Hal Yang Diharapakan - Ittha Sutta

2
“Umur panjang, Kecantikan, Kebahagiaan, Kemasyhuran, dan Surga” hampir semua orang menginginkannya. Apakah anda tahu bagaimana cara mendapatkannya? Sang Buddha berkata, “Bila hal ini bisa didapat dengan berdoa atau berharap, siapa di dunia yang tidak memilikinya.” Ingin tahu penjelasan lengkapnya? Silakan baca sutta-nya. Iṭṭha Sutta - AN 5.43 Hal yang Diharapkan AN 5 - 1. paṭhamapaṇṇāsakaṃ, 5. muṇḍarājavaggo, 3. iṭṭhasuttaṃ PTS: A iii 47 , Bodhi hal. 667 Saat itu perumahtangga Anāthapiṇḍika mengunjungi Sang Bhagavā dan saat tiba, setelah memberi hormat pada Beliau, dia duduk di satu sisi. Saat perumahtangga Anāthapiṇḍika duduk di sana, Sang Bhagavā berkata kepadanya, “Ada lima hal, perumahtangga, yang diharapkan, disukai, menyenangkan, dan sulit di dapat di dunia. Apa lima hal tersebut? Umur panjang adalah hal yang diharapkan, disukai, menyenangkan, dan sulit di dapat di dunia. Kecantikan adalah hal yang diharapkan, disukai, menyenangkan, dan sulit di dapat di dunia. Kebahagiaan adalah hal yang diharapkan, disukai, menyenangkan, dan sulit di dapat di dunia. Kemasyhuran adalah hal yang diharapkan, disukai, menyenangkan, dan sulit di dapat di dunia. Surga adalah hal yang diharapkan, disukai, menyenangkan, dan sulit di dapat di dunia.” “Saya beritahu, perumahtangga, lima hal ini, yang diharapkan, disukai, menyenangkan, dan sulit di dapat di dunia, tidak bisa didapat dengan cara berdoa atau berharap. Jika lima hal ini, yang diharapkan, disukai, menyenangkan, dan sulit di dapat di dunia, bisa didapat dengan cara berdoa atau berharap, siapa di dunia yang tidak memilikinya?” “Perumahtangga, tidaklah pantas bagi seorang murid yang mulia yang menginginkan umur panjang [hanya] berdoa, merasa senang, atau berharap untuk mendapatkannya. Perumahtangga, seorang murid yang mulia yang menginginkan umur panjang harus mengikuti jalan yang kondusif pada [pencapaian] umur panjang. Karena dengan mengikuti jalan yang kondusif pada [pencapaian] umur panjang, ini akan membawanya pada pencapaian umur panjang, dan dia akan mendapatkan umur panjang, baik sebagai manusia maupun dewa.” “Perumahtangga, tidaklah pantas bagi seorang murid yang mulia yang menginginkan kecantikan [hanya] berdoa, merasa senang, atau berharap untuk mendapatkannya. Perumahtangga, seorang murid yang mulia yang menginginkan kecantikan harus mengikuti jalan yang kondusif pada [pencapaian] kecantikan. Karena dengan mengikuti jalan yang kondusif pada [pencapaian] kecantikan, ini akan membawanya pada pencapaian kecantikan, dan dia akan mendapatkan kecantikan, baik sebagai manusia maupun dewa.” “Perumahtangga, tidaklah pantas bagi seorang murid yang mulia yang menginginkan kebahagiaan [hanya] berdoa, merasa senang, atau berharap untuk mendapatkannya.

Transcript of Hal Yang Diharapakan - Ittha Sutta

  • Umur panjang, Kecantikan, Kebahagiaan, Kemasyhuran, dan Surga hampir semua orang

    menginginkannya. Apakah anda tahu bagaimana cara mendapatkannya?

    Sang Buddha berkata, Bila hal ini bisa didapat dengan berdoa atau berharap, siapa di dunia yang

    tidak memilikinya.

    Ingin tahu penjelasan lengkapnya? Silakan baca sutta-nya.

    Iha Sutta - AN 5.43

    Hal yang Diharapkan

    AN 5 - 1. pahamapasaka, 5. muarjavaggo, 3. ihasutta

    PTS: A iii 47 , Bodhi hal. 667

    Saat itu perumahtangga Anthapiika mengunjungi Sang Bhagav dan saat tiba, setelah

    memberi hormat pada Beliau, dia duduk di satu sisi. Saat perumahtangga Anthapiika duduk di

    sana, Sang Bhagav berkata kepadanya, Ada lima hal, perumahtangga, yang diharapkan, disukai,

    menyenangkan, dan sulit di dapat di dunia. Apa lima hal tersebut?

    Umur panjang adalah hal yang diharapkan, disukai, menyenangkan, dan sulit di dapat di

    dunia. Kecantikan adalah hal yang diharapkan, disukai, menyenangkan, dan sulit di dapat di dunia.

    Kebahagiaan adalah hal yang diharapkan, disukai, menyenangkan, dan sulit di dapat di dunia.

    Kemasyhuran adalah hal yang diharapkan, disukai, menyenangkan, dan sulit di dapat di dunia.

    Surga adalah hal yang diharapkan, disukai, menyenangkan, dan sulit di dapat di dunia.

    Saya beritahu, perumahtangga, lima hal ini, yang diharapkan, disukai, menyenangkan,

    dan sulit di dapat di dunia, tidak bisa didapat dengan cara berdoa atau berharap. Jika lima hal ini,

    yang diharapkan, disukai, menyenangkan, dan sulit di dapat di dunia, bisa didapat dengan cara

    berdoa atau berharap, siapa di dunia yang tidak memilikinya?

    Perumahtangga, tidaklah pantas bagi seorang murid yang mulia yang menginginkan umur

    panjang [hanya] berdoa, merasa senang, atau berharap untuk mendapatkannya. Perumahtangga,

    seorang murid yang mulia yang menginginkan umur panjang harus mengikuti jalan yang kondusif

    pada [pencapaian] umur panjang. Karena dengan mengikuti jalan yang kondusif pada [pencapaian]

    umur panjang, ini akan membawanya pada pencapaian umur panjang, dan dia akan mendapatkan

    umur panjang, baik sebagai manusia maupun dewa.

    Perumahtangga, tidaklah pantas bagi seorang murid yang mulia yang menginginkan

    kecantikan [hanya] berdoa, merasa senang, atau berharap untuk mendapatkannya.

    Perumahtangga, seorang murid yang mulia yang menginginkan kecantikan harus mengikuti jalan

    yang kondusif pada [pencapaian] kecantikan. Karena dengan mengikuti jalan yang kondusif pada

    [pencapaian] kecantikan, ini akan membawanya pada pencapaian kecantikan, dan dia akan

    mendapatkan kecantikan, baik sebagai manusia maupun dewa.

    Perumahtangga, tidaklah pantas bagi seorang murid yang mulia yang menginginkan

    kebahagiaan [hanya] berdoa, merasa senang, atau berharap untuk mendapatkannya.

  • Perumahtangga, seorang murid yang mulia yang menginginkan kebahagiaan harus mengikuti jalan

    yang kondusif pada [pencapaian] kebahagiaan. Karena dengan mengikuti jalan yang kondusif pada

    [pencapaian] kebahagiaan, ini akan membawanya pada pencapaian kebahagiaan, dan dia akan

    mendapatkan kebahagiaan, baik sebagai manusia maupun dewa.

    Perumahtangga, tidaklah pantas bagi seorang murid yang mulia yang menginginkan

    kemasyhuran [hanya] berdoa, merasa senang, atau berharap untuk mendapatkannya.

    Perumahtangga, seorang murid yang mulia yang menginginkan kemasyhuran harus mengikuti

    jalan yang kondusif pada [pencapaian] kemasyhuran. Karena dengan mengikuti jalan yang

    kondusif pada [pencapaian] kemasyhuran, ini akan membawanya pada pencapaian kemasyhuran,

    dan dia akan mendapatkan kemasyhuran, baik sebagai manusia maupun dewa.

    Perumahtangga, tidaklah pantas bagi seorang murid yang mulia yang menginginkan surga

    [hanya] berdoa, merasa senang, atau berharap untuk mendapatkannya. Perumahtangga, seorang

    murid yang mulia yang menginginkan surga harus mengikuti jalan yang kondusif pada

    [pencapaian] surga. Karena dengan mengikuti jalan yang kondusif pada [pencapaian] surga, ini

    akan membawanya pada pencapaian surga, dan dia akan mendapatkan surga.

    Umur panjang, kecantikan, kemasyhuran, penghormatan,

    surga, dan lahir dalam keluarga kelas atas;

    Mereka yang menyenangi, menginginkan hal-hal tersebut

    dalam kemuliaan dan berkesinambungan,

    Bijaksanawan memuji kesungguhan

    dalam melakukan kebajikan.

    Bijaksanawan, dengan kesungguhan,

    mendapatkan kedua berkah:

    berkah di kehidupan ini, dan

    berkah di kehidupan mendatang.

    Sang bijaksana,

    dengan merealisasi berkah tersebut,

    disebut sebagai

    Bijaksanawan.

    ** Cara termudah untuk mendapatkan semua ini adalah dengan melaksakan Dana dan Sila. Apa

    salahnya dengan berdoa dan berharap? Kata lainnya adalah mengemis dan itu adalah manifestasi

    dari pendambaan, kemalasan, dan kebodohan, maka hasilnya adalah penderitaan. Ingin tahu apa

    yang Sang Buddha katakan mengenai mengemis? Silakan baca artikel Janganlah Menjadi Beban.

    Salam mett,

    U Sikkhnanda

    Benteng Satipahana

    Tangerang, 02 Maret, 2014