HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh...

25
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL DEPAN………………………………………........ i HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM………….... ii LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………....…….......... iii HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI…………..... iv KATA PENGANTAR………………………………………………….... v SURAT PERNYATAAN KEASLIAN………………………………....... ix DAFTAR ISI……………………………………………………………... x ABSTRAK………………………………………………………………. xiv ABSTRACT……………………………………………………………… xv BAB I PENDAHULUAN………………….........................……………. 1 1.1. Latar Belakang Masalah…….………………..……………… 1 1.2. Rumusan Masalah…………...………..……....……………... 5 1.3. Ruang Lingkup Masalah…………….....……………………. 5 1.4. Orisinalitas………….……….………………………………. 6 1.5. Tujuan Penelitian.…………………………………………… 8 a. Tujuan umum...………...……………………………........ 8

Transcript of HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh...

Page 1: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL DEPAN………………………………………........ i

HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM………….... ii

LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………....…….......... iii

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI…………..... iv

KATA PENGANTAR………………………………………………….... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN………………………………....... ix

DAFTAR ISI……………………………………………………………... x

ABSTRAK………………………………………………………………. xiv

ABSTRACT……………………………………………………………… xv

BAB I PENDAHULUAN………………….........................……………. 1

1.1. Latar Belakang Masalah…….………………..……………… 1

1.2. Rumusan Masalah…………...………..……....……………... 5

1.3. Ruang Lingkup Masalah…………….....……………………. 5

1.4. Orisinalitas………….……….………………………………. 6

1.5. Tujuan Penelitian.…………………………………………… 8

a. Tujuan umum...………...……………………………........ 8

Page 2: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

b. Tujuan khusus……….….………………………………… 8

1.6. Manfaat Penelitian…………………………………………… 9

a. Manfaat teoritis…………………………….……………... 9

b. Manfaat praktis…………………………….………........... 9

1.7. Landasan Teoritis………….………………………………… 9

1.8. Metode Penelitian….………………………...……………… 15

a. Jenis penelitian…………………………...………………. 15

b. Jenis pendekatan………………………...………………... 15

c. Sifat Penelitian……….………………………………….... 16

d. Data dan Sumber Data…………...………….……………. 16

e. Teknik Pengumpulan Data………………….…………….. 17

f. Teknik Penentuan Sampel Penelitian…………………….... 17

g. Pengolahan dan Analisis Data…………………………….. 18

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ASURANSI JIWA DAN

KLAIM ASURANSI JIWA……...…...…......………………. 19

2.1. Asuransi Jiwa.………….……..………..………………… 19

2.1.1. Pengertian asuransi jiwa………..…………………. 19

2.1.2. Tujuan asuransi jiwa…………...………...………... 24

Page 3: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

2.2. Klaim Asuransi Jiwa………………………...………....… 28

2.2.1. Pengertian klaim asuransi jiwa…………………….. 28

2.2.2. Fungsi dan tujuan klaim asuransi jiwa………...…... 29

2.2.3. Tahapan klaim asuransi jiwa………………………. 30

2.2.4. Syarat klaim asuransi jiwa…………………………. 32

BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI

JIWA KEPADA TERTANGGUNG…………………...……. 39

3.1. Syarat dan Ketentuan Pengajuan Klaim Asuransi Jiwa…... 39

3.2. Pembayaran Klaim Asuransi Jiwa…..…………………….. 44

BAB IV HAMBATAN – HAMBATAN YANG DIHADAPI DALAM

PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA KEPADA

TERTANGGUNG…………………………...…………..….... 46

4.1. Hambatan Yang Dihadapi Dalam Pembayaran Klaim

Asuransi Jiwa………………………………………...….… 46

4.2. Penyelesaian Hambatan Yang Dihadapi Dalam

Pembayaran Klaim Asuransi Jiwa…………..…………...... 49

BAB V PENUTUP………………………………………...………….... 53

5.1. Kesimpulan…………...……………………...…………..... 53

Page 4: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

5.2. Saran - Saran………………………...……....…………...… 54

DAFTAR PUSTAKA………………………...………………………….. 55

DAFTAR RESPONDEN

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 5: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM ASURANSI JIWA KEPADA

TERTANGGUNG PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE

CABANG KUTA

Oleh :

I Made Wahyudi Anantha

ABSTRAK

Setiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara

mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan asuransi.

Masyarakat sering beranggapan jika membeli dan membayar asuransi, maka segala

risiko berupa klaim akan ditanggung semua oleh perusahaan asuransi. Faktanya

adalah di dalam polis terdapat ketentuan lain yang memuat klaim dan tertanggung

tidak memahaminya. Permasalahan yang diteliti adalah bagaimana pelaksanan

pembayaran klaim asuransi jiwa dan hambatan apa yang dihadapi dalam

pembayaran klaim asuransi jiwa pada PT. Prudential Life Assurance Cabang Kuta.

Penelitian ini penting dilakukan dikarenakan masyarakat perlu mengetahui tentang

penyelesaian klaim asuransi jiwa.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum

empiris. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer yang diperoleh

secara langsung dari penelitian lapangan yang berupa keterangan-keterangan atau

wawancara dari pihak-pihak terkait dalam penelitian ini sedangkan data sekunder

berasal dari penelitian pustaka melalui peraturan perundang-undangan, literatur,

buku-buku dan dokumen-dokumen resmi.

Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pelaksanaan pembayaran klaim

asuransi jiwa terdapat dalam standar prosedur operasi life administration, klaim

diterima apabila dokumen dan formulir klaim yang diajukan sudah lengkap dan

hambatan yang sering dijumpai dalam pengajuan klaim asuransi jiwa adalah

dokumen, formulir dan identitas yang tidak sesuai serta terlalu lama mengajukan

klaim. Saran yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dalam pengajuan klaim

tertanggung hendaknya memperhatikan kelengkapan dokumen dan formulir klaim

serta hendaknya pihak penanggung memberikan pemahaman lebih kepada

tertanggung dengan cara sosialisasi atau mendampingi tertanggung dalam

pengajuan klaimnya.

Kata Kunci : Tertanggung, Penanggung, Klaim, Asuransi Jiwa.

Page 6: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

IMPLEMENTATION OF THE LIFE INSURANCE CLAIM PAYMENT

INSURED ON PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KUTA BRANCH

By :

I Made Wahyudi Anantha

ABSTRACT

Any decision taken by a people fraught with risks. How to cope with the risk

is transferred the risk to the insurance company. People often assume if buying and

paying for insurance, then all risks in the form of claims will be borne all by the

insurance company. The fact is in the policy there are other provisions that contain

claims and the insured does not understand it. Problems studied are how the

implementation of the payment of life insurance claims and obstacles encountered

in the payment of life insurance claims on PT. Prudential Life Assurance Kuta

Branch. This research is important because people need to know about life

insurance claims settlement.

The method used is the method of empirical legal research. The source of

the data in this study are primary data obtained directly from field research the

form of information, or interviews of stakeholders in the research and secondary

data derived from the research literature through legislation, literature, books and

official documents.

From the results of this study concluded that the implementation of the

payment claim life insurance contained in the standard operating procedures of life

administration, a claim accepted if the documents and claim forms submitted are

complete and barriers that often encountered in the submission of insurance claims

life is documents, forms and identities are not appropriate and too long to make a

claim. Suggestions were obtained in this study is that the claim of the insured should

consider the complete document and claim forms as well as the insurer should give

more understanding to the insured by means of socialization or assisting the

insured in the submission of his claim.

Keywords : Insured, Insurer, Claims, Life Insurance.

Page 7: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap keputusan yang diambil oleh manusia dalam menjalani kehidupan

selalu penuh risiko. Risiko adalah kemungkinan kerugian yang akan dialami oleh

seseorang dan diakibatkan oleh bahaya yang mungkin terjadi dikemudian hari,

tetapi tidak dapat diketahui lebih lanjut apakah akan terjadi dan kapan akan terjadi

risiko tersebut1. Oleh karenanya setiap risiko yang dihadapi harus diantisipasi agar

tidak menyebabkan kerugian yang besar. Risiko yang menyebabkan kerugian

tersebut mempunyai nilai ekonomis dan finansial yang sangat berharga, dapat

mengakibatkan kebangkrutan dan dapat merugikan kelangsungan kehidupan

seseorang.

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh manusia dalam

menangggulangi risiko - risiko yang mungkin timbul dalam kehidupan manusia

yang dimana risiko tersebut dapat menimbulkan kerugian antara lain:

1. menghindari risiko (Avoidance risk) artinya, berbuat atau tidak berbuat sesuatu

agar tidak mendapat kerugian.

2. mencegah risiko (Prevention risk) artinya, mengadakan tindakan tertentu

dengan tujuan paling tidak mengurangi kerugian.

1 Radiks Purba, 1992, Memahami Asuransi Indonesia, Seri Umum No.10, PT. Pustaka

Binaman Pressindo, Jakarta, h. 29.

Page 8: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

3. mengalihkan risiko (Transfering risk) artinya, kemungkinan buruk yang dapat

menimpa seseorang dan hal tersebut dapat dialihkan kepada pihak lain.

4. menerima risiko (Assumption risk)2.

Salah satu cara untuk mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko

(transfer of risk) kepada pihak lain di luar diri manusia3, oleh karena itu diperlukan

perusahaan yang dapat menanggung risiko tersebut. Perusahaan asuransi adalah

perusahaan yang dapat menanggung risiko yang akan dihadapi tertanggung atau

nasabah, baik perorangan maupun badan usaha. Hal ini dikarenakan perusahaan

asuransi adalah perusahaan yang melakukan usaha pertanggung jawaban terhadap

risiko yang akan dihadapi oleh tertanggung. Asuransi merupakan buah pikiran dan

akal budi manusia untuk mencapai suatu keadaan yang dapat memenuhi

kebutuhannya, terutama sekali untuk kebutuhan - kebutuhannya yang hakiki

sifatnya antara lain rasa aman dan terlindung4. Dapat disadari bahwa asuransi

mempunyai beberapa manfaat untuk kehidupan manusia yaitu:

1. membantu masyarakat dalam rangka mengatasi segala masalah risiko yang

dihadapi dalam kehidupan. Hal itu akan memberikan ketenangan dan

kepercayaan diri yang lebih tinggi kepada tertanggung atau nasabah.

2. asuransi merupakan sarana pengumpulan dana yang cukup besar sehingga dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat dana pembangunan.

2 Ibid. 3. M. Sastrawidjaja, 2003, Aspek – Aspek Hukum Asuransi dan Surat Berharga, PT.

Alumni, Bandung, h. 9. 4 Sri Rejeki Hartono, 1992, Hukum Asuransi Dan Perusahaan Asuransi, Sinar Grafika,

Jakarta, h. 30.

Page 9: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

3. sebagai sarana untuk mengatasi risiko – risiko yang dihadapi dalam

melaksanakan pembangunan5.

Karena begitu pentingnya asuransi bagi sebagian masyarakat maka

kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan, baik oleh perorangan maupun

dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam dalam tata

kehidupan rumah tangga, baik dalam mengahadapi risiko mendasar seperti risiko

sakit, cacat, kematian, atau dalam menghadapi risiko atas harta benda yang

dimiliki6.

Masyarakat Indonesia sering beranggapan bahwa, jika mereka membeli

polis dan membayar premi asuransi, maka segala risiko akan ditanggung semua

oleh perusahaan asuransi. Pemahaman tersebut sangat sederhana dan sering

memicu permasalahan dalam pengajuan klaim asuransi, khususnya asuransi jiwa.

Akan tetapi, faktanya adalah di dalam polis terdapat ketentuan lain yang memuat

resiko yang dipertangungkan. Permasalahan dalam pengajuan klaim sesungguhnya

sederhana, akan tetapi sering dijumpai bahwa tertanggung tidak memahami kontrak

dari asuransi yang dimilikinya sehingga dalam praktiknya proses pengajuan klaim

tersebut menjadi terhambat dikarenakan faktor tidak pahamnya kontrak asuransi

yang dimiliki tertanggung tersebut. Perihal mengenai klaim asuransi juga telah

diatur dalam beberapa regulasi berikut ini yaitu Undang - Undang Nomor 40 Tahun

2014 Tentang Perasuransian, Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 1999 Tentang

Penyelenggaraan Usaha Perasuransian serta Pasal 25 dan 27 Keputusan Menteri

5 Sentosa Sembiring, 2014, Hukum Asuransi, Nuansa Aulia, Bandung, h. 20. 6 Herman Darmawi, 2006, Manajemen Asuransi, PT. Bumi Aksara, Jakarta, h. 1

Page 10: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

Keuangan Republik Indonesia Nomor 442/KMK.06/2003 Tentang

Penyelenggaraan Usaha Perasuransian dan Perusahaan Reasuransi. Dengan adanya

regulasi tersebut diharapkan dapat menciptakan industri perasuransian yang lebih

sehat, dapat diandalkan, amanah dan kompetitif serta meningkatkan perannya

dalam mendorong pembangunan nasional.

Setiap perjanjian asuransi sepatutnya mengatur tata cara penyelesaian

perselisihan dalam perjanjian asuransi karena tertanggung mengharapkan kepastian

bahwa penanggung akan membayar atas klaim yang timbul. Penyelesaian klaim

asuransi tidak selalu berjalan mulus sebab tidak jarang timbul perbedaan atau

persengketaan diantara para pihak dan dapat menimbulkan dampak yang besar

terhadap citra asuransi di mata masyarakat. Dalam Pasal 25 dan 27 Keputusan

Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 442/KMK.06/2003 Tentang

Penyelenggaraan Usaha Perasuransian dan Perusahaan Reasuransi sudah mengatur

tentang klaim asuransi jiwa, yang dalam masing - masing Pasal tersebut

menyatakan bahwa tindakan yang dapat dikategorikan memperlambat penyelesaian

klaim yang terdapat dalam Pasal 25 dan penetapan batas waktu 30 hari dalam

penyelesaian klaim yang terdapat dalam Pasal 27. Dalam prakteknya sering terjadi

keterlambatan dalam penyelesaian klaimnya, contohnya memperpanjang proses

penyelesaian klaim dengan meminta penyerahan dokumen aklaim tertentu, yang

kemudian diikuti dengan meminta penyerahan dokumen lain yang pada dasarnya

berisi hal yang sama dan sering dijumpai pembayaran klaim yang melewati batas

waktu 30 hari yang tidak sesuai dengan yang diamanatkan oleh Pasal 27 tersebut.

Page 11: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, menarik suatu permasalahan yang

mana nantinya akan diteliti ataupun dibahas permasalahan tersebut, yang

dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Pelaksanaan Pembayaran Klaim

Asuransi Jiwa Kepada Tertanggung Pada PT. Prudential Life Assurance

Cabang Kuta”. Penelitian dilakukan pada PT. Prudential Life Assurance cabang

kuta dikarenakan di tempat tersebut ada banyak kasus mengenai klaim dan di

tempat tersebut cukup mudah untuk memperoleh data mengenai klaim asuransi

jiwa.

1.2 Rumusan Masalah

Dari apa yang telah dikemukan dalam latar belakang masalah, dapat

dirumuskan permasalahan yang akan menjadi pokok bahasan di dalam tulisan ini.

Permasalahan - permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pelaksanaan pembayaran klaim asuransi jiwa kepada

tertanggung pada PT. Prudential Life Assurance Cabang Kuta?

2. Hambatan – hambatan apakah yang dihadapi dalam pembayaran klaim asuransi

jiwa kepada tertanggung pada PT. Prudential Life Assurance Cabang Kuta?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Dalam penyusunan skripsi perlu ditentukan secara tegas batasan materi

yang akan diuraikan dalam tulisan tersebut. Hal ini untuk mencegah agar materi

atau isi uraiannya tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang di terurai di

dalam tulisan ini, sehingga permasalahannya dapat diuraikan secara sistematis

sebagai syarat atau ciri karangan ilmiah.

Page 12: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

Permasalahan yang diteliti sesuai dengan rumusan masalah yaitu mengenai

pelaksanaan pembayaran klaim dan dibahas juga mengenai hambatan – hambatan

dalam pembayaran klaim asuransi jiwa kepada tertanggung pada PT. Prudential

Life Assurance Cabang Kuta.

1.4 Orisinalitas

Bahwa penulisan skripsi ini merupakan hasil karya asli dari suatu buah

pemikiran yang dikembangkan dengan judul “Pelaksanaan Pembayaran Klaim

Asuransi Jiwa Kepada Tertanggung pada PT. Prudential Life Assurance Cabang

Kuta”. Untuk menunjukan orisinalitas dari penelitian yang tengah dibuat, dengan

ini menampilkan beberapa judul penelitian terdahulu sebagai pembanding, yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Ni Made Kristina Diana Yanti yang judul

penelitianya adalah “Penyelesaian Pembayaran Klaim Oleh Perusahaan Asuransi

Jiwa Dalam Hal Tertanggung Tidak Dapat Melakukan Kewajiban Membayar

Premi” yang di mana rumusan masalahnya terdapat dalam halaman 5, yaitu :

1. apa akibat tertanggung tidak dapat melaksanakan kewajibannya membayar

premi sampai dengan akhir masa kontrak?

2. bagaimanakah bentuk penyelesaian pembayaran klaim dalam hal terhentinya

pembayaran premi?

Penelitian kedua dilakukan oleh Tety Anggraeni yang berjudul “Mekanisme

Pengajuan Klaim Produk Individu Asuransi Jiwa Pada PT. MAA Assurance Life

Syariah” yang di mana rumusan masalahnya terdapat dalam halaman 4, yaitu :

1. bagaimanakah prosedur pengajuan klaim asuransi jiwa di PT. MAA Assurance

Life Syariah?

Page 13: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

2. bagaimanakah proses pengambilan keputusan klaim individu asuransi jiwa di

PT. MAA Assurance Life Syariah?

Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini, tabel penelitian mengenai

asuransi jiwa:

Berdasarkan tabel di atas yang membedakan penelitian yang dilakukan

dengan 2 penelitian terdahulu yang pembahasannya berkaitan dengan asuransi jiwa

yaitu, pada penelitian ini yang berjudul Pelaksanaan Pembayaran Klaim Asuransi

Jiwa Kepada Tertanggung Pada PT. Prudential Life Assurance Cabang Kuta.

Dimana rumusan masalahnya yaitu: Bagaimanakah pelaksanaan pembayaran klaim

asuransi jiwa kepada tertanggung pada PT. Prudential Life Assurance Cabang

No Judul Skripsi Penulis Rumusan Masalah

1 Penyelesaian

Pembayaran Klaim

Oleh Perusahaan

Asuransi Jiwa Dalam

Hal Tertanggung

Tidak Dapat

Melakukan

Kewajiban

Pembayaran Premi

Ni Made Kristina

Diana Yanti

1. Apa akibat tertanggung

tidak dapat melaksanakan

kewajibannya membayar

premi sampai dengan akhir

masa kontrak?

2. Bagaimanakah bentuk

penyelesaian pembayaran

klaim dalam hal terhentinya

pembayaran premi?

2 Mekanisme

Pengajuan Klaim

Produk Individu

Asuransi Jiwa Pada

PT. MAA Assurance

Life Syariah

Tety Anggraeni 1. Bagaimana prosedur

pengajuan klaim individu

asuransi jiwa di PT. MAA

Assurance Life Syariah?

2. Bagaimana proses

pengambilan keputusan

klaim individu asuransi jiwa

di PT. MAA Assurance Life

Syariah?

Page 14: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

Kuta?. Hambatan – hambatan apakah yang dihadapi dalam pembayaran klaim

asuransi jiwa kepada tertanggung pada PT. Prudential Life Assurance Cabang

Kuta?

Dalam uraian di atas maka yang membedakan penelitian yang dilakukan

dengan 2 penelitian pembanding terdahulu yaitu, di mana dalam penelitian ini

dengan penelitian pembanding sama – sama membahas tentang asuransi jiwa

namun berdasarkan judul dan rumusan masalah yang dibahas berbeda dan tidak

sama.

1.5 Tujuan Penelitian

Setiap usaha dan kegiatan yang dilakukan pastinya memiliki suatu tujuan

yang harus dicapai oleh karena tujuan itu yang dapat memberikan pedoman segala

kegiatan yang dilaksanakan. Kemudian juga dalam halnya penulisan suatu karya

ilmiah ini memiliki tujuan, yaitu:

a. Tujuan umum

Adapun tujuan umum yang ingin disampaikan melalui penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui pelaksanaan pembayaran klaim asuransi jiwa kepada

tertanggung.

2. untuk mengetahui hambatan - hambatan yang dihadapi dalam pembayaran

klaim asuransi jiwa kepada tertanggung.

b. Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui tentang alur pemrosesan klaim yang diajukan

tertanggung pada PT. Prudential Life Assurance Cabang Kuta.

Page 15: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

2. Untuk mengetahui tentang penyelesaian hambatan - hambatan yang

dihadapai dalam pembayaran klaim asuransi jiwa kepada tertanggung pada

PT. Prudential Life Assurance Cabang Kuta.

1.6 Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

1. Membantu perkembangan, dalam mengevaluasi pelaksanaan ketentuan

mengenai ilmu hukum khususnya dalam Hukum Perasuransian mengenai

pengaturan pemberian klaim kepada nasabah.

2. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan informasi bagi

para akademisi maupun sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian.

b. Manfaat praktis

Selain manfaat teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan juga mampu

memberikan manfaat praktis, yaitu diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi

masukan kepada PT. Prudential Life Assurance untuk dapat menjelaskan mengenai

pelaksanaan pembayaran klaim kepada tertanggung dengan melalui pelaksanaan

ketentuan peraturan perundang-undangan agar tidak terjadi lagi hambatan –

hambatan dalam pembayaran klaim kepada tertanggung sehingga tidak

menimbulkan kerugian terhadap tertanggung.

1.7 Landasan Teoritis

Seperti yang telah dimaklumi, bahwa dalam mengarungi hidup dan

kehidupan ini, manusia selalu dihadapkan kepada sesuatu yang tidak pasti, yang

mungkin menguntungkan akan tetapi mungkin pula merugikan. Manusia

mengharapkan keamanan atas harta benda mereka, mengharapkan kesehatan dan

Page 16: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

kesejahteraan tidak kurang sesuatu apapun, namun manusia hanya dapat berusaha,

tetapi Tuhan Yang Maha Esa yang menentukan segalanya. Timbulnya suatu risiko

menjadi kenyataan merupakan sesuatu yang belum pasti, sehingga kemungkinan

bagi seseorang akan mengalami kerugian atau kehilangan yang dihadapi oleh setiap

manusia merupakan suatu hal yang tidak diinginkan. Seseorang yang tidak

menginginkan suatu risiko menjadi kenyataan seharusnya mengusahakan supaya

kehilangan atau kerugian itu tidak terjadi7. Kebutuhan terhadap perlindungan atau

jaminan asuransi bersumber dari keinginan untuk mengatasi ketidakpastian

(uncertainty). Asuransi adalah salah satu bentuk pengalihan risiko8. Istilah

"diasuransikan" biasanya merujuk pada segala sesuatu yang mendapatkan

perlindungan. Dalam Pasal 246 KUHD menyatakan bahwa asuransi atau

pertanggungan adalah suatu perjanjian antara penangung mengikatkan diri kepada

seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan

penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan

keuntungan yang diharapakan, yang mungkin akan diderita karena suatu peristiwa

yang tak tertentu.

Berdasarkan ketentuan Pasal 246 KUHD tersebut di atas maka dapat

disimpulkan bahwa adanya beberapa unsur mengenai asuransi yaitu, adanya

pembayaran premi dari pihak tertanggung kepada pihak penanggung, adanya

7 Emmi Pangaribuan Simanjuntak, 1980, Hukum Pertanggungan dan Perkembangannya,

Seksi Hukum Dagang Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, h. 4-5. 8 Alan H. Willet, 1995, The Economic Theory of Risk and Insurance, University of

Pennsylvania Press, Pennsylvania, h. 14.

Page 17: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

penggantian kerugian dan adanya suatu peristiwa yang tidak pasti. Berdasarkan

pasal 247 KUHD menyebutkan ada lima macam asuransi:

1. asuransi terhadap kebakaran.

2. asuransi terhadap bahaya hasil-hasil pertanian.

3. asuransi terhadap kematian orang (asuransi jiwa).

4. asuransi terhadap bahaya dilaut dan perbudakan.

5. asuransi terhadap bahaya dalam pengangkutan di darat dan di sungai.

Menurut Pasal 1 angka 1 Undang – Undang Nomor 40 tahun 2014

menyatakan bahwa asuransi adalah perjanjian antara dua belah pihak, yaitu

perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan

premi oleh perusahaan sebagai imbalan untuk:

a. memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena

kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung

jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau

pemegang polis karena terjadinya suatu peritiwa yang tidak pasti atau

b. memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau

pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang

besarnya telah ditetapkan atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

Santoso Poedjo Subroto memberikan pengertian mengenai asuransi yaitu:

asuransi pada umumnya adalah suatu perjanjian timbal balik di mana pihak

penanggung dengan menerima suatu premi maka penanggung mengikatkan

diri untuk memberikan pembayaran kepada pengambil asuransi atau orang

yang ditunjuk karena terjadinya suatu peristiwa yang belum pasti, yang

disebut dalam perjanjian timbal balik karena pengambilan asuransi atau

tertuju pada yang menderita kerugian yang disebabkan oleh peristiwa yang

Page 18: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

belum pasti tersebut maupun karena perisiwa mengenai hidup atau

kesehatan seorang tertanggung9.

Emmy Pangaribuan Simanjuntak selanjutnya menjelaskan lebih lanjut

mengenai sifat – sifat perjanjian asuransi sebagai berikut:

1. perjanjian asuransi atau pertanggungan pada dasarnya adalah suatu perjanjian

penggantian kerugian, artinya penanggung mengikatkan diri untuk

menggantikan kerugian karena pihak tertanggung menderita kerugian dan yang

diganti itu adalah seimbang dengan kerugian yang diderita.

2. perjanjian asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian bersyarat yang artinya

adalah kewajiban mengganti rugi dari penanggung hanya dilaksanakan apabila

peristiwa yang tidak tertentu di atas terjadi terhadap tertanggung.

3. perjanjian asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian timbal balik, artinya

kewajiban penanggung mengganti kerugian diharapkan dengan kewajiban

tertanggung untuk membayar premi.

4. kerugian yang diderita adalah sebagai akibat dari peristiwa yang tidak tertentu

bilamana diadakan pertanggungan10.

Secara garis besar asuransi terdiri dari tiga kategori, yaitu:

1. asuransi kerugian adalah asuransi untuk harta benda, kepentingan keuangan,

tanggung jawab hukum, dan asuransi diri (kecelakaan atau kesehatan).

9 Santoso Poedjo Subroto, 1999, Beberapa Aspek tentang Hukum Pertanggungan Jiwa di

Indonesia, Bhatara, Jakarta, h. 16.

10 Emmy Pangaribuan Simanjuntak, op. cit, h. 22.

Page 19: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

2. asuransi jiwa pada hakikatnya merupakan suatu bentuk kerjasama antara orang

- orang yang menghindarkan atau minimal mengurangi resiko yang diakibatkan

oleh resiko kematian (yang pasti terjadi tetapi tidak pasti kapan terjadinya),

resiko hari tua (yang pasti terjadi dan dapat diperkirakan kapan terjadinya, tetapi

tidak pasti berapa lama) dan resiko kecelakaan (yang tidak pasti terjadi, tetapi

tidak mustahil terjadi).

3. asuransi social adalah program asuransi wajib yang diselenggarakan oleh

pemerintah berdasarkan pada undang - undang. Maksud dan tujuan asuransi

sosial adalah menyediakan jaminan sosial bagi masyarakat dan tidak bertujuan

untuk mendapat keuntungan atau laba seperti halnya perusahaan asuransi

komersial11.

Dari ketiga macam asuransi di atas, asuransi jiwa adalah satu jenis asuransi

yang merupakan perwujudan dari pertanggungan yang berpokok pada jiwa

seseorang dan menyangkut ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi

kebutuhan keluarganya yang dikarenakan adanya kemungkinan sakit atau

meninggal sebelum tua atau hidup terlalu lama. Pada dasarnya manusia tidak dapat

menghindar dari sakit, cacat akibat kecelakaan atau kematian dimana hal tersebut

pasti akan terjadi walaupun tidak dapat dipastikan kapan tejadiannya12.

11 Suhawan dan Juhana S. Mariadinata, 1990, Pengetahuan Asuransi, CV. Armico,

Bandung, h.28. 12 H. Van Barneveld, 1980, Pengetahuan Umum Asuransi, Bhratara Karya Aksara,

Jakarta, h. 299.

Page 20: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

Asuransi merupakan suatu perjanjian. Menurut R. Subekti, perjanjian

adalah suatu peristiwa yang mana seseorang berjanji kepada seseorang lain atau

dengan mana dua orang itu saling berjanjian untuk melaksanakan suatu hal13.

Asuransi juga telah memenuhi mengenai sahnya suatu perjanjian yang

diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata yang menyatakan sebagai berikut:

1. kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya.

2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan.

3. suatu pokok persoalan tertentu.

4. suatu sebab/causa yang tidak terlarang.

Dari ketetentuan Pasal 1320 KUHPerdata sudah jelas menyatakan bahwa

suatu perjanjian termasuk juga pertanggungan ada setelah adanya kata sepakat

antara kedua belah pihak yaitu pihak penanggung yang dalam hal ini adalah

perusahaan asuransi dan pihak tertanggung atau pemegang polis, adanya kecakapan

para pihak untuk membuat perjanjian, adanya suatu pokok persoalan tertentu dan

adanya suatu sebab yang tidak terlarang.

Asuransi jiwa adalah asuransi sejumlah uang dimana penanggung akan

membayar uang pertanggungan kepada tertanggung jika peristiwa yang tidak pasti

terjadi dan menimbulkan risiko atau kerugian. Pembayaran klaim asuransi tidak

didasarkan atas hilangnya jiwa seseorang namun didasarkan sebagai akibat dari

hilangnya jiwa seseorang. Kerugian materi akibat dari sakit, cacat atau

meninggalnya seseorang sulit untuk ditentukan dan tidak akan dapat ditentukan

13 R. Subekti, 2008, Hukum Perjanjian, Intermasa, Bandung, h. 1.

Page 21: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

berapa besar yang harus dibayarkan oleh penanggung apabila jumlah

pertanggungan tidak ditetapkan terlebih dahulu. Jumlah yang dipertanggungkan

tersebut didalam pertanggungan jiwa berfungsi sebagai jumlah pemberian dari

penanggung kepada tertanggung atau orang yang berkepentingan.

1.8 Metode Penelitian

a. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan untuk menjawab dan memecahkan masalah

dengan menggunakan metode penelitian hukum empiris. Adapun maksud dan

tujuan menggunakan metode penelitian hukum empiris dalam penelitian ini adalah

untuk menelaah peraturan perundang - undangan dan kebijakan - kebijakan yang

mengatur tentang perjanjian asuransi dan juga meneliti bagaimana bekerjanya

hukum serta kepatuhan masyarakat terhadap hukum yang berlaku. Dalam

menggunakan metode penelitian hukum empiris ini lebih relevan dilakukan

penelitian ke lapangan terhadap hal - hal yang berkaitan dengan permasalahan yang

ada14.

b. Jenis pendekatan

Dalam penulisan skripsi ini menggunakan dua jenis pendekatan yaitu

Pendekatan perundang – undangan yang di mana pendekatan masalah berdasarkan

pada teori – teori hukum dan peraturan perundang – undangan yang berlaku yang

ada kaitannya dengan permasalahan yang dibahas dan juga menggunakan

14 Ronny Hartijo Soemitro, 2001, Metode Penelitian Hukum, Graha Indonesia, Jakarta,

h. 40.

Page 22: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

Pendekatan fakta yaitu pendekatan masalah yang didasarkan pada fakta – fakta

yang terjadi di lapanan yang ada kaitannya dengan permasalahan yang dibahas.

c. Sifat penelitian

Dalam penelitian hukum empiris ini digunakan penelitian deskriptif, yaitu

menggambarkan suatu keadaan atau gejala untuk menentukan ada atau tidaknya

hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. Pada skripsi ini

menggambarkan tentang pembayaran klaim asuransi jiwa kepada tertanggung pada

PT. Prudential Life Assurance. Bagaimana pelaksanaan pembayaran klaim asuransi

jiwa pada PT. Prudential Life Assurance dan hambatan-hambatan apa yang

dihadapi dalam pembayaran klaim asuransi jiwa.

d. Data dan sumber data

Data yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. data primer adalah “data yang didapat langsung dari masyarakat sebagai sumber

pertama dengan melalui penelitian lapangan atau field research, dilakukan baik

melalui wawancara atau interview”15, sehingga data yang diperoleh dengan

melakukan penelitian pada PT. Prudential Life Assurance.

2. Data sekunder adalah data yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum

sekunder dan tersier. Bahan hukum premier yang bersumber dari peraturan

perundang-undangan dan dokumen hukum, bahan hukum sekunder yang

bersumber dari buku-buku ilmu hukum dan tulisan-tulisan lainnya dan bahan

hukum tersier yaitu data yang terdiri dari kamus-kamus baik bahasa inggris

15 Bambang Waluyo, 2002, Penelitian Hukum dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta, h. 6.

Page 23: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

maupun bahasa indonesia, merupakan bahan yang memberikan petunjuk atau

penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder16.

e. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam menyusun skripsi ini

adalah terhadap data primer diperoleh dengan cara wawancara melibatkan Manager

PT. Prudential Life Assurance Cabang Kuta serta pihak lain yang mendukung

penelitian ini. Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang

berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka

mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan17.

Teknik wawancara yang dilakukan adalah mengadakan tanya jawab langsung

dengan informan. Bentuk wawancara ini dengan mempersiapkan daftar pertanyaan

terdahulu sebagai pedoman tetapi dapat dilakukan variasi-variasi pertanyaan

disesuaikan dengan situasi ketika melakukan wawancara.

f. Teknik penentuan sampel penelitian

Dalam penelitian ini, teknik penentuan sampel yang dipergunakan adalah

teknik Non Probability Sampling, yaitu dalam hal ini tidak ada ketentuan yang pasti

berapa sample harus diambil agar dapat dianggap mewakili populasinya

sebagaimana halnya dalam teknik random sampling. Bentuk dari Non Probability

Sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling, yaitu sample dipilih atau

ditentukan sendiri oleh si peneliti, yang mana penunjukan dan pemilihan sampel

16 Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti,

Bandung, h. 202. 17 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2001, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta,

h. 81

Page 24: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan

didasarkan pertimbangan bahwa sampel telah memenuhi kriteria dan sifat-sifatnya

atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri utama dari populasinya.

g. Pengolahan dan analisis data

Pengolahan data adalah kegiatan merapikan data hasil dari pengumpulan

data sehingga siap dipakai untuk dianalisa. Setelah data diperoleh melalui penelitian

kepustakaan maupun penelitian lapangan maka data tersebut diolah secara kualitatif

berdasarkan fakta yang ada untuk memperoleh jawaban atas permasalahan dalam

skripsi ini. Selanjuttnya dianalisis untuk memperoleh kejelasan penyelesaian

masalah, kemudian ditarik kesimpulan deduktif, yaitu dari suatu hal yang bersifat

umum menuju hal yang bersifat khusus18. Landasan teori bermanfaat sebagai

pemandu agar fokus dengan fakta yang ada di lapangan.

18 Bambang Sunggono, 2007, Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta, h. 122.

Page 25: HALAMAN SAMPUL DEPAN i HALAMAN PERSYARATAN … fileSetiap keputusan yang diambil oleh manusia penuh dengan risiko. Cara mengatasi risiko adalah dengan mengalihkan risiko kepada perusahaan