya mengering dan berubah dari coklat ke hitam. Infeksi batang

    muncul berupa lubang coklat gelap dan menjadi hitam yang menyebar dari

    ke atas atau ke bawah tanaman. Umbi bisa tidak terkena gejala setelah

    infeksi atau menunjukkan bintik-bintik berwarna coklat pada daging atau

    kulit jika terjadi kondisi lembab hangat. Ujung lesi aktif akan diselimuti

  • 5/24/2018 Hama Dan Penyakit Pada Kentang

    4/9

    bulu halus yang nampak seperti bubuk putih. Ini adalah spora penyakit

    daun busuk kentang. Varietas kentang yang lazim ditanam di Indonesia

    sangat rentan.Gejala: timbul bercak-bercak kecil berwarna hijau kelabu

    dan agak basah hingga warnanya berubah menjadi coklat sampai hitam

    dengan bagian tepi berwarna putih yang merupakan sporangium dan daun

    membusuk/mati.

    Penyebaran: Infeksi penyakit daun busuk diperparah oleh suhu

    hangat antara 18 dan 26 C, dan kondisi lembab yang disebabkan oleh

    hujan, gerimis kecil, kabut atau embun. Penyebaran dari ladang ke ladang

    terjadi melalui umbi bibit yang terinfeksi, spora yang tertipu angin serta

    spora yang terbawa pada peralatan pertanian dan pakaian. Penyebaran di

    ladang terjadi melalui tiupan angin dan percikan hujan atau irigasi ke

    tanaman sehat. Penyakit daun busuk bisa menyebar sangat cepat pada

    varietas rentan dan mengakibatkan kematian tanaman dalam dua atau tiga

    hari..

    Pengendalian: sanitasi kebun. Pencegahan dengan penggunaan

    Natural Glio pada sebelum atau awal tanam. Beberapa pilihan pengelolaan

    penting untuk penyakit busuk daun kentang meliputi:

    a. Gunakan bibit bersertifikat bersih dan bebas dari infeksi.b. Lakukan pemakaian fungisida secara teratur dan rutin dengan

    menyelingi dengan fungisida sistemik dan kontak untuk mengurangi

    tekanan resistansi.

    c. Pertama fungisida harus digunakan jika penyakit muncul 80% jikamunculnya merata, atau 50% jika munculnya tidak merata.

    d. Jangan gunakan fungisida dengan bahan aktif metalaxyl ataumefenoxam pada tanaman.

    e. Pemakaian fungisida harus dilakukan minimal 4 jam sebelum turunhujan.

    f. Amati tanaman secara rutin jika penyakit mulai menyerang danperkembangannya, dengan tujuan untuk mengendalikan penyakit

    tersebut sebelum mengakibatkan kerugian hasil yang signifikan.

  • 5/24/2018 Hama Dan Penyakit Pada Kentang

    5/9

    g. Buang daun atau tanaman terinfeksi dan bakar atau kubur dalam-dalamsebelum penyakit menyebar ke tanaman lainnya.

    h. Lakukan pengelolaan penyakit tanaman terpadu untuk mengurangikerusakan oleh serangga.

    2. Penyakit layu bakteriPenyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum

    yang termasuk ke dalam famili Pseudomonadaceae. Selain menyerang

    kentang, penyakit ini juga menyerang tembakau, buncis, tomat, cabe,

    terung, kacang tanah, pisang, dan wijen. Bakteri ini hidup dalam tanah dan

    dapat bertahan beberapa bulan sampai beberapa tahun. Keadaan

    lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri adalah pada suhu 21 -

    35 OC dengan kandungan air tanah yang tinggi. Penyebaran penyakit dapat

    melalui aliran air, tanaman yang dipindahkan, atau peralatan yang

    digunakan sewaktu pengolahan tanah.

    Gejala serangan ditandai dengan layunya tanaman, menguning, dan

    kerdil. Bila batang tanaman yang terserang dipotong melintang maka akan

    terlihat warna cokelat dan bila dipijit akan keluar cairan berwarna putih.

    Kadang-kadang warna cokelat ini bisa sampai ke daun dan akar yang sakit

    pun akan berwarna cokelat.

    Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan air yang

    terbebas dari penyakit pada saat menyiram tanaman. Tanah persemaian

    sebaiknya disterilisasi dengan air panas 100OC atau dilakukan fumigasi

    dengan methyl bromide.

    3. Penyakit busuk umbiPenyebab: jamur Colleotrichum coccodes. Gejala: daun menguning

    dan menggulung, lalu layu dan kering. Gejala serangan terlihat daunkentang menguning dan menggulung lalu layu dan kering. Pada umbi

    terlihat bercak-bercak berwarna coklat, akar dan umbi muda kentang akan

    busuk. Bagian tanaman yang berada dalam tanah terdapat bercak-bercak

    berwarna coklat. Infeksi akan menyebabkan akar dan umbi muda busuk.

    Pengendalian: pergiliran tanaman , sanitasi kebun dan penggunaan bibit

  • 5/24/2018 Hama Dan Penyakit Pada Kentang

    6/9

    yang baik. Pencegahan dengan penggunaan Natural Glio pada sebelum

    atau awal tanam

    4. Penyakit fusariumPenyebab: jamur Fusarium sp. Gejala: busuk umbi yang

    menyebabkan tanaman layu. Penyakit ini juga menyerang kentang di

    gudang penyimpanan. Infeksi masuk melalui luka-luka yang disebabkan

    nematoda/faktor mekanis. Pengendalian: menghindari terjadinya luka pada

    saat penyiangan dan pendangiran. Pencegahan dengan penggunaan Natural

    Glio pada sebelum atau awal tanam.

    5. Penyakit bercak kering(Early Blight)Penyebab: jamurAlternaria solani. Jamur hidup disisa tanaman sakit

    dan berkembang di daerah kering. Gejala: daun berbercak kecil tersebar

    tidak teratur, warna coklat tua, meluas ke daun muda. Permukaan kulit

    umbi berbercak gelap tidak beraturan, kering, berkerut dan keras.

    Pengendalian: pergiliran tanaman. Pencegahan : Natural Glio

    sebelum/awal tanam

    Patogen dapat menyerang bibit dan tanaman muda. Gejala dapat

    terjadi pada daun, batang, dan buah. Pada daun terdapat bercak -bercak

    kecil bulat, bersudut, dan berwarna coklat tua sampai hitam. Di sekitar

    bercak nekrotik terdapat halo sempit. Pada serangan berat banyak terdapat

    bercak, daun menjadi layu dan gugur sebelum waktunya.

    Bercak pada batang dan tangkai tanaman tampak gelap, lonjong

    memanjang dan membesar yang mempunyai lingkaran-lingkaran terpusat,

    dan dikenal dengan nama busuk leher. Gejala pada buah umumnya

    melalui batang atau calyx. Terjadi bercak coklat gelap atau hitam dengan

    lingkaran-lingkaran terpusat. Buah yang terinfeksi permukaannya menjadi

    sedikit kempot dan pecah-pecah, akan gugur sebelum masak.

    6. Penyakit karena virusVirus yang menyerang adalah: (1) Potato Leaf Roll Virus (PLRV)

    menyebabkan daun menggulung; (2) Potato Virus X (PVX) menyebabkan

    mosaik laten pada daun; (3) Potato Virus Y (PVY) menyebabkan mosaik

  • 5/24/2018 Hama Dan Penyakit Pada Kentang

    7/9

    atau nekrosis lokal; (4) Potato Virus A (PVA) menyebabkan mosaik lunak;

    (5) Potato Virus M (PVM) menyebabkan mosaik menggulung; (6) Potato

    Virus S (PVS) menyebabkan mosaik lemas. Gejala: akibat serangan,

    tanaman tumbuh kerdil, lurus dan pucat dengan umbi kecil-kecil/tidak

    menghasilkan sama sekali; daun menguning dan jaringan mati. Penyebaran

    virus dilakukan oleh peralatan pertanian, kutu daun Aphis spiraecola, A.

    gossypii dan Myzus persicae, kumbang Epilachna dan Coccinella dan

    nematoda. Pengendalian: tidak ada pestisida untuk mengendalikan virus,

    pencegahan dan pengendalian dilakukan dengan menanam bibit bebas

    virus, membersihkan peralatan, memangkas dan membakar tanaman sakit,

    mengendalikan vektor dengan Pestona atau BVR dan melakukan

    pergiliran tanaman.

  • 5/24/2018 Hama Dan Penyakit Pada Kentang

    8/9

    C. PENUTUPTanaman kentang merupakan tanaman bermanfaat bagi

    manusia. Beberapa penyakit dapat menyerang tanaman kentang

    hingga dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar. Penyakit ini

    akan menginfeksi semua bagian tanaman kentang, termasuk daun,

    batang dan umbiumbian. Pengelolaan penyakit ini memerlukan

    pemantauan konstan dan dilakukannya langkah-langkah pengendalian.

    Cuaca musim hujan cuaca di Indonesia sangat ideal mengembangkan

    dan menyebarkan penyakit ini. Beberapa contoh penyakit pada

    komoditas kentang. Antara lain:

    a. Penyakit busuk daunb. Penyakit layu bakteric. Penyakit busuk umbid. Penyakit fusariume. Penyakit bercak kering (Early Blight)f. Penyakit karena virus.

  • 5/24/2018 Hama Dan Penyakit Pada Kentang

    9/9

    DAFTAR PUSTAKA

    Balai Penelitian Hortikultura. 1989.Penelitian dan Pengembangan Sayuran danTanaman Hias dalam Repelita IV untuk Mencapai Sistem Pertanian

    Tangguh. Puslitbang Hortikultura: Badan Litbang Pertanian.

    Hill, Dennis S. 1979.Agricultural Insect Pest of the Tropic and Their Control.

    London: Cembridbe Univercity..

    Kalshoven, L. G. E. 1981.Pest of Crop in Indonesia. Jakarta: PT. Ikhtiar Baru.

    Lologau, B.A. 1998. Serangan lalat Pengorok Daun, Liriomyza huidobrensis

    (Blanchard) (Diptera: Agromyzidae) pada Pertanaman Kentang dan

    Upaya Pengendaliannya.BOGOR: IPB.

    Oka, Ida Nyoman. 1995.Pengendalian Hama Terpadu dan Implementasinya di

    Indonesia.Yogyakarta: Gadjaha Mada University Press.