Half-day Seminar Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja ... filelebih, maka saldo JHT dapat...
Transcript of Half-day Seminar Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja ... filelebih, maka saldo JHT dapat...
DAYAMANDIRI DHARMAKONSILINDO Providing Professional Actuarial Consulting Services
HalfHalf--day Seminarday Seminar::
SistemSistem dandan BebanBeban KesejahteraanKesejahteraanPekerjaPekerja sertaserta PendanaannyaPendanaannya
INDONESIAINDONESIA
Hotel Manhattan, 30 November 2006
Providing Professional Actuarial Consulting Services
22Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
DaftarDaftar IsiIsi
5555--6060PendanaanPendanaan77
3333--4646PerubahanPerubahan DemografiDemografi44
2828--3232BebanBeban dandan ManfaatManfaat33
5151--5454AsuransiAsuransi PesangonPesangon66
4747--5050SekaligusSekaligus atauatau BulananBulanan55
6161--6767PerkembanganPerkembangan MasaMasa DepanDepan88
6868--7171PengelolaanPengelolaan KewajibanKewajiban99
2222--2727BebanBeban KesejahteraanKesejahteraan22
33--2121KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan11
IsiIsi HalHalBagianBagian
33Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1BAGIAN 1
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
44Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1BAGIAN 1
u Sistem kesejahteraan pekerja (sektor swasta dan Badan Usaha MilikNegara) di Indonesia terdiri dari yang sifatnya wajib dan yang sukarela, yang mencakup berbagai jenis program, yaitun Jaminan hari tua, kematian, kecelakaan kerja dan pemeliharaan
kesehatann Pesangon dan penghargaan masa kerjan Pensiun dan asuransi
u Ketentuan yang sifatnya wajib diatur dalamn Undang-undang No. 3/1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(“Jamsostek”)n Undang-undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan (“UUK–13”)n Undang-undang No. 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(“SJSN”)
SistemSistem kesejahteraankesejahteraan pekerjapekerja didi IndonesiaIndonesia
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
55Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1 BAGIAN 1 (lanjutan)
u Ketentuan yang sifatnya sukarela diatur dalamn Undang-undang No. 11/1992 tentang Dana Pensiunn Undang-undang No. 2/1992 tentang Usaha Perasuransian
SistemSistem kesejahteraankesejahteraan pekerjapekerja didi IndonesiaIndonesia
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
66Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1 BAGIAN 1 (lanjutan)
u Wajib bagi perusahaan yang mempekerjakan sedikitnya 10 orangatau membayar jumlah upah sedikitnya sebesar Rp1.000.000sebulan
u Jamsostek mengelola 4 jenis program, yaitun Jaminan Hari Tua (“JHT”)n Jaminan Kematian (“JK”)n Jaminan Kecelakaan Kerja (“JKK”)n Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (“JPK”)
JamsostekJamsostek: : UmumUmum
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
77Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1 BAGIAN 1 (lanjutan)
u Program JHT merupakan program yang iurannya pastiu Cara pembayaran saat mencapai usia pensiun dilakukan secara
sekaligus, kecuali apabila saldo JHT melebihi Rp3.000.000, ataspilihan peserta dapat dibayarkan secara bulanan paling lama 5 tahun
u Apabila berhenti bekerja dan telah menjadi peserta 5 tahun ataulebih, maka saldo JHT dapat dibayarkan setelah melewati masatunggu selama 6 bulan
u Ada pendanaan melalui pembayaran iuran-iuran untuk setiap jenisprogram
u Pengecualian untuk JPK, perusahaan tidak wajib ikut apabila telahmemiliki program yang sama atau lebih baik
JamsostekJamsostek: : KarakteristikKarakteristik
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
88Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1 BAGIAN 1 (lanjutan)
u Ketentuan yang berkaitan dengan manfaat pemutusan hubungankerja diatur dalam Bab XII Pasal 150-172
u Ketentuan yang berkaitan dengan imbalan pasca kerja (post-employment) diatur dalamn Pasal 162: Berhenti bekerja secara sukarelan Pasal 166: Meninggal dunian Pasal 167: Mencapai usia pensiunn Pasal 172: Cacat atau sakit berkepanjangan
UUKUUK--13: 13: UmumUmum
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
99Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1 BAGIAN 1 (lanjutan)
u Manfaat UUK–13 terdiri dari Uang Pesangon (“UP”), UangPenghargaan Masa Kerja (“UPMK”), yang nilainya tergantung darimasa kerja yang dijalani, dan Uang Penggantian Hak (“UPH”), yang terdiri dari 15% dari UP dan UPMK untuk penggantian pengobatandan perumahan, uang cuti tahunan dan cuti besar yang belumdiambil dan repatriasi
u Karakteristik UUK–13n Merupakan program yang manfaatnya pastin Cara pembayaran dilakukan secara sekaligusn Tidak ada keharusan melakukan pendanaan
UUKUUK--13: 13: ManfaatManfaat dandan karakteristikkarakteristik
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
1010Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1 BAGIAN 1 (lanjutan)
UUKUUK--13: 13: SkalaSkala manfaatmanfaat
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
1111Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1 BAGIAN 1 (lanjutan)
u Besaran manfaat saat mencapai usia pensiun atau meninggaldunia sebesar (2 x UP + 1 x UPMK) ditambah 15% x (2 x UP + 1 x UPMK), yang mencapai maksimum sebesar 32,2 x upah bulanterakhir untuk masa kerja 24 tahun atau lebih
u Manfaat saat cacat atau sakit berkepanjangan sebesar (2 x UP + 2 x UPMK) ditambah 15% x (2 x UP + 2 x UPMK), yang mencapaimaksimum sebesar 43,7 x upah bulan terakhir untuk masa kerja 24 tahun atau lebih
u Manfaat saat berhenti bekerja secara sukarela sebesar nihil(interpretasi dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi, 31 Agustus 2005), kecuali apabila perusahaanmengatur adanya Uang Pisah
UUKUUK--13: 13: BesarBesar manfaatmanfaat
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
1212Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1 BAGIAN 1 (lanjutan)
UUKUUK--13: 13: GrafikGrafik manfaatmanfaat
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
Grafik 1
0
5
10
15
20
25
30
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
Masa Kerja
x Upah
Jumlah imbalan lainnyaJumlah imbalan usia pensiunJumlah imbalan pendanaan 6.45%
Imbalan lainnya diasumsikan sebesar 1,15 x (1 x UP + 1 x UPMK)Iuran 6,45% dari upah bulanan selama 30 tahun terus menerus dengan asumsi bunga 9% dantingkat kenaikan upah 7% per tahun, akan terakumulasi menjadi 32,15 x upah bulan terakhir
1313Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1 BAGIAN 1 (lanjutan)
u Bertujuan memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidupyang layak bagi setiap peserta dan atau anggota keluarganya
u Diselenggarakan secara nasional dan kepesertannya wajibn Pekerja dan pemberi kerja wajib membayar iuran, termasuk Pemerintah
memberikan bantuan iuran kepada fakir miskin dan orang tidak mampu
u SJSN mengelola 5 jenis program, yaitun Jaminan Kesehatan, Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan
Pensiun dan Jaminan Kematian
u Belum jelas bagaimana dan kapan implementasinyan Apakah programnya digabungkan dengan atau menggantikan
Jamsostek dan atau UUK–13
SJSN: SJSN: UmumUmum
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
1414Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1 BAGIAN 1 (lanjutan)
u Merupakan progam yang iurannya pasti
u Pembayaran manfaat dilakukan secara sekaligus pada saatpeserta memasuki usia pensiun, meninggal dunia, atau mengalamicacat total tetapn Pembayaran sebagian diperkenankan setelah kepesertaan 10 tahun
atau lebih
u Besaran iuran belum ditentukan
SJSN: SJSN: JaminanJaminan HariHari TuaTua
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
1515Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1 BAGIAN 1 (lanjutan)
u Merupakan progam yang manfaatnya pasti
u Pembayaran manfaat dilakukan secara bulanan, yang terdiri darin Pensiun hari tua, pensiun cacat, pensiun janda/duda, pensiun anak
(sampai usia 23 tahun dengan persyaratan), atau pensiun orang tua
u Besaran iuran dan skala manfaat belum ditentukan
SJSN: SJSN: JaminanJaminan PensiunPensiun
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
1616Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1 BAGIAN 1 (lanjutan)
u Pemisahan kekayaan dengan membentuk badan hukum terpisah, lembaga Dana Pensiun
u Mengharuskan adanya pendanaan secara berkala dan sistematis
u Pengawasan dan pembinaan dari Pemerintah
u Penundaan pembayaran manfaat pensiun – pensiun ditunda
u Sifatnya sukarela – bebas membentuk dan tidak membentuk
Dana Dana PensiunPensiun: : 5 5 asasasas pokokpokok
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
1717Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1 BAGIAN 1 (lanjutan)
u Menganut prinsip pembayaran bulanan untuk seumur hidup – adakesinambungan penghasilan
u Setinggi-tingginya 20% dari hak dapat dibayarkan secara sekaligusdan sisanya harus dibayarkan secara bulanan dengan membelianuitas dari perusahaan asuransi jiwa
u Total hak kurang dari ketentuan Menteri yang diatur dari waktu kewaktu, seluruhnya dapat dibayarkan secara sekaligus (saat iniRp125juta untuk rumus sekaligus dan Rp0,9juta sebulan untukrumus bulanan)
Dana Dana PensiunPensiun: : KarakteristikKarakteristik
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
1818Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1 BAGIAN 1 (lanjutan)
u Jenis program: Dapat menyelenggarakan jenis Program PensiunManfaat Pasti (“PPMP”) atau Program Pensiun Iuran Pasti(“PPIP”)
u Lembaga penyelenggara: Dana Pensiun Pemberi Kerja (“DPPK”) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”)
Dana Dana PensiunPensiun: : KarakteristikKarakteristik
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
1919Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1 BAGIAN 1 (lanjutan)
Dana Dana PensiunPensiun: : JenisJenis programprogramu PPMP: Jenis program yang besar manfaat pensiunnya ditetapkan
terlebih dahulu, yang dikaitkan dengan masa kerja dan penghasilansaat pensiunn Rumus Sekaligus: 2.5 (maksimum) x Masa Kerja x Penghasilann Rumus Bulanan: 2.5% (maksimum) x Masa Kerja x Penghasilan
u PPIP: Jenis program yang besar iuran pensiun ditetapkan terlebihdahulu sebagai persentase dari penghasilan (dari pemberi kerja danatau peserta) untuk disisihkan kepada setiap peserta secara teraturn Sejenis tabungan atau Jamsostek
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
2020Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1 BAGIAN 1 (lanjutan)
Dana Dana PensiunPensiun: : LembagaLembaga penyelenggarapenyelenggarau DPPK: Didirikan oleh perorangan atau perusahaan sebagai pendiri
untuk karyawannyau Dapat menyelenggarakan PPMP atau PPIPu Dapat juga dalam bentuk Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan
– hanya dapat menyelenggarakan PPIP – iurannya ditentukanberdasarkan keuntungan pemberi kerja dengan ketentuan minimal sebesar 1% dari jumlah upah setahun
u DPLK: Didirikan dan dikelola oleh perusahaan asuransi jiwa ataubank untuk pekerja mandiri, juga untuk karyawan perusahaan yang tidak ingin mendirikan DPPK
u DPLK hanya dapat menyelenggarakan PPIP
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
2121Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 1BAGIAN 1 (lanjutan)
KetentuanKetentuan PerundangPerundang--undanganundangan
Dana Dana PensiunPensiun: : StatistikStatistik akhirakhir 20052005
+/- 6T
+/- 500.0005)
+/- 3.0003)
212)
DPLK
+/- 70T
+/- 2.000.0004)
500-700
3211)
DPPK
Kekayaan (Rp)
Peserta
Perusahaan
Dana Pensiun
1) 31 di antaranya adalah PPIP, baik berdiri sejak awal maupun yang berubah program. Sejak1997, sudah 73 DPPK (21 PPIP dan 52 PPMP) yang disetujui pembubarannya.2) 4 di antaranya didirikan oleh bank3) Sedikitnya 25 DPPK yang berubah program menjadi PPIP dan menggunakan DPLK4) Termasuk pensiunan dan jumlah ini hanya 8.1% of pekerja yang ikut JAMSOSTEK5) 30.0% adalah peserta mandiri
2222Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 2BAGIAN 2
BebanBeban KesejahteraanKesejahteraan
2323Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 2BAGIAN 2
JamsostekJamsostek: : BebanBeban
BebanBeban KesejehteraanKesejehteraan
2424Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 2 BAGIAN 2 (lanjutan)
UUKUUK--13: 13: BebanBebanu Beban UUK–13 tidaklah pasti karena karakteristik programnya yang
manfaatnya pasti, tetapi dapat dihitung secara aktuaria
u Dengan menggunakan asumsi ekonomis (tingkat bunga dankenaikan upah), asumsi laju penyusutan (tingkat pengunduran diri, meninggal, cacat) dan metode perhitungan aktuaria tertentu, bebanini dapat diperkirakan
u Dengan asumsi usia pensiun normal 55, asumsi distribusi usia daripopulasi sekelompok perusahaan dan masa kerja lalu nihil, perkiraan beban UUK–13 (meninggal, mencapai usia pensiunnormal, cacat dan mengundurkan diri), rata-rata ekuivalen dengan7,92% dari upah bulanan
BebanBeban KesejahteraanKesejahteraan
2525Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 2 BAGIAN 2 (lanjutan)
UUKUUK--13: 13: BebanBeban
BebanBeban KesejahteraanKesejahteraan
2626Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 2 BAGIAN 2 (lanjutan)
Dana Dana PensiunPensiun: : BebanBebanu Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP, rata-rata
menjanjikan manfaat pensiun sebesar 1,5 x MK x PhDP (rumussekaligus) dan sebesar 2% x MK x PhDP (rumus bulanan)
u Beban atas program rata-rata sebesar 12,5% dari PhDP (rumussekaligus) dan rata-rata 20% dari PhDP (rumus bulanan)
u Dari jumlah beban dimaksud, rata-rata pekerja membayar 4,5%–6%, menyisakan beban perusahaan sebesar 8%–14% dari PhDP
u Untuk PPIP, rata-rata proporsi beban antara pekerja danperusahaan sebesar 2,69% dan 7,48% dari PhDP atau +/- 30% (pekerja) / 70% (perusahaan)
BebanBeban KesejahteraanKesejahteraan
2727Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 2 BAGIAN 2 (lanjutan)
BebanBeban: : KeseluruhanKeseluruhanu Program wajib: Jumlah beban perusahaan untuk Jamsostek dan
UUK–13 berkisar antara 16,66%–18,16% dari upah bulanan
u Program sukarela: Kalau diambil rata-ratanya yang minimal saja, beban perusahaan berkisar antara 7,48%–8,00% dari penghasilan
u Apabila ada integrasi antara UUK–13 dan Dana Pensiun, makabeban perusahaan tetap pada kisaran 16,22%–18,24% daripenghasilan bulanan
u Tanpa memperhitungkan beban perusahaan untuk JK, JKK dan JPK dari Jamsostek (5,69%), maka rata-rata beban perusahaan untukprogram hari tua berkisar 10,53%–12,55% dari penghasilan bulanan
BebanBeban KesejahteraanKesejahteraan
2828Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 3BAGIAN 3
BebanBeban dandan ManfaatManfaat
2929Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 3BAGIAN 3
u Kesejahteraan hidup di hari tua dapat diukur dengan suatu besaranyang disebut replacement raten Rasio penghasilan setelah pensiun pada usia tertentu terhadap
penghasilan terakhir sesaat sebelum pensiun
u Replacement rate yang dianggap memadai 70%–80% daripenghasilan bulan terakhir dan ini pun diperoleh setelah bekerjalebih kurang 35-40 tahun
u Kalau rata-rata usia pensiun di Indonesia yang 55 tahun dan rata-rata hanya bekerja 30 tahun, maka replacement rate ini perludisesuaikan lagi menjadi hanya 60% dari penghasilan bulan terakhir
Replacement rateReplacement rate
BebanBeban dandan ManfaatManfaat
3030Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 3 BAGIAN 3 (lanjutan)
Replacement rateReplacement rate dandan usiausia pensiunpensiun: : Negara lainNegara lain
BebanBeban dandan ManfaatManfaat
3131Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 3BAGIAN 3 (lanjutan)
u Dari Jamsostek dan UUK–13 dengan beban sebesar 13,62% dariupah bulanan (2% di antaranya dibayarkan oleh pekerja), dalam 30 tahun diperkirakan jumlah ini akan mencapai 55,38 kali upah bulanterakhir
u Jumlah ini ekuivalen dengan replacement rate sebesar 38% daripenghasilan bulan terakhir – 85% telah dibiayai oleh perusahaan
u Apabila sasaran yang dianggap memadai adalah 60%, maka masihterdapat kekurangan 22% yang ekuivalen dengan beban sebesar7,88% dari upah bulanan
Replacement rateReplacement rate: : Program Program wajibwajib
BebanBeban dandan ManfaatManfaat
3232Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 3 BAGIAN 3 (lanjutan)
Replacement rateReplacement rate: : Program Program wajibwajib
BebanBeban dandan ManfaatManfaat
3333Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 4BAGIAN 4
PerubahanPerubahan DemografiDemografi
3434Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 4BAGIAN 4
u Pada tahun 1990, terdapat 9% (500 juta) penduduk dunia berusia diatas 60 tahun
u Jumlah ini diperkirakan akan meningkat 3 kali lipat menjadi 1,4 miliar pada tahun 2020n Setengahnya berada di Asia, 175 juta di antaranya di China
u Pada tahun 2030, setiap 5 orang angkatan kerja di Indonesia akanmenanggung beban 1 orang yang berusia lanjut (pensiunan) –dependency ratio
u Bayangkan kalau generasi tua ini tidak memiliki pensiun yang cukupn Akan membebani generasi muda dan menjadi beban sosial bagi negara
UmumUmum
PerubahanPerubahan DemografiDemografi
3535Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 4BAGIAN 4 (lanjutan)
u Semuanya ini disebabkan karenan Harapan hidup semakin meningkat seiring dengan menurunnya tingkat
mortalitasn Angka kelahiran (fertility rate) berkurangn Urbanisasi mengubah pola hidup – sistem extended family melemah
u Sebagian senang karena dapat hidup lebih lama menikmati dunia, lainnya susah karena diperlukan lebih banyak dana untukmendukung hidupnya yang lebih panjang
UmumUmum
PerubahanPerubahan DemografiDemografi
3636Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 4 BAGIAN 4 (lanjutan)
Fertility rateFertility rate: : Indonesia 1950Indonesia 1950--20002000
PerubahanPerubahan DemografiDemografi
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
5.5
6
1950 -19
55
1955 -19
60
1960 -19
65
1965 -19
70
1970 -19
75
1975 -19
80
1980 -19
85
1985 -19
90
1990 -19
95
1995 -20
00
2000 -20
051
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
5.5
6
1950 -19
55
1955 -19
60
1960 -19
65
1965 -19
70
1970 -19
75
1975 -19
80
1980 -19
85
1985 -19
90
1990 -19
95
1995 -20
00
2000 -20
05
3737Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 4 BAGIAN 4 (lanjutan)
UrbanisasiUrbanisasi: : Indonesia Indonesia dandan negaranegara lain 1950lain 1950--20502050
PerubahanPerubahan DemografiDemografi
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
North Am. Latin Am. Europe Indonesia Asia Africa
1950 2000 2030
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
North Am. Latin Am. Europe Indonesia Asia Africa
1950 2000 2030
3838Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 4BAGIAN 4 (lanjutan)
u Masa hidup setelah pensiun (rata-rata di Indonesia 55 tahun) bisamencapai 25-30 tahun lagi – sama lamanya dengan masa kerjaseseorangn Apakah selama bekerja tidak ada kesulitan keuangan?n Bagaimana kalau setelah pensiun tidak memiliki cukup tabungan?n Dari mana sumber dananya?
MasaMasa kerjakerja dandan masamasa pensiunpensiun
PerubahanPerubahan DemografiDemografi
25 55 80Masa Kerja Masa Pensiun
3939Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 4 BAGIAN 4 (lanjutan)
HarapanHarapan hiduphidup sejaksejak saatsaat lahirlahir: : Indonesia 2000Indonesia 2000--20502050
PerubahanPerubahan DemografiDemografi
60
62
64
66
68
70
72
74
76
78
80
1995
-2000
2000
-2005
2005
-2010
2010
-2015
2015
-2020
2020
-2025
2025
-2030
2030
-2035
2035
-2040
2040
-2045
2045
-2050
Male Female
60
62
64
66
68
70
72
74
76
78
80
1995
-2000
2000
-2005
2005
-2010
2010
-2015
2015
-2020
2020
-2025
2025
-2030
2030
-2035
2035
-2040
2040
-2045
2045
-2050
Male Female
4040Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 4 BAGIAN 4 (lanjutan)
HarapanHarapan hiduphidup: : BeberapaBeberapa negaranegara lainlain
PerubahanPerubahan DemografiDemografi
4141Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 4BAGIAN 4 (lanjutan)
u Perubahan demografi di mana harapan hidup semakin panjangmenjadi masalah bagi banyak negara terutama dalam kaitannyadengan program kesejahteraan di hari tuan Angka kelahiran yang menurun dan harapan hidup yang terus
meningkat dengan sendirinya akan meningkatkan dependency ratio
u Usia pensiun di Indonesia yang mayoritas 55 tahun ini masih rendahdibandingkan beberapa negara lain, bahkan beberapa negara lain yang usia pensiunnya 60 telah memikirkan untuk ditingkatkan terusmenjadi 65-67 tahun
u Usia pensiun yang rendah berarti masa pemupukan dana lebihsingkat dan masa pembayaran semakin panjang
UsiaUsia pensiunpensiun:: IndonesiaIndonesia
PerubahanPerubahan DemografiDemografi
4242Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 4BAGIAN 4 (lanjutan)
u Perlu segera dipikirkan untuk meningkatkan usia pensiun ini secarabertahap sampai minimal usia 60 tahun dalam 5 tahun mendatang
u Dengan bertambahnya usia pensiun tentu masa kerja jugabertambah, sehingga replacement rate yang lebih tinggi dari 60%juga dapat tercapai
UsiaUsia pensiunpensiun:: IndonesiaIndonesia
PerubahanPerubahan DemografiDemografi
4343Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 4 BAGIAN 4 (lanjutan)
Age pyramidAge pyramid: : Indonesia 1950Indonesia 1950
PerubahanPerubahan DemografiDemografi
-8000 -6000 -4000 -2000 0 2000 4000 6000 8000
0-4
10-14
20-24
30-34
40-44
50-54
60-64
70-74
80+
Male Female
-8000 -6000 -4000 -2000 0 2000 4000 6000 8000
0-4
10-14
20-24
30-34
40-44
50-54
60-64
70-74
80+
Male Female
4444Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 4 BAGIAN 4 (lanjutan)
Age pyramidAge pyramid: : Indonesia 2000Indonesia 2000
PerubahanPerubahan DemografiDemografi
-15000 -10000 -5000 0 5000 10000 15000
0-4
10-14
20-24
30-34
40-44
50-54
60-64
70-74
80+
Male Female
-15000 -10000 -5000 0 5000 10000 15000
0-4
10-14
20-24
30-34
40-44
50-54
60-64
70-74
80+
Male Female
4545Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 4 BAGIAN 4 (lanjutan)
Age pyramidAge pyramid: : Indonesia 2050Indonesia 2050
PerubahanPerubahan DemografiDemografi
-15000 -10000 -5000 0 5000 10000 15000
0-4
10-14
20-24
30-34
40-44
50-54
60-64
70-74
80+
Male Female
-15000 -10000 -5000 0 5000 10000 15000
0-4
10-14
20-24
30-34
40-44
50-54
60-64
70-74
80+
Male Female
4646Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 4 BAGIAN 4 (lanjutan)
Dependency ratioDependency ratio padapada usiausia 65: 65: Indonesia 1950Indonesia 1950--20502050
PerubahanPerubahan DemografiDemografi
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2020 2030 2040 2050
Observed UN Projections - Medium Variant
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
1950 1960 1970 1980 1990 2000 2010 2020 2030 2040 2050
Observed UN Projections - Medium Variant
4747Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 5BAGIAN 5
SekaligusSekaligus atauatau BulananBulanan
4848Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 5BAGIAN 5
u Seperti telah disebutkan di muka bahwa manfaat dari program wajibJamsostek dan UUK–13 dibayarkan secara sekaligus
u Pembayaran secara sekaligus tidak mendukung jaminankesinambungan penghasilan di hari tua – yang merupakan prinsiputama kesejahteraan pekerja
u Bukan saja jaminan kesejahteraan pekerja yang danggap penting, keluarga mereka dan masyarakat secara umum, tetapi juga dapatmeningkatkan produktifitas dan mendukung perkembangan ekonomi
KesinambunganKesinambungan penghasilanpenghasilan
SekaligusSekaligus atauatau BulananBulanan
4949Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 5BAGIAN 5 (lanjutan)
u Perkembangan ekonomi ini dapat diperoleh dari ketersediaan danainvestasi jangka panjang yang diinvestasikan melalui capital marketyang dengan sendirinya dapat digunakan untuk membiayaipembangunan ekonomi
u Apabila arahnya memang ke sana, seharusnya cara pembayarandari program wajib harus diubah menjadi pembayaran bulanan
u Tidak mudah mengubah budaya penerimaan secara sekaligus –perlu terus mendidik masyarakat pentingnya kesinambunganpenghasilan di hari tua
KesinambunganKesinambungan penghasilanpenghasilan
SekaligusSekaligus atauatau BulananBulanan
5050Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 5BAGIAN 5 (lanjutan)
KelemahanKelemahan penerimaanpenerimaan secarasecara sekaligussekaligusu Dana dapat saja dihabiskan bukan untuk tujuan pensiun, dan hasil
penelitian1) menunjukkan bahwa banyak yang menghabiskan danapensiunnya bukan untuk tujuan pensiun
u Tidak ada kesinambungan penghasilanu Sebagian akan dengan cepat menghabiskan dananya pada awal-
awal pensiun, dan dengan berjalannya waktu standar hidup merekamenjadi berkurang
u Investasi atas dananya tidak memberikan hasil yang diharapkanu Sebagian terlalu takut membelanjakan dananya dan mungkin akan
hidup dengan dana yang minim karena irit – seharusnya bisamemperoleh lebih banyak lagi
1) 1996 Retirement Confidence Survey di Amerika: Lebih dari 50% menghabiskan dananya
SekaligusSekaligus atauatau BulananBulanan
5151Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 6BAGIAN 6
AsuransiAsuransi PesangonPesangon
5252Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 6BAGIAN 6
u Dalam pemberitaan berbagai seminar dan media (terakhir di HarianKompas, 4 November 2006) banyak diungkapkan mengenai adanyasemacam wacana asuransi pesangon untuk membiayai pekerjayang terkena pemutusan hubungan kerja dengan keharusan semuaperushaaan secara kolektif membayar iuran tertentu kepadalembaga tertentu
u Ini menunjukkan adanya perhatian yang tidak seimbang antara yang tidak lagi bekerja dan yang tetap mau bekerja sampai pensiunn Penyediaan dana yang lebih banyak bagi mereka yang terputus
hubungan kerjanya dapat dianggap sebagai kontra-produktif danmenghambat penciptaan lapangan kerja serta mengurangi mobilisasipengumpulan dana jangka panjang untuk kesejahteraan hari tua
UmumUmum
AsuransiAsuransi PesangonPesangon
5353Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 6BAGIAN 6 (lanjutan)
u Selain mengandung resiko solvabilitas karena lembaga dimaksudmembiayai program yang manfaatnya pasti, dari sisi pembiayaanjuga tidak menguntungkan secara ekonomis
u Apabila tidak ada yang terkena pemutusan hubungan kerja padasuatu perusahaan, maka iuran yang telah disetor tidak dapatdikembalikan karena sifatnya yang kolektif dan gotong-royong
u UPMK dari UUK–13 yang memang diperuntukkan untuk hari tuaditambah dengan iuran JHT untuk Jamsostek tentu akanmenghasilkan manfaat yang lebih kecil lagi, kecuali apabila secarasukarela perusahaan menyelenggarakan tambahan program pensiun
TidakTidak ekonomisekonomis
AsuransiAsuransi PesangonPesangon
5454Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 6BAGIAN 6 (lanjutan)
u Secara sederhana, apabila kepada semua pekerja yang berusia 25 tahun disisihkan sebesar 8,94%dari penghasilan bulanannya, tanpamemperhitungkan asumsi ekonomis dan laju penyusutan, makadalam 30 tahun akan terkumpul dana sebesar 32,20 x upah bulanterakhirn Pada setiap periode, jumlahnya akan selalu melebihi 1 x UPMK
u Realisasi wacana ini tentu akan lebih memberatkan perusahaan danmenjadikannya kurang termotivasi untuk memikirkan kesejahteraanharu tua pekerjanya karena sebagian dana telah dialihkan keasuransi pesangon dimaksudn Replacement rate program wajib saja hanya mencapai 38% dari upah
bulan terakhir, atau bahkan 0% karena pada kenyataannya semuanyadiambil secara sekaligus
TerabaikannyaTerabaikannya kesejahteraankesejahteraan harihari tuatua
AsuransiAsuransi PesangonPesangon
5555Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 7BAGIAN 7
PendanaanPendanaan
5656Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 7BAGIAN 7
u Pendanaan yang dilakukan secara teratur dan sistematis akanmenghasilkann Jaminan keamanan ketersediaan dana bagi pekerjan Memudahkan perusahaan mengatur arus kasnya
u Pendanaan tidak perlu diwajibkan, tetapi sifatnya sukarela denganpemberian pemahaman terus menerus pentingnya pendanaandilakukann Dengan kesadaran ini, perusahaan tentu akan lebih fleksibel dalam
menetapkan jumlah dan waktunya
PentingnyaPentingnya pendanaanpendanaan
PendanaanPendanaan
5757Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 7BAGIAN 7 (lanjutan)
u Secara terbuka menegaskan dan memperkenankan adanyaoffsetting antara dana yang telah disisihkan – terutama apabilapendanaannya dilakukan melalui lembaga Dana Pensiun – denganketentuan dalam UUK–13 untuk SEMUA kasus pemutusanhubungan kerja, bukan di usia pensiun saja seperti sekarang ini
u Hal ini penting untuk menghindari adanya pembiayaan yang salingtumpang tindih dan untuk mengembalikan motivasi perusahaanuntuk kembali lebih memikirkan kesejahteraan hari tua pekerjanya, sekaligus merencanakan pendanaannya
IntegrasiIntegrasi
PendanaanPendanaan
5858Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 7BAGIAN 7 (lanjutan)
u Pendanaan jangan dilakukan hanya pada satu lembaga tertentusaja, tetapi memberikan kebebasan kepada perusahaan untukmemilih agar kualitas pendanaan terjaga dan tercipta kompetisipasar yang sehat
u Kompetisi yang sehat menciptakann Pasar yang efisienn Biaya pengelolaan semakin murah dan kompetitifn Kualitas pelayanan akan semakin meningkat
KebebasanKebebasan memilihmemilih lembagalembaga
PendanaanPendanaan
5959Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 7BAGIAN 7 (lanjutan)
LembagaLembaga yang yang tersediatersedia
PendanaanPendanaan
AsuransiAsuransiProgramProgramPensiunPensiun
PPMPPPMP
DPPKDPPK DPLKDPLK
PPIPPPIP
Lain2Lain2
LembagaLembaga
6060Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 7BAGIAN 7 (lanjutan)
PendanaanPendanaan
LembagaLembaga: : PertimbanganPertimbangan
No
No
Moderate
Lump sum
Immediate
Moderate
Insurance Products
No
No
Low
Cash
Immediate
Low
No Funding
YesFree from seizure
YesTax incentive3)
HighTransparency
Monthly2)Manner of Payment
Deferred1)Preservation
HighSecurity
Dana Pensiun
(DPPK/DPLK)
Items
1) If resign before early retirement age (10 years before normal retirement age)2) 20% lump sum and 80% monthly, or 100% lump sum if total benefit less than prescribed amount3) Depends on profit and loss situation of company
6161Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 8BAGIAN 8
PerkembanganPerkembangan MasaMasa DepanDepan
6262Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 8BAGIAN 8
SejarahSejarah perkembanganperkembangan PPMPPPMP dandan PPIPPPIP: : DuniaDunia
PerkembanganPerkembangan MasaMasa DepanDepan
Perusahaan2skala besar mulai
menyelenggarakanprogram pensiun
jenis PPMP
1950s
Sumber: Seminar on Strengthening Pensions and Insurance Markets in Indonesia , 2006
Perusahaan2skala kecil mulai
menyelenggarakanprogram pensiun
jenis PPIP
1960s
Masa inflasi tinggi,PPIP menghasilkan
manfaat yang rendah,cenderung ke
PPMP
1970s
Hasil investasitinggi dan
iuran rendah,“golden age“
dari PPMP
1980s
Hasil investasirendah, cenderung
ke PPIP
1990s
PPMP PPIP PPMP PPIP
Hybrid
6363Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 8BAGIAN 8 (lanjutan)
KeadaanKeadaan didi beberapabeberapa negaranegara: : AsiaAsia--PasifikPasifik
PerkembanganPerkembangan MasaMasa DepanDepan
Sumber: Seminar on Strengthening Pensions and Insurance Markets in Indonesia , 2006
6464Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 8BAGIAN 8 (lanjutan)
PerkembanganPerkembangan MasaMasa DepanDepan
Data Data StatistikStatistik: : AkhirAkhir 20052005
+/- 6T
+/- 500.0005)
+/- 3.0003)
212)
DPLK
+/- 70T
+/- 2.000.0004)
500-700
3211)
DPPK
Kekayaan (Rp)
Peserta
Perusahaan
Dana Pensiun
1) 31 di antaranya adalah PPIP, baik berdiri sejak awal maupun yang berubah program. Sejak1997, sudah 73 DPPK (21 PPIP dan 52 PPMP) yang disetujui pembubarannya.2) 4 di antaranya didirikan oleh bank3) Sedikitnya 25 DPPK yang berubah program menjadi PPIP dan menggunakan DPLK4) Termasuk pensiunan dan jumlah ini hanya 8.1% of pekerja yang ikut JAMSOSTEK5) 30.0% adalah peserta mandiri
6565Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 8 BAGIAN 8 (lanjutan)
u Pertumbuhan DPPK baru yang menyelenggarakan PPMPmungkin akan semakin berkurang – tantangan untuk memberikanpemahaman yang menyeluruh
u Diperkirakan bahwa pemberi kerja yang ingin menyelenggarakanprogram pensiun akan memilih PPIPn Pilihan ini tidak pernah ada sebelum tahun 1992
u Apabila yang dipilih adalah PPIP, masih mempunyai pilihan apakahakan membentuk DPPK atau bergabung dengan DPLKn Yang bergabung ke DPLK mungkin jumlah karyawannya sedikitn Selebihnya mungkin tetap menggunakan DPPK, sampai suatu saat di mana DPLK
yang ada di Indonesia benar-benar kompetitif dan profesional dalam memberikanlayanan jasa mereka
n Pertimbangan lainnya adalah masalah efisiensi pengelolaan dan rasa kepemilikan
KecenderunganKecenderungan masamasa depandepan: : IndonesiaIndonesia
PerkembanganPerkembangan MasaMasa DepanDepan
6666Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 8BAGIAN 8 (lanjutan)
u Mengurangi fluktuasi pembiayaanu Keharusan secara akuntansi mencatat dan mengungkapkan beban
dan kewajiban dalam laporan keuanganu Kekhawatiran adanya pembebanan ganda dengan UUK-13
n Integrasi menjadi semakin mendesak
u Tuntutan atau pengaruh kompetisiu Memindahkan “resiko” investasiu Attraction and retentionu Kemudahanu Merger and acquisitionu Penghematan biaya jangka pendeku Manfaat kecil karena komponen PhDP bukan take home pay
BeberapaBeberapa alasanalasan perubahanperubahan
PerkembanganPerkembangan MasaMasa DepanDepan
6767Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 8BAGIAN 8 (lanjutan)
u Lakukan kajian kuantitatif secara menyeluruhn Jangka panjang dan pendek – asset/liability modellingn Hard freeze atau soft freezen Legacy costsn Pengalihan pensiunan ke asuransi jiwa dengan pembelian anuitas –
secara komersial bisa mahal
u Manfaat karyawan sebelum dan setelah perubahann Kesetaraan manfaat setelah perubahan dengan sebelum perubahann Pemenuhan sasaran kesejahteraan dan kesinambungan penghasilan
w Iuran, manfaat dan investasi
u Komunikasi dan sosialisasi
PentingPenting untukuntuk diperhatikandiperhatikan
PerkembanganPerkembangan MasaMasa DepanDepan
6868Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 9BAGIAN 9
PengelolaanPengelolaan KewajibanKewajiban
6969Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 9BAGIAN 9
u Secara bertahap meningkatkan usia pensiunu PhDP tidak menggunakan penghasilan bulan terakhiru Kenaikan manfaat pensiun didasarkan pada kenaikan harga (price
index)u Mendorong peningkatan tabungan pribadi untuk menutup selisih
harapannya dan kemampuan perusahaanu Efisiensi dalam pengelolaanu Implementasi actuarial control cycle
n Mengembangkan model dan parametern Menetapkan asumsi-asumsin Evaluasi kewajiban secara periodikn Proyeksi kekayaan dan kewajiban serta analisis resikon Memantau experience
PengendalianPengendalian resikoresiko pendanaanpendanaan PPMPPPMP
PengelolaanPengelolaan KewajibanKewajiban
7070Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 9BAGIAN 9 (lanjutan)
u Beban merupakan arus kas keluar (pembayaran manfaat dan biayaoperasional), yang dibiayakan dari arus kas masuk berupa iuran danhasil pengembangannyan Beban dipengaruhi oleh rumusan, potensi perubahan-perubahan di
masa datang dan tidak dipengaruhi oleh asumsin Iuran-iuran dipengaruhi oleh ketentuan dan asumsi perhitungan jangka
panjang yang wajar
u Tidak terfokus pada pandangan statis terhadap beban pendanaanjangka pendek, tetapi bagaimana hasil proyeksinya dalam beberapatahun mendatang
Assets liabilities matchingAssets liabilities matching
PengelolaanPengelolaan KewajibanKewajiban
7171Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
BAGIAN 9BAGIAN 9 (lanjutan)
u Asumsi ekonomis dan asumsi demografiu Setiap kombinasi asumsi yang wajar yang berbeda akan
memberikan hasil yang berbeda pulan Asumsi akan berbeda dari kenyataanm, tertutama dalam jangka pendek
u Perlu dipantau dan diperbaiki dari waktu ke waktuu Harus terjalin komunikasi yang baik antara para pihak (pengurus,
pendiri, manager investasi dan aktuaris) agar diperoleh keyakinanbahwa asumsi-asumsi yang digunakan telah mencerminkan faktaatau informasi yang terbaik
u Untuk itu diperlukan experience study, analisis surplus danpenyusunan proyeksi dengan berbagai parameternya
AsumsiAsumsi--asumsiasumsi
PengelolaanPengelolaan KewajibanKewajiban
7272Sistem dan Beban Kesejahteraan Pekerja di Indonesia serta Pendanaannya
u Untuk memperoleh softcopy materi ini, kami persilakanBapak/Ibu mengirim e-mail ke [email protected], atau dapat Bapak/Ibu mengunduhnya (download) di websitekami, http://www.dayamandiri.co.id
InformasiInformasi