hak klien

30
BAB II TINJAUAN TEORI A Pengertian Hak, Pasien dan Hak Pasien 1. Hak adalah benar, milik, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu atau untuk menuntut sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas (Ismani, Nila, 2001; 20). Hak merupakan klaim yang dibuat oleh orang atau sekelompok orang yang satu terhadap yang lain atau terhadap masyarakat. Orang yang mempunyai hak dapat menuntut bahwa orang lain akan memenuhi dan menghormati hak tersebut. Hak adalah klaim yang sah atau klaim yang dibenarkan (Bertens, 2001 ; 178) 2. Pasien adalah orang sakit (yang dirawat oleh dokter); penderita (sakit). (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Transcript of hak klien

Page 1: hak klien

BAB II

TINJAUAN TEORI

A Pengertian Hak, Pasien dan Hak Pasien

1. Hak adalah benar, milik, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu atau untuk

menuntut sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan

pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas (Ismani, Nila, 2001; 20).

Hak merupakan klaim yang dibuat oleh orang atau sekelompok orang yang satu

terhadap yang lain atau terhadap masyarakat. Orang yang mempunyai hak dapat

menuntut bahwa orang lain akan memenuhi dan menghormati hak tersebut. Hak

adalah klaim yang sah atau klaim yang dibenarkan (Bertens, 2001 ; 178)

2. Pasien adalah orang sakit (yang dirawat oleh dokter); penderita (sakit). (Kamus

Besar Bahasa Indonesia).

Klien menurut King adalah individu atau kelompok yang tidak mampu untuk

mengatasi kejadian atau masalah kesehatan sejak berinteraksi dengan lingkungan.

Sebenarnya kedua istilah ini memiliki makna yang sama, hanya saja istilah pasien

lebih memberikan citra orang yang sakit, sedangkan klien tidak selalu sakit, bisa

diartikan klien adalah orang yang menerima pelayanan kesehatan sehat atau sakit.

3. Hak Pasien adalah tuntutan pasien terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan

pribadinya sesuai dengan keadilan moralitas dan legalitas. Artinya hak ini tidak

bertentangan dengan aturan yang berlaku.

Page 2: hak klien

B Jenis-jenis Hak

Menurut sifatnya hak azasi manusia dibedakan beberapa jenis:

1. Personal Right (hak azasi pribadi), yang meliputi kemerdekaan menyatakan

pendapat dan memeluk agama, kebebasan bergerak dan sebagainya.

2. Property Right (hak azasi untuk memiliki sesuatu), yang meliputi hak untuk

membeli, menjual barang miliknya tanpa dicampuri secara berlebihan oleh

pemerintah termasuk hak untuk mengadakan perjanjian dengan bebas.

3. Right of Legal Equality, yaitu hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama

dan sederajat dalam hukum dan pemerintahan.

4. Political Right (hak azasi politik) yaitu hak untuk ikut serta dalam

pemerintahan dengan ikut memilih atau dipilih, mendirikan partai,

mengadakan petisi dan lain-lain.

5. Sosial and Cultural right (hak-hak azasi sosial dan kebudayaan), diantaranya

hak untuk memilih pendidikan serta mengembangkan kebudayaan yang

disukai.

6. Prosedural Right, yaitu hak untuk memperoleh tata cara peradilan dan jamian

perlindungan, misalnya dalam hal penggeledahan dan peradilan.

Sedangkan menurut Mimin Suhaemi dalam bukunya Etika Keperawatan

membedakan hak menjadi 3 jenis yaitu :

1. Hak Kebebasan

Adalah hak mengenai kebebasan dan dipilih, mereka menginterpretasikan

hak-hak orang-orang untuk hidup sebagaimana yang mereka pilih dalam

batas-batas yang ditentukan.

4

Page 3: hak klien

2. Hak kesejahteraan

Adalah hak diperlakukan secara hukum kepada hal-hal seperti standar

keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau wilayah tertentu.

3. Hak legislatif

Adalah hak yang ditetapkan oleh hukum didasarkan pada konsep keadilan.

Bandman and Bandman (1986), menyatakan bahwa hak-hak legislatif

mempunyai 4 peranan di masyarakat yaitu membuat keputusan, mengubah

peraturan, membatasi moral terhadap peraturan yang tidak adil serta

memberikan keputusan pengadilan atau memyelesaikan perselisihan.

C Peranan Hak

Beberapa peranan hak adalah sebagai berikut:

1. Hak dapat digunakan untuk mengekspresikan kekuasaan dalam konflik antara

seseorang dengan kelompok.

2. Hak dapat digunakan untuk menjustifikasi tindakan.

3. Hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan. Seseorang seringkali

dapat menyelesaikan suatu perselisihan dengan menuntut hak yang juga

diakui oleh orang lain

D Hak-hak Pasien

Pada saat ini teknologi kesehatan telah berkembang cukup pesat. Berbagai

masalah kesehatan dapat dideteksi lebih cepat dan teliti serta dapat ditangani dengan

efektif berkat adanya alat-alat yang canggih. Kesadaran hukum masyarakat semakin

5

Page 4: hak klien

meningkat dan masyarakat akan lebih menyadari haknya dan disisi lain perawat

ditutntut untuk melaksanakan kewajiban dan tugas profesinya dengan lebih cepat,

hati-hati dan tanggung jawab.

Dewasa ini klien juga menuntut untuk lebih dapat menentukan sendiri dan

mengontrol tubuh mereka sendiri bila sakit. Persetujuan, kerahasiaan dan hak klien

untuk menolak pengobatan merupakan aspek dari penentuan diri sendiri. Sebagian

besar hak-hak yang dipikirkan oleh pasien berkaitan dengan hak hukum dan hak

moral. Ada 4 hak dasar seperti yang dikemukakan ooleh John F. Kennedy (1962)

yaitu :

1. Hak mendapat perlindungan keamanan

2. Hak mendapat informasi

3. Hak memilih

4. Hak mendengar

Selain itu ada beberapa kategori hak-hak klien menurut beberapa pengertian

diantaranya:

1. Hak menurut American Hospital Asociation

Masyarakat umum telah semakin tertarik dan lebih mempunyai pengetahuan

tentang perawatan kesehatan dan peningkatan kesehatan. Pemberi perwatan

kesehatanpun menjadi semakin sadar akan keyakinan masyarakat tentang

kesehatan dan pelayanan kesehatan. Satu indikasi dari kesadaran itu adalah

adanya Rancangan Undang-undang tentang hak-hak pasien (Patient Bill’s of

Right) yang dikeluarakan oleh Asosiasi Rumah Sakit Amerika ( American

Hospital Asociation-AHA ), yang ditujukan terhadap peningkatan perawatan

6

Page 5: hak klien

pasien yang lebih efektif dan kepuasan klien. Isi dari pernyataan hak klien

adalah sebagai berikut :

a. Pasien mempunyai hak unutk mempertimbangkan dan menghargai

asuhan kesehatan atau keperawatan yang dimilikinya.

b. Pasien berhak memperoleh informasi lengkap dari dokter yang

memeriksanya berkaitan dengan diagnosis, pengobatan dan prognosis

dalam arti pasien layak untuk mengerti masalah yang dihadapinya.

c. Pasien berhak untuk memperoleh informasi penting dan memberikan

suatu persetujuan untuk dimulainya suatu prosedur pengobatan atau

resiko penting yang kemungkinan akan dialaminnya, kecuali dalam

situasi darurat.

d. Pasien berhak untuk menolak pengobanan sejauh diizinkan oleh

hukum dan diinformasikan tentang konsekuensi tindakan yang akan

diterimanya.

e. Pasien berhak mengetahui setiap pertimbangan dari privasinya yang

menyangkut program medis, konsultasi dan pengobatan yang

dilakukan dengan cermat dan dirahasiakan.

f. Pasien berhak atas kerahasiaan semua bentuk komunikasi dan catatan

tentang asuhan kesehatan yang diberikan kepadanya.

g. Pasien berhak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ke tempat lain

yang lebih lengkap dan memperoleh informasi yang lengkap tentang

alasan rujukan tersebut dan rumah sakit yang ditunjuk dapat

menerimanya.

7

Page 6: hak klien

h. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang hubungan rumah

sakit dengan instansi lain seperti institusi pendidikan atau institusi

terkait lain sehubungan dengan asuhan yang diterimanya.

i. Pasien berhak untuk memberi pendapat atau menolak keikutsertaan

sebagai suatu eksperimen yang berhubungan dengan asuhan atau

pengobatannya.

j. Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang pemberian

delegasi dari dokternya kepada dokter lain, bila dibutuhkan dalam

rangka asuhannya.

k. pasien berhak untuk mengetahui atau menerima penjelasan tentang

biaya yang diperlukan untuk asuhan kesehatannya.

l. Pasien berhak mengetahui peraturan atau ketentuan rumah sakit yang

harus dipatuhinya selama ia dirawat.

2. Hak Menurut The National League for Nursing.

a. Hak Memperoleh asuhan kesehatan sesuai standar profesional tanpa

memandang tatanan kesehatan yang ada.

b. Hak untuk Diperlakukan secara sopan dan santun serta keramahan dari

perawat yang bertugas tanpa membedakan ras, warna kulit, derajat di

masyarakat, jenis kelamin, kebangsaan, politik dan sebagainya.

c. Hak Memperoleh informasi tentang diagnosis penyakitnya, prognosis,

pengobatan, termasuk alternatif asuhan yang diberikan, resiko yang

mungkin terjadi agar klien dan keluarga memahami dan dapat

8

Page 7: hak klien

memberikan persetujuan atas tindakan medis yang diberikan

kepadanya.

d. Hak legal untuk Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tentang

asuhan kesehatan yang diberikan kepadanya.

e. Hak menolak observasi dari tim kesehatan yang tidak langsung terlibat

dalam asuhan kesehatannya.

f. Hak Mendapatkan privasi selama wawancara, pemeriksaan kesehatan

dan pengobatan

g. Hak Mendapatkan privasi untuk berkomunikasi dan menerima

kunjungan dari orang yang benar-benar disetujuinya.

h. Hak Menolak pengobatan atau partisipasi dalam pelaksanaan

penelitian dan eksperimen yang dilakukan tanpa jaminan hukum bila

terjadi dampak yang merugikan.

i. Hak terhadap koordinasi dan asuhan kesehatan yang berkelanjutan.

j. Hak menerima pendidikan atau instruksi yang tepat dari petugas

kesehatan untuk meningkatkan pengetahuannya tentang kebutuhan

kesehatan secara optimal.

k. Hak Kerahasiaan terhadap dokumen serta hasil komunikasi baik secara

lisan maupun tulisan yang diberikannya kepada petugas kesehatan,

kecuali untuk kepentingan umum.

3. Hak pasien berdasarkan Etika keperawatan

a. Hak atas pelayanan yang manusiawi

b. Hak memproleh asuhan keperawatan yang bermutu baik

9

Page 8: hak klien

c. Hak memilih dokternya.

d. Hak memilih dokter yang merawat agar mengadakan konsultasi

dengan dokter yang lainnya.

e. Hak atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita.

f. Hak mendapat informasi tentang penyakit yang diderita, tindakan

medik apa yang dilakukan, kemungkinan penyakit sebagai akibat dari

tindakan tersebut, alternatif terapi lain, prognosis dan perkiraan biaya.

g. Hak meminta tidak diinformasikan tentang penyakitnya.

h. Hak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadapdirinya.

i. Hak mengajukan keluhan-keluhan dan memperoleh tanggapan.

j. Hak didampingi keluaga dalam keadaan kritis.

k. Hak mengakhiri pengobatan dan rawat inap atas tanggung jawab

sendiri.

4. Hak pasien berdasarkan Kode etik Kedokteran

a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang

berlaku di rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan.

b. Mendapat pelayanan yang manusiawi, jujur dan adil

c. Memperoleh pelayanan kebidanan sesuai profesi kebidanan tanpa

diskriminasi.

d. Memilih bidan yang akan menolongnya sesuai dengan keinginannnya.

e. Mandapat informasi meliputi kehamilan, persalinan, nifas dan bayi

yang baru dilahirkan.

10

Page 9: hak klien

f. Mendapat pendampingan suami atau keluarga selama proses

persalinan berlangsung.

g. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan

sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.

h. Dirawat dokter yang secara bebas menentukan pendapat kritis dan

pendapat etisnya tanpa campur tangan orang lain.

i. Meminta konsultasi dengan dokter lain yang terdaftar dalam rumah

sakit tersebut (second opinion) sepengetahuan dokter yang

merawatnya.

j. Memperoleh privasi dan kearahasiaan penyakit yang didertanya.

k. Mendapat informasi meliputi : penyakit yang diderita, tindakan

kebidanan yang akan dilakukan, alernatif terapi lain, prognosis,

perkiraan biaya pengobatan.

l. Menyetujui/ memberikan izin atas tindakan yang akan dilakukan oleh

dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.

m. Menolak tindakan yang akan dilakukan terhadapnya dan mengakhiri

pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah

memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.

n. Didampingi keluarga saat dalam keadaan kritis.

o. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama/kepercayaan yang

dianutnya selama hal tersebut tidak mengganggu pasien yang lain.

p. Memperoleh keamanan dan keselamatan selama dirawat di rumah

sakit.

11

Page 10: hak klien

q. Menerima atau menolak bimbingan spiritual atau moral

r. Mendapat perlindungan hukum atas terjadinya kasus malpraktek.

5. Hak-hak individu dengan cacat Fisik dan mental

a. Hak mendapat penghargaan & martabat sebagai manusia sehingga

dapat menikmati kehidupan sepenuhnya dan sebaik mungkin.

b. Hak sebagai penduduk dan berpolitik sesuai dengan kemauan dan

kemampuannya.

c. Hak atas tindakan yang telah ditetapkan agar mereka dapat percaya

diri

d. Hak memperoleh tindakan atau pengobatan medis, psikologis,

fungsional (penggunaan alat bantu) seperti protesa, rehabilitasi sosial,

pendidikan dan sebagainya, yang memungkinkan dikembangkannya

kemampuan dan keterampilan secara maksimal agar dapat

mempercepat proses integrasi dan reintegrasi sosial.

e. Hak memperoleh kesejahteraan sosial dan ekonomi pada tingkat

kehidupan yang layak sesuai dengan kemmpuannya untuk

mendapatkan pekerjaan.

f. Hak mendapatkan kebutuhan spesifik dan harus dipertimbangkan

dalam semua tingkat perencanaan baik sosial atau ekonomi

g. Hak tinggal bersama keluarga atau orang tua angkat dan berpartisipasi

dalam kegiatan sosial, kreatif atau rekreasi

h. Mendapatkan perlindungan terhadap hal-hal yang menyangkut atau

tindakan kejam dari pihak lain.

12

Page 11: hak klien

i. Mereka harus mampu menggunakan kesempatan dan bantuan hukum

apabila bantuan tersebut untuk pribadi dan mempertahankan hak-hak

mereka

j. Organisaasi orang cacat dapat berkonsultasi pada instansi atau

lembaga terkait mengenai hal-hal yang terkait dengan hak-hak mereka.

k. Orang-orang dengan kecacatan, keluarga dan masyarakat harus

diberikan informasi tentang hak-hak mereka.

6. Hak individu yang akan meninggal.

a. Diperlakukan sebagaimana manusia yang hidup sampai ajal tiba

b. Mempertahankan harapan tidak peduli perubahan apapun yang terjadi

c. Mendapatkan perawatan yang dapat mempertahankan harapannya,

apapun perubahan yang terjadi.

d. Mengekspresikan perasaan dan emosinya sehubungan dengan

kematian yang dihadapinya.

e. Berpartisipasi dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan

perawatannya.

f. Memperoleh perhatian dalam pengobatan dan perawatan secara

berkesinambungan walaupun tujuan penyembuhannya harus diubah

menjadi tujuan memberikan rasa nyaman.

g. Tidak meninggal dalam kesendirian

h. Bebas dari rasa sakit

i. Memperoleh jawaban atas pertanyaannya secara jujur.

13

Page 12: hak klien

j. Memperoleh bantuan dari perawat atau medis untuk keluarga yang

ditinggalkan agar dapat menerima kematiannya

k. Meninggal dalam damai dan bermartabat

l. Tetap dalam kepercayaan atau agamanya dan tidak diambil keputusan

yang bertentangan dengan kepercayaan yang dianutnya

m. Memperdalam dan meningkatkan kepercayaannya apapun artinya bagi

orang lain

n. Mengharapkan bahwa kesucian raga manusia akan dihormati setelah

yang bersangkutan meninggal

o. Mendapatkan perawatan dari orang profesional yang dapat mengerti

kebutuhan dan kepuasan dalam menghadapai kematian.

7. Hak-hak individu yang mengalami retardasi mental

a. Hak menunjukan tingkat maksimum dan kemampuannya yang sama

dengan orang lain.

b. Hak memperoleh asuhan medis, fisioterapi, latihan, rehabilitasi serta

bimbingan yang tepat yang sesuai dengan kemampuan dan potensinya

yang maksimal.

c. Hak memperoleh standar hidup yang layak dan keamanan dalam hal

ekonomi dan berhak melakukan pekerjaan yang produktif sesuai

dengan kemmpuannya.

d. Hak unutk tinggal bersama keluarga atau orang tua angkat dan

berpartisifasi dalam berbagai bentuk kehidupan masyarakat secara

layak bila mungkin.

14

Page 13: hak klien

e. Hak atas penjagaan bila diperlukan untuk menjaga diri dan

kepentingannya.

f. Hak mendapatkan perlindungan atas tindakan kekerasan, apabila

dituntut atas suatu pelanggaran, ia berhak mendapatkan suatu

perlindungan hukum dan pengakuan penuh terhadap derajat tangggung

jawab mentalnya.

g. Apabila mereka tidak mempunyai kemampuan karena keadaan

cacatnya yang berat mereka dapat dilatih untuk memahami hak mereka

melalui prosedur yang berlaku yang didasarkan kepada evaluasi

seorang ahli.

h. Hak memperoleh perawatan bila diperlukan, dari orang yang

berpengetahuan dan mengerti akan kesulitan memperoleh pengakuan

terhadap dirinya.

8. Hak-hak individu lansia

a. Hak untuk diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai harga diri

dan martabat

b. Hak menikmati kehidupan pada masa tua tanpa tekanan

c. Hak mendapat perlindungan dari keluarga dan instansi yang

berwenang

d. Hak mendapat perawatan dan pengobatan yang optimal

e. Hak untuk tinggal di lingkungan keluarga atau panti bila ia

menginginkannya.

15

Page 14: hak klien

f. Hak untuk memperoleh pendidikan yang dibutuhkannya untuk

menghabiskan sisa hidupnya misalnya pendidikan agama dan

sebagainya.

g. Hak berekreasi dan mengatur hobinya bila diinginkan

h. Hak untuk dihargai dan menghargai diriya dan orang lain

i. Hak menerima kasih sayang dari anak, keluarga dan masyarakat.

9. Hak-hak wanita hamil

a. Berhak memperoleh informasi tentang obat yang diberikan kepadanya

dan pelaksanaan prosedur oleh petugas kesehatan yang merawatnya,

terutama berkaitan dengan efek-efek yang mungkin terjadi secara

langsung atau tidak langsung, resiko bahaya yang mungkin terjadi

pada bayinya atau dirinya selama kehamilan, melahirkan dan laktasi.

b. Berhak mendapatkan informasi tentang hal-hal yang menyangkut

persiapan kelahiran dan cara-cara mengatasi ketidaknyamanan dan

stress serta informasi sedini mungkin tentang penyakitnya.

c. Mendapatkan informasi tentang obat-obatan yang diberikan kepadanya

serta pengaruh secara langsung ataupun tidak langsung terhadap bayi

yang dikandungnya,.

d. Wanita hamil yang akan dioperasi besar sebaiknya diberi premedikasi

sebelum operasi.

e. Berhak mengetahui nama obat dan nama pabriknya bila diperlukan

sehingga dapat memberikan keterangan kepada petugas kesehatan

yang profesional bila terjadi reaksi terhadap pertumbuhan bayinya.

16

Page 15: hak klien

f. Berhak unutk memperoleh informasi tentang pengaruh terhadap fisik.

mental maupun neurologist terhadap pertumbuhan bayinya.

g. Berhak membuat keputusan tentang diterima atau tidaknya suatu terapi

yang dianjurkan setelah mengetahui resiko yang akan terjadi pada

dirinya tanpa tekanan dari pihak manapun.

h. Berhak mengetahui nama dan kualifikasi orang yang memberikan obat

atau melakukan prosedur setelah melahirkan.

i. Berhak memperoleh informasi tentang keuntungan suatu prosedur bagi

bayi dan dirinya sesuai dengan indikasi medis

j. Berhak didampingi oleh orang yang merawatnya selama dalam

keadaan stress persalinan.

k. Setelah melakukan konsultasi medis wanita hamil berhak untuk

memilih posisi melahirkan yang tidak menimbulkan stress bagi dirinya

dan bayinya.

l. Berhak meminta perawatan bagi bayinya dilakukan satu kamar

dengannya bila bayinya normal dan dapat memberi minum bayinya

sesuai dengan kebutuhan dan bukan menurut aturan rumah sakit.

m. Berhak mendapat informasi tentang orang yang menolong

persalinannya seta kualifikasi profesionalnya untuk kepentingan surat

keterangan kelahiran.

n. Berhak untuk mendapatkan informasi tentang kondisi diri sendiri dan

bayinya,.yang dapat menimbulkan masalah atau penyakit di kemudian

harinya

17

Page 16: hak klien

o. Berhak atas dokumen lengkap tentang diri dan bayinya termasuk

catatan perawat yang disimpan dalam kurun waktu tertentu.

p. Berhak menggunakan dokumen medis lengkap, termasuk catatan

perawat dan bukti pembayaran selama dirawat di rumah sakit.

10. Hak-hak anak

a. Berhak untuk dihargai bagaimanapun keberadaannya secara fisik

maupun mental

b. Berhak memperoleh kasih sayang dari kedua orang tuanya dan

anggota keluarga yang lain.

c. Berhak memperoleh pendidikan yang layak sesuai dengan kemampuan

keluarga atau ketentuan dan kebijakan dari suatu lembaga

pemerintahan yang ada.

d. Berhak melakukan komunikasi dan mengemukakan pendapat atau

alasan yang benar sesuai dengan kemampuan dan usianya.

e. Berhak memperoleh kesempatan bermain.

f. Berhak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, memperoleh

gizi yang adequat, rekreasi, perawatan serta pengobatan bila

membutuhkannya.

g. Berhak menolak jika diperlakukan seperti orang dewasa dalam

mencari nafkah.

h. Berhak diperlakukan dengan baik sopan dan terhindar dari tindakan

kekejaman atau eksplorasi

18

Page 17: hak klien

i. Berhak memeperoleh perlindungan hukum apabila diperlukan dalam

penyelesaian masalah pidana maupun perdata yang dilakukan

terhadap dirinya.

11. Hak Konsumen

Pasien adalah konsumen pelayanan kesehatan, sebagai konsumen yang

menerima layanan jasa maka pasien memiliki hak yang dilindungi oleh

Undang-undang no.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yaitu, pada

pasal 4, hak konsumen adalah:

a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang dan jasa.

b. Hak untuk memilih barang dan jasa serta mendapatkan barang atau

jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang

dijanjikan.

c. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan

jaminan barang atau jasa.

d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang atau jasa

yang digunakan

e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya

penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.

f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen

g. Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur serta tidak

diskriminatif

19

Page 18: hak klien

h. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian

apabila barang dan jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian

atau tidak sebagaimana mestinya

i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan

lainnya.

11.Penerapan hak di rumah sakit menurut kelompok

Adapun penerapan hak-hak klien pasien di rumah sakit, menurut

kelompok kami adalah masih belum terpenuhi secara keseluruhan, sebab

masih ada beberapa hal yang kami lihat diantaranya:

a. Perawat yang tidak ramah

b. Tidak acuh terhadap keluhan pasien

c. Tidak profesional dalam memberikan pelauyanan

d. Petugas jarang memengok pasien

Keempat hal tersebut diatas masih sering dijumpai terutama pada perawatan

kelas tiga atau umum. Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal diantaranya:

a. Ketidak tahuan klien akan hak-haknya

b. Para petuga kesehatan tidak mau atau tidak mampu melaksanakan

kewajibannya baik disengaja ataupun tidak sesuai standar profesinya

dalam hal ini perawat sesuai dengan standar keperawatan.

Sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang no.23 tahun 1992 tentang

Kesehatan pada pasal 53 ayat 2 ” Tenaga kesehatan dalam melakukan

tugasnya berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak

klien”.

20