Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap Tugas 1

14
HAKIKAT PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP 1. Apakah yang Dimaksud dengan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)? Birch, Ian & Lally, M (1995) memperkenalkan strategi PKR dalam sebuah program pada UNESCO, sebagai multigrade teaching. Birch, Ian & Lally, M. selanjutnya secara mendetil memberikan contoh teknis PKR, ialah seorang guru dalam waktu yang sama mengelola pembelajaran pada beberapa kelas di SD, dengan berbeda jenjang. Franklin(1967) menyatakan, pada dasarnya pembelajaran kelas rangkap adalah penggabungan sekelompok siswa yang mempunyai perbedaan usia, kemampuan, minat, dan tingkatan kelas, dimana dikelola oleh seorang guru atau beberapa guru yang dalam pembelajarannya difokuskan pada kemajuan individual siswa. Menurut Elkind (1987), istilah multigrade atau pembelajaran kelas rangkap berarti kelas berisi para siswa dari 2 atau lebih tingkatan kelas dengan satu guru di ruangan yang sama pada suatu waktu. Para siswa kelas tersebut tetap menggunakan kurikulum yang spesifik untuk tingkatan kelasnya sendiri dan demikian pula dengan tingkat kesukaran tesnya pun disesuaikan dengan tingkatan kelas mereka. Sehingga mengajar merangkap kelas bukan berarti 1

Transcript of Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap Tugas 1

Page 1: Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap Tugas 1

HAKIKAT PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

1. Apakah yang Dimaksud dengan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)?

Birch, Ian & Lally, M (1995) memperkenalkan strategi PKR dalam sebuah

program pada UNESCO, sebagai multigrade teaching. Birch, Ian & Lally, M. selanjutnya

secara mendetil memberikan contoh teknis PKR, ialah seorang guru dalam waktu yang

sama mengelola pembelajaran pada beberapa kelas di SD, dengan berbeda jenjang.

Franklin(1967) menyatakan, pada dasarnya pembelajaran kelas rangkap adalah

penggabungan sekelompok siswa yang mempunyai perbedaan usia, kemampuan, minat,

dan tingkatan kelas, dimana dikelola oleh seorang guru atau beberapa guru yang dalam

pembelajarannya difokuskan pada kemajuan individual siswa. Menurut Elkind (1987),

istilah multigrade atau pembelajaran kelas rangkap berarti kelas berisi para siswa dari 2

atau lebih tingkatan kelas dengan satu guru di ruangan yang sama pada suatu waktu. Para

siswa kelas tersebut tetap menggunakan kurikulum yang spesifik untuk tingkatan

kelasnya sendiri dan demikian pula dengan tingkat kesukaran tesnya pun disesuaikan

dengan tingkatan kelas mereka. Sehingga mengajar merangkap kelas bukan berarti

merupakan penyebab terjadinya kurang baiknya kualitas hasil belajar.

Namun menurut IG. AK. Wardhani (1998), PKR dapat diartikan sebagai bentuk

pembelajaran yang mensyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau

lebih, dalaam saat yang sama, dan menghadapi dua atau lebih kelas atau rombongan

belajar. Rombongan-rombongan belajar ini menempati ruang kelas yagn terpisah, yagn

dihubungkan oleh pintu. Pada tahapan tertentu guru berdiri di pintu penghubung

menghadapi dua kelas yang berbeda, kemudian memberikan pengantar umum tentang

materi yang akan dipelajari. Pada tahapan berikutnya guru masuk tiap ruang kelas secara

bergantian menurut strategi pembelajaran yang dipilih.

Menurut Rohmat widiyanto dalam presentasinya, Pembelajaran Kelas Rangkap

(Multigrade teaching ) merupakan model pembelajaran dengan mencampur beberapa

siswa yang terdiri dari dua atau tiga tingkatan kelas dalam satu kelas dan pembelajaran

diberikan oleh satu guru saja untuk beberapa waktu. Murid dari dua kelas bekerja secara

1

Page 2: Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap Tugas 1

sendiri-sendiri di ruangan yang sama, masing-masing duduk di sisi ruang kelas yang

berlainan dan diajarkan program yang berbeda oleh satu guru.

Dengan demikian, dapatt dilihat bahwa pembelajaran kelas rangkap diadakan

untuk alasan administrasi dan ekonomi. Seperti halnya yang terjadi di sekolah sekolah

terpencil di Indonesia, banyak guru yang merangkap kelas karena memang tidak ada

tenaga guru bukan karena tujuan atau alasan pendidikan. Lain halnya dengan istilah

multiage yang mengacu pada praktek pembelajaran kedua tingkatan usia dan kelas yang

sengaja di campur untuk kepentingan tujuan pendidikan yang diinginkan. Namun PKR

bukan saja ada karena kenyataan yang harus dihadapi guru, tetapi PKR juga mempunyai

beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh guru yang tidak mengajar di kelas rangkap.

Katz (1992) menegaskan bahwa kelas rangkap dilaksanakan tidak hanya karena alasan-

alasan letak geografis, kekurangan murid, atau kekurangan tenaga guru, akan tetapi lebih

dari itu adalah bagaimana meningkatkan mutu pendidikan melalui fasilitas yang tinggi

bagi perkembangan dan potensi siswa.

Asri Budiningsih (2006: 1-2), mendeskripsikan PKR sebagai seorang guru (yang

harus) menghadapi dua kelas atau lebih, atau satu kelas dengan dua atau lebih kelompok

siswa yang (mengembangkan) berbeda kemampuan, untuk membimbing belajar untuk

beberapa topik berbeda dalam satu mata pelajaran, untuk satu atau lebih mata pelajaran,

dan dalam satu atau lebih ruang kelas, pada jam pelajaran yang bersamaan. Dari definisi

ini jelas bahwa ada pekerjaan ganda dari seorang guru, yang mestinya dilakukan oleh

lebih dari seorang guru.

Maka dapat diketahui bahwa PKR adalah satu bentuk pembelajaran yang

mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam saat

yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda. Strategi, urutan

pembelajran, atau sintaks dari PKR ini disusun kemudian menurut kemampuan guru,

macam tujuan, dan keadaan lainnya. Penggunaan media, model dan atau strategi

pembelajran kelas rangkap ini. (Oos M. Anwas, 2006).

2

Page 3: Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap Tugas 1

2. Mengapa Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) Diperlukan?

Terdapat beberapa alasan kenapa terjadinya pembelajaran kelas rangkap. Djalil

dan Wardani (1997) menguraikan dalam modulnya bahwa pembelajaran kelas rangkap

diperlukan karena alasan geografis, demografis, kurangnya guru, terbatasnya ruang kelas,

dan adanya ketidakhadiran guru di kelasnya karena sakit atau keperluan lainnya. Seperti

juga yang dikemukakan Jones di atas, bahwa dahulunya pada sebelum tahun 1990-an,

atau malahan bagi negara-negara seperti Indonesia, Mexico, India, bahkan Australia,

masih banyak dijumpai sekolah yang hanya mempunyai satu atau dua kelas saja yang

digunakan bersama-sama oleh para siswa dari berbagai tingkatan kelas. Konsep

pembelajaran kelas rangkap ini sebenarnya tidak hanya dikenal di Indonedia, di beberapa

negara, bahkan seperti AS pun ada PKR, khusunya untk jenjang sekolah dasar (2006). di

Belanda pun masih dijumpai praktik pembelajaran kelas rangkap.

Hal ini disebabkan tempat tinggal para siswa yang berjauhan sehingga demi

efesiensi, pemerintah tidak mungkin mendirikan sekolah yang hanya melayani beberapa

siswa saja. Untuk itu didirikannya sekolah di suatu tempat dan siswa yang berjauhan

datang ke sekolah itu, dengan guru yang bisa melayani sejumlah kecil siswa dari berbagai

tingkatan kelas. Alasan lainnya, karena memang kesulitan mencari tenaga guru (tenaga

guru kurang), sehingga pemerintah tidak bisa memenuhi kebutuhan para siswa di suatu

daerah tertentu dengan rasio jumlah guru yang seimbang. Alasan-alasan yang dipaparkan

itu mulai tidak dipakai lagi untuk mengelola pembelajaran kelas rangkap (terutama di

negara Barat, sedangkan beberapa negara di Asia, Amerika latin, dan Indonesia hingga

kini masih menggunakan alasan tersebut untuk adanya pembelajaran kelas rangkap).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa alasan adanya PKR adalah sebagai

berikut:

a. Alasan Geografis

Lokasi yang sulit dijangkau , terbatasnya sarana transportasi, adanya mata

pencaharian khusus (penambang), pemukiman yang jaraknya berjauhan dapat

mendiring penggunaan PKR.

3

Page 4: Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap Tugas 1

b. Alasan Demografis

Mengajar siswa dengan jumlah sedikit mendorong penggunaan PKR yang

merupakan pendekatan yang tepat dan praktis.

c. Kurang Guru

Di daerah terpencil masih sering didengar keluhan mengenai kekurangan guru.

Rendahnya minat guru untuk mengadu nasib di tempat terpencil sendiri

disebabkan oleh beberapa factor, antara lain sulitnya alat transportasi, sulitnya

memanuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan kecilnya peluang mengembangkan karir

selain itu, penyebaran guru SD yang belum merata.

d. Terbatasnya Ruang Kelas

Jumlah kelas tidak mampu menampung jumlah siswa yang terlampau membludak

di daerah perkotaan, dan terlampau sedikitnya siswa di daerah terpencil sehingga

tidak memerlukan ruang kelas yang lebih banyak. Strategi yang tepat untuk

mengatasi masalah ini adalah dengan melaksanakan PKR.

e. Adanya Guru yang Tidak Hadir

Antara lain akibat ada guru yang sakit, cuti, atau ada kegiatan yang berkaitan

dengan peningkatan profesionalisme dan kualifikasi guru.

f. Alasan lainnya

i. Menghadapi murid yang tingkat kemampuan dan kemajuan belajar yang

berbeda.

ii. Perbedaan kemampuan dan kemajuan belajar diantara murid pada tingkat

kelas yang sama.

Seperti di atas Katz (1992) menegaskan bahwa kelas rangkap dilaksanakan tidak

hanya karena alasan-alasan letak geografis, kekurangan murid, atau kekurangan tenaga

guru, akan tetapi lebih dari itu adalah bagaimana meningkatkan mutu pendidikan melalui

fasilitas yang tinggi bagi perkembangan dan potensi siswa. Oleh karena itu dia

mengembangkan tiga jenis kelas rangkap dalam rangka pembelajaran:

a. Combined grades

Atau juga dikatakan sebagai combined classes, dimana dalam satu kelas terdapat

lebih dari satu tingkatan kelas anak. Membagi kelas menjadi beberapa bagian

4

Page 5: Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap Tugas 1

sesuai dengan tuntutan kurikulum untuk beberapa tingkatan atau hanya dua

tingkatan. Tujuan untamanya adalah untuk memaksimalkan kemampuan siswa

dan pemahaman lingkungan juga meningkatkan sikap dan pengalaman dalam

kelompok-kelompok umur yang berbeda.

b. Continuous progress

Model ini berupa kelompok kelompok anak dengan pencapain kurikulum yang

tinggi dimana proses belajar mengajar melihat keberlanjutan pengalaman dan

tingkatan perkembangan anak. Dalam model ini setiap anak berkesempatan untuk

terus berkelanjutan dalam mengikuti setiap tingkatan kelas sesuai dengan lama

sekolah. Tujuannya adalah setiap anak berkesempatan untuk memperoleh

keuntungan dari perbedaan umur dan perbedaan sikap dalam kemampuan ketika

belajar bersama.

c. Mixed age/ multiage grouping

Dimana proses pembelajaran dan praktek kurikulum memaksimalkan keuntungan

dari berinteraksi dan bekerjasama dari beragam umur. Dalam model ini grup

dibuat secara fleksibel atau proses regrouping anak dibuat dalam kelompok umur,

jenis kelamin, kemampuan, mungkin terjadi satu guru mengajar untuk lebih dari

satu tahun. Alasan dengan menggunakan model berbagai tingkatan umur ini

multiage grouping ini adalah; 1) memberikan kesempatan kepada anak untuk

belajar tanpa rasa takut dan salah, 2) siswa disediakan kegiatan dengan berbagai

jenis, 3) dengan model ini memungkinkan anak dapat belajar tetang aspek sosial,

pemahaman tentang diri dan orang lain, kepercayaan diri dan konsep diri,

partisipasi anak dalam kelompok, pada akhirnya dapat meningkatkan hubungan

sosial dan pertemanan, 4) tidak ada titik signifikan antara kelompok umur tertentu

dengan beragam umur dalam pencapaian prestasi di kelas.

3. Apa Tujuan, Fungsi, dan Manfaat Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)?

Tujuan, fungsi, dan manfaat PKR dapat dikaji dari berbagai aspek berikut :

5

Page 6: Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap Tugas 1

a) Quantity dan Equity

PKR memungkinkan kita untuk memenuhi asas quantity (jumlah) dan equity

(pemerataan), yaitu dengan mengoptimallkan sumber daya yang ada dengan

jumlah guru yang dimiliki.

b) Ekonomis

PKR memungkinkan pemerintah dan masyarakat dapat mengurangi biaya

pendidikan karena dengan seorang guru atau beberapa guru saja pembelajaran

dapat berlangsung. Demikian juga dengan satu ruangan atau beberapa ruang

kelas, proses pembelajaran tetap dapat berlangsung. Jadi secara ekonomis biaya

pendidikan yang ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat akan lebih kecil.

Oleh karena itu, dengna jumlah dana pendidikan yang sama, perluasan pelayanan

pendidikan dapat diberikan hingga ke daerah yagn sulit, kecil dan terpencil

sekalipun.

c) Pedagogis

Pendidikan dikritik belum mampu menghasilkan lulusan atau tenaga kerja yang

mandiri. PKR akan menjadi salah satu solusinya melalui tugas individual, tugas

kelompok (besar dan kecil), siswa juga terlibat aktif untuk menciptakan dan

menambah sumber belajar (dapat ditempuh dengan teknik Pajangan Kelas),

akibatnya siswa akan terbiasa aktif dan mandiri.

d) Keamanan

Dengan PKR pemerintah (swasta) dapat mendirikan SD di lokasi yang mudah

dijangkau anak. Maka kekuatiran orang tua terhadap keselamatan anaknya

berkurang. Hal ini juga meminialisir keterlambatan siswa masuk sekolah, bahkan

meminimalisir tingkat pengulangan kelas atau putus sekolah dan kecelakaan

selama perjalanan.

4. Prinsip Apakah yang Mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)?

a. Prinsip – prinsip secara umum, yaitu :

i. Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru

ii. Membangkitkan motivasi belajar murid

6

Page 7: Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap Tugas 1

iii. Belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga guru harus berusaha

mengaktifkan murid.

b. Prinsip – prinsip khususnya, yaitu :

i. Keserempakan Kegiatan Pembelajaran

Prinsip utama PKR adalah kegiatan belajar mengajar yang terjadi secara

bersamaan atau serempak. Kegiatan yagn terjadi secara serempak itu pun

harus bermakna, artinya kegiatan tersebut mempunyai tujuan yagn sesuai

dengan tuntutan kurikulum dan kebutuhan murid dan dikelola dengan

benar.

ii. Kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA) tinggi.

Kualitas pengalaman belajar yang dihayati murid sanagt menentukan

WKA. Kualitas dan lamanya kegiatan berlangsung menentukan tinggi

rendahnya kadar WKA.

iii. Kontak Psikologis Guru dan Murid yang Berkelanjutan

Menghadapi dua kelas atau lebih pada saat yang bersamaan dan kemudian

mampu mayakinkan siswa bahwa guru selalu bersama mereka bukan

pekerjaan yang mudah. Guru harus mampu melakukan tindakan

instruksional dan tindakan pengelolaan yang tepat. Tindakan instruksional

adalah yang langsung berkaitan dengan penyampaian isi kurikulum,

seperti menjelaskan, memberi tugas, atau mengajukan pertanyaan.

Sedangkan tindakan pengelolaan adalah tindakan yang berkaitan dengan

penciptaan dan pengembalian kondisi kelas yang optimal. Misalnya,

menunjukkan sikap tanggap dan peka, megatur tempat duduk, memberi

petunjuk yang jelas atau menegur murid.

iv. Dalam PKR, Terjadi Pemanfaatan Sumber Secara Efisien

Sumber dapat berupa peralatan/ sarana, orang dan waktu. Agar terjadi

WKA yang tinggi, semua jenis sumber harus dimanfaatkan secara efisien.

Lingkungan, barang bekas, dan segala peralatan yang ada dapat

dimanfaatkan oleh guru PKR. Murid yang pandai dapat dimanfaatkan

sebagai tutor. Waktu harus dikeola dengan cermat sehingga menghasilkan

WKA yang tinggi.

7

Page 8: Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap Tugas 1

DAFTAR PUSTAKA

Bambang. 2010. Ringkasan Materi PKR. Didownload dari:

file:///C:/Users/USER/Downloads/ringkasan-materi-pkr.html pada tanggal 20 September

2012.

Birch, I & Lally, M. (1995). Multygrade Teaching in Primary Schools. Bangkok: Unesco.

Diambil tanggal 5 Desember 2006 dari: http://unesdoc.unesco.org/-images/-

0010/001038/10387e.pdf. Disadur dari:

C. Asri Budiningsih (2006). Pembelajaran Pasca Gempa. Makalah Diklat PTK dalam rangka

Peningkatan Kinerja Guru di Daerah Pasca Gempa, yagn diselenggarakan oleh Lembaga

Penelitian UNY, Oktober 2006. Disadur dari:

Kholifah, Oppy. 2011. Rangkuman PKR. Didownload dari:

file:///C:/Users/USER/Downloads/2011_11_01_archive.html pada tanggal 20 September

2012.

Oos M. Anwas. 2006. Pengmebangan Model Pembelajarna Kelas Rangkap Berbantuan Media

Audio di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Online. Diambil pada tanggal 6 Desember

2006 dari: http://www.depdiknas.go.id/EditorialJurjalPdanKEd.38.html. Disadur dari:

Pustaka simABDI. 2012.Contoh Makalah Pembelajaran Kelas Rangkap. Didownload dari :

file:///C:/Users/USER/Downloads/pembelajaran-kelas-rangkap_13.html pada tanggal 20

September 2012.

Suryana, Asep. 2008. Pembelajaran Kelas Rangkap (Multigrade Teaching). Makalah PJJ PGSD

Universitas Pendidikan Indonesia. Diambil pada tanggl 22 September 2012 dari :

Susilowati. _. Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap. _: _.

8

Page 9: Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap Tugas 1

PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

HAKIKAT PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

Disusun oleh:

B. A. INDRIASARI

(06111013035)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

9