Hair Loss Lingkungan 1
Transcript of Hair Loss Lingkungan 1
-
7/25/2019 Hair Loss Lingkungan 1
1/8
35
Pengarang Utama 2 SKP. Pengarang Pembantu 1 SKP
(SK PB IDI No. 318/PB/A.7/06/1990)
Rambut Rontok Akibat Lingkungan dan Kosmetik
(Environment and Cosmetic Induced Hair Loss)
Menul Ayu Umborowati, RahmadewiDepartemen/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo
Surabaya
ABSTRAK
Latar Belakang:Rambut rontok (hair loss) merupakan kelainan yang menyebabkan gangguan fungsi protektif dan kosmetik
rambut. Paparan lingkungan seperti sinar matahari, trauma, air dan juga kosmetik rambut yang semakin banyak digunakan saat
ini merupakan salah satu penyebab rambut rontok. Tujuan: Untuk mengetahui dan memahami mekanisme rambut rontok yang
diakibatkan oleh lingkungan dan kosmetik serta cara penanganannya. Telaah Kepustakaan:Rambut rontok akibat paparan
lingkungan dan kosmetik terjadi dengan mekanisme kerusakan batang rambut, kerontokan baik pada fase telogen (telogen
efluvium) maupun fase anagen (anagen efluvium), serta kebotakan (alopesia sikatrikalis). Diagnosis dilakukan dengan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan beberapa pemeriksaan khusus. Penanganannya sesuai dengan mekanisme rambut rontok yang terjadi.
Kesimpulan:Pencegahan untuk menghindari paparan lingkungan dan kosmetik berlebihan yang dapat menyebabkan kerusakan
dan kerontokan rambut adalah hal terpenting dalam penanganan rambut rontok akibat lingkungan dan kosmetik.
Kata kunci: rambut rontok, lingkungan, kosmetik rambut
ABSTRACT
Background:Hair loss is a disorder that can disturb hair's protective and cosmetic function. Environtmental exposure such as
sun, trauma, water, and also cosmetic that commonly use recently are one of causative agent of hair loss. Purpose:To explain
the mechanism and management of environment and cosmetic induced hair loss. Review:Mechanisms of environment and
cosmetic induced hair loss are hair shaft defect, efluvium (telogen and anagen efluvium), and alopecia especially cicatrical alopecia.
Diagnosis established by history taking, physical examination and some special examinations. Management is according to the
mechanism. Conclusion:Avoiding exposures that can cause hair loss is the main stay in environment and cosmetic induced
hair loss management.
Key words: hair loss, environment, hair cosmetic
Alamat korespondensi: Manul Aju, Departemen/Staf Medik Fungsional Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga, Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No. 68 Surabaya 60131,
Indonesia. Telepon: (031) 5501609, e-mail: [email protected]
PENDAHULUAN
Rambut rontok (hair loss) terjadi pada banyak
orang, sehingga dapat mengurangi fungsi kosmetik
serta perlindungannya terhadap tubuh dan kepala
dari lingkungan. Ini tidak mengancam nyawa, tapi
memengaruhi kepercayaan diri bahkan dapat menjadi
stressor psikologis.1,2
DiUnited Stateskejadian rambut rontok menimpa
50 juta orang dan 20 juta di antaranya adalah wanita.3
Penyebabnya beraneka ragam, digolongkan menjadi
endogen yaitu akibat penyakit sistemik, hormonal,
status gizi, intoksikasi, maupun kelainan genetik;
dan eksogen yaitu berupa stimulus dari lingkungan,
maupun kosmetik rambut. Saat ini semakin banyak
kosmetik rambut digunakan. Rambut rontok akibat
kosmetik dan penataan rambut banyak dijumpai
pada wanita Afrika-Amerika.3Penggunaan bahan
pelurus rambut menyebabkan kerontokan/kerusakan
rambut pada 95% penggunanya di Amerika dan 53%di Nigeria.4
Stimulus lingkungan dan juga kosmetik rambut
sering tidak disadari dampakya terhadap kesehatan
rambut.5Stimulus dari lingkungan berupa paparan
panas, sinar matahari, tekanan, radiasi sinar X dan air
pada rambut,2sedangkan kosmetik rambut merujuk
pada perawatan dan penataan rambut seperti shampo,
-
7/25/2019 Hair Loss Lingkungan 1
2/8
36
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin Vol. 24 No. 1 April 2012
pengeriting, pelurus, pewarna, pemudar warna, serta
model tatanan rambut.3Rambut rontok akibat kedua
hal ini dapat terjadi melalui mekanisme patahnya
batang rambut, kerontokan, dan kebotakan.2
Untuk dapat memahami dan menangani dengan
tepat rambut rontok akibat faktor lingkungan dan
kosmetik, akan dibahas mengenai mekanisme
stimulus lingkungan dan kosmetik rambut dalam
menyebabkan rambut rontok. Sebelumnya akan
sedikit dibahas mengenai biologi rambut yang
penting untuk memahami patogenesis dan mekanisme
penanganan rambut rontok akibat paparan lingkungan
dan kosmetik.5
TELAAH KEPUSTAKAAN
Struktur rambut manusia dibagi menjadi 2, yaitufolikel dan batang rambut.6Folikel rambut merupakan
bagian rambut yang berada di dalam epidermis dan
berfungsi dalam pembentukan rambut. Folikel
rambut dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu bulbus,
suprabulbar, ismus dan infundibulum.5,7 Bulbus
adalah bagian unit inferior yang dibagi lagi menjadi 5
bagian, yaitu papila dermal yang mengandung banyak
melanosit, matriks yang akan berproliferasi, batang
rambut,inner root sheath (IRS), danouter root sheath
(ORS).5,7 Suprabulbar adalah bagian dari unit inferior
sampai dengan melekatnyamusculus arrector pilliatau
bulge. Ismus merupakan bagian folikel rambut dari
bulgesampai denganorificium ductus glandula sebacea.
Infundibulum terletak antara glandula sebasea sampai
dengan orifisium folikel rambut.7 Folikel dan batang
rambut memiliki keterkaitan yang kuat. Papila dermal
di folikel merupakan awal pertumbuhan rambut,
sehingga folikel akan memengaruhi struktur dan
bentuk batang rambut.8
Batang rambut merupakan struktur yang sangat
stabil dengan diameter 50100m. Penampang batang
rambut dari luar ke dalam terdiri dari kutikula, korteks
dan medula. Kutikula berupa lapisan keratin yangtersusun seperti genteng dan berfungsi sebagai sawar
perlindungan korteks, lapisan terluarnya mengandung
lipid seperti squalene, wax ester, trigliserida, asam
lemak bebas, kolesterol, ceramide, kolesterol sulfat
dan asam18-metil-eicosanoid(18-MEA) yang berperan
dalam kehalusan permukaan rambut.6 Korteks
terdiri dari mikrofibril yang tersusun rapat secara
longitudinal, mengandung melanosom, menyusun
sebagian besar batang rambut dan menentukan
kekuatan serta elastisitasnya.6Medula terdiri dari
34 lapis sel poligonal yang berisi keratohialin, badan
lemak dan rongga udara tersusun seperti spons, tidak
terdapat pada rambut velus.7
Diameter melintang batang rambut menentukan
bentuk alaminya, yang bervariasi antar etnis. Diameter
sirkular membentuk rambut lurus pada etnis Asia,diameter elips membentuk rambut bergelombang pada
etnis Kaukasoid, dan orang Afrika memiliki diameter
melintang yang sangat elips seperti pita, sehingga
tampak sebagai rambut yang sangat keriting.9
Siklus pertumbuhan rambut adalah perubahan
terprogram dari folikel rambut yang terdiri dari
anagen, katagen dan telogen. Folikel rambut tidak
aktif terus-menerus, melainkan bergantian mengalami
telogen.6Fase anagen (pertumbuhan) adalah saat
terjadinya sintesis batang rambut dan pigmentasi,
lamanya menentukan panjang rambut. Pada rambut
kepala berlangsung selama 28 tahun.10,11 Katagen
atau fase peralihan/regresi yang ditandai dengan
menurunnya produksi melanin di bulbus terjadi
selama 23 minggu.6,10Pada fase telogen (istirahat)
rambut gada akan terdorong keluar, yang tampak
sebagai batang rambut yang terdepigmentasi pada
bagian proksimal.6,7
Rambut rontok (hair loss) adalah suatu kelainan di
mana jumlah rambut lebih sedikit atau terlepas lebih
banyak dari normal, dengan atau tanpa penipisan
yang tampak. Normalnya rambut kepala terlepas
sebanyak 80120 helai/hari.
15
Jumlah folikel rambutkepala normalnya sekitar 100.000, dan disebut sebagai
kelainan jika jumlahnya mencapai 50% yang berarti
sekitar 50.000 helai.16
Rambut rontok dapat terjadi melalui mekanisme
kerontokan/efluvium (telogen efluvium, anagen
efluvium), patahnya batang rambut yang rusak,
serta kebotakan/alopesia (sikatrik dan non sikatrik).6
Efluvium hampir selalu terjadi karena adanya
gangguan pada siklus pertumbuhan rambut karena
sebab apa pun. Kerusakan pada batang rambut dapat
menyebabkan rambut patah yang tampak sebagai
rambut rontok. Alopesia non sikatrik terjadi karenagangguan siklus pertumbuhan rambut, sementara
proses regenerasi folikel yang tidak sempurna dapat
memicu alopesia sikatrikalis.15
Menurut Horev, rambut rontok yang diakibatkan
oleh faktor lingkungan dan kosmetik rambut adalah
melalui mekanisme patahnya batang rambut yang
rusak, telogen efluvium, anagen efluvium dan
alopesia sikatrikalis.2 Mekanisme yang paling
banyak ditemukan adalah kerusakan pada batang
rambut, karena batang rambut adalah bagian yang
berinteraksi dengan paparan tersebut secara langsung.2
-
7/25/2019 Hair Loss Lingkungan 1
3/8
37
Telaah Kepustakaan Rambut Rontok Akibat Lingkungan dan Kosmetik
Kerusakan ini disebut sebagai "weathering", yang
artinya adalah degenerasi kutikula yang berlanjut
ke korteks secara progresif akibat paparan penyebab
yang terus-menerus.17Secara mikroskopis didapatkan
rusaknya lapisan kutikula, patahan transversal/
trichoschisis, trichorrhexis nodosa, dan trichoptilosis
atau ujung rambut bercabang.2 Telogen efluvium
adalah pelepasan rambut telogen dalam jumlah
berlebihan akibat fase anagen yang dipercepat oleh
stressor fisik berupa tarikan dan tekanan, sehingga
rambut secara prematur memasuki fase telogen.6,12
Anagen efluvium adalah kerontokan rambut akibat
hambatan atau penghentian mitosis sel matriks pada
folikel rambut fase anagen. Penyebabnya adalah
kemoterapi, radiasi sinar X, dan trauma/tekanan.18
Alopesia sikatrikalis adalah rambut rontok secara
permanen yang disebabkan oleh hancurnya folikel
rambut akibat proses inflamasi, sehingga terbentuk
jaringan fibrosis.5Penyebab eksogen proses tersebut
antara lain luka bakar, radiodermatitis, dan paparan
bahan pelurus atau pengkeriting rambut.16
Rambut dapat mengalami kerusakan akibat
paparan iklim/lingkungan yang terulang setiap
harinya. Paparan lingkungan tersebut berupa mekanis
seperti trauma, tekanan dan tarikan, atau fisis yang
berasal dari air maupun radiasi sinar matahari dan
sinar X.19
Avulsi kulit kepala adalah terkelupasnya kulitkepala dari jaringan sekitarnya, yang menyebabkan
hilangnya jaringan yang tidak dapat diganti. Folikel
rambut berada di dalam dermis, sehingga saat kulit
kepala terlepas, folikel rambut di dalamnya ikut
terbawa atau rusak sehingga rambut tidak akan tumbuh
kembali dan menyebabkan alopesia sikatrikalis.20
Luka bakar derajat 3 pada kulit kepala
menyebabkan terbentuknya jaringan fibrosis
dapat menyebabkan alopesia sikatrikalis yang sulit
penanganannya.21Proses inflamasi akibat panas
yang juga dapat menyebabkan alopesia sikatrikalis
adalah penggunaan sisir catok untuk meluruskan atau
mengkeriting rambut.16Suhu yang dianjurkan adalah
100170 C selama kurang dari 10 menit.19Panasnya
sinar matahari menyebabkan mikroinflamasi folikular,
menyebabkan efluvium. Jika proses inflamasi terus
berjalan maka akan terbentuk fibrosis dan terjadilah
alopesia sikatrikalis.22
Telogen efluvium dapat terjadi setelah dermatitis
kontak alergi pada kepala.19Tosti melaporkan, bahwa
4 dari 8 pasien dengan dermatitis kontak alergi pada
kepala mengalami kerontokan rambut 24 bulan
setelahnya, di mana pada sediaan histopatologi biopsi
kepala menunjukkan gambaran telogen efluvium.
Telogen efluvium setelah dermatitis kontak ini
diduga akibat pelepasan sitokin-sitokin selama
proses inflamasi seperti IL-1 dan TNF-yang
dapat menyebabkan terminasi prematur dari fase
anagen.23
Tekanan menyebabkan inflamasi pada folikel
rambut, sehingga mudah tercabut. Contohnya terjadi
pada bagian posterior rambut kepala bayi atau orang
yang lama berbaring. Keadaan ini sering disebut
sebagai pressure alopecia, dan dapat berkembang
menjadi alopesia sikatrikalis.19
Radiasi ultra violet, baik UVA maupun UVB,menyebabkan rambut menjadi kasar, kusam, berubah
warna.2Terutama sinar UVB membentuk radikal bebas
yang mengakibatkan foto-oksidasi keratin rambut pada
ikatan sistin C-S menjadi asam sisteat, menyebabkan
kutikula rusak (photodamage). Batang rambut berfungsi
sebagaifiberoptic, mengalirkan energi matahari ke
folikel, sehingga proses inidapat pula terjadi di folikel
dan mengakibatkan telogen efluvium. Fotoaktivasi
Tabel 1. Pengaruh lingkungan serta mekanisme terjadinya kerontokan rambut.2
Kerusakanbatang rambut
Telogenefluvium
Anagenefluvium
Alopesiasikatrikalis
Lingkungan
1. Trauma kulit kepala:
Avulsi +
Luka bakar +
Sunburn +
Dermatitis kontak +
2. Tekanan + +
3. Sinar matahari +
4. Radiasi sinar-X + + +
5. Air +
-
7/25/2019 Hair Loss Lingkungan 1
4/8
38
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin Vol. 24 No. 1 April 2012
porfirin yang dihasilkan olehPropionibacterium sp.
oleh sinar matahari menyebabkan stres oksidatif
dan mikroinflamasi folikular.24 Perubahan warna
rambut (photobleaching) terjadi akibat melanin di
korteks hancur oleh radiasi sinar non-UV. Proses ini
diperberat oleh kelembapan serta kosmetik rambut
(cat, zat pengkeriting).24
Radiasi sinar X menyebabkan anagen efluvium.
Setelah radiasi, keratinosit yang berproliferasi dalam
matriks mati dan aktivitas pembentukan rambut
menurun. Pada dosis 10Gy, lebar diameter rambut
menurun sampai kurang dari 20 m dan patah.
Kerontokan sementara terjadi 23 minggu setelah
paparan dan kembali membaik 23 bulan setelah
radioterapi selesai.19
Air di kolam renang yang banyak mengandung
klorin dapat menyebabkan kerontokan rambut. Klorin
yang digunakan sebagai antibakteri merupakan
suatu pengoksidasi yang dapat merusak kutikula
sehingga rambut kering dan kusam.25 Paparan
klorin membentuk gelembung protein di rambut
yang dapat tertangkap saat menyisir rambut,
sehingga menyebabkan pembelahan dan retak pada
kutikula.19
Prosedur kosmetik dan penataan rambut yang
berhasil akan menyebabkan perubahan pada struktur
normal batang rambut dan dapat merusak struktur
fisik dan kimianya.26
Mencuci rambut adalah perawatan rambut sehari-
hari. Mencuci rambut dengan shampo terlalu sering
secara efisien membersihkan rambut dari minyak
alaminya, sehingga rambut menjadi kering dan lebih
rentan terhadap gesekan, sehingga mudah rusak.2
Detergen pada shampo menghilangkan lapisan protein
kutikula, sehingga rambut menjadi sangat berpori dan
mudah oedem saat dibasahi dengan air.26Rambut yang
oedem lebih mudah patah saat ditarik. Batang rambut
yang membesar mendadak dan terangkatnya kutikula,
karena shampo yang kental dapat mengakibatkan
sebagian rambut menjadi kusut permanen seperti
sarang burung.27
Menyisir dan menyikat rambut berlebihan
merupakan stres mekanis yang paling merusak,
terutama jika dilakukan pada rambut basah. Kerusakan
diakibatkan oleh kekuatan tarikan sisir dan rambut
saling terpilin atau terikat. Rambut basah lebih elastis,
sehingga lebih mudah patah bila ditarik.2Penyisiran
berulang-ulang menyebabkan trichorrhexis nodosa dan
trichoschisis.28
Tarikan pada beberapa model pengikatan rambut
menyebabkan telogen efluvium dan kebotakan.2
Model rambut ekor kuda menyebabkan kebotakan
di batas frontal rambut. Laki-laki Sikh di India
mengikat rambut ke atas dan menutupnya dengan
Surban, sehingga sering terjadi kebotakan di daerah
frontal dan parietal.29Model rambut kepang kecil-
kecil seperti barisan jagung, menyebabkan kebotakan
di bagian tepi dan sentral disertai pelebaran belahan
rambut.16Kebotakan karena tarikan pada pelurusan
rambut berawal dari area triangular di depan dan
atas telinga, kemudian juga melibatkan garis batasrambut dan area lainnya. Hal ini sering terjadi pada
wanita Afrika.30
Penggunaanhair dryeruntuk mengeringkan dapat
merusak batang rambut. Panas memicu pembentukan
celah yang membelah lapisan kutikula, sehingga
Tabel 2. Kosmetik rambut serta mekanisme terjadinya kerontokan.2
Kelainan batang rambut
(termasuk rambut patah)
Telogen
efluvium
Anagen
efluvium
Alopecia
sikatrikalis
Kosmetik dan prosedur perawatan rambut
1. Shampo + 2. Menyisir dan menyikat +
3. Mengikat dan mengepang + +
4. Mengeringkan dengan panas +
5. Proses kimia
Keriting permanen +
Pelurusan + +
Pemudaran warna +
Cat rambut permanen +
6. Minoksidil +
7. Transplantasi rambut +
8. Rhytidectomy (facelift) +
-
7/25/2019 Hair Loss Lingkungan 1
5/8
39
Telaah Kepustakaan Rambut Rontok Akibat Lingkungan dan Kosmetik
permukaannya menjadi kasar dan kusam, penggunaan
temperatur yang lebih tinggi dapat mematahkan
rambut.2
Pengeritingan dan pelurusan rambut permanen
melibatkan perusakan ikatan disulfida yang berfungsi
untuk mempertahankan bentuk rambut.31Ikatan
disulfida rambut dirusak oleh larutan pengkeriting,
thioglycolateatau bisulfit. Untuk dapat merusak
ikatan disulfida di korteks, larutan harus melewati
kutikula, sehingga larutan pengeriting dicampur
dengan alkalin reduktif (pH 7 s/d > 10) yang dapat
mengangkat lapisan kutikula. Alkalin reduktif yang
sering digunakan adalah amonia dan amonium
hidroksida,31sedangkan pelurusan rambut permanen
menggunakan natrium hidroksida atau guanidin
hidroksida (keduanya memiliki pH 12), yang akan
memutus berbagai ikatan sebelum kemudian rambut
ditarik menjadi lurus. Pelurusan rambut ini lebih
merusak dari keriting karena keterlibatan radikal
bebas.26 Setelah prosedur ini ikatan disulfida rambut
tidak lengkap sehingga rambut menjadi lebih lemah,
permeabilitas rambut, kurang elastis, permukaannya
menjadi kasar dan rusak.2
Pengecatan rambut menyebabkan kerusakan
batang rambut dan sering menyebabkan dermatitis
kontak terhadap cat rambut yang mengandung derivat
tar (diamin, aminofenol, fenol).31Sebelum diwarnai,
pigmen rambut di korteks harus dihilangkan dulu(bleaching) dari korteks menggunakan bahan alkalin
hidrogen atau persulfat. Baru kemudian diwarnai
dengan cat permanen yang mengandung hidrogen
peroksida dan amonia (pH 910). Untuk dapat
mencapai korteks, zat ini harus menembus kutikula,
dengan mengoksidasi ikatan disulfida menjadi asam
sisteat (-SS- diubah menjadi SO3H), yang membuat
kutikula lebih berpori/berlubang-lubang, sehingga
lebih rentan terhadap penyisiran, keramas dan
pengeringan.2Setelah 8 minggu, rambut mengalami
restorasi sempurna dan kembali ke keadaan sebelum
pengecatan.28Minoksidil adalah obat topikal untuk rambut
rontok terutama karena telogen efluvium dan AGA.
Mekanisme kerjanya adalah dengan memperpanjang
fase anagen. Setelah 28 minggu penggunaan,
minoksidil dapat menimbulkan telogen efluvium
karena adanyaimmediate telogen release. Dalam hal
ini pasien harus dijelaskan untuk tetap meneruskan
terapi.32
Transplantasi rambut adalah salah satu metode
untuk mengatasi kebotakan yang menetap. Salah satu
komplikasi transplantasi rambut adalah kerontokan
rambut sementara pada daerah di sekitarnya. Sering
diistilahkan denganshock loss. Kerontokan terjadi
karena kerusakan pada saat prosedur transplantasi itu
sendiri. Jika prosedur itu merusak struktur rambut,
maka rambut dapat tidak tumbuh kembali.33
Faceliftataurhytidectomiadalah metode operasi
kosmetik untuk menghilangkan keriput.34Salah
satu komplikasinya adalah kerontokan rambut di
daerah batas rambut temporal yang terjadi pada
8,4% pasien setelahfacelift. Rambut biasanya akan
tumbuh kembali dalam bebrapa minggu atau bulan.
Berdasarkan pemeriksaan histopatologis, mekanisme
kerontokan tersebut adalah telogen efluvium akut
lokalisata.35
PEMBAHASANUntuk dapat memberikan penanganan yang
tepat terhadap masalah rambut rontok akibat
lingkungan dan kosmetik, hal yang penting adalah
menentukan rambut rontok itu adalah benar karena
paparan kosmetik dan lingkungan. Untuk itu perlu
dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik yang cermat
dan beberapa pemeriksaan khusus.Hair pull test
adalah pemeriksaan yang paling mudah dan paling
sering dilakukan untuk menilai kerontokan rambut,
namun penilaiannya kurang objektif.36,37 Wash test
dilakukan dengan menghitung jumlah rambut yang
rontok saat dilakukan pencucian standar.37Trikogram
adalah pemeriksaan mikroskopis semi invasif untuk
mengevaluasi akar dan siklus rambut, dilakukan
untuk mendiagnosis kerontokan kronis seperti
telogen efluvium dan alopesia androgenetik.36,37
Dapat pula dilakukanvideodermoscopy, suatu teknik
mutakhir non invasif dengan menggunakan video
high-definitionyang menampilkan gambar pembesaran
2080 kali pemeriksaan kulit kepala secara langsung
danreal time.36Jika diagnosis sulit ditegakkan dapat
dilakukan biopsi kulit kepala, sehingga dapat langsung
diperiksa keadaan folikel rambut. Metode ini pentinguntuk membedakan alopesia sikatrikalis dengan non
sikatrikalis.36
Penanganan kerontokan dan kerusakan rambut
akibat lingkungan dan kosmetik adalah pencegahan
dan pengobatan farmakologis sesuai kelainan yang
terjadi.17 Langkah pencegahan dilakukan sebelum
kerontokan dan kerusakan rambut terjadi, yaitu untuk
menghindari paparan lingkungan atau kosmetik
rambut berlebihan. Salah satunya dengan melindungi
rambut dari paparan agen fisik, mekanik dan kimia
dengan cara menggunakan topi, penutup rambut,
-
7/25/2019 Hair Loss Lingkungan 1
6/8
40
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin Vol. 24 No. 1 April 2012
tabir surya, serta mengurangi frekuensi penggunaan
produk kimia dan pengikat pada rambut.22,37Mencuci
rambut dengan shampo yang sesuai jenis rambut
hanya jika rambut benar-benar kotor dan dirasa
terlalu berminyak, umumnya 3 kali seminggu.17
Penggunaan kondisioner mengurangi kekusutan
rambut dengan melapisi dan menghaluskan kutikula
sehingga mengurangi gesekan dan terhindar dari
kerusakan.16Setelah mencuci, rambut sebaiknya
dikeringkan tanpa bantuan alat pengering (hairdryer)
yang panasnya dapat merusak rambut.
Pemilihan kosmetik yang tepat akan
menghindarkan rambut dari kerusakan parah. Cat
rambut dengan warna lebih gelap dari warna asli lebih
tidak merusak, karena eumelanin dan pheomelanin
tidak dihilangkan.16Keriting permanen adalah
prosedur yang mengakibatkan kerusakan rambut
terberat, karena mengurangi 15% kekuatan rambut
akibat struktur protein batang rambut terdegradasi.
Jika dilakukan keriting permanen dan pengecatan
rambut sekaligus, sebaiknya diberi interval 10 hari
antar prosedur dengan keriting permanen terlebihdahulu.16 Untuk mengurangi kerusakan akibat
panas yang dihasilkan oleh sisir catok, dianjurkan
menggunakan suhu yang rendah, dan sebelum kontak
dengan rambut sisir catok diletakkan dahulu di atas
handuk basah selama beberapa menit.16
Pengobatan kerontokan dan kerusakan rambut
tergantung pada jenis kerontokan dan kerusakan yang
terjadi. Beberapa keadaan sama sekali tidak dapat
diobati, namun beberapa dapat tumbuh kembali jika
penyebab dihilangkan. Kerusakan batang rambut
akibat bahan kimia dan fisik, seperti trichorexis nodosa,
dapat dikoreksi dengan menggunting rambut yang
rusak secara bertahap dan menghilangkan kausanya.6
Pada telogen efluvium, rambut akan tumbuh kembali
dalam 6-12 bulan jika penyebab dihilangkan.38 Selain
itu dapat juga diberikan pengobatan dengan minoksidil
topikal 2% atau 5%, asam retinoat bersama minoksidil,
kapsaisin, tembaga, asam nikotinat, vitamin dan
mineral baik topikal maupun sistemik.32,38 Pada
anagen efluvium akibat radiasi sinar X dan obat
kemoterapi, rambut akan kembali tumbuh dalam
beberapa minggu setelah paparan dihentikan.Selain
itu juga dapat diberikan minoksidil topikal.39 Pada
alopesia sikatrikalis pengobatan steroid topikal
dan intralesi dapat digunakan. Injeksi steroid yang
digunakan adalah triamsinolon asetonid 10 mg/ml,
sebanyak 2 ml untuk 20 injeksi, setiap 4 minggu.5
Bila tidak berhasil, dapat dilakukan koreksi secara
operatif dengan transplantasi rambut.17Berbagai
macam cara transplantasi rambut antara lainpunch
hair grafting, mini-micrograft, temporoparietooccipital falp
(TPO), scalp reduction, danscalp lifting.21,40
Paparan lingkungan seperti sinar matahari,trauma, air, panas, tarikan, dan kosmetik rambut
seperti shampo, sisir, pengering rambut, keriting
permanen, cat rambut, pelurus, dan pemudar warna
dapat menyebabkan rambut rontok.2Hal tersebut
dapat menyebabkan kerusakan batang rambut,
gangguan siklus pertumbuhan rambut dan inflamasi
folikel rambut yang kemudian mengakibatkan
terjadinya telogen efluvium, anagen efluvium,
kerusakan batang rambut dan alopesia sikatrikalis.
Untuk dapat mendiagnosis kondisi ini dengan tepat,
harus dilakukan pemeriksaan fisik dengan seksama
Tabel 3. HasilHair Pull Testpada berbagai penyakit.37
Penyakit Hair pull test Keterangan
Normal 05 helai tercabut
Alopesia areata Positif Pada mikroskop cahaya tampakdistrofi fase anagen dan telogen
Alopesia androgenik Biasanya normal. Fase akut dapat positif
di bagian frontal dan negatif
di oksipital
Telogen akut atau anagen
efluvium
Positif pada fase aktif Peningkatan rambut anagen atau
rambut telogen normal
Telogen efluvium vanile Positif pada fase aktif Selau rambut telogen pada
mikroskop cahaya
Trikotilomania Negatif
Loose anagen syndrome Sangat positif Hampir 100% rambut anagen pada
mikroskop
-
7/25/2019 Hair Loss Lingkungan 1
7/8
41
Telaah Kepustakaan Rambut Rontok Akibat Lingkungan dan Kosmetik
yang bila perlu dapat dilengkapi dengan beberapa
metode pemeriksaan khusus untuk menentukan
jenis kerontokan. Penanganan selanjutnya adalah
pengobatan sesuai dengan jenis kerusakan dan
kerontokan yang terjadi. Namun yang terpenting
adalah melakukan pencegahan untuk menghindari
paparan lingkungan dan kosmetik yang berlebihan
sehingga menyebabkan kerusakan dan kerontokan
rambut.
Pencegahan untuk menghindari paparan
lingkungan dan kosmetik berlebihan yang dapat
menyebabkan kesusahan dan kerontokan rambut
adalah hal terpenting dalam penanganan rambut
rontok atribut lingkungan dan kosmetik.
KEPUSTAKAAN 1. Rassman WR, Pak JP, Schweiger E, Bernstein RM.
Hair loss & replacement for dummies. Indianapolis:
Wiley Publishing Inc; 2009.
2. Horev L. Environmental and cosmetic factors in hair
loss and destruction. Curr Probl Dermatol 2007; 35:
10317.
3. Swce W, Klontz KC, Lambert LA. A nationwide of
alopecia associated with the use of a hair-relaxing
formulation. Arch Dermatol 2000; 136: 11048.
4. Noruka NE. Hair loss: is there a relationship with
hair care practices in nigeria? International Journal
of Dermatology 2005; 44 Suppl 1: 137.
5. Saphiro J. Hair loss principle of diagnosis andmanagement of alopecia. London: Martin Dunitz
Ltd; 2002.
6. Soepardiman L. Kelainan rambut. Dalam: Djuanda
A, editor. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi 5.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2009. p. 30111.
7. Vogt A, McElwee KJ, Blume-Peytavi U. Biology of the
hair follicle. In: Blume-Peytavi U, Tosti A, Whiting
DA, Trueb R, editors. Hair growth and disorders.
Berlin: Springer; 2008. p. 119.
8. Schlake T. Determination of hair structure and shape.
Semin Cell Develop Biology 2007; 18: 26773.
9. Thibaut S, Bernard BA. The biology of hair shape.
International Journal of Dermatology 2005; 44 Suppl1: 23.
10. Krause K, Foitzik K. Biology of the hair follicle: the
basics. Semin Cutan Med Surg 2006; 25: 210.
11. Cotsarelis G, Botchkarev V. Biology of hair follicles. In:
Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller
AS, Leffell DJ, editors. Fitzpatricks dermatology in
general medicine.7thed. USA: McGraw-Hills Company;
2008. p. 73948.
12. Messenger AG, de-Berker DAR, Sinclair RD. Disorder
of hair. In: Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths
C, editors. Rooks textbook of dermatology, 8thed.
West sussex: Wiley-blackwell publishing Ltd; 2010.
p. 66.16.
13. Goldberg LJ, Lenzy Y. Nutrition and hair. Clinics in
dermatology 2010; 28: 41219.
14. Olsen E, Reed KB, Cacchio PB, Caudil l L. Iron
deficiency in female pattern hair loss, chronic telogen
effluvium and control groups. J Am Acad Dermatol2010; 63: 9919.
15. Paus R, Olsen EA, Messenger AG. Hair growth disorders.
In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA,
Paller AS, Leffell DJ, editors. Fitzpatricks dermatology
in general medicine. 7th ed. USA: McGraw-Hills
Company; 2008. p. 75377.
16. Dawber R. Hair and scalp disorders, common presenting
signs, differential diagnosis and treatment. 2nded.
London: Martin Dunitz; 2004.
17. Saphiro R, Callender VD. Hair transplantation. In:
McMichael A, Hordinsky M, editors. Hair and scalp
diseases, medical, surgical and cosmetic treatments.
New York: Informa healthcare; 2008. p. 17596.18. Trueb RM. Diffuse hair loss. In: Blume-Peytavi U,
Tosti A, Whiting DA, Trueb R, editors. Hair growth
and disorders. Berlin: Springer; 2008. p. 25970.
19. Horev L. Exogenous factors in hair disorders. Exog
Dermatol 2004; 3: 23745.
20. Harris M. Complete avulsion of scalp. S A Medical
Journal March 1964: 21215.
21. Barrera A. The use of micrograft dan minigraft for the
treatment of burn alopecia. Plast Reconstr Surg Feb
1999; 103(2): 5814.
22. Treb RM. Is androgenetic alopecia a photoaggravated
dermatosis. Dermatology 2003; 207: 3438.
23. Tosti A, Piraccini BM, VanNeste DJ. Telogen effluvium
after allergic contact dermatitis of the scalp. Arch
Dermatol 2001; 137: 18790.
24. Signori V. Review of the current understanding of
the effect of ultraviolet and visible radiation on hair
structure and options for photoprotection. Journal of
Cosmetic Science 2004; 55: 95113.
25. Evans, DJ. Environmental factors affecting hair loss in
desert climate. Wanstrow: DesalinatedWater; 2011.
26. Sinclair RD. Healthy hair: what is it. Journal of
Investigative Dermatology 2007; 12: 25.
27. Treb RM. Shampoo: ingredients, efficacy and adverse
effects. JDDG 2007; 5: 35665.
28. Draelos ZD. Hair care, an illustrated dermatologic
handbook. United Kingdom: Taylor & Francis Group;
2005.
29. James J, Saladi RN, Fox JL. Traction alopecia in
sikh male patients. J Am Board Fam Med 2007; 20:
4978.
30. Woolery-Lloyd H. Cause and treatment of traction
alopecia. Skin and Aging (serial online) 2003 July
[cited 2011 Oct 1]; 11(7): [1 screen]. Availble from:
URL: http://www.skinandaging.com/article/2082
31. Bolduc C, Shapiro J. Hair care products: waving,
straightening, conditioning and coloring. Clinics in
Dermatology 2001; 19: 4316.
-
7/25/2019 Hair Loss Lingkungan 1
8/8
42
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit & Kelamin Vol. 24 No. 1 April 2012
32. Hutapea S, Rosita C. Telogen efluvium. Berk I Kes
Kul Kel April 2011; 23(1): 6874.
33. Gabel S. What are the possible complications of hair
transplant surgery. USA: International Alliance of
Hair Restoration Surgeons; 2011.34. Wikipedia. Rhytidectomy. Chinese: Wikipedia;
2011.
35. Knuttel R, Torabian SZ, Fung M. Hair loss after
rhytidectomy. Dermatology Surgery 2004; 30:
10412.
36. Tosti A, Gray J. Assessment of hair and scalp disorders.
Journal of Invest igative Dermatology 2007; 12:
2327.
37. Blume-Peytavi U, Hillmann K, Guarrera M. Hair
growth assessment techniques. In: Blume-Peytavi U,
Tosti A, Whiting DA, Trueb R, editors. Hair growth
and disorders. Berlin: Springer; 2008. p. 12554.
38. Rakel RE. Conns current therapy. Philadelphia:WB Saunders Co; 2011.
39. Hair LossNo. Diagnosis and treatments for anagen
effluvium. USA: HairLossNo.com; 2011.
40. Kotb MO. Treatment of burn alopecia with temporo-
parieto-occipital flap. Egypt J Plast Reconstr Surgg
1999; 2(1): 3540.