Hakikat Dan Konsep Dasar Psikologi Pendidikan, Belajar Dan Pembelajaran Serta Faktor Yang...

15
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Di dalam dunia pendidikan kita sebagai calon-calon pendidik harus mengerti dan memahami peran fumgsi psikologi dalam proses pengajaran dan pendidikan. Agar setiap problematika yang terjadi dalam proses pendidikan bisa dipecahkan, utamanya dalam sudut psikologis. Psikologi perlu juga kita kaji agar kita lebih mudah untuk mengetahui perkembangan jiwa yang dimilki oleh anak didik kita kelak. Agar kita bisa memeiliki sikap kritis terhadap permasalahan-permasalahan pendididkan dan pengajaran, dan bisa menganalisisnya dari segi psikologi. Belajar sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain, merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia, bahkan tiada hari tanpa belajar. Pengajar atau disebut juga dengan pendidik sangat berperan panting dalam proses pembelajaran. Pendidik yang baik akan mampu membawa peserta didiknya menjadi lebih baik. Guru, instruktur atau dosen seringkali menyamakan istilah pengajaran dan pembelajaran. Padahal pengajaran lebih mengarah pada pemberian pengetahuan dari guru kepada siswa yang kadang kala berlangsung secara sepihak. Sedangkan pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang 1

description

dsada

Transcript of Hakikat Dan Konsep Dasar Psikologi Pendidikan, Belajar Dan Pembelajaran Serta Faktor Yang...

BAB I

PENDAHULUAN

Latar BelakangDi dalam dunia pendidikan kita sebagai calon-calon pendidik harus mengerti dan memahami peran fumgsi psikologi dalam proses pengajaran dan pendidikan. Agar setiap problematika yang terjadi dalam proses pendidikan bisa dipecahkan, utamanya dalam sudut psikologis. Psikologi perlu juga kita kaji agar kita lebih mudah untuk mengetahui perkembangan jiwa yang dimilki oleh anak didik kita kelak. Agar kita bisa memeiliki sikap kritis terhadap permasalahan-permasalahan pendididkan dan pengajaran, dan bisa menganalisisnya dari segi psikologi.Belajar sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain, merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia, bahkan tiada hari tanpa belajar. Pengajar atau disebut juga dengan pendidik sangat berperan panting dalam proses pembelajaran. Pendidik yang baik akan mampu membawa peserta didiknya menjadi lebih baik.Guru, instruktur atau dosen seringkali menyamakan istilah pengajaran dan pembelajaran. Padahal pengajaran lebih mengarah pada pemberian pengetahuan dari guru kepada siswa yang kadang kala berlangsung secara sepihak. Sedangkan pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang berupaya membelajarkan siswa secara terintegrasi dengan memperhitungkan faktor lingkungan belajar, karakteristik siswa, karakteristik bidang studi serta berbagai strategi pembelajaran, baik penyampaian, pengelolaan, maupun pengorganisasian pembelajaran.Ilmu pembelajaran menaruh perhatian pada upaya untuk meningkatkan pemahaman dan memperbaiki proses pembelajaran. Untuk memperbaiki proses pembelajaran tersebut diperlukan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi pembelajaran. Yang dimaksud dengan kondisi pembelajaran di sini adalah tujuan bidang studi, kendala bidang studi, dan karakteristik peserta didik yang berbeda memerlukan model pembelajaran yang berbeda pula.

BAB II

PEMBAHASANA. Hakikat dan Konsep Dasar Psikologi Pendidikan1. Pengertian Psikologia. Arti Psikologi secara Umum

Psikologi secara bahasa berasal dari yunani psyche yang artinya jiwa, dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya, bahkan psikologi disini juga sering disebut dengan ilmu jiwa. Sebelum kita lanjutkan pembahasan tentang psikologi ini, terlebihdahulu kita akan membahas tentang apa itu jiwa ? jiwa adalah daya rohaniah yang bersifat abstrak, yang menurut istilah agama yaitu, sesuatu yang ghaib dari manusia ataupun makhluk lain, yang tidak bisa didengar, karena sifatnya yang abstrak, maka kita tidak bisa mengetahui jiwa secara wajar, melainkan jita hanya dapat mengetahui gejalanya saja. Manusia dapat mengetahui jiwa seseorang hanya dengan tingkah klakunya. Dari itulah kita bisa memahami bahwa psikologi/ ilmu jiwa yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Seperti halnya yang definisi ilmu jiwa yang dikemukakan oleh Imam Ghozali, bahwa ilmu jiwa adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari penghayatan dan tingkah laku manusia. Penghayatan yang dimaksudkan adalah sekumpulan gejala-gejala psikis/kejiwaan. Misalnya, pengamatan, tanggapan, kenangan, perasaan dan sebagainya yang saling berhubungan satu sama lain.

b. Pengertian Psikologi Pendidikan

Secara sederhana, psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai studi kejiwaan dari bidang pendidikan atau studi tentang proses pendidikan. Yang dimaksudkan adalah bahwa studi kejiwaan atau proses pendidikan tersebut diarahkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pengajaran. Dari sinilah dapat disimpulkan bahwa, Psikologi Pendidikan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang pemahaman gejala kejiwaan dalam tigkah laku manusia untuk kepentingan mendidik atau membina perkembangan kepribadian manusia. Jadi segala gejala-geajala yang berhubungan dengan proses pendidikan dipelajari secara mendalam.

2. Obyek Psikologi PendidikanSetiap disiplin ilmu harus mempunyai obyek tersendiri. Di dalam hal ini obyek psikologi pendidikan terbagi menjadi dua, yaitu :

a. Obyek material psikologi pendidikan, yaitu manusia.

b. Obyek formal psikologi pendidikan, yaitu gejala kejiwaan yang tampak pada tingkah laku, gejala pertumnuhan dan gejala perkembangan untuk kepentingan pendidikan.

Pada umumnya psikologi dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu :

a. Psikologi Metafisika, yang menyelidiki hakekat jiwa seperti yang dilakukan oleh Plato dann Aristoteles.

b. Psikologi Empiri, yang menyelidiki gejala-gejala kejiwaan dan tingkah laku manusia dengan menggunakan pengamatan (observasi), percobaan atau eksperimen dan pengumpulan berbagai macam data yag ada hubungannya dengan gejala-gejala kejiwaan manusia.

Psikologi Empiri dapat dibagi lagi atas :

a) Psikologi Umum, yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia pada umumnya.

b) Psikologi Khusus, yang menyelidiki gejala-gejala kejiwaan manusia menurut aspek-aspek tertentu sesuai dengan pandangan dan tujuannya.

3. Metode Psikologi PendidikanPada dasarnya psikologi pendidikan menggunakan metode studi yang biasa digunakan oleh psikologi pada umumnya. Hanya saja, setiap cabang psikologi, biasanya mempunyai penekanan khusus terhadap pengguna metode psikologi.

Metode psikologi yang banyak digunakan dalam psikologi pendidikan adalah :

1) Metode observasi atau metode pengamatan, yaitu kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera. Ada dua macacm observasi, yaitu :

a) Observasi langsung (non sistematis), yaitu metode yang tidak menggunakan instrumen observasi dan hanya menggunakan alat indera saja.

b) Observasi sistematis, yaitu dengan menggunakan insttrumen pengamatan yang telah dipersiapkan secara sistematis dan terencana sebelumnya.

2) Metode eksperimen ateu percobaan, yaitu pengamatan secara teliti dalam waktu tertentu guna mempelajari gejala-gejala yang ditimbulkan dengan sengaja, untuk menetapkan sifat-sifat yang ditimbukan dengan gejala-gejala kejiwaan manusia.

3) Metode angket, atau koiseoner, yaitu suatu cara penyelidikan dalam bentuk bertanya, dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Angket dibedakan menjadi dua :

a) Angket langsung, ialah mengenai pengalaman sendiri ( pertanyaan tentang pengalaman orang yang bersangkutan )

b) Angket tidak langsung, yaitu memberikan keterangan / jawaban pertanyaan tentang orang lain.

4) Metode tes, atau pengukuran, yaitu suatu cara penelitian dengan jalan mengadakan tes atau pengukuran terhadap gejala/perilaku yang diselidiki. Ada dua macam tes yaitu :

a) Tes terstandard ( standardised test ), yang sudah teruji berulang-ulang validitasnya, dan

b) Tes non-standard, yang dibuat sendiri oleh peneliti, sesuai dengan tujuan/sasaran penelitiannya, yang validitasnya belum teruji.

4. Ruang Lingkup Psikologi PendidikanPada garis besarnya ruang lingkup psikologi pendidikan meliputi studi pembahasan tentang :

1) Masalah pertumbuhan dan perkembangan individu, yang mencakup pembahasan tentang hereditas dan lingkungn, perlengkapan dasar dan ajar, perbedaan individual dan sebagainya.

2) Masalah belajar dan mengajar, yang mencakup pengertian belajar, factor-faktor yang mempengaruhi, perlengkapan belajar, motivasi belajar dan lain sebagainya.

3) Masalah pengukuran dan penilaian, yang mencakup tentang pengukuran kecerdasan, hasil belajar, perbuatan belajar dan sebagainya .

4) Masalah bimbingan dan penyluhan, yang mencakup masalah dasar-dasar bimbingan, macam-macam serta tujuannya.

B. Belajar dan Pembelajarana. Pengertian Belajar

Pada hakekatnya, belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Menurut Sudjana,1989 Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati dan memahami sesuatu. Sedangkan menurut Witherington, 1952 menyebutkan bahwa Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai suatu pola-pola respon yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan atau pemahaman.Konsep BelajarBeberapa hal yang berkaitan dengan pengertian belajar yaitu belajar suatu proses yang berkesinambungan yang berlangsung sejak lahir hingga akhir hayat, dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen, hasil belajar ditunjukan dengan tingkah laku,dalam belajar ada aspek yang berperan yaitu motivasi, emosional, sikap,dan yang lainnya. Menurut Gagne dan Briggs (1988), perubahan tingkah laku dalam proses belajar menghasilkan aspek perubahan seperti kemampuan membedakan, konsep kongkrit, konsep terdefinisi, nilai, nilai/aturan tingkat tinggi, strategi kognitif, informasi verbal, sikap, dan keterampilan motorik.Proses belajar terjadi apabila individu dihadapkan pada situasi di mana ia tidak dapat menyesuaikan diri dengan cara biasa, atau apabila ia harus mengatasi rintangan-rintangan yang mengganggu kegiatan-kegiatan yang diinginkan. Proses penyesuain diri mengatasi rintangan terjadi secara tidak sadar, tanpa pemikiran yang banyak terhadap apa yang dilakukan. Dalam hal ini pelajar mencoba melakukan kebiasaan atau tingkah laku yang telah terbentuk hingga ia mencapai respon yang memuaskan.Jadi belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang berkesinambungan antara berbagai unsur dan berlangsung seumur hidup yang didorong oleh berbagai aspek seperti motivasi, emosional, sikap dan yang lainnya dan pada akhirnya menghasilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan. Unsur utama dalam belajar adalah individu sebagai peserta belajar, kebutuhan sebagai sumber pendorong, situasi belajar, yang memberikan kemungkinan terjadinya kegiatan belajar. b. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata mengajar berasal dari kata dasar ajar yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan pe dan akhiran an menjadi pembelajaran, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. (KBBI)Dengan kata lain, kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang di dalamnya terdapat proses mengajar, membimbing, melatih, memberi contoh, dan atau mengatur serta memfasilitasi berbagai hal kepada peserta didik agar bisa belajar sehingga tercapai tujuan pendidikan. Pembelajaran juga diartikan sebagai usaha sistematis yang memungkinkan terciptanya pendidikan.Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi Proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.Proses Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu rangkaian interaksi antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya

Konsep Dasar PembelajaranDalam pembelajaran, guru mempunyai tugas-tugas pokok antara lain bahwa ia harus mampu dan cakap merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan membimbing dalam kegiatan pembelajaran. Dengan kata lain, agar para guru mampu menunaikan tugasnya dengan sebaik-baiknya, ia terlebih dahulu hendaknya memahami dengan seksama hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar dan PembelajaranMenurut Dimyati dan Mudjiono (2013:238-254) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar yaitu:

1. Faktor intern belajar

Faktor intern yang dialami dan dihayati oleh siswa yang berpengaruh pada proses belajar sebagai berikut:

a. Sikap terhadap belajar

b. Motivasi belajar

c. Konsentrasi belajar

d. Mengolah bahan belajar

e. Menyimpan perolehan hasil belajar

f. Menggali hasil belajar yang tersimpan

g. Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar

h. Rasa percaya diri siswa

i. Intelegensi dan keberhasilan siswa

j. Kebiasaan belajar

k. Cita-cita siswa2. Faktor ekstern belajarDitinjau dari segi siswa, maka ditemukan beberapa faktor ekstern yang berengaruh pada aktivitas belajar. Faktor-faktor ekstern tersebut adalah sebagai berikut:

a. Guru sebagai pembina siswa belajar

b. Prasarana dan saran pembelajaran

c. Kebijakan penilaian

d. Lingkungan sosial siswa di sekolah

e. Kurikulum sekolah

BAB IIIKESIMPULANPsikologi pendidikan dapat diartikan sebagai studi kejiwaan dari bidang pendidikan atau studi tentang proses pendidikan. Yang dimaksudkan adalah bahwa studi kejiwaan atau proses pendidikan tersebut diarahkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pengajaran. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang berkesinambungan antara berbagai unsur dan berlangsung seumur hidup yang didorong oleh berbagai aspek seperti motivasi, emosional, sikap dan yang lainnya dan pada akhirnya menghasilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan. Unsur utama dalam belajar adalah individu sebagai peserta belajar, kebutuhan sebagai sumber pendorong, situasi belajar, yang memberikan kemungkinan terjadinya kegiatan belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi Proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar yaitu:

1. Faktor intern belajar

Faktor intern yang dialami dan dihayati oleh siswa yang berpengaruh pada proses belajar

2. Faktor ekstern belajarDitinjau dari segi siswa, maka ditemukan beberapa faktor ekstern yang berengaruh pada aktivitas belajar

DAFTAR PUSTAKADimyati dan Mujiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Ciptahttp://makalahbelajardanpembelajaran.blogspot.com/http://zhenbintuarifin.blogspot.com/

Makmun, Abin Syamsuddin. 2005. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

10