Halogenfs

14
Laporan Praktikum Mengkaji Daya Oksidasi Halogen Disusun Oleh: 1. Daniel Kurniadi (04) 2. David Dwijayanto (05) 3. Diana Astria (08) 4. Dionisia Maria Winni (09) SMA XAVERIUS 3

description

vxvx

Transcript of Halogenfs

Page 1: Halogenfs

Laporan Praktikum Mengkaji Daya Oksidasi

Halogen

Disusun Oleh:

1. Daniel Kurniadi (04)

2. David Dwijayanto (05)

3. Diana Astria (08)

4. Dionisia Maria Winni (09)

SMA XAVERIUS 3

PALEMBANG

2012

Page 2: Halogenfs

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Halogen berasl dari bahasa Yunani yang berarti “pembentuk garam”. Dinamai demikian karena unsure-unsur tersebut bereaksi dengan logam membentuk garam. Unsure-unsur halogen mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns2 np5. Konfigurasi elektron yang demikian membuat unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif. Halogen cenderung menyerap 1 elektron membentuk ion bermuatan negatif satu.

Dalam bentuk unsur, halogen (X) terdapat sebagai molekul diatomik (X2). Molekul X2 mengalami disosiasi menjadi atom-atomnya. X2(g) → 2 X(g). Pada suhu kamar, fluorin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair yang mudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim. Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Fluorin berwarna kuning muda, Klorin berwarna hijau muda, Bromin berwarna merah tua, Iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap Iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun. Kata Klorin, Iodin, dan Bromin berasal dari bahasa Yunani yang artinya berturut-turut adalah hijau, violet (ungu), dan bau pesing (amis). Larutan halogen juga berwarna. Larutan Klorin berwarna hijau muda, larutan Bromin berwarna coklat merah, dan larutan Iodin berwarna coklat. Dalam pelarut tak beroksigen, seperti Tetraklorida (CCl4) atau Kloroform, Iodin berwarna ungu.

1)    Reaksi halogen dengan logam.

X2 + L → I A   LX

II A   LX2

III A   LX3

2)    Reaksi halogen dengan hidrogen.

H2 + X2 → 2 HX

3)    Reaksi halogen dengan nonlogam dan metalloid tertentu. Reaksi dengan Fosfarus, Arsen, dan Antimon menghasilkan trihalida jika halogennya terbatas, atau pentahalida jika halogennya berlebihan.

Page 3: Halogenfs

P4 + 6 Cl2 → 4 PCl3

P4 + 10 Cl2 → 4 PCl5

4)    Reaksi halogen dengan air.

X2 + H2O → HX + O2

5)    Reaksi halogen dengan basa Klorin, Bromin, dan Iodin mengalami reaksi disproporsional dalam basa.

6)    Reaksi antarhalogen.

X2 + n Y2 → 2 XYn

1.2 Tujuan

1. Mempelajari daya oksidasi halogen terhadap Fe2+ dan daya reduksi ion halide terhadap Fe3+.

1.3 Manfaat

1. Dengan adanya praktikum ini siswa/siswi diharapkan mampu

melakukan pengkajian pada daya oksidasi halogen.

2. Siswa/siswi mengetahui hal-hal yang dibutuhkan pada praktikum daya

oksidasi halogen.

Page 4: Halogenfs

BAB II

Metodologi

2.1 Alat & Bahan:

Alat dan Bahan:

1. Tabung reaksi

2. Rak tabung reaksi

3. Pipet tetes

4. Larutan Klorin

5. Larutan Bromin

6. Larutan Iodin

7. Larutan Besi (II) sulfat

8. Larutan Besi (III) sulfat

9. Larutan Natrium klorida

10. Larutan Natrium bromide

11. Larutan Kalium Iodida

12. Larutan Kalium tiosianat (KSCN)

2.2 Cara kerja :

1. Membedakan ion Fe2+ dan ion Fe3+

Ambil dua tabung reaksi, masukan kira-kira 10 tetes larutan FeSO4 0,1M

ke dalam tabung pertama dan kira-kira 10 tetes larutan Fe2(SO4)3 0,1 M

ke dalam tabung ke dua. Tambahkan 1 tetes larutan KSCN 0,1M pada

masing- masing tabung reaksi. Catat pengamatan anda.

2. Membandingkan daya oksidasi halogen (X2)

Ambil tiga tabung reaksi dan masukan:

a) 10 tetes larutan klorin kedalam tabung 1

b) 10 tetes larutan bromine kedalam tabung 2

c) 10 tetes larutan iodine kedalam tabung 3

Page 5: Halogenfs

Tambahkan 10 tetes larutan FeSO4 0,1M pada masing- masing tabung

reaksi itu. Kemudian tambahkan 1 tetes larutan KSCN 0,1M pada tiap-

tiap tabung reaksi untuk menguji adanya ion Fe3+. Catat pengamatan

anda

BAB III

Hasil Pengamatan

3.1 Pembahasan

Page 6: Halogenfs

3.2 Tabel Pengamatan

1. Membedakan ion Fe2+ dari ion Fe3+

No Larutan Senyawa BesiPerubahan warna setelah penambahan larutan

KSCN

1 FeSO4 atau Fe2+ Merah coklat

2 Fe2(SO4)3 atau Fe3+ Merah coklat (lebih tua)

2. Membandingkan daya oksidasi halogen

No Larutan HalogenPerubahan warna setelah penambahan

Larutan FeSO4 Larutan FeSO4 dan larutan KSCN

1 Cl2 Putih Bening Lebih tua

2 Br2 Kuning jernih Agak muda

3 I2 Merah Lebih muda

Page 7: Halogenfs

3. Perubahan warna

Fe2(SO4)3 + NaCl

Fe2(SO4)3 + NaBr

Fe2(SO4)3 + KI

I2 + NaCl

I2 + NaBr

Cl2 + NaBr

Cl2 + KI

Br2 + NaCl

Br2 + KI

3.3 Pertanyaan

1. Halogen manakah yang dapat mengoksidasi ion Fe2+?

2. Tulislah persamaan reaksi ion untuk reaksi yang terjadi

3. Kesimpulan apa yang dapat anda ambil dari kegiatan ini mengenai daya

oksidasi halogen?

Jawaban:

BAB IV

Penutup

Page 8: Halogenfs

4.1. Kesimpulan

1. Daya reduksi halogen dari Cl ke I makin bertambah terlihat dari warna larutan yang semakin tua sehingga mendekati larutan Fe2(SO4)3 padahal warna yang diharapkan menuju FeSO4.

2. Daya oksidasi halogen dari Cl ke I makin berkurang terlihat dari warna larutan yang semakin muda sehingga mendekati larutan FeSO4 padahal warna yang diharapkan menuju Fe2(SO4)3

4.2. Saran

BAB V

Lampiran

Page 9: Halogenfs

5.1 Barang- barang yang akan digunakan

5.2 ikan yang telah dicampur gula dan merica

5.3 bawang yang diberi garam 5.4 bahan- bahan ditimbang

Page 10: Halogenfs

5.5 adonan dicampur bawang merah 5.6 adonan diberi sagu

5.7 diberi tepung beras 5.8 panaskan minyak

Page 11: Halogenfs

Daftar Pustaka

http://vidtrie.wordpress.com/kimia-sma/praktikum-kimia-xii/

Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

5.9 pempek digoreng

5.10 Pempek yang sudah digoreng 5.11 Pempek siap disantap