Halaman suara nurani internasional

1
8 NO. 694 TAHUN KE-XV, MINGGU KEEMPAT JANUARI 2013 INTERNASIONAL Keluar dari UE, Eropa Kecam Rencana Inggris Brussels, SUN Pemimpin Eropa mengecam rencana Inggris untuk melakukan referendum untuk memutuskan apakah Inggris akan keluar Uni Eropa (UE) atau tetap menjadi anggota organisasi regional itu. Referendum tersebut direncanakan akan digelar pada 2017 mendatang. Rencana itu diungkapkan Perdana Menteri Inggris David Cameron, dalam pidatonya pada Rabu (23/1) kemarin. Cameron menyatakan, referendum tersebut akan dilaksanakan apabila ia berhasil memenangkan pemilu pada tahun 2015 nanti. Banyak pengamat menyebut rencana referendum itu merupakan ancaman Cameron kepada pemimpin eropa lainnya. Saat ini Cameron menginginkan reformasi di tubuh UE yang memberikan kekuasaan lebih kepada Inggris. Pemimpin Eropa pun menegaskan pihaknya tidak akan melunak dalam negosiasi walaupun Inggris mengancam akan keluar. “Hal tersebut adalah hak dari Inggris untuk memutuskan untuk keluar atau tidak dari UE. Namun rencana referendum tersebut tidak akan dapat digunakan sebagai senjata dalan negosiasi reformasi UE,” ujar Presiden Prancis Francois Hollande, seperti dikutip AFP, Kamis (24/1). “Kami mengerti Inggris memiliki keinginannya sendiri dalam negosiasi dan kami akan mendengarkan keinginannya itu. Namun Inggris harus juga mengerti negara Eropa lainnya juga memiliki pandangan sendiri mengenai UE," ujar Kanselir Jerman Angela Merkel. Keputusan Cameron itu juga banyak dikecam oleh tokoh- tokoh politik di dalam negeri Inggris sendiri. Pemimpin oposisi, Ed Milliband, mengatakan manuver Cameron tersebut sangat beresiko karena proses referendum dapat saja berjalan diluar kendali. Wakil Perdana Menteri Inggris Nick Clegg, juga menyebut keputusan referendum dapat menganggu perbaikan ekonomi Inggris jika tidak dijalankan dengan benar. (AFP) SUN | Int Pendiri World Economic Forum Klaus Schwab. Ekonomi Dunia Terancam Runtuh Bern, SUN Dunia tetap tak bisa melarikan diri dari risiko keruntuhan ekonomi global. Meskipun beberapa pendapat menyakini ekonomi dunia akan berangsur pulih di 2013 ini, sejumlah analisis melihat hal berbeda. Pendiri World Economic Forum Klaus Schwab misalnya. Ekonom Swiss itu me- nyerukan pemimpin dunia untuk lebih berhati- hati pada realita yang ada dan memulihkan kepercayaan publik untuk menghindari krisis keuangan yang lebih besar. Ia percaya bahwa risiko perekonomian belum akan pergi. "Perekonomian masih mungkin akan menghadapi keruntuhan jika konstelasi negataif terjadi," katanya kepada Associated Press. Memang diakuinya pasar terlihat lebih kuat di tahun ini. Indeks saham mulai mendekat pada level tertinggi dan mata uang Euro terlihat telah aman dari sejumlah bahaya. Bank sentral di sejumlah negara pun juga telah membanjiri keuangan dengan mata uang baru. Tapi pengangguran yang tinggi di negara maju dan fakta banyaknya pemimpin bisnis serta pemerintahan yang jatuh juga tak bisa dibiarkan begitu saja. Aliansi Eropa dan Jepang yang terjebak dalam resesi misalnya bisa membawa dampak negatif bagi pere- konomian. Belum lagi kondisi ekonomi Amerika Serikat yang tengah berjuang menye- lesaikan kesepakatan anggaran untuk menghidari potensi gagal utang. Jika gagal, maka kemungkinan bisa menyebabkan malapetakan di pasar keuangan. Jika AS tidak mencapai kesepakatan, seperti yang diharapkan, pemotongan belanja pemerintah yang besar akan melukai perekonomian global. Schwab mengatakan pertumbuhan ekonomi didasarkan pada optimisme antara konsumen dan investor. Sehingga pemimpin ditantang meningkatkan kepercayaan masyarakat bagaimana dunia bisa lebih optimis ke depan. Masalah fundamental seperti pertum- buhan pengangguran tak cukup hanya diselesaikan dengan menurunkan kuan- titasnya saja. Menurutnya kewirausahaan dibutuhkan agar para pengangguran fokus pada memperoleh keterampilan yang bisa menujang aktivitas ekonomi dirinya seperti teknologi baru dan ilmu pengetahuan. "Kita perlu cara berpikir yang baru. Ini bukan pekerjaan tradisional yang akan memecahkan masalah," katanya. Sebelumnya Bank Dunia memang kembali memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global. Geoekonomi tahun ini dinilai cenderung tak berubah banyak diban- dingkan tahun sebelumnya. Para ekonom dari lembaga itu bahkan berujar pertumbuhan ekonomi global hanya akan naik 0,1 persen menjadi 2,4 persen dari sebelumnya 2,3 persen di 2012. Padahal, Juni lalu, lembaga multinasional ini masih optimis pertumbuhan ekonomi global mampu meningkat hingga tiga persen. (AP) AS Izinkan Tentara Perempuan di Medan Pertempuran Washington, SUN Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Leon Panetta, akan menghapus larangan bagi tentara wanita untuk ikut dalam medan pertempuran. Selama ini tentara wanita AS hanya menjalankan fungsi penudkung dan tidak terlibat langsung dalam pertempuran. Keputusan tersebut dikeluarkan setelah selama 10 tahun para tentara wanita mem- perjuangkan haknya untuk juga dapat turun dalam medan pertempuran. Banyak pihak menganggap larangan untuk ikut dalam per- tempuran pada tentara wanita sebagai peraturan yang diskriminatif. Penghapusan larangan itu menjadi salah satu kebijakan reformis dalam militer AS semenjak Barack Obama menjadi presiden di negara adidaya itu. Sebelumnya militer AS juga meng- hapus peraturan yang melarang tentaranya untuk menyatakan secara terbuka bahwa ia gay. Para pendukung larangan tersebut menye- butkan pekerjaan di medan pertempuran sangat membutuhkan kemampuan fisik yang kurang dimiliki oleh perempuan. Mereka menyatakan, perempuan tidak akan bisa memenuhi syarat fisik yang dibutuhkan untuk dapat maju ke medan pertempuran. Namun pihak yang menginginkan larangan itu dicabut menyebutkan, saat ini perbedaan antara tentara di medan pertempuran dan tentara pendukung sangatlah kabur. Dalam perang yang dilakukan tentara AS di Afghanistan banyak pula tentara wanita yang menjadi korban walaupun ia tidak berada dalam medan pertempuran. “Setelah 10 tahun perjuangan, akhirnya militer AS menyadari bahwa realitas dalam pertem- puraan masa kini telah berubah. Apa yang disebut sebagai medan pertempuran kini dapat diartikan secara luas,” ujar senator Mark Warner yang mendukung penghapusan larangan tersebut, seperti dikutip AFP, Kamis (24/1). Reformasi peran tentara wanita dalam militer AS dimulai pada perang teluk, pada saat itu tentara perempuan diperbolehkan untuk men- jalani fungsi pendukung seperti mengoperasikan pesawat tempur, helikopter ataupun menjadi kru di kapal perang. Larangan untuk turun ke medan pertempuran untuk tentara wanita sendiri dikeluarkan oleh militer AS pada tahun 1994. (AFP) Tentara perempuan AS dibolehkan bertempur Korut: Nuklir Kami untuk Serang AS! Pyongyang , SUN Pemerintah Korea Utara (Korut) mengumumkan mereka kini sedang menyiapkan uji coba nuklir ketiganya. Mereka pun mengakui bahwa mereka membuat senjata nuklir untuk dapat menyerang Amerika Serikat (AS). Kabar tersebut sendiri keluar ditengah-tengah sanksi baru yang diberikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada Korut. PBB memberikan sanksi baru kepada Korut sebagai hukuman atas uji coba roket yang dilakukan oleh negara komunis itu pada Desember lalu. Sebelumnya, PBB sempat pula memberikan sanksi setelah negara komunis itu melakukan uji coba nuklir pada tahun 2006 dan 2009. Korut juga sempat melakukan uji coba roket pada tahun 2012, namun uji coba tersebut dicap gagal. “Kami tidak akan menyembunyikan fakta bahwa uji coba roket dan nuklir yang kami lakukan bertujuan untuk membuat senjata nuklir agar dapat menyerang Amerika Serikat,” sebut pernyataan yang dikeluarkan militer Korut, seperti dikutip BBC, Kamis (24/1). Kabar bahwa Korut akan kembali melakukan uji coba nuklir sebenarnya telah beredar sejak tiga pekan lalu di komunitas internasional. AS dan negara-negara tetangga Korut pun meminta negara komunis itu untuk mengurungkan niatnya tersebut. Korut sendiri tidak memberitahukan kapan tepatnya ia akan melakukan uji coba nuklirnya itu. Negara tersebut hanya menyatakan bahwa uji coba nuklir yang mereka lakukan adalah uji coba nuklir dengan kapasitas tinggi. (BBC) Mantan Wakil Saddam Hussein Ingin Cepat Dieksekusi Baghdad , SUN Mantan Wakil Perdana Menteri Irak pada saat kepemimpinan Saddam Hussein, Tariq Aziz, meminta agar ia segera dieksekusi saja. Aziz diberikan hukuman mati oleh pengadilan Irak pada Otober 2010 silam. Pengacara Aziz, Badie Aref, mengatakan, saat ini pria berusia 76 tahun itu menderita depresi karena kondisi kesehatannya yang terus memburuk. Aziz diketahui masalah jantung, diabetes, dan juga tekanan darah tinggi, ia bahkan sempat mengalami serangan jantung pada 2007 lalu.“Dia berada dalam depresi besar, ia mengatakan kepada saya akan menulis surat kepada Paus dan memintanya untuk berbicara kepada Pemerintah Irak untuk segera mempercepat eksekusinya,” ujar Aref, seperti dikutip AFP, Kamis (24/1). “Ia sebenarnya diperlakukan dengan baik di dalam penjara. Namun Ia lebih memilih untuk cepat mati saja daripada harus terus hidup menderita,” tambah pengacara itu. Aziz didakwa hukuman mati oleh pengadilan Irak karena dianggap telah melakukan kejahatan kemanusiaan selama berada dalam kekuasaan. Azizi sendiri adalah warga Arab beragama Nasrani. Vatikan dan beberapa negara Barat sempat meminta Pemerintah Irak untuk memberikan pengampunan kepada Aziz. Aziz sendiri berada dalam tahanan sejak tahun 2003 lalu. Pejabat yang dekat dengan Saddam Hussein itu menyerahkan dirinya setelah rezim Saddam berhasil digulingkan dalam invasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS). (AFP) Penyanderaan Aljazair Dua Warga Jepang Kembali Dilaporkan Tewas Tokyo , SUN Jepang memastikan bertambahnya jumlah korban tewas dari warganya selama operasi pembebasan sandera di Aljazair. Dua or- ang warga Jepang ditemukan tewas dalam insiden ini dan menambah total warga Jepang yang menjadi sembilan jiwa. Jumlah warga Jepang yang tewas dalam insiden ini diperkirakan akan bertambah, mengingat masih ada satu orang lagi yang dinyatakan hilang. Warga Jepang yang tewas diketahui bekerja di perusahaan JGC Corp, di sebuah kilang gas alam di Gurun Sahara. Nasib baik justru dialami oleh tujuh warga Jepang lainnya yang berhasil selamat dari peristawa itu. Kilang gas itu dikuasai oleh kelompok militan yang memiliki kaitan dengan Al Qaeda pada 16 Januari lalu. Setelah empat hari, pasukan khusus Aljazair melakukan operasi pembebasan pada Sabtu 19 Januari. Namun operasi itu berakhir dengan kekacauan dan menyebabkan banyaknya sandera dari sekira sembilan negara tewas. Perdana Menteri Aljazair mengatakan, sekira 37 sandera dan 29 anggota militan tewas dalam kejadian ini. Pihak Jepang pun mengecam tindakan Aljazair dan membebaskan dengan melakukan aksi militer, meskipun di saat bersamaan mereka menolak aksi teroris yang mengikuti kejadian tersebut. "(Kekerasan) ini amat disayangkan," ucap Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, seperti dikutip Associated Press, Kamis (24/1). "Menggunakan kekerasan tidak bisa dimaafkan untuk menyelesai- kan masalah apapun. Kami mengecam tindakan terorisme," ujar Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga.Pemerintah Jepang sudah mengirim pesawat untuk membawa tujuh korban selama dari penyanderaan tersebut. Sementara sembilan jenazah warga mereka yang tewas dijadwalkan tiba di Negeri Sakura pada Jumat (25/1).(AP) Bom Bunuh Diri Hantam Irak, 42 Jiwa Tewas Samarra , SUN Pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di sebuah masjid di utara Irak pada Rabu 23 Januari. Dilaporkan 42 orang tewas dalam kejadian ini. Serangan yang juga menyebabkan 75 orang terluka, menyerang Masjid Sayid al-Shuhada di Tuz Khurmatu, sebelah utara Baghdad. Pelaku pengeboman bunuh diri menargetkan serangannya pada acara pemakaman dari keluarga seorang politisi Irak. Sebelumnya, politisi itu tewas terbunuh beberapa hari lalu. "Jenazah bergeletakan di sekitar masjid," ujar Sekretaris Jenderal Provinis Salaheddin Niyazi Moamer Oghlu, seperti dikutip The News, Kamis (24/1). Sementara menurut Walikota Tuz Khurmatu mengatakan, pelaku pengeboman berhasil memasuki kerumanan orang yang tengah berduka. Dirinya pun kemudian meledakan bahan peledak yang ia bawa. Hingga saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas peristiwa peledakan bom. Oghlu pun memastikan jumlah korban berjumlah 42 or- ang tewas dan 75 terluka. Ledakan bom tersebut menambah panjang daftar rangkaian serangan yang terjadi di luar dan sekitar Baghdad. Aksi kekerasan terus berlanjut sejak Amerika Serikat (AS) memutuskan keluar dari Irak. AS Kutuk Serangan Bom Bunuh Diri Amerika Serikat Rabu mengutuk serangan bunuh diri terhadap satu masjid Syiah di Irak utara. Serangan itu, paling banyak menimbulkan korban jiwa dalam enam bulan, mungkin akan meningkatkan ketegangan di Irak yang dilanda lebih sebulan protes di daerah-daerah yang berpenduduk mayoritas penganut Sunni, di tengah-tengah tuntutan pengunduran diri Perdana Menteri Nuri al-Maliki yang berasal dari kelompok Syiah. Dalam satu pernyataan, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Vitoria Nuland menyebut serangan bom di masjid Tuz Khurnatu, 175km dari Baghdad, sebagai "mengejutkan dan mengerikan." Seorang pejabat menyebut jumlah korban 42 orang tewas dan 75 lainnya cedera. Tujuan dari serangan itu adalah untuk "mengganggu keinginan rakyat Irak yang dengan suara bulat mendukung stabilitas dan keamanan," kata Nuland dan menambahkan "Kami menyampaikan simpati kami yang sangat dalam kepada keluarga para korban." Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom itu, tetapi para anggota kelompok garis keras Sunni sering melancarkan serangan-serangan dalam usaha merongrong pemerintah Irak dan mendorong aksi kembali pada aksi kekerasan sektarian yang memuncak antara 2005 dan 2008, tidak lama setelah perang pimpinan AS yang telah menggulingkan Presiden Saddam Hussein. (in) New York , SUN Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Susan Rice, memprotes adanya plakat yang bertuliskan Negara Palestina dalam rapat Dewan Keamanan PBB (DK PBB). Ia menegaskan Palestina baru akan menjadi negara ketika ia bisa berdamai dengan Israel. Palestina mengikuti rapat DK PBB untuk pertama kalinya setelah ia berhasil mengubah status ke- anggotaannya dari entitas pengamat menjadi negara pemantau non anggota. Palestina mendapatkan sta- tus barunya itu dalam sebuah resolusi yang dikeluarkan Majelis Umum PBB pada November lalu. “AS tidak menolak anggapan bahwa resolusi Majelis Umum PBB November lalu merupakan bentuk pengakuan bagi Palestina sebagai sebuah negara,” ujar Rice dalam pertemuan DK PBB, seperti dikutip Associated Press, Kamis (24/1). “Oleh karena itu kami memprotes penggunaan istilah Negara Palestina dalam semua dokumen PBB, termasuk juga dalam plakat yang digunakan di rapat ini,” tambah Rice. Rice menyatakan, Palestina dapat menjadi negara ketika ia berhasil menyelesaikan negosiasi damainya dengan Israel. Namun sampai saat ini proses negosiasi antara Israel dengan Palestina buntu karena Israel terus saja membangun pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Pihak PBB sendiri menyatakan, penyebutan dengan nama Negara Palestina diminta sendiri oleh pihak Palestina, dan itu adalah hak dari Palestina sebagai anggota PBB. Namun PBB juga menyebutkan AS juga memiliki hak untuk menyatakan keti- daksetujuannya terhadap nama tersebut. (AP) AS Protes Plakat "Negara Palestina" di PBB

description

 

Transcript of Halaman suara nurani internasional

Page 1: Halaman suara nurani internasional

8 NO. 694 TAHUN KE-XV, MINGGU KEEMPAT JANUARI 2013 INTERNASIONAL

Keluar dari UE, EropaKecam Rencana InggrisBrussels, SUN

Pemimpin Eropa mengecam rencana Inggris untukmelakukan referendum untuk memutuskan apakah Inggrisakan keluar Uni Eropa (UE) atau tetap menjadi anggotaorganisasi regional itu. Referendum tersebut direncanakanakan digelar pada 2017 mendatang.

Rencana itu diungkapkan Perdana Menteri Inggris DavidCameron, dalam pidatonya pada Rabu (23/1) kemarin.Cameron menyatakan, referendum tersebut akandilaksanakan apabila ia berhasil memenangkan pemilu padatahun 2015 nanti.

Banyak pengamat menyebut rencana referendum itumerupakan ancaman Cameron kepada pemimpin eropa lainnya.Saat ini Cameron menginginkan reformasi di tubuh UE yangmemberikan kekuasaan lebih kepada Inggris. Pemimpin Eropapun menegaskan pihaknya tidak akan melunak dalam negosiasiwalaupun Inggris mengancam akan keluar.

“Hal tersebut adalah hak dari Inggris untuk memutuskanuntuk keluar atau tidak dari UE. Namun rencana referendumtersebut tidak akan dapat digunakan sebagai senjata dalannegosiasi reformasi UE,” ujar Presiden Prancis FrancoisHollande, seperti dikutip AFP, Kamis (24/1).

“Kami mengerti Inggris memiliki keinginannya sendiri dalamnegosiasi dan kami akan mendengarkan keinginannya itu.Namun Inggris harus juga mengerti negara Eropa lainnya jugamemiliki pandangan sendiri mengenai UE," ujar Kanselir JermanAngela Merkel.

Keputusan Cameron itu juga banyak dikecam oleh tokoh-tokoh politik di dalam negeri Inggris sendiri. Pemimpin oposisi,Ed Milliband, mengatakan manuver Cameron tersebut sangatberesiko karena proses referendum dapat saja berjalan diluarkendali.

Wakil Perdana Menteri Inggris Nick Clegg, juga menyebutkeputusan referendum dapat menganggu perbaikan ekonomiInggris jika tidak dijalankan dengan benar.

(AFP)

SUN | IntPendiri World Economic Forum Klaus Schwab.

Ekonomi Dunia Terancam RuntuhBern, SUN

Dunia tetap tak bisa melarikan diri dari risiko keruntuhanekonomi global. Meskipun beberapa pendapat menyakiniekonomi dunia akan berangsur pulih di 2013 ini, sejumlahanalisis melihat hal berbeda.

Pendiri World Economic Forum KlausSchwab misalnya. Ekonom Swiss itu me-nyerukan pemimpin dunia untuk lebih berhati-hati pada realita yang ada dan memulihkankepercayaan publik untuk menghindari krisiskeuangan yang lebih besar.

Ia percaya bahwa risiko perekonomianbelum akan pergi. "Perekonomian masihmungkin akan menghadapi keruntuhan jikakonstelasi negataif terjadi," katanya kepadaAssociated Press.

Memang diakuinya pasar terlihat lebihkuat di tahun ini. Indeks saham mulai

mendekat pada level tertinggi dan matauang Euro terlihat telah aman dari sejumlahbahaya. Bank sentral di sejumlah negara punjuga telah membanjiri keuangan dengan matauang baru.

Tapi pengangguran yang tinggi di negaramaju dan fakta banyaknya pemimpin bisnisserta pemerintahan yang jatuh juga takbisa dibiarkan begitu saja. Aliansi Eropa danJepang yang terjebak dalam resesi misalnyabisa membawa dampak negatif bagi pere-konomian.

Belum lagi kondisi ekonomi Amerika

Serikat yang tengah berjuang menye-lesaikan kesepakatan anggaran untukmenghidari potensi gagal utang. Jika gagal,maka kemungkinan bisa menyebabkanmalapetakan di pasar keuangan.

Jika AS tidak mencapai kesepakatan,seperti yang diharapkan, pemotonganbelanja pemerintah yang besar akanmelukai perekonomian global.

Schwab mengatakan pertumbuhanekonomi didasarkan pada optimisme antarakonsumen dan investor. Sehingga pemimpinditantang meningkatkan kepercayaanmasyarakat bagaimana dunia bisa lebihoptimis ke depan.

Masalah fundamental seperti pertum-buhan pengangguran tak cukup hanyadiselesaikan dengan menurunkan kuan-titasnya saja. Menurutnya kewirausahaan

dibutuhkan agar para pengangguran fokuspada memperoleh keterampilan yang bisamenujang aktivitas ekonomi dirinya sepertiteknologi baru dan ilmu pengetahuan.

"Kita perlu cara berpikir yang baru. Inibukan pekerjaan tradisional yang akanmemecahkan masalah," katanya.

Sebelumnya Bank Dunia memang kembalimemangkas prospek pertumbuhan ekonomiglobal. Geoekonomi tahun ini dinilaicenderung tak berubah banyak diban-dingkan tahun sebelumnya.

Para ekonom dari lembaga itu bahkanberujar pertumbuhan ekonomi global hanyaakan naik 0,1 persen menjadi 2,4 persendari sebelumnya 2,3 persen di 2012.Padahal, Juni lalu, lembaga multinasional inimasih optimis pertumbuhan ekonomi globalmampu meningkat hingga tiga persen. (AP)

AS Izinkan Tentara Perempuan di Medan PertempuranWashington, SUN

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) LeonPanetta, akan menghapus larangan bagi tentarawanita untuk ikut dalam medan pertempuran.Selama ini tentara wanita AS hanya menjalankanfungsi penudkung dan tidak terlibat langsungdalam pertempuran.

Keputusan tersebut dikeluarkan setelahselama 10 tahun para tentara wanita mem-perjuangkan haknya untuk juga dapat turundalam medan pertempuran. Banyak pihakmenganggap larangan untuk ikut dalam per-tempuran pada tentara wanita sebagaiperaturan yang diskriminatif.

Penghapusan larangan itu menjadi salah satukebijakan reformis dalam militer AS semenjakBarack Obama menjadi presiden di negaraadidaya itu. Sebelumnya militer AS juga meng-hapus peraturan yang melarang tentaranyauntuk menyatakan secara terbuka bahwa ia gay.

Para pendukung larangan tersebut menye-butkan pekerjaan di medan pertempuran sangatmembutuhkan kemampuan fisik yang kurangdimiliki oleh perempuan. Mereka menyatakan,perempuan tidak akan bisa memenuhi syarat fisik

yang dibutuhkan untuk dapat maju ke medanpertempuran.

Namun pihak yang menginginkan larangan itudicabut menyebutkan, saat ini perbedaan antaratentara di medan pertempuran dan tentarapendukung sangatlah kabur. Dalam perang yangdilakukan tentara AS di Afghanistan banyak pulatentara wanita yang menjadi korban walaupunia tidak berada dalam medan pertempuran.

“Setelah 10 tahun perjuangan, akhirnyamiliter AS menyadari bahwa realitas dalam pertem-puraan masa kini telah berubah. Apa yang disebutsebagai medan pertempuran kini dapat diartikansecara luas,” ujar senator Mark Warner yangmendukung penghapusan larangan tersebut,seperti dikutip AFP, Kamis (24/1).

Reformasi peran tentara wanita dalam militerAS dimulai pada perang teluk, pada saat itutentara perempuan diperbolehkan untuk men-jalani fungsi pendukung seperti mengoperasikanpesawat tempur, helikopter ataupun menjadi krudi kapal perang. Larangan untuk turun ke medanpertempuran untuk tentara wanita sendiridikeluarkan oleh militer AS pada tahun 1994.

(AFP) Tentara perempuan AS dibolehkan bertempur

Korut: Nuklir Kami untuk Serang AS!Pyongyang , SUN

Pemerintah Korea Utara (Korut) mengumumkan mereka kini sedangmenyiapkan uji coba nuklir ketiganya. Mereka pun mengakui bahwamereka membuat senjata nuklir untuk dapat menyerang AmerikaSerikat (AS).

Kabar tersebut sendiri keluar ditengah-tengah sanksi baru yangdiberikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada Korut. PBBmemberikan sanksi baru kepada Korut sebagai hukuman atas uji cobaroket yang dilakukan oleh negara komunis itu pada Desember lalu.

Sebelumnya, PBB sempat pula memberikan sanksi setelah negarakomunis itu melakukan uji coba nuklir pada tahun 2006 dan 2009.Korut juga sempat melakukan uji coba roket pada tahun 2012, namunuji coba tersebut dicap gagal.

“Kami tidak akan menyembunyikan fakta bahwa uji coba roketdan nuklir yang kami lakukan bertujuan untuk membuat senjata nukliragar dapat menyerang Amerika Serikat,” sebut pernyataan yangdikeluarkan militer Korut, seperti dikutip BBC, Kamis (24/1).

Kabar bahwa Korut akan kembali melakukan uji coba nuklirsebenarnya telah beredar sejak tiga pekan lalu di komunitasinternasional. AS dan negara-negara tetangga Korut pun memintanegara komunis itu untuk mengurungkan niatnya tersebut.

Korut sendiri tidak memberitahukan kapan tepatnya ia akanmelakukan uji coba nuklirnya itu. Negara tersebut hanya menyatakanbahwa uji coba nuklir yang mereka lakukan adalah uji coba nuklirdengan kapasitas tinggi. (BBC)

Mantan Wakil Saddam Hussein InginCepat DieksekusiBaghdad , SUN

Mantan Wakil Perdana Menteri Irak pada saat kepemimpinan SaddamHussein, Tariq Aziz, meminta agar ia segera dieksekusi saja. Azizdiberikan hukuman mati oleh pengadilan Irak pada Otober 2010 silam.

Pengacara Aziz, Badie Aref, mengatakan, saat ini pria berusia 76tahun itu menderita depresi karena kondisi kesehatannya yang terusmemburuk. Aziz diketahui masalah jantung, diabetes, dan juga tekanandarah tinggi, ia bahkan sempat mengalami serangan jantung pada 2007lalu.“Dia berada dalam depresi besar, ia mengatakan kepada saya akanmenulis surat kepada Paus dan memintanya untuk berbicara kepadaPemerintah Irak untuk segera mempercepat eksekusinya,” ujar Aref,seperti dikutip AFP, Kamis (24/1).

“Ia sebenarnya diperlakukan dengan baik di dalam penjara. NamunIa lebih memilih untuk cepat mati saja daripada harus terus hidupmenderita,” tambah pengacara itu.

Aziz didakwa hukuman mati oleh pengadilan Irak karena dianggaptelah melakukan kejahatan kemanusiaan selama berada dalam kekuasaan.Azizi sendiri adalah warga Arab beragama Nasrani. Vatikan dan beberapanegara Barat sempat meminta Pemerintah Irak untuk memberikanpengampunan kepada Aziz.

Aziz sendiri berada dalam tahanan sejak tahun 2003 lalu. Pejabatyang dekat dengan Saddam Hussein itu menyerahkan dirinya setelahrezim Saddam berhasil digulingkan dalam invasi yang dilakukan olehAmerika Serikat (AS). (AFP)

Penyanderaan AljazairDua Warga Jepang KembaliDilaporkan TewasTokyo , SUN

Jepang memastikan bertambahnya jumlah korban tewas dariwarganya selama operasi pembebasan sandera di Aljazair. Dua or-ang warga Jepang ditemukan tewas dalam insiden ini dan menambahtotal warga Jepang yang menjadi sembilan jiwa.

Jumlah warga Jepang yang tewas dalam insiden ini diperkirakanakan bertambah, mengingat masih ada satu orang lagi yangdinyatakan hilang. Warga Jepang yang tewas diketahui bekerja diperusahaan JGC Corp, di sebuah kilang gas alam di Gurun Sahara.Nasib baik justru dialami oleh tujuh warga Jepang lainnya yang berhasilselamat dari peristawa itu.

Kilang gas itu dikuasai oleh kelompok militan yang memiliki kaitandengan Al Qaeda pada 16 Januari lalu. Setelah empat hari, pasukankhusus Aljazair melakukan operasi pembebasan pada Sabtu 19Januari.

Namun operasi itu berakhir dengan kekacauan dan menyebabkanbanyaknya sandera dari sekira sembilan negara tewas. PerdanaMenteri Aljazair mengatakan, sekira 37 sandera dan 29 anggotamilitan tewas dalam kejadian ini. Pihak Jepang pun mengecamtindakan Aljazair dan membebaskan dengan melakukan aksi militer,meskipun di saat bersamaan mereka menolak aksi teroris yangmengikuti kejadian tersebut.

"(Kekerasan) ini amat disayangkan," ucap Perdana Menteri JepangShinzo Abe, seperti dikutip Associated Press, Kamis (24/1).

"Menggunakan kekerasan tidak bisa dimaafkan untuk menyelesai-kan masalah apapun. Kami mengecam tindakan terorisme," ujarSekretaris Kabinet Yoshihide Suga.Pemerintah Jepang sudah mengirimpesawat untuk membawa tujuh korban selama dari penyanderaantersebut. Sementara sembilan jenazah warga mereka yang tewasdijadwalkan tiba di Negeri Sakura pada Jumat (25/1).(AP)

Bom Bunuh Diri Hantam Irak,42 Jiwa TewasSamarra , SUN

Pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di sebuah masjid di utara Irakpada Rabu 23 Januari. Dilaporkan 42 orang tewas dalam kejadian ini.

Serangan yang juga menyebabkan 75 orang terluka, menyerang MasjidSayid al-Shuhada di Tuz Khurmatu, sebelah utara Baghdad. Pelakupengeboman bunuh diri menargetkan serangannya pada acarapemakaman dari keluarga seorang politisi Irak. Sebelumnya, politisi itutewas terbunuh beberapa hari lalu.

"Jenazah bergeletakan di sekitar masjid," ujar Sekretaris JenderalProvinis Salaheddin Niyazi Moamer Oghlu, seperti dikutip The News, Kamis(24/1). Sementara menurut Walikota Tuz Khurmatu mengatakan, pelakupengeboman berhasil memasuki kerumanan orang yang tengah berduka.Dirinya pun kemudian meledakan bahan peledak yang ia bawa. Hinggasaat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas peristiwapeledakan bom. Oghlu pun memastikan jumlah korban berjumlah 42 or-ang tewas dan 75 terluka.

Ledakan bom tersebut menambah panjang daftar rangkaian seranganyang terjadi di luar dan sekitar Baghdad. Aksi kekerasan terus berlanjutsejak Amerika Serikat (AS) memutuskan keluar dari Irak.

AS Kutuk Serangan Bom Bunuh DiriAmerika Serikat Rabu mengutuk serangan bunuh diri terhadap satu

masjid Syiah di Irak utara. Serangan itu, paling banyak menimbulkankorban jiwa dalam enam bulan, mungkin akan meningkatkan ketegangandi Irak yang dilanda lebih sebulan protes di daerah-daerah yangberpenduduk mayoritas penganut Sunni, di tengah-tengah tuntutanpengunduran diri Perdana Menteri Nuri al-Maliki yang berasal dari kelompokSyiah.

Dalam satu pernyataan, juru bicara Departemen Luar Negeri AmerikaSerikat Vitoria Nuland menyebut serangan bom di masjid Tuz Khurnatu,175km dari Baghdad, sebagai "mengejutkan dan mengerikan." Seorangpejabat menyebut jumlah korban 42 orang tewas dan 75 lainnya cedera.Tujuan dari serangan itu adalah untuk "mengganggu keinginan rakyatIrak yang dengan suara bulat mendukung stabilitas dan keamanan," kataNuland dan menambahkan "Kami menyampaikan simpati kami yang sangatdalam kepada keluarga para korban."

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas seranganbom itu, tetapi para anggota kelompok garis keras Sunni seringmelancarkan serangan-serangan dalam usaha merongrong pemerintahIrak dan mendorong aksi kembali pada aksi kekerasan sektarian yangmemuncak antara 2005 dan 2008, tidak lama setelah perang pimpinan ASyang telah menggulingkan Presiden Saddam Hussein. (in)

New York , SUNDuta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Perserikatan

Bangsa Bangsa (PBB), Susan Rice, memprotes adanyaplakat yang bertuliskan Negara Palestina dalam rapatDewan Keamanan PBB (DK PBB). Ia menegaskanPalestina baru akan menjadi negara ketika ia bisaberdamai dengan Israel.

Palestina mengikuti rapat DK PBB untuk pertamakalinya setelah ia berhasil mengubah status ke-anggotaannya dari entitas pengamat menjadi negarapemantau non anggota. Palestina mendapatkan sta-tus barunya itu dalam sebuah resolusi yangdikeluarkan Majelis Umum PBB pada November lalu.

“AS tidak menolak anggapan bahwa resolusi MajelisUmum PBB November lalu merupakan bentukpengakuan bagi Palestina sebagai sebuah negara,”ujar Rice dalam pertemuan DK PBB, seperti dikutip

Associated Press, Kamis (24/1).“Oleh karena itu kami memprotes penggunaan

istilah Negara Palestina dalam semua dokumen PBB,termasuk juga dalam plakat yang digunakan di rapatini,” tambah Rice.

Rice menyatakan, Palestina dapat menjadi negaraketika ia berhasil menyelesaikan negosiasi damainyadengan Israel. Namun sampai saat ini proses negosiasiantara Israel dengan Palestina buntu karena Israelterus saja membangun pemukiman Yahudi di TepiBarat.

Pihak PBB sendiri menyatakan, penyebutandengan nama Negara Palestina diminta sendiri olehpihak Palestina, dan itu adalah hak dari Palestinasebagai anggota PBB. Namun PBB juga menyebutkanAS juga memiliki hak untuk menyatakan keti-daksetujuannya terhadap nama tersebut. (AP)

AS Protes Plakat "NegaraPalestina" di PBB