HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN - MI …minsroyo.sch.id/wp-content/uploads/2018/02/makalah... ·...
Transcript of HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN - MI …minsroyo.sch.id/wp-content/uploads/2018/02/makalah... ·...
DESKRIPSIPEMBUATAN TONG
SAMPAH KOMPOSTER
Pendukung Pembelajaran Kelas III:
(Materi Tema 4. Peduli Lingkungan Sosial, Sub Tema 2 Permasalahan di Lingkungan Sosial)
Karya ilmiah
Disusun oleh:
Sumarno, S.Pd.INip. 197004222005011004
KEMENTERIAN AGAMAMADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI SROYO
TAHUN 2017
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Karya Ilmiah yang berjudul “Deskripsi Pembuatan Tong Sampah Komposter” ini
diajukan sebagai syarat untuk memenuhi penetapan angka kredit kenaikan pangkat
dalam jabatan fungsional guru. Karya ilmiah ini tidak dipublikasikan tetapi telah
disetujui dan disahkan untuk didokumentasikan di perpustakaan Madrasah Ibtidaiyah
Negeri Sroyo Jaten karanganyar tahun 2017
Perpustakawan
Rohmat, S.Pd.I
Sroyo, 25 Oktober 2017Kepala MIN Sroyo
Wasana, S.Pd, M.PdNIP. 197110201996031001
2ii
PERSEMBAHAN KARYA ILMIAH
Deskripsi pembuatan tong sampah komposter ini
Kami persembahkan untuk kepada keluarga MI Negeri Sroyo sebagai bagian dari
pelaksanaan Madrasah yang berwawasan lingkungan menuju Sekolah Adiwiyata dan
Pendukung Pembelajaran Kelas III: (Materi Tema 4. Peduli Lingkungan Sosial, Sub
Tema 2 Permasalahan di Lingkungan Sosial)
3
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang tiknologi tepat guna ini yang berjudul “Deskripsi Pembuatan Tong Sampah Komposter” sebagai pendukung pembelajaran kelas III: (Materi Tema 4. Peduli Lingkungan Sosial, Sub Tema 2 Permasalahan di Lingkungan Sosial)
Aktifitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukannya sebagai barang buangan yang disebut sampah. Sampah secara sederhana diartikan sebagai sampah organik dan anorganik yang dibuang oleh masyarakat dari berbagai lokasi di suatu daerah. Sumber sampah umumnya berasal dari perumahan, sekolah dan pasar.
Pengelolaan sampah diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk cair organik yang didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, perbaikan struktur tanah dan zat yang dapat mengurangi bakteri yang merugikan dalam tanah. Pupuk organik biasanya tidak meninggalkan residu / sisa dalam tanaman sehingga hasil tanaman akan aman bila dikonsumsi.
Dalam penyusunan karya ilmiah tentang tiknologi tepat guna ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kami. Namun sebagai manusia biasa kami tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian kami berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya ilmiah meskipun tersusun sangat sederhana.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun
Sroyo, 25 Oktober 2017
penulis
Sumarno, S.Pd.I
iv
DAFTAR ISI
Halaman Cover ........................................................................................................
Halaman Pengesahan ...............................................................................................
Kata Pengantar .........................................................................................................
Persembahan ..........................................................................................................
Daftar Isi ...................................................................................................................
i
ii
iii
iv
v
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................
A. Latar Belakang ...................................................................................................
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................
C. Tujuan ................................................................................................................
D. Manfaat ..............................................................................................................
1
1
2
2
3
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................
A. Pengertian sampah .............................................................................................
B. Dampak sampah .................................................................................................
C. Jenis Sampah .......................................................................................................
D. Jenis Sampah Yang Baik Digunakan Untuk Kompos ........................................
E. Pengelolaan Sampah Dengan Konsep 3R ..........................................................
F. Tong Sampah Komposter ..................................................................................
G. Keuntungan Tong Sampah Komposter .................................................................
4
4
4
5
8
9
10
16
BAB III PENUTUP ..................................................................................................
A. Kesimpulan ..................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................
17
17
17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
5v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industri maupun domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18
Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa
kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi
padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat
terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan.
Tumbuhan merupakan salah satu unsur terpenting untuk menunjang
kehidupan manusia, tanpa tanaman sulit rasanya kita sebagai manusia bertahan
untuk hidup lebih lama di permukaan bumi ini. Alasannya sederhana tanpa
tumbuhan sama artinya tak ada oksigen, dan itu berarti manusia tidak bisa
melakukan proses respirasi (pernafasan). Sebenarnya bukan hanya manusia,
hewanpun demikian halnya sangat membutuhkan tumbuhan untuk proses
respirasi dan sumber makanan untuk mempertahankan kehidupannya.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh manusia saat ini untuk terus
mempertahankan keberadaan tumbuhan, sebagai penunjang kehidupan, adalah
menanam tumbuhan. Dengan upaya tersebut diharapkan mampu memberikan
kontribusi nyata untuk menyelamatkan tumbuhan.
Saat ini untuk memberikan kualitas yang baik terhadap tumbuhan, manusia
senantiasa membuat formula-formula baru guna perbaikan kualitas dari hari ke
1
hari. Salah satu formula yang di temukan adalah pembuatan komposter.
Sebanarnya komposter ini bukanlah sesuatu yang baru karena nenek moyang kita
dahulu telah menggunakannya, bedanya mereka hanya menggunakannya secara
sederhana.
Dikesampatan ini penulis akan menjelaskan proses pembuatan komposter
yang diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang besar terhadap MI Negeri
Sroyo dalam mengembangkan proses pengolahan sampah sebagai bagian dari visi
dan misi MIN Sroyo dalam menciptakan madrasah yang berwawasan lingkungan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas kami membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengelolaan sampah yang baik dalam mewujudkan madrasah yang
berbasis lingkungan?
2. Bagaimana proses pembuatan komposter untuk mengelola sampah sehingga dapat
digunakan sebagai pupuk kompos pada lingkungan madrasah?
C. Tujuan
Adapun tujuan kami menulis karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui proses pengelolaan sampah yang baik dalam mewujudkan
madrasah yang berbasis lingkungan.
2. Untuk menjelaskan proses pembuatan komposter untuk mengelola sampah sehingga
dapat digunakan sebagai pupuk kompos pada lingkungan madrasah
D. Manfaat
2
Karya ilmiah yang kami lakukan ini kami harap akan bermanfaat untuk:
1. Memberikan informasi mengenai pengertian, dampak, jenis dan cara mengelola
sampah.
2. Memberikan pengetahuan tentang proses pembuatan komposter sebagai media
pengelolaan sampah organik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian sampah
Didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah
adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau
semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat
terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan
B. Dampak sampah
Dampak negatif sampah-sampah padat yang bertumpuk banyak tidak dapat
teruraikan dalam waktu yang lama akan mencemarkan tanah. Yang dikategorikan
sampah disini adalah bahan yang tidak dipakai lagi ( refuse) karena telah diambil bagian-
bagian utamanya dengan pengolahan menjadi bagian yang tidak disukai dan secara
ekonomi tidak ada harganya.
Menurut Gelbert dkk (1996) ada tiga dampak sampah terhadap manusia dan
lingkungan yaitu:
1. Dampak terhadap kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang
tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan
menarik bagi berbagai binatang seperti, lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan
penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut :
a. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal
dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum.
Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan
cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
b. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
4
c. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salahsatu contohnya
adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita(taenia). Cacing ini
sebelumnya masuk kedalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya
yang berupa sisa makanan/sampah.
2. Dampak terhadap lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan
mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa
spesien akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
Penguraian sampah yang di buang kedalam air akan menghasilkan asam organik dan
gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini pada
konsentrasi tinggi dapat meledak.
3. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan
(untuk mengobati kerumah sakit).
b. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak
memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika
sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung
membuang sampahnya dijalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering
dibersihkan dan diperbaiki.
C. Jenis Sampah
Jenis-jenis sampah jenis sampah yang ada di sekitar kita cukup beraneka
ragam, ada yang berupa sampah rumah tangga, sampah industri, sampah pasar,
5
sampah rumah sakit, sampah pertanian, sampah perkebunan, sampah peternakan,
sampahninstitusi/kantor/sekolah, dan sebagainya.
Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu
sebagai berikut :
1. Sampah organik
Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable.
Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah
rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah
organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus (selain
kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting.
Selain itu, pasar tradisional juga banyak menyumbangkan sampah organik
seperti sampah sayuran, buah-buahan dan lain-lain.
Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan
hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian,
perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses
alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik.
Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran,
kulit buah, dan daun. Sampah organik dibagi dua yaitu :
a. Sampah Organik Hijau (sisa sayur mayur dari dapur)
Contohnya : tangkai/daun singkong, papaya, kangkung, bayam, kulit
terong, wortel, labuh siam, ubi, singkong, kulit buah-buahan, nanas,
6
pisang, nangka, daun pisang, semangka, ampas kelapa, sisa sayur / lauk
pauk, dan sampah dari kebum (rumput, daun-daun kering/basah) .
b. Sampah Organik Hewan yang dimakan seperti ikan, udang, ayam, daging,
telur dan sejenisnya. Sampah organik hijau dipisahkan dari sampah
organik hewan agar kedua bahan ini bisa diproses tersendiri untuk
dijadikan kompos
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
non hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi
pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi : sampah
logam dan produk-produk olahannya, sampah plastik, sampah kertas, sampah
kaca dan keramik, sampah detergen.
Sebagian besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam/ mikroorganisme
secara keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya
dapat diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah
tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng, (Gelbert
dkk, 1996).
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti
mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini
tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik
secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya
hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada
7
tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, kertas,
karton, kardus, styrofoam, kaleng dan lain-lain.
Sedangkan sampah anorganik berupa plastik dikurangi pemakaiannya,
memakai ulang barang-barang yang diperlukan, didaur ulang, yang masih
bersih dikumpulkan dan diberikan kepada pemulung. Sampah anorganik yang
dapat didaur ulang misalnya :
a. kemasan-kemasan plastik untuk dijadikan tas, dompet, kantong HP dll.
b. Botol plastik bekas dapat dibuat menjadi tutup gelas.
c. Gelas plastik bekas dapat dibuat pot-pot tanaman.
d. Styrofoam dapat digunakan sebagai campuran batako.
Sampah yang bersih dapat dijual/diberikan pada pemulung. Misalnya
karton, kardus, besek, botol, plastik-plastik kemasan makanan, kantong-
kantong plastik, koran, majalah, kertas-kertas, dan sebagainya. Jenis-jenis
yang bersih ini pisahkan dalam satu kantong, langsung saja diberikan pada
pemulung tanpa dibuang ke bak sampah terlebih dahulu, atau bisa dijual
sendiri.
Sampah yang benar-benar kotor dan kita tidak bisa mendaur ulang,
tidak layak diberikan pada pemulung. Inilah yang dibuang dalam bak sampah.
Dengan demikian kita dapat membantu mengurangi volume sampah yang
dibuang di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
D. Jenis Sampah Yang Baik Digunakan Untuk Kompos
Berdasarkan penjelasan di atas kita dapat melihat bahwa yang dapat
dibuat kompos adalah sampah organik. Sampah organik ini misalnya:
8
1. Sampah Organik Hijau (sisa sayur mayur dari dapur)
Contohnya : tangkai/daun singkong, papaya, kangkung, bayam, kulit terong,
wortel, labuh siam, ubi, singkong, kulit buah-buahan, nanas, pisang, nangka,
daun pisang, semangka, ampas kelapa, sisa sayur / lauk pauk, dan sampah dari
kebum (rumput, daun-daun kering/basah) .
2. Sampah Organik Hewan
Contoh: hewan yang dimakan seperti ikan, udang, ayam, daging, telur dan
sejenisnya.
E. Pengelolaan Sampah Dengan Konsep 3R
Menurut Departemen Pekerjaan Umum Kota Semarang (2008), pengertian
pengelolaan sampah 3R secara umum adalah upaya pengurangan pembuangan sampah,
melalui program menggunakan kembali (Reuse), mengurangi (Reduce), dan mendaur
ulang (Recycle).
1. Reuse (menggunakan kembali) yaitu penggunaan kembali sampah secara
langsung,baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain.
2. Reduce (mengurangi) yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan
timbulnya sampah.
3. Recycle (mendaur ulang) yaitu memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami
proses pengolahan.
Mengurangi sampah dari sumber timbulan, di perlukan upaya untuk mengurangi
sampah mulai dari hulu sampai hilir, upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam
mengurangi sampah dari sumber sampah (darihulu) adalah menerapkan prinsip 3R
9
F. Tong Sampah Komposter
Tong sampah komposter adalah alat yang digunakan untuk membantu kerja
bakteri pengurai (decomposer) aneka material organik berupa sampah dan limbah
menjadi bentuk baru, yakni material kompos dengan sifat-sifat seperti tanah.
Tumbuhan, hewan dan bahkan manusia, atau semua jasad makhluk hidup, pada
dasarnya terbentuk dari tanah.
Dengan penguraian (dekomposisi), unsur karbon (C) dan senyawa dalam
makhluk hidup dikembalikan jadi tanah. Penguraian itu karena kerja bakteri
menguntungkan (saprofit) pada kondisi lingkungan mikro kondusif. Komposter
adalah alat media bagi proses penguraian, agar dengan kondisi kondusif, bakteri
melangsungkan fungsi penguraian bahan organik terus menerus tanpa tidur
(dorman).
1. Pembuatan Tong Sampah Komposter
a. Alat dan bahan
1) Tong plastik bekas ukuran 150 liter, 1 buah
2) Pipa paralon ukuran panjang 80 cm, diameter 1,5 inch, 2 buah
3) Pipa paralon ukuran panjang 55 cm, diameter 0,5 inch, 3 buah
4) tutup pipa pralon, 6 buah
5) Kran plastik, 1 buah
6) Alat bor
7) Meteran
8) Lem pralon
9) Polikarbonat
10
b. Cara membuat tong sampah komposter
1) Desain tong sampaah komposter adalah sebagai berikut:
2) Membuat dua lubang udara (bagian atas) di sisi kanan dan kiri tong
sampah dengan menggunakan bor. Diameter lubang harus sama
dengan diameter pipa paralon.
3) Buat empat lubang lagi di sisi bawah tong, posisi lubang keempat ini
harus lebih rendah dari pada lubang sebelumnya atau sekitar 20 cm
dari dasar tong.
4) Buatlah lobang ukuran pralon 0,5 inch pada pralon yang besar (1,5
inch) dibagian bawah 4 lubang dan bagian atas 2 lubang
5) Setelah itu buat lubang-lubang kecil di badan pipa paralon 1,5” dan
pipa pralon 0,5” lalu.
6) Selanjutnya instalasi udara untuk komposter dapat dirangkai dimulai
dari memasang kedua pipa paralon 0,5”, masing-masing pada lubang
11
kanan dan kiri tong. Kedua pipa dimasukkan dari arah dalam ke luar,
pipa didorong dari dalam hingga keluar 2 cm dari lubang dan sisanya
sekitar 50 cm berada di dalam tong.
7) Masukkan pralon kecil ke lubang pralon besar yang berdiri di tengah
tong (atas satu pralon dan bawah 2 buah pralon)
8) Kedua ujung pipa yang mencuat keluar 2 cm tersebut kemudian
ditutup dengan tutup pralon. Beri lem PVC di sekitar ujung pipa lalu
tempelkan polykarbonat atur hingga tertutup rapi.
9) Potong polykarbonat plastik berbentuk lingkaran dengan diameter
sekitar 48 cm dan berilah lubang kecil merata.
10) Kemudian pasang polykarbonat plastik lingkaran tersebut di atas
pralon yang bawah
11) Pasang kran plastik pada lubang bawah.
12) Terakhir pasanglah tutup tong .
c. Prinsip Kerja
1) Mengolah sampah dapur (45% s/d 53%) dari sampah rumah tangga.
2) Mengalami proses pembusukan dengan bantuan mikroorganisme dari
sampah.
3) Kapasitas : 60 – 100 Lt (200 kg sampah) dan dapat dioperasikan untuk
penampungan sampah antara 7 – 12 bulan per KK (5 – 6) org.
4) Lama proses pengomposan (4 – 6) bulan setelah terisi penuh.
5) Menghasilkan kompos (30% – c/n = 16 – 20, N=1, 79, Ca = 23, 27).
12
2. Bahan lain yang bisa digunakan untuk membuat tong sampah komposter dan
cara kerjanya:
a. Gentong
Kalau mau pakai gentong, cari gentong yang ukuran paling tidak 1/2
meter kubik dengan dinding gentong agak tebal, agar tidak mudah pecah
bila tersenggol orang. Jangan lupa, cari tutup gentong yang pas dan rapat,
bisa memakai cowet tanah (yang untuk membuat sambel) yang ukurannya
pas mulut gentong. Kalau gentong diberi lubang-lubang kecil di pantatnya,
risikonya ada air lindi yang menetes keluar, nanti bisa menjijikkan. Ada dua
solusi. Pertama tidak perlu dilubangi, tetapi pada awal sebelum bahan
kompos pertama masuk, maka gentong perlu di isi tanah dulu, sekitar 1/5 isi
gentong, seperti dijelaskan di atas. Kedua, bila gentong ingin dilubangi di
bagian pantatnya, maka sebaiknya pantat gentong di tanam dalam tanah,
hanya pantatnya saja, supaya air lindi yang keluar mengalir keluar
berproses langsung dengan tanah. Bisa saja proses kompos ini menjadi
‘becek’, tergantung dari bahan yang masuk banyak kandungan cairan atau
tidak. Tidak apa-apa. Solusinya bisa dicampurkan dedak beras yang halus
(bukan sekam), diaduk saja sampai tidak becek.
Kalau gentong tertutup baik dan tidak retak, maka bau tidak akan
keluar. Bau akan keluar saat tutup dibuka. Bisa terjadi dinding luar gentong
menjadi lembab, tetapi tetap tidak akan bau. Wadah diletakkan di mana
saja, taruh dihalaman atau di pojok luar rumah. Gentong bisa dicat warna-
warni, ditulisi apa saja, bisa sebagai bagian hiasan di luar rumah. Tetangga
13
sama sekali tidak akan terganggu. wadah Boleh saja kena hujan, atau kena
matahari langsung, tetapi sebaiknya di bawah pohon agar teduh.
b. Tong
Pertama: Pipa PVC diameter 1,5 inchi, ukuran 1 meter, dibagi 4 @ 25
cm. Pipa ini fungsinya sebagai “pernafasan” melalui tanah, karena proses
kompsonya tak perlu udara (an-aerob). Pipa dibolongin pakai bor atau
solder. Lalu salah satu ujungnya ditutup dop. Pipa dibungkus kawat
nyamuk (plastik) dan di lem.
Kedua: Tong plastik ukuran sedang (sesuai keinginan). Harganya
sekitar Rp 30 ribu. badan tong dan pantat (dasar) dilobangi pakai bor
ukuran 10. Lebih banyak semakin bagus.
Ketiga: Setelah dirakit, tong ditimbun ditanah. Sebelumnya masukan
dulu kerikil secukupnya, diikuti pasir, dan ijuk.
Keempat: Timbun sampai penuh, hanya bagian tutupnya yang
nampak. Ratakan dan tanami rumput di sekitarnya. Komposter siap
digunakan. Sebelum lupa, bila berniat menggunakan komposter jenis
ini, Anda harus siap lahir batin.
Pertama, ada ratusan belatung di dalamnya selama proses
pembusukan. Kedua, bau. Tentu saja, karena prosesnya khan mirip dengan
septic tank rumah kita. Coba kalau septic tank dibuka bagaimana baunya?
jangan khawatir baunya masih “normal” kok, tidak sebusuk septic tank. Ya
agak-agak mirip comberan gitulah.
14
c. Lubang di tanah
Ukuran 60Cm x 60Cm x 100Cm . Galian tidak disemen, kecuali
sekitar 1 bata atau 10 cm di bagian permukaan, yaitu untuk menjaga supaya
tidak runtuh. Lubang tanah ini kemudian ditutup dengan beton tipis.
Sampah tidak perlu dipotong-potong kecil-kecil, jadi apa adanya saja.
Kemudian dikocorkan MOL pekat, lalu di atasnya diberi lapisan tanah
setebal kurang lebih 5 cm. Maksudnya agar bila ada proses berbau, tidak
menyebar keluar. Setelah itu tutup beton tipis ditutupkan Dalam tempo 1
(satu) bulan kompos bisa dipanen
Ini tidak disarankan dibuat pada lokasi yang air tanahnya dangkal
misal permukaan air tanahnya – 1 m sampai -5 m, kalau lebih dari -5 m
tidak apa-apa. Hal ini karena dikhawatirkan air tanahnya akan tercemari
oleh lindi yang mungkin terjadi, apalagi bila prosedurnya tidak benar.
Kekurangan lainnya, kalau musim hujan air akan mengenang pada
lubang, sehingga proses pengomposan akan terhambat.
Bila tempatnya memadai sebaiknya di buat 1 seri komposter yang
terdiri dari 3 lubang, ukuran masing-masing lubang sama, dengan jarak
antara tiap lubang sekitar 50 cm kemudian dibuat 1 seri komposter yang
terdiri dari 3 lubang, ukuran masing-masing lubang sama, dengan jarak
antara tiap lubang sekitar 50 cm. Lubang A untuk sampah baru, baik daun
segar, sayur busuk, kotoran hewan, bahkan bangkai tikus. Lubang B untuk
kompos setengah matang (berasal dari lubang A bagian lapisan bawah yang
telah mulai terurai). Lubang C untuk kompos hampir jadi (berasal dari
lubang B bagian lubang bawah yang sudah banyak mengalami penguraian).
15
Dari bahan yang terdapat di atas dapat disimpulkan bahwa bahan yang
baik untuk digunakan untuk membuat tong sampah komposter yaitu plastik.
Selain karena bahannya yang mudah di dapatkan juga harga bahannya murah
serta jika digunakan dapat bertahan lebih lama.
G. Keuntungan Tong Samapah Komposter
1. Keuntungan ekonomis:
Dalam pembuatannya lebih mudah dibuat karena hanya memodifikasi
bahan jadi yang harganya lebih murah di pasaran dan dapatdigunakan berkali-
kali. Karena terbuat dari plastik yang tahan lama.
2. Keuntungan komersial:
Pupuk yang dihasilkan oleh tong sampah komposter dapat dijual kepada
petani maupun masyarakat umum.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang dilakukan dalam menangani
sampah sejak ditimbulkan sampai dengan pembuangan akhir. Secara garis besar,
kegiatan di dalam pengelolaan sampah meliputi pengendalian timbulan sampah,
pengumpulan sampah, transfer dan transport, pengolahan dan pembuangan akhir.
Pembuatan tong sampah komposter jika dilakukan dengan pengelolaan yang baik
akan mendatangkan keuntungan dalam hubungan timbal balik antara masyarakat dengan
lingkungan sekitar. Sampah baik organik dan anorganik harus mampu diolah, dikelola,
dan dimanfaatkan dengan baik.
B. Saran
1. Penulis berharap orang-orang bisa meningkatkan kesadaran tentang mencintai
lingkungan kita dengan baik dan bisa mengelolah sampah-sampah yang ada di
lingkungan kita.
2. Penulis menyarankan agar setiap orang mengeluarkan kreatifitasnya untuk mengolah
sampah sampah yang ada di lingkungan kita dengan membuat tong sampah
komposter.
3. Melakukan percobaan lebih lanjut dalam membuat komposter lainnya yang
mempengaruhi laju pengomposan beserta cara mengoptimalkan pembuatan
pupuk kompos agar diperoleh hasil yang besar dalam waktu yang cepat.
4. Melakukan penelitian mengenai pemanfaatan sampah tidak sebatas sampah
organik tetapi juga sampah anorganik seperti pendaur ulangan sampah atau
teknologi alternatif pembuatan bahan bakar (retrieve energy).
17
DAFTAR PUSTAKA
http://menujuzerowaste.wordpress.com/2011/08/23/37/
http://puskim.pu.go.id/en/produk-litbang/teknologi-terapan/teknologi-komposter-
rumah-tangga
http://kencanabandung.indonetwork.co.id/243490/mesin-pembuatan-kompos-rotary-
klin-manual-rkm-1000-l.htm
http://id.merbabu.com/artikel/sampah.html
18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Gambar proses pembuatan komposter
Membuat lobang pada tong
Memotong pralon
19
Melubangi pralon
Memasang pralon
20
Pembuatan lingkaran
Polykarbonat plastik dimasukkan dalam tong bagian bawah
21
Memasukkan sampah organik
Menutup tong komposter
22
SURAT PERNYATAANDOKUMENTASI PERPUSTAKAAN
No : .................................................
Perpustakaan MI Negeri Sroyo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Propinsi
Jawa Tengah, mendokumentasikan pengembangan Profesi saudara :
Nama : Sumarno, S.Pd.INip : 19700422 200501 1 004Pangkat, Gol / Ruang : Penata Muda Tk. I, III/bJabatan : GuruUnit Kerja : MI Negeri Sroyo
Dengan judul :
“Deskripsi Pembuatan Tong Sampah Komposter” sebagai pendukung
pembelajaran kelas III: (Materi Tema 4. Peduli Lingkungan Sosial, Sub Tema 2
Permasalahan di Lingkungan Sosial)
Demikian surat pernyataan dokumentasi perpustakaan ini kami buat, untuk dapat
dipergunakan sebagaimna mestinya.
Sroyo, 23 Desember 2017 Ketua
Rohmat, S.Pd.INIP :
Sekretaris
Sugito, SPdNIP :
23