Halaman Pengesahanfai.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/PKM-K-2.doc · Web viewMETODE...
Transcript of Halaman Pengesahanfai.um-surabaya.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/PKM-K-2.doc · Web viewMETODE...
1
A. JUDUL PROGRAM
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal
sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau
pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun
dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari
corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif
abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya.
Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi
pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.
Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk
pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia
zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan
hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena
banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini
dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-
masing.
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh
rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam
rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang
tadinya hanya pakaian keluarga istana, kemudian menjadi pakaian rakyat
yang digemari, baik wanita maupun pria.Jadi kerajinan batik ini di Indonesia
telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga
kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi
milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-
XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik
tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang
dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian
pakaian tradisional Indonesia.
“PLESTANDO” (PLESTER BATIK CINTA INDONESIA) SEBAGAI WIRAUSAHA MEMPOPULERKAN BATIK KE
KANCAH INTERNASIONAL
2
Batik Merupakan hasil Karya Kerajinan Budaya Indonesia dan juga
salah satu peninggalan Sejarah. Yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia
Perhatian masyarakat terhadap batik dulu sangat besar, batik tidak pernah
Ketinggalan zaman khususnya batik Tradisional karena warna dan motif batik
tradisional yang mengandung. Nilai magis dan bermakna simbolis nilai
Kebudayaan daerah.
Plester umumnya digunakan untuk mengatasi luka borok, bisul, dll. .
Pada zaman dahulu plester disebut juga sabagai propolis. Propolis sudah
digunakan sejak zaman purba. Bapak kedokteran,Hipokrates (460-370 SM)
menganjurkan konsumsi propolis sebagai obat untuk menyembuhkan luka
seperti luka cakar, borok, bisul. Propolis mempercepat pengeringan luka.
Pada zaman dahulu Palang Merah Internasional mempunyai lambang
yang sama panjang antara vertical dan horizontal. Berasal dari bentuk plester
obat luka, pada zaman itu plester obat luka dijual dalam bentuk roll. Luka
yang diobati akan diberi kapas yang telah dicelup dalam cairan rivanol.
Kemudian sebagai perekat digunakan plester.
Seiring berjalannya era dan zaman plester dikemas secara efisien dan
sesteril mungkin. Didalam plester tersebut sudah terdapat rivanol yang steril
dan tahan lama yang sangat berguna untuk menyembuhkan dan
mengeringkan luka.
Berdasarkan gambaran tersebut terdapat peluang untuk mengenalkan
kepada masyarakat Internasional bahwa batik merupakan suatu aset bangsa
dan merupakan cirri khas bangsa Indonesia dan sebagai media untuk
mengenalkan batik ke kancah Internasional kami menggunakan batik sebagai
medianya.
Plester adalah barang komplementer. Setiap individu selalu
membutuhkan plester dalam kondisi terluka baik luka cakar,borok,bisul dll.
itu kami mengambil plester sebagai media pengenalan batik ke ranah
internasional karena plester batik merupakan inovasi terbaruan belum ada di
Indonesia.
3
C. PERUMUSAN MASALAH
Melihat latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan antara lain:
1. Bagaimana cara menyediakan plester berfungsi sebagai pelindung luka
dari bakteri dan sebagai estetika budaya?
2. Bagaimanakah cara menyediakan plester batik yang bersifat estetik ?
D. TUJUAN
Program ini dilaksanakan untuk melindungi aset budaya bangsa dan
juga untuk memperkenalkan batik ke kancah Internasional bahwa batik
merupakan khas Indonesia.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Adapun keluaran yang terkait dengan tujuan awal pelaksanaan
program dan diharapkan akan tercapai setelah melakukan program ini adalah
terciptanya suatu produk pelindung luka yang berfungsi untuk melindungi
luka dari bakteri yang mempunyai nilai tambah khusus.
F. KEGUNAAN
Manfaat dari program ini adalah untuk para team, adanya bisnis plester
batik ini bermanfaat sangat besar selain memperoleh profit atau materi team
yang masih menjadi mahasiswa ini mendapatkan pelajaran yang sangat
berharga, team akan diasah jiwa enterpreneur dan juga sebagai aplikasi dari
mata kuliah yang telah didapatkan dari pendidikan formal.
Untuk para konsumen, selain untuk melindungi luka dari bakteri dan
untuk estetika nilai budaya Indonesia. Batik adalah aset budaya bangsa, selain
konsumen dapat tampil modis dengan motif batik konsumen juga
ditumbuhkan rasa bangga menggunakan batik nusantara.
Plester batik sebagai budaya dan aset bangsa yang perlu dilestarikan
dan di perkenalkan pada dunia Internasional bahwa batik merupakan warisan
budaya khas Indonesia banyak manfaat bagi bangsa Indonesia yaitu
masyarakat Indonesia memiliki aset dan budaya yang luhur.
4
Manfaat untuk turis adalah plester batik akan menjadi souvenir dan
oleh-oleh yang sangat khas dan unik dan tidak ada di negara lain.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
G.1 Gambaran Tentang Produk
Produk yang kami tawarkan adalah sebuah alat kesehatan yang
bernama Plester Batik. Plester Batik merupakan konsep alat kesehatan yang
ditujukan untuk mengatasi permasalahan disaat tubuh kita terluka. Alat ini juga
menggabungkan corak batik nusantara (Pekalongan) dengan plester yang
modern.
G.1.2 Gambaran Plester Batik
Gambar 2. Plester batik
Plester Batik terbagi menjadi 2 bagian yaitu motif batik pada bagian
luar dan atas plester. Masing-masing bagian memiliki fungsi yang berbeda-
beda, yaitu :
a. Bagian Batik :
Bagian ini berfungsi sebagai lapisan atas plester yang berguna sebagai
hiasan dari plester tersebut.
Bagian ini juga sebagai media untuk mengenalkan batik kepada
masyarakat dan terutama pada masyarakat internasional bahwa batik
merupakan warisan leluhur budaya khas Indonesia.
Gambar 1. Motif Plester Batik
5
b. Bagian Plester :
Bagian ini berfungsi sebagai dasar/bahan utama dalam membuat
Plester Batik.
Bagian kasa rivanol, sebagai anti bakteri.
G.2 Tren dan Pertumbuhan Industri
Tren produk bermotif batik sekarang menjadi sangat di gemari oleh
masyarakat. Seperti mukenah batik, jilbab batik dll. Plester sendiri yang
beredar dimasyarakat masih bermotif standart yaitu motif hewan atau polos.
Namun sayangnya masyarakat cepat jenuh dan model sering kali usang
(Anonim, 2010).
G.3 Analisis Pasar
Menurut publikasi BPS pada bulan Agustus 2010, jumlah penduduk
Indonesia berdasarkan hasil sensus ini adalah sebanyak 237.556.363 orang,
yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan. Laju
pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,49 persen per tahun. Distribusi
penduduk Indonesia:
Pulau Persentase (%)
Pulau Jawa 58%
Pulau Sumatra 21%
Pulau Sulawesi 7%
Pulau Kalimantan 6%
Bali dan Nusa Tenggara 6%
Papua dan Maluku 3%
Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah tiga provinsi dengan
urutan teratas yang berpenduduk terbanyak, yaitu masing-masing berjumlah
43.021.826 orang, 37.476.011 orang, dan 32.380.687 orang. Sedangkan
Provinsi Sumatera Utara merupakan wilayah yang terbanyak penduduknya di
luar Pulau Jawa, yaitu sebanyak 12.985.075 orang.
Tabel 3. Distibusi Penduduk Indonesia
6
Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Indonesia adalah sebesar 124
orang per km². Provinsi yang paling tinggi kepadatan penduduknya adalah
Provinsi DKI Jakarta, yaitu sebesar 14.440 orang per km². Provinsi yang paling
rendah tingkat kepadatan penduduknya adalah Provinsi Papua Barat, yaitu
sebesar 8 orang per km² (Anonim, 2010).
G.4 Ukuran Dan Tren Pasar
Dewasa ini batik menjadi tren tersendiri dimasyarakat. Banyak sekali
produk bermotif batik bermunculan seperti: hem batik, kemeja batik, blus
batik, jilbab batik, set perangko, taplak meja batik, sarung batik (Anonim,
2010). Dan produk yang bermotif batik nusantara mulai dilirik dan diminati
masyarakat.
Jumlah penduduk yang besar dan mobilitas yang tinggi ini membuka
peluang pasar tersendiri pasar tersendiri bagi usaha. Selain itu animo
masyarakat terhadap batik mulai naik bahkan UNESCO telah menetapkan
bahwa batik merupakan warisan budaya asli Indonesia, hal ini berpengaruh
besar terhadap persepsi dunia tentang batik Indonesia.
G.5 Kesiapan Dan Segmentasi
Konsumen yang dituju untuk produk ini adalah seluruh masyarakat,
mancakup segala usia. Yang kesiapan pasar sudah menerima produk yang
ditawarkan karena pada umumnya telah mengenal produk batik dalam segi
pola maupun warna/corak.
Produk ini memiliki peluang strategis pada saat bagian tubuh kita
terluka, dimana plester yang semula adalah barang bersifat komplemen
menjadi barang bersifat primer dan semua orang membutuhkan.
Sebagai produk baru, Plester Batik perlu memikirkan tentang
segmentasi pasar agar mempercepat laju penjualan produk ini sendiri. Dalam
segmentasi pasar, penjualan Plester Batik lebih memilih strategi tempat, artinya
produk ini ditawarkan pada tempat-tempat tertentu yang pasti membutuhkan
produk ini.
7
G.6 Strategi Pemasaran
Sebuah perusahaan yang memproduksi inovasi baru dan memiliki
nuansa budaya nasional bangsa indonesia yaitu plester batik dimana memiliki
strategi pemasaran yang tepat, hal ini di sebabkan oleh banyaknya produksi-
produksi plester dengan berbagai motif dan inovasi. Kami yang memproduksi
plester batik memilki strategi-strategi pemasaran yaitu :
1. Pemasaran melalui media cetak, internet, elektronik.
2. Brosur, iklan bergambar yang dipromosikan dikampus, rumah sakit,
dan took alat kesehatan
3. Kerja sama dengan Universitas untuk membuat MoU dengan
perusahaan plester di Indonesia.
4. Duta Plester Batik.
G.6.1 Produk
Produk plester batik memiliki lebih banyak keunggulan dibanding
produk plester biasa yang ada di pasaran. Salah satu keunggulan dari segi
budaya yang lebih memadukan pola batik. Produk ini adalah produk yang
ramah lingkungan dan inovatif sehingga konsumen pun juga tidak merasa
dirugikan. Untuk strategi pemasaran, produk plester batik akan di buat sebagai
produk yang exclusive sehinnga orang yang membeli terkesan pembeli yang
exclusive. Exclusivitas ini di ciptakan dengan membuat suatu produk yang
limited edition. Dengan bentuk yang baru dan unik sekaligus juga menarik.
G.6.2 Price
Untuk bersaing di pasaran Plester batik dijual denangan harga murah
dari produk plester yang ada yaitu berkisar Rp 500.
G.6.3 Place
Tempat penjualan plester batik berada pada apotek-apotek dan outlet-
outlet yang bertempat di surabaya dan sekitar seperti yang sudah di jelaskan
sebelumnya plester batik akan dijual pada tempat yang tepat seperti di apotek-
apotek dan outlet-outlet tertentu. Hal ini untuk menjaga kesan kualitas produk
8
yang tinggi pada pembeli namun, produk ini juga di pasarkan dan di jual saat
mengikuti pameran-pameran produk inovasi.
G.6.4 Promosi
Promosi produk Plester Batik dilakukan dengan mengadakan
kegiatan-kegiatan seperti berikut:
1. Mempromosikan produk melalui jejaring sosial seperti : facebook
dan blok.
2. Melakukan sistem promosi door to door.
3. Melakukan promosi melalui brosur dan banner.
4. Promosi langsung coba.
G.6.5 People
Instansi ini mempunyai anggota 4 orang yang tebagi menjadi 2 orang
berada di bidang produksi, pemasaran dan management, bidang produksi
terdiri dari 2 orang yang melakukan kegiatan pembuatan produk plester batik
bagian pemasaran terdiri 2 orang yang bertugas sebagai distirbutor produk ke
tempat penjualan, setiap bagian akan di kontrol oleh seorang manager yang
bertugas untuk memastikan semua tugas yang diberikan sudah berjalan dengan
baik.
G.6.6 Physical Embarement
1. Desain plester batik yang praktis, unik dan menarik sehingga bisa
digunakan di setiap waktu. Baik waktu luka maupun disaat tidak luka.
2. Motif batik yang kita gunakan adalah Motif batik pekalongan yang
tersohor, sehingga bisa diterima di kalangan masyarakat.
G.7 Iklan / Advertising
Plester Batik akan diperkenalkan kepada masyarakat salah satunya
melalui media cetak seperti brosur. Situs blog, penjualan on line dan situs
jejaringan sosial seperti facebook. Kami juga akan mempromosikan kepada
para pelajar.
9
G.8 Peluang Usaha Jangka Panjang
Perkembangan produk pada desainnya. Desain plester batik dan motif
batik nusantara.
Suplai lester batik mampu menenbus pasar Internasional
Berikut ini adalah tabel perbandingan plester batik dengan plester
biasa :
Tabel 4. Perbandingan antara Plester Batik
dengan Plester Biasa
No Tolak Ukur Plester Batik Plester Biasa
1 Bahan produksiPlester yang dipergunakan bermotif batik
Plester yang digunakan rata-rata bermotif polos dan jenis-jenis hewan.
2 Harga Rp. 500 Rp. 150- Rp. 300
3 Fungsi
Selain berfungsi sebagai pelindung luka juga sebagai hiasan yang berfungsi sebagai atribut budaya kebangaan Indonesia.
Hanya sebagai pelindung/penutup luka.
4 Kelebihan
Merupakan suatu produk yang inovatif dan ide baru yang belum ada di Indonesia dan akan menjadi tren baru
Hanya berfungsi sebagai pelindung/penutup luka.
G.9 Tujuan Usaha Jangka Panjang
1. Menjadi pioner pengusaha plester batik di Indonesia
2. Memperoleh pangsa pasar selain di Indonesia juga menembus pasar
Internasional
3. Memproduksi plester model baru
G.10 Strategi Pemasaran Jangka Panjang
1. Bekerjasama dengan pihak minimarket, waralaba dan apotek-apotek
terdekat.
2. Memberikan inovasi baru terhadap produk plester yang
memvariasikan sentuhan batik.
10
3. Melakukan analisa pasar secara rutin dan berkelanjutan.
4. Melakukan penelitian tentang produk plester setiap tahunya.
5. Mengunakan sistem pemasaran Plester Batik Goes to (Plester batik
goes to home dan Plester batik goes to Internasional)
G.11 Evaluasi Risiko
1. Apabila pada bulan keenam penjualan Plester Batik masih belum
mencapai 50% dari target maka untuk bulan ketujuh harga Payung Batik
diturunkan.
2. Apabila terdapat produk yang tidak terjual kami menggunakan sistem buy
two get one.
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Gambaran umum tentang pelaksanaan kegiatan disajikan dalam bentuk
diagram alir berikut.
Pengumpulan fakta dan informasi
Analisa dan survey pasar
Identifikasi dan perumusan masalah
Pencetakan media iklan dan publikasi
Pembuatan dan pemasaran Plestando
Evaluasi program dan pembuatan laporan
Pra Pengiriman Proposal
11
a. Pengumpulan fakta dan informasi mengenai :
Melakukan survei mengenai apakah sudah ada produsen yang
memproduksi plester batik.
Melakukan survei mengenai motif batik nusantara yang terkenal
b. Analisa Pasar
Melakukan wawancara tentang batik motif mana yang diminati oleh
masyarakat
c. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Menghimpun fakta dan informasi yang didapat di lapangan
kemudian menentukan ide untuk membuat sebuah rencana kewirausahaan
dengan memanfaatkan keinginan dan selera pasar.
1. Tahan pasca persetujuan proposal
Setelah disetujuinya proposal program ini, maka akan dilaksanakan:
a. Pembuatan Plester Batik
Plester batik akan di produksi sendiri dengan mengggunakan
berbagai peralatan sederhana dan bahan baku yang sudah tersedia rincian
bahan baku dapat terlihat pada bagian rincian biaya dalam proses
pembuatannya dibantu seorang pengusaha plester yang nantinya dapat terus
mengawasi berjalannya proses produksi.
b. Pemasaran Plester Batik
Pemasaran plester batik adalah pada saat menjalin kerja sama dari
pihak produksi dengan pihak distributor lain.pada saat pemasaran ini pihak
distribusi akan membawakan sampel untuk pihak distributor, agar dari pihak
distributor juga mengetahui dan tertarik pada keunikan payung batik yang di
produksi.
c. Launching Plester Batik
Pada tahap ini pihak produksi akan melakukan pembagian plester
batik kepada setiap pihak distributor,yang sebelumnya sudah dilakukan
promosi lewat pemberian brosur yang berisikan keunggulan plester
batik.selain itu kami juga akan mengadakan publikasi lewat media
elektronik dan informasi yang lebih canggih.
Penyiapan peralatan penunjang usaha
Tabel 4. Gambaran Umum Pelaksanaan
Kegiatan
Pasca Pengiriman Proposal
12
d. Penjualan
Plester batik ini akan di distribusikan pada tempat yang ditentukan
sebagai berikut :
Pameran-pameran inovasi produk terbaru.
Acara-acara besar yang mendatangkan banyak masyarakat, seperti
siswa-siswi, para mahasiswa, dll.
e. Evaluasi Program
Melaksanakan review dan evaluasi terhadap pemasaran yang telah
dilakukan.
I. JADWAL KEGIATAN
Tabel 4. Tabel Tahap Pelaksanaan/ Jadwal Faktual Pelaksanaan
No KegiatanBulan/Minggu
I II III IV V1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyiapan Peralatan Penunjang Usaha
2. Pencetakan Media Iklan dan Publilkasi
3.Pembuatan dan Pemasaran Plester Batik
4.Evaluasi Program dan Pembuatan Laporan
*) Ket : Pelaksanaan program dapat berbeda dengan jadwal kegiatan yang
telah direncanakan sebelumnya.
13
J. RANCANGAN BIAYA
Bahan Baku Plester Batik Harga (Rp) Satuan Jumlah (Rp)
1. Plester 25,000 20 500,000
2. Kasa Rivanol steril 50,000 20 1.000,000
3. Kemasan 25,000 20 500,000
TOTAL 2.000,000
Alat Produksi Plester Batik Harga (Rp) Satuan Jumlah (Rp)
1. Sablon 100,000
2. Lem 4.000 5 buah 20,000
3. Gunting 3.000 5.buah 15,000
4. Sterilisator 1 buah 3,500,000
5. Obeng 10.000 5 buah 50,000
TOTAL 225.000
Pelengkap Harga (Rp) Satuan Jumlah (Rp)
1. Plastik kemas 10,000 20 200,000
2. Sablon 3.000 20 60.000
TOTAL 260.000
Pemasaran Harga (Rp) Satuan Jumlah (Rp)
1. Brosur 100,000 3 rim 300,000
2. Banner 100,000 11 1.100.000
TOTAL 1.400.000
Biaya Lain-Lain Harga (Rp) Satuan Jumlah (Rp)
1. Telpon 150,000
2. Transportasi 150,000
3. Gaji Pegawai 500,000/bulan 5 bulan 2.500,000
TOTAL 2.800,000
14
BIAYA JUMLAH (Rp)
Bahan Baku Plester Batik 2.300,000
Alat Produksi Plester Batik 225.000
Pelengkap 260.000
Pemasaran 1.400.000
Biaya Lain-Lain 2.800,000
TOTAL BIAYA 6.985.000
15
L. LAMPIRAN
KETUA KELOMPOKNama : Asy-Syahid MujahidinNama Panggilan : Syahid/Uja’Jenis Kelamin : Laki- lakiAgama : IslamTempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 24 Februari 1989Alamat Asal : Jl.Pacar Kembang 1/29 SurabayaTelephone/Handphone : (031) 81798560, 08563183882Email : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKANTahun Tingkatan Institusi1996 SD MI Muhammadiyah 5 Surabaya2001 SMP SMP Luqman Al-Hakim Surabaya2004 SMA SMA Luqman Al-Hakim Surabaya2007 Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Surabaya
Penulis,
( Asy-Syahid Mujahidin ) NIM 07.600.021
ANGGOTA KELOMPOK 1Nama : Arnik SutantiningrumNama Panggilan : TantiJenis Kelamin : PerempuanAgama : IslamTempat/Tanggal Lahir : Surabaya, 16 November 1991Alamat Asal : Jl. Bronggalan Sawah V/68 SurabayaTelephone/Handphone : 08812768773Email : -
RIWAYAT PENDIDIKANTahun Tingkatan Institusi
1998 SD MI Muhammadiyah 5 Surabaya2004 SMP SMP Muhammadiyah 5 Surabaya2007 SMA SMA Muhammadiyah 1 Surakarta2010 Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Surabaya
Penulis,
16
(Arnik Sutantiningrum) NIM. 20101660029
ANGGOTA KELOMPOK 2Nama : Munfaridah AmaliyahNama Panggilan : RydhaJenis Kelamin : PerempuanAgama : IslamTempat/Tanggal Lahir : Sidoarjo, 8 Desember 1992Alamat Asal : Jl.Malik Ibrahim No.33 Ds.Kwangsan Sedati
SidoarjoTelephone/Handphone : 08175103848Email : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKANTahun Tingkatan Institusi
1998 SD MI.Babatan Jati Sidoarjo2004 SMP MTsN Sidoarjo2007 SMA Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo2010 Perguruan Tinggi UMSurabaya
Penulis,
(Munfaridah Aamliyah ) NIM. 20101660114
ANGGOTA KELOMPOK 3Nama Lengkap : M.Wahyu SanoesiNama Panggilan : WahyuAgama : IslamTempat/Tanggal Lahir : Pamekasan/24-05-1991Alamat Asal : Jl.Jembatan Baru Gg. 6/17 SurabayaTelephone/Handphone : 085730858531Email :
RIWAYAT PENDIDIKANTahun Tingkatan Institusi
1997 SD SDN.Gladak Anyar 12003 SMP SMPN 1 Pamekasan2006 SMA SMAN 2 Pamekasan 2009 Perguruan Tinggi UMSurabaya
Penulis,
17
(Mohammad Wahyu Sanoesi) NIM. 20101660014
DOSEN PEMBIMBING
Nama Lengkap Ns. Sugeng mashudi, S.Kep.,M.KesJenis Kelamin Laki-lakiNIDN 0731038002Fakultas Ilmu KeperawatanJurusan Ilmu keperawatanNo. Tlp. 081803173855Alamat Rumah Jl. Kedung Tarukan Baru IA/29 SurabayaAlamat Universitas Jl. Sutorejo 59 SurabayaRiwayat Pendidikan Sarjana Keperawatan Unair 2006
Program Profesi Ners Unair 2007Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Solo 2010
Beberapa Karya Ilmiah Respons Stress Pasien Kanker Serviks.Pengaruh Aloevera terhadap proses penyembuhan luka bersih.Pengaruh terapi bermain terhadap respons penerimaan.Pengaruh SASETA terhadap respons biologis dan Psikologis Pada pasien kanker serviks.Pengaruh metode pembelajaran Jigsaw dalam meningkatkan Minat dan Prestasi mahasiswa.
Penulis,
(Ns. Sugeng mashudi, S.Kep.,M.Kes)NIDN. 0731038002
18
2. JOB DESCRIPTION
a. Pengelola
1) Memproduksi
2) Melakukan suplai dan distribusi produk
3) Melakukan Promosi
b. Rumah produksi
1) Sebagai penyedia lokasi produksi
c. Tempat pemasaran
1) Mendistribusikan produk kepada konsumen
2) Memasarkan produk ke masyarakat luas
3. STUDI KELAYAKAN USAHA
a) Proyeksi Penerimaan 1 hari menghasilkan 500 buah plester
1 plester dijual Rp. 500
1 bulan = 30 hari kerja
Penerimaan per bulan = 30 hari x 500 plester x Rp. 500,00
= Rp. 7.500.000,00
Penerimaan per tahun = Rp 7.500.000,00 x 12 bulan
= Rp. 90.000.000,00
b) Proyeksi PengeluaranPengeluaran Per hari = a. Plester @ Rp. 100.000,- = Rp. 100.000,-
b. Kasa Rivanol kecil @ Rp. 100,- = Rp. 2.000,-
Pengelolaa Rumah ProduksiTempat
Pemasaran
MASYRAKAT
19
c. Sablon @ Rp. 100.000,- = Rp. 100.000,-
d. Air mineral 200ml Rp. 500,- = Rp. 500,-Total pengeluaran per hari = Rp 202.500,00
Usulan harga jual per plester = biaya produksi per hari / 500 plester
= Rp 202.500,00 / 500 porsi
= Rp 405,00
Pengeluaran per bulan = Rp 202.500,00 x 30 hari
= Rp 6.075.000,00
Pengeluaran per tahun = Rp 6.075.000,00 x 12 bulan
= Rp 72.900.000,00
c) Perhitungan depresiasiPengeluaran non operasional (PNO) :
a. Kertas A4 Rp 60.000,-
b. Tinta printer isi ulang Rp 70.000,-
c. Fotokopi dan Penjilidan Rp 77.500,-
d. Transportasi Pembelian alat dan bahan Rp 60.000,-
e. Biaya Promosi Rp. 215.000,-
f. Dokumentasi Rp 102.500,-
g. Banner Rp 250.000,- +
Total pengeluaran non operasional Rp 835.000,-
Harga Perolehan = Rp 6.693.000,- (total anggaran) – Rp 835.000,- (PNO)
= Rp 5.858.000,00
Nilai sisa = Rp. 165.000,00
Umur Ekonomis = 5 tahun
Depresiasi Tahun pertama = 5/10 x (5.858.000) = 2.929.000
Tahun kedua = 4/10 x (5.858.000) = 2.343.200
Tahun ketiga = 3/10 x (5.858.000) = 1.757.400
Tahun keempat = 2/10 x (5.858.000) = 1.171.600
Tahun terakhir = 1/10 x (5.858.000) = 585.800
d) Estimasi Rugi/Laba
20
Penerimaan per tahun = Rp 90.000.000,00
Pengeluaran per tahun =Rp 72.900 .000,00
EAT Rp 17.100.000,00
Dari perhitungan estimasi tersebut dapat diketahui bahwa usaha ini akan
menghasilkan laba Rp 17.100.000,00 dalam satu tahun.
e) Cash Inflow (CI)
Tahun Cash Inflow Discount Factor PVCI1 Rp. 17.100.000,00 0,917431193 17.659.633,902 Rp. 16.203,200,00 0,841679993 17.213.029,623 Rp. 18.617.400,00 0,772183480 18.009.149,054 Rp. 17.031.600,00 0,708425211 17.024.591,615 Rp 18.445.800,00 0,649931386 18.238.161,46
Total PVCI 88.144.565,64
Keterangan :i = 9%Discount Factor = (1 + i)-n
PVCI = CI x Discount Factor
f) PayBack PeriodPayback Period = 1 + Int inv – CI thn 1 .
CI thn 2 = 1 + Rp. 6.693.000,00 - Rp. 25.789.000,00
Rp. 25.203,200,00 = 1 – 0,7576 = 0,242 tahun atau 3 bulan
g) Net Present Value (NPV)Metode ini menilai selisih antara nilai investasi sekarang dengan nilai
penerimaan kas bersih di masa yang akan datang.
NPV= PV Cash Inflow – PV initial investment
= Rp. 88.144.565,64- Rp. 6.693.000,00
= Rp. 81.451.565,64
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa NPV > 0
Hasil tersebut menunjukkan bahwa proyek ini LAYAK.