Halaman 4 Jendela Epidemiologi Volume 3/Desember 2014infopenyakit.org/userfiles/Buletin Vol...
Transcript of Halaman 4 Jendela Epidemiologi Volume 3/Desember 2014infopenyakit.org/userfiles/Buletin Vol...
6. Kesimpulan
a. Kasus berinisial Tn.JFF, laki-laki dengan
usia 76 tahun warga Negara Australia,
selama di Bali menginap di hotel Legian
Village, kamar 604 sejak tanggal 3-24
Oktober 2014.
b. Faktor risiko lingkungan legionella
antara lain kolam renang, tandon air
bersih (tempat penampungan air), air
mancur taman, kran kamar hotel,
shower kamar mandi yang tidak diber-
sihkan secara rutin.
c. Hasil pemeriksaan sampel lingkungan
yang dilakukan oleh BBTKL PP Jakarta
dengan metoda PCR memperlihatkan
hasil positif untuk jenis sampel air yang
berasal dari dari tandon (tempat penam-
pungan air) dan kran air (washtafel)
kamar 604 serta swab kran handshower
kamar 604.
d. Sumber penularan penyakit legionellosis
diduga berasal dari tandon air/ tempat
penampungan air bersih yang dialirkan
langsung ke kamar nomor 604, washta-
fel dan shower kamar 604.
7. Rekomendasi
a. Dinas Kesehatan Kabupaten Badung
Berkoordinasi dengan Dinas Pari-
wisata Kabupaten Badung dalam me-
lakukan pembinaan dan penyuluhan
kepada manajemen hotel Legian Vil-
lage, Kuta Bali untuk melakukan pen-
gawasan dan pemeriksaan rutin terha-
dap lingkungan yang menjadi faktor
risiko legionella seperti kolam renang,
air mancur taman, penampungan air,
dan kran air panas di setiap kamar.
Melakukan pembinaan dan pemerik-
saan kualitas air dan bakteri legionela
di hotel sekitar Hotel Legian Village
dan hotel-hotel lainya yang memiliki
coolling tower.
b. Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Melakukan sosialisasi kepada Asosiasi
Hotel Bali, Asosiasi Hotel dan Restoran
Indonesia yang ada di Bali atau or-
ganisasi sejenis untuk melakukan pen-
gendalian terhadap faktor risiko ling-
kungan legionella pada hotel.
Pengendalain faktor risiko lingkungan
dapat dilakukan dengan :
Pemeliharaan sistem perpipaan
air, baik yang digunakan untuk
sistem air panas maupun sistem
air dingin. Pemeliharaan sistem
perpipaan air berupa pengeringan
dan pembersihan untuk menghi-
langkan endapan yang merupakan
tempat ideal pertumbahan bakteri
legionella.
Melakukan proses desinfeksi rutin
yang dilakukan setiap enam bulan
sekali untuk menara pendingin,
humidifiers, unit penanganan
udara, lantai saluran dan sumber
air tergenang. Menara pendingin
harus dikeringkan bila tidak
digunakan dan dibersihkan secara
mekanis dengan rutin untuk men-
gangkat endapan yang berkerak.
Pengendalian Suhu Air. Karena
sifat bakteri legionella yang tum-
buh subur pada air dengan tem-
peratur 200C - 50 0C maka pengen-
dalian suhu air di tempat penam-
pungan air harus berada diluar
range tersebut. Untuk sistem air
panas, suhu air harus tetap dijaga
pada suhu 60oC atau lebih. Se-
dangkan untuk sistem air dingin,
suhu air harus tetap dijaga pada
suhu dibawah 200C.
Netralisasi pH
Pengaturan pH dalam instalasi air ber-
tujuan untuk mengendalikan korosif
perpipaan dalam system air perpipaan.
Korosif perpipaan membentuk racun
bila pH < 6,5 atau > 9,5 dan mengaki-
batkan adanya pengendapan di sistem
air perpipaan.
Beberapa cara menetralisasi pH :
pH = 0 sangat asam untuk menjadi
netral (pH=7) maka air tersebut
perlu diberi basa. (misalnya penam-
bahan CaO (kapur tohor) atau
CaCo3 (batu gamping) untuk mening-
katkan nilai pH.
pH=9 menunjukkan cukup basa,
agar menjadi netral (pH=7) perlu
penambahan asam atau dengan
penambahan tawas.
Halaman 4
Diterbitkan oleh
Sub Direktorat Surveilans dan Respon KLB
Direktorat Jenderal PP dan PL
Kementerian Kesehatan RI
Pembina
Sekretaris Direktorat Jenderal PP dan PL
Pengarah
Direktur Surveilans, Imunisasi,
Karantina, dan Kesehatan Matra
Penanggungjawab
Kepala Sub Direktorat Surveilans
dan Respon KLB
Dewan Redaksi
Tulus Riyanto, SKM, M.Sc
Dr. Irawati Panca
Abdurrahman, SKM, M.Kes
Dr. A Muchtar Nasir
Edy Purwanto, SKM, M.Kes
Indra Jaya, SKM, M.Epid
Rosmaniar, S.Kep, M.Kes
Dr. Soitawati, M.Epid
Eka Muhiriyah, SKM, MKM
Gunawan Wahyu Nugroho, SKM, MKM
Dr. Cornelia Kelyombar
Vivi Voronika, SKM
Editor dan Layout
Dr. A Muchtar Nasir
Dr. Soitawati, M.Epid
Maulidiah Ihsan, SKM
Keuangan dan Sirkulasi
Fajrianto, SKM
Vivi Yanti Sidi, SKM
Lia Septiana, SKM
Alamat Redaksi
Sub Direktorat Surveilans dan Respon KLB
Jl. Percetakan Negara no. 29
Gedung C Lantai 3
Jakarta Pusat 10290
Telp. (021) 4265974
Fax. (021) 42802669
@jepidemiologi
Website
http://www.infopenyakit .org
http://www.penyakitmenular.info
http://www.aseanplus3-eid.info
http://www.surveilans.org
http://pppl.depkes.go.id
Jendela Epidemiologi—Volume 3/Desember 2014
Redaksi Jendela Epidemiologi menerima naskah berupa karya tulis, artikel, surat, opini dan gambar
yang sesuai dengan misi Jendela Epidemiologi. Naskah maksimal 3-4 halaman dengan spasi 1,5.
Sertakan referensi dan gambar ilustrasi yang relevan, lalu kirim melalui email Sekretariat Jendela
Epidemiologi. Redaksi berhak mengubah bentuk dan naskah tanpa mengurangi isi dan maksud
naskah Anda.
Lanjutan hal. 1… Laporan hasil Penyelidikan Epidemiologi
D A R I R E D A K S I
Puji syukur kita panjatkan ke
hadirat Allah SWT, atas karunia-
Nya maka Bulettin Jendela Epi-
demiologi Volume 3 Desember
2014 ini terbit ke hadapan para
pembaca.
Bulettin ini merupakan media
diseminasi dan informasi terkini
surveilans dan respon KLB di
Indonesia.
Bulletin edisi ketiga ini memuat
informasi tentang surveilans PVE
di pintu masuk Negara dan
wilayah, dan laporan hasil PE
terhadap factor risiko lingkun-
gan kasus legionellosis
Yukkk update informasi epidemi-
ologi, Semoga informasi ini da-
pat bermanfaat. [RED]
Kebijakan Kementerian Kesehatan un-
tuk meningkatkan system surveilans Pen-
yakit Virus Ebola (PVE) di pintu-pintu masuk
negara melalui Kantor Kesehatan Pelabu-
han (KKP) merupakan hal sangat strategis,
dimana, PVE dapat terdeteksi lebih awal se-
belum masuk keseluruh wilayah Indonesia
melalui seseorang yang datang dari negara
terjangkit.
Gambar Termal Scanner
Di 17 KKP yang berada di seluruh
wilayah Indonesia telah disiapkan tenaga
terlatih dan peralatan pendukung (thermal
scanner, alat pelindung diri) yang digunakan
dalam melakukan pemeriksaan kepada se-
luruh awak pesawat dan penumpang yang
datang dari Negara terjangkit.
Adapun tatalaksana surveilans PVE di
pintu masuk negara dan wilayah seperti
pada gambar di halaman 2. Adapun peran
dan fungsi dari alur diagram tersebut seba-
gai berikut:
1. Kantor Kesehatan Pelabuhan
Melakukan pemeriksaan kepada selu-
ruh awak pesawat dan penumpang
yang berasal dari Negara terjangkit.
ISSN 99999999 - Volume 3/Desember 2014
D A F T A R I S I :
Surveilans Penyakit Virus
Ebola di Pintu Masuk Ne-
gara dan Wilayah
Laporan Hasil Penyelidikan
Epidemiologi terhadap Fak-
tor Risiko Lingkungan Ka-
sus Legionellosis di Kuta
Bali bulan November 2014
1. Latar Belakang
Adanya kematian warga negara Aurtra-
lia berinisial Tn JFF, laki-laki berusia 76
tahun setelah sebelumnya pergi ke Bali
tanggal 3-14 Oktober 2014 dan menginap
di salah satu hotel di Legian Bali.
Informasi dari notifikasi The Western
Australia Health Department yang dituju-
kan ke National Focal Point (NFP) Australia
bahwa berdasarkan riwayat klinis kasus
dengan diagnosis post mortem kultur posi-
tif legionella pneumophilla Sg 1 pneumo-
nia.
2. Tujuan
a. Mengetahui gambaran epidemiologi
kasus
b. Mengetahui kemungkinan sumber
penularan legionellosis
Laporan Hasil Penyelidikan Epidemiologi terhadap Faktor
Risiko Lingkungan Kasus Legionellosis di Kuta Bali
Bulan November 2014
Oleh : Abdurrahman c. Mengetahui gambaran faktor risiko
lingkungan legionella di hotel Legian
Village
d. Mengidentifikasi bakteri legionella
melalui pemeriksaan laboratorium
e. Memberikan rekomendasi pengenda-
lian faktor risiko lingkungan legionella
3. Metodologi
a. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap
pengelola hotel Legian Village, Kuta
Bali untuk mendapatkan gambaran
epidemiologi kasus dan faktor risiko
lingkungan.
b. Observasi
Observasi terhadap factor risiko ling-
kungan hotel seperti kolam renang, hot
water system, air mancur taman, tem-
>> Lanjut ke hal 3
Halaman 1
>> Lanjut ke hal 2
Oleh : Gunawan Wahyu Nugroho, Maulidiah Ihsan
Surveilans Penyakit Virus Ebola di Pintu Masuk
Negara & Wilayah
Membuat dan menyampaikan notifikasi kepada
Dinkes Provinsi dan Dinkes Kab/Kota untuk mela-
kukan pemantauan kasus dan kontak .
Melakukan tatalaksana kasus sesuai SOP bagi pe-
numpang yang terdeteksi Suspek PVE untuk ke-
mudian diteruskan ke Rumah Sakit Rujukan
Melakukan pemantauan kontak di wilayah kerja
KKP
2. Dinas Kesehatan Provinsi
Menerima Notifikasi dari KKP untuk diteruskan ke
Dinkes Kab/Kota yang berada di wilayahnya
Melakukan kordinasi dengan RS Rujukan dan me-
mastikan tatalaksana kasus sesuai dengan SOP,
apabila dijumpai Suspek di wilayahnya.
Melakukan pemantauan selama masa inkubasi (21
hari) kepada kontak yang berada di wilayahnya.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Kota
Menerima notifikasi dari Dinkes Provinsi
Melakukan pemantauan kepada kontak selama
masa inkubasi dan apabila ada timbul suspek PVE
maka langsung tindaklanjut ke Rumah Sakit Ruju-
kan .
Membuat laporan hasil dari pengamatan kontak
maupun kasus untuk disampaikan ke Dinkes
Provinsi dan Pusat (Posko KLB)
4. Rumah Sakit Rujukan
Menyiapkan Ambulan Khusus untuk Evakuasi
Menyiapkan Ruang Isolasi
Melakukan pengambilan dan pengiriman speci-
men
Melaporkan ke Dinkes Kab/Kota terkait
hasil kemajuan upaya kuratif dan
rehabilitatif.
Lanjutan hal. 1… Surveilans Penyakit Virus Ebola
Halaman 2 Jendela Epidemiologi—Volume 3/Desember 2014 Halaman 3 Jendela Epidemiologi—Volume 3/Desember 2014
pat penampung, kamar tempat menginap kasus,
dll.
C. Pengambilan dan pemeriksaan sampel
Pengambilan sampel lingkungan dilakukan pada
tempat-tempat yang diduga sebagai tempat hidup
dan berkembang biaknya legionella seperti air ko-
lam renang, air pada tempat penampungan
(tandon), air mancur taman, swab AC, swab
shower.
4. Lokasi, Waktu dan Tim Investigasi
Investigasi dilaksanakan pada tanggal 19 November
2014 di Hotel Legian Village, Jalan Padma Road Le-
gian, Kuta Bali.
Tim Investigasi terdiri dari:
Dirjen PP dan PL (Subdit Surveilans dan Respon
KLB, Subdit PP TTU)
Dinkes Provinsi Bali
BBTKL PP Surabaya
BLK Provinsi Bali
Dinkes Kabupaten Badung
Puskesmas Kuta II
5. Hasil Investigasi
a. Identitas Kasus
Nama : John F.Flahive
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 76 tahun
Warganegara : Australia
Tempat nginap : The Legian Village Hotel,
Jl. Padma Road-Legian, Bali.
Kamar No : 604
Waktu nginap : 3-24 Oktober 2014
b. Gambaran Hotel Legian Village
Hotel The Legian Village merupakan hotel
melati 2, yang beralamat di Padma Legian Bali.
Bangunan hotel ini memiliki 2 area yang
dipisahkan oleh jalan lokal (Jalan Padma) yaitu
area sebelah utara dimana terletak lobby dan
restoran, dan area sebelah selatan, masing-
masing memiliki kolam renang. Bangunan hotel
terdiri dari beberapa bangunan terpisah, ban-
gunan dengan kamar-kamar yang terdiri dari 3
lantai dan bangunan bungalow. Setiap bangunan
mempunyai system penampungan air yang ber-
beda.
Sumber air berasal dari air tanah yang ditam-
pung dalam tangki dan didistribusikan ke masing-
masing kamar. Sistem penampungan air di kamr
604 berasal dari tangki yang didistribusikan un-
tuk 12 kamar yaitu kamar 601 sampai 612 den-
gan sistem pemanas. Sumber air kolam renang
berasal dari tanah yang ditampung dalam tangki
terpisah dengan kamar tamu. Pemeriksaan pa-
rameter PH dan sisa khlor kolam renang dilaku-
kan setiap 2 hari sekali. Hotel ini dikelilingi oleh
hotel lainnya antara lain Hotel Casa Padma Kuta
yang terletak sekitar 100m dari Hotel Legian Vil-
lage.
c. Gambaran Kamar Tempat Kasus Menginap
Sejak tanggal 3-24 Oktober 2014 Tn.JFF mengi-
nap dikamar 604. Kamar ini terletak di area sebelah
utara hotel yang berada di lantai 1. Kamar dengan
luas sekitar 4x4 meter2, dilengkapi kamar mandi
dengan bath tup, dan hand shower, washtafel den-
gan air panas, dan pendingin ruangan (AC Split).
Tempat penampungan air berada di lantai 3,
dimana air tampungan tersebut kemudian dialirkan
keseluruh kamar.
d. Pengambilan dan Pemeriksaan Sampel Lingkungan
1). Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel lingkungan bertujuan untuk
mengidentifikasi bakteri legionella yang mungkin
hidup di tempat-tempat yang berisiko. Sampel
yang diambil terdiri dari:
Sampel air dari tempat penampungan air
Sampel air dari kolam renang
Sampel air dari washtafel kamar 604
Swab AC split kamar 604
Swab shower kamar mandi 604
Swab kolam air mancur taman hotel
2). Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Sampel yang diambil diperiksa di BBTKL PP Sura-
baya, BBTKL PP Jakarta dan BLK Provinsi Bali, me-
lalui pemeriksaan kultur dan PCR.
Berdasarkan pemeriksaan sampel yang dilakukan
oleh BBTKL PP Jakarta, memperlihatkan hasil
seperti tabel berikut:
Tabel Hasil Pemeriksaan Sampel Lingkungan
Hotel Legian Village, Kuta, Bali
Dari tabel diatas terlihat bahwa hasil pemerik-
saan terhadap sampel lingkungan di Hotel Legian
Village, Kuta Bali yang dilakukan oleh BBTKL PP
Jakarta dengan metode PCR memperlihatkan hasil
positif pada jenis sampel air bersih yang berasal
dari tandon (tempat penampungan air) dan kran
air (washtafel) kamar 604 serta swab kran hand-
shower kamar 604.
Lanjutan hal. 1… Laporan hasil Penyelidikan Epidemiologi
Jenis
Sampel Lokasi
Hasil Uji (Metoda
PCR)
Air bersih Kolam renang Negatif
Air bersih Tandon air Positif Legionella Sp.
Air bersih
Kran air
(washtafel)
kamar 604
Positif Legionella Sp.
Swab
Air Condi-
tioner kamar
604
Negatif
Swab Taman air
mancur Negatif
Swab Hand shower
kamar 604
Positif Legionella Sp.
Dan positif Le-
gionella Pneumo-
phila