HAKIKAT MATERI DAN HARTA BENDA · HAKIKAT MATERI DAN HARTA BENDA Seseorang yang memiliki harta...

2
HAKIKAT MATERI DAN HARTA BENDA Seseorang yang memiliki harta melimpah, emas, perak, berlian, rumah yang megah, kendaraan yang bagus, tanah yang luas, benar-benar merasakan bahwa semua itu ada dan nyata. Walaupun demikian, hakikat atau esensi materi sekarang ini sudah terbongkar dan menjadi pengetahuan umum tentang “kebohongan” wujud materi. Dunia yang kita anggap ada, benda yang kita lihat ada, dan semua yang ada di alam semesta ini, seperti emas, perak, uang yang melimpah, tanah yang meluas, bangunan yang mencakar langit, sesungguhnya hanyalah tipuan dan hakikatnya tidak ada. Kebenaran atau hakikat ini, yang dulunya sekadar sebuah spekulasi filosofis, kini telah disahkan keseluruhannya secara ilmiah. Frederick Vester, misalnya, yang telah menangkap hakikat materi, berkata demikian: Pernyataan-pernyataan dari para pemikir tertentu bahwa “manusia adalah sebuah citra, segala hal yang dialami sifatnya sementara dan menipu, dan bahwa alam semesta ini adalah sebuah bayang-bayang,” tampaknya telah dibuktikan oleh sains pada zaman kita”. Kita menjalani seluruh kehidupan kita di dalam otak kita. Orang-orang yang kita lihat, bunga-bunga yang kita cium baunya, musik yang kita dengarkan, buah-buahan yang kita kecap rasanya, rasa basah yang terasa di tangan kita ... Semuanya tadi terbentuk di dalam otak kita. Dalam kenyataannya, tak ada warna, bunyi, tidak pula citra di dalam otak kita. Satu-satunya yang ada di dalam otak adalah sinyal-sinyal listrik. Ini artinya kita hidup di sebuah dunia yang terbentuk oleh sinyal-sinyal listrik di dalam otak kita. Ini bukanlah sebuah opini atau hipotesis, namun sebuah penjelasan ilmiah tentang bagaimana kita menangkap dan merasakan dunia ini. Seumpama di televisi, berbagai bentuk yang kita saksikan di televisi, dengan aneka ragam warna dan gambar, sesungguhnya seperti itulah dunia ini. Gunung yang ada terlihat di televisi, sebenarnya bukan gunung, namun sinyal listrik. Uang yang ada terlihat di televisi bukanlah uang sebenarnya, namun sinyal-sinyal listrik. Otak kita bagaikan isi televisi yang memuat semua benda yang masuk melalui semua indera tubuh manusia dan mewujudkan citra atau gambar di dalam otak tentang sebuah benda yang “ada” di sekitar kita. Emas, berlian, uang berlimpah, tanah yang luas, bangunan yang megah, semuanya ada di dalam otak kita! Di luar otak tidak ada! Seseorang yang sedang menyaksikan para pemain sepak bola, sesungguhnya tidak melihatnya dengan kedua matanya. Mata hanya bertugas mengantarkan cahaya ke bagian belakang mata. Tatkala cahaya sampai ke retina, sebuah gambar terbalik dan dua dimensi dari para pemain tadi terbentuk pada retina. Selanjutnya pemandangan para pemain tersebut “ditukar” menjadi sebuah arus listrik, yang kemudian diteruskan ke pusat penglihatan di belakang otak, di mana sosok para pemain sepak bola tadi terlihat sempurna dalam tiga dimensi. Lalu siapakah yang melihat sosok para pemain sepak bola tersebut dalam tiga dimensi dengan kejernihan yang sempurna di belakang otak? Jelaslah, bahwa “pribadi” yang sedang kita bahas ini adalah Ruh, yang merupakan wujud yang ada di balik otak. Jadi, ruhlah yang sedang melihat saat kita “seakan-akan” melihat! Oleh karena kecepatan proses penglihatan tersebut di luar jangkauan kesadaran manusia, maka manusia mengartikan dirinyalah yang melihat, meskipun mata dan otaknya sesungguhnya hanya bagai teropong bagi Ruh untuk melihat dunia luar. Bahkan ternyata, wujud kita sendiri sesungguhnya bagaikan ada dalam televisi! Wujud diri kita ini hakikatnya bayangan. Maksud “hakikatnya” ialah sudut pandang dari dalam kesadaran dan hasil introspeksi, bukan menunjuk jari ke luar dirinya! Namun demikian, melalui adanya badan raga ini, perannya sangat urgen memperkenalkan sang hamba dengan Sang Khaliq. Maka di sinilah makna sesungguhnya Allah menciptakan kita untuk beribadah kepada-Nya. Tidak ada yang lain selain ibadah! Melalui jazad fisik yang berupa bayangan ini kita beribadah dan berperilaku memuliakan manusia dan kemanusiaan! Meskipun telah berusaha selama bertahun-tahun, manusia belum mampu menghasilkan pemandangan yang memiliki ketajaman dan kualitas tinggi yang menyamai daya lihat mata. Bagaimanapun, mata kita, yang hanya tersusun dari protein, lipid dan air, menciptakan apa yang belum berhasil mereka capai dengan membentuk sebuah citra yang sangat realistis. Ini adalah suatu ketajaman sempurna yang mana membuat setiap orang berpikir bahwa citra yang dilihatnya adalah asli. Mereka tak mampu menyadari bahwa segala hal yang mereka lihat sesungguhnya terbentuk di dalam otak. Meskipun mereka tidak

Transcript of HAKIKAT MATERI DAN HARTA BENDA · HAKIKAT MATERI DAN HARTA BENDA Seseorang yang memiliki harta...

Page 1: HAKIKAT MATERI DAN HARTA BENDA · HAKIKAT MATERI DAN HARTA BENDA Seseorang yang memiliki harta melimpah, emas, perak, berlian, rumah yang megah, kendaraan yang bagus, tanah yang luas,

HAKIKAT MATERI DAN HARTA BENDASeseorang yang memiliki harta melimpah, emas,

perak, berlian, rumah yang megah, kendaraan yangbagus, tanah yang luas, benar-benar merasakan bahwasemua itu ada dan nyata.

Walaupun demikian, hakikat atau esensi materisekarang ini sudah terbongkar dan menjadipengetahuan umum tentang “kebohongan” wujudmateri. Dunia yang kita anggap ada, benda yang kitalihat ada, dan semua yang ada di alam semesta ini,seperti emas, perak, uang yang melimpah, tanah yangmeluas, bangunan yang mencakar langit, sesungguhnyahanyalah tipuan dan hakikatnya tidak ada. Kebenaranatau hakikat ini, yang dulunya sekadarsebuah spekulasi filosofis, kini telahdisahkan keseluruhannya secara ilmiah.

Frederick Vester, misalnya, yangtelah menangkap hakikat materi,berkata demikian:“Pernyataan-pernyataan dari parapemikir tertentu bahwa “manusia adalahsebuah citra, segala hal yang dialamisifatnya sementara dan menipu, danbahwa alam semesta ini adalah sebuahbayang-bayang,” tampaknya telahdibuktikan oleh sains pada zaman kita”.

Kita menjalani seluruh kehidupankita di dalam otak kita. Orang-orangyang kita lihat, bunga-bunga yang kita cium baunya,musik yang kita dengarkan, buah-buahan yang kitakecap rasanya, rasa basah yang terasa di tangan kita ...Semuanya tadi terbentuk di dalam otak kita. Dalamkenyataannya, tak ada warna, bunyi, tidak pula citra didalam otak kita. Satu-satunya yang ada di dalam otakadalah sinyal-sinyal listrik. Ini artinya kita hidup disebuah dunia yang terbentuk oleh sinyal-sinyal listrik didalam otak kita. Ini bukanlah sebuah opini atauhipotesis, namun sebuah penjelasan ilmiah tentangbagaimana kita menangkap dan merasakan dunia ini.

Seumpama di televisi, berbagai bentuk yang kitasaksikan di televisi, dengan aneka ragam warna dangambar, sesungguhnya seperti itulah dunia ini. Gunungyang ada terlihat di televisi, sebenarnya bukan gunung,namun sinyal listrik. Uang yang ada terlihat di televisibukanlah uang sebenarnya, namun sinyal-sinyal listrik.

Otak kita bagaikan isi televisi yang memuatsemua benda yang masuk melalui semua indera tubuhmanusia dan mewujudkan citra atau gambar di dalamotak tentang sebuah benda yang “ada” di sekitar kita.Emas, berlian, uang berlimpah, tanah yang luas,bangunan yang megah, semuanya ada di dalam otakkita! Di luar otak tidak ada!

Seseorang yang sedang menyaksikan parapemain sepak bola, sesungguhnya tidak melihatnyadengan kedua matanya. Mata hanya bertugasmengantarkan cahaya ke bagian belakang mata.Tatkala cahaya sampai ke retina, sebuah gambarterbalik dan dua dimensi dari para pemain taditerbentuk pada retina. Selanjutnya pemandangan parapemain tersebut “ditukar” menjadi sebuah arus listrik,yang kemudian diteruskan ke pusat penglihatan dibelakang otak, di mana sosok para pemain sepak bolatadi terlihat sempurna dalam tiga dimensi. Lalusiapakah yang melihat sosok para pemain sepak bola

tersebut dalam tiga dimensidengan kejernihan yang sempurnadi belakang otak? Jelaslah, bahwa“pribadi” yang sedang kita bahas iniadalah Ruh, yang merupakan wujudyang ada di balik otak. Jadi, ruhlahyang sedang melihat saat kita“seakan-akan” melihat! Oleh karenakecepatan proses penglihatantersebut di luar jangkauan kesadaranmanusia, maka manusia mengartikandirinyalah yang melihat, meskipunmata dan otaknya sesungguhnyahanya bagai teropong bagi Ruh untukmelihat dunia luar.

Bahkan ternyata, wujud kita sendirisesungguhnya bagaikan ada dalam televisi! Wujud dirikita ini hakikatnya bayangan. Maksud “hakikatnya” ialahsudut pandang dari dalam kesadaran dan hasilintrospeksi, bukan menunjuk jari ke luar dirinya!

Namun demikian, melalui adanya badan raga ini,perannya sangat urgen memperkenalkan sang hambadengan Sang Khaliq. Maka di sinilah maknasesungguhnya Allah menciptakan kita untuk beribadahkepada-Nya. Tidak ada yang lain selain ibadah! Melaluijazad fisik yang berupa bayangan ini kita beribadah danberperilaku memuliakan manusia dan kemanusiaan!

Meskipun telah berusaha selamabertahun-tahun, manusia belum mampu menghasilkanpemandangan yang memiliki ketajaman dan kualitastinggi yang menyamai daya lihat mata. Bagaimanapun,mata kita, yang hanya tersusun dari protein, lipid danair, menciptakan apa yang belum berhasil mereka capaidengan membentuk sebuah citra yang sangat realistis.Ini adalah suatu ketajaman sempurna yang manamembuat setiap orang berpikir bahwa citra yangdilihatnya adalah asli. Mereka tak mampu menyadaribahwa segala hal yang mereka lihat sesungguhnyaterbentuk di dalam otak. Meskipun mereka tidak

Page 2: HAKIKAT MATERI DAN HARTA BENDA · HAKIKAT MATERI DAN HARTA BENDA Seseorang yang memiliki harta melimpah, emas, perak, berlian, rumah yang megah, kendaraan yang bagus, tanah yang luas,

melihat aslinya, mereka yakin bahwa yang disaksikanadalah gambar yang nyata, karena kualitas gambaryang terbentuk di dalam otak tersebut sempurna.Satu-satunya yang melihat gambar tersebut bukanlah

protein, molekul, atau atom-atom di dalam otak,melainkan ruh yang ditiupkan oleh Allah dari Diri-Nyakepada manusia. Masya Allah.

Disarikan dari berbagai sumber. (m/redaksi)

LAPORAN KEUANGAN LAZISMU TERSONO (per 12 Juli 2014)

PEMASUKANZakat

No Nama Jumlah (Rp)

Jumlah -Infaq/Shodaqoh

No Nama Jumlah (Rp)

1 PCM Tersono 560.000

Jumlah 560.000Wakaf TunaiNo Nama Jumlah (Rp)

Jumlah -KemanusiaanNo Nama Jumlah (Rp)

Jumlah -Wakaf Fisik No Nama Bentuk

1 Muhibbuddin Tanah dan Bangunan. Sertifikat dalam prosesNama Nadhir : MuhammadiyahNama Wakif : Abdul Muid Yasin Marthabi

PENGELUARAN

No Uraian Jumlah (Rp)

1 Spanduk MMT 100.000

2 Stempel Lazismu Full Colour 90.000

3 Kwitansi Lazismu 370.000

Jumlah 560.000

REKAPITULASI KEUANGAN

Pemasukan Pengeluaran

560.000 560.000

Saldo -

REDAKSI BULETIN TAFAKUR (KONSEP MENUJU MAJALAH TAFAKUR)Wali Amanah: Rokhmat, S.Ag,  Dewan Syari'ah Ky.Ahmad Zaenuri, S.Ag, Ky.Ahmadi Sya'roni, Ky.H.Arif Syamsumar, Lc, 

Dewan Pengawas: Subekti , Drs.H.Maghfur Saan, H.Supriyadi, Badan Pengurus/Pemimpin Umum :H.Zaenuddin KS, S.Ag, Ahmad Bakir, Kusanwarudin

Badan PelaksanaDirektur/Pemred : Muhibbuddin Reporter : Tri Indah Yulianto, Burhanuddin, Kontributor : Rosyid Ibnaeni, Hanifah Ramli, Risna Eliyani, Suryadi, Suradi, 

Marketing :Aziz Adi Wibowo, Rikza RahmanLAZISMU berdiri sejak 2002 dengan SK Menteri agama Nomor: 457/21 November 2002. No.Reg. 0301

“Bercita-citalah menjadi orang yang paling banyak zakatnya...jangan bercita-cita menjadi orang yang kaya raya,

Karena jika terkabul mampu berzakat banyak, Siapapun dia...tentu otomatis pastilah dia orang yang kaya raya!” (Ahli Nasehat)

Buletin Tafakur diterbitkan olehLazismu Tersono sebagai media Dakwah Islam dan konsolidasi

antar Amiiliin, Muzaki dan Mustahiq.Akan mentransformasi diri

menjadi Majalah Dakwah Islam dan Ziswaf yang akan dimilikisecara gratis bagi para Muzaki.

Salam Lazismu.

Aneka Olahan Singkong“ Q'sava ”

Binaan Lazismu

UKM Pabrik Roti“ Mu Bakery ”

Binaan Lazismu

Kawasan Pertokoan

“ Tradingmu”Binaan Lazismu

Kawasan Perkantoran

“ Officemu ”Binaan Lazismu

Program­program Layanan Umat Lazismu : Bantuan untuk Masjid yang  terkena Bencana Gempa, Bantuan Beasiswa   Proposal, BUEKA (Bina Usaha  Ekonomi  Keluarga  ),Pengadaan  Mobil  Layanan  Masyarakat,  Pengembangan  Ekonomi  Masyarakat.  (Pengembangan  Usaha  Mikro,   Pendamping Kemandirian.Youth Entrepreneur (Pembibitan Pengusaha Muda). Produsen Lazismu, Beasiswa SLTA,100 Sarjana, Gerakan Orang Tua  Asuh,  Beastudi  Kompetitif  bagi  Guru,  Kreasi PAUD    dan  Taman  Kanak­Kanak,  Mobile Edutainment  (Layanan  Pendidikan  Anak  Keliling), Insidental (Misal Kerja Bhakti), Da'i Mandiri, Layanan Spiritual,  Qurban, Layanan Kesehatan Sosial, Tali Kasih bagi Mualaf, Panti Asuhan Yatim, Jaminan  Pendidikan  Anak  Yatim,  Aksi  Cepat  Kemanusiaan  /  LAZISMU  Peduli  (PKO),  Farm  and  Agriculture  Empowerment,  Pertanian  & Perkebunan. Pendampingan pengelolaan pertanian/perkebunan, b. Community Development, Permodalan, Peternakan dan Perikanan, Kegiatan Pengembangan SDM, Program Pelatihan Kewirausahaan, Majalah Dakwah, Wakaf Pembangunan Kawasan Pertokoan dan Perkantoran Lazismu .